Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Sains
Disusun oleh :
Nama : Ferdyan Lelly Hendrawan
NIM : 6250401022
Program Studi : Ilmu Keolahragaan, S1
Jurusan : Ilmu Keolahragaan
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Panitia Ujian
Dewan Penguji,
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
1. “ Akal yang lurus akan menghasilkan bangunan yang baik, pikiran yang bagus
akan menghasikan pendapat yang tepat, sangkaan yang benar mengetahui hasil
yang halus dan bisa terhindar dari penyakit jiwa ” (Imam Al-Ghozali).
2. “ Barang siapa memberi kemudahan terhadap kesulitan orang lain, maka Allah
5. Teman-temanku
6. Almamaterku
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, yang berjudul “ Manajemen Komite
Atas terselesainya skripsi ini, disampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
2. Bapak Drs. H. Djanu Ismanto, MS. Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas
3. Ketua Umum KONI Propinsi Jawa Tengah Bapak H. Murdoko, SH. atas ijinya
dalam penelitian.
4. Bapak Drs. H. Soegiyanto KS, MS. Pembimbing Utama yang telah memberikan
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
v
8. Karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES yang telah memberikan bantuan
9. Pengurus dan staf KONI Propinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu , atas bantuannya.dalam
mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan skripsi ini dapat
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
vii
2.1.6 Controling atau Pengawasan ………………………………… 20
viii
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 60
LAMPIRAN ………………………………………………………………. 61
ix
DAFTAR LAMPIRAN
3. Instrumen Penelitian
6. Daftar Pengda Cabang Olahraga dan Badan Olahraga Fungsional Anggota KONI
8. Penetapan Pembimbing
x
BAB I
PENDAHULUAN
sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa (rohani) dan jasmani (raga/tubuh) yang
kuat. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum
est ut sit, mens sana in corpore sano yang dapat diartikan “semoga hendaknya,
dalam badan/tubuh/raga yang kuat bersemayam jiwa yang sehat“. Sehingga setiap
manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan rohani
dan jasmani yang lebih baik dibanding manusia yang jarang atau tidak pernah
sebagai sarana untuk mengangkat harkat dan martabat. Hal tersebut dapat dicapai
bangsa Indonesia (KONI, 1999 : 3). Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, KONI
mempunyai susunan organisasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ketingkat pusat.
tugas dan kewajibannya sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga
xi
(AD/ART) dan keputusan lain yang mengikat, seperti keputusan Musornas,
Indonesia dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut menjadi nilai mati dan harus
dilaksanakan oleh KONI karena keberhasilan suatu organisasi termasuk KONI tidak
kerja serta dengan adanya suatu pengawasan atas pelaksanaan kerja. Syarat-syarat
manajemen yang baik dan teratur, KONI akan mampu melaksanakan tugasnya
dengan lebih profesional. Dengan kerja yang profesional KONI akan mampu
Selain hal tersebut diatas, peran aktif anggota masyarakat sangat dibutuhkan
masyarakat tentang tujuan dan tugas KONI yang masih kurang membuat peran
perkembangan olahraga prestasi yang menjadi tujuan keberadaan KONI. Upaya yang
xii
memberikan pemahaman tentang tujuan dan tugas KONI, sehingga pada akhirnya
1.2 Permasalahan
Tahun 2005 ? “
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang ini adalah dapat
tentang arah penelitian yang akan dilakukan, maka perlu ditegaskan istilah-istilah
Indonesia (KONI).
1.4.1 Manajemen
definisi yang dikembangkan oleh Manullang, manajemen adalah seni dan ilmu
xiii
pengawasan terhadap human and resources untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988 : 3). George R. Terry
dengan memanfaatkan ilmu maupun seni untuk menyelesaikan tujuan yang telah
Dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) KONI tentang
Indonesia (KONI 1999 : 3). KONI Propinsi Jawa Tengah merupakan kepanjangan
tangan dari KONI pusat yang berkedudukan dan memiliki wilayah kerja di Propinsi
Jawa Tengah. KONI Propinsi Jawa Tengah mempunyai kantor di Komplek GOR Jati
xiv
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk
xv
BAB II
LANDASAN TEORI
perintah dan pengawasan terhadap human and resources untuk mencapai tujuan yang
tujuan yang telah ditetapkan (Soewarno Handayaningrat, 1982 : 20). Dalam definisi
pada bimbingan kegiatan kelompok dan penggunaan sumber daya manusia dalam
proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok dan berdasar atas
tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan sumber-sumber tenaga
xvi
Perkembangan ilmu manajemen yang pesat sesuai dengan akumulasi dan
manajemen. Salah satu pendapat adalah yang dikemukakan oleh George R. Terry.
organisasi.
organisasi yang cocok. Sehingga kemudian muncul fungsi yang kedua yaitu fungsi
yang dilakukan, hakekat organisasi, proses interaksi, prinsip organisasi dan tipe
dicermati pula proses intraksi antar manusia. Sehingga perlu adanya tatanan
menyangkut manusia, pendekatan, potensi, perilaku serta segala hal yang berkaitan
Setelah ketiga fungsi tersebut berjalan, yang terakhir muncul adalah perlu
xvii
hakekatnya pengawasan mencakup penilaian apakah adanya kemajuan atau tidak,
perlunya penyegaran atau tidak. Sehingga pengawasan harus mampu menjadi suatu
upaya dalam meluruskan roda organisasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam
Dalam setiap organisasi, hal yang paling penting adalah maksud dan tujuan
organisasi tersebut. Untuk dapat mencapai suatu maksud dan tujuan diperlukan
adanya cara untuk pencapaiannya. Cara tersebut bisa dikatakan sebagai suatu
dalam dan oleh suatu organisasi, dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan
program jangka panjang (PJP), program jangka menengah (PJM) dan program
xviii
Setelah disusun program secara garis besar seperti diatas, perencanaan harus
Dalam hal ini, menurut Soekardi, perlu dikaji mengenai hal-hal sebagai berikut :
