You are on page 1of 99

MANAJEMEN KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA

(KONI) PROPINSI JAWA TENGAH


TAHUN 2005

SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Sains

Disusun oleh :
Nama : Ferdyan Lelly Hendrawan
NIM : 6250401022
Program Studi : Ilmu Keolahragaan, S1
Jurusan : Ilmu Keolahragaan
Fakultas : Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2005
SARI

Ferdyan Lelly Hendrawan, 2005. “Manajemen Komite Olahraga Nasional


Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah Sebagai Koordinator dan Pembina
Kegiatan Olahraga Prestasi Di Jawa Tengah Tahun 2005”, Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan manajemen KONI Propinsi
Jawa Tengah dalam mengkoordinasikan dan membina kegiatan olahraga prestasi di
Jawa Tengah tahun 2005.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, adapun sumber data dalam
penelitian ini berdasarkan data yang ada pada KONI Propinsi Jawa Tengah tahun
2005, metode yang digunakan pada penelitian ini metode deskriptif. Metode
pengumpulan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara atau interview dan
dokumen.
Dari hasil penelitian dapat digambarkan bahwa KONI Propinsi Jawa Tengah
adalah satu-satunya organisasi keolahragaan nasional yang berwenang
mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi di
Jawa Tengah. Dalam aktivitas organisasi berdasarkan pada Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga KONI sebagai dasar dalam aktivitas organisasi. Dasar,
status, azas, dan tujuan organisasi tercantum dalam Anggaran Dasar KONI. Program
kerja telah disusun dengan jelas tentang tujuan dan prioritas program yang disusun
dan ditetapkan dalam Musorda dan Raparda. Dalam menjalankan aktivitas
organisasi, KONI Propinsi Jawa Tengah membentuk susunan pengurus berdasarkan
hasil Musorda dengan masa periode kepengurusan selama 4 (empat) tahun yang
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan organisasi melalui fungsi dan tanggung jawab
pada saat menjalankan aktivitas organisasi. Dalam melaksanakan organisasi, KONI
Propinsi Jawa Tengah mempunyai anggota antara lain : Pengda Cabang Olahraga
dan Badan Fungsional serta KONI Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Tengah. KONI
Propinsi Jawa Tengah telah menunjukkan keberhasilan dalam melaksanakan
pembinaan olahraga di Jawa Tengah, terlihat dengan pencapaian prestasi olahraga
pada tingkat nasional.
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas organisasi
dilaksanakan berdasarkan fungsi manajemen sebagai dasar/fundamental dari
organisasi, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan
pengawasan. Secara umum manajemen pada KONI Propinsi Jawa Tengah tahun
2005 telah dilaksanakan dengan runtut, bertahap dan berhasil guna, bila terjadi
kekurangan disana-sini merupakan suatu hal yang wajar, dari keberhasilan ini
diharapkan mampu menunjang prestasi olahraga Jawa Tengah pada tingkat Nasional.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas


Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Pada hari : Rabu


Tanggal : 7 September 2005

Panitia Ujian

Ketua Panitia, Sekretaris,

Drs. Sutardji, M.S Drs. Taufiq Hidayah, M.Kes.


NIP. 130523506 NIP. 132050000

Dewan Penguji,

1. Drs. Ery Pratiknyo DW, M.Kes. (Ketua)


NIP. 131813649

2. Drs. H. Soegiyanto KS, MS ( Anggota)


NIP. 130937114

3. Drs. H. Soekardi, M.Pd. (Anggota)


NIP. 130340674

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

1. “ Akal yang lurus akan menghasilkan bangunan yang baik, pikiran yang bagus

akan menghasikan pendapat yang tepat, sangkaan yang benar mengetahui hasil

yang halus dan bisa terhindar dari penyakit jiwa ” (Imam Al-Ghozali).

2. “ Barang siapa memberi kemudahan terhadap kesulitan orang lain, maka Allah

akan memberi kemudahan ” (Al-Hadist).

Skripsi ini dipersembahkan buat :

1. Bapak, Ibu dan Adik tercinta

2. Keluarga dan Saudaraku

3. Teman seperjuangan IKOR 2001

4. Teman aktivis mahasiswa FIK UNNES

5. Teman-temanku

6. Almamaterku

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, yang berjudul “ Manajemen Komite

Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah Sebagai Koordinator

dan Pembina Kegiatan Olahraga Prestasi di Jawa Tengah Tahun 2005”.

Atas terselesainya skripsi ini, disampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Drs. Sutardji, MS Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang. Atas ijinnya dalam penelitian ini.

2. Bapak Drs. H. Djanu Ismanto, MS. Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

petunjuk dan bimbingannya dalam menyusun skripsi ini.

3. Ketua Umum KONI Propinsi Jawa Tengah Bapak H. Murdoko, SH. atas ijinya

dalam penelitian.

4. Bapak Drs. H. Soegiyanto KS, MS. Pembimbing Utama yang telah memberikan

petunjuk dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. H. Soekardi, M.Pd. Pembimbing Pendamping yang telah memberikan

petunjuk dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Taufik Hidayah, M.Kes. Pendamping Akademik yang telah

memberikan petunjuk, bimbingan dan motivasinya dalam penyelesaikan studi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

atas bekal ilmunya selama pada masa pekuliahan.

v
8. Karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES yang telah memberikan bantuan

penyelesaian skripsi ini.

9. Pengurus dan staf KONI Propinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan

dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu , atas bantuannya.dalam

penyusunan skripsi ini.

Semoga atas atas segala bantuannya kepada penulis akan mendapatkan

mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca, Amin.

Semarang, September 2005

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul …………………………………………………………… i

Halaman Sari ……………………………………………………………. ii

Halaman Pengesahan …………………………………………………….. iii

Halaman Motto dan Persembahan ……………………………………….. iv

Kata Pengantar …………………………………………………………… v

Daftar Isi …………………………………………………………………. vii

Daftar Lampiran …………………………………………………………. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul ……………………………………… 1

1.2 Permasalahan ………………………………………………… 3

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………….. 3

1.4 Penegasan Istilah …………………………………………….. 3

1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………… 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum Manajemen ..……………………………… 6

2.1.1 Pengertian Manajemen ……………………………………… 6

2.1.2 Fungsi Manajemen ………………………………………….. 7

2.1.3 Planing atau Perencanaan …………………………………... 8

2.1.4 Organizing atau Pengorganisasian …………………………. 11

2.1.5 Actuating atau Penggerakan ………………………………… 16

vii
2.1.6 Controling atau Pengawasan ………………………………… 20

2.2 Gambaran Umum KONI Propinsi Jawa Tengah ..…………….. 24

2.2.1 Sejarah KONI Propinsi Jawa Tengah ……………………….. 24

2.2.2 Status, Azas dan Dasar KONI ………………………………. 26

2.2.3 Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi KONI ……………………. 26

2.2.4 Keanggotaan KONI Propinsi Jawa Tengah …………………. 27

2.2.5 Program Kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ……………….. 28

2.2.6 Kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ……………….. 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ……………………………………………… 45

3.2 Sumber Data …………………………………………………… 46

3.3 Metode Pengumpulan Data …………………………………….. 46

3.4 Metode Analisis Data …………………………………………… 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ………………………………………………… 49

4.1.1 Perencanaan (Planing) ……………………………………….. 49

4.1.2 Pengorganisasian (Organizing) ……………………………… 50

4.1.3 Penggerakan (Actuating) ……………………………………. 52

4.1.4 Pengawasan (Controling) …………………………………… 53

4.2 Pembahasan ……………………………………………………. 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ………………………………………………………. 58

5.2 Saran …………………………………………………………… 58

viii
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 60

LAMPIRAN ………………………………………………………………. 61

ix
DAFTAR LAMPIRAN

1. Bagan Struktur Oraganisasi KONI Propinsi Jawa Tengah

2. Susunan Pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah

3. Instrumen Penelitian

4. Daftar Pertanyaan Wawancara

5. Daftar Hasil Wawancara

6. Daftar Pengda Cabang Olahraga dan Badan Olahraga Fungsional Anggota KONI

Propinsi Jawa Tengah

7. Daftar KONI Kabupaten/Kota Anggota KONI Propinsi Jawa Tengah

8. Penetapan Pembimbing

9. Permohonan Ijin Penelitian

10. Surat Keterangan Penelitian

11. Gambar Pelaksanaan Penelitian

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang merupakan unsur pokok dan

sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa (rohani) dan jasmani (raga/tubuh) yang

kuat. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum

est ut sit, mens sana in corpore sano yang dapat diartikan “semoga hendaknya,

dalam badan/tubuh/raga yang kuat bersemayam jiwa yang sehat“. Sehingga setiap

manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan rohani

dan jasmani yang lebih baik dibanding manusia yang jarang atau tidak pernah

melakukan kegiatan olahraga.

Selain itu seiring dengan perkembangan olahraga, olahraga juga digunakan

sebagai sarana untuk mengangkat harkat dan martabat. Hal tersebut dapat dicapai

melalui prestasi yang membanggakan dibidang olahraga. Untuk mencapai tujuan

tersebut, di Indonesia telah ada satu organisasi keolahragaan nasional yang

berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga

prestasi. Organisasi yang dimaksud adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia

(KONI) yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan prestasi olahraga yang

membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat

bangsa Indonesia (KONI, 1999 : 3). Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, KONI

mempunyai susunan organisasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ketingkat pusat.

Rangkaian susunan Pimpinan KONI tersebut, berkewajiban untuk melaksanakan

tugas dan kewajibannya sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

xi
(AD/ART) dan keputusan lain yang mengikat, seperti keputusan Musornas,

Raparnas, Musorda, Musda dan Raparda.

Dengan susunan organisasi yang sangat komplek tersebut, KONI sebagai

satu-satunya wadah yang mengkoordinasikan dan membina olahraga prestasi di

Indonesia dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki

pengelolaan manajemen yang teratur. Sehingga menjadi organisasi yang mandiri

dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut menjadi nilai mati dan harus

dilaksanakan oleh KONI karena keberhasilan suatu organisasi termasuk KONI tidak

akan pernah tercapai tanpa adanya suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

kerja serta dengan adanya suatu pengawasan atas pelaksanaan kerja. Syarat-syarat

tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen. Dengan memiliki

manajemen yang baik dan teratur, KONI akan mampu melaksanakan tugasnya

dengan lebih profesional. Dengan kerja yang profesional KONI akan mampu

menghadapi tantangan yang dihadapi. Serta dapat mencapai tujuannya dalam

mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa

untuk mengangkat moral bangsa.

Selain hal tersebut diatas, peran aktif anggota masyarakat sangat dibutuhkan

dalam upaya pencapaian tujuan tersebut. Namun pada kenyataannya, pemahaman

masyarakat tentang tujuan dan tugas KONI yang masih kurang membuat peran

masyarakat belum maksimal bahkan sebagian masyarakat tidak peduli dengan

perkembangan olahraga prestasi yang menjadi tujuan keberadaan KONI. Upaya yang

harus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat adalah dengan

xii
memberikan pemahaman tentang tujuan dan tugas KONI, sehingga pada akhirnya

peranan masyarakat dalam meningkatkan olahraga prestasi dapat ditingkatkan.

1.2 Permasalahan

Dari latar belakang tersebut, maka dapat ditarik permasalahan “Bagaimana

manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah

Tahun 2005 ? “

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang ini adalah dapat

mendiskripsikan manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi

Jawa Tengah Tahun 2005.

1.4 Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk memberikan pemahaman

tentang arah penelitian yang akan dilakukan, maka perlu ditegaskan istilah-istilah

mengenai komponen pokok penelitian yaitu manajemen, Komite Olahraga Nasional

Indonesia (KONI).

1.4.1 Manajemen

Dalam memberikan definisi manajemen muncul beberapa pendapat. Menurut

definisi yang dikembangkan oleh Manullang, manajemen adalah seni dan ilmu

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan karyawan, pemberian perintah dan

xiii
pengawasan terhadap human and resources untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988 : 3). George R. Terry

memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses yang membedakan atas

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan kerja dan pengawasan

dengan memanfaatkan ilmu maupun seni untuk menyelesaikan tujuan yang telah

ditetapkan (Soewarno Handayaningrat, 1982 : 20).

1.4.2 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah

Dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) KONI tentang

status KONI diartikan bahwa KONI adalah satu-satunya organisasi keolahragaan

nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh

kegiatan olahraga prestasi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia (KONI 1999 : 3). KONI Propinsi Jawa Tengah merupakan kepanjangan

tangan dari KONI pusat yang berkedudukan dan memiliki wilayah kerja di Propinsi

Jawa Tengah. KONI Propinsi Jawa Tengah mempunyai kantor di Komplek GOR Jati

Diri Karangrejo Semarang.

1.5 Manfaat Penelitian

Dalam melaksanakan setiap penelitian diharapkan agar mendapatkan manfaat

dari penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1.5.1 Bagi pihak KONI

xiv
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk

meningkatkan profesionalisme kerja dan kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah

dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.

1.5.2 Bagi peneliti

Dapat mengetahui secara jelas mengenai manajemen KONI Propinsi Jawa

Tengah dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.

1.5.3 Bagi pembaca

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat menambah pemahaman

tentang manajemen KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordonasi dan

membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.

xv
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum Manajemen

2.1.1 Pengertian Manajemen

Menurut definisi yang dikembangkan oleh Manullang, manajemen adalah

seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan karyawan, pemberian

perintah dan pengawasan terhadap human and resources untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988 : 3).

George R. Terry memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses yang

membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan kerja

dan pengawasan dengan memanfaatkan ilmu maupun seni untuk menyelesaikan

tujuan yang telah ditetapkan (Soewarno Handayaningrat, 1982 : 20). Dalam definisi

yang dikemukakan oleh George R. Terry tersebut memandang manajemen sebagai

suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

pelaksanaan dan pengawasan.

Sedangkan Tom Degenaars lebih menitikberatkan pada definisi manajemen

pada bimbingan kegiatan kelompok dan penggunaan sumber daya manusia dalam

pencapaian tujuan. Manajemen oleh Tom Degenaars didefinisikan sebagai suatu

proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok dan berdasar atas

tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan sumber-sumber tenaga

(Soewarno Handayaningrat, 1982 : 19).

2.1.2 Fungsi Manajemen

xvi
Perkembangan ilmu manajemen yang pesat sesuai dengan akumulasi dan

perkembangan jaman, memunculkan pendapat yang beragam tentang fungsi

manajemen. Salah satu pendapat adalah yang dikemukakan oleh George R. Terry.

Fungsi manajemen tersebut dikenal dengan singkatan POAC (Soewarno

Handayaningrat, 1982 : 25), yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) Pengorganisasian

(Organizing), (3) Penggerakan (Actuating), (4) Pengawasan (Controlling).

Perencanaan merupakan dasar dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan lainnya

dalam suatu organisasi, sehingga perencanaan ditempatkan sebagai fungsi pertama.

Perencanaan dapat disusun dengan mempertimbangkan hasil penelitian, observasi

atau dengan argumentasi. Perencanaan merupakan penjabaran dari strategi awal

organisasi.

Untuk melaksanakan perencanaan dengan baik diperlukan adanya suatu

organisasi yang cocok. Sehingga kemudian muncul fungsi yang kedua yaitu fungsi

pengorganisasian. Dalam fungsi pengorganisasian perlu ditelaah tentang kegiatan

yang dilakukan, hakekat organisasi, proses interaksi, prinsip organisasi dan tipe

organisasi yang akan dijalankan.

Dengan terbentuknya suatu organisasi, dibutuhkan adanya usaha untuk

menggerakkan organisasi tersebut. Dalam proses penggerakkan tersebut perlu

dicermati pula proses intraksi antar manusia. Sehingga perlu adanya tatanan

menyangkut manusia, pendekatan, potensi, perilaku serta segala hal yang berkaitan

dengan pelaksanaan aktivitas organisasi.

