You are on page 1of 87

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN

DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL


TEMBAKAN BEBAS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER
SMA 1 KENDAL TAHUN PELAJARAN
2004 / 2005

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1


Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nama : Hadi Nugroho


NIM : 6301401053
Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas : Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2005

SARI
Hadi Nugroho, (2005). “Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan
dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Hasil Tembakan Bebas Dalam
Permainan Bola Basket Pada Siswa Putra Ektrakurikuler SMA I Kendal Tahun
Pelajaran 2004/2005”. (Skripsi UNNES)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) apakah ada hubungan kekuatan otot
tungkai dengan hasil tembakan bebas ?, 2) apakah ada hubungan kekuatan otot lengan
dengan hasil tembakan bebas ?, 3) apakah ada hubungan kelentukan pergelangan tangan
dengan hasil tembakan bebas ?, 4) apakah ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan
otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas ?, 5)
berapakah sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas ?
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan kekuatan otot
tungkai dengan hasil tembakan bebas, 2) hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil
tembakan bebas, 3) hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan
bebas, 4) hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas, 5) untuk mengetahui besarnya
sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra ektrakurikuler bola basket SMA I
Kendal. Teknik pengambilan sample dengan total sampling sebanyak 34 siswa. Ada dua
variabel yaitu: variabel terikat dan variabel bebas. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey dan alat pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran
data dengan teknik korelasi. Selanjutnya untuk menganalisis data menggunakan teknik
analisis regresi menggunakan SPSS 10.
Dari hasil pengukuran diketahui: 1) ada hubungan kekuatan otot tungkai dengan
hasil tembakan bebas 2) ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan
bebas, 3) ada hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas, 4)
ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan
tangan dengan hasil tembakan bebas, 5) sumbangan relatif untuk kekuatan otot tungkai
68,8 %, kekuatan otot lengan 74,0 % dan kelentukan pergelangan tangan 67,7 % dan
ketiga variabel dengan hasil tembakan bebas sebesar 85.7 %.
Berdasarkan data penelitian, dapat disimpulkan bahwa: kekuatan otot lengan
memberikan sumbangan yang lebih besar dibandingkan dengan kekuatan otot tungkai
dan kelentukan pergelangan tangan pada siswa putra ekstrakurikuler SMA 1 Kendal
tahun pelajaran 2004/2005. Untuk itu disarankan dalam melatih tembakan bebas
hendaknya kekuatan otot lengan perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam memberi
porsi latihan lebih oleh pelatih selain penguasaan teknik.

HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui, dan disahkan untuk diajukan kepada Panitia Penguji

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing I

Drs. Sukirno M.Pd Drs. Wahadi M.Pd


NIP. 130935358 NIP: 131571551

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga


FIK Universitas Negeri Semarang

Drs. Wahadi M.Pd


NIP: 131571551

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang:


Pada hari : Senin

Tanggal : 25 Juli 2005

Panitia Ujian

Ketua Sekertaris

Drs. Sutardji, M. Kes Drs. Nasution, M.Kes


NIP: 130523506 NIP:131571553

Dewan Penguji

1.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :
1. Berantaslah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, menggeser tanggungjawab,
takut, ragu, sok prestise yang semuanya berpangkal pada pikiran kumal.
Pergunakanlah waktu sebanyk-banyaknya untuk belajar, membaca dan melatih
diri pada keahlian tertentu. Cara terbaik mendepositokan waktu adalah melalui
belajar. (DR. Suparman Sumahamijoyo)
2. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu dan waktu hidupmu sebelum
matimu. ( HR Bukhori)

Persembahan:

Skipsi ini kupersembahkan kepada:

Bapak ( Astono) dan Ibu ( Sri Hadi)

tercinta atas semuanya, adik-adikku

tersayang, teman-teman seperjuangan

PKLO “01 FIK UNNES

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.
Keberhasilan penulis dalam penyusunan skripsi ini atas bantuan, saran dan

kerjasama dari berbagai pihak, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis

menempuh kuliah di Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kemudahan pengurusan ijin penelitian.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES yang telah

memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Sukirno M.Pd dan Drs. Wahadi M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah

sabar dalam memberikan petunjuk dan membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Drs. Sutopo, Kepala Sekolah SMA I Kendal yang telah memberikan ijin penelitian

dalam skripsi ini.

6. Drs. Waluyo, guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMA I Kendal yang telah

membantu penulisan skripsi dalam memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa

putra ektrakurikuler SMA I Kendal.

7. Bapak dan Ibu Dosen FIK UNNES, yang telah memberikan pengajaran, pengetahuan

dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

8. Para siswa putra ekstrakurikuler SMA I Kendal yang telah bresedia menjadi sampel

dalam penelitian ini.

9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan sehingga terselesaikannya

penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu

dalam penelitian dan penyelesaian skripsi ini.


Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan, penulis ucapkan

banyak terima kasih semoga amal dan bantuan Saudara mendapat pahala yang berlimpah

dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca dan pecinta olahraga khususnya basket.

Semarang, Juli 2005

Penulis

DARTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

SARI ..................................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii


DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul ...................................................................... 1

1.2 Permasalahan..................................................................................... 6

1.3 Penegasan Istilah ................................................................................ 7

1.4 Tujuan Penelitian............................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori ................................................................................... 11

2.1.1 Permainan Boal Basket ............................................................. 11

2.1.2 Teknik Dasar Permainan Boal Basket....................................... 17

2.1.3 Teknik Dasar Menembak ......................................................... 17

2.1.4 Tembakan Bebas ....................................................................... 23

2.1.5 Kondisi Fisik ............................................................................. 25

2.2 Kerangka Berfikir............................................................................... 36

2.3 Hipotesis ............................................................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Obyek Penelitian ................................................. 40

3.1.1 Populasi ..................................................................................... 40

3.1.2 Sampel....................................................................................... 41

3.2 Variabel Penelitian ............................................................................. 41

3.2.1 Variabel Bebas .......................................................................... 41


3.2.2 Variabel Terikat ........................................................................ 42
3.3 Instrumen Penelitian........................................................................... 42

3.3.1 Instrumen Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai........................ 42

3.3.2 Instrumen Pengukuran Kekuatan Otot Lengan ......................... 42

3.3.3 Instrumen Pengukuran Kelentukan Pergelangan Tangan ......... 42

3.3.4 Instrumen Ketepatan Tembakan Bebas Dalam

Permainan Bola Basket ............................................................. 43

3.4 Teknik Pengambilan Data .................................................................. 43

3.4.1 Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai ......................................... 43

3.4.2 Pengukuran Kekuatan Otot Lengan .......................................... 44

3.4.3 Pengukuran Kelentukan Pergelangan Tangan........................... 45

3.4.4 Tes Ketepatan Tembakan Bebas Dalam Permainan

Bola Basket .............................................................................. 46

3.5 Analisis Data ...................................................................................... 46

3.5.1 Uji Normalitas Data .................................................................. 47

3.5.2 Uji Linearitas dan Uji Keberartian Model Garis Regresi.......... 48

3.5.3 Analisis Regresi Sederhana....................................................... 49

3.5.4 Analisis Regresi Ganda ............................................................. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskriptif Data Hasil Penelitian.......................................................... 51

4.2 Uji Prasyaratan Analisis ..................................................................... 52

4.2.1 Uji Normalitas Data .................................................................. 52

4.2.2 Uji Homogenitas Varians .......................................................... 53

4.2.3 Uji Linearitas Garis Regresi...................................................... 54


4.2.4 Uji Kebeartian Model................................................................ 54

4.3 Interprestasi Hasil Penelitian.............................................................. 55

4.4 Pembahasan ........................................................................................ 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan............................................................................................. 67

5.2 Saran ................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69

LAMPIRAN.......................................................................................................... 71

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Diskriptif Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai,

Kekuatan Otot Lengan, Kelentukan Prgelangan Tangan

dan Ketepatan Tembakan Bebas............................................................…… 51

2. Tabel Uji Normalitas Data ......................................................................…… 52

3. Tabel Uji Homogenitas Varians ............................................................…… 53

4. Tabel Uji Linearitas Garis Regresi ........................................................…… 54

5. Tabel Uji Keberartian Model .................................................................…… 55

6. Tabel Hasil Output Korelasi Kekuatan Otot Tungkai

Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket......…… 56

7. Tabel Analisis Regresi Kekuatan Otot Tungkai


Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket......……. 56

8. Tabel Hasil Output Korelasi Kekuatan Otot Lengan

Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket......……. 58

9. Tabel Analisis Regresi Kekuatan Otot Lengan

Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket......……. 58

10. Tabel Hasil Output Korelasi Kelentukan Pergelangan

Tangan Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan

Bola Basket ..........................................................................................……. 60

11. Tabel Analisis Regresi Kelentukan Pergelangan

Tangan Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada

Permainan Bola Basket .........................................................................…… 60

12. Hasil Output Korelasi Regresi Antara Kekuatan Otot Tungkai,

Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan

Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket…........ 62

13. Hasil Output Analisis Regresi Ganda ....................................................…… 63


DAFTAR GAMBAR
Halaman

1. Lapangan Bola basket ............................................................................. 14

2. Papan Pantul............................................................................................ 15

3. Keranjang................................................................................................ 16

4. Posisi Kaki Saat Menembak ................................................................... 19

5. Posisi Tangan Saat Menembak .............................................................. 20

6. Follow Through ...................................................................................... 21

7. Fase Persiapan......................................................................................... 23

8. Fase Pelaksanaan .................................................................................... 24

9. Fase Follow Through .............................................................................. 25

10. Stuktur Otot Tungkai Atas ..................................................................... 28

11. Stuktur Otot Tungkai Bawah ................................................................. 29

12. Stuktur Otot Lengan Atas ...................................................................... 31


13. Stuktur Otot Lengan Bawah................................................................... 32

14. Stuktur Rangka Pergelangan Tangan..................................................... 34

15 Stuktur Otot Pergelangan Tangan........................................................... 35

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Data Hasil Tes dan Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai,

Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan .............. 71

2. Hasil Tes Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket ................... 73

3. Data Hasil Penelitian............................................................................. 74

4. Tabel Hasil Uji Normalitas Data dan Homogenitas Varians ................ 75

5. Tabel Hasil Uji Lenearitas Garis Regresi dan Uji Keberartian Model . 76

6. Tabel Uji Kelinearan Kekuatan Otot Tungkai (X1) Dengan Hasil

Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket.................................... 77

7. Tabel Uji Kelinearan Kekuatan Otot Lengan (X2) Dengan

Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket ......................... 78

8. Tabel Uji Kelinearan Kelentukan Pergelangan Tangan (X3)

Dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket............ 79


9. Hasil Analisis Regresi Ganda Kekuatan Otot Tungkai (X1),

Kekuatan Otot Lengan (X2) dan Kelentukan Pergelangan Tangan (X3)

Dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket 80

10. Surat Penetapan Pembimbing ............................................................... 81

11. Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................................... 82

12. Foto / Dokumentasi Penelitian.............................................................. 83

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul


Hampir di segala bidang ilmu pengetahuan sekarang ini telah berkembang

demikian pesat, adanya keterkaitan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang

lain suatu masalah menjadi lebih kompleks, kerena dijelaskan melalui tinjauan dari

berbagai sudut pengetahuan yang terkait dan saling menunjang.