2.1.3.2.1 Siapa (SI) yang saja yang terkait dalam kegiatan organisasi tersebut.
2.1.3.2.2 Apa (A) saja yang dilakukan oleh seluruh pelaku dalam organisasi.
Hal yang tidak kalah penting untuk dipahami dalam penyusunan program
adalah perwujudan menyatukan potensi yang ada menjadi sinergi yang kuat dan
besar. Hal tersebut menyangkut perlunya team work dari personal dalam organisasi,
kerja organisasi.
adalah adanya upaya efisiensi. Upaya tersebut dapat ditempuh dengan adanya
efisiensi pendanaan, waktu, penugasan personal serta dengan adanya pola organisasi
yang efektif.
xix
2.1.3.3.2 Rencana yang tersusun harus memenuhi persyaratan teknis. Rencana
tersebut harus didukung oleh data yang akurat serta teknis penyelesaian
2.1.3.3.3 Rencana harus disertai rincian yang cermat, ruang, metode, sumber dana,
2.1.3.3.4 Rencana perlu dilakukan secara button up, sehingga tidak terjadi dikotomi
2.1.3.3.5 Rencana yang disusun tidak bertele-tele, tetapi dapat dicapai dengan baik
(fleksibelitas).
2.1.3.3.7 Rencana harus pragmatis. Yaitu rencana tersebut tetap idealis tetapi dapat
2.1.3.3.8 Rencana tersebut harus dapat menggambarkan situasi dan kondisi yang
manfaat :
xx
2.1.3.4.2 Untuk memilih dan menentukan prioritas dari beberapa alternatif atau
datang.
Pengorganisasian berasal dari kata organisasi dan bahasa latin organum yang
memiliki arti alat atau bahan. Organisasi pada dasarnya memiliki beberapa ada ciri
khusus suatu organisasi, yaitu : adanya sekelompok manusia, kerja sama yang
harmonis dan kewajiban serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Sehingga
organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja sama yang
xxi
2.1.4.1.4 Organisasi merupakan wadah untuk menyatukan sumbangan-sumbangan
tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi
2.1.4.2.2 Adanya kegiatan yang berbeda tetapi saling terkait (interdependent part)
pikiran.
xxii
Prinsip ini menegaskan bahwa setiap organisasi yang dibentuk pasti memiliki
tujuan, tidak mungkin organisasi dibentuk tanpa memiliki suatu tujuan. Dengan
demikian program yang akan direalisasikan perlu diperjelas mengenai tujuan jangka
nilai kebersamaan dan dapat memberikan setitik kerja untuk organisasi. Pemenuhan
kepuasan dan tuntutan ini memang berujung pada menerima tujuan organisasi serta
dapat memahami dengan rasa keikhlasan. Sehingga mampu bekerja sama dengan
sistem untuk mengelola organisasi. Sehingga akan terjadi keterkaitan satu dengan
yang lain secara berantai yang terpadu, bulat dan utuh. Dengan demikian maka
halangan yang dihadapi organisasi tidak membuat goyah seluruh komponen dan
Job discription atau rincian tugas setiap personal organisasi harus jelas dan
xxiii
sesuai dengan kemampuan (spesialisasi) sehingga kegiatan yang dilakukan lebih
pejabat yang ada dibawahnya. Pelimpahan wewenang disini dapat dijabarkan dalam
hal pengambilan keputusan, hubungan dengan orang lain dan tindakan-tindakan lain
mungkin. Hal ini dilakukan dengan memperkecil jumlah seksi, bidang atau personal
yang ada dalam organisasi tersebut. Apabila rentang pengawasan terlalu besar, maka
pengawasan yang dilakukan pimpinan tidak dapat menjangkau atau sangat lambat,
tidak teliti dan tidak terus menerus. Sehingga menyebabkan adanya penyimpangan-
xxiv
Prinsip ini menuntut adanya satu perintah dan pertanggungungjawaban, yaitu
terhadap seorang pemimpin bukan bermaksud menggunakan pola otoriter. Prinsip ini
(division of work). Pembagian kerja adalah keharusan sebab tanpa adanya pembagian
kerja kemungkinan terjadinya tumpang tindih tugas menjadi amat besar. Dengan
pembagian kerja, dapat ditetapkan susunan organisasi serta hubungan dan wewenang
spesialisasi dan juga dalam rangka mewujudkan penempatan pada orang yang tepat
pada jabatan yang tepat dan dalam rangka memudahkan pengawasan oleh atasan.
kebutuhan.
2.1.4.4.2 Suatu unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan.
2.1.4.4.3 Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yang telah ada
xxv
2.1.4.4.4 Secara garis besarnya dalam suatu organisasi dibedakan sesuai dengan
perusahaan.