Setelah ketiga fungsi tersebut berjalan, yang terakhir muncul adalah perlu

adanya suatu pengawasan terhadap jalannya proses-proses sebelumnya. Pada

xvii
hakekatnya pengawasan mencakup penilaian apakah adanya kemajuan atau tidak,

perlunya penyegaran atau tidak. Sehingga pengawasan harus mampu menjadi suatu

upaya dalam meluruskan roda organisasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam

organisasi tersebut. Pengawasan juga dapat dijadikan sebagai langkah evaluasi

aktivitas organisasi menyangkut proses perencanaan, pengorganisasian maupun

tahapan pelurusan sesuai dengan visi dan misi yang diemban.

2.1.3 Planing atau Perencanaan

2.1.3.1 Pengertian Planing atau Perencanaan

Dalam setiap organisasi, hal yang paling penting adalah maksud dan tujuan

organisasi tersebut. Untuk dapat mencapai suatu maksud dan tujuan diperlukan

adanya cara untuk pencapaiannya. Cara tersebut bisa dikatakan sebagai suatu

perencanaan. Perencanaan oleh Sondang P. Siagian merupakan usaha sadar dan

pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang dimasa depan, di

dalam dan oleh suatu organisasi, dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan

sebelumnya (Soekardi, 2005 : 6).

2.1.3.2 Langkah Menyusun Perencanaan

Secara garis besar perencanaan atau program dapat dikelompokkan menjadi

program jangka panjang (PJP), program jangka menengah (PJM) dan program

jangka pendek (PJPd).

xviii
Setelah disusun program secara garis besar seperti diatas, perencanaan harus

bersifat menyeluruh atau mencakup semua aspek dan memberdayagunakannya.

Dalam hal ini, menurut Soekardi, perlu dikaji mengenai hal-hal sebagai berikut :

2.1.3.2.1 Siapa (SI) yang saja yang terkait dalam kegiatan organisasi tersebut.

2.1.3.2.2 Apa (A) saja yang dilakukan oleh seluruh pelaku dalam organisasi.

2.1.3.2.3 Bilamana (BI) aktivitas organisasi itu dilakukan.

2.1.3.2.4 Dimana (DI) kegiatan itu dilakukan.

2.1.3.2.5 Bagaimana (BA) strategi pelaksanaannya.

Hal yang tidak kalah penting untuk dipahami dalam penyusunan program

adalah perwujudan menyatukan potensi yang ada menjadi sinergi yang kuat dan

besar. Hal tersebut menyangkut perlunya team work dari personal dalam organisasi,

perlunya pola partisipasi dalam organisasi serta perlunya menumbuhkan budaya

kerja organisasi.

Langkah terakhir yang perlu ditempuh dalam penyusunan perencanaan

adalah adanya upaya efisiensi. Upaya tersebut dapat ditempuh dengan adanya

efisiensi pendanaan, waktu, penugasan personal serta dengan adanya pola organisasi

yang efektif.

2.1.3.3 Ciri-ciri Perencanaan Yang baik

Menurut Sukardi (2005 : 9) dalam menentukan perencanaan yang baik, suatu

perencanaan harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :

2.1.3.3.1 Rencana harus memudahkan pencapaian tujuan yang hendak dicapai.

Rencana bukan merupakan tujuan tetapi merupakan cara.

xix
2.1.3.3.2 Rencana yang tersusun harus memenuhi persyaratan teknis. Rencana

tersebut harus didukung oleh data yang akurat serta teknis penyelesaian

kerja yang baik.

2.1.3.3.3 Rencana harus disertai rincian yang cermat, ruang, metode, sumber dana,

target waktu, standar mutu dan hasil yang diharapkan.

2.1.3.3.4 Rencana perlu dilakukan secara button up, sehingga tidak terjadi dikotomi

antara perencanaan dan pelaksanaan serta pelaksana tidak merasa dipaksa

tetapi karena kesadaran.

2.1.3.3.5 Rencana yang disusun tidak bertele-tele, tetapi dapat dicapai dengan baik

(tidak muluk-muluk atau sederhana).

2.1.3.3.6 Rencana tidak kaku, sehingga masih memungkinkan adanya tolerasi

(fleksibelitas).

2.1.3.3.7 Rencana harus pragmatis. Yaitu rencana tersebut tetap idealis tetapi dapat

dilakukan secara praktis, tidak menghilangkan nilai kebajikan serta

memperhitungkan kesulitan di lapangan.

2.1.3.3.8 Rencana tersebut harus dapat menggambarkan situasi dan kondisi yang

terjadi dimasa depan, sehingga mampu dijadikan peramal masa depan.

2.1.3.4 Manfaat Perencanaan

Dengan memiliki perencanaan yang baik suatu organisasi akan memperoleh

manfaat :

2.1.3.4.1 Perencanaan dapat dijadikan alat pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan kegiatan organisasi.

xx
2.1.3.4.2 Untuk memilih dan menentukan prioritas dari beberapa alternatif atau

pilihan yang ada.

2.1.3.4.3 Untuk mengarahkan dan menuntun pelaksanaan kegiatan untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.3.4.4 Untuk menghadapi dan mengurangi ketidakpastian di masa yang akan

datang.

2.1.3.4.5 Perencanaan yang baik akan mendorong tercapainya tujuan.

2.1.4 Organizing atau Pengorganisasian

2.1.4.1 Pengertian Organisasi

Pengorganisasian berasal dari kata organisasi dan bahasa latin organum yang

memiliki arti alat atau bahan. Organisasi pada dasarnya memiliki beberapa ada ciri

khusus suatu organisasi, yaitu : adanya sekelompok manusia, kerja sama yang

harmonis dan kewajiban serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Sehingga

organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja sama yang

dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang

hubungan kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari pendapat tersebut kemudian dapat dilihat beberapa kedudukan

organisasi, sebagai berikut :

2.1.4.1.1 Organisasi merupakan hubungan struktural dan fungsional untuk

menyalurkan berbagai tanggung jawab.

2.1.4.1.2 Organisasi merupakan alat untuk melaksanakan koordinasi yang baik.

2.1.4.1.3 Organisasi merupakan alat untuk membantu pimpinan.

xxi
2.1.4.1.4 Organisasi merupakan wadah untuk menyatukan sumbangan-sumbangan

dari setiap orang atau satuan organisasi yang lebih kecil.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses

untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi

tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi

dapat tercapai dengan efisien (Hani Handoko, 1984 : 168).

2.1.4.2 Ciri-ciri Organisasi

Berdasarkan atas uraian definisi organisasi diatas, maka dapat dikemukakan

ciri-ciri organisasi sebagai berikut :

2.1.4.2.1 Adanya kelompok orang yang saling dikenal.

2.1.4.2.2 Adanya kegiatan yang berbeda tetapi saling terkait (interdependent part)

yang merupakan kesatuan kegiatan.

2.1.4.2.3 Semua anggota memberikan masukan/sumbangan berupa tenaga maupun

pikiran.

2.1.4.2.4 Terdapat kewenangan, koordinasi dan pengawasan.

2.1.4.2.5 Mempunyai suatu tujuan (the idea of goals).

2.1.4.3 Prinsip-prinsip Organisasi

Dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai, organisasi harus mampu

memenuhi prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :

2.1.4.3.1 Kejelasan tujuan yang ingin dicapai.

xxii
Prinsip ini menegaskan bahwa setiap organisasi yang dibentuk pasti memiliki

tujuan, tidak mungkin organisasi dibentuk tanpa memiliki suatu tujuan. Dengan

demikian program yang akan direalisasikan perlu diperjelas mengenai tujuan jangka

pendek, menengah dan panjang.

2.1.4.3.2 Penerimaan dan pemahaman tujuan organisasi.

Dengan organisasi seseorang akan memperoleh kepuasan karena pemenuhan

nilai kebersamaan dan dapat memberikan setitik kerja untuk organisasi. Pemenuhan

kepuasan dan tuntutan ini memang berujung pada menerima tujuan organisasi serta

dapat memahami dengan rasa keikhlasan. Sehingga mampu bekerja sama dengan

pengurus yang lain.

2.1.4.3.3 Kesatuan arah.

Untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi diperlukan adanya suatu

sistem untuk mengelola organisasi. Sehingga akan terjadi keterkaitan satu dengan

yang lain secara berantai yang terpadu, bulat dan utuh. Dengan demikian maka

halangan yang dihadapi organisasi tidak membuat goyah seluruh komponen dan

tetap berjalan dengan kesatuan arah.

2.1.4.3.4 Pembagian tugas.

Job discription atau rincian tugas setiap personal organisasi harus jelas dan

tidak tumpang tindih serta merupakan suatu sinergi. Keterbatasan kemampuan

seseorang juga menuntut adanya pembagian tugas. Pekerjaan harus dibagi-bagi

xxiii
sesuai dengan kemampuan (spesialisasi) sehingga kegiatan yang dilakukan lebih

efektif dalam mencapai tujuan.

2.1.4.3.5 Adanya pendelegasian wewenang.

Proses pelimpahan wewenang, pertanggungjawaban, pengambilan keputusan,

komunikasi, dan koordinasi dalam organisasi akan berjalan lebih efektif.

Keterbatasan kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk dapat

menyelesaikan pekerjaan sendiri menuntut adanya pelimpahan wewenang kepada

pejabat yang ada dibawahnya. Pelimpahan wewenang disini dapat dijabarkan dalam

hal pengambilan keputusan, hubungan dengan orang lain dan tindakan-tindakan lain

tanpa harus ada persetujuan dari pimpinan.

2.1.4.3.6 Adanya rentang pengawasan.

Rentang pengawasan yang dilakukan oleh organisasi harus dijalankan sekecil

mungkin. Hal ini dilakukan dengan memperkecil jumlah seksi, bidang atau personal

yang ada dalam organisasi tersebut. Apabila rentang pengawasan terlalu besar, maka

pengawasan yang dilakukan pimpinan tidak dapat menjangkau atau sangat lambat,

tidak teliti dan tidak terus menerus. Sehingga menyebabkan adanya penyimpangan-

penyimpangan tugas, penggunaan sarana maupun dana.

2.1.4.3.7 Kesatuan perintah.

xxiv
Prinsip ini menuntut adanya satu perintah dan pertanggungungjawaban, yaitu

terhadap seorang pemimpin bukan bermaksud menggunakan pola otoriter. Prinsip ini

menekankan adanya pemahaman tentang kebijaksanaan pemimpin serta ketaatan dan

disiplin yang mantap. Dengan demikian masing-masing personal paham akan

mekanisme organisasi serta konsisten melakukan tugas yang diembannya.

2.1.4.4 Pembagian Pekerjaan

Dalam proses pengorganisasian, dikenal adanya pembagian pekerjaan

(division of work). Pembagian kerja adalah keharusan sebab tanpa adanya pembagian

kerja kemungkinan terjadinya tumpang tindih tugas menjadi amat besar. Dengan

pembagian kerja, dapat ditetapkan susunan organisasi serta hubungan dan wewenang

masing-masing unit organisasi atau bidang.

Pembagian kerja memiliki manfaat yang diperoleh dari penerapan dari

spesialisasi dan juga dalam rangka mewujudkan penempatan pada orang yang tepat

pada jabatan yang tepat dan dalam rangka memudahkan pengawasan oleh atasan.

Dalam melaksanakan pembagian kerja dalam suatu organisasi perlu dipahami

beberapa pedoman sebagai berikut:

2.1.4.4.1 Jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sesuai dengan

kebutuhan.

2.1.4.4.2 Suatu unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan.

2.1.4.4.3 Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yang telah ada

tidak tepat lagi menampung kegiatan-kegiatan baru tersebut, baik karena

beban kerja ataupun karena hubungan kegiatan yang sangat berbeda.

xxv
2.1.4.4.4 Secara garis besarnya dalam suatu organisasi dibedakan sesuai dengan

aktifitas yang dilakukan enam macam sifat organisasi, yaitu :

2.1.4.4.4.1 Unit yang melakukan penetapan kebijaksanaan umum bagi seluruh

perusahaan.

2.1.4.4.4.2 Unit pimpinan yang melakukan aktivitas penerapan kebijaksanaan umum

bagi berbagai kegiatan perusahaan.

2.1.4.4.4.3 Unit operasi yang melakukan aktivitas-aktivitas pokok perusahaan.

2.1.4.4.4.4 Unit penunjang (service unit) yang melakukan aktivitas yang membantu

memperlancar unit operasi dalam melakukan kegiatannya.

2.1.4.4.4.5 Unit pengawas yang melakukan aktivitas pemeriksaan dan pengawasan

kegiatan-kegiatan unit-unit operasi

2.1.4.4.4.6 Unit konsultasi yang melakukan aktivitas memberi bantuan keahlian

kepada pimpinan.

2.1.5 Actuating atau Penggerakan

2.1.5.1 Pengertian Penggerakan

Dalam organisasi, setelah terbentuk rencana dan organisasi, maka tahap

berikutnya yang harus dilaksanakan adalah penggerakan (actuating). Pada

hakekatnya penggerakan adalah menggerakan orang untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Prof. Dr. H. Arifin Abdulrahman

mengemukakan bahwa penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

manajemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja (Djati Julitriarsa dan

John Suprihanto, 1988 : 65). Sehingga menggerakan orang bukanlah suatu pekerjaan

xxvi
yang mudah. Dalam menggerakan orang lain diperlukan seni untuk menggerakkan

orang lain. Kemampuan atau seni untuk menggerakkan orang lain dapat disebut

sebagai kepemimpinan (leadership).

2.1.5.2 Fungsi Penggerakan

Dalam menjalankan fungsinya, penggerakan adalah proses yang sangat berat.

Secara singkat menurut Sukardi (2005 : 15) fungsi penggerakan dapat diuraikan

sebagai berikut :

2.1.5.2.1 Fungsi komando, untuk bergerak sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya.

2.1.5.2.2 Fungsi direckting, pemberian petunjuk, bimbingan dan penentuan arah.

2.1.5.2.3 Fungsi actuating, diawali dengan konsultasi dengan bawahan, kemudian

diarahkan pada awal yang telah disepakati.

2.1.5.2.4 Fungsi motivating, berarti memberikan dorongan kepada bawahan,

sehingga timbul dorongan instrinsik pada para pegawainya untuk bekerja

secara optimal dan ikhlas.

2.1.5.3 Faktor yang Mempengaruhi Penggerakkan

Dalam proses penggerakkan terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan

antara lain ; mens (sumber daya manusia), money (sumber daya keuangan), materials

(sarana prasarana), methode (pendekatan), dan machines (peralatan). (Soekardi,

2005 : 18).

xxvii
Manusia (mens and women) merupakan sarana penting atau sarana utama

manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manusia sangat diperlukan

sebagai sarana manajemen dan mendapat pertimbangan utama karena manusia

merupakan titik sentral manajemen. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa tidak

mungkin suatu organisasi mencapai suatu tujuan tanpa adanya manusia.

Setiap organisasi sangat membutuhkan dana/keuangan. Dalam kegiatan

organisasi terdapat beberapa sumber dana, yaitu : (1) Iuran anggota; (2) Bantuan

pemerintah atau pihak ke-tiga; (3) Usaha lain yang sah dan tidak mengikat. Efisiensi

dalam penggunaan uang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kelancaran aktivitas

organisasi. Selain itu, dalam pengelolaan keuangan diperlukan adanya keterbukaan,

sehingga ada kejelasan darimana sumber dananya, digunakan untuk apa, kapan

penggunaannya, berapa jumlahnya dan bagaimana pertanggungjawabannya.