SMA I Kendal merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Kendal, yang

beralamat di Jl. Soekarno-Hatta kotak pos 11 Kendal. Kelas satu ada sembilan (9)

kelas, tiap kelas rata-rata terdiri dari 40 .siswa. Kelas dua ada tiga (3) jurusan, IPA,

IPS dan Bahasa. Kelas tiga meneruskan jurusan di kelas dua.

Dalam SMA 1 Kendal kegiatan intra dan ekstra berjalan dengan baik. Banyak

siswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik semua itu ditunjang oleh guru-

guru yang profesional. Disamping itu fasilitas sekolah juga memadai. Ada

laboratorium-laboratorium yang menunjang kegiatan belajar mengajar, lapangan

untuk kegiatan olahraga juga tersedia. Banyak lulusan dari SMA ini yang berhasil

masuk di perguruan tinggi negeri, baik dari jalur SPMP maupun SPMB.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA 1 Kendal ini juga banyak. Ada kegiatan

ektrakurikuler pramuka, olahraga, pecinta alam, kesenian dan masih banyak lagi.

Untuk kegiatan olahraga salah satunya adalah bola basket. Ektrakurikuler bola basket

banyak peminatnya. Karena suatu kebanggaan tersendiri untuk menjadi tim bola

basket SMA 1 Kendal disamping itu bola basket di Kabupaten Kendal berkembang

dengan pesat. Banyak kejuaraan bola basket diadakan dan yang menjadi langganan

juara adalah tim dari SMA 1 Kendal. Contohnya HEXOS ini merupakan kejuaraan

antar SMA. SMA 1 Kendal merupakan juara bertahan HEXOS di Kabupaten Kendal

untuk tim putra dan putri. Di tim pra Porda bola basket Kendal putra dan putri

sebagian besar dihuni oleh siswa-siswi SMA 1 Kendal, ini disebabkan kualitas

pemain sangat bagus.

Bola basket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan

dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan

lain-lain. Untuk menjadi seorang pemain basket yang baik, harus menguasai teknik-

teknik dasar permainan bola basket, karena semakin baik seorang pemain dalam

mendribel, menembak dan mengoper semakin baik kemungkinan untuk sukses, hal

ini harus ditunjang pula kondisi fisik yang baik.

Menurut peraturan Perbasi (2004 : 1), bola basket adalah permainan yang

dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain, tiap

regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan, mencegah lawan

mencetak angka. Pada permainan bola basket untuk mendapatkan gerakan efektif dan

efesien perlu di dasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik.

Teknik dasar tersebut dapat dibagi sebagai berikut: teknik melempar dan

menangkap, teknik menggiring bola, teknik menembak, teknik gerakan berporos,

teknik lay up, teknik rebound (Imam Sodikun, 1992: 48).


Sistem peyerangan dan pertahanan dalam permainan bola basket sering kali

menyebabkan terjadinya suatu kesalahan (foul). Menurut Imam Sodikun (1992: 86-

87), adapun jenis kesalahan yang dapat dikenai sangsi tembakan bebas, antara lain

adalah: kesalahan yang dilakukan bersamaan dengan usaha tembakan lapangan,

kesalahan teknik (Technical foul), kesalahan yang disengaja (Unsportman Like foul),

kesalahan tim (Team foul).

Menurut Ambler (1982 : 9), Keterampilan terpenting dalam bola basket ini adalah

keterampilan menembak atau shooting bola ke dalam keranjang. Keterampilan ini

merupakan suatu keterampilan yang memberikan kemampuan secara langsung. Selain

itu memasukkan bola ke dalam keranjang merupakan inti dari strategi bola basket.

Menembak adalah unsur yang menentukan dalam kemenangan dalam

pertandingan, sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke

keranjang. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat

menembak. Setiap serangan selalu berusaha dapat berakhir dengan tembakan. Oleh

kerena itu unsur menembak ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan

baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya dengan latihan.

Tembakan bebas adalah tembakan yang dihadiahkan pada seorang pemain untuk

mendapatkan angka, sebagai akibat diganggunya dengan kasar oleh pemain lawan

dalam usaha tembakan lapangan. Tembakan bebas dilaksanakan di belakang garis

tembakan bebas tanpa rintangan. Seorang penembak tembakan bebas harus :

1. Mengambil posisi di belakang garis tembakan bebas dan didalam setengah

lingkaran.

2. Menggunakan cara apapun untuk melakukan tembakan bebas sehingga bola

masuk keranjang dari atas atau menyentuhnya.


3. Melepaskan bola dalam lima detik dari waktu bola diberikan kepadanya oleh

wasit.

4. Tidak menginjak garis tembakan bebas atau masuk daerah bersyarat sampai bola

masuk atau menyentuh keranjang.

5. Dilarang melakukan tipuan pada tembakan bebas.

Fase utama tembakan bebas dimulai dengan gerakan sesaat akan menembak bola

di bawa sedikit ke bawah dengan menekuk kedua lutut kemudian dengan gerakan

serentak lutut diluruskan, bola di bawa ke depan atas kepala, tangan kanan membawa

bola dan tangan kiri melepas bola kalau diperhatikan sat bola lepas tangan kanan

lurus pada siku. Fase terakhir adalah gerakan follow through yaitu lecutan

pergelangan tangan tembak. Fase – fase gerakan gerakan dalam gerakan tembakan

bebas merupakan suatu kesatuan gerakan yang berirama, karena irama tembakan

bebas keluar dari kedua tungkai yang menekukkan lutut, bersamaan dengan badan

yang menolakkan tekukkan lengan dan lecutan pergelangan tangan secara berirama.

Menurut James Hay (1985: 222) sudut tembakan bebas yang baik adalah antara

minimal 46º dan maksimal 73º. Tetapi sudut yang paling baik adalah sekitar 49º dan

55º.
Gambar 1
Sudut tembakan bebas 46º, 49º, 55º dan 73º

Tujuan utama dari tembakan bebas adalah memasukkan bola ke keranjang lawan.

Untuk itu dibutuhkan tenaga atau kekuatan untuk menggerakkan bola dari tangan ke

keranjang, sebagaimana kita ketahui hampir seluruh pelaksanaan gerakan dalam

olahraga bola basket melibatkan seluruh alat-alat gerak, baik alat gerak aktif (otot)

maupun alat gerak pasif (tulang). Menembak dalam permainan bola basket

merupakan sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu siku tembak, kelenturan

pergelangan tangan dan jari-jari tangan. Untuk mendapatkan tembakan yang baik

diperlukan impuls tenaga yang sesuai dengan berat bola dan jarak dengan keranjang

basket. Tenaga atau kekuatan yang digunakan prosesnya dimulai dari tubuh bagian

bawah yaitu kaki. Pada saat otot-otot berkontraksi impuls tenaga mulai ditranfer

untuk kerja otot-otot kaki, kemudian saat kedua lutut diluruskan sampai bola

terdorong dari tangan sampai ke keranjang, impuls tenaga ditrasfer dari otot-otot kaki

ke otot-otot betis, otot paha, otot pinggang, otot badan, otot bahu, otot lengan dan

pergelangan tangan yang akhirnya ditransfer ke bola basket (Skripsi Mukorobin.

2003: 15) Penyebab terjadinya tembakan yang terlalu pendek atau tidak sampai ke

ring basket karena tidak menggunakan tekukan lutut, tidak ada following-through

atau memiliki irama tembakan yang tidak seimbang dan terlalu pelan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan
tangan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan suatu tembakan bebas untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih
dalam mengenai hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil
tembakan bebas pada permainan bola basket.

Adapun alasan pemilihan judul skripsi ini adalah:


1. Tembakan bebas merupakan bagian penting dari permainan bola basket, apabila

tembakan berhasil akan mencetak angka.

2. Kekuatan otot tungkai berperan penting dalam keberhasilan tembakan bebas

dalam permainan bola basket

3. Kekuatan otot lengan berperan penting dalam keberhasilan tembakan bebas

dalam permainan bola basket

4. Kelentukan pergelangan tangan berperan penting dalam keberhasilan tembakan

bebas dalam permainan bola basket.

1.2 Permasalahan

Sesuai dengan latar belakang di atas maka dapat di kemukakan rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dangan hasil tembakan

bebas dalam permainan bola basket ?

2. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas

dalam permainan bola basket ?

3. Apakah ada hubungan antara kelentukan pergelangan tangan dengan hasil

tembakan bebas dalam permainan bola basket ?

4. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan

kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan

bola basket ?

5. Berapakah sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot dan

kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan

bola basket ?
1.3 Penegasan Istilah

Sehubungan dengan judul skripsi “Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan

Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Hasil Tembakan Bebas Dalam

Permainan Bola Basket Pada Siswa Putera Ekstrakulikurer SMA 1 Kendal Tahun

Pelajaran 2004 / 2005 ”, untuk menghindari salah penafsiran istilah yang digunakan

dalam penulisan skripsi ini berikut akan dijelaskan istilah yang dipakai dalam penelitian

ini, yaitu:

1. Hubungan

Hubungan menurut Poerwadarminta adalah: (1) keadaan berhubungan atau

dihubungkan, (2) sesuatu yang dipakai untuk berhubungan atau menghubungkan, (3)

pertalian; sangkut paut; kontak ikatan (1976: 362).

Yang dimaksud hubungan dalam penelitian ini adalah menghubungkan otot tungkai,

otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan terhadap hasil tembakan bebas dalam

permainan bola basket.

2. Kekuatan Otot Tungkai

Menurut M. Sajoto kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik yang

menyangkut masalah kemampuan seseorang pada saat mempergunakan otot-ototnya,

menerima beban dalam waktu kerja tertentu. (1988: 58). Tungkai adalah anggota

gerak bawah (extremitas inferior) yang terdiri dari: femur (tulang paha), patella

(tulang tempurung lutut), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), tarsalia (tulang

pergelangan kaki), metatarsalia (tulang telapak kaki), phalanges (tulang jari kaki).

(Sudarminto, 1992 : 60 – 61).


Yang dimaksud dengan kekuatan otot tungkai dalam skripsi ini adalah

kemampuan seeorang dalam mempergunakan otot tungkai untuk menerima beban

sewaktu bekerja.

3. Kekuatan Otot Lengan

Kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah

kemampuan seseorang pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban

dalam waktu kerja tertentu (M. Sajoto 1988 : 58). Menurut Sudarminto (1992 : 50 –

51) lengan adalah anggota gerak atas (ekstremitas superior) terdiri dari humerus

(tulang lengan atas), ulna (tulang hasta), radius (tulang pengupil), carpalia (tulang

pergelangan tangan), metacarpalia (tulang telapak tangan), phalanges (tulang jari-jari

tangan).

Yang dimaksud dengan kekuatan otot lengan dalam skripsi ini adalah kemampuan

seeorang dalam mempergunakan otot lengan untuk menerima beban sewaktu bekerja.

4. Kelentukan Pergelangan Tangan

Kelentukan atau flexibility adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian

dirinya untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya,

terutama otot-otot, ligamen-ligamen di sekitar persendian (M. Sajoto 1988 :58).

Pergelangan tangan adalah termasuk anggota gerak atas (extremitas superior) terdiri

dari: carpalia (tulang pergelangan tangan), metacarpalia (tulang telapak tangan),

phalanges (tulang jari-jari tangan).

Yang dimaksud dengan kelentukan pergelangan tangan dalam skripsi ini adalah

keefektifan seseorang untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran

seluas-luasnya, terutama otot-otot, ligamen-ligamen disekitar persendian pergelangan

tangan.