2.1.4.4.4.4 Unit penunjang (service unit) yang melakukan aktivitas yang membantu
kepada pimpinan.
telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Prof. Dr. H. Arifin Abdulrahman
manajemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja (Djati Julitriarsa dan
John Suprihanto, 1988 : 65). Sehingga menggerakan orang bukanlah suatu pekerjaan
xxvi
yang mudah. Dalam menggerakan orang lain diperlukan seni untuk menggerakkan
orang lain. Kemampuan atau seni untuk menggerakkan orang lain dapat disebut
Secara singkat menurut Sukardi (2005 : 15) fungsi penggerakan dapat diuraikan
sebagai berikut :
2.1.5.2.1 Fungsi komando, untuk bergerak sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
antara lain ; mens (sumber daya manusia), money (sumber daya keuangan), materials
2005 : 18).
xxvii
Manusia (mens and women) merupakan sarana penting atau sarana utama
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manusia sangat diperlukan
merupakan titik sentral manajemen. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa tidak
organisasi terdapat beberapa sumber dana, yaitu : (1) Iuran anggota; (2) Bantuan
pemerintah atau pihak ke-tiga; (3) Usaha lain yang sah dan tidak mengikat. Efisiensi
sehingga ada kejelasan darimana sumber dananya, digunakan untuk apa, kapan
perkantoran sebagai basis aktivitas dan sarana latihan sebagai pusat pembinaan
prestasi serta diperlukan prasarana lain sebagai penunjang. Maka diperlukan adanya
guna dan berhasil guna. Sehingga diperlukan adanya suatu pendekatan atau cara
kerja (methode). Pendekatan yang baik akan dapat melancarkan roda organisasi,
tetapi sebaliknya pendekatan yang kaku dapat menyulitkan aktivitas organisasi. Olah
karena itu, methode dapat dianggap sebagai sarana manajemen untuk mencapai
tujuan.
xxviii
Peralatan merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh suatu
hambatan bahkan bisa terjadi kemunduran. Peralatan yang dimiliki oleh organisasi
harus sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi. Maka organisasi yang baik dan
lapangan serta kesadaran dan toleransi dari aspek yang terkait. Menurut Soekardi,
sehingga setiap anggota merasa ikut memiliki dan berbuat terbaik untuk
organisasi.
2.1.5.3.3 Perlu pengakuan tentang harkat dan martabat manusia secara hakiki,
2.1.5.3.4 Perlu komunikasi secara baik antara manager dan tenaga tehnis, sehingga
xxix
2.1.5.3.6 Perlunya pemahan kedalam tingkat kemajuan teknik, maupun kedewasaan
Menurut Mc. Farland, pengawasan adalah suatu proses yang ditujukan untuk
dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan
tugas dan wewenang yang telah ditentukan. Sedangkan tujuan dari pengawasan agar
hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara efisien dan efektif sesuai dengan
wewenangnya.
xxx
2.1.6.2.2 Mendidik untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan aturan yang
telah ditentukan.
atau kesalahan.
pengawasan yang efektif. Menurut Soekardi (2005 : 22) pengawawasan yang efektif
dilaksanakan.
2.1.6.3.2 Pengawasan harus dapat menditeksi secara dini pada setiap tahapan
xxxi
2.1.6.3.8 Pengawasan bukan mencari kesalahan tetapi untuk meluruskan kembali
instrumen yang jelas. Adapun sasaran pengawasan adalah : (1) Jenis pekerjaan; (2)
Lokasi kegiatan; (3) Waktu pelaksanaan; (4) Proses dan prosedur pelaksanaan, (5)
Pelaksana pekerjaan; (6) Kombinasi dari unsur tersebut. (Soekardi, 2005 : 22).
pekerjaan yang ditentukan; (2) Anggaran yang digunakan; (3) Data statistik
pengawasan atau evaluasi; (5) Audit dari pihak pengawasan; (6) Laporan
2.1.6.5.1 Supervisi
Supervisi merupakan suatu tujuan yang utama dalam suatu organisasi. Dalam
pelaksanaan aktivitas suatu organisasi tujuan utama dari organisasi harus senantiasa
xxxii
terdapat dalam pelaksanaannya. Aktivitas organisasi tidak bisa melakukan kegiatan
2.1.6.5.2 Pelaporan
Dalam setiap aktivitas organisasi pelaporan adalah hal sangat penting, karena
pelaporan merupakan rangkuman dari hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh suatu
organisasi.
2.1.6.5.3 Evaluasi
kelanjutan dari hasil yang di dapat dari kegiatan suatu organisasi. Setiap kegiatan
akan menghasilkan suatu hasil yang telah dilaksanakan dan hambatan pada saat
kegiatan yang telah selesai dan sebagai bahan acuan untuk kegiatan yang akan
datang.
karena dalam aktivitas organisasi harus berlandaskan dari tujuan yang diharapkan
sehingga pemantauan sangat penting agar apa yang dilakukan sesuai dengan rencana
kerja.
xxxiii
2.1.7.5 Jenis Pengawasan
2.1.7.5.1 Pengawasan melekat, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh atasan dari
(LSM).
xxxiv
2. Tahun 1970 – 1974 Kol. Soetiyono
Sumber : www.koni.co.id
xxxv
untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Serta KONI mempunyai
tugas pokok mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga
yang dilaksanakan oleh anggotanya untuk menghasilkan prestasi di tingkat nasional,
regional maupun internasional. KONI mempunyai fungsi yang sangat dominan pada
pembinaan prestasi olahraga di Indonesia. Adapun fungsi KONI adalah :
2.2.3.1 Membantu Pemerintah dalam menetapkan kebijaksanaan dan mengendalikan
Pekan Olahraga Nasional (PON), bertindak sebagai tuan rumah multi event
2.2.3.4 Memupuk dan membina persahabatan dan persaudaraan antar bangsa melalui
olahraga.
bersifat nasional, induk organisasi cabang olahraga sejenis dan induk organisasi
adalah organisai yang membina beberapa cabang olahraga serta sesuai fungsinya
kelamin.
xxxvi
KONI mengenal 2 (dua) jenis anggota, yaitu anggota biasa dan anggota
fungsional. KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki anggota yang terdiri dari 48
Kabupaten/Kota.