Dalam pelaksanaan aktivitas organisasi diperlukan adanya sarana prasarana

atau materials. Dalam menjalankan roda organisasi olahraga terdapat sarana

perkantoran sebagai basis aktivitas dan sarana latihan sebagai pusat pembinaan

prestasi serta diperlukan prasarana lain sebagai penunjang. Maka diperlukan adanya

pengadaan dan pengelolaan aset ini baik sarana maupun prasarananya.

Dalam mencapai tujuan, diperlukan adanya kegiatan-kegiatan yang berdaya

guna dan berhasil guna. Sehingga diperlukan adanya suatu pendekatan atau cara

kerja (methode). Pendekatan yang baik akan dapat melancarkan roda organisasi,

tetapi sebaliknya pendekatan yang kaku dapat menyulitkan aktivitas organisasi. Olah

karena itu, methode dapat dianggap sebagai sarana manajemen untuk mencapai

tujuan.

xxviii
Peralatan merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh suatu

organisasi. Tanpa adanya perlengkapan yang memadai, organisasi akan menghadapi

hambatan bahkan bisa terjadi kemunduran. Peralatan yang dimiliki oleh organisasi

harus sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi. Maka organisasi yang baik dan

lanjar sangat memerlukan peralatan yang up to date.

2.1.5.3 Prinsip Penggerakan

Dalam menggerakkan organisasi dipengaruhi adanya situasi dan kondisi

lapangan serta kesadaran dan toleransi dari aspek yang terkait. Menurut Soekardi,

(2005, 20) dalam menunjang kesuksesan dalam menggerakkan organisasi diperlukan

beberapa prinsip sebagai berikut :

2.1.5.3.1 Perlunya kejelasan tentang hakekat organisasi kepada seluruh anggota,

sehingga dapat bekerja dengan penuh kesadaran untuk berorganisasi.

2.1.5.3.2 Perlunya keikutsertaan anggota dalam setiap pengambilan keputusan,

sehingga setiap anggota merasa ikut memiliki dan berbuat terbaik untuk

organisasi.

2.1.5.3.3 Perlu pengakuan tentang harkat dan martabat manusia secara hakiki,

sehingga keterlibatanya merasa dibutuhkan oleh organisasi.

2.1.5.3.4 Perlu komunikasi secara baik antara manager dan tenaga tehnis, sehingga

tidak terjadi kesenjangan.

2.1.5.3.5 Perlu persamaan persepsi dalam setiap langkah pencapaian sasaran

sehingga manager tidak merasa sendirian.

xxix
2.1.5.3.6 Perlunya pemahan kedalam tingkat kemajuan teknik, maupun kedewasaan

berfikir dan bertindak dalam organisasi.

2.1.5.3.7 Perlunya pemahaman tentang hakekat pemenuhan kebutuhan anggota

dalam aktivitas organisasi, sehingga dicapai kemajuan pemenuhan

kebutuhan fisik maupun kejiwaan anggota.

2.1.6 Controling atau Pengawasan

2.1.6.1 Pengertian Pengawasan

Menurut Mc. Farland, pengawasan adalah suatu proses yang ditujukan untuk

mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan

rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan (Soewarno

Handayaningrat, 1982 : 143). Maksud adanya pengawasan adalah untuk mencegah

dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan

tugas dan wewenang yang telah ditentukan. Sedangkan tujuan dari pengawasan agar

hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara efisien dan efektif sesuai dengan

rencana yang telah ditentukan.

2.1.6.2 Tugas (Fungsi) Pengawasan

Dalam pelaksanaannya, menurut Soewarno Handayaningrat (1980 : 144)

pengawasan memiliki tugas (fungsi) sebagai berikut :

2.1.6.2.1 Mempertebal rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya.

xxx
2.1.6.2.2 Mendidik untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan aturan yang

telah ditentukan.

2.1.6.2.3 Untuk mencegah adanya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan.

2.1.6.2.4 Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan yang terjadi.

2.1.6.2.5 Untuk mendinamisir organisasi dan mencegah terjadinya penyelewengan

atau kesalahan.

2.1.6.3 Ciri Pengawasan Yang Efektif

Dalam menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan adanya

pengawasan yang efektif. Menurut Soekardi (2005 : 22) pengawawasan yang efektif

memiliki ciri sebagai berikut :

2.1.6.3.1 Pengawasan harus merefleksikan sifat dari semua kegiatan yang

dilaksanakan.

2.1.6.3.2 Pengawasan harus dapat menditeksi secara dini pada setiap tahapan

sehingga cepat ditemukan adanya penyimpangan dan dilakukan perbaikan.

2.1.6.3.3 Pengawasan harus dapat menentukan beberapa pengecualian pada titik

tertentu yang sudah diprediksi terjadi penyimpangan atau hambatan.

2.1.6.3.4 Pengawasan harus dilakukan secara obyektif, sehingga kemungkinan

toleransi kekerabatan maupun penyimpangan kecil dapat diperbaiki.

2.1.6.3.5 Pengawasan harus luwes, sehingga upaya memutuskan kembali

penyimpangan dilakukan secara wajar.

2.1.6.3.6 Pengawasan harus merefleksi adanya kelemahan pola dasar organisasi.

2.1.6.3.7 Pengawasan harus dilakukan secara efektif dan efisien.

xxxi
2.1.6.3.8 Pengawasan bukan mencari kesalahan tetapi untuk meluruskan kembali

arah pencapaian tujuan.

2.1.6.3.9 Pengawasan harus bersifat pembimbingan, agar lebih memahami atas

kelalaian yang terjadi.

2.1.6.4 Sasaran dan Instrumen Pengawasan

Dalam melaksanakan proses pengawasan diperlukan adanya sasaran dan

instrumen yang jelas. Adapun sasaran pengawasan adalah : (1) Jenis pekerjaan; (2)

Lokasi kegiatan; (3) Waktu pelaksanaan; (4) Proses dan prosedur pelaksanaan, (5)

Pelaksana pekerjaan; (6) Kombinasi dari unsur tersebut. (Soekardi, 2005 : 22).

Sedangkan instrumen dalam melaksanakan pengawasan meliputi : (1) Standart hasil

pekerjaan yang ditentukan; (2) Anggaran yang digunakan; (3) Data statistik

perkembangan pekerjaan/aktivitas; (4) Laporan pelaksanaan maupun dari bidang

pengawasan atau evaluasi; (5) Audit dari pihak pengawasan; (6) Laporan

masyarakat; (7) Observasi langsung dari pimpinan. (Soekardi, 2005 : 23).

2.1.6.5 Proses Pengawasan

Pada dasarnya preses pengawasan yang dapat dilakukan dalam suatu

organisasi dikenal dengan singkatan “ S P E M “, yaitu :

2.1.6.5.1 Supervisi

Supervisi merupakan suatu tujuan yang utama dalam suatu organisasi. Dalam

pelaksanaan aktivitas suatu organisasi tujuan utama dari organisasi harus senantiasa

xxxii
terdapat dalam pelaksanaannya. Aktivitas organisasi tidak bisa melakukan kegiatan

yang diluar dari tujuan utama organisasi tersebut.

2.1.6.5.2 Pelaporan

Dalam setiap aktivitas organisasi pelaporan adalah hal sangat penting, karena

pelaporan merupakan rangkuman dari hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh suatu

organisasi.

2.1.6.5.3 Evaluasi

Evaluasi dalam suatu organisasi harus dilaksanakan, evaluasi adalah proses

kelanjutan dari hasil yang di dapat dari kegiatan suatu organisasi. Setiap kegiatan

akan menghasilkan suatu hasil yang telah dilaksanakan dan hambatan pada saat

kegiatan dilaksanakan, sehingga evaluasi kegiatan sangat penting untuk pembenahan

kegiatan yang telah selesai dan sebagai bahan acuan untuk kegiatan yang akan

datang.

2.1.6.5.4 Monitoring atau pemantauan

Pemantauan (Monitoring) dalam setiap aktivitas organisasi sangat penting,

karena dalam aktivitas organisasi harus berlandaskan dari tujuan yang diharapkan

sehingga pemantauan sangat penting agar apa yang dilakukan sesuai dengan rencana

kerja.

xxxiii
2.1.7.5 Jenis Pengawasan

Untuk melaksanakan proses pengawasan terdapat beberapa jenis pengawasan

yang dapat digunakan, yaitu :

2.1.7.5.1 Pengawasan melekat, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh atasan dari

organisasi yang bersangkutan.

2.1.7.5.2 Pengawasan fungsional, yaitu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh

badan pengawasan (BPK).

2.1.7.5.3 Pengawasan oleh lembaga konstitusi, misal polisi dan kejaksaan.

2.1.7.5.4 Pengawasan sosial, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat

(LSM).

2.2 Gambaran Umum KONI Propinsi Jawa Tengah

2.2.1 Sejarah KONI Propinsi Jawa Tengah

KONI sudah ada sejak dahulu, dalam perkembangannya berkali-kali


mengalami pergantian nama. Pada Awal mulanya pada tahun 1961 bernama Komite
Olahraga Indonesia (KOI). Pada saat itu KOI Propinsi Jawa Tengah berkantor di Jl.
Dr. Cipto No. 230 Semarang. Pada tahun 1962 KOI berubah menjado Komando
Gerakan Olahraga (KOGOR) dibawah naungan Jasdam. Pada tahun 1963, KOGOR
kembali mengalami perubahan nama menjadi Dewan Olahraga Republik Indonesia
(DORI). Pada saat itu DORI Propinsi Jawa Tengah dikepalai oleh Gubernur Jawa
Tengah Bapak Muchtar. Pada tahun 1966 DORI Kembali mengalami perubahan
nama menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Semenjak perubahan nama tersebut, KONI Propinsi Jawa Tengah mengalami
beberapa pergantian Ketua Umum antara lain :
Tabel 1

Daftar Ketua Umum dan Masa Jabatan

No Masa Jabatan Ketua Umum

1. Tahun 1966 – 1970 Gubernur Muchtar

xxxiv
2. Tahun 1970 – 1974 Kol. Soetiyono

3. Tahun 1974 – 1978 Kol. RW. Soegiyanto

4. Tahun 1978 – 1982 Kol. Abdul Kadir

5. Tahun 1982 – 1986 Kol. Hardiyanto

6. Tahun 1986 – 1990 Drs. Soeparto

7. Tahun 1990 – 1994 Drs. Soeparto

8. Tahun 1994 – 1998 Prof. Drs. Soegiyono

9. Tahun 1998 – 2000 Joko Soedarto SS, MM

10. Tahun 2000 – 2004 H. RM. Aning Sunindyo

11. Tahun 2004 – 2008 H. Murdoko, SH.

Sumber : www.koni.co.id

Dalam Pelaksanaan tugasnya, KONI Propinsi Jawa Tengah mengalami 3 kali


perpindahan kantor yaitu :
1. Tahun 1966 – 1986 : Jl. Dr. Cipto No. 230 Semarang

2. Tahun 1986 – 1994 : Komplek Tri Lomba Juang Semarang

3. Tahun 1994 – Sekarang : Komplek GOR Jati Diri Semarang

2.2.2 Status, Azas dan Dasar KONI

Status KONI adalah satu-satunya organisasi keolahragaan nasional yang


berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga
prestasi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Serta KONI
merupakan pendamping dan pembantu Pemerintah dalam pembinaan dan
pembangunan olahraga prestasi (KONI, 1999 : 3). KONI berazaskan pada falsafah
Pancasila dan berdasarkan pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 (KONI, 1999 :
2).

2.2.3 Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi KONI

Didalam AD/ART KONI disebutkan bahwa KONI mempunyai tujuan


mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa

xxxv
untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Serta KONI mempunyai
tugas pokok mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga
yang dilaksanakan oleh anggotanya untuk menghasilkan prestasi di tingkat nasional,
regional maupun internasional. KONI mempunyai fungsi yang sangat dominan pada
pembinaan prestasi olahraga di Indonesia. Adapun fungsi KONI adalah :
2.2.3.1 Membantu Pemerintah dalam menetapkan kebijaksanaan dan mengendalikan

pembinaan olahraga prestasi.

2.2.3.2 Mengkoordinasikan dan membina semua kegiatan olahraga prestasi di

Indonesia serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan/penyelenggaraan

Pekan Olahraga Nasional (PON), bertindak sebagai tuan rumah multi event

tingkat regional, asia dan dunia.

2.2.3.3 Memasyarakatkan olahraga prestasi yang dibina olah anggotanya untuk

mencapai prestasi olahraga secara optinmal.

2.2.3.4 Memupuk dan membina persahabatan dan persaudaraan antar bangsa melalui

olahraga.

2.2.4 Keanggotaan KONI

Keanggotaan KONI terbuka bagi setiap organisasi olahraga prestasi yang

bersifat nasional, induk organisasi cabang olahraga sejenis dan induk organisasi

badan keolahragaan fungsional. Yang dimaksud dengan induk organisasi cabang

olahraga ialah organisasi olahraga yang membina dan mengkoordinasikan satu

jenis/cabang olahraga, atau yang membina dan mengkoordinasikan gabungan induk

organisasi olahraga. Sedangkan induk organisasi badan keolahragaan fungsional

adalah organisai yang membina beberapa cabang olahraga serta sesuai fungsinya

melakukan kegiatan pembinaan olahraga prestasi berdasarkan keahlian/profesi/jenis

kelamin.

xxxvi
KONI mengenal 2 (dua) jenis anggota, yaitu anggota biasa dan anggota

fungsional. KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki anggota yang terdiri dari 48

Pengda Cabang Olahraga, 6 Pengda Badan Fungsional dan 35 KONI

Kabupaten/Kota.

2.2.5 Program Kerja KONI Propinsi Jawa Tengah

Setiap organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan terarah, maka perlu

menyusun program kerja sebagai pedoman dalam menjalankan tugas sehingga dapat

berjalan dengan lancar. Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan

dengan skala prioritas yang terbagi dalam program jangka panjang dan program

jangka pendek. Program jangka panjang KONI Propinsi Jawa Tengah mengacu pada

pencapaian prestasi yang maksimal pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang

dilaksanakan dalam 4 tahun sekali. Sedangkan program jangka pendek KONI

Propinsi Jawa Tengah disusun dengan acuan program jangka panjang.

Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah disusun pada awal kepengurusan

KONI Propinsi Jawa Tengah, yaitu melalui Musyawarah Olahraga Daerah

(Musorda) merupakan program jangka panjang (4 tahun) dan melalui Raparda

(Program jangka pendek/tahunan). Program kerja tersebut disusun dalam beberapa

bidang, yaitu : bidang organisasi, bidang pembinaan prestasi, bidang penelitian dan

pengembangan serta bidang perencanaan program dan anggaran.

2.2.5.1 Bidang Organisasi

xxxvii
Agar organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah dapat berjalan sesuai dengan

kapasitasnya, maka KONI Propinsi Jawa Tengah dalam laporan hasil Musorda

menyusun program kerja bidang organisasi sebagai berikut :

2.2.5.1.1 Pembinaan pengurus KONI Kabupaten/Kota.


2.2.5.1.1.1 Invetarisasi KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional.

Program ini dilaksanakan dengan pendataan dan pendaftaran ulang pengurus KONI Kabupaten/Kota
Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional. Serta dilaksanakan dengan melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda)
bagi KONI Kabupaten/Kota Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional yang belum memiliki SK dan dengan
penyempurnaan kepengurusan Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional.

2.2.5.1.1.2 Pemantapan pengurus KONI Kabupaten/Kota dan Komda/ Pengda Pimda/Badan Olahraga Fungsional.

Program ini akan dilaksanakan dengan beberapa langkah, yaitu : penyelenggaraan Musorda/Musda yang habis masa
kerjanya, penyeragaman bahan dan gerak dalam pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah serta dengan memonitor KONI
Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda/Pimda serta Badan Olahraga Fungsional dalam melaksanakan pembenahan organisasi.