5. Tembakan Bebas
Tembakan bebas adalah tembakan yang di hadiahkan pada seorang pemain untuk

mendapatkan angka, sebagai akibat diganggunya dengan kasar oleh pemain lawan

dalam usaha tembakan lapangan. Tembakan bebas dilaksanakan di belakang garis

tembakan bebas tanpa rintangan

6. Permainan Bola Basket

Menurut peraturan Perbasi ( 2004: 1 ), bola basket adalah permainan yang

dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain, tiap

regu berusaha memasukkan bola kedalam keranjang lawan, mencegah lawan

mencetak angka.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas, yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas dalam

permainan bola basket.

2. Untuk mengetahui hubungan otot lengan dengan hasil tembakan bebas dalam

permainan bola basket.

3. Untuk mengetahui hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil

tembakan bebas dalam permainan bola basket.

4. Untuk mengetahui hubungan otot tungkai, otot lengan dan kelentukan

pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket.

5. Untuk mengetahui besarnya sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan

otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas

dalam permainan bola basket.


BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Permainan Bola Basket

2.1.1.1 Pengertian dan Sejarah Bola Basket

Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang.

Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain

mencetak angka. Keranjang yang diserang oleh suatu regu adalah keranjang lawan dan

keranjang yang di jaga oleh suatu regu adalah keranjang miliknya. Suatu regu yang telah

mencetak suatu angka terbanyak pada akhir waktu permainan adalah menjadi pemenang.
Permainan bola basket diciptakan pada Desember 1891 oleh Dr.James Naismith,

seorang anggota Sekolah Pelatihan YMCA di Springfield Massachusetts yang sekarang

dikenal dengan Springfield College. Naismith menciptakan permainan bola basket atas

tugas yang diberikan oleh Dr.Luther Gulick untuk membentuk suatu permainan yang

dapat dimainkan dalam ruangan di musim dingin. Bola basket segera terkenal dan

tersebar cepat ke seluruh negeri dan dunia oleh perjalanan para lulusan Sekolah Pelatihan

YMCA (Young Men’s Christian Asosiation)

Pada tanggal 21 Juli 1992 terbentuk federasi bola basket International yang di beri

nama “Federation Internationale de Basketball Amateur” (FIBA) dengan Leon Bounffard

sebagai presidennya dan Williams Jones sebagai sekretaris Jendral. Untuk pertama

kalinya pada tahun 1936 bola basket dipertandingkan dalam Olimpiade di Jerman dan di

ikuti 21 negara.

Permainan bola basket di Indonesia berasal dari para pedagang Cina dan mulai

berkembang atau mendapat tempat di masyarakat. Mulai daerah Jogja, Sala dan

sekitarnya sesudah kemerdekaan. Pada PON I tahun 1948 di Sala permainan bola basket

dipertandingkan.

Untuk mengkoordinir perkembangan bola basket di Indonesia, di bentuklah

organisasi yang disebut PERBASI (Persatuan Basketball Sesluruh Indonesia) pada

tanggal 23 Oktober 1951 dengan Tonny Wen sebagai ketua dan Win Latumeten sebagai

sekretarisnya.

Pada tahun 1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket

Seluruh Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI. Sampai sekarang PERBASI-lah

yang bertanggung jawab atas perkembangan basket di Indonesia.

2.1.1.2 Lapangan
Menurut Perbasi dalam peraturan resmi bola basket (2004: 1) lapangan permainan

harus rata, memiliki permukaan keras yang bebas dari gangguan atau halangan dengan

ukuran panjang 28 cm dan lebar 15 cm yang diukur dari sudut di dalam garis batas

lapangan. Federation National mempunyai kewenangan untuk kompotensi-

kompotensinya menggunakan lapangan permainan dengan ukuran panjang minimum 26

meter dan lebar 14 meter.

Lapangan permainan akan di batasi dengan garis batas, meliputi garis akhir (pada

sisi yang pendek) dan garis samping (pada sisi yang panjang). Garis-garis ini bukan

merupakan bagian dari lapangan permainan. Seluruh garis sebaiknya dibuat dengan

warna yang sama (sedapat mungkin putih) dengan lebar 5 cm dan terlihat jelas.

Garis tengah dibuat sejajar dengan garis akhir dari titik tengah garis samping

dengan berukuran 15 cm diluar garis samping. Lingkaran tengah dibuat di tengah

lapangan permainan dan mempunyai radius 1,8 meter diukur dari sudut terluar lingkaran.

Jika bagian dalam lingkaran tengah diwarnai, warnanya harus sama dengan daerah

bersyarat.

Garis tembakan bebas dibuat sejajar dengan setiap garis akhir. Garis ini

mempunyai ujung terjauh 5,80 meter dari sudut dalam garis akhir dan panjangnya 3,60

meter. Titik tengahnya berada pada suatu garis khayal berhubungan dengan titik tengah

garis tengah.

Daerah tembakan tiga angka suatu regu merupakan seluruh lantai di lapangan

permainan kecuali daerah dekat keranjang lawan yang di batasi oleh dua garis

memanjang dengan tepi terjauh 6,25 meter dari titik lapangan yang tegak lurus langsung

di tengah keranjang lawan.

Daerah bangku cadangan regu dibuat di luar lapangan, pada sisi yang sama

dengan petugas meja. Masing-masing daerah akan dibatasi oleh perpanjangan garis akhir,
setidaknya 2 meter panjangnya dan 5 meter dari sudut dalam garis tengah. Disana harus

disediakan 14 tempat duduk di daerah bangku cadangan regu untuk pelatih, asisten

pelatih dan pemain pengganti. Orang lain yang tidak termasuk setidaknya berada 2 meter

dibelakang bangku cadangan regu.

Gambar 2
Lapangan Bola Basket
(Perbasi, 2000 : 16)

2.1.1.3 Papan Pantul


Kedua papan pantul di buat dari kayu keras atau bahan tembus pandang

(transparan) dengan tebal 3 meter sesuai dengan kekerasan kayu (Imam Sodikun, 1992:

82 ). Permukaan rata dan bila tidak tembus pandang, harus berwarna putih.

Dengan lebarnya 1,80 meter dan tingginya 1,05 meter. Di belakang ring dibuat

petak persegi panjang dengan ukuran 59 cm dan tingginya 45 cm dengan lebar garis 5

cm. Batas tepi papan pantul ditandai dengan garis 5 cm tebalnya. Warna garis-garis ini

harus kontras dengan warna dasar papan. Biasanya bila papannya tembus pandang garis-

garisnya putih atau hitam. Garis tepi papan pantul harus sama warnanya dengan warna

kotak persegi panjang ditengah-tengah papan.

Gambar 3
Papan Pantul
(Perbasi, 2000 : 20)

2.1.1.4 Keranjang
Keranjang (basket) terdiri dari ring atau simpai dan jala (Imam Sodikun, 1992:

83).

Simpai terbuat dari besi yang keras, berdiameter 45 cm dan berwarna jingga.

Garis tengah besi simpai 20 mm dengan sedikit tambahan lengkungan besi kecil di bawah

simpai tempat memasang jala. Jarak tepi bawah simpai dengan lantai 3,05 meter. Jarak

terdekat dari bagian dalam tepi simpai 15 cm dari permukaan papan pantul.

Jala terbuat dari tambang putih teranyam dan tergantung sedemikian rupa sehingga

menahan bola masuk keranjang, kemudian terus jatuh ke bawah. Panjang jala adalah 40

cm.

Gambar 4
Keranjang
(Perbasi, 2000 : 22)

2.1.1.5 Bola

Bola yang digunakan adalah bola yang betul-betul bundar terbuat dari kulit, karet

atau sintesis. Kelilingnya antara 75-78 cm dengan berat antara 600-650 gram. Bola

dipompa secukupnya sehingga kalau dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter, pantulannya

antara 1,20-1,40 meter (Imam Sodikun, 1992: 84)

Peralatan lainnya :

- Jam permainan (stopwacth)


- Peralatan 24 detik (24 second device)

- Blangko angka (score sheet)

- Papan skore (score board)

- Tanda kesalahan pemain

- Tanda kesalahan regu

2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Bola basket termasuk permainan yang kompleks gerakannya. Seorang pemain

bola basket dituntut untuk menguasai teknik-teknik dasar dahulu untuk dapat bermain

dengan baik. Penguasaan teknik dasar yang benar akan menunjang ketrampilan bermain

basket. Teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket antara lain: Gerakan kaki (foot

work), Menembak (shooting), Operan (passing) dan menangkap (catching), Dribble,

Rebound, Bergerak dengan bola, Bergerak tanpa bola, Bertahan

2.1.3 Teknik Dasar Menembak

Menurut Imam Sodikun (1992: 59) menembak merupakan sasaran akhir setiap

bermain bola basket, ketrampilan suatu regu dalam permainan bola basket selalu

ditentukan keberhasilan dalam menembak atau memasukkan bola ke dalam ring lawan.

Untuk dapat berhasil dalam menembak perlu dilakukan teknik-teknik yang betul, kerena

tembakan yang dikuasai dengan baik dapat menutupi kelemahan teknik dasar lainnya.

Dalam permainan bola basket ada beberapa jenis tembakan, antara lain:

1.Tembakan dengan dua tangan di dada, 2.Tembakan dengan dua tangan diatas kepala,

3.Tembakan dengan satu tangan, 4. Tembakan lay-up, 5. Tembakan didahului dengan

menggiring bola dan langsung mengadakan lay-up, 6. Tembakan loncat, 7. Tembakan

loncat dengan satu tangan, 8. Tembakan kaitan, 9. Tembakan lain-lain gaya (Imam

Sodikun, 1992: 59).


Teknik menembak dibagi dua yaitu tembakan dengan dua tangan dan tembakan

dengan satu tangan. Sedangkan menurut gerak kakinya dibagi tiga yaitu menambak

ditempat, meloncat dan melayang (lay up shoot) (A. Sarumpaet, 1992: 230). Banyak para

pemain basket yang menggunakan teknik menembak dengan satu tangan karena tingkat

keberhasilan masuk tinggi dan mudah dipelajari. Menembak dengan satu tangan harus

diutamakan, sebab kecepatan menembak lebih terjamin dan koordinasi mudah dikuasai,

bila dibandingkan dengan tembakan dengan dua tangan (Sukintaka, 1978: 22). Jenis

tembakan yang dapat menggunakan satu tangan adalah tembakan bebas (free throw),

tembakan dengan melompat (jump shoot), tembakan tiga angka (three point shoot),

tembakan kaitan (hook shoot), lay up (Wissel Hall, 2000: 46)

Semua tembakan dalam permainan bola basket menurut Hall Wissel (2000: 46-

48) memiliki mekanika dasar yaitu: pandangan, keseimbangan, posisi tangan,

persejajaran siku dalam, irama menembak dan follow through.

1. Pandangan (Sight)

Pada saat akan menembak, pusatkan pandangan mata pada ring, tunjukkan sisi muka

lingkaran untuk semua garis tembakan di depan ring. Pandang sasaran dan juga mata

terfokus hingga bola mencapai sasaran.

2. Keseimbangan (Balance)

Berada dalam keseimbangan membeerikan tenaga dan kontrol irama tembakan.

Rentangkan kaki ke depan dan arahkan jari kaki kedepan. Tekuk kaki, ini akan
memberikan tenaga penting untuk tembakan. Kepala harus segaris pinggang dan kaki.

