You are on page 1of 13

JARINGAN BERKABEL

A.Coaxial Cable

Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah
konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang
kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa
digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial
mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric
insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara
tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang
sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan
elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket
plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.

Gambar 2.1 Bagan penampang kabel koaksial

Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal


frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam
menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan
menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Gambar 2.2 Sistem Transmisi kabel koaksial

Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar 2.2 diatas adalah alat yang
dibgunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band
frekuensi tertentu (base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal
Equipment) Coaxial adalah interface antara multiplex dengan kabel coaxial.

Gambar 2.3 Coxial cable

Kabel koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus
yang banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan
kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar
diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya.

Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan.


Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial
lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel
coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi
data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan
ukurannya.

B. Jenis Coaxial Cable

Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable
(mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai
diameter lebih kecil).

1) Thick Coaxial Cable

Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar


ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara
histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih besar.
Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Kabel coaxial jenis ini
dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning;
kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet,
atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow
cable.
Gambar 2.4 Thick Coaxial Cable

Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada
beberapa situasi tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis
menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin
mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi yang
lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah
digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai


spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

• Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan


menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu
buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi
tegangan yang lumayan lebar).

• Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices)


atau berupa populated segments.

• Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external


transceiver).

• Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk


dalam hal ini repeaters.

• Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar
500 meter).

• Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500
meter).

• Setiap segment harus diberi ground.

• Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke


perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

• Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

1) Thin Coaxial Cable

Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat


kesulitan pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa
kabel jenis ThickNet harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini
ukurannya terbatas. Oleh karena itu diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk
mengatasi beberapa masalah diatas.
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3
10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau
warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector.
Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Gambar 2.5 Thin coaxial cable

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah
jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

• Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

• Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

• Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan


(devices)

• Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak


perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

• Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated


segment).

• Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.


• Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

• Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555
meter).

• Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya


hanya 0,35 cm (kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna
untuk instalasi kabel yang memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena
mudah diinstall, maka kabel ini juga lebih murah untuk diinstal. Hal ini
mendorong beberapa orang menyebutnya sebagai cheapernet. Namun kabel ini
memerlukan penanganan khusus. Seringkali pemasang gagal melakukannya.
Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu, terlepas
dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan
Ethernet.

Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan


ke kabel secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan
kabel AUI. Di lain pihak thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185
meter. Komputer dihubungkan ke kabel dengan menggunakan konektor BNC.
Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10 base 5, sedangkan thinnet
menggunakan 10 base 2.

Walapun kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang


tinggi terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai jarak
maksimal yang lebih daripada kabel “twisted pair”.

Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:

• Keunggulan

1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900


kanal telepon
2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih
rendah

3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan


terjadi interferensi dengan sistem lain

• Kelemahan

1) Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan


jarak jauh harus dipasang repeater-repeater

2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-


gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.

B.Serat optik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Serat optik.

Serat optik adalah merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca
atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya
yang digunakan biasanya adalah laser atau LED[1]. Kabel ini berdiameter lebih kurang
120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias
dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum
yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi.

Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan
(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar
sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat
dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat
cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]. Pada prinsipnya serat
optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca.
Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optic

C.LAN

PENGERTIAN
Semua pasti telah mendengar tentang Local Area Network atau LAN yang merupakan
jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa kabel computer yang tersambung dengan
saluran fisik (kabel Ethernet/UTP). Seiring dengan perkembangan tekhnologi, maka
muncullah Wireless Local Area Network atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal
nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir
yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh
pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh
kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih
titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
Berbeda dengan Local Area Network. Walau sama-sama jaringan nirlabel, LAN adalah
suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara
perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio
dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz
(802.11a).
Dengan tekhnologi WLAN memungkinkan pengguna computer terhubung tanpa kabel
(wirelessly) ke dalam sebuah jaringan.
PERALATAN WLAN
Konfigurasi peralatan yang dapat digunakan WLAN sangat berfariasi. Namun pada
dasarnya hanya membutuhkan beberapa buah alat untuk menginstalasi peralatan WLAN
yang nantinya dapat mem-bypass infrastruktur Telkom, yaitu:
 PC router
 Card WLAN (WiFi)
WLAN card dapat berupa PCMCIA, ISA card, USB card, atau Ethernet card. Biasanya
PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) digunakan untuk
notebook, sedangkan yang lain digunakan untuk computer desktop.
Alat ini berfungsi sebagai interface antara system operasi jaringan client dengan format
interface udara ke AP (Access Point).
 Cable
Kabel ini berfungsi sebagai alat untuk menyambungkan peralatan WLAN dengan antenna
eksternalnya. Kabel ini disebut sebagai pigtail yang panjangnya tidak sampai 1 meter.
 Antenna eksternal
Antenna ini dibutuhkan untuk membuat jarak jangkau agar menjadi lebih jauh.
• Antenna Omnidirectional
Antenna ini adalah jenis antenna yang memiliki pola pancaran sinyal ke segala arah
dengan daya yang sama. Biasanya antenna ini digunakan pada lingkup yang mempunyai
base station yang terbatas dan cenderung untuk posisi pelanggan yang melebar.
• Antenna Directional
Antenna ini mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antenna ini
ideal untuk digunakan sebagai penghubung antar gedung atau daerah (Point to Point)
yang mempunyai cakupan yang kecil.
• Antenna Dual Gain
Antenna dual gain adalah antenna yang mempunyai level penguatan yang berbeda untuk
pengirim dan penerima. Dirancang dengan standar ESTI, dimana daya pancarnya
hanyadibatasi sampai 100mW. Karena bertujuan untuk meningkatkan daya maksimum
antara pemancar dan penerima. Dan bisanya digunakan untuk aplikasi antar gedung.

