Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
SARI
Hadi Nugroho, (2005). “Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan
dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Hasil Tembakan Bebas Dalam
Permainan Bola Basket Pada Siswa Putra Ektrakurikuler SMA I Kendal Tahun
Pelajaran 2004/2005”. (Skripsi UNNES)
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) apakah ada hubungan kekuatan otot
tungkai dengan hasil tembakan bebas ?, 2) apakah ada hubungan kekuatan otot lengan
dengan hasil tembakan bebas ?, 3) apakah ada hubungan kelentukan pergelangan tangan
dengan hasil tembakan bebas ?, 4) apakah ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan
otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas ?, 5)
berapakah sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas ?
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan kekuatan otot
tungkai dengan hasil tembakan bebas, 2) hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil
tembakan bebas, 3) hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan
bebas, 4) hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas, 5) untuk mengetahui besarnya
sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra ektrakurikuler bola basket SMA I
Kendal. Teknik pengambilan sample dengan total sampling sebanyak 34 siswa. Ada dua
variabel yaitu: variabel terikat dan variabel bebas. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey dan alat pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran
data dengan teknik korelasi. Selanjutnya untuk menganalisis data menggunakan teknik
analisis regresi menggunakan SPSS 10.
Dari hasil pengukuran diketahui: 1) ada hubungan kekuatan otot tungkai dengan
hasil tembakan bebas 2) ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan
bebas, 3) ada hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas, 4)
ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan
tangan dengan hasil tembakan bebas, 5) sumbangan relatif untuk kekuatan otot tungkai
68,8 %, kekuatan otot lengan 74,0 % dan kelentukan pergelangan tangan 67,7 % dan
ketiga variabel dengan hasil tembakan bebas sebesar 85.7 %.
Berdasarkan data penelitian, dapat disimpulkan bahwa: kekuatan otot lengan
memberikan sumbangan yang lebih besar dibandingkan dengan kekuatan otot tungkai
dan kelentukan pergelangan tangan pada siswa putra ekstrakurikuler SMA 1 Kendal
tahun pelajaran 2004/2005. Untuk itu disarankan dalam melatih tembakan bebas
hendaknya kekuatan otot lengan perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam memberi
porsi latihan lebih oleh pelatih selain penguasaan teknik.
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui, dan disahkan untuk diajukan kepada Panitia Penguji
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing I
Mengetahui,
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Panitia Ujian
Ketua Sekertaris
Dewan Penguji
1.
Motto :
1. Berantaslah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, menggeser tanggungjawab,
takut, ragu, sok prestise yang semuanya berpangkal pada pikiran kumal.
Pergunakanlah waktu sebanyk-banyaknya untuk belajar, membaca dan melatih
diri pada keahlian tertentu. Cara terbaik mendepositokan waktu adalah melalui
belajar. (DR. Suparman Sumahamijoyo)
2. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu dan waktu hidupmu sebelum
matimu. ( HR Bukhori)
Persembahan:
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
skripsi ini.
Keberhasilan penulis dalam penyusunan skripsi ini atas bantuan, saran dan
kerjasama dari berbagai pihak, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
4. Drs. Sukirno M.Pd dan Drs. Wahadi M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah
skripsi ini.
5. Drs. Sutopo, Kepala Sekolah SMA I Kendal yang telah memberikan ijin penelitian
6. Drs. Waluyo, guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMA I Kendal yang telah
membantu penulisan skripsi dalam memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa
7. Bapak dan Ibu Dosen FIK UNNES, yang telah memberikan pengajaran, pengetahuan
8. Para siswa putra ekstrakurikuler SMA I Kendal yang telah bresedia menjadi sampel
9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan sehingga terselesaikannya
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
banyak terima kasih semoga amal dan bantuan Saudara mendapat pahala yang berlimpah
Akhir kata penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
DARTAR ISI
halaman
SARI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan..................................................................................... 6
3.1.2 Sampel....................................................................................... 41
5.1 Simpulan............................................................................................. 67
LAMPIRAN.......................................................................................................... 71
DAFTAR TABEL
Halaman
2. Papan Pantul............................................................................................ 15
3. Keranjang................................................................................................ 16
7. Fase Persiapan......................................................................................... 23
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
5. Tabel Hasil Uji Lenearitas Garis Regresi dan Uji Keberartian Model . 76
BAB 1
PENDAHULUAN
demikian pesat, adanya keterkaitan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang
lain suatu masalah menjadi lebih kompleks, kerena dijelaskan melalui tinjauan dari
SMA I Kendal merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Kendal, yang
beralamat di Jl. Soekarno-Hatta kotak pos 11 Kendal. Kelas satu ada sembilan (9)
kelas, tiap kelas rata-rata terdiri dari 40 .siswa. Kelas dua ada tiga (3) jurusan, IPA,
Dalam SMA 1 Kendal kegiatan intra dan ekstra berjalan dengan baik. Banyak
siswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik semua itu ditunjang oleh guru-
guru yang profesional. Disamping itu fasilitas sekolah juga memadai. Ada
untuk kegiatan olahraga juga tersedia. Banyak lulusan dari SMA ini yang berhasil
masuk di perguruan tinggi negeri, baik dari jalur SPMP maupun SPMB.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA 1 Kendal ini juga banyak. Ada kegiatan
ektrakurikuler pramuka, olahraga, pecinta alam, kesenian dan masih banyak lagi.