Setiap organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan terarah, maka perlu
menyusun program kerja sebagai pedoman dalam menjalankan tugas sehingga dapat
berjalan dengan lancar. Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan
dengan skala prioritas yang terbagi dalam program jangka panjang dan program
jangka pendek. Program jangka panjang KONI Propinsi Jawa Tengah mengacu pada
pencapaian prestasi yang maksimal pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang
Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah disusun pada awal kepengurusan
bidang, yaitu : bidang organisasi, bidang pembinaan prestasi, bidang penelitian dan
xxxvii
Agar organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah dapat berjalan sesuai dengan
kapasitasnya, maka KONI Propinsi Jawa Tengah dalam laporan hasil Musorda
Program ini dilaksanakan dengan pendataan dan pendaftaran ulang pengurus KONI Kabupaten/Kota
Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional. Serta dilaksanakan dengan melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda)
bagi KONI Kabupaten/Kota Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional yang belum memiliki SK dan dengan
penyempurnaan kepengurusan Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional.
2.2.5.1.1.2 Pemantapan pengurus KONI Kabupaten/Kota dan Komda/ Pengda Pimda/Badan Olahraga Fungsional.
Program ini akan dilaksanakan dengan beberapa langkah, yaitu : penyelenggaraan Musorda/Musda yang habis masa
kerjanya, penyeragaman bahan dan gerak dalam pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah serta dengan memonitor KONI
Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda/Pimda serta Badan Olahraga Fungsional dalam melaksanakan pembenahan organisasi.
Dalam upaya melaksanakan program kerja tersebut KONI Propinsi Jawa Tengah memfasilitasi penyelenggaraan
Musorda/Musda bagi KONI Kecamatan/Cabang Olahraga yang belum melaksanakan serta memonitor dengan KONI
Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda/Pimda serta Badan Olahraga Fungsional dalam melaksanakan pembenahan organisasi.
2.2.5.1.1.4 Penataan pengurus KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda Pimda/dan serta Badan Olahraga
Fungsional.
Untuk mencapai tujuannya dalam memantapkan manajemen keolahragaan dan memadukan potensi pembinaan
olahraga di Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah mengembangkan kegiatan yang berupa pembahasan masalah studi
kasus serta dengan menyelenggarakan ceramah diskusi dan lain-lain.
Program ini dijalankan melalui proses pembenahan dan pembinaan pengurus KONI kecamatan secara bertahap di
masing-masing daerah. Program kerja ini akan dijalankan dengan mengedakan koordinasi dengan KONI Kabupaten/Kota yang
bersangkutan.
2.2.5.1.1.6 Pembinaan peserta Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) dan Musyawarah Nasional (Munas)
bagi Pengda/Komda/Pimda.
Kegiatan tersebut dapat ditempuh melalui pelaksanaan Musorda/Musda bagi anggota KONI Kabupaten/ Kota dan
Komda/Pengda/Pimda dan badan Olahraga Fungsional yang habis masa kerjanya.
Pelaksanaaan program kerja ini ditugaskan kepada pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah.
xxxviii
2.2.5.1.2 Pembinaan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.
xxxix
2.2.5.1.2.9 Pembentukan panitia kontingen PON XVII Jawa Tengah.
Program ini akan dijalankan dengan mengadakan pendekatan dengan berbagai pihak dan mendapatkan petunjuk dari
Gubernur Jawa Tengah serta dengan mengukuhkan dan melantik panitia kontingen pada tahun 2008.
2.2.5.1.3.1 Penyusunan pola dasar dan strategi dasar pembinaan olahraga Jawa
Tengah.
Jawa Tengah.
Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah periode 2004 – 2008 khususnya
2.2.5.2.1 Inventarisasi atlet dan pelatih Jawa Tengah pasca PON XVI Tahun 2004
xl
2.2.5.2.2 Inventarisasi atlet-atlet potensi Jawa Tengah yang selama ini
peralatan.
2.2.5.2.5 Pelatihan ke luar negeri dan atau mendatangkan pelatih asing bagi cabang
2.2.5.2.6 Peningkatan sarana prasaran latihan bagi cabang olahraga potensi dan
2.2.5.2.7 Pelaksanaan even Kejurda dan Porda secara rutin. Hal tersebut
2.2.5.2.8 Pembinaan atlet potensi lewat Pelatda Jangka Panjang. Hal tersebut
xli
2.2.5.3 Bidang Penelitian dan Pengembangan
menyusun program kerja yang hasilnya dapat digunakan pada proses pembinaan
berikut :
2.2.5.3.1.1 Pemantauan pasca PON XVI berdasarkan evaluasi hasil Kejurnas dan
2.2.5.3.1.2 Pembuatan dan pengisian form Bank Data Atlet dan kualifikasi pelatih
xlii
2.2.5.3.2.1 Mendukung pembinaan melalui pembukaan wawasan ilmiah dan
2.2.5.3.2.2 Pelatihan bagi pelatih cabang olahraga dalam pembuatan program latihan
olahraga.