Bahu harus rileks.

Gambar 5
Posisi kaki saat menembak
(Summit, 1997: 93)

3. Posisi tangan

Letakkan tangan cukup rapat dengan rileks dan jari-jari terentang secukupnya. Posisi

tangan yang rileks akan menjadi arah alami, bola berada pada jari, jadi tidak pada

telapak tangan. Tangan yang tidak menembak di bawah bola dan tangan yang

menembak di belakang bola.


Gambar 6
Posisi tangan saat menembak
(Summit, 1997: 92)

4. Persejajaran siku dalam

Pegang bola didepan dan diatas bahu untuk menembak, antara telinga dan bahu.

Pertahankan siku-siku tetap di dalam. Saat siku didalam, bola sejajar dengan basket.

5. Irama menembak

Menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku tembak, kelenturan

pergelangan tangan dan jari tangan. Diawali dengan lutut sedikit lentur. Saat kaki

terentang, punggung dan bahu terentang ke atas. Arahkan lengan, pergelangan tangan

dan jari lurus pada keranjang. Lepaskan bola dari jari tengah dengan sentuhan ujung

jari.
6. Follow through

Setelah melepas bola dari jari tengah, pertahankan lengan tetap di atas dan terentang

dengan jari tengah menunjuk lurus pada target. Telapak tangan menghadap ke bawah.

Gambar 7
Follow Through
(Summit, 1997: 92)

2.1.4 Tembakan Bebas

Tembakan dalam permainan bola basket ada 2, yaitu : tembakan lapangan dan

tembakan bebas (free throw). Tembakan lapangan adalah suatu percobaan memasukkan

bola ke keranjang lawan selama dalam waktu pertandingan. Tembakan ini dilakukan oleh

siapapun pemain penyerang dari daerah manapun di dalam lapangan sesuai dengan

peraturan. Bola masuk ring di beri nilai dua, sedangkan dari garis three point di beri nilai

tiga.
Tembakan bebas adalah kesempatan yang di berikan kepada seorang pemain

untuk mencetak satu angka, tidak dihalangi pemain lawan, dari belakang garis tembakan

bebas dan di dalam setengah lingkaran. (Perbasi, 2004: 54). Tembakan bebas dilakukan

paling lama 5 detik di mulai sejak bola di berikan oleh wasit kepada pemain yang akan

melakukan tembakan. Tembakan bebas dilakukan apabila terjadi kesalahan teknik dan

kepada pemain yang dirugikan diberi kesempatan untuk melakukan tembakan.

Tembakan bebas sangat diperlukan adanya ketepatan dalam mengarahkan bola ke

dalam ring. Ketahanan mental adalah kunci untuk meningkatkan prestasi di semua lini

keahlian dasar, termasuk menembak. Percaya diri dalam menembak dan keberhasilan

dalam menembak adalah faktor yang paling konsisten pada penembak-penembak handal.

Keberhasilan berasal dari integrasi mental dan aspek mekanisme menembak.

Tembakan bebas menurut Hall Wissel (2000: 53) terdiri dari 3 fase yaitu fase

persiapan, fase pelaksanaan dan fase follow through. Fase tembakan bebas adalah:

a. Fase Persiapan

Pada fase persiapan terdapat sikap-sikap dengan urutan sebagai berikut:

Penegasan yang positif, letakkan kaki untuk menembak sedikit di luar tanda, sikap

yang seimbang (4), tangan yang tidak menembak di bawah bola (5), tangan yang

menembak di belakang bola (6), ibu jari rileks (7), siku masuk ke dalam (8), bola

antara telinga dan bahu (9). Bahu rileks (10), nafas dalam (rileks) (11) dan

konsentrasikan pada target (13).


Gambar 8
Fase Persiapan
(Wissel, 2000: 53)

2. Fase Pelaksanaan

Pada fase ini terdapat suatu gerakan dan sikap urutan sebagai berikut:

Lihat target (1), ucapkan kata-kata kunci secara berirama (2), rentangkan kaki,

punggung dan bahu (3), rentangkan siku (4), lenturkan pinggang dan jari-jari ke

depan (5), lepaskan jari telunjuk (6), tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas

(7).
Gambar 9
Fase Pelaksanaan
(Wissel, 2000: 53)

3. Fase Follow Through

Fase follow through terdiri atas:

Lihat target (1), lengan terentang (2), jari telunjuk menunjuk pada target (3), telapak

tangan ke bawah saat shooting (4), seimbangkan dengan telapak tangan ke atas (5).

Posisi tangan tetap di atas sampai bola masuk ke dalam ring (6).
Gambar 10
Fase Follow Through
(Wissel, 2000: 53)

2.1.5 Kondisi Fisik

Kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang diperlukan dalam usaha

peningkatan prestasi. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen

yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya (M. Sajoto,

1988: 57). Peningkatan kondisi fisik mempunyai tujuan meningkatkan fisik atlet ke

kondisi puncak.

Untuk meningkatkan kondisi fisik ada dua jalan secara metodis, ialah peningkatan

fisik umum dan peningkatan fisik khusus. Yang termasuk peningkatan fisik umum

adalah: kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan kelentukan. Sedangkan yang

termasuk peningkatan fisik khusus adalah stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi,

ketepatan dan keseimbangan (Suharno. HP, 1986: 35)


Menurut M. Sajoto (1988: 58) kekuatan adalah komponen fisik yang menyangkut

masalah kemampuan seseorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima

beban dalam waktu kerja tertentu. Sedangkan menurut Suharno HP (1986: 35) kekuatan

adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tatanan atau beban dalam melakukan

aktifitas.

Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi

fisik secara keseluruhan karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik.

Disamping itu kekuatan memegang peranan penting melindungi atlet dari kemungkinan

cedera.

2.1.5.1 Kekuatan Otot Tungkai

Dalam melakukan tembakan bebas kekuatan otot tungkai mempunyai peranan

yang sangat penting terhadap keberhasilan tembakan. Tekukan kaki akan memberikan

tenaga penting untuk tembakan. Pemain yang tidak menekuk kakinya pada saat

melakukan tembakan bebas kemungkinan besar akan gagal memasukkan bola ke

keranjang karena bola tidak sampai keranjang (Hall Wissel, 2000: 46). Dengan menekuk

kaki disamping untuk keseimbangan juga akan memberikan kekuatan yang besar untuk

memindahkan bola dari tangan sampai keranjang basket.

2.1.5.1.1. Rangka Tungkai

Menurut Soedarminto (1992: 60-61) tungkai terdiri dari tungkai atas dan

tungkai bawah. Tungkai atas terdiri atas pangkal paha sampai lutut, sedangkan tungkai
bawah terdiri atas lutut sampai kaki. Tulang tungkai terdiri atas: Tulang pangkal paha,

Tulang paha, Tulang kering, Tulang betis, Tulang tempurung lutut, Tulang pangkal kaki,

Tulang telapak kaki, Tulang ruas jari kaki (Syaifudin, 1997: 31)

2.1.5.1.2 Otot-otot Tungkai

1) Otot-otot tungkai atas meliputi:

M. abduktor maldanus, M. abduktor maldanus, M. abduktor brevis, M.

abduktor longus. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut M. abduktor femoralis dan

berfungsi menyelenggarakan gerakan abduksi dari femur,M. rektus femuralis, M. vastus

lateralis eksternal, M. vastus medialis internal, M. vastus inter medial, Biseps femoris,

berfungsi membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah, M. semi membranosus,

berfungsi tungkai bawah, M. semi tendinosus (seperti urat), berfungsi membengkokkan

urat bawah serta memutar ke dalam, M. sartorius, berfungsi eksorotasi femur, memutar

keluar waktu lutut fleksi, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan

keluar.
Gambar 11
Struktur otot tungkai atas
(Evelyn, 1999: 113)

2) Otot-otot tungkai bawah meliputi:

Otot tulang kering, depan M. tibialis anterior, berfungsi mengangkut pinggir kaki

sebelah tengah dan membengkokkan kaki, M. ekstensor talangus longus, berfungsi

meluruskan jari telunjuk ke jari tengah, jari manis dan kelingking jari, Otot ekstensi

jempol, berfungsi dapat meluruskan ibu jari kaki, Tendo achilles, berfungsi meluruskan

kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (M. popliteus), M. falangus

longus, berfungsi membengkokkan empu kaki, M. tibialis posterior, berfungsi

membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki disebelah ke dalam.


Gambar 12
Gambar otot tungkai bawah
(Evelyn, 1999: 114-115)

2.1.5.2 Kekuatan Otot Lengan

Salah satu teknik dasar bola basket yang harus di kuasai adalah menembak.

Karena kemenangan sebuah tim ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke

keranjang. Di samping teknik yang bagus, harus ditunjang dengan kondisi fisik yang

prima, salah satunya adalah kekuatan. Kegunaan kekuatan disamping untuk mencapai

prestasi maksimal juga untuk mempermudah mempelajari teknik.

Tempatkan tangan yang tidak menembak di bawah bola. Berat bola di

seimbangkan paling tidak oleh dua jari. Lengan yang tidak menembak menjaga

keseimbangan bola. Tangan yang digunakan untuk menembak harus mempunyai

kekuatan yang besar sehingga memungkinkan bola sampai keranjang dan masuk.

2.1.5.2.1 Rangka Lengan


Lengan dalam susunan struktur tubuh manusia termasuk anggota gerak tubuh

bagian atas. Yang terdiri dari: Tulang lengan atas (humerus), Tulang hasta (ulna), Tulang

pengupil (radius), Tulang pergelangan tangan (carpalia), Tulang telapak tangan

(metacarpalia), Tulang jari-jari tangan (phalanges) (Soedarminto,1992: 50-51)

2.1.5.2.2 Otot-otot Lengan

Menurut Syaifudin (1997: 38-44) otot lengan terdiri dari dari:

1. Otot bahu

Otot bahu meliputi dari:


M. deltoid (otot segitiga), berfungsi mengangkat lengan sampai mendatar, M.

subskapularis (otot depan balung belikat) berfungsi menengahkan dan memutar lengan

humerus ke dalam, M. supraspinatus (otot atas balung tulang belikat) berfungsi

mengangkat lengan, M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat) berfungsi

memutar lengan ke luar, M. teres mayor (otot lengan bulat besar) berfungsi memutar

lengan ke dalam, M. teres minor ( otot lengan belikat kecil), berfungsi memutar lengan ke

luar.

2. Otot pangkal lengan atas

Otot pangkal lengan atas meliputi dari:

M. biseps braki (otot lengan berkepala 2) berfungsi membengkokkan lengan

bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan, M. brakialis (otot lengan dalam)

berfungsi membengkokkan lengan bawah siku, M. korako brakialis, berfungsi

mengangkat lengan.
Gambar 13
Struktur otot lengan atas
(Syaifuddin, 1997: 39)

3. Otot lengan bawah

Otot lengan bawah meliputi:

M. ektensor karpi radialis longus, M. ektensor karpi radialis brevis, M. ektensor

karpi radialis ulnaris. Ketiga otot ini berfungsi sebagai ekstensi lengan (menggerakkan

lengan), Digitonum karpiradialis berfungsi ekstensi dari jari tangan kecuali ibu jari, M.

ekstensor policis longus berfungsi ekstensi ibu jari, Otot-otot sebelah tapak tangan

berfungsi dapat membengkokkan jari tangan, M. pronator teres (otot silang hasta bulat),

berfungsi dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku, M.

palmasis ulnaris (otot-otot fleksor untuk tangan dan jari tangan), berfungsi sebagai fleksi

tangan; M. palmaris longus: M.fleksor karpiradialis; muskulus fleksor digitor sublimis,

fungsinya fleksi jari ke dua dan kelingking; M. digitorum profundus fungsinya fleksi dari

1,2,3,4; M. fleksor policis longus, fungsinya fleksi ibu jari, Otot yang bekerja memutar

radialis (pronator dan supinator) terdiri dari M. pronator teres equadratus, fungsinya

pronasi tangan; M. spinatus brevis fungsinya supinasi tangan.