Untuk kegiatan olahraga salah satunya adalah bola basket. Ektrakurikuler bola basket
banyak peminatnya. Karena suatu kebanggaan tersendiri untuk menjadi tim bola
basket SMA 1 Kendal disamping itu bola basket di Kabupaten Kendal berkembang
dengan pesat. Banyak kejuaraan bola basket diadakan dan yang menjadi langganan
juara adalah tim dari SMA 1 Kendal. Contohnya HEXOS ini merupakan kejuaraan
antar SMA. SMA 1 Kendal merupakan juara bertahan HEXOS di Kabupaten Kendal
untuk tim putra dan putri. Di tim pra Porda bola basket Kendal putra dan putri
sebagian besar dihuni oleh siswa-siswi SMA 1 Kendal, ini disebabkan kualitas
dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan
lain-lain. Untuk menjadi seorang pemain basket yang baik, harus menguasai teknik-
teknik dasar permainan bola basket, karena semakin baik seorang pemain dalam
mendribel, menembak dan mengoper semakin baik kemungkinan untuk sukses, hal
Menurut peraturan Perbasi (2004 : 1), bola basket adalah permainan yang
dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain, tiap
mencetak angka. Pada permainan bola basket untuk mendapatkan gerakan efektif dan
Teknik dasar tersebut dapat dibagi sebagai berikut: teknik melempar dan
menyebabkan terjadinya suatu kesalahan (foul). Menurut Imam Sodikun (1992: 86-
87), adapun jenis kesalahan yang dapat dikenai sangsi tembakan bebas, antara lain
kesalahan teknik (Technical foul), kesalahan yang disengaja (Unsportman Like foul),
Menurut Ambler (1982 : 9), Keterampilan terpenting dalam bola basket ini adalah
itu memasukkan bola ke dalam keranjang merupakan inti dari strategi bola basket.
keranjang. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat
menembak. Setiap serangan selalu berusaha dapat berakhir dengan tembakan. Oleh
kerena itu unsur menembak ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan
Tembakan bebas adalah tembakan yang dihadiahkan pada seorang pemain untuk
mendapatkan angka, sebagai akibat diganggunya dengan kasar oleh pemain lawan
lingkaran.
wasit.
4. Tidak menginjak garis tembakan bebas atau masuk daerah bersyarat sampai bola
Fase utama tembakan bebas dimulai dengan gerakan sesaat akan menembak bola
di bawa sedikit ke bawah dengan menekuk kedua lutut kemudian dengan gerakan
serentak lutut diluruskan, bola di bawa ke depan atas kepala, tangan kanan membawa
bola dan tangan kiri melepas bola kalau diperhatikan sat bola lepas tangan kanan
lurus pada siku. Fase terakhir adalah gerakan follow through yaitu lecutan
pergelangan tangan tembak. Fase – fase gerakan gerakan dalam gerakan tembakan
bebas merupakan suatu kesatuan gerakan yang berirama, karena irama tembakan
bebas keluar dari kedua tungkai yang menekukkan lutut, bersamaan dengan badan
yang menolakkan tekukkan lengan dan lecutan pergelangan tangan secara berirama.
Menurut James Hay (1985: 222) sudut tembakan bebas yang baik adalah antara
minimal 46º dan maksimal 73º. Tetapi sudut yang paling baik adalah sekitar 49º dan
55º.
Gambar 1
Sudut tembakan bebas 46º, 49º, 55º dan 73º
Tujuan utama dari tembakan bebas adalah memasukkan bola ke keranjang lawan.
Untuk itu dibutuhkan tenaga atau kekuatan untuk menggerakkan bola dari tangan ke
olahraga bola basket melibatkan seluruh alat-alat gerak, baik alat gerak aktif (otot)
maupun alat gerak pasif (tulang). Menembak dalam permainan bola basket
pergelangan tangan dan jari-jari tangan. Untuk mendapatkan tembakan yang baik
diperlukan impuls tenaga yang sesuai dengan berat bola dan jarak dengan keranjang
basket. Tenaga atau kekuatan yang digunakan prosesnya dimulai dari tubuh bagian
bawah yaitu kaki. Pada saat otot-otot berkontraksi impuls tenaga mulai ditranfer
untuk kerja otot-otot kaki, kemudian saat kedua lutut diluruskan sampai bola
terdorong dari tangan sampai ke keranjang, impuls tenaga ditrasfer dari otot-otot kaki
ke otot-otot betis, otot paha, otot pinggang, otot badan, otot bahu, otot lengan dan
2003: 15) Penyebab terjadinya tembakan yang terlalu pendek atau tidak sampai ke
ring basket karena tidak menggunakan tekukan lutut, tidak ada following-through
atau memiliki irama tembakan yang tidak seimbang dan terlalu pelan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan
tangan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan suatu tembakan bebas untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih
dalam mengenai hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil
tembakan bebas pada permainan bola basket.
1.2 Permasalahan
Sesuai dengan latar belakang di atas maka dapat di kemukakan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dangan hasil tembakan
2. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas
4. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan
bola basket ?
bola basket ?