2.2.5.3.2.5 Pemeriksaan tes kesehatan dan kemampuan fisik tiap triwulan bagi
xliii
2.2.6.1 Struktur KONI Propinsi Jawa Tengah
Struktur organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah dibentuk dan disusun oleh
Musorda atau oleh formatur yang dipilih dan diangkat oleh Musorda. Masa bakti
pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah adalah 4 (empat) tahun. Susunan pengurus
serta dengan berpedoman bentuk dan susunan pengurus KONI Pusat. Adapun
susunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah masa bakti 2004 – 2008 dapat
olahraga prestasi di Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah membentuk
Kabupaten/Kota; (2) Sebagai nara sumber dalam bidang organisasi pada setiap
Raparda dan Rapat Anggota; (3) Memberikan pengerahan di bidang organisasi dalam
setiap Musda dan Musorda yang dilaksanakan oleh anggota dan KONI
Kabupateb/Kota.
Bidang organisasi terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Bidang dan dibantu oleh 2
(dua) orang Wakil Ketua Bidang. Serta dalam melaksanakan tugasnya Ketua Bidang
xliv
Organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan berkoordinasi dengan Wakil
Disamping tugas tersebut, bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah juga
(satu) Ketua Bidang Pembinaan Prestasi yang bertanggung jawab langsung kepada
berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum II dan dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi yang keduanya bertanggung jawab kepada Ketua
kegiaan anggota dan KONI Kabupaten/Kota dalam bidang pembinaan prestasi; (3)
Sebagai nara sumber dalam bidang pembinaan prestasi pada setiap Raparda dan
setiap pelaksanaan Porda atau Kejuaraan Nasional yang diikuti oleh anggota.
memiliki tugas : (1) Menyusun anggaran pendapatan dan belanja KONI Propinsi
xlv
Jawa Tengah dengan berkoordinasi dengan Bendahara; (2) Sebagai nara sumber
dalam bidang perencanaan program dan anggaran pada setiap Raparda dan Rapat
Anggota; (3) Mengkoordinasikan tugas yang dijalankan oleh komisi promosi dan
pemasaran, komisi media dan humas serta komisi bisnis dan industri olahraga.
dipimpin oleh 1 (satu) Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran dan
dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil Ketua Bidang. Serta dalam melaksanakan tugasnya
oleh 1 (satu) Ketua Bidang yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum II dan dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil
Penataran; (3) Sebagai nara sumber dalam bidang penelitian dan pengembangan pada
setiap Raparda dan Rapat Anggota; (4) Mengkoordinasi tugas dari komisi penerapan
xlvi
2.2.6.3 Komisi-komisi KONI Propinsi Jawa Tengah
Komisi Hukum KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas pokok sebagai
agar AD/ART dilakukan perubahan; (3) Bertugas sebagi Komisi Keabsahan dalam
kepada Pimpinan KONI Propinsi Jawa Tengah mengenai hal-hal yang berhubungan
(tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum. Komisi hukum
xlvii
kepelatihan olahraga; (2) Melakukan penelitian dan pengmbakuan metode
prestasi olahraga.
terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.
Komisi Penerapan Iptek OR bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan dalam
Pengembangan.
dan pelatihan wasit dan pelatih; (2) Melaksanakan penataran dan pelatihan wasit,
pelatih dan personil pendukung kegiatan olahraga lainnya dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, informasi dan peralatan terbaru; (3) Menyusun kriteria, klasifikasi dan
standarisasi wasit dan pelatih; (4) Memberikan tanda kecakapan (sertifikasi) wasit
dan pelatih; (5) Menginventaris seluruh wasit dan pelatih seluruh cabang olahraga;
(6) Membentu dan membina wasit dalam upaya meningkatkan klasifikasinya; (7)
terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.
xlviii
Komisi Pendidikan dan Penataran bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan
Pengembangan.
Komisi Promosi dan pemasaran KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas
pokok sebagai berikut : (1) Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam upaya untuk
terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.
Komisi Promosi dan Pemasaran bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan dalam
Anggaran.
Komisi Media dan Humas KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas
KONI Propinsi Jawa Tengah; (5) Membina hubungan dan kebersamaan dengan insan
xlix
pers dan unsur-unsur media dari instansi terkait dan masyarakat olahraga; (6)
Keanggotaan Komisi Media dan Humas KONI propinsi Jawa Tengah terdiri
dari 4 (empat) orang bertanggung jawab kepada Ketua Bidang Perencanaan Program
dan Anggaran.
Komisi Bisnis dan Industri OR KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas
pokok sebagai berikut : (1) Mengkaji usulan-usulan aktivitas olahraga dan non
olahraga yang dapat menghasilkan dana untuk kepentingan KONI Propinsi Jawa
Tengah; (2) Mencari dan menciptakan peluang-peluang bisnis dan industri olahraga
yang berkaitan dengan kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah, kegiatan olahraga dan
kegiatan lainnnya untuk kepentingan KONI Propinsi Jawa Tengah; (3) Memberikan
saran dan rekomendasi kepada pimpinan KONI Propinsi Jawa Tengah tentang
Tengah terdiri dari 3 (tiga) orang yang bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan
l
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian. Sehingga metode
penelitian yang digunakan, harus ditetapkan berdasar pada tujuan yang diharapkan.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Menurut Bogdam dan Taylor,
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
keadaan sumber data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada
awal pengumpulan data masalah yang dirumuskan lebih bersifat umum dan baru
li
Sumber data yang digunakan dalam penelitian bersumber pada data yang ada
pada KONI Propinsi Jawa Tengah baik yang berupa dokumen, wawancara serta
sarana prasarana dan fasilitas yang digunakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Observasi
lii
Menurut Hadar Nanawi (1991 : 196), Dokumentasi adalah peninggalan
tertulis mengenai berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum
terlalu lama. Dokumentasi yang dapat dijadikan bahan / alat penelitian seperti raport,
majalah, buletin serta bentuk informasi lain yang dihasilkan oleh suatu lembaga.