KEUNTUNGAN
Ketergantungan bisnis terhadap jaringan dan juga perkembangan yang pesat dari internet,
memberikan keuntungan terhadap pengembangan aplikasi dari WLAN. Saat ini,
pemanfaatan WLAN telah banyak digunakan. Baik untuk aplikasi internal perusahaan
(internal) ataupun untuk lokasi public (hotspot). Beberapa survey menunjukkan bahwa
alasan suatu prusahaan/orang menggunakan WLAN adalah faktor mobilitasnya.
Beberapa keuntungan dari WLAN:
1. Mobilitas tinggi
Memungkinkan client untuk mengakses info secara real-time sepanjang masih dalam
jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Kemudahan dan Kecepatan Instalasi
Instalasi WLAN sangat mudah dan cepat. Karena tanpa kabel. Kabel hanya digunakan
untuk menghubungkan AP ke jaringan (HUB/Switch/Router). Selebihnya akan
menggunakan frekuensi radio (wirelessly).
3. Fleksibel
Adanya teknologi WLAN, sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area
yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel.
4. Biaya lebih murah
Walaupun untuk biaya awal (membangun WLAN) lebih mahal, namun biaya instalasi
dan perawatan jaringan WLAN jauh lebih murah.
5. Scalable
WLAN dapat digunakan dengan berbagai topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan
instalasi atau spesifikasi.

KELEMAHAN
Dari berbagai keuntungan diatas, banyak pengembang jaringan wireless yang
menyatakan bahwa WLAN mempunyai resiko keamanan yang sangat tinggi dan tidak
ada jaminan keamanan yang dapat diberikan kecuali melakukan mitigasi.resiko
keamanan WLAN yang mungkin dapat dilakukan.
Padahal ada beberapa isu kelemahan terhadap jaringan WLAN
1. Serangan Pasif
♠ Penyadapan atau Eavesdropping
Keadaan dimana penyerang melakukan pemonitoran transmisi serta isi dari pesan yang
dikirim lewat jaringan.
♠ Analisa traffic
Penyerang biasanya menggunakan cara yang tidak dirasakan pihak yang diserang dengan
menggunakan metode yang lebih canggih untuk membuat pola komunikasi pihak yang
diserang. Sejumlah info dapat dirangkai dan didapatkan melalui aliran pesan diantara
bagian-bagian yang saling berkomunikasi.
2. Serangan Aktif
♠ Masquerading
Penyerang menyamar sebagai user yang mempunyai hak untuk menggunakan jaringan,
sehingga dapat memanfaatkan resource jaringan pihak yang diserang.
♠ Replay
Penyerang akan memonitor transmisi (serangan pasif) dahulu, lalu akan melakukan
trnsmisi ulang pesan tersebut seperti user biasa yang berhak memanfaatkan jaringan.
♠ Modifikasi pesan
Penyerang akan mengubah pesan asli dengan cara menghapus, menambah, dan
melakukan penyusunan ulang pesan.
♠ Denial of Service (DoS)
Penyerang akan mencegah bahkan menghalangi penggunaan jaringan secara normal
sampai menghalangi pengaturan fasilitas komunikasi.