1.3 Penegasan Istilah
Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Hasil Tembakan Bebas Dalam
Permainan Bola Basket Pada Siswa Putera Ekstrakulikurer SMA 1 Kendal Tahun
Pelajaran 2004 / 2005 ”, untuk menghindari salah penafsiran istilah yang digunakan
dalam penulisan skripsi ini berikut akan dijelaskan istilah yang dipakai dalam penelitian
ini, yaitu:
1. Hubungan
dihubungkan, (2) sesuatu yang dipakai untuk berhubungan atau menghubungkan, (3)
Yang dimaksud hubungan dalam penelitian ini adalah menghubungkan otot tungkai,
otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan terhadap hasil tembakan bebas dalam
Menurut M. Sajoto kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik yang
menerima beban dalam waktu kerja tertentu. (1988: 58). Tungkai adalah anggota
gerak bawah (extremitas inferior) yang terdiri dari: femur (tulang paha), patella
(tulang tempurung lutut), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), tarsalia (tulang
pergelangan kaki), metatarsalia (tulang telapak kaki), phalanges (tulang jari kaki).
sewaktu bekerja.
Kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah
dalam waktu kerja tertentu (M. Sajoto 1988 : 58). Menurut Sudarminto (1992 : 50 –
51) lengan adalah anggota gerak atas (ekstremitas superior) terdiri dari humerus
(tulang lengan atas), ulna (tulang hasta), radius (tulang pengupil), carpalia (tulang
tangan).
Yang dimaksud dengan kekuatan otot lengan dalam skripsi ini adalah kemampuan
seeorang dalam mempergunakan otot lengan untuk menerima beban sewaktu bekerja.
Pergelangan tangan adalah termasuk anggota gerak atas (extremitas superior) terdiri
Yang dimaksud dengan kelentukan pergelangan tangan dalam skripsi ini adalah
tangan.
5. Tembakan Bebas
Tembakan bebas adalah tembakan yang di hadiahkan pada seorang pemain untuk
mendapatkan angka, sebagai akibat diganggunya dengan kasar oleh pemain lawan
dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain, tiap
mencetak angka.
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas dalam
2. Untuk mengetahui hubungan otot lengan dengan hasil tembakan bebas dalam
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket.
otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas
Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang.
Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain
mencetak angka. Keranjang yang diserang oleh suatu regu adalah keranjang lawan dan
keranjang yang di jaga oleh suatu regu adalah keranjang miliknya. Suatu regu yang telah
mencetak suatu angka terbanyak pada akhir waktu permainan adalah menjadi pemenang.
Permainan bola basket diciptakan pada Desember 1891 oleh Dr.James Naismith,
dikenal dengan Springfield College. Naismith menciptakan permainan bola basket atas
tugas yang diberikan oleh Dr.Luther Gulick untuk membentuk suatu permainan yang
dapat dimainkan dalam ruangan di musim dingin. Bola basket segera terkenal dan
tersebar cepat ke seluruh negeri dan dunia oleh perjalanan para lulusan Sekolah Pelatihan
Pada tanggal 21 Juli 1992 terbentuk federasi bola basket International yang di beri
sebagai presidennya dan Williams Jones sebagai sekretaris Jendral. Untuk pertama
kalinya pada tahun 1936 bola basket dipertandingkan dalam Olimpiade di Jerman dan di
ikuti 21 negara.
Permainan bola basket di Indonesia berasal dari para pedagang Cina dan mulai
berkembang atau mendapat tempat di masyarakat. Mulai daerah Jogja, Sala dan
sekitarnya sesudah kemerdekaan. Pada PON I tahun 1948 di Sala permainan bola basket
dipertandingkan.
tanggal 23 Oktober 1951 dengan Tonny Wen sebagai ketua dan Win Latumeten sebagai
sekretarisnya.
Pada tahun 1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket
2.1.1.2 Lapangan
Menurut Perbasi dalam peraturan resmi bola basket (2004: 1) lapangan permainan
harus rata, memiliki permukaan keras yang bebas dari gangguan atau halangan dengan
ukuran panjang 28 cm dan lebar 15 cm yang diukur dari sudut di dalam garis batas
Lapangan permainan akan di batasi dengan garis batas, meliputi garis akhir (pada
sisi yang pendek) dan garis samping (pada sisi yang panjang). Garis-garis ini bukan
merupakan bagian dari lapangan permainan. Seluruh garis sebaiknya dibuat dengan
warna yang sama (sedapat mungkin putih) dengan lebar 5 cm dan terlihat jelas.
Garis tengah dibuat sejajar dengan garis akhir dari titik tengah garis samping
lapangan permainan dan mempunyai radius 1,8 meter diukur dari sudut terluar lingkaran.
Jika bagian dalam lingkaran tengah diwarnai, warnanya harus sama dengan daerah
bersyarat.
Garis tembakan bebas dibuat sejajar dengan setiap garis akhir. Garis ini
mempunyai ujung terjauh 5,80 meter dari sudut dalam garis akhir dan panjangnya 3,60
meter. Titik tengahnya berada pada suatu garis khayal berhubungan dengan titik tengah
garis tengah.