Bagian terpenting dari suatu penelitian adalah adanya suatu analisis data.
mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti
yang disarankan oleh data. Dengan analisis data penelitian yang dilakukan dapat
memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah yang diangkat
sebagai menjadi suatu penelitian. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
Proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah data yang terkumpul
mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi yaitu
dilakukan penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori yang
substantif.
Dengan adanya teknik analisis kualitatif dan mekanisme analisis data tersebut
diatas, maka akan didapat gambaran tentang keadaan di KONI Propinsi Jawa Tengah
tahun 2005.
liii
BAB IV
Jawa Tengah periode 2005, maka diperoleh gambaran tentang pelaksanaan fungsi
manajemen sebagai dasar pelaksanaan organisasi pada KONI Propinsi Jawa Tengah
sebagai berikut :
sesuai dengan tugas masing-masing. Salah satu contohnya dalam bidang pembinaan
prestasi. Oleh Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah,
liv
yang berjenjang. Mulai dari prestasi pada Kejurda sampai pada prestasi
puncak pada pelaksanaan PON.
Raparda tersebut melibatkan banyak pihak. Salah satu pihak yang terlibat adalah
Pengda cabang olahraga sebagai anggota KONI Propinsi Jawa Tengah. Djanu
Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa Tengah) berpendapat tentang proses
perencanaan bahwa :
Sependapat dengan pendapat tersebut, Ukky Juli Setiawan (atlet gulat Jawa
hal yang sangat penting dilakukan. Menurut Tri Rustiadi, Sekretaris Umum KONI
Propinsi Jawa Tengah proses pengorganisasian yang dilakukan KONI Propinsi Jawa
lv
terdiri dari beberapa pengurus inti yang dibantu oleh beberapa bidang dan
komisi-komisi. Dalam menjalankan tugas dari setiap bidang dan komisi
sudah diatur tersendiri seperti yang terdapat dalam AD/ART. Dalam
AD/ART tersebut juga dapat dilihat adanya perumusan tujuan, pembagian
kerja, delegasi kekuasaan, rentangan kekuasaan, tingkat pengawasan
organisasi, kesatuan perintah dan tanggung jawab serta adanya prinsip
koordinasi dalam organisasi. Kepengurusan tersebut memiliki masa bakti
selama 4 (empat) tahun “.
KONI Propinsi Jawa Tengah sebagai modal pembinaan organisasi anggotanya. Hal
tersebut diungkapkan oleh Soedjioto (Ketua Bidang Organisasi KONI Propinsi Jawa
Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa
sebagai berikut :
lvi
Sehingga proses pengorganisasian dapat dijalankan sesuai dengan tugas
dan wewenangnya. “
Proses penggerakan yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah tidak
hanya dilakukan terhadap anggotanya, tetapi juga terhadap pengurusnya. Hal tersebut
dijelaskan oleh Soedjioto (Ketua Bidang Organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah)
sebagai berikut :
lvii
Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa
Tengah) proses penggerakan KONI Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Menurut Ukky Juli Setiawan (atlet gulat Jawa Tengah) berpendapat tentang
KONI Propinsi membentuk tim monitoring. Hal tersebut dijelaskan oleh Mahalul
lviii
Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa
Tengah) proses penggerakan KONI Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan sebagai
berikut :
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa
KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses manajamen secara beruntut,
antara lain dengan adanya dasar organisasi berdasarkan pada AD/ART KONI. Dalam
yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun untuk menetapkan program kerja KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam waktu 4 (empat) tahun mendatang dan program kerja
tahunan (jangka pendek) disusun pada Raparda yang dilaksanakan setiap 1 (satu)
tahun sekali dengan mengacu pada rencana kerja yang ditetapkan pada Musorda.
Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah terdiri dari rencana kerja (kegiatan)
lix
KONI Propinsi Jawa Tengah sesuai denga tugas dan wewenang tiap bidang pada
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam kepengurusan KONI Propinsi Jawa
Tengah terdapat beberapa bidang dan komisi yang tugas, wewenang dan garis
aktivitas organisasi sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing.
Penggerakan yang dilakukan pada KONI Propinsi Jawa Tengah dilakukan sejalan
dengan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
serta dimaksudkan agar anggota menjalankan aktivitas dengan disiplin dan tanggung
jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban dalam kepengurusan agar tujuan dalam
organisasi dapat dijalankan sesuai harapan. Dalam proses penggerakan tidak lepas
dari adanya sarana penunjang manajemen yang salah satunya adalah pendanaan
KONI propinsi Jawa Tengah. Pelaporan KONI Propinsi Jawa Tengah dilaksanakan
lx
pada pelaksanaan Musorda sebagai laporan pertanggungjawaban kerja selama 4
(satu) tahun dan laporan disampaikan kepada anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.