SECURITY
Dengan adanya masalah diatas, maka sangat diperlukan pengamanan jaringan yang
berlapis. Pada umumnya, beberapa alat WLAN memilih fitur-fitur keamanan standarnya
masing-masing. Namun ada tiga hal yang dapat membuat lingkungan jaringan menjadi
lebih aman ,yaitu dengan control akses, privasi, dan autentikasi paket data.
Control Akses
Cara ini adalah untuk membatasi user yang dapat menggunakan jaringan. Ini merupakan
bagian dari metode desain autentifikasi user, sehingga dapat melakukan verifikasi user
yang mana yang berhak menggunakan sumber daya jaringan. Beberapa metode
autentifikasi yang lain adalah Password Authentication Protocol (PAP), Challenge
Handshake Protocol (CHAP), dan Extensible Authentication Protocol (EAP).
Privasi
Merupakan cara melakukan penyembunyian info dari orang-orang yang tidak berhak.
Autentekasi
Adalah proses pemeriksaan peralatan user yang sah, sehingga paket yang dikirim benar-
benar menuju ke user yang berhak.
Namun sejujurnya masih saja banyak peluang dan celah keamanan yang mungkin bisa
untuk dibobol. Beberapanya adalah:
Serangan Penyusupan
Bypass Monitor Jaringan
Jamming atau DoS
Brute force attacks pada password-password access point
Serangan Enkripsi
Miskonfiguration
Man in the middle attack

TEKHNOLOGI WLAN
WLAN menyediakan banyak aplikasi dan keuntungan. Mobilitas dan scalability adalah
salah satu alasannya. Namun, bagaimana WLAN bekerja sehingga dapat
menstranmisikan data melewati udara? Berikut adalah beberapa diantaranya.
< Spread Spectrum Technology (SST)
Termasuk di layer fisik WLAN yang akan menstransfer data melalui udara dengan
memancarkan gelombang elektromagnetik dengan menggunakan tekhnologi SST.
Tekhnologi ini teus berubah-ubah secara kontinu ketika ada pengiriman data. SST
merupakan pengembangan dari tekhnologi CDMA (Code Division Multiple Access).
Dengan urutan kode yang unik data ditransfer ke udara dan diterima oleh tujuan yang
berhak dengan kode itu.
Ada dua jenis SST , yaitu:
= Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)
Pada DSSS, sinyal akan ditransfer ke dalam pita frekuensi tertentu yang tetap sebesar 17
MHz. Prinsipnya adalah memancarkan sinyal dengan lebar pita 17 MHz dengan
pemakaian pelapisan kode atau signature untuk mengurangi interferensi dan noise.
Pada saat sinyal dipancarkan, maka setiap paket data diberi kode yang unik dan berurut
untuk sampai ke tujuan dan diproses filter sesuai urutannya. Jika kode tidak sesuai, maka
akan diabaikan.
Teknik seperti ini disebut sebagai teknik chipping. Semakin panjang bit chip, maka
semakin aman data. Namun juga semakin memakan kapasitas bandwith yang tersedia.
= Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)
Pada FHSS, sinyal ditransfer secara bergantian dengan menggunakan frekuensi 1 MHz
atau dalam rentang sebuah pita frekuensi tertentu yang tetap. Prinsipnya adalah
menggunakan pita yang sempit yang bergantian untuk memancarkan sinyal radio. Secara
periodik antara 20-400 milidetik sinyal berpindah ke kanal frekuensi yang lain. Dan
metode ini harus diketahui oleh kedua belah pihak yang menerima maupun yang
mengirim.
Tekhnologi ini ditujukan untuk menghindari noise/gangguan sinyal pada saat ditransfer,
secara otomatis perangkat FHSS akan memilih frekuensi tertentu yang baik untuk
mentransfer data. Dan jika ada paket yang hilang, maka akan dilakukan retransmisi.
< Narrowband Technology
Metode ini melakukan proses pengiriman dan peneriamaan pesan yang dilakukan dengan
menggunakan frekuensi radio tertentu. Tekhnologi ini mempertahankan jarak sedekat
mungkin sehingga memungkinkan terjadinya transmisi dengan menggunakan gelombang
radio tersebut.
Untuk menghindari terjadinya crosstalk, maka diperlukan suatu manajemen frekuensi
radio tertentu, sehingga masing-masing orang memiliki frekuensi tertentu. Salah satu
implementasi dari tekhnologi ini adalah UHF.
< Infrared Technology
Tekhnologi ini menggunakan frekuensi tinggi persis dibawah frekuensi cahaya yang
tampak pada spectrum sinyal. Kelemahannya adalah ketidakmampuannya menghadapi
objek yang buram atau tidaj berada pada line of sight. Meskipun cukup murah, namun
kemampuan jangkauannyacukup rendah. Maksimal jangkauan hanya 90 cm saja,
sehingga digunakan untuk implementasi jaringan PAN (Personal Area Network) atau
WLAN tertentu saja.

APLIKASI WLAN
Dengan kemampuan WLAN, pengguna dapat melakukan melakukan koneksi ke jaringan
internet secara mobile (wirelessly) dan sangat cocok dipakai oleh user diarea kantor,
rumah sakir, kampus, hotel, bandara ,maupun dirumah.

You might also like