Daerah tembakan tiga angka suatu regu merupakan seluruh lantai di lapangan
permainan kecuali daerah dekat keranjang lawan yang di batasi oleh dua garis
memanjang dengan tepi terjauh 6,25 meter dari titik lapangan yang tegak lurus langsung
Daerah bangku cadangan regu dibuat di luar lapangan, pada sisi yang sama
dengan petugas meja. Masing-masing daerah akan dibatasi oleh perpanjangan garis akhir,
setidaknya 2 meter panjangnya dan 5 meter dari sudut dalam garis tengah. Disana harus
disediakan 14 tempat duduk di daerah bangku cadangan regu untuk pelatih, asisten
pelatih dan pemain pengganti. Orang lain yang tidak termasuk setidaknya berada 2 meter
Gambar 2
Lapangan Bola Basket
(Perbasi, 2000 : 16)
(transparan) dengan tebal 3 meter sesuai dengan kekerasan kayu (Imam Sodikun, 1992:
82 ). Permukaan rata dan bila tidak tembus pandang, harus berwarna putih.
Dengan lebarnya 1,80 meter dan tingginya 1,05 meter. Di belakang ring dibuat
petak persegi panjang dengan ukuran 59 cm dan tingginya 45 cm dengan lebar garis 5
cm. Batas tepi papan pantul ditandai dengan garis 5 cm tebalnya. Warna garis-garis ini
harus kontras dengan warna dasar papan. Biasanya bila papannya tembus pandang garis-
garisnya putih atau hitam. Garis tepi papan pantul harus sama warnanya dengan warna
Gambar 3
Papan Pantul
(Perbasi, 2000 : 20)
2.1.1.4 Keranjang
Keranjang (basket) terdiri dari ring atau simpai dan jala (Imam Sodikun, 1992:
83).
Simpai terbuat dari besi yang keras, berdiameter 45 cm dan berwarna jingga.
Garis tengah besi simpai 20 mm dengan sedikit tambahan lengkungan besi kecil di bawah
simpai tempat memasang jala. Jarak tepi bawah simpai dengan lantai 3,05 meter. Jarak
terdekat dari bagian dalam tepi simpai 15 cm dari permukaan papan pantul.
Jala terbuat dari tambang putih teranyam dan tergantung sedemikian rupa sehingga
menahan bola masuk keranjang, kemudian terus jatuh ke bawah. Panjang jala adalah 40
cm.
Gambar 4
Keranjang
(Perbasi, 2000 : 22)
2.1.1.5 Bola
Bola yang digunakan adalah bola yang betul-betul bundar terbuat dari kulit, karet
atau sintesis. Kelilingnya antara 75-78 cm dengan berat antara 600-650 gram. Bola
dipompa secukupnya sehingga kalau dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter, pantulannya
Peralatan lainnya :
bola basket dituntut untuk menguasai teknik-teknik dasar dahulu untuk dapat bermain
dengan baik. Penguasaan teknik dasar yang benar akan menunjang ketrampilan bermain
basket. Teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket antara lain: Gerakan kaki (foot
Menurut Imam Sodikun (1992: 59) menembak merupakan sasaran akhir setiap
bermain bola basket, ketrampilan suatu regu dalam permainan bola basket selalu
ditentukan keberhasilan dalam menembak atau memasukkan bola ke dalam ring lawan.
Untuk dapat berhasil dalam menembak perlu dilakukan teknik-teknik yang betul, kerena
tembakan yang dikuasai dengan baik dapat menutupi kelemahan teknik dasar lainnya.
Dalam permainan bola basket ada beberapa jenis tembakan, antara lain:
1.Tembakan dengan dua tangan di dada, 2.Tembakan dengan dua tangan diatas kepala,
loncat dengan satu tangan, 8. Tembakan kaitan, 9. Tembakan lain-lain gaya (Imam
dengan satu tangan. Sedangkan menurut gerak kakinya dibagi tiga yaitu menambak
ditempat, meloncat dan melayang (lay up shoot) (A. Sarumpaet, 1992: 230). Banyak para
pemain basket yang menggunakan teknik menembak dengan satu tangan karena tingkat
keberhasilan masuk tinggi dan mudah dipelajari. Menembak dengan satu tangan harus
diutamakan, sebab kecepatan menembak lebih terjamin dan koordinasi mudah dikuasai,
bila dibandingkan dengan tembakan dengan dua tangan (Sukintaka, 1978: 22). Jenis
tembakan yang dapat menggunakan satu tangan adalah tembakan bebas (free throw),
tembakan dengan melompat (jump shoot), tembakan tiga angka (three point shoot),
Semua tembakan dalam permainan bola basket menurut Hall Wissel (2000: 46-
1. Pandangan (Sight)
Pada saat akan menembak, pusatkan pandangan mata pada ring, tunjukkan sisi muka
lingkaran untuk semua garis tembakan di depan ring. Pandang sasaran dan juga mata
2. Keseimbangan (Balance)
Rentangkan kaki ke depan dan arahkan jari kaki kedepan. Tekuk kaki, ini akan
memberikan tenaga penting untuk tembakan. Kepala harus segaris pinggang dan kaki.