Laporan berisi tentang rangkuman dari hasil kegiatan yang dilaksanakan KONI
Propinsi Jawa Tengah pada periode waktu tertentu. Selain pelaporan tersebut, KONI
Propinsi Jawa Tengah diawasi oleh masyarakat serta BPK yang bertugas memeriksa
merupakan sesatu hal yang wajar. Pada Perencanaan masih terlihat beberapa
kekurangan, rencana yang sudah ditetapkan belum bisa dilaksanakan sesuai dengan
rencana awal sehingga dampak kepada anggota sebagai bagian dari rencana tersebut
yang sudah ada belum maksimal sesuai dengan tugas dan fungsi dalam
dapat mengikuti program secara maksimal ataupun pada pengurus masih terlihat
beberapa pengurus tidak aktif terhadap kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah. Pada
kegiatan dan aktivitas anggota. Dengan adanya proses manajemen yang sudah
lxi
dilaksanakan tersebut perlu ditingkatkan sehingga diharapkan mampu menjadi
lxii
BAB V
5.1 Simpulan
Dari pembahasan tersebut, maka penelitian ini dapat ditarik simpulan sebagai
berikut :
1. Proses manajemen yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah telah
adanya Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah telah disusun dalam
3. KONI Propinsi Jawa Tengah telah memiliki kepengurusan yang baik sesuai
dengan AD/ART KONI. Hal tersebut terlihat dengan adanya rincian tugas dan
baik. Terbukti dengan adanya evaluasi tahunan melalui Raparda serta dengan
5.2 Saran
lxiii
1. Agar KONI Propinsi Jawa Tengah dapat mempertahankan bahkan meningkatkan
3. Dalam penyusunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah, agar dipilih orang-
orang yang tepat dengan kehlian dan bidang yang ditekuni. Sehingga
dilaksanakan dengan baik, sportif dan fair play sehingga hasil dari evaluasi
berikutnya.
agar perencanaan yang sudah dibuat dapat terlaksana, serta kegiatan yang
seharusnya sudah dilaksanakan untuk dapat dilaksanakan dengan sisa waktu yang
ada.
lxiv
DAFTAR PUSTAKA
Djati Julitriarsa dan Jhon Suprihanto. 1982. Manajemen Umum Sebuah Pengantar
Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
Hadar Nawawi. 1991. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : UGM Press
Komite Olahraga Nasional Indonesia, 1999. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga. Jakarta : Komite Olahraga Nasional Indonesia
lxv
Lampiran 1
Bagan Susunan Organisasi
KONI Propinsi Jawa Tengah
Periode 2004-2008
Ketua Umum
Wakil Ketua Umum I
Wakil Ketua Umum II
Wakil Ketua Umum III
Ka.Kom. Ka. Kom. Ka. Kom. Ka. Kom. Ka. Kom. Ka. Kom.
Hukum Md & HM BIOR Pro & Pm Pd & Pn PIOR
Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom
Hukum Md & HM BIOR Pro & Pm Pd & Pn PIOR
Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom
Hukum Md & HM BIOR Pro & Pm Pd & Pn PIOR
Ang. Kom
Md & HM
lxvi
Lampiran 2
No Jabatan Nama
8. Bendahara H. Roesgiyanto
(Binpres)
lxvii
17. Kabid. Perencanaan program Drs. Daniel Toto Indiono, M.Pd
Pengembangan (Litbang)
OR (PIOR)
Penataran (Diktar)
lxviii
34. Anggota Komisi Promas Nila Kusumawati, S.Pd
Humas
Humas
Humas
Humas
Industri OR (BIOR)
lxix
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
Obyek
Pengamatan Kepengurusan Staf
Pengda
Jenis KONI KONI
Pengamatan
Organisasi
√ - -
Administrasi
√ √ -
Tenaga Administrasi
- √ -
Dana
√ - √
Sarana Prasarana
√ √ -
Obyek
Interviu Pengurus Staf
Pengda Atlet
Jenis KONI KONI
Interviu
PERENCANAAN
1. Rencana Kerja √ - √ -
2. Program √ - √ -
3. Proyek Kegiatan √ - √ -
4. Sasaran √ - √ -
lxx
5. Alternatif Usaha √ - √ -
6. Lingkungan Kerja √ - √ -
7. Hambatan Dihadapi √ - √ -
8. Pemecahan Masalah √ - √ -
PENGORGANISASIAN
1. Struktur Organisasi √ - - -
2. Bidang-bidang √ - - -
3. Hubungan dengan √ - √ -
Organisasi Olahraga
yang Lain
CONTROLING
1. Proses Pengawasan √ - √ √
2. Sistem Pengawasan √ - √ √
lxxi
III. Instrumen Dokumentasi.
Obyek
Pengamatan Pelaksanaan Sistem
Organisasi Program
Jenis Program Evaluasi
Pengamatan
AD / ART
√ - - √
GBHK
√ √ √ √
Buku Program
√ √ √ √
Keputusan Lain
√ √ √ √
lxxii
Lampiran 2
ditentukan ?
Tengah ?
lxxiii
o. Bagimanakah penentuan kepengurusan dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
Tengah ?
KONI ?
v. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah ?
Jawa Tengah ?
lxxiv
a. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
lxxv
A. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( KETUA UMUM DAN PENGURUS HARIAN )
1. Apakah pengertian KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Kapan berdirinya KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dimana sekretariat KONI Propinsi Jawa Tengah ?
4. Bagimanakah hubungan KONI Propinsi Jawa Tengah dengan KONI
Pusat serta dengan KONIDA II ?
5. Bagaimanakah visi dan misi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
6. Bagaimana penentuan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ?
7. Kapan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan ?
8. Bagaimanakah dengan program jangka panjang dan jangka pendek
ditentukan ?
9. Berapakah jumlah bidang-bidang dalam kepengurusan KONI Propinsi
Jawa Tengah ?
10. Bagaimanakah tugas dari bidang-bidang yang ada dalam kepengurusan
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
11. Bagimanakah rencana kerja yang dilakukan pada bidang-bidang di KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam menjalankan roda organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah
berdasarkan pada apa ?