Gambar 14
Struktur otot lengan bawah
(Evelyn, 1999: 111-112)

2.1.5.3 Kelentukan Pergelangan Tangan

Menurut Harsono (1988: 163) kelentukan adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Sedangkan menurut Sajoto (1998: 58)

kelentukan adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian dirinya untuk melakukan

segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya. Menurut Suharno (1986: 49)

kelentukan adalah suatu kemampuan dari seseorang dalam melaksanakan gerakan dengan

amplitudo yang luas.

Kegunaan kelentukan dalam olahraga adalah :

1. Mempermudah dalam penguasaan teknik-teknik tinggi

2. Mengurangi terjadinya cedera atlet


3. Seni gerak tercemin dalam kelentukan yang tinggi

4. Meningkatkan kelincahan dan kecepatan gerak

Di dalam permainan bola basket kelentukan juga mempunyai peranan penting.

Dengan kelentukan yang lebih baik seorang pemain basket akan dapat bergerak lebih

lincah. Dalam menembak khususnya tembakan bebas, kelentukan pergelangan tangan

membantu keberhasilan tembakan. Pada fase follow through dalam tembakan bebas

kelentukan pergelangan tangan memberikan dorongan atau kontrol terakhir tembakan

(Hall Wissel, 2000: 47). Jumlah dorongan yang harus di berikan pada bola tergantung

dari jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan pergelangan tangan dan jari memberikan

dorongan besar.

2.1.5.3.1 Rangka Pergelangan Tangan

1. Ossa karpalia (Tulang pergelangan tangan)

Bagian proksimal meliputi;

Os. Navikular (tulang bentuk kepala), Os. Lunatun ( tulang berbentuk bulan

sabit), Os. Triquetrum (tulang berbentuk segitiga), Os. Fisioformis (tulang berbentuk

kacang).

Bagian distal meliputi;

Os. Multangulum mavus (tulang besar bersegi banyak), Os. Multangulum minus

(tulang kecil bersegi banyak), Os. Kapitatum (tulang berkepala), Os. Hamatum (tulang

berkait).

2. Meta karpalia (tulang telapak tangan)


3. Falangus (tulang jari tangan) (Syaifudin. 1997; 26-27)

Gambar 15
Struktur rangka pergalangan tangan
(Syaifuddin, 1997: 26)

2.1.5.3.2 Otot-otot Pergelangan Tangan

1. Penggerak utama untuk fleksi pergelangan tangan ialah; M. fleksor carpi radialis,

M. fleksor carpi ulnaris

2. Penggerak utama untuk ektensi pergelangan tangan ialah; M. ekstensor carpi

radialis (longus dan brevis), M. ekstensor carpi ulnaris.

3. Penggerak utama untuk abduksi (abduksi radial) ialah; M. fleksor carpi radialis, M.

ekstensor carpi radialis (longus dan brevis).

4. Penggerak utama untuk adduksi (abduksi ulnar) ialah; M. fleksor carpi ulnaris, M.

ekstensor carpi ulnar.


Gambar 16
Struktur otot pergelangan tangan
(Evelyn, 1999: 111-112)

2.2 Kerangka Berpikir

1. Hubungan kekuatan otot tungkai dan hasil melakukan tembakan bebas

dalam permainan bola basket

Dalam melakukan tembakan bebas, tungkai memiliki peranan yang besar

terhadap keberhasilan tembakan. Kaki adalah dasar keseimbangan dan menjaga

kepala segaris kaki sebagai kontrol keseimbangan. Berada dalam keseimbangan

memberikan tenaga dan kontrol irama tembakan (Hall Wissel, 2000: 46)

Tekukan kaki akan memberikan tenaga penting untuk tembakan. Pemain

basket dalam melakukan tembakan bebas tidak menekuk kakinya kebanyakan

akan gagal dalam memasukkan bola ke keranjang, karena kekuatannya kurang.

Apabila menggunakan tekukan kaki akan membantu memberikan dorongan

kekuatan sehingga bola sampai ring dan kemungkinan bola untuk masuk besar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kekuatan otot tungkai

mempunyai peranan penting dalam hasil suatu tembakan bebas dalam permainan

bola basket

2. Hubungan kekuatan otot lengan dan hasil melakukan tembakan bebas

dalam permainan bola basket

Dalam melakukan tembakan posisi tangan sering disalahartikan. Untuk

menembak adalah penting menempatkan tangan tepat di belakang bola. Tangan

yang tidak menembak di bawah bola yang bertugas untuk menjaga keseimbangan.

Tangan untuk menembak bebas dan tidak perlu menjaga keseimbangan bola (Hall

Wissel, 2000: 47)

Tangan yang di gunakan untuk menembak harus mempunyai kekuatan

yang besar, karena dengan kekuatan yang besar akan memungkinkan bola untuk

sampai ring basket dan masuk

Berdasarkan uraian diatas, kekuatan otot lengan mempunyai peranan

penting dalam menunjang hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola

basket.

3. Hubungan kelentukan pergelangan tangan dan hasil melakukan tembakan

bebas dalam permainan bola basket

Menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku tembak,

kelenturan pergelangan dan jari tangan. (Hall Wissel, 2000: 47) Setiap para

pemain dalam melakukan tembakan bebas pada permainan bola basket tidak

menggunakan lecutan pergelangan dan jari-jari tangan, ini dapat mempengaruhi

hasil terhadap tembakan bebas.


Untuk jarak dekat misalnya tembakan bebas, pergelangan dan jari tangan

memberikan dorongan yang besar. Dorongan dan kontrol terakhir berasal dari

tembakan pelenturan pergelangan tangan dan jari kedepan dan ke bawah (Hall

Wissel, 2000: 47) Kelenturan pergelangan tangan merupakan salah satu faktor

penting yang diperlukan dalam melakukan tembakan bebas pada permainan bola

basket.

Dengan memperhatikan uraian diatas, kelentukan pergelangan tangan

memiliki peranan penting dalam menunjang hasil melakukan tembakan bebas

pada permainan bola basket.

2.3 Hipotesis

Menurut Sudjana (1996: 219) hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai

ssesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering di tuntut melakukan

pengecekan. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (2001: 257) hipotesis adalah

pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan

kenyataannya.

Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan, maka

dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan hasil

tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra

ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005.

2. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan dengan hasil

tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra

ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005.


3. Ada hubungan yang signifikan kelentukan pergelangan tangan dengan

hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra

ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005.

4. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot

lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas

dalam permainan bola basket pada siswa putra ektrakurikuker SMA 1

Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005.

5. Ada sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan

otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Suharsimi Arikunto, 2002: 136). Salah satu tugas

penting dalam penelitian ilmiah adalah menetapkan ada tidaknya hubungan sebab akibat

antara fenomena-fenomena dan menarik hukum-hukum tentang hubungan sebab akibat

itu. Syarat mutlak dalam penelitian itu adalah metode penelitian. Berbobot tidaknya

penelitian tergantung pada pertanggungjawaban metode penelitian tersebut.


Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan metode

penelitian, yaitu sebagai berikut:

3.1. Metode Penelitian Obyek Penelitian

3.1.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002: 108).

Populasi di batasi oleh jumlah subjek atau individu paling sedikit mempunyai sifat yang

sama. Maksud dari pengertian diatas adalah keseluruhan individu yang akan dijadikan

objek penelitian dam paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Adapun sifat yang sama

dimaksud dalam penelitian ini adalah:

1. Anggota ektrakurikuler bola basket SMA 1 Kendal,

2. Berjenis kelamin putra

Dalam penelitian ini digunakan sebagai objek penelitian adalah keseluruhan

anggota ektrakurikuler putra bola basket SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005,

yang berjumlah 34 siswa.

3.1.2. Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) sampel adalah sebagian atau wakil yang

diselidiki. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah semua siswa putra

ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005 yang berjumlah 34 siswa.

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara

mengikutsertakan semua populasi digunakan sebagai sampel. Jadi metode pengambilan

sampel adalah total sampling.

3.2. Variabel Penelitian


Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian penelitian

(Suharsimi Arikunto, 2002: 96). Variabel dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga)

variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat.

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini ada 3, yaitu:

1. Kekuatan otot tungkai (x1)

2. Kekuatan otot lengan (x2)

3. Kelentukan pergelangan tangan (x3)

3.2.2.Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil melakukan tembakan bebas

dalam permainan bola basket

3.3 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136) instrumen adalah alat atau fasilitas yang

digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan one-

shot-model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data.

3.3.1 Instrumen pengukuran kekuatan otot tungkai

Peralatan yang digunakan adalah :

1) Leg dynamometer

2) Blangko pengukuran kekuatan otot tungkai,

3) Alat tulis

3.3.2 Instrumen pengukuran kekuatan otot lengan


Peralatan yang digunakan adalah :

1) Pull and push dynamometer,

2) Blangko pengukuran otot tungkai,

3) Alat tulis

3.3.3 Instrumen pengukuran kelentukan pergelangan tangan

Peralatan yang digunakan adalah :

1) Goniometer,

2) Blangko pengukuran kelentukan pergelangan tangan,

3) Alat tulis

3.3.4 Instrumen hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket

Peralatan yang digunakan adalah :

1) Bolabasket,

2) Lapangan dan ring basket,

3) Blangko tes,

4) Alat tulis.

3.4 Teknik Pengambilan Data

3.4.1 Pengukuran kekuatan otot tungkai

Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut:

1) Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran

kekuatan otot tungkai dengan leg dynamometer, 2) Sebelum melakukan tes siswa diberi

contoh cara penggunaanya, 3) Siswa berdiri pada leg dynamometer dengan lutut ditekuk

membentuk sudut 130 – 140 derajat, tubuh tegak lurus dan pandangan ke depan, 4)

Panjang rantai dynamometer diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan posisi

berdiri, 5) Tongkat pegangan di genggam dengan posisi tangan menghadap ke belakang,


6) Tarik tongkat pegangan sekuat mungkin dan meluruskan sendi lutut perlahan-lahan, 7)

Baca penunjukan jarum pada skala saat maksimum tercapai, 8) Tes dilakukan dua kali

dan diambil yang terbaik.

Gambar 16
Pengukuran kekuatan otot tungkai
(Depdikbud, 1986: 32)

3.4.2 Pengukuran kekuatan otot lengan

Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut:


1) Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran

kekuatan otot tungkai dengan pull and push dynamometer, 2) Sebelum melakukan

tes siswa diberi contoh cara penggunaanya, 3) Siswa berdiri tegak dengan kaki

dibuka selebar bahu dan pandangan lurus ke depan, 4) Posisi lengan dan tangan

tegak lurus dengan bahu, 5) Dorong alat tersebut sekuat tenaga, 6) Pada saat

mendorong, alat tidak boleh menempel pada dada, tangan dan siku tetap sejajar

dengan bahu, 7) Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik.