Gambar 5
Posisi kaki saat menembak
(Summit, 1997: 93)
3. Posisi tangan
Letakkan tangan cukup rapat dengan rileks dan jari-jari terentang secukupnya. Posisi
tangan yang rileks akan menjadi arah alami, bola berada pada jari, jadi tidak pada
telapak tangan. Tangan yang tidak menembak di bawah bola dan tangan yang
Pegang bola didepan dan diatas bahu untuk menembak, antara telinga dan bahu.
Pertahankan siku-siku tetap di dalam. Saat siku didalam, bola sejajar dengan basket.
5. Irama menembak
Menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku tembak, kelenturan
pergelangan tangan dan jari tangan. Diawali dengan lutut sedikit lentur. Saat kaki
terentang, punggung dan bahu terentang ke atas. Arahkan lengan, pergelangan tangan
dan jari lurus pada keranjang. Lepaskan bola dari jari tengah dengan sentuhan ujung
jari.
6. Follow through
Setelah melepas bola dari jari tengah, pertahankan lengan tetap di atas dan terentang
dengan jari tengah menunjuk lurus pada target. Telapak tangan menghadap ke bawah.
Gambar 7
Follow Through
(Summit, 1997: 92)
Tembakan dalam permainan bola basket ada 2, yaitu : tembakan lapangan dan
tembakan bebas (free throw). Tembakan lapangan adalah suatu percobaan memasukkan
bola ke keranjang lawan selama dalam waktu pertandingan. Tembakan ini dilakukan oleh
siapapun pemain penyerang dari daerah manapun di dalam lapangan sesuai dengan
peraturan. Bola masuk ring di beri nilai dua, sedangkan dari garis three point di beri nilai
tiga.
Tembakan bebas adalah kesempatan yang di berikan kepada seorang pemain
untuk mencetak satu angka, tidak dihalangi pemain lawan, dari belakang garis tembakan
bebas dan di dalam setengah lingkaran. (Perbasi, 2004: 54). Tembakan bebas dilakukan
paling lama 5 detik di mulai sejak bola di berikan oleh wasit kepada pemain yang akan
melakukan tembakan. Tembakan bebas dilakukan apabila terjadi kesalahan teknik dan
dalam ring. Ketahanan mental adalah kunci untuk meningkatkan prestasi di semua lini
keahlian dasar, termasuk menembak. Percaya diri dalam menembak dan keberhasilan
dalam menembak adalah faktor yang paling konsisten pada penembak-penembak handal.
Tembakan bebas menurut Hall Wissel (2000: 53) terdiri dari 3 fase yaitu fase
persiapan, fase pelaksanaan dan fase follow through. Fase tembakan bebas adalah:
a. Fase Persiapan
Penegasan yang positif, letakkan kaki untuk menembak sedikit di luar tanda, sikap
yang seimbang (4), tangan yang tidak menembak di bawah bola (5), tangan yang
menembak di belakang bola (6), ibu jari rileks (7), siku masuk ke dalam (8), bola
antara telinga dan bahu (9). Bahu rileks (10), nafas dalam (rileks) (11) dan
2. Fase Pelaksanaan
Pada fase ini terdapat suatu gerakan dan sikap urutan sebagai berikut:
Lihat target (1), ucapkan kata-kata kunci secara berirama (2), rentangkan kaki,
punggung dan bahu (3), rentangkan siku (4), lenturkan pinggang dan jari-jari ke
depan (5), lepaskan jari telunjuk (6), tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas
(7).
Gambar 9
Fase Pelaksanaan
(Wissel, 2000: 53)
Lihat target (1), lengan terentang (2), jari telunjuk menunjuk pada target (3), telapak
tangan ke bawah saat shooting (4), seimbangkan dengan telapak tangan ke atas (5).
Posisi tangan tetap di atas sampai bola masuk ke dalam ring (6).
Gambar 10
Fase Follow Through
(Wissel, 2000: 53)
Kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang diperlukan dalam usaha
peningkatan prestasi. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen
yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya (M. Sajoto,
1988: 57). Peningkatan kondisi fisik mempunyai tujuan meningkatkan fisik atlet ke
kondisi puncak.
Untuk meningkatkan kondisi fisik ada dua jalan secara metodis, ialah peningkatan
fisik umum dan peningkatan fisik khusus. Yang termasuk peningkatan fisik umum
adalah: kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan kelentukan. Sedangkan yang
termasuk peningkatan fisik khusus adalah stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi,
beban dalam waktu kerja tertentu. Sedangkan menurut Suharno HP (1986: 35) kekuatan
adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tatanan atau beban dalam melakukan
aktifitas.
fisik secara keseluruhan karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik.
Disamping itu kekuatan memegang peranan penting melindungi atlet dari kemungkinan
cedera.
yang sangat penting terhadap keberhasilan tembakan. Tekukan kaki akan memberikan
tenaga penting untuk tembakan. Pemain yang tidak menekuk kakinya pada saat
keranjang karena bola tidak sampai keranjang (Hall Wissel, 2000: 46). Dengan menekuk
kaki disamping untuk keseimbangan juga akan memberikan kekuatan yang besar untuk
Menurut Soedarminto (1992: 60-61) tungkai terdiri dari tungkai atas dan
tungkai bawah. Tungkai atas terdiri atas pangkal paha sampai lutut, sedangkan tungkai
bawah terdiri atas lutut sampai kaki. Tulang tungkai terdiri atas: Tulang pangkal paha,
Tulang paha, Tulang kering, Tulang betis, Tulang tempurung lutut, Tulang pangkal kaki,
Tulang telapak kaki, Tulang ruas jari kaki (Syaifudin, 1997: 31)
abduktor longus. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut M. abduktor femoralis dan
lateralis eksternal, M. vastus medialis internal, M. vastus inter medial, Biseps femoris,
urat bawah serta memutar ke dalam, M. sartorius, berfungsi eksorotasi femur, memutar
keluar waktu lutut fleksi, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan
keluar.