13. Berapa lama periode kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagimanakah penentuan kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
15. Bagaimana struktur organisasi dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
16. Berapakah jumlah KONIDA II anggota KONI Propinsi Jawa Tengah ?
17. Berapakah jumlah Pengda cabang olahraga anggota KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
18. Bagaimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan pengurus
KONI ?
19. Bagimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas
pengurus dan anggota ?
lxxvi
20. Bagaimanakah proses pengawasan terhadap KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam menjalankan aktivitas organisasi ?
21. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
?
22. Bagaimanakah penetuan anggaran dana yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
23. Dalam pelaksanaaan aktivitas organisasi, bagaimanakah sarana dan
prasarana yang dimilki KONI Propinsi Jawa Tengah ?
24. Bagaimanakah prestasi olahraga Jawa Tengah ditingkat junior maupun
senior ?
lxxvii
C. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PEMBINAAN PRESTASI )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang pembinaan
prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
lxxviii
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program
kerja ?
lxxix
F. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG MEDIA DAN PROMOSI )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang media dan promosi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang media dan promosi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang media dan promosi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang media dan
promosi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
lxxx
4. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam memonitor pelaksanaan kegiatan pembinaan olahraga di
Jawa Tengah ?
Lampiran 4
lxxxi
7. Kapan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan ?
8. Bagaimanakah dengan program jangka panjang dan jangka pendek
ditentukan ?
9. Berapakah jumlah bidang-bidang dalam kepengurusan KONI Propinsi
Jawa Tengah dan bagaimana tugas masing-masing bidang tersebut ?
10. Bagimanakah rencana kerja yang dilakukan pada bidang-bidang di KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
11. Dalam menjalankan roda organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah
berdasarkan pada apa ?
12. Berapa lama periode kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
13. Bagimanakah penentuan kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagaimana struktur organisasi dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
15. Berapakah jumlah KONIDA II anggota KONI Propinsi Jawa Tengah ?
16. Berapakah jumlah Pengda cabang olahraga anggota KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
17. Bagimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas
pengurus dan anggota ?
18. Bagaimanakah proses pengawasan terhadap KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam menjalankan aktivitas organisasi ?
19. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
?
20. Bagaimanakah penetuan anggaran dana yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
21. Dalam pelaksanaaan aktivitas organisasi, bagaimanakah sarana dan
prasarana yang dimilki KONI Propinsi Jawa Tengah ?
22. Bagaimanakah prestasi olahraga Jawa Tengah ditingkat junior maupun
senior ?
lxxxii
10. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan organisasi anggota ?
11. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
13. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang organisasi KONI Propinsi
Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
14. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
15. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
16. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang organisasi
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
17. Bagaimana cara / bentuk koordinasi yang dilakukan antara bidang-bidang
yang ada di KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan program
kerja ?
K. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PEMBINAAN PRESTASI )
8. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
9. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
10. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
11. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
12. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
lxxxiii
13. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
14. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang pembinaan
prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
lxxxiv
11. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
13. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan
tersebut ?
14. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut
?
15. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang bidang
perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam
pelaksanaan program kerja ?
16. Darimana dan bagaimana penentuan anggaran yang dilakukan KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
lxxxv
10. Bagaimana pelaksanaan proses perencanaan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
11. Bagaimana pelaksanaan proses Pengorganisasian yang dilakukan oleh
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
12. Bagaimana pelaksanaan proses penggerakan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
13. Bagaimana pelaksanaan proses pengawasan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?
Lampiran 5
HASIL WAWANCARA
lxxxvi
Penentuan rancangan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah disusun
melalui Musorda dengan skala prioritas yaitu program jangka panjang dan program
jangka pendek. Dan program tahunan ditentukan pada awal tahun melalui
mengacu pada pencapaian prestasi pada PON, sedang program jangka pendeknya
adalah langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai prestasi tersebut. Misal
Musorda. Kepengurusan tersebut terdiri dari beberapa pengurus inti yang dibantu
oleh beberapa bidang dan komisi-komisi. Dalam menjalankan tugas dari setiap
bidang dan komisi sudah diatur tersendiri seperti yang terdapat dalam AD/ART.
lxxxvii
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
Salah satu bidang yang ada di KONI adalah bidang penelitian dan
pengembangan (Litbang). Bidang litbang KONI propinsi Jawa Tengah bertujuan
untuk mengumpulkan data/informasi yang diperlukan oleh Ketua Umum untuk
mencapai prestasi yang maksimal dan untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan.
Misalnya adalah pembuatan propfil atlet secara lengkap. Sehingga menjelang -
kejuaran-kejuaran tertentu seperti PON, Ketua Umum sudah bisa membuat target
tertentu berdasarkan pada data yangdiberikan oleh bidang litbang.
Untuk menjalankan fungsi tersebut bidang memerlukan dukungan sumber
daya yang sangat besar. Salah satunya dengan adanya sumber daya manusia yang
berkualitas sehingga data yang terkumpul benar-benar valid. Selain itu, juga
diperlukan adanya dukungan dana yang besar. Karena selain membayar orang yang
melakukan pengumpulan data, dana tersebut juga diperlukan untuk pengadaan sarana
dan prasaran yang dibutuhkan untuk pengumpulan data.
lxxxviii
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
lxxxix
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
xc
2. Instansi terkait, contohnya dengan Dinas Pendidikan (PPLP).
xci
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
xcii
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
xciii
Lampiran 6
xciv
19. Pengda PERBAKIN Jawa Tengah
xcv
42. Pengda IMI Jawa Tengah
xcvi
Lampiran 7
xcvii
20. KONI Kabupaten Karanganyar
xcviii
xcix