2.2.5.1.1.3 Pembenahan Pengurus KONI Kecamatan/Cabang Olahraga.

Dalam upaya melaksanakan program kerja tersebut KONI Propinsi Jawa Tengah memfasilitasi penyelenggaraan
Musorda/Musda bagi KONI Kecamatan/Cabang Olahraga yang belum melaksanakan serta memonitor dengan KONI
Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda/Pimda serta Badan Olahraga Fungsional dalam melaksanakan pembenahan organisasi.

2.2.5.1.1.4 Penataan pengurus KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda Pimda/dan serta Badan Olahraga

Fungsional.

Untuk mencapai tujuannya dalam memantapkan manajemen keolahragaan dan memadukan potensi pembinaan
olahraga di Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah mengembangkan kegiatan yang berupa pembahasan masalah studi
kasus serta dengan menyelenggarakan ceramah diskusi dan lain-lain.

2.2.5.1.1.5 Penataan pengurus KONI Kecamatan.

Program ini dijalankan melalui proses pembenahan dan pembinaan pengurus KONI kecamatan secara bertahap di
masing-masing daerah. Program kerja ini akan dijalankan dengan mengedakan koordinasi dengan KONI Kabupaten/Kota yang
bersangkutan.

2.2.5.1.1.6 Pembinaan peserta Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) dan Musyawarah Nasional (Munas)

bagi Pengda/Komda/Pimda.

Kegiatan tersebut dapat ditempuh melalui pelaksanaan Musorda/Musda bagi anggota KONI Kabupaten/ Kota dan
Komda/Pengda/Pimda dan badan Olahraga Fungsional yang habis masa kerjanya.

2.2.5.1.1.7 Musorda/Musda anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.

Pelaksanaaan program kerja ini ditugaskan kepada pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah.

xxxviii
2.2.5.1.2 Pembinaan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.

2.2.5.1.2.1 Registrasi pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.


Program ini dilaksanakan dengan pendataan ulang semua pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah. Program
ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah secara nyata.

2.2.5.1.2.2 Pemantapan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.


Program kerja ini dijalankan dengan cara pemanggilan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah yang
dikukuhkan tahun 2005 serta bagi yang dikukuhkan sebelum tahun 2000 harus mengadakan Musda.

2.2.5.1.2.3 Pemantapan pengurus KONI Kabupaten/Kota.


Pelaksanaan program kerja ini dijalankan dengan beberapa langkah, meliputi penertiban semua pengurus cabang
anggota KONI Kabupaten/ Kota melalui KONI Kabupaten/Kota dan atau Komda/Pengda /Pimda yang bersangkutan,
pembahasan masalah studi kasus serta dengan melakukan penyelenggaraan ceramah diskusi dan lain-lain. Program kerja ini
bertujuan untuk mengetahui potensi keolahragaan di Jawa Tengah sehingga dapat menentukan kebijakan lebih lanjut.

2.2.5.1.2.4 Pembentukan panitia Porda Jawa Tengah.


Untuk kesuksesan pelaksanaan Porda Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah mengukuhkan
pengurus/panitia penyelenggara Porda Jawa Tengah yang akan dilaksanakan pada tahun 2005.

2.2.5.1.2.5 Sidang paripurna KONI Propinsi Jawa Tengah.


Untuk melakukan evaluasi pelaksanaan kerja selama 1 tahun dan pemantapan rencana kerja tahun berikutnya, maka
KONI Propinsi Jawa Tengah melaksanakan sidang pleno/paripurna setiap akhir tahun yang dihadiri oleh seluruh anggota KONI
Propinsi Jawa Tengah.

2.2.5.1.2.6 Studi banding KONI tingkat propinsi.


Untuk upaya peningkatan pembinaan KONI di Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah mengadakan
kunjungan ke KONI daerah lain.

2.2.5.1.2.7 Mengikuti Musornas


Untuk menghadapi Musorda KONI Propinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan berupa menyiapkan pokok-pokok
pikiran KONI Propinsi Jawa Tengah serta menentukan utusan KONI Propinsi Jawa Tengah dan KONI Kabupaten/Kota.

2.2.5.1.2.8 Musorda KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda Pimda/dan

serta Badan Olahraga Fungsional.


Dalam menjalankan agenda tersebut KONI Propinsi Jawa Tengah menyusun kegiatan, yaitu mengatur jadwal
Musorda/Musda bagi pengurus KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda Pimda/dan serta Badan Olahraga Fungsional yang
masa baktinya berakhir tahun 2001 – 2004 serta dengan mengusahakan kehadiran/terbentuknya pengurus anggota KONI
Propinsi Jawa Tengah yang baru hasil Musorda.

xxxix
2.2.5.1.2.9 Pembentukan panitia kontingen PON XVII Jawa Tengah.
Program ini akan dijalankan dengan mengadakan pendekatan dengan berbagai pihak dan mendapatkan petunjuk dari
Gubernur Jawa Tengah serta dengan mengukuhkan dan melantik panitia kontingen pada tahun 2008.

2.2.5.1.2.10 Musorda 2008.

Dalam upaya melakukan proses reorganisasi, KONI Propinsi JawaTengah

akan melaksakan Musorda tahun 2008.

2.2.5.1.3 Pembinaan Administrasi dan Organisasi.

2.2.5.1.3.1 Penyusunan pola dasar dan strategi dasar pembinaan olahraga Jawa

Tengah.

2.2.5.1.3.2 Penerbitan buku pedoman pembinaan organisasi keolahragaan Propinsi

Jawa Tengah.

2.2.5.1.3.3 Penerbitan Buletin Olahraga.

2.2.5.1.3.4 Memperbanyak/mendistribusikan program kerja KONI Propinsi Jawa

Tengah 2004 – 2008 sampai ke KONI Kecamatan.

2.2.5.2 Bidang Pembinaan Prestasi

Untuk menghadapi tantangan kedepan perkembangan olahraga prestasi di

Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah periode 2004 – 2008 khususnya

Bidang Pembinaan Prestasi perlu menyusun program kerja sebagai berikut :

2.2.5.2.1 Inventarisasi atlet dan pelatih Jawa Tengah pasca PON XVI Tahun 2004

Sumsel. Hal tersebut berkaitan dengan banyaknya rencana perpindahan

atlet ke daerah lain.

xl
2.2.5.2.2 Inventarisasi atlet-atlet potensi Jawa Tengah yang selama ini

keberadaannya di daerah lain. Hal tersebut diharapkan bisa dijadikan jalan

untuk mengadakan pendekatan agar atlet yang bersangkutan bersedia

kembali memperkuat Jawa Tengah.

2.2.5.2.3 Peningkatan program pembinaan atlet berpotensi yang berkelanjutan dan

terprogram secara bertahap. Program tersebut melalui wadah PPOP, PPLM

dan PPLP yang merupakan hasil kerjasama dengan Depdiknas.

2.2.5.2.4 Peningkatan program pembinaan rutin terhadap klub potensi cabang

olahraga. Hal tersebut dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan

Pengda masing-masing dengan meningkatkan dukungan dana dan

peralatan.

2.2.5.2.5 Pelatihan ke luar negeri dan atau mendatangkan pelatih asing bagi cabang

olahraga/atlet potensi Jawa Tengah.

2.2.5.2.6 Peningkatan sarana prasaran latihan bagi cabang olahraga potensi dan

membutuhkan biaya tinggi.

2.2.5.2.7 Pelaksanaan even Kejurda dan Porda secara rutin. Hal tersebut

dimungkinkan untuk mendapat bibit atlet potensi dari pembianaan yang

dilakukan oleh daerah.

2.2.5.2.8 Pembinaan atlet potensi lewat Pelatda Jangka Panjang. Hal tersebut

ditujukan untuk menghadapi PON XVII Tahun 2008 di Kaltim.

2.2.5.2.9 Untuk meningkatkan perolahan medali dan peningkatan peringkat di PON

XVII, maka perlu melakukan prioritas pembinaan bagi cabang olahraga

potensi yang berpeluang mendapat medali.

xli
2.2.5.3 Bidang Penelitian dan Pengembangan

Dalam upaya mencapai tujuannya, Bidang Penelitian dan Pengembangan

menyusun program kerja yang hasilnya dapat digunakan pada proses pembinaan

prestasi. Adapun program kerja Bidang Penelitian Pengembangan adalah sebagai

berikut :

2.2.5.3.1 Pemantuan dan pencatatan data prestasi.

Untuk dapat melaksanakan program tersebut, maka perlu disusun langkah-

langkah sebagai berikut :

2.2.5.3.1.1 Pemantauan pasca PON XVI berdasarkan evaluasi hasil Kejurnas dan

PON XVI/2004 serta hasil Porda Jawa Tengah 2005.

2.2.5.3.1.2 Pembuatan dan pengisian form Bank Data Atlet dan kualifikasi pelatih

serta fasilitas sarana prasarana olahraga.

2.2.5.3.1.3 Inventarisasi atlet-atlet potensial yang diprediksi masih berprestasi pada

PON XVII/2008 serta atlet lini kedua dan di bawahnya.

2.2.5.3.1.4 Pemantuan dan pencatatan khusus terhadap prestasi dan hasil

pertandingan terhadap lawan sebagai pedoman latihan dan strategi.

2.2.5.3.2 Membangun iklim keilmiahan dalam dunia olahraga.

Untuk menciptakan iklim keilmiahan dalam dunia olahraga, maka perlu

disusun langkah sebagai berikut :

xlii
2.2.5.3.2.1 Mendukung pembinaan melalui pembukaan wawasan ilmiah dan

implementasi keilmiahan dalam program latihan.

2.2.5.3.2.2 Pelatihan bagi pelatih cabang olahraga dalam pembuatan program latihan

mengikuti perkembangan iptek.

2.2.5.3.2.3 Menyediakan konsultasi pada program latihan bagi cabang olahraga.

2.2.5.3.2.4 Pendampingan pembuatan dan pelaksanaan program latihan bagi cabang

olahraga.

2.2.5.3.2.5 Pemeriksaan tes kesehatan dan kemampuan fisik tiap triwulan bagi

program pelatda dan atlet lini kedua serta atlet PPOP/PPLP.

2.2.5.3.2.6 Seminar peran psikologi dalam pembinaan prestasi olahraga.

2.2.5.3.2.7 Seminar pemanduan bakat dan pembibitan dalam menunjang peningkatan

aset atlet berprestasi di daerah.

2.2.5.3.2.8 Seminar litbang tentang penggalian, pengolahan dan manfaat data.

2.2.5.4 Bidang Perencanaan Program dan Anggaran

Sesuai dengan tugas Bidang Perencanaan Program dan Anggaran, Bidang


Perencanaan Program dan Anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah telah menyusun
garis besar program kerja untuk periode 2004 – 2008 :
2.2.5.4.1 Menyelenggarakan pertemuan dengan Pengda Cabang Olahraga dan KONI

kabupaten/Kota. Hal tersebut ditujukan untuk menyatukan langkah dalam

penyusunan kegiatan dan belanja secara terpadu.

2.2.5.4.2 Menyelenggarakan sarasehan dalam rangka mengoptimalkan peran Bidang

Perencanaan Program dan Anggaran dalam penyusun anggaran.

2.2.6 Kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah

xliii
2.2.6.1 Struktur KONI Propinsi Jawa Tengah

Struktur organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah dibentuk dan disusun oleh

Musorda atau oleh formatur yang dipilih dan diangkat oleh Musorda. Masa bakti

pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah adalah 4 (empat) tahun. Susunan pengurus

KONI Propinsi Jawa Tengah disusun dengan memperhatikan kepentingan daerah

serta dengan berpedoman bentuk dan susunan pengurus KONI Pusat. Adapun

susunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah masa bakti 2004 – 2008 dapat

digambarkan sebagaimana yang terdapat dalam lampiran.

2.2.6.2 Bidang-bidang KONI Propinsi Jawa Tengah

Dalam menjalankan fungsinya sebagai koordinator dan pembina kegiatan

olahraga prestasi di Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah membentuk

beberapa bidang, sebagai berikut :

2.2.6.2.1 Bidang Organisasi

Dalam pelaksanaannya, bidang organisasi memiliki tugas sesuai dengan

AD/ART KONI sebagai berikut : (1) Mengkoordinasi semua kegiatan yang

berkaitan dengan kegiatan pembinaan organisasi anggota dan KONI

Kabupaten/Kota; (2) Sebagai nara sumber dalam bidang organisasi pada setiap

Raparda dan Rapat Anggota; (3) Memberikan pengerahan di bidang organisasi dalam

setiap Musda dan Musorda yang dilaksanakan oleh anggota dan KONI

Kabupateb/Kota.

Bidang organisasi terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Bidang dan dibantu oleh 2

(dua) orang Wakil Ketua Bidang. Serta dalam melaksanakan tugasnya Ketua Bidang

xliv
Organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan berkoordinasi dengan Wakil

Ketua Umum I. Sedangkan Wakil Ketua Bidang Organisasi tersebut, dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang Organisasi.

Disamping tugas tersebut, bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah juga

bertugas mengkoordinasi komisi hukum KONI Propinsi Jawa Tengah.

2.2.6.2.2 Bidang Pembinaan Prestasi

Bidang Pembinaan Prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah dipimpin oleh 1

(satu) Ketua Bidang Pembinaan Prestasi yang bertanggung jawab langsung kepada

Ketua Umum. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Bidang Pembinaan Prestasi

berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum II dan dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi yang keduanya bertanggung jawab kepada Ketua

Bidang Pembinaan Prestasi. Adapun tugas Bidang Pembinaan Prestasi adalah

sebagai berikut : (1) Mengkoordinasi setiap kegiatan dalam rangka kegiatan

keolahragaan multi event; (2) Mengkoordinasi pembinaan dan pengawasan setiap

kegiaan anggota dan KONI Kabupaten/Kota dalam bidang pembinaan prestasi; (3)

Sebagai nara sumber dalam bidang pembinaan prestasi pada setiap Raparda dan

Rapat Anggota; (4) Mengkoordinasi pengarahan di bidang pembinaan prestasi dalam

setiap pelaksanaan Porda atau Kejuaraan Nasional yang diikuti oleh anggota.

2.2.6.2.3 Bidang Perencanaan Program dan Anggaran

Bidang Perencanaan Program dan Anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah

memiliki tugas : (1) Menyusun anggaran pendapatan dan belanja KONI Propinsi

xlv
Jawa Tengah dengan berkoordinasi dengan Bendahara; (2) Sebagai nara sumber

dalam bidang perencanaan program dan anggaran pada setiap Raparda dan Rapat

Anggota; (3) Mengkoordinasikan tugas yang dijalankan oleh komisi promosi dan

pemasaran, komisi media dan humas serta komisi bisnis dan industri olahraga.

Dalam pelaksanaannya, Bidang Perencanaan Program dan Anggaran

dipimpin oleh 1 (satu) Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran dan

dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil Ketua Bidang. Serta dalam melaksanakan tugasnya

Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran dapat berkoordinasi dengan

Wakil Ketua Umum III KONI Propinsi Jawa Tengah.

2.2.6.2.4 Bidang Penelitian dan Pengembangan

Bidang Penelitian dan Pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah dipimpin

oleh 1 (satu) Ketua Bidang yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.

Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan

berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum II dan dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan yang keduanya bertanggung jawab

kepada Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan. Adapun tugas Bidang

Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut : (1) Mengkoordinasi

pembinaan setiap kegiatan anggota dan KONI Kabupaten/Kota dalam bidang

penelitian dan pengembangan; (2) Mengkoordinasi kegiatan Pusat Pendidikan dan

Penataran; (3) Sebagai nara sumber dalam bidang penelitian dan pengembangan pada

setiap Raparda dan Rapat Anggota; (4) Mengkoordinasi tugas dari komisi penerapan

iptek olahraga serta komisi pendidikan dan penataran.

xlvi
2.2.6.3 Komisi-komisi KONI Propinsi Jawa Tengah

2.2.6.3.1 Komisi Hukum

Komisi Hukum KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas pokok sebagai

berikut : (1) Memberikan pendapat/rekomendasi atas setiap usul/rancangan

perubahan dan/atau pengecualian terhadap ketentuan AD/ART; (2) Memberikan usul

agar AD/ART dilakukan perubahan; (3) Bertugas sebagi Komisi Keabsahan dalam

setiap pelaksanaan PORDA; (4) Memberikan pendapat/rekomendasi mengenai setiap

permasalahan yang menyangkut persyaratan keanggotaan dan status anggota KONI

Propinsi Jawa Tengah; (5) Memberikan pendapat/rekomendasi atas peraturan atau

rancangan Peraturan Pimpinan KONI Propinsi Jawa Tengah dan/atau Keputusan

Ketua Umum KONI Propinsi Jawa Tengah; (6) Memberikan pendapat/rekomendasi

kepada Pimpinan KONI Propinsi Jawa Tengah mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan pelanggaran etika/disiplin organisasi.

Keanggotaan Komisi Hukum KONI Propinsi Jawa Tengah terdiri dari 3

(tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum. Komisi hukum

bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan dalam pelaksanaan tugasnya

dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Organisasi.

2.2.6.3.2 Komisi Penerapan Iptek OR

Komisi Penerapan Iptek OR KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas

pokok sebagai berikut : (1) Melakukan penelitian dan pembakuan metode

xlvii
kepelatihan olahraga; (2) Melakukan penelitian dan pengmbakuan metode

perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana olahraga; (3)

Mengkoordinasikan dan mendayagunakan iptek dan para ahli untuk meningkatkan

prestasi olahraga.

Keanggotaan Komisi Penerapan Iptek OR KONI propinsi Jawa Tengah

terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.

Komisi Penerapan Iptek OR bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan dalam

pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Penelitian dan

Pengembangan.

2.2.6.3.3 Komisi Pendidikan dan Penataran

Komisi Pendidikan dan Penataran KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki

tugas pokok sebagai berikut : (1) Mempersiapkan perencanaan program penataran

dan pelatihan wasit dan pelatih; (2) Melaksanakan penataran dan pelatihan wasit,

pelatih dan personil pendukung kegiatan olahraga lainnya dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, informasi dan peralatan terbaru; (3) Menyusun kriteria, klasifikasi dan

standarisasi wasit dan pelatih; (4) Memberikan tanda kecakapan (sertifikasi) wasit

dan pelatih; (5) Menginventaris seluruh wasit dan pelatih seluruh cabang olahraga;

(6) Membentu dan membina wasit dalam upaya meningkatkan klasifikasinya; (7)

Mengkoordonasikan dan melaksanakan pendidikan dan penataran dalam rangka

kerjasama/bantuan dari Olympic Solidarity.

Keanggotaan Komisi Pendidikan dan Penataran KONI Propinsi Jawa Tengah

terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.

xlviii
Komisi Pendidikan dan Penataran bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan

dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Penelitian dan

Pengembangan.

2.2.6.3.4 Komisi Promosi dan Pemasaran

Komisi Promosi dan pemasaran KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas

pokok sebagai berikut : (1) Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam upaya untuk

meningkatkan prestasi olahraga; (2) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang

dapat digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan dan memasarkan olahraga.

Keanggotaan Komisi Promosi dan Pemasaran KONI propinsi Jawa Tengah

terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.

Komisi Promosi dan Pemasaran bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan dalam

pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Perencanaan Program dan

Anggaran.

2.2.6.3.5 Komisi Media dan Humas

Komisi Media dan Humas KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas

pokok sebagai berikut : (1) Mengkoordinasikan dan mempersiapkan materi berita

yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui media masa; (2)

Mengkoordinasikan, mempersiapkan dan menerbitkan bahan-bahan publikasi; (3)

Mempersiapkan dan menyampaikan program kerja dan jadual kegiatan keolahragaan

kepada masyarakat melalui media masa; (4) Mendokumentasikan setiap kegiatan

KONI Propinsi Jawa Tengah; (5) Membina hubungan dan kebersamaan dengan insan

xlix
pers dan unsur-unsur media dari instansi terkait dan masyarakat olahraga; (6)

Mengkoordinasikan penyelenggaraan hak penayangan dan penyiaran kegiatan

olahraga multi event.

Keanggotaan Komisi Media dan Humas KONI propinsi Jawa Tengah terdiri

dari 4 (empat) orang bertanggung jawab kepada Ketua Bidang Perencanaan Program

dan Anggaran.

2.2.6.3.6 Komisi Bisnis dan Industri Olahraga

Komisi Bisnis dan Industri OR KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas

pokok sebagai berikut : (1) Mengkaji usulan-usulan aktivitas olahraga dan non

olahraga yang dapat menghasilkan dana untuk kepentingan KONI Propinsi Jawa

Tengah; (2) Mencari dan menciptakan peluang-peluang bisnis dan industri olahraga

yang berkaitan dengan kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah, kegiatan olahraga dan

kegiatan lainnnya untuk kepentingan KONI Propinsi Jawa Tengah; (3) Memberikan

saran dan rekomendasi kepada pimpinan KONI Propinsi Jawa Tengah tentang

gagasan bisnis dan industri olahraga dan/atau pengembangannya.

Keanggotaan Komisi Bisnis dan Industri Olahraga KONI propinsi Jawa

Tengah terdiri dari 3 (tiga) orang yang bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan

dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Perencanaan

Program dan Anggaran.

l
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara / prosedur yang dipakai dalam melakukan

penelitian sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian. Sehingga metode

penelitian yang digunakan, harus ditetapkan berdasar pada tujuan yang diharapkan.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Menurut Bogdam dan Taylor,

metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian tentang manajemen KONI propinsi Jawa Tengah adalah penelitian

deskriptif yang bersifat devolopmental dengan menggunakan data kualitatif.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah

penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis (Suharsimi Arikunto, 1997 : 245).

Data yang dikumpulkan pada umumnya merupakan informasi mengenai

keadaan sumber data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada

awal pengumpulan data masalah yang dirumuskan lebih bersifat umum dan baru

diperjelas dalam proses penelitian.

3.2 Sumber Data

li
Sumber data yang digunakan dalam penelitian bersumber pada data yang ada

pada KONI Propinsi Jawa Tengah baik yang berupa dokumen, wawancara serta

sarana prasarana dan fasilitas yang digunakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian, dalam

melaksanakan penelitian diperlukan adanya metode pengumpulan data yang tepat.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.3.1 Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang nantinya


dapat memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dengan
observasi yang dilakukan dapat diketahui program kerja yang akan dilaksanakan,
administrasi yang ada serta sarana dan prasarana yang terdapat di KONI Propinsi
Jawa Tengah. Dalam observasi akan dilakukan pada aspek manajerial dan pelaku
manajerial yang ada di KONI Propinsi Jawa Tengah. Pada penelitian ini, observasi
akan dilakukan pada tempat-tempat yang berhubungan dengan aspek manajerial pada
KONI Propinsi Jawa Tengah. Tempat tersebut meliputi sekretariat atau kantor KONI
Propinsi Jawa Tengah dan tempat latihan para atlet. Pada tempat tersebut selain
diamati aktivitas yang berkaitan dengan aspek menejerial tetapi juga diamati orang-
orang sebagai pelaku kegiatan manajemen.

3.2.2 Wawancara (interview)

Wawancara adalah alat yang digunakan dalam penelitian yang berbentuk


sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pencari informasi dan dijawab lisan
pula oleh responden berbentuk tanggapan, pendapat, keyakinan hasil pemikiran dan
pengetahuan seseorang tentang segala sesuatu yang dipertanyakan sehubungan
masalah yang dikembangkan. Dalam penelitian ini, pelaksanaan wawancara
dilakukan sekitar masalah program kerja (perencanaan), pelaksaaan program
(pengorganisasian) serta sistem evaluasi dan monitoring (pengawasan). Adapun
responden dalam penelitian ini adalah palaku manajemen pada KONI Propinsi Jawa
Tengah dan pelaku diluar KONI Propinsi Jawa Tengah yang berhubungan dengan
program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah, yaitu pengurus KONI Propinsi Jawa
Tengah, Pengurus Propinsi Cabang Olahraga dan atlet.
3.3.3 Dokumentasi

lii
Menurut Hadar Nanawi (1991 : 196), Dokumentasi adalah peninggalan
tertulis mengenai berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum
terlalu lama. Dokumentasi yang dapat dijadikan bahan / alat penelitian seperti raport,
majalah, buletin serta bentuk informasi lain yang dihasilkan oleh suatu lembaga.

3.4 Metode Analisis Data

Bagian terpenting dari suatu penelitian adalah adanya suatu analisis data.

Menurut Lexy J. Moleong (1989 : 103), analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian

dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti

yang disarankan oleh data. Dengan analisis data penelitian yang dilakukan dapat

memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah yang diangkat

sebagai menjadi suatu penelitian. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah analisi data kualitatif.

Proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah data yang terkumpul

pada saat pengumpulan data. Kemudian langkah berikutnya adalah dengan

mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi yaitu

membuat rangkuman. Langkah selanjutnya menyusunnya dalam satuan-satuan,

kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Tahap berikutnya adalah

dengan mengadakan pemeriksaaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini,

dilakukan penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori yang

substantif.

Dengan adanya teknik analisis kualitatif dan mekanisme analisis data tersebut

diatas, maka akan didapat gambaran tentang keadaan di KONI Propinsi Jawa Tengah

tahun 2005.

liii
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang manajemen KONI Propinsi

Jawa Tengah periode 2005, maka diperoleh gambaran tentang pelaksanaan fungsi

manajemen sebagai dasar pelaksanaan organisasi pada KONI Propinsi Jawa Tengah

sebagai berikut :

4.1.1 Perencanaan (Planing).

Dalam pelaksanaan proses perencanaan, oleh Tri Rustiadi, Sekretaris Umum

KONI Propinsi Jawa Tengah dijabarkan sebagai berikut :

“ Penentuan rancangan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah


disusun melalui Musorda dengan skala prioritas yaitu program jangka
panjang dan program jangka pendek. Dan program tahunan ditentukan
pada awal tahun melalui pelaksanaan Raparda. Program jangka panjang
KONI Propinsi Jawa Tengah mengacu pada pencapaian prestasi pada
PON, sedang program jangka pendeknya adalah langkah-langkah yang
akan ditempuh untuk mencapai prestasi tersebut. Misal dengan
meloloskan sebanyak-banyaknya atlet ke PON, sehingga perlu diadakan
program Pelatda Jangka Panjang (PJP) dan sebagainya. Program kerja
tersebut disusun dan dijabarkan menjadi program kerja bidang-bidang
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam kepengurusan “.

Dalam penyusunan program kerja tersebut, disusun dalam bidang-bidang

sesuai dengan tugas masing-masing. Salah satu contohnya dalam bidang pembinaan

prestasi. Oleh Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah,

Mugiyo Hartono, menjabarkan sebagai berikut :

“ Dalam bidang pembinaan prestasi telah tersusun program kerja sesuai


dengan tugas dan fungsi bidang pembinaan prestasi. Salah satunya dengan
pelaksanaan Pelatda Jangka Panjang (PJP) yang akan dimulai setelah
pelaksanaan Porda tahun 2005. Dalam tahapan PJP mempunyai sasaran

liv
yang berjenjang. Mulai dari prestasi pada Kejurda sampai pada prestasi
puncak pada pelaksanaan PON.

Proses penyusunan program kerja yang dilakukan melalui Musorda dan

Raparda tersebut melibatkan banyak pihak. Salah satu pihak yang terlibat adalah

Pengda cabang olahraga sebagai anggota KONI Propinsi Jawa Tengah. Djanu

Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa Tengah) berpendapat tentang proses

perencanaan bahwa :

“ Proses perencanaan KONI Propinsi Jawa Tengah dilakukan melalui


Musorda yang dilaksanakan tiap 4 (empat) tahun dan Raparda yang
dilaksanakan setiap tahun. Dari proses tersebut dihasilkan adanya program
kerja yang susun tiap bidang. Dengan uraian tersebut maka KONI propinsi
Jawa Tengah telah melaksanakan proses perencanaan dalam aktivitas
organisasi. “

Sependapat dengan pendapat tersebut, Ukky Juli Setiawan (atlet gulat Jawa

Tengah) berpendapat bahwa :

“ KONI Propinsi Jawa Tengah telah merencanakan kegiatan pembinaan


prestasi, seperti pelaksanaan PJP serta adanya wadah pembinaan lain
melalui PPLP dan PPLM. Proses pembinaan tersebut dilaksanakan dengan
tujuan berjenjang mulai dari kualifikasi PON sampai pencapaian prestasi
pada pelaksanaan PON. “

4.1.2 Pengorganisasian (Organizing)

Dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, proses pengorganisasian merupakan

hal yang sangat penting dilakukan. Menurut Tri Rustiadi, Sekretaris Umum KONI

Propinsi Jawa Tengah proses pengorganisasian yang dilakukan KONI Propinsi Jawa

Tengah dapat dijabarkan sebagai berikut :

“Kepengurusan pada KONI Propinsi Jawa Tengah telah disusun sesuai


kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing pengurus dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah
tersebut ditetapkan dan dikukuhkan oleh Musorda. Kepengurusan tersebut

lv
terdiri dari beberapa pengurus inti yang dibantu oleh beberapa bidang dan
komisi-komisi. Dalam menjalankan tugas dari setiap bidang dan komisi
sudah diatur tersendiri seperti yang terdapat dalam AD/ART. Dalam
AD/ART tersebut juga dapat dilihat adanya perumusan tujuan, pembagian
kerja, delegasi kekuasaan, rentangan kekuasaan, tingkat pengawasan
organisasi, kesatuan perintah dan tanggung jawab serta adanya prinsip
koordinasi dalam organisasi. Kepengurusan tersebut memiliki masa bakti
selama 4 (empat) tahun “.

Proses pengorganisasian yang dilakukan tersebut, sangat dibutuhkan oleh

KONI Propinsi Jawa Tengah sebagai modal pembinaan organisasi anggotanya. Hal

tersebut diungkapkan oleh Soedjioto (Ketua Bidang Organisasi KONI Propinsi Jawa

Tengah) sebagai berikut :

“ Dalam melaksanakan tanggung jawabnya dalam membimbing dan


membina organisasi anggotanya, KONI Propinsi Jawa Tengah harus
mempunyai susunan organisasi yang teratur sebagai modal dalam
membina organisasi anggotanya “.

Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa

Tengah) proses pengorganisasian KONI Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan

sebagai berikut :

“ Proses pengorganisasian telah dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa


Tengah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya susunan pengurus.
Susunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah disusun oleh tim formatur
yang dibentuk oleh Musorda. Masa bakti kepengurusan yang terbentuk
selama 4 (empat) tahun. Susunan pengurus tersebut disusun dengan
berpedoman pada susunan pengurus KONI pusat dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah. “

Mengenai proses pengorganisasian KONI Propinsi Jawa Tengah, Ukky Juli

Setiawan (atlet gulat Jawa Tengah) berpendapat bahwa :

“ Pengorganisasian pada KONI Propinsi Jawa Tengah sudah tersusun


pengurus yang bekerja sesuai bidang-bidang dalam pembinaan olahraga
di Jawa Tengah. Dalam pengurusan KONI propinsi Jawa Tengah juga
terdapat para pakar olahraga yang tahu betul proses pembinaan prestasi
olahraga. Hal tersebut dapat dilihat adanya dosen FIK UNNES yang
masuk dalam jajaran kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah.

lvi
Sehingga proses pengorganisasian dapat dijalankan sesuai dengan tugas
dan wewenangnya. “

4.1.3 Penggerakan (Actuating)

Dalam pelaksanaan proses penggerakan, oleh Tri Rustiadi, Sekretaris Umum

KONI Propinsi Jawa Tengah dijabarkan sebagai berikut :

“ Pada KONI Propinsi Jawa Tengah, proses penggerakan dilaksanakan


dengan menggerakkan anggota-anggotanya dalam pelaksanaan aktivitas
organisasi sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing.
KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki anggota sebanyak 35 KONI
Kabupaten/Kota serta 54 Pengurus Daerah Cabang Olahraga dan Badan
Olahraga Fungsional. Penggerakan tersebut dimaksudkan agar anggota
menjalankan aktivitas dengan disiplin dan tanggung jawab sesuai dengan
tugas dan kewajiban dalam kepengurusan agar tujuan dalam organisasi
dapat dijalankan sesuai harapan “.

Dalam melaksanakan proses menggerakan anggotanya KONI melakukan

beberapa langkah, seperti yang diungkapkan oleh Soedjioto (Ketua Bidang

Organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah) berikut :

“ KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan proses penggerakan


terhadap anggotanya dengan membina anggotanya untuk mempunyai
susunan organisasi yang lengkap. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan memberikan surat peringatan kepada anggotanya yang memiliki
susunan pengurus yang telah habis masa baktinya “.

Proses penggerakan yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah tidak

hanya dilakukan terhadap anggotanya, tetapi juga terhadap pengurusnya. Hal tersebut

dijelaskan oleh Soedjioto (Ketua Bidang Organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah)

sebagai berikut :

“ KONI Propinsi Jawa Tengah juga melaksanakan proses penggerakan


terhadap pengurusnya. Hal tersebut dilaksanakan dengan adanya susunana
pengurus dengan bebarapa bidang dan komisi serta dengan pembagian
tugas masing-masing dengan jelas “.

lvii
Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa

Tengah) proses penggerakan KONI Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan sebagai

berikut :

“ Dalam melaksanakan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah telah


melakukan proses penggerakkan. Secara umum proses penggerakan
dilaksanakan atas dasar pelaksanakan kegiatan atau program kerja yang
sedang dijalankan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah. “

Menurut Ukky Juli Setiawan (atlet gulat Jawa Tengah) berpendapat tentang

proses penggerakan sebagai berikut :

“ Proses Penggerakan organisasi pada KONI Propinsi Jawa Tengah


dilaksanakan dalam pelaksanaan organisasi, sistem kerja yang
dilaksanakan digerakkan sesuai dengan fungsi dan tugas pengurus. “

4.1.4 Pengawasan (Controlling)

Dalam pelaksanaan proses pengawasan, oleh Tri Rustiadi, Sekretaris Umum

KONI Propinsi Jawa Tengah dijabarkan sebagai berikut :

“ Dalam pelaksanaan program kerja, KONI propinsi Jawa Tengah diawasi


oleh masyarakat, Bawasda serta BPK yang bertugas mengawasi keuangan
KONI dan dibentuk pada saat Musorda. Dalam melaksanakan proses
pengawasan pelaksanaan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah
melaksanakan evaluasi setiap tahun dengan melaksanakan Raparda ”.

Untuk melaksanakan proses pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan

KONI Propinsi membentuk tim monitoring. Hal tersebut dijelaskan oleh Mahalul

Azam (Wakabid. II Penelitian dan Pengembangan) sebagai berikut :

“ Dalam proses pengawasan kegiatan, KONI membentuk tim untuk


memonitor jalannya kegiatan. Salah satu contohnya dalam pelaksanaan
PJP terdapat tim evaluasi yang bertugas melakukan evaluasi secara
berkala terhadap perkembangan kemampuan atlet “.

lviii
Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa

Tengah) proses penggerakan KONI Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan sebagai

berikut :

“ KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses pengawasan


yang dilakukan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan organisasi.
Sedangkan proses pelaporan tersebut dituangkan dalam laporan
pertanggung jawaban dari kegiatan yang dilakukan oleh KONI Propinsi
Jawa Tengah pada periode tertentu serta disampaikan pada saat Musorda
dan Raparda. “

Serta Ukky Juli Setiawan (atlet gulat Jawa Tengah)berpendapat bahwa :

“ Pengawasan pada KONI Propinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan untuk


mencapai tujuan, proses evaluasi juga dilaksanakan dalam rangka
pelaksanaan kegiatan. “

4.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa

KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses manajamen secara beruntut,

terlihat pada aktivitas organisasi telah menjalankan manajemen suatu organisasi,

antara lain dengan adanya dasar organisasi berdasarkan pada AD/ART KONI. Dalam

melaksanakan aktivitas organisasi untuk mencapai tujuannya, KONI Propinsi Jawa

Tengah telah melaksanakan fungsi manajemen.

Perencanaan pada KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan pada Musorda

yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun untuk menetapkan program kerja KONI

Propinsi Jawa Tengah dalam waktu 4 (empat) tahun mendatang dan program kerja

tahunan (jangka pendek) disusun pada Raparda yang dilaksanakan setiap 1 (satu)

tahun sekali dengan mengacu pada rencana kerja yang ditetapkan pada Musorda.

Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah terdiri dari rencana kerja (kegiatan)

lix
KONI Propinsi Jawa Tengah sesuai denga tugas dan wewenang tiap bidang pada

kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah.

Proses pengorganisasian sudah dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah

terbukti dengan adanya struktur organisasi dalam suatu kepengurusan berdasarkan

kebutuhan organisasi dalam melaksanakan aktivitas dan disusun sesuai kedudukan

dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam kepengurusan KONI Propinsi Jawa

Tengah terdapat beberapa bidang dan komisi yang tugas, wewenang dan garis

koordinasi telah ditetapkan pada AD/ART. Prinsip-prinsip dalam organisasi telah

dilaksanakan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan aktivitas.

Dalam melaksanakan proses penggerakan KONI Propinsi Jawa Tengah

dilaksanakan dengan menggerakkan anggota-anggotanya dalam pelaksanaan

aktivitas organisasi sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing.

Penggerakan yang dilakukan pada KONI Propinsi Jawa Tengah dilakukan sejalan

dengan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah

serta dimaksudkan agar anggota menjalankan aktivitas dengan disiplin dan tanggung

jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban dalam kepengurusan agar tujuan dalam

organisasi dapat dijalankan sesuai harapan. Dalam proses penggerakan tidak lepas

dari adanya sarana penunjang manajemen yang salah satunya adalah pendanaan

organisasi, KONI Propinsi Jawa Tengah mendapatkan dana untuk pelaksanaan

organisasi berasal dari APBD Propinsi Jawa Tengah.

Seperti yang dilakukan pada proses penggerakan tersebut, proses pengawasan

KONI Propinsi Jawa Tengah dilaksanakan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan

KONI propinsi Jawa Tengah. Pelaporan KONI Propinsi Jawa Tengah dilaksanakan

lx
pada pelaksanaan Musorda sebagai laporan pertanggungjawaban kerja selama 4

(empat) tahun dan Raparda sebagai laporan pertanggungjawaban kerja selama 1

(satu) tahun dan laporan disampaikan kepada anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.

Laporan berisi tentang rangkuman dari hasil kegiatan yang dilaksanakan KONI

Propinsi Jawa Tengah pada periode waktu tertentu. Selain pelaporan tersebut, KONI

Propinsi Jawa Tengah diawasi oleh masyarakat serta BPK yang bertugas memeriksa

laporan keuangan KONI Propinsi Jawa Tengah.

Dari uraian tersebut, KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan

rangkaian proses manajemen mulai dari proses perencanaan, pengorganisasi,

penggerakan dan pengawasan walaupun masih terdapat beberapa kekurangan

merupakan sesatu hal yang wajar. Pada Perencanaan masih terlihat beberapa

kekurangan, rencana yang sudah ditetapkan belum bisa dilaksanakan sesuai dengan

rencana awal sehingga dampak kepada anggota sebagai bagian dari rencana tersebut

menjadi dirugikan. Pada proses pengorganisasian terlihat keaktifan kepengurusan

yang sudah ada belum maksimal sesuai dengan tugas dan fungsi dalam

kepengurusan, masih perlu pembenahan agar pengorganisasian dapat dilaksanakan

secara maksimal. Pada proses penggerakan masih perlu pembenahan khususnya

dalam menggerakan anggota terhadap program kerja, sehingga nantinya anggota

dapat mengikuti program secara maksimal ataupun pada pengurus masih terlihat

beberapa pengurus tidak aktif terhadap kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah. Pada

proses pengawasan, KONI Propinsi Jawa Tengah masin perlu meningkatkan

pengawasan terhadap program kerja terutama program kerja yang berhubungan

kegiatan dan aktivitas anggota. Dengan adanya proses manajemen yang sudah

lxi
dilaksanakan tersebut perlu ditingkatkan sehingga diharapkan mampu menjadi

modal dalam peningkatan prestasi olahraga Jawa Tengah di tingkat Nasional.

lxii
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari pembahasan tersebut, maka penelitian ini dapat ditarik simpulan sebagai

berikut :

1. Proses manajemen yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah telah

memenuhi ketantuan-ketentuan berjalannya sebuah organisasi, yaitu berupa

proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan.

2. Proses perencanaan dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah dengan

adanya Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah telah disusun dalam

pelaksanaan Musorda dengan jelas tentang tujuan dan prioritas program.

3. KONI Propinsi Jawa Tengah telah memiliki kepengurusan yang baik sesuai

dengan AD/ART KONI. Hal tersebut terlihat dengan adanya rincian tugas dan

wewenang yang jelas, pelimpahan wewenang yang jelas, pembagian tugas

dengan jelas dan sebagainya.

4. KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses pengawasan dengan

baik. Terbukti dengan adanya evaluasi tahunan melalui Raparda serta dengan

pengawasan terhadap keuangan dan anggaran yang dilakukan oleh BPK.

5.2 Saran

Dari tahapan-tahapan didepan serta simpulan diatas, maka penulis


memberikan saran sebagai berikut :

lxiii
1. Agar KONI Propinsi Jawa Tengah dapat mempertahankan bahkan meningkatkan

pelaksanaan proses manajemen yang telah tertata dengan baik.

2. Dalam penyusunan program kerja, agar dapat ditempuh langkah-langkah yang

konkrit sehingga pencapaian tujuan dalam peningkatan prestasi olahraga Jawa

Tengah dapat terwujud.

3. Dalam penyusunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah, agar dipilih orang-

orang yang tepat dengan kehlian dan bidang yang ditekuni. Sehingga

profesionalisme kerja dapat ditingkatkan dan tujuan tersebut dapat tercapai.

4. Dalam pelaksanaan evaluasi program (pengawasan) diharapkan dapat

dilaksanakan dengan baik, sportif dan fair play sehingga hasil dari evaluasi

tersebut dapat digunakan untuk menyusun rancangan progran kerja tahun

berikutnya.

5. Untuk pelaksanaan program kerja yang belum dilaksanakan dapat dilaksanakan

agar perencanaan yang sudah dibuat dapat terlaksana, serta kegiatan yang

seharusnya sudah dilaksanakan untuk dapat dilaksanakan dengan sisa waktu yang

ada.

lxiv
DAFTAR PUSTAKA

Dirham. 1986. Kepemimpinan Organisasi dan Administrasi Olahraga. Semarang :


IKIP Semarang

Djati Julitriarsa dan Jhon Suprihanto. 1982. Manajemen Umum Sebuah Pengantar
Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE

Hadar Nawawi. 1991. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : UGM Press

Hani Handoko. 1984. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE

Komite Olahraga Nasional Indonesia, 1999. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga. Jakarta : Komite Olahraga Nasional Indonesia

. 1985. Administrasi Olahraga. Semarang : KONI

KONI Propinsi Jawa Tengah. 2004. Laporan Pelaksanaan Mesyawarah Daerah


(MUSORDA) KONI Propinsi Jawa Tengah. Semarang : KONI Propinsi Jawa
Tengah

Manullang. 1983. Dasar-dasar Manajemen Edisi Revisi Cetakan Kesepuluh. Jakarta


: Ghalia Indonesia

Moleong, L.J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Soekardi. 2005. Manajemen Olahraga. Semarang : Fakultas Ilmu Keolahragaan


UNNES

Soewarno Handayaningrat. 1982. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan


Manajemen. Jakarta : PT Gunung Agung

Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :


Rineka Cipta

lxv
Lampiran 1
Bagan Susunan Organisasi
KONI Propinsi Jawa Tengah
Periode 2004-2008

Ketua Umum
Wakil Ketua Umum I
Wakil Ketua Umum II
Wakil Ketua Umum III

Bendahara Sekretaris Umum


Wakil Bendahara I Wasekum I
Wakil Bendahara II Wasekum II

Kabid. Kabid. Kabid Kabid.


Organisasi Binpres Rena Litbang
Wakabid. Wakabid. Wakabid. Wakabid
Organisasi I Binpres I Rena I Litbang I
Wakabid. Wakabid. Wakabid. Wakabid
Organisasi II Binpres II Rena II Litbang II

Ka.Kom. Ka. Kom. Ka. Kom. Ka. Kom. Ka. Kom. Ka. Kom.
Hukum Md & HM BIOR Pro & Pm Pd & Pn PIOR
Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom
Hukum Md & HM BIOR Pro & Pm Pd & Pn PIOR
Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom Ang. Kom
Hukum Md & HM BIOR Pro & Pm Pd & Pn PIOR
Ang. Kom
Md & HM

lxvi
Lampiran 2

Susunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah

Periode 2004 – 2008

No Jabatan Nama

1. Ketua Umum H. Murdoko, SH

2. Wakil Ketua Umum I Drs. Soenjoto

3. Wakil Ketua Umum II Drs. H. Soegiyanto KS, MS

4. Wakil Ketua Umum III HB. Bahrezi Ghozali

5. Sekretaris Umum Drs. H. Warsa Susilo, M.Pd

6. Wakil Sekretaris Umum I Drs. Tri Rustiadi, M.Kes

7. Wakil Sekretaris Umum II Drs. Sudarsono

8. Bendahara H. Roesgiyanto

9. Wakil Bendahara I Roni Guritno, BcHk

10. Wakil Bendahara II Niken Puspitasari, SH, M.Kn

11. Kabid. Organisasi Drs. Soedjioto, M.Pd

12. Wakabid. Organisasi I Ir. Anggoro Mardi Husodo

13. Wakabid. Organisasi II Drs. Giri Dahono

14. Kabid. Pembinaan Prestasi Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd

(Binpres)

15. Wakabid. Binpres I Ery Sadewo, SH

16. Wakabid. Binpres II Drs. Taufik Hidayah, M.Kes

lxvii
17. Kabid. Perencanaan program Drs. Daniel Toto Indiono, M.Pd

dan Anggaran (Rena)

18. Wakabid. Rena I Ateng GhozanyMiftah, SE, M.Si

19. Wakabid. Rena II H. Amir Machmud NS, SH, MH

20. Kabid. Penelitian dan DR. dr. Hardhono Susanto, PAK

Pengembangan (Litbang)