Gambar 11
Struktur otot tungkai atas
(Evelyn, 1999: 113)
Otot tulang kering, depan M. tibialis anterior, berfungsi mengangkut pinggir kaki
meluruskan jari telunjuk ke jari tengah, jari manis dan kelingking jari, Otot ekstensi
jempol, berfungsi dapat meluruskan ibu jari kaki, Tendo achilles, berfungsi meluruskan
kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (M. popliteus), M. falangus
Salah satu teknik dasar bola basket yang harus di kuasai adalah menembak.
Karena kemenangan sebuah tim ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke
keranjang. Di samping teknik yang bagus, harus ditunjang dengan kondisi fisik yang
prima, salah satunya adalah kekuatan. Kegunaan kekuatan disamping untuk mencapai
seimbangkan paling tidak oleh dua jari. Lengan yang tidak menembak menjaga
kekuatan yang besar sehingga memungkinkan bola sampai keranjang dan masuk.
bagian atas. Yang terdiri dari: Tulang lengan atas (humerus), Tulang hasta (ulna), Tulang
1. Otot bahu
subskapularis (otot depan balung belikat) berfungsi menengahkan dan memutar lengan
memutar lengan ke luar, M. teres mayor (otot lengan bulat besar) berfungsi memutar
lengan ke dalam, M. teres minor ( otot lengan belikat kecil), berfungsi memutar lengan ke
luar.
bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan, M. brakialis (otot lengan dalam)
mengangkat lengan.
Gambar 13
Struktur otot lengan atas
(Syaifuddin, 1997: 39)
karpi radialis ulnaris. Ketiga otot ini berfungsi sebagai ekstensi lengan (menggerakkan
lengan), Digitonum karpiradialis berfungsi ekstensi dari jari tangan kecuali ibu jari, M.
ekstensor policis longus berfungsi ekstensi ibu jari, Otot-otot sebelah tapak tangan
berfungsi dapat membengkokkan jari tangan, M. pronator teres (otot silang hasta bulat),
berfungsi dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku, M.
palmasis ulnaris (otot-otot fleksor untuk tangan dan jari tangan), berfungsi sebagai fleksi
fungsinya fleksi jari ke dua dan kelingking; M. digitorum profundus fungsinya fleksi dari
1,2,3,4; M. fleksor policis longus, fungsinya fleksi ibu jari, Otot yang bekerja memutar
radialis (pronator dan supinator) terdiri dari M. pronator teres equadratus, fungsinya
melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Sedangkan menurut Sajoto (1998: 58)
segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya. Menurut Suharno (1986: 49)
kelentukan adalah suatu kemampuan dari seseorang dalam melaksanakan gerakan dengan
Dengan kelentukan yang lebih baik seorang pemain basket akan dapat bergerak lebih
membantu keberhasilan tembakan. Pada fase follow through dalam tembakan bebas
(Hall Wissel, 2000: 47). Jumlah dorongan yang harus di berikan pada bola tergantung
dari jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan pergelangan tangan dan jari memberikan
dorongan besar.
Os. Navikular (tulang bentuk kepala), Os. Lunatun ( tulang berbentuk bulan
sabit), Os. Triquetrum (tulang berbentuk segitiga), Os. Fisioformis (tulang berbentuk
kacang).
Os. Multangulum mavus (tulang besar bersegi banyak), Os. Multangulum minus
(tulang kecil bersegi banyak), Os. Kapitatum (tulang berkepala), Os. Hamatum (tulang
berkait).
Gambar 15
Struktur rangka pergalangan tangan
(Syaifuddin, 1997: 26)
1. Penggerak utama untuk fleksi pergelangan tangan ialah; M. fleksor carpi radialis,
3. Penggerak utama untuk abduksi (abduksi radial) ialah; M. fleksor carpi radialis, M.
4. Penggerak utama untuk adduksi (abduksi ulnar) ialah; M. fleksor carpi ulnaris, M.
memberikan tenaga dan kontrol irama tembakan (Hall Wissel, 2000: 46)
kekuatan sehingga bola sampai ring dan kemungkinan bola untuk masuk besar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kekuatan otot tungkai
mempunyai peranan penting dalam hasil suatu tembakan bebas dalam permainan
bola basket
yang tidak menembak di bawah bola yang bertugas untuk menjaga keseimbangan.