Gambar 17
Pengukuran kekuatan otot lengan
(Depdikbud, 1996: 26)

3.4.3 Pengukuran kelentukan pergelangan tangan

Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut:


1) Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran

kekuatan otot tungkai dengan goniometer, 2) Sebelum melakukan tes siswa diberi contoh

cara penggunaanya, 3) Siswa duduk pada tempat yang sudah disediakan dan Gonoimeter

berada di atas meja, 4) Telapak tangan siswa diletakkan di samping menempel pada

goniometer dan menghadap ke atas, 5) Pergelangan tangan melakukan plantar fleksi

dengan mengangkat jarum penunjuk, 6) Baca penunjukan jarum pada skala saat

maksimum tercapai, 7) Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik.

Gambar 18
Pengukuran kelentukan pergelangan tangan
(Barry Nelson, 205)

3: .4.4 Tes hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket

Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut

1. Siswa berdiri di daerah hukuman, 2) Mendengar aba-aba “ya” maka siswa melakukan

tembakan bebas, 3) Tidak boleh menginjak atau melewati garis sebelum bola lepas dari

tangan, 4) Percobaan dilakukan sepuluh kali, 5) Setiap bola masuk di beri skor satu, skor

tes adalah jumlah bola yang masuk sah ke dalam ring.


Testee

3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian adalah:

1. Faktor Kesungguhan

Kesungguhan hati dari masing-masing subyek antara satu dengan yang lain tidak

sama. Cara yang ditempuh adalah mengawasi dan mengontrol subyek dalam melakukan

tes, cara ini dilakukan agar subyek bersungguh-sungguh dalam melakukan tes.

2. Faktor Penggunaan Alat

Dari masing-masing subyek banyak yang belum mengetahui cara dalam

penggunaan alat. Sehingga dari peneliti dan petugas memberi contoh sebaik mungkin

agar dalam pelaksanaannya diusahakan tidak banyak melakukan kesalahan dalam

penggunaan alat.

3. Faktor Pemberian Materi

Pemberian materi mmpunyai peranan yang besar dalam pencapaian hasil yang

baik. Cara yang ditempuh adalah sebelum pelaksanaan tes subyek diberi petunjuk secara
lisan setelah itu didemonstrasikan agar subyek dapat mencontoh dan bagi subyek yang

belum jelas diberi kesempatan untuk bertanya.

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis biasanya berpengaruh terhadap fisik seseorang. Dalam

melaksanakan test sering muncul perasaan grogi, ini sangat berpengaruh terhadap hasil

khususnya dalam pelaksanaan test kemampuan tembakan bebas. Untuk mengatasinya

adalah dengan memberi motivasi dan pengawasan dari pelatih.

3.6. Analisis Data.

Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu

penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis,

yaitu analisis statistik dan analisis non statistik.

Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit.

Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan

untuk mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis, data yang berwujud angka.

Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang digunakan untuk

menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka.

Data yang dinilai adalah data variabel bebas: kekuatan otot tungkai (x1), kekuatan

otot lengan (x2), dan kelentukan pergelangan tangan (x3), serta variabel terikat yaitu hasil

tembakan bebas (Y). Karena data-data ini berupa angka-angka (kuantitatif) maka perlu

diambil langkah-langkah dalam menganalisis data, dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi sederhana dan regresi ganda sedangkan untuk mempermudah dan
meminimalisir kesalahan, pengolahan data menggunakan sistem komputer yaitu SPSS

10.

Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu sejumlah uji persyaratan untuk

kelayakan data dilakukan. Adapun uji persyaratan tersebut meliputi:

3.6.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan

di analisis. Dalam pengujian ini penulis melakukan uji normalitas data menggunakan

Kolmogorov Smirnov yang dihitung menggunakan SPSS 10.

3.6.2 Uji Linearitas Garis Regresi

Uji linearitas adalah uji untuk mengetahui apakah antara variabel bebas (X1, X2,

X3) mempunyai hubungan yang linear dengan variabel terikat (Y) atau tidak. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis anova.

3.6.3 Uji Homogenitas Varians

Setelah data-data dinyatakan normal, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan uji uji homogenitas varian. Ini dilakukan untuk menguji kesamaan beberapa

sampel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis Levene Statistic

menggunakan SPSS 10.

3.6.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi


Uji keberartian model garis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah

persamaan garis regresi yang diperoleh berarti / bermakna atau tidak untuk digunakan

sebagai prediksi harga kriterium.

3.6.5 Analisis Regresi Sederhana

3.6.5.1 Analisis pertama adalah mencari korelasi kekuatan otot tungkai (X1) dengan hasil

tembakan bebas (Y).

3.6.5.2 Analisis kedua adalah mencari korelasi kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil

tembakan bebas (Y).

3.6.5.3 Analisis ketiga adalah mencari korelasi kelentukan pergelangan tangan (X3)

dengan hasil tembakan bebas (Y)

3.6.5.4 Analisis keempat adalah mencari korelasi kekuatan otot tungkai (X1), kekuatan

otot lengan (X2) dan kelentukan pergelangan tangan (X3) dengan hasil tembakan bebas

(Y).

3.6.6 Analisis Regresi Ganda

Analisis ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi kekuatan otot tungkai (X1),

kekuatan otot lengan (X2), dan kelentukan pergelangan tangan (X3) dengan hasil

tembakan bebas (Y).


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data Hasil Penelitian

Hasil pengukuran kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan

pergelangan tangan terhadap hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada

siswa putera ektrakulikuler SMA I Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005 dapat dilihat pada

lampiran, dan terangkum melalui tabel 1 berikut ini.

Tabel 1.
Deskriptif Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan,
Kelentukan Pergelangan Tangan dan Hasil Tembakan Bebas
Sumber Variasi Kekuatan Kekuatan otot Kelentukan Hasil tembakan
otot tungkai lengan pergelangan tangan bebas
N 34 34 34 34
Mean 59.44 16.29 52.18 4.29
SD 21.44 4.69 10.08 1.34
Maximum 106 26 72 7
Minimum 27 8 30 2
(Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2005, yang diolah)

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata kekuatan otot tungkai dari 34

siswa putera ektrakulikuler SMA I Kendal yang menjadi sampel sebesar 59.44 kg, antara

27 kg dan 106 kg. Kekuatan otot lengan dari 34 siswa tersebut rata-rata mampu menarik

beban 16.29 kg, antara 8 kg dan 26 kg. Terlihat bahwa siswa putera ektrakurikuler SMA
1 Kendal mempunyai kekuatan otot lengan yang bervariasi. Dilihat dari kelentukan

pergelangan tangan, rata-rata 52.18 cm, antara 30 cm dan 72 cm. Rata-rata hasil

tembakan bebas sebesar 4.29, antara 2 dan 7.

Untuk mengetahui lebih lanjut ada tidaknya hubungan kekuatan otot tungkai,

kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas

dapat dilihat dari hasil analisis regresi ganda. Pada penelitian ini analisis regresi dihitung

menggunakan program komputer yaitu SPSS release 10.

4.2 Uji Persyaratan Analisis

4.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data, untuk uji

normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov. Hasil anlisis ini aselanjutnya dipakai

sebagai pertimbangan untuk menentukan statistik apa yang cocok untuk pengujian

hipotesis. Apabila data distribusi normal, maka statistik yang digunakan yaitu statistik

parametrik adalah analisis regresi. Jika data tidak berdistribusi normal, maka digunakan

statistik non parametrik untuk pengujian hipotesis.

Berikut ini output hasil pengujian normalitas data menggunakan kolmogorov-

smirnov yang dihitung menggunakan program SPSS relase 10


Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

X1 X2 X3 Y
Kolmogorov-
a
Statistic .140 .119 .150 .146
Smirnov df 34 34 34 34
Sig. .088 .200* .051 .064
Shapiro-Wilk Statistic .920 .959 .943 .937
df 34 34 34 34
Sig. .023 .345 .098 .069
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil analisis tersebut terlihat bahwa bersarnya signifikan kekuatan

otot tungkai sebesar 0.088 > taraf kesalahan 0.05 sehingga distribusi kekuatan otot

tungkai dinyatakan normal. Signifikan kekuatan otot lengan 0.200 > 0.05 Sedangkan

signifikan kelentukan pergelangan tangan 0.051 > 0.05 dan besarnya signifikan hasil

tembakan bebas 0.064 > taraf kesalahan 0.05. Jelas bahwa signifikan masing-masing

variabel lebih dari taraf kesalahan 0.05 sehingga dinyatakan normal.

4.2.2 Uji Homogenitas Varians

Prasyarat berikutnya untuk memenuhi analisis yaitu uji homogenitas varians data.

Uji homogenitas varians data untuk menguji kesamaan beberapa buah populasi. Adapun

hasil uji homogenitas tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3
Hasil Uji Homogenitas Varians
Test of Homogeneity of Variances

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
X1 .539 2 31 .588
X2 3.056 2 31 .061
X3 1.871 2 31 .171
Y 1.552 2 31 .228

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3 terlihat bahwa besarnya statistik levene

statistic pada kekuatan otot tungkai sebesar 0.539 (signifikan 0.588), kekuatan otot

lengan 3.056 (signifikan 0.061), kelentukan pergelangan tangan 1.871 (signifikan 0.171)

dan hasil tembakan bebas sebesar 1.552 (signifikan 0.228). Hasil analisis menunjukkan

signifikansi masing-masing variabel penelitian dinyatakan homogen.

4.2.3 Uji Linearitas Garis Regresi

Uji kelinearan adalah uji untuk mengetahui apakah antara X1, X2, X3 memiliki

hubungan yang linear atau tidak. Hasil uji linearitas disajikan pada tabel 4 berikut ini :

Tabel 4
Hasil Uji Linearitas Garis Regresi

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2829.006 3 943.002 60.065 .000a
Residual 470.994 30 15.700
Total 3300.000 33
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4 diperoleh F hitung 60.065 (signifikansi

0,00). Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi < 0.05, sehingga dinyatakan bahwa

variabel prediktor memiliki hubungan yang linear dengan variabel kriterium.


4.2.4 Uji Keberartian Model

Uji keberartian model garis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah

persamaan garis regresi yang diperoleh berarti (bermakna) atau tidak untuk digunakan

sebagai prediksi harga kriterium. Hasil uji keberartian model dapat dilihat pada tabel 5

berikut ini :

Tabel 5
Hasil Uji Keberartian Model

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized B -1.052 .345 .394 .283
Coefficients Std. Error 3.871 .107 .118 .112
Standardized Coefficients Beta .345 .394 .283
t -.272 3.231 3.345 2.522
Sig. .788 .003 .002 .017
Correlations Zero-order .830 .860 .823
Partial .508 .521 .418
Part .223 .231 .174
a. Dependent Variable: Y

Dari hasil analisis pada tabel 5 thitung untuk kekuatan otot tungkai 3.231

(signifikansi 0.003) kekuatan otot lengan 3.345 (signifikansi 0.002) dan kelentukan

pergelangan tangan 2.522 (signifikansi 0.017). Berdasarkan pada hasil tersebut maka

kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentuikan pergelangan tangan

memiliki keberartian dalam hasil tembakan bebas.