21. Wakabid. Litbang I Prof. Dr. Christantius D. Atmojo

22. Wakabid. Litbang II Dr. Mahalul Azam

23. Ketua Komisi Hukum R. Benny Riyanto, SH, MH

24. Anggota Komisi Hukum H. Gunarto, SH, SE, M.Hum

25. Anggota Komis Hukum Drs. A. Is Yusup

26. Ketua Komisi Penerapan Iptek Prof. Dr. M. Furqon

OR (PIOR)

27. Anggota Komisi PIOR Rumini, S.Pd., M.Pd

28. Anggota Komisi PIOR Drs. Sulaiman, M.Pd

29. Ketua Komisi Pendidikan dan Drs. Bambang Sunaryo

Penataran (Diktar)

30. Anggota Komisi Diktar Drs. Jumiko

31. Anggota Komisi Diktar Drs. Sri Santoso

32. Ketua Komisi Promosi dan Drs. Drs. H. Bambang

Pemasaran (Promas) Pulonggono, MM

33. Anggota Komisi Promas H. Tohir Sandirdja

lxviii
34. Anggota Komisi Promas Nila Kusumawati, S.Pd

35. Ketua Komisi Media dan Achmad Ris Ediyanto, SH

Humas

36. Anggota Komisi media dan Dani Kurniawan Amananta

Humas

37. Anggota Komisi media dan Yuni dwi Asmartin, SH

Humas

38. Anggota Komisi media dan Dra. Titik Widhyani

Humas

39. Ketua Komisi Bisnis dan H. Husein Syifa, SE

Industri OR (BIOR)

40. Anggota Komisi BIOR Ir. Anny Widipratamanti, MT

41. Anggota Komisi BIOR Drs. Jayanto Arus Adi, MM

lxix
Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN

I. Instrumen Observasi atau Survei.

Obyek
Pengamatan Kepengurusan Staf
Pengda
Jenis KONI KONI
Pengamatan
Organisasi
√ - -
Administrasi
√ √ -
Tenaga Administrasi
- √ -
Dana
√ - √
Sarana Prasarana
√ √ -

II. Instrumen Interviu atau Wawancara.

Obyek
Interviu Pengurus Staf
Pengda Atlet
Jenis KONI KONI
Interviu
PERENCANAAN

1. Rencana Kerja √ - √ -

2. Program √ - √ -

3. Proyek Kegiatan √ - √ -

4. Sasaran √ - √ -

lxx
5. Alternatif Usaha √ - √ -

6. Lingkungan Kerja √ - √ -

7. Hambatan Dihadapi √ - √ -

8. Pemecahan Masalah √ - √ -

PENGORGANISASIAN

1. Struktur Organisasi √ - - -

2. Bidang-bidang √ - - -

3. Hubungan dengan √ - √ -
Organisasi Olahraga

yang Lain

CONTROLING

1. Proses Pengawasan √ - √ √

2. Sistem Pengawasan √ - √ √

lxxi
III. Instrumen Dokumentasi.

Obyek
Pengamatan Pelaksanaan Sistem
Organisasi Program
Jenis Program Evaluasi
Pengamatan
AD / ART
√ - - √
GBHK
√ √ √ √
Buku Program
√ √ √ √
Keputusan Lain
√ √ √ √

lxxii
Lampiran 2

DAFTAR PERTANYAAN DALAM WAWANCARA

1. Pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah

a. Apakah pengertian KONI Propinsi Jawa Tengah ?

b. Kapan berdirinya KONI Propinsi Jawa Tengah ?

c. Dimana sekretariat KONI Propinsi Jawa Tengah ?

d. Bagimanakah tipe organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?

e. Bagimanakah hubungan KONI Propinsi Jawa Tengah dengan KONI Pusat

serta dengan KONIDA II ?

f. Bagaimanakah visi dan misi KONI Propinsi Jawa Tengah ?

g. Bagaimanakah penentuan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ?

h. Kapan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan ?

i. Bagaimanakah dengan program jangka panjang dan jangka pendek

ditentukan ?

j. Berapakah jumlah bidang-bidang dalam kepengurusan KONI Propinsi Jawa

Tengah ?

k. Bagaimanakah tugas dari bidang-bidang pada KONI Propinsi Jawa Tengah ?

l. Bagimanakah rencana kerja yang dilakukan pada bidang-bidang di KONI

Propinsi Jawa Tengah ?

m. Dalam menjalankan roda organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah

berdasarkan pada apa ?

n. Berapa lama periode kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?

lxxiii
o. Bagimanakah penentuan kepengurusan dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?

p. Bagaimanakah struktur organisasi dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?

q. Berapakah jumlah KONIDA II anggota KONI Propinsi Jawa Tengah ?

r. Berapakah jumlah Pengda cabang olahraga anggota KONI Propinsi Jawa

Tengah ?

s. Bagaimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan pengurus

KONI ?

t. Bagimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas

pengurus dan anggota ?

u. Bagaimanakah proses pengawasan terhadap KONI Propinsi Jawa Tengah

dalam menjalankan aktivitas organisasi ?

v. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah ?

w. Bagaimanakah penetuan anggaran dana yang dilakukan oleh KONI Propinsi

Jawa Tengah ?

x. Dalam pelaksanaaan aktivitas organisasi, bagaimanakah sarana dan prasarana

yang dimilki KONI Propinsi Jawa Tengah ?

y. Bagaimanakah prestasi olahraga Jawa Tengah ditingkat junior maupun senior

2. Pengurus Anggota Pengda PSSI Jawa Tengah

lxxiv
a. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan

olahraga di Jawa Tengah ?

b. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan Pengda

cabang olahraga yang ada di Jawa Tengah ?

c. Bagaimana pelaksanaan program kerja KONI propinsi Jawa Tengah dalam

pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah ?

d. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan KONI Propinsi Jawa Tengah

dalam memonitor pelaksanaan pembinaan olahraga di Jawa Tengah ?

lxxv
A. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( KETUA UMUM DAN PENGURUS HARIAN )
1. Apakah pengertian KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Kapan berdirinya KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dimana sekretariat KONI Propinsi Jawa Tengah ?
4. Bagimanakah hubungan KONI Propinsi Jawa Tengah dengan KONI
Pusat serta dengan KONIDA II ?
5. Bagaimanakah visi dan misi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
6. Bagaimana penentuan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ?
7. Kapan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan ?
8. Bagaimanakah dengan program jangka panjang dan jangka pendek
ditentukan ?
9. Berapakah jumlah bidang-bidang dalam kepengurusan KONI Propinsi
Jawa Tengah ?
10. Bagaimanakah tugas dari bidang-bidang yang ada dalam kepengurusan
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
11. Bagimanakah rencana kerja yang dilakukan pada bidang-bidang di KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam menjalankan roda organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah
berdasarkan pada apa ?
13. Berapa lama periode kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagimanakah penentuan kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
15. Bagaimana struktur organisasi dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
16. Berapakah jumlah KONIDA II anggota KONI Propinsi Jawa Tengah ?
17. Berapakah jumlah Pengda cabang olahraga anggota KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
18. Bagaimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan pengurus
KONI ?
19. Bagimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas
pengurus dan anggota ?

lxxvi
20. Bagaimanakah proses pengawasan terhadap KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam menjalankan aktivitas organisasi ?
21. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
?
22. Bagaimanakah penetuan anggaran dana yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
23. Dalam pelaksanaaan aktivitas organisasi, bagaimanakah sarana dan
prasarana yang dimilki KONI Propinsi Jawa Tengah ?
24. Bagaimanakah prestasi olahraga Jawa Tengah ditingkat junior maupun
senior ?

B. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA


TENGAH ( BIDANG ORGANISASI )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan organisasi anggota ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang organisasi KONI Propinsi
Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang organisasi
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
8. Bagaimana struktur organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
9. Bagaimana cara / bentuk koordinasi yang dilakukan antara bidang-bidang
yang ada di KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan program
kerja ?

lxxvii
C. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PEMBINAAN PRESTASI )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang pembinaan
prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?

D. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA


TENGAH ( BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang penelitian dan pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang penelitian dan pengembangan KONI Propinsi
Jawa Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan, bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?

lxxviii
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program
kerja ?

E. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA


TENGAH ( BIDANG PERENCANAAN DAN ANGGARAN )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan
tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut
?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang bidang
perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam
pelaksanaan program kerja ?
8. Darimana dan bagaimana penentuan anggaran yang dilakukan KONI
Propinsi Jawa Tengah ?

lxxix
F. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG MEDIA DAN PROMOSI )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang media dan promosi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang media dan promosi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang media dan promosi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang media dan
promosi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?

G. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS ANGGOTA KONI


PROPINSI JAWA TENGAH ( PENGDA DAN KONIDA II )
1. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?
2. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
Pengda cabang olahraga yang ada di Jawa Tengah ?
3. Bagaimana pelaksanaan program kerja KONI propinsi Jawa Tengah
dalam pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah ?

lxxx
4. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam memonitor pelaksanaan kegiatan pembinaan olahraga di
Jawa Tengah ?

H. DAFTAR WAWANCARA DENGAN ATLET DAN PEMBINA OLAHRAGA


JAWA TENGAH

1. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan


olahraga di Jawa Tengah ?
2. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
Pengda cabang olahraga yang ada di Jawa Tengah ?
3. Bagaimana pelaksanaan program kerja KONI propinsi Jawa Tengah
dalam pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah ?
4. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam memonitor pelaksanaan kegiatan pembinaan olahraga di
Jawa Tengah ?

Lampiran 4

DAFTAR PERTANYAAN DALAM WAWANCARA

I. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA


TENGAH ( KETUA UMUM DAN PENGURUS HARIAN )
1. Apakah pengertian KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Kapan berdirinya KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dimana sekretariat KONI Propinsi Jawa Tengah ?
4. Bagimanakah hubungan KONI Propinsi Jawa Tengah dengan KONI
Pusat serta dengan KONIDA II ?
5. Bagaimanakah visi dan misi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
6. Bagaimana penentuan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ?

lxxxi
7. Kapan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan ?
8. Bagaimanakah dengan program jangka panjang dan jangka pendek
ditentukan ?
9. Berapakah jumlah bidang-bidang dalam kepengurusan KONI Propinsi
Jawa Tengah dan bagaimana tugas masing-masing bidang tersebut ?
10. Bagimanakah rencana kerja yang dilakukan pada bidang-bidang di KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
11. Dalam menjalankan roda organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah
berdasarkan pada apa ?
12. Berapa lama periode kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
13. Bagimanakah penentuan kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagaimana struktur organisasi dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
15. Berapakah jumlah KONIDA II anggota KONI Propinsi Jawa Tengah ?
16. Berapakah jumlah Pengda cabang olahraga anggota KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
17. Bagimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas
pengurus dan anggota ?
18. Bagaimanakah proses pengawasan terhadap KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam menjalankan aktivitas organisasi ?
19. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
?
20. Bagaimanakah penetuan anggaran dana yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
21. Dalam pelaksanaaan aktivitas organisasi, bagaimanakah sarana dan
prasarana yang dimilki KONI Propinsi Jawa Tengah ?
22. Bagaimanakah prestasi olahraga Jawa Tengah ditingkat junior maupun
senior ?

J. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA


TENGAH ( BIDANG ORGANISASI )

lxxxii
10. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan organisasi anggota ?
11. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
13. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang organisasi KONI Propinsi
Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
14. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
15. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
16. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang organisasi
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
17. Bagaimana cara / bentuk koordinasi yang dilakukan antara bidang-bidang
yang ada di KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan program
kerja ?
K. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PEMBINAAN PRESTASI )
8. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
9. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
10. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
11. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
12. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?

lxxxiii
13. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
14. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang pembinaan
prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?

L. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA


TENGAH ( BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN )
8. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
9. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang penelitian dan pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
10. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang penelitian dan pengembangan KONI Propinsi
Jawa Tengah ?
11. Dalam melaksanakan kegiatan, bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
12. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
13. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
14. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program
kerja ?

M. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA


TENGAH ( BIDANG PERENCANAAN DAN ANGGARAN )
9. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah ?
10. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah ?

lxxxiv
11. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
13. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan
tersebut ?
14. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut
?
15. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang bidang
perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam
pelaksanaan program kerja ?
16. Darimana dan bagaimana penentuan anggaran yang dilakukan KONI
Propinsi Jawa Tengah ?

N. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS ANGGOTA KONI


PROPINSI JAWA TENGAH ( PENGDA DAN KONIDA II )
5. Bagaimana pelaksanaan proses perencanaan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
6. Bagaimana pelaksanaan proses Pengorganisasian yang dilakukan oleh
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
7. Bagaimana pelaksanaan proses penggerakan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
8. Bagaimana pelaksanaan proses pengawasan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
9. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?

O. DAFTAR WAWANCARA DENGAN ATLET

lxxxv
10. Bagaimana pelaksanaan proses perencanaan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
11. Bagaimana pelaksanaan proses Pengorganisasian yang dilakukan oleh
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
12. Bagaimana pelaksanaan proses penggerakan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
13. Bagaimana pelaksanaan proses pengawasan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Drs. Tri Rustiadi, M.Kes

Jabatan : Wasekum I KONI Propinsi Jawa Tengah

Pelaksanaan : - Tempat : Kantor KONI Propinsi Jawa Tengah

Komplek GOR Jati Diri Semarang

- Tanggal : 20 Juli 2005

- Pukul : 13.00 WIB

Deskripsi Hasil Wawancara :

KONI Propinsi Jawa Tengah adalah organisasi yang mengkoordinasi dan


membina kegiatan olahraga prestasi di Jawa Tengah. KONI didirikan di Jakarta pada
tangggal 31 Desember 1966. KONI Propinsi Jawa Tengah berkantor di Komplek
GOR Jati Diri Karangrejo Semarang.

lxxxvi
Penentuan rancangan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah disusun

melalui Musorda dengan skala prioritas yaitu program jangka panjang dan program

jangka pendek. Dan program tahunan ditentukan pada awal tahun melalui

pelaksanaan Raparda. Program jangka panjang KONI Propinsi Jawa Tengah

mengacu pada pencapaian prestasi pada PON, sedang program jangka pendeknya

adalah langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai prestasi tersebut. Misal

dengan meloloskan sebanyak-banyaknya atlet ke PON, sehingga perlu diadakan

program Pelatda Jangka Penjang (PJP) dan sebagainya.

Kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ditetapkan dan dikukuhkan oleh

Musorda. Kepengurusan tersebut terdiri dari beberapa pengurus inti yang dibantu

oleh beberapa bidang dan komisi-komisi. Dalam menjalankan tugas dari setiap

bidang dan komisi sudah diatur tersendiri seperti yang terdapat dalam AD/ART.

Kepengurusan tersebut memiliki masa bakti selama 4 (empat) tahun.

KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki anggota sebanyak 35 KONI


Kabupaten/Kota serta 54 Pengurus Daerah Cabang Olahraga dan Badan Olahraga
Fungsional. Dalam melaksanakan proses pengawasan pelaksanaan program kerja
KONI Propinsi Jawa Tengah melaksanakan evaluasi setiap tahun dengan
melaksanakan Raparda serta keuangan KONI diawasi oleh Badan Pengawas
Keuangan yangdibentuk oleh Musorda. Keuangan KONI berasal dari Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Propinsi Jawa Tengah. Cara memperoleh
bantuan dana tersebut dengan proses pengajuan permohonan dana ke DPR, setelah
DPR menyetujui Pemerintah Propinsi Jawa Tengah baru mengeluarkan bantuan
tersebut.

lxxxvii
Lanjutan Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : dr. Mahalul Azam

Jabatan : Wakabid Penelitian dan Pengembangan II

Pelaksanaan : - Tempat : Kampus FIK UNNES

Sekaran Gunungpati Semarang

- Tanggal : 21 Juli 2005

- Pukul : 12.30 WIB

Deskripsi Hasil Wawancara :

Salah satu bidang yang ada di KONI adalah bidang penelitian dan
pengembangan (Litbang). Bidang litbang KONI propinsi Jawa Tengah bertujuan
untuk mengumpulkan data/informasi yang diperlukan oleh Ketua Umum untuk
mencapai prestasi yang maksimal dan untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan.
Misalnya adalah pembuatan propfil atlet secara lengkap. Sehingga menjelang -
kejuaran-kejuaran tertentu seperti PON, Ketua Umum sudah bisa membuat target
tertentu berdasarkan pada data yangdiberikan oleh bidang litbang.
Untuk menjalankan fungsi tersebut bidang memerlukan dukungan sumber
daya yang sangat besar. Salah satunya dengan adanya sumber daya manusia yang
berkualitas sehingga data yang terkumpul benar-benar valid. Selain itu, juga
diperlukan adanya dukungan dana yang besar. Karena selain membayar orang yang
melakukan pengumpulan data, dana tersebut juga diperlukan untuk pengadaan sarana
dan prasaran yang dibutuhkan untuk pengumpulan data.

lxxxviii
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Drs. Soedjioto, M.Pd

Jabatan : Kabid Organisasi

Pelaksanaan : - Tempat : Kantor Kasubag PLS dan Olahraga

Jl. Pemuda 136 Semarang

- Tanggal : 27 Juli 2005

- Pukul : 08.00 WIB

Deskripsi Hasil Wawancara :

Secara umum bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah bertanggung


jawab dengan jalannya organisasi yang dijalankan oleh KONI sendiri maupun
organisasi yang dijalankan oleh anggota KONI Propinsi Jawa Tengah. Untuk
melaksanakan tanggung jawab tersebut bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah menempuh langkah, antara lain dengan memberi bimbingan agar organisasi
yang dimiliki oleh anggota dapat disusun dengan lengkap dan bagi yang habis masa
baktinya untuk segera melakukan Musda.
Sebelum membenahi organisasi anggota, wajib bagi KONI intuk mengatur
organisasinya sendiri dengan baik. Karena kalau organisasi yang ada di KONI
Propinsi Jawa Tengah tidak baik, organisasi anggotanya juga akan mengikuti. Begitu
juga sebaliknya. Dan akhirnya jalannya organisasi KONI dan anggota-anggotanya
sangat mempengaruhi proses pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah.

lxxxix
Lanjutan Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd

Jabatan : Kabid. Pembinaan Prestasi

Pelaksanaan : - Tempat : Kantor KONI Propinsi Jawa Tengah

Komplek GOR Jati Diri Semarang

- Tanggal : 28 Juli 2005

- Pukul : 12.00 WIB

Deskripsi Hasil Wawancara :

Pada dasarnya program pembinaan dilakukan oleh KONI dan bekerjasama


dengan Pengda Cabang Olahraga. Program pembinaan yang dilakukan dengan
pembagian tingkat-tingkat pembinaan, yaitu dengan pembinaan atlet reguler dan
pembinaan atlet lini. Pembinaan atlet reguler dilakukan secara terus menerus pada
klub-klub potensi atau cabang olahraga melalui Pengda masing-masing. Sehingga
dalam membuat program pembinaan dilakukan bersama-sama dengan Pengda.
Dalam pembinaan juga mengenal adanya wadah-wadah pembinaan, yaitu :
pembinaan reguler, program kelas melalui PJP dan program pembinaan melalui
wadah pembinaan. Pembinaan reguler seperti yang sudah diterangkan tadi, dibina
melalui klub-klub potensi. Program PJP dengan pembinaan dengan program
sentralisasi dan desentralisasi. Sedangkan pembinaan melalui wadah pembinaan
melaksanakan pembinaan berkelanjutan yang dilakukan di PPOP, PPLM dan PPLP.
Dalam pembinaan juga dikenal tingkatan atlet dan dibagi dalam beberapa lini.
Lini 1 (satu) adalah atlet utama dan lini 2 (dua) adalah atlet pendamping. Kedua lini
ini dibina melalui program PJP yang dipersiapkan untuk PON. Sedangkan lini 3
(tiga) yang merupakan atlet-atlet junior yang dibina melalui pembinaan reguler.
Dalam pembinaan terdapat sasaran yang meningkat dari tiap tahunnya. Tahap
pertama (tahun pertama) mempunyai sasaran pencapaian prestasi di Kejurda, hasil
dari Kejurda sebagai parameter penentuan sistem promosi-degradasi pada tahap
kedua (tahun kedua). Tahap ketiga (tahun ketiga) dilakukan untuk dapat meloloskan
atlet sebanyak-banyaknya di PON melalui Kualifikasi PON. Tahap keempat (tahun
keempat) merupakan sasaran puncak atau tujuan utama untuk mencapai prestasi
puncak di PON.
Dalam melaksanakan proses pembinaan KONI menjalin kerja sama dengan :
1. Pengda Cabang Olahraga dan Klub-klub potensi pembina olahraga

xc
2. Instansi terkait, contohnya dengan Dinas Pendidikan (PPLP).

3. Perusahaan-perusahaan yang membina cabang tertentu, contohnya Djarum

(Bulutangkis) dan Sukun (Tenis Meja).

4. Individu-individu lain yang berkomitmen dengan pembinaan olahraga.

Sarana prasarana untuk pembinaan olahraga masih membutuhkan


penambahan dan renovasi/perbaikan sesuai dengan perkembangan iptek. Selain itu,
dibutuhkan pelatih dengan klasifikasi nasional atau dengan mendatangkan pelatih
asing.

xci
Lanjutan Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ukky Juli Setiawan

Jabatan : Atlet cabang olahraga gulat

Pelaksanaan : - Tempat : Kampus FIK UNNES

- Tanggal : 4 Agustus 2005

- Pukul : 16.00 WIB

Deskripsi Hasil Wawancara :

KONI Propinsi Jawa Tengah telah merencanakan kegiatan pembinaan


prestasi, seperti pelaksanaan PJP serta adanya wadah pembinaan lain melalui PPLP
dan PPLM. Proses pembinaan tersebut dilaksanakan dengan tujuan berjenjang mulai
dari kualifikasi PON sampai pencapaian prestasi pada pelaksanaan PON.
Pengorganisasian pada KONI Propinsi Jawa Tengah sudah tersusun pengurus
yang bekerja sesuai bidang-bidang dalam pembinaan olahraga di Jawa Tengah.
Dalam pengurusan KONI propinsi Jawa Tengah juga terdapat para pakar olahraga
yang tau betul proses pembinaan prestasi olahraga. Hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya dosen FIK UNNES yang masuk dalam jajaran kepengurusan KONI
Propinsi Jawa Tengah. Sehingga proses pengorganisasian dapat dijalankan sesuai
dengan tugas dan wewenangnya.
Proses Penggerakan organisasi pada KONI Propinsi Jawa Tengah
dilaksanakan dalam pelaksanaan organisasi, sistem kerja yang dilaksanakan
digerakkan sesuai dengan fungsi dan tugas pengurus.
Pengawasan pada KONI Propinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan untuk
mencapai tujuan, proses evaluasi juga dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan.

xcii
Lanjutan Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Drs. H. Djanu Ismanto, M.S

Jabatan : Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa Tengah

Pelaksanaan : - Tempat : Rumah Drs. Djanu Ismanto, M.S

Kalisegoro, Gunungpati, Semarang

- Tanggal : 22 Agustus 2005

- Pukul : 20.00 WIB

Deskripsi Hasil Wawancara :

Proses perencanaan KONI Propinsi Jawa Tengah dilakukan melalui Musorda


yang dilaksanakan tiap 4 (empat) tahun dan Raparda yang dilaksanakan setiap tahun.
Dari proses tersebut dihasilkan adanya program kerja yang susun tiap bidang.
Dengan uraian tersebut maka KONI propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan
proses perencanaan dalam aktivitas organisasi.
Proses pengorganisasian telah dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa
Tengah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya susunan pengurus. Susunan
pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah disusun oleh tim formatur yang dibentuk oleh
Musorda. Masa bakti kepengurusan yang terbentuk selama 4 (empat) tahun. Susunan
pengurus tersebut disusun dengan berpedoman pada susunan pengurus KONI pusat
dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
Dalam melaksanakan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah telah
melakukan proses penggerakkan. Secara umum proses penggerakan dilaksanakan
atas dasar pelaksanakan kegiatan atau program kerja yang sedang dijalankan oleh
KONI Propinsi Jawa Tengah.
KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses pengawasan yang
dilakukan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan organisasi. Sedangkan proses
pelaporan tersebut dituangkan dalam laporan pertanggung jawaban dari kegiatan
yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah pada periode tertentu serta
disampaikan pada saat Musorda dan Raparda.

xciii
Lampiran 6

DAFTAR PENGURUS DAERAH (PENGDA)

CABANG OLAHRAGA DAN BADAN OLAHRAGA FUNGSIONAL

ANGGOTA KONI PROPINSI JAWA TENGAH

1. Pengda PODSI Jawa Tengah

2. Pengda PERPANI Jawa Tengah

3. Pengda PERBASI Jawa Tengah

4. Pengda PERSETASI Jawa Tengah

5. Pengda PJSI Jawa Tengah

6. Pengda IPSI JawaTengah

7. Pengda PORSTELASI Jawa Tengah

8. Pengda IKASI Jawa Tengah

9. Pengda PSASI Jawa Tengah

10. Pengda Terjun Payung Jawa Tengah

11. Pengda POBSI Jawa Tengah

12. Pengda Gantole Jawa Tengah

13. Pengda PERCASI Jawa Tengah

14. Pengda Aero Modelling Jawa Tengah

15. Pengda PORDASI Jawa Tengah

16. Pengda PGI Jawa Tengah

17. Pengda PASI Jawa Tengah

18. Pengda PBSI Jawa Tengah

xciv
19. Pengda PERBAKIN Jawa Tengah

20. Pengda PRSI Jawa Tengah

21. Pengda PORLASI Jawa Tengah

22. Pengda PERKEMI Jawa Tengah

23. Pengda PBI Jawa Tengah

24. Pengda PABBSI Jawa Tengah

25. Pengda PERTINA Jawa Tengah

26. Pengda TI Jawa Tengah

27. Pengda PGSI Jawa Tengah

28. Pengda PERSANI Jawa Tengah

29. Pengda FORKI Jawa Tengah

30. Pengda PTMSI Jawa Tengah

31. Pengda ISSI Jawa Tengah

32. Pengda PBVSI Jawa Tengah

33. Pengda PORSEROSI Jawa Tengah

34. Pengda POSSI Jawa Tengah

35. Pengda Wushu Jawa Tengah

36. Pengda BPOC Jawa Tengah

37. Pengda PERWOSI Jawa Tengah

38. Pengda BAPOPSI Jawa Tengah

39. Pengda PP KORI Jawa Tengah

40. Pengda PSSI Jawa Tengah

41. Pengda PERBASASI Jawa Tengah

xcv
42. Pengda IMI Jawa Tengah

43. Pengda SIWO/PWI Jawa Tengah

44. Pengda BAPOMI Jawa Tengah

45. Pengda PDBI Jawa Tengah

46. Pengda FPTI Jawa Tengah

47. Pengda BAPOR KORPRI Jawa Tengah

48. Pengda GABSI Jawa Tengah

49. Pengda Kodrat Jawa Tengah

50. Pengda Para Layang Jawa Tengah

51. Pengda PESTI Jawa Tengah

52. Pengda PHSI Jawa Tengah

53. Pengda Squash Jawa Tengah

54. Pengda IODI Jawa Tengah

xcvi
Lampiran 7

DAFTAR KONI KABUPATEN/KOTA

ANGGOTA KONI PROPINSI JAWA TENGAH

1. KONI Kabupaten Brebes

2. KONI Kabupaten Pemalang

3. KONI Kabupaten Batang

4. KONI Kabupaten Tegal

5. KONI Kota Tegal

6. KONI Kabupaten Pekalongan

7. KONI Kota Pekalongan

8. KONI Kabupaten Blora

9. KONI Kabupaten Jepara

10. KONI Kabupaten Kudus

11. KONI Kabupaten Pati

12. KONI Kabupaten Banjarnegara

13. KONI Kabupaten Purbalingga

14. KONI Kabupaten Cilacap

15. KONI Kabupaten Banyumas

16. KONI Kabupaten Temanggung

17. KONI Kabupaten Wonosobo

18. KONI Kabupaten Magelang

19. KONI Kabupaten Wonogiri

xcvii
20. KONI Kabupaten Karanganyar

21. KONI Kabupaten Klaten

22. KONI Kota Surakarta

23. KONI Kabupaten Demak

24. KONI Kota Salatiga

25. KONI Kabupaten Purworejo

26. KONI Kota Magelang

27. KONI Kabupaten Sukoharjo

28. KONI Kabupaten Sragen

29. KONI Kabupaten Boyolali

30. KONI Kabupaten Kendal

31. KONI Kabupaten Grobogan

32. KONI Kabupaten Semarang

33. KONI Kabupaten Rembang

34. KONI Kota Semarang

35. KONI Kabupaten Kebumen

xcviii
xcix

You might also like

  • 90
    90
    Document87 pages
    90
    Reza Safrullah
    No ratings yet
  • Doc
    Doc
    Document71 pages
    Doc
    Septian Fals Mania
    No ratings yet
  • 96
    96
    Document66 pages
    96
    jhon
    No ratings yet
  • Skripsi: Universitas Negeri Semarang 2005
    Skripsi: Universitas Negeri Semarang 2005
    Document76 pages
    Skripsi: Universitas Negeri Semarang 2005
    rizevi
    No ratings yet
  • 88
    88
    Document63 pages
    88
    jhon
    No ratings yet
  • 82
    82
    Document87 pages
    82
    jhon
    No ratings yet
  • 92
    92
    Document92 pages
    92
    jhon
    0% (1)
  • 85
    85
    Document65 pages
    85
    jhon
    No ratings yet
  • 93
    93
    Document72 pages
    93
    jhon
    No ratings yet
  • 91
    91
    Document91 pages
    91
    jhon
    No ratings yet
  • Pengaruh Latihan Awalan 9 Dan 11 Langkah Terhadap
    Pengaruh Latihan Awalan 9 Dan 11 Langkah Terhadap
    Document93 pages
    Pengaruh Latihan Awalan 9 Dan 11 Langkah Terhadap
    Irpan Riyanto
    0% (1)
  • 89
    89
    Document54 pages
    89
    jhon
    No ratings yet
  • 87
    87
    Document65 pages
    87
    jhon
    No ratings yet
  • 84
    84
    Document58 pages
    84
    jhon
    No ratings yet
  • 72
    72
    Document58 pages
    72
    jhon
    No ratings yet
  • 81
    81
    Document62 pages
    81
    jhon
    No ratings yet
  • 77
    77
    Document111 pages
    77
    jhon
    No ratings yet
  • 80
    80
    Document66 pages
    80
    jhon
    100% (2)
  • 78
    78
    Document68 pages
    78
    jhon
    No ratings yet
  • 75
    75
    Document55 pages
    75
    jhon
    No ratings yet
  • 76
    76
    Document76 pages
    76
    jhon
    No ratings yet
  • 73
    73
    Document64 pages
    73
    jhon
    No ratings yet
  • 71
    71
    Document74 pages
    71
    jhon
    No ratings yet
  • Sikap Duduk Kerja
    Sikap Duduk Kerja
    Document61 pages
    Sikap Duduk Kerja
    Nur Hasanah
    50% (2)
  • 736
    736
    Document103 pages
    736
    jhon
    No ratings yet