Tangan untuk menembak bebas dan tidak perlu menjaga keseimbangan bola (Hall
yang besar, karena dengan kekuatan yang besar akan memungkinkan bola untuk
penting dalam menunjang hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola
basket.
kelenturan pergelangan dan jari tangan. (Hall Wissel, 2000: 47) Setiap para
pemain dalam melakukan tembakan bebas pada permainan bola basket tidak
memberikan dorongan yang besar. Dorongan dan kontrol terakhir berasal dari
tembakan pelenturan pergelangan tangan dan jari kedepan dan ke bawah (Hall
Wissel, 2000: 47) Kelenturan pergelangan tangan merupakan salah satu faktor
penting yang diperlukan dalam melakukan tembakan bebas pada permainan bola
basket.
2.3 Hipotesis
Menurut Sudjana (1996: 219) hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai
ssesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering di tuntut melakukan
kenyataannya.
hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra
BAB III
METODE PENELITIAN
mengumpulkan data penelitiannya (Suharsimi Arikunto, 2002: 136). Salah satu tugas
penting dalam penelitian ilmiah adalah menetapkan ada tidaknya hubungan sebab akibat
itu. Syarat mutlak dalam penelitian itu adalah metode penelitian. Berbobot tidaknya
3.1.1. Populasi
Populasi di batasi oleh jumlah subjek atau individu paling sedikit mempunyai sifat yang
sama. Maksud dari pengertian diatas adalah keseluruhan individu yang akan dijadikan
objek penelitian dam paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Adapun sifat yang sama
anggota ektrakurikuler putra bola basket SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005,
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) sampel adalah sebagian atau wakil yang
diselidiki. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah semua siswa putra
ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005 yang berjumlah 34 siswa.
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara
(Suharsimi Arikunto, 2002: 96). Variabel dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga)
3.2.2.Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil melakukan tembakan bebas
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136) instrumen adalah alat atau fasilitas yang
digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan one-
1) Leg dynamometer
3) Alat tulis
3) Alat tulis
1) Goniometer,
3) Alat tulis
1) Bolabasket,
3) Blangko tes,
4) Alat tulis.
1) Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran
kekuatan otot tungkai dengan leg dynamometer, 2) Sebelum melakukan tes siswa diberi
contoh cara penggunaanya, 3) Siswa berdiri pada leg dynamometer dengan lutut ditekuk
membentuk sudut 130 – 140 derajat, tubuh tegak lurus dan pandangan ke depan, 4)
Panjang rantai dynamometer diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan posisi
Baca penunjukan jarum pada skala saat maksimum tercapai, 8) Tes dilakukan dua kali
Gambar 16
Pengukuran kekuatan otot tungkai
(Depdikbud, 1986: 32)
kekuatan otot tungkai dengan pull and push dynamometer, 2) Sebelum melakukan
tes siswa diberi contoh cara penggunaanya, 3) Siswa berdiri tegak dengan kaki
dibuka selebar bahu dan pandangan lurus ke depan, 4) Posisi lengan dan tangan
tegak lurus dengan bahu, 5) Dorong alat tersebut sekuat tenaga, 6) Pada saat
mendorong, alat tidak boleh menempel pada dada, tangan dan siku tetap sejajar
dengan bahu, 7) Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik.
Gambar 17
Pengukuran kekuatan otot lengan
(Depdikbud, 1996: 26)
kekuatan otot tungkai dengan goniometer, 2) Sebelum melakukan tes siswa diberi contoh
cara penggunaanya, 3) Siswa duduk pada tempat yang sudah disediakan dan Gonoimeter
berada di atas meja, 4) Telapak tangan siswa diletakkan di samping menempel pada
dengan mengangkat jarum penunjuk, 6) Baca penunjukan jarum pada skala saat
maksimum tercapai, 7) Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik.
Gambar 18
Pengukuran kelentukan pergelangan tangan
(Barry Nelson, 205)
3: .4.4 Tes hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket
1. Siswa berdiri di daerah hukuman, 2) Mendengar aba-aba “ya” maka siswa melakukan
tembakan bebas, 3) Tidak boleh menginjak atau melewati garis sebelum bola lepas dari
tangan, 4) Percobaan dilakukan sepuluh kali, 5) Setiap bola masuk di beri skor satu, skor
1. Faktor Kesungguhan
Kesungguhan hati dari masing-masing subyek antara satu dengan yang lain tidak
sama. Cara yang ditempuh adalah mengawasi dan mengontrol subyek dalam melakukan
tes, cara ini dilakukan agar subyek bersungguh-sungguh dalam melakukan tes.
penggunaan alat. Sehingga dari peneliti dan petugas memberi contoh sebaik mungkin
penggunaan alat.
Pemberian materi mmpunyai peranan yang besar dalam pencapaian hasil yang
baik. Cara yang ditempuh adalah sebelum pelaksanaan tes subyek diberi petunjuk secara
lisan setelah itu didemonstrasikan agar subyek dapat mencontoh dan bagi subyek yang
4. Faktor Psikologis
melaksanakan test sering muncul perasaan grogi, ini sangat berpengaruh terhadap hasil
Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu
penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis,
Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit.
Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan
Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang digunakan untuk
Data yang dinilai adalah data variabel bebas: kekuatan otot tungkai (x1), kekuatan
otot lengan (x2), dan kelentukan pergelangan tangan (x3), serta variabel terikat yaitu hasil
tembakan bebas (Y). Karena data-data ini berupa angka-angka (kuantitatif) maka perlu
analisis regresi sederhana dan regresi ganda sedangkan untuk mempermudah dan
meminimalisir kesalahan, pengolahan data menggunakan sistem komputer yaitu SPSS
10.