4.3 Interprestasi Hasil Penelitian

4.3.1 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Tungkai dengan Hasil

Tembakan Bebas
Hasil analisis korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas

dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 6
Hasil output korelasi kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket

Correlations

Y X1
Pearson Correlation Y 1.000 .830
X1 .830 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X1 .000 .
N Y 34 34
X1 34 34

Berdasarkan output tersebut terlihat bahwa koefisien korelasinya sebesar 0.830

dengan probabilitas sebesar 0.00. Karena probabilitasnya kurang dari taraf kesalahan 5 %

maka hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dan hasil

tembakan bebas pada permainan bola basket (alternatif I) diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada

permainan bola basket dengan kekuatan sebesar 0.830 pada α = 0.05. Dapat dikatakan

makin tinggi kekuatan otot tungkai maka semakin tinggi hasil melakukan tembakan

bebas.

Berikut ini hasil output analisis regresi kekuatan otot tungkai dengan hasil

melakukan tembakan bebas.

Tabel 7
Hasil analisis regresi kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket
Model Summary

Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .830a .688 70.652 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X1

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X1
Unstandardized B 8.519 .830
Coefficients Std. Error 5.030 .099
Standardized Coefficients Beta .830
t 1.694 8.405
Sig. .100 .000
Correlations Zero-order .830
Partial .830
Part .830
a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi sebesar 0.688

Berdasar hasil perhitungan regresi linear sederhana antara kekuatan otot tungkai dengan

hasil tembakan bebas (y) dapat dinyatakan dalam bentuk

: Y = 8.519 + 0.830X…………………………(1)

Model persamaan (1) ini berarti bahwa apabila kekuatan otot tungkai ditingkatkan

satu unit skor, maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.830. unit skor pada

konstanta sebesar 8.519.

4.3.2 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Lengan dengan Hasil

Tembakan Bebas

Tabel 8 berikut merupakan output hasil analisis korelasi kekuatan otot lengan

dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket.


Tabel 8
Hasil output korelasi kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket

Correlations

Y X2
Pearson Correlation Y 1.000 .860
X2 .860 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X2 .000 .
N Y 34 34
X2 34 34

Berdasarkan hasil analisis tersebut terlihat bahwa koefisien korelasinya sebesar

0.860 dengan probabilitas 0.00. Karena probabilitasnya 0.00 lebih kecil dari taraf

kesalahan yang digunakan 0.05 maka hipotesis yang berbunyi ada hubungan kekuatan

otot lengan dengan hasil tembakan bebas (alternatif 2) diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan

bebas pada permainan bola basket.

Tabel 9
Hasil analisis regresi kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket
Model Summary

Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .860a .740 91.269 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X2

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X2
Unstandardized B 6.977 .860
Coefficients Std. Error 4.590 .090
Standardized Coefficients Beta .860
t 1.520 9.553
Sig. .138 .000
Correlations Zero-order .860
Partial .860
Part .860
a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi sebesar 0.860

Berdasar hasil perhitungan regresi linear sederhana kekuatan otot lengan dengan hasil

tembakan bebas (y) dapat dinyatakan dalam bentuk

: Y = 6.977 + 0.860 X…………………………(2)

Model persamaan (1) ini berarti bahwa apabila kekuatan otot lengan ditingkatkan

satu unit skor, maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.860. unit skor pada

konstanta sebesar 6.977.

4.3.3 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kelentukan Pergelangan Tangan dengan

Hasil Tembakan Bebas

Hasil analisis korelasi kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan

bebas dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:


Tabel 10
Hasil output korelasi kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada
permainan bola basket

Correlations

Y X3
Pearson Correlation Y 1.000 .823
X3 .823 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X3 .000 .
N Y 34 34
X3 34 34

Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana diperoleh koefisien korelasi sebesar

0.823 dengan probabilitas 0.00 Tampak bahwa probailitas tersebut kurang dari taraf

kesalahan yang digunakan 0.05 sehingga hipotesis yang berbunyi ada hubungan

kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas (alternatif 3) diterima. Hal

ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa terdapat hubungan kelentukan pergelangan

tangan dengan hasil tembakan bebas sebesar 0.823 pada α = 0.05

Hasil analisis regresi kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas

terlihat pada tabel 11 berikut

Tabel 11
Hasil analisis regresi kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket

Model Summary

Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .823a .677 67.053 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X3
Coefficientsa

Model
1
(Constant) X3
Unstandardized B 8.862 .823
Coefficients Std. Error 5.120 .100
Standardized Coefficients Beta .823
t 1.731 8.189
Sig. .093 .000
Correlations Zero-order .823
Partial .823
Part .823
a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis ini diperoleh koefisien determinasi sebesar 0.677. Berdasarkan hasil

analisis regresi sederhana kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas

diperoleh persamaan regresi:

Y= 8.862 + 0.823 X…………(3)

Model persamaan tersebut berarti bahwa setiap kenaikan satu unit skor pada

kelentukan pergelangan tangan maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.823 unit

skor pada konstanta sebesar 8.862.

4.3.4 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot

Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas

Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi ganda dengan menggunakan

perhitungan analisis regresi diperoleh koefisien korerlasi ganda (R) sebesar 0.926 dengan

harga F hitung 60.065 dengan probabilitas sebesar 0.000

Karena probabilitasnya jauh lebih kecil dari taraf kesalahan yang digunakan

(0.05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan

otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada
permainan bola basket diterima pada α = 0.05. Analisis tampak pada hasil output

analisis regresi menggunakan SPSS berikut ini :

Tabel 12
Hasil output regresi kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Sig. F
Model R R Square R Square F Change df1 df2 Change
1 .926a .857 .843 60.065 3 30 .000
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut juga diproleh koefisien determinasi

kekuatan otot tungkai (X1), kekuatan otot lengan (X2) dan kelentukan pergelangan

tangan (X3) dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket (Y), sebesar 0.857.

Hasil analisis persamaan regresi kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan

kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket

dijelaskan melalui output SPSS berikut :

Tabel 13
Hasil Output Analisis Regresi Ganda

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized B -1.052 .345 .394 .283
Coefficients Std. Error 3.871 .107 .118 .112
Standardized Coefficients Beta .345 .394 .283
t -.272 3.231 3.345 2.522
Sig. .788 .003 .002 .017
Correlations Zero-order .830 .860 .823
Partial .508 .521 .418
Part .223 .231 .174
a. Dependent Variable: Y
Hasil analisis regresinya diperoleh koefisien rergresi maka ditemukan persamaan

sebagai berikut : X1, X2, X3

Y = (- 1,052) + 0.345 X1 + 0.345X2 + 0.283 X3……………(4)

Model persamaan tersebut mengandung arti bahwa apabila ketiga variabel bebas yaitu

kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan secara

bersama-sama ditingkatkan satu unit skor maka akan terjadi peningkatan pada hasil

tembakan bebas sebesar 0.973 (0.345 + 0.345 +0.283) unit skor konstanta (-1,052)

.Koefisien rergresi tersebut diuji keberartiannya menggunakan uji t. Berdasarkan output

tersebut terlihat bahwa t hitung untuk kekuatan otot tungkai sebesar 3.231 dengan

probabilitas 0.003. Besarnya t hitung untuk kekuatan otot lengan sebesar 3.345 dengan

probabilitas 0.002 dan t hitung untuk kelentukan pergelangan tangan sebesar 2.522

dengan probabilitas 0.017. Dari ketiga variabel tersebut secara bersama-sama kekuatan

otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan mempunyai

hubungan terhadap hasil tembakan bebas pada permainan bola basket.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dengan Hasil Tembakan Bebas

Kekuatan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat penting dalam

menjalankan aktivitas manusia. Salah satu bentuk aktivitas manusia adalah olahraga.

Manusia memerlukan kekuatan sebagai salah satu faktor penunjang dalam melakukan

aktivitas olahraga, karena kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan tegangan otot untuk menerima beban sewaktu

bekerja.

Berada dalam keseimbangan memberikan tenaga dan kontrol tembakan. Posisi

kaki adalah dasar keseimbangan. Menekuk kaki akan memberikan tenaga penting untuk
tembakan sehingga kekuatan otot tungkai mempunyai peranan dalam hasil tembakan

bebas dalam permainan bola basket.

Dengan melihat kenyataan ini maka kekuatan otot tungkai bagi pemain basket

perlu ditingkatkan lagi, agar mencapai prestasi yang maksimal. Banyak cara yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai seseorang, oleh karena itu perlu

dicari latihan-latihan yang sesuai karakteristik individu untuk meningkatkan kekuatan

otot terutama otot tungkai.

4.4.2 Hubungan Kekuatan Otot Lengan dengan Hasil Tembakan Bebas

Pada pelaksanaan tembakan bebas dalam permainan bola basket, dibutuhkan

tenaga atau kekuatan untuk dapat mendorong bola sampai ke ring basket. Proses

pemindahan ini dimulai dari tungkai, kemudian ke pinggul, badan dan berpangkal ke

lengan. Untuk dapat melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket dengan

baik, dibutuhkan kekuatan sebagai salah satu faktor penunjang salah satunya kekuatan

otot tungkai.

Berdasarkan hasil penelitian kekuatan otot lengan mempunyai hubungan yang

berarti dengan hasil menembak tembakan bebas.

4.4.3 Hubungan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas

Kelentukan merupakan salah satu komponen kondisi fisik. Kelentukan dapat

mengurai terjadinya cidera pada atlet. Kelentukan menggambarkan kemampuan untuk

otot beserta persendian pada seluruh daerah penggerak. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kelentukan pergelangan tangan berpengaruh terhadap ketepatan menembak

tembakan bebas pada permainan bola basket.


Dorongan dan kontrol terakhir tembakan bebas berasal kelentukan pergelangan

tangan dan jari ke depan dan ke bawah. Jumlah dorongan yang harus anda berikan pada

bola bergantung dari jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan pegelangan tangan dan

jari memberikan dorongan besar.

Hal ini membuktikan bahwa kelentukan pergelangan tangan memang berpengaruh

terhadap hasil menembak tembakan bebas

4.4.4 Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan

Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekuatan otot tungkai, kekuatan

otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan secara bersama-sama mempunyai

hubungan yang cukup berarti dengan ketepatan menembak pada permainan bola basket.

Namun secara parsial kekuatan otot lengan yang mendominasi pengaruhnya terhadap

ketepatan menembak tembakan bebas. Sedangkan kekuatan otot tungkai dan kelentukan

pergelangan tangan menunjang kekuatan otot lengan.

4.4.5 Sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot

lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas.

Untuk besarnya sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan

hasil tembakan bebas sebesar 68.8 %. Kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas

sebesar 74.0 %. Kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas sebesar

67.7 %. Dan besarnya sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan

otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas sebesar 85.7

%.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil penelitian dapat diambil beberapa simpulan

antar lain :

1. Hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk kekuatan otot tungkai sebesar 0.830

dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini

menunjukkan kekuatan otot tungkai ada hubungan yang signifikan dengan hasil

menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera

ektrakurikuler SMA 1 Kendal.


2. Hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk kekuatan otot lengan sebesar 0.860

dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima, dengan

demikian kekuatan otot lengan mempunyai hubungan yang signifikan dengan

hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera

ektrakurikuler SMA 1 Kendal.

3. Hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk kelentukan pergelangan tangan

sebesar 0.823 dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima.

Hal ini menunjukkan kelentukan pergelangan tangan ada hubungan yang

signifikan dengan hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket

pada siswa putera ektrakurikuler SMA 1 Kendal.

