You are on page 1of 6

Gagal Jantung Kongestif

Written by doni
Friday, 04 July 2008 19:31 - Last Updated Friday, 04 July 2008 22:09

Jenis penyakit gagal jantung yang paling tinggi prevalensinya adalah Congestive Heart Failure
atau gagal jantung kongestif. Di Eropa, tiap tahun terjadi 1,3 kasus per 1000 penduduk yang
berusia 25 tahun. Kasus ini meningkat 11,6 pada manula dengan usia 85 tahun ke atas. (
www.tempo.com
)

Di Indonesia berdasarkan data dari RS Jantung Harapan Kita, peningkatan kasus ini dimulai
pada 1997 dengan 248 kasus, kemudian melaju dengan cepat hingga mencapai puncak pada
tahun 2000 dengan 532 kasus. Diperkirakan tahun ini juga akan terjadi peningkatan. Untuk itu,
pihak RS telah mengantisipasi lonjakan kasus tersebut dengan membuka klinik khusus gagal
jantung dan pelayanan One Day Care dengan system Nurse Base Care. Mengenai kematian
akibat penyakit gagal jantung. Aulia yang juga Direktur RS tersebut, mengemukakan bahwa
tahun lalu hanya 4,3% kematian yang terjadi. Jumlah yang kecil jika dibandingkan dengan
insiden pada 1999 sejumlah 12,2%.

Sampai sekarang klasifikasi gagal jantung yang dikenal adalah klasifikasi menurut New York
Heart Association
(NYHA), yaitu:

·         NYHA kelas I, para penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam kegiatan fisik
serta tidak menunjukkan gejal-gejala penyakit jantung seperti cepat lelah, sesak nafas atau
berdebar-debar, apabila melakukan kegiatan biasa.

·         NYHA kelas II, penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik. Mereka tidak
mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan tetapi kegiatan fisik yang biasa dapat menimbulkan
gejala-gejala insufisiensi jantung seperti kelelahan, jantung berdebar, sesak nafas atau nyeri
dada.

·         NYHA kelas III, penderita penyakit dengan banyak pembatasan dalam kegiatan fisik.
Mereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan tetapi kegiatan fisik yang kurang dari
kegiatan biasa sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung seperti yang tersebut di
atas.

1/6
Gagal Jantung Kongestif

Written by doni
Friday, 04 July 2008 19:31 - Last Updated Friday, 04 July 2008 22:09

·         NYHA kelas IV, penderita tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun tanpa
menimbulkan keluhan, yang bertambah apabila mereka melakukan kegiatan fisik meskipun
sangat ringan.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai gagal jantung, mari terlebih dahulu kita
mengulang sekilas tentang anatomi dan fisiologi jantung yang normal sehingga lebih mudah
dalam membandingkannya dengan yang tidak normal.

ANATOMI JANTUNG NORMAL

Jantung adalah organ yang berongga dan berotot dengan ukuran kurang lebih sebesar kepalan
tangan manusia. Jantung terletak di rongga toraks (dada), di sekitar garis tengah antara
sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah
posterior.

Jantung terbungkus di dalam kantung pericardium membranosa berdinding ganda. Lapisan luar
kantung adalah membran fibrosa yang kuat melekat ke partisi jaringan ikat yang memisahkan
paru. Perlekatan ini menambatkan jantung, sehingga jantung tetap berada pada posisinya di
dalam dada. Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk
ujung yang disebut apeks di dasar.

Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yang berbeda, yaitu:

1.       Endokardium

Merupakan lapisan ti[is endothelium, suatu jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam
seluruh sistem sirkulasi di sebelah dalam.

2.       Miokardium

2/6
Gagal Jantung Kongestif

Written by doni
Friday, 04 July 2008 19:31 - Last Updated Friday, 04 July 2008 22:09

Merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk sebagian dinding jantung.

3.       Epikardium

Suatu membrane tipis di bagian luar yang membungkus jantung.