4. Hasil analisis koefisien untuk kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan

kelentukan pergelangan tangan sebesar 0.926 dengan probabilitas 0.00 < 0.05,

yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan kekuatan otot tungkai,

kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan ada hubungan yang

signifikan dengan hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket

pada siswa putera ektrakurikuler SMA 1 Kendal.

5. Besarnya sumbangan yang diberikan kekuatan otot tungkai sebesar 68.8 %,

kekuatan otot lengan sebesar 74.0 %, kelentukan pergelangan tangan sebesar 67.7

% dan untuk ketiga variabel dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola

basket sebesar 85.7 %.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran kepada siswa

putera ekstrakurikuler bola basket SMA 1 Kendal dan peneliti lain yang berminat

melakukan penelitian dengan topik yang sama agar:


1. Bagi siswa putera da pelatih ekstrakurikuler bola basket SMA 1 Kendal Untuk

dapat melakukan teknik tembakan bebas yang baik diperlukan latihan untuk

memperhatikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan

pergelangan tangan karena ketiga komponen fisik ini mempunyai peranan yang

cukup besar untuk menentukan hasil tembakan bebas.

2. Menjadikan skripsi ini sebagai bahan perbandingan dalam penyusunan skripsi

dengan tema yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Ambler, Vic. 1982. Petunjuk untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung: CV
Pioner.

A. Sarumpaet. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud.

Depdikbud. 1986. Petunjuk Pemeriksaan Faal Kerja Olahragawan Bulutangkis dengan


Mempergunakan Ergometer Sepeda. Jakarta: Depdikbud.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek- Aspek Psicologis dalam Coaching. Semarang:
IKIP.

H. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran, EGC.

Hay, James. 1985. The Biomechanics of Sports Techniques. New Jerse. Prentice-Hall,Inc.

Imam Sodikun. 1992. Olahraga Pilihan Bolabasket. Jakarta: Depdikbud

M. Sajoto. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Orahraga.
Semarang: Dahara Prize.

________. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Orahraga. Jakarta: Depdikbud.


Mukorobin. 2003. Korelasi Antara Kekuatan Otot Lengan dan Kekuatan Otot Tungkai
Dengan Hasil Tembakan Bebas Dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa
Putra Kelas 1 SMUN 1 Kendal 2002-2003. Semarang. UNNES.

Nelson, Barry. 1969. Pratical Measurement for Evalution in Psychical Education.


London: New Are Record.

Perbasi. 2000. Peraturan Permainan Bolabasket. Jakarta: Perbasi

______. 2004. Peraturan Permainan Bolabasket. Jakarta: Perbasi

Pearce, Evelyn. 1999. Anatomi dan Fisiologi Paramedis. Jakarta: PT Gramedia.

Sudarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharno. H.P. 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogjakarta: FPOK-IKIP Yogjakarta.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Sukintaka. 1997. Permainan dan Metodik, Jilid II. Jakarta: Depdikbud.

Summit, Pat. 1997. Panduan Lengkap Bolabasket untuk Wanita. Terjemahan


Bagus Pribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutrisno Hadi. 2001. Statistik. Jogjakarta.: Andi Offset.

Wissel, Hall. 2000. Bolabasket dilengkapi Program pemahiran Teknik dan Taktik.
Terjemahan Bagus Pribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

W.J.S Purwadarminta. 1976. Kamus dan Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Lampiran I

Data Hasil Tes dan Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan
Kelentukan Pergelangan Tangan

KEKUATAN KEKUATAN KELENTUKAN


NO NAMA OTOT OTOT PERGELANGAN
TUNGKAI LENGAN TANGAN
1 FERI SUSANTO 76 15 55
2 DONNA R 36 10 42
3 OKKI IRAWAN 48 10 51
4 FAISAL RESI 48 15 54
5 LUKMAN HAKIM 47 15 55
6 NOVEN AFIATA 46 14 54
7 FATWA GALIH 56 18 50
8 HENDRA 70 16 55
9 ALDI 42 10 43
10 ADIT 27 13 45
11 SONNY 55 18 50
12 BAYU 59 17 56
13 DANI 59 18 54
14 DIMAS 48 17 51
15 ARI 52 21 50
16 HENDRO 38 17 72
17 HERI 47 17 48
18 RIFKI 90 20 60
19 WIDI 35 10 30
20 AUN 47 14 52
21 ISMOYO 60 23 55
22 DITO 105 20 70
23 ERWIN 27 8 30
24 ANDI 65 18 56
25 BAGUS 93 18 53
26 AHRIFIAN 92 22 60
27 RANDY R 90 23 65
28 EDUARDUS 65 18 60
29 REYNALDI 52 12 45
30 ADITYA 42 10 40
31 ALEXANDER 90 20 60
32 RUDITO S 36 8 30
33 RISANG BAYU 106 23 66
34 OKTIAN 72 26 57
Lampiran II
Hasil Tes Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket
HASIL TEMBAKAN BEBAS
NO NAMA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 FERI SUSANTO - 1 1 - - - 1 1 - - 4
2 DONNA R 1 - - - - - 1 - - - 2
3 OKKI IRAWAN - - 1 - - 1 1 - 1 - 4
4 FAISAL RESI 1 - - 1 1 - 1 - - - 4
5 LUKMAN HAKIM - - - - 1 - 1 1 - - 3
6 NOVEN AFIATA 1 1 - - - 1 - - 1 1 3
7 FATWA GALIH - - - - 1 1 1 - 1 - 4
8 HENDRA 1 1 1 - 1 - - - - 1 5
9 ALDI - 1 1 - 1 - - - - - 3
10 ADIT 1 1 - - - 1 - - - - 3
11 SONNY - - 1 1 - - 1 1 - - 4
12 BAYU 1 1 - - - 1 - 1 - 1 5
13 DANI 1 1 1 - 1 - - 1 - - 5
14 DIMAS 1 - - - - 1 1 - - 1 4
15 ARI 1 1 1 - - - - 1 - - 4
16 HENDRO - - 1 - 1 - - 1 1 1 5
17 HERI 1 - - - 1 - - 1 - 1 4
18 RIFKI - 1 1 - - - 1 1 1 1 6
19 WIDI - - - - 1 1 - - - - 2
20 AUN 1 - - - 1 - - 1 1 - 4
21 ISMOYO - - 1 1 - - - 1 1 1 5
22 DITO 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 7
23 ERWIN - - - - - 1 1 - - - 2
24 ANDI 1 1 - 1 1 1 1 - - - 5
25 BAGUS 1 - - - 1 1 - 1 1 - 5
26 AHRIFIAN 1 - - 1 - 1 - 1 1 1 6
27 RANDY R 1 1 - 1 1 1 - - - 1 6
28 EDUARDUS - - - 1 - 1 1 - 1 1 5
29 REYNALDI - - 1 - 1 1 - - - - 3
30 ADITYA 1 1 - - - - - 1 - - 3
31 ALEXANDER - - 1 - 1 - 1 - 1 1 5
32 RUDITO S - - 1 1 - - - - - 1 3
33 RISANG BAYU 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1 6
34 OKTIAN 1 1 - - 1 - 1 1 1 1 7
Lampiran IV

Tabel Hasil Uji Normalitas Data dan Homogenitas Varians

Tabel
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality

X1 X2 X3 Y
Kolmogorov-
a
Statistic .140 .119 .150 .146
Smirnov df 34 34 34 34
Sig. .088 .200* .051 .064
Shapiro-Wilk Statistic .920 .959 .943 .937
df 34 34 34 34
Sig. .023 .345 .098 .069
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Tabel
Hasil Uji Homogenitas Varians

Test of Homogeneity of Variances

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
X1 .539 2 31 .588
X2 3.056 2 31 .061
X3 1.871 2 31 .171
Y 1.552 2 31 .228
Lampiran V

Tabel Hasil Uji Linearitas Garis Regresi dan Uji Keberartian Model

Tabel
Hasil Uji Linearitas Garis Regresi

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2829.006 3 943.002 60.065 .000a
Residual 470.994 30 15.700
Total 3300.000 33
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y

Tabel
Hasil Uji Keberartian Model

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized B -1.052 .345 .394 .283
Coefficients Std. Error 3.871 .107 .118 .112
Standardized Coefficients Beta .345 .394 .283
t -.272 3.231 3.345 2.522
Sig. .788 .003 .002 .017
Correlations Zero-order .830 .860 .823
Partial .508 .521 .418
Part .223 .231 .174
a. Dependent Variable: Y
Lampiran VI

Tabel Uji Kelinearan Kekuatan Otot Tungkai (X1) dengan


Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket

Tabel
Hasil output korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan tembakan bebas pada
permainan bola basket

Correlations

Y X1
Pearson Correlation Y 1.000 .830
X1 .830 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X1 .000 .
N Y 34 34
X1 34 34

Tabel
Hasil analisis regresi antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan tembakan bebas pada
permainan bola basket

Model Summary

Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .830a .688 70.652 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X1

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X1
Unstandardized B 8.519 .830
Coefficients Std. Error 5.030 .099
Standardized Coefficients Beta .830
t 1.694 8.405
Sig. .100 .000
Correlations Zero-order .830
Partial .830
Part .830
a. Dependent Variable: Y
Lampiran VII

Tabel Uji Kelinearan Kekuatan Otot Lengan (X2) dengan


Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket

Tabel
Hasil output korelasi antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan tembakan bebas pada
permainan bola basket

Correlations

Y X2
Pearson Correlation Y 1.000 .860
X2 .860 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X2 .000 .
N Y 34 34
X2 34 34

Tabel
Hasil output korelasi antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan tembakan bebas pada
permainan bola basket

Model Summary

Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .860a .740 91.269 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X2

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X2
Unstandardized B 6.977 .860
Coefficients Std. Error 4.590 .090
Standardized Coefficients Beta .860
t 1.520 9.553
Sig. .138 .000
Correlations Zero-order .860
Partial .860
Part .860
a. Dependent Variable: Y
Lampiran VIII

Tabel Uji Kelinearan Kelentukan Pergelangan Tangan (X3) dengan


Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket

Tabel
Hasil output korelasi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan
bebas pada permainan bola basket

Correlations

Y X3
Pearson Correlation Y 1.000 .823
X3 .823 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X3 .000 .
N Y 34 34
X3 34 34

Tabel
Hasil output korelasi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan
bebas pada permainan bola basket

Model Summary

Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .823a .677 67.053 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X3

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X3
Unstandardized B 8.862 .823
Coefficients Std. Error 5.120 .100
Standardized Coefficients Beta .823
t 1.731 8.189
Sig. .093 .000
Correlations Zero-order .823
Partial .823
Part .823
a. Dependent Variable: Y
Lampiran IX

Hasil Analisis Regresi Ganda Antara Kekuatan Otot Tungkai (X1),


Kekuatan Otot Lengan (X2) dan Kelentukan Pergelangan Tangan (X3)
dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket

Tabel
Hasil output regresi antara kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Sig. F
Model R R Square R Square F Change df1 df2 Change
1 .926a .857 .843 60.065 3 30 .000
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Tabel
Hasil Output Analisis Regresi Ganda

Coefficientsa

Model
1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized B -1.052 .345 .394 .283
Coefficients Std. Error 3.871 .107 .118 .112
Standardized Coefficients Beta .345 .394 .283
t -.272 3.231 3.345 2.522
Sig. .788 .003 .002 .017
Correlations Zero-order .830 .860 .823
Partial .508 .521 .418
Part .223 .231 .174
a. Dependent Variable: Y

You might also like