FISIOLOGI JANTUNG NORMAL

Ø  Aktifitas Kelistrikan Jantung

Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang
menyebar melalui membran sel-sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama
akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal sebaga otoritmisita
s.

Ada 2 jenis otot jantung:

a.       90% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis, yaitu
memompa. Sel-sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.

b.      Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi
mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab
untuk berkontraksi sel-sel pekerja.

3/6
Gagal Jantung Kongestif

Written by doni
Friday, 04 July 2008 19:31 - Last Updated Friday, 04 July 2008 22:09

Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut ini:

a.       Nodus Sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang
(muara) vena kava superior.

b.      Nodus Antrioventrikular (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung di dasar atrium
kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.

c.       Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sek khusus yang berasal dari nodus
AV dan masuk ke septum antar ventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk
berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui septum, melingkari ujung bilik ventrikel,
dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.

d.      Serat Purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar
ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.

Sel-sel jantung yang memiliki pembentukan potensial aksi tertinggi terletak di nodus SA. Sekali
potensial aksi timbul di sel otot jantung, potensial aksi tersebut akan menyebar ke seluruh
miokardium melalui gap junction dan sistem penghatar khusus. Oleh karena itu, nodus SA,
yang dalam keadaan normal memperlihatkan kecepatan otoritmisitas tertinggi, yaitu 70-80
potensial aksi /menit, menjalankan bagian jantung sisanya dengan kecepatan ini dan dikenal
sebagai pemacu (pacemaker, penentu irama) jantung. Jaringan otoritmik lain tidak mampu
menjalankan kecepatan mereka yang rendah, karena mereka sudah diaktifkan oleh potensial
aksi yang berasal dari nodus SA sebelum mereka mencapai ambang dengan irama mereka
yang lebih lambat.

Setelah dimulai di nodus SA, potensial aksi menyebar ke seluruh jantung. Agar jantung
berfungsi secara efisien, penyebaran eksitasi (kegiatan menstimulasi suatu organ)  harus
memenuhi tiga kriteria:

4/6
Gagal Jantung Kongestif

Written by doni
Friday, 04 July 2008 19:31 - Last Updated Friday, 04 July 2008 22:09

a.       Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel
dimulai.

Pengisian ventrikel sempurna memerlukan kondisi atrium yang mendahului kontraksi ventrikel.

b.      Eksitasi serat-serat otot jantung harus dikoordinasi untuk memastikan bahwa
setiap bilik jantung berkontraksi sebagai suatu kesehatan untuk menghasilkan daya
pompa yang efisien. Apabila serat-serat otot di bilik jantung tereksitasi dan
berkontraksi secara acak, tidak secara simultan dan terkoordinasi, darah tidak dapat terpompa.
Eksitasi dan kontraksi sel-sel jantung yang secara acak dan tidak terkoordinasi seperti itu
dikenal dengan fibrilasi.

c.       Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus secara fungsional


terkoordinasi, sehingga kedua anggota pasangan tersebut kontraksi secara simultan.
Hal ini memungkinkan darah terpompa ke sirkulasi paru dan sistemik.

Ø  Proses Mekanis Siklus Jantung

Proses jantung terdiri dari tiga kejadian penting:

1.       Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolarisasi
dan repolarisasi. (dalam aktivitas kalistrikan jantung)

2.       Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan ventrikel)
dan diastole (relaksasi dan pengisian ventrikel) berganti-ganti yang dicetuskan oleh siklus listrik
yang berirama.

5/6
Gagal Jantung Kongestif

Written by doni
Friday, 04 July 2008 19:31 - Last Updated Friday, 04 July 2008 22:09

3.       Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan dan
penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.

Ø  Curah Jantung

Curah jantung bergantung pada kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Cura
h jantung adalah volume darah yang disemprotkan oleh setiap ventrikel setiap menit, ditentukan
oleh kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Dua penentu curah jantung adalah
kecepatan denyut jantung (denyut per menit) dan volume sekuncup (volume darah yang
dipompa per denyut).

6/6

You might also like