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan
di analisis. Dalam pengujian ini penulis melakukan uji normalitas data menggunakan
Uji linearitas adalah uji untuk mengetahui apakah antara variabel bebas (X1, X2,
X3) mempunyai hubungan yang linear dengan variabel terikat (Y) atau tidak. Dalam
melakukan uji uji homogenitas varian. Ini dilakukan untuk menguji kesamaan beberapa
sampel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis Levene Statistic
persamaan garis regresi yang diperoleh berarti / bermakna atau tidak untuk digunakan
3.6.5.1 Analisis pertama adalah mencari korelasi kekuatan otot tungkai (X1) dengan hasil
3.6.5.2 Analisis kedua adalah mencari korelasi kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil
3.6.5.3 Analisis ketiga adalah mencari korelasi kelentukan pergelangan tangan (X3)
3.6.5.4 Analisis keempat adalah mencari korelasi kekuatan otot tungkai (X1), kekuatan
otot lengan (X2) dan kelentukan pergelangan tangan (X3) dengan hasil tembakan bebas
(Y).
Analisis ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi kekuatan otot tungkai (X1),
kekuatan otot lengan (X2), dan kelentukan pergelangan tangan (X3) dengan hasil
Hasil pengukuran kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan terhadap hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada
siswa putera ektrakulikuler SMA I Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005 dapat dilihat pada
Tabel 1.
Deskriptif Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan,
Kelentukan Pergelangan Tangan dan Hasil Tembakan Bebas
Sumber Variasi Kekuatan Kekuatan otot Kelentukan Hasil tembakan
otot tungkai lengan pergelangan tangan bebas
N 34 34 34 34
Mean 59.44 16.29 52.18 4.29
SD 21.44 4.69 10.08 1.34
Maximum 106 26 72 7
Minimum 27 8 30 2
(Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2005, yang diolah)
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata kekuatan otot tungkai dari 34
siswa putera ektrakulikuler SMA I Kendal yang menjadi sampel sebesar 59.44 kg, antara
27 kg dan 106 kg. Kekuatan otot lengan dari 34 siswa tersebut rata-rata mampu menarik
beban 16.29 kg, antara 8 kg dan 26 kg. Terlihat bahwa siswa putera ektrakurikuler SMA
1 Kendal mempunyai kekuatan otot lengan yang bervariasi. Dilihat dari kelentukan
pergelangan tangan, rata-rata 52.18 cm, antara 30 cm dan 72 cm. Rata-rata hasil
Untuk mengetahui lebih lanjut ada tidaknya hubungan kekuatan otot tungkai,
kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas
dapat dilihat dari hasil analisis regresi ganda. Pada penelitian ini analisis regresi dihitung
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data, untuk uji
sebagai pertimbangan untuk menentukan statistik apa yang cocok untuk pengujian
hipotesis. Apabila data distribusi normal, maka statistik yang digunakan yaitu statistik
parametrik adalah analisis regresi. Jika data tidak berdistribusi normal, maka digunakan
Tests of Normality
X1 X2 X3 Y
Kolmogorov-
a
Statistic .140 .119 .150 .146
Smirnov df 34 34 34 34
Sig. .088 .200* .051 .064
Shapiro-Wilk Statistic .920 .959 .943 .937
df 34 34 34 34
Sig. .023 .345 .098 .069
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
otot tungkai sebesar 0.088 > taraf kesalahan 0.05 sehingga distribusi kekuatan otot
tungkai dinyatakan normal. Signifikan kekuatan otot lengan 0.200 > 0.05 Sedangkan
signifikan kelentukan pergelangan tangan 0.051 > 0.05 dan besarnya signifikan hasil
tembakan bebas 0.064 > taraf kesalahan 0.05. Jelas bahwa signifikan masing-masing
Prasyarat berikutnya untuk memenuhi analisis yaitu uji homogenitas varians data.
Uji homogenitas varians data untuk menguji kesamaan beberapa buah populasi. Adapun
Tabel 3
Hasil Uji Homogenitas Varians
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
X1 .539 2 31 .588
X2 3.056 2 31 .061
X3 1.871 2 31 .171
Y 1.552 2 31 .228
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3 terlihat bahwa besarnya statistik levene
statistic pada kekuatan otot tungkai sebesar 0.539 (signifikan 0.588), kekuatan otot
lengan 3.056 (signifikan 0.061), kelentukan pergelangan tangan 1.871 (signifikan 0.171)
dan hasil tembakan bebas sebesar 1.552 (signifikan 0.228). Hasil analisis menunjukkan
Uji kelinearan adalah uji untuk mengetahui apakah antara X1, X2, X3 memiliki
hubungan yang linear atau tidak. Hasil uji linearitas disajikan pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4
Hasil Uji Linearitas Garis Regresi
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2829.006 3 943.002 60.065 .000a
Residual 470.994 30 15.700
Total 3300.000 33
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
0,00). Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi < 0.05, sehingga dinyatakan bahwa
persamaan garis regresi yang diperoleh berarti (bermakna) atau tidak untuk digunakan
sebagai prediksi harga kriterium. Hasil uji keberartian model dapat dilihat pada tabel 5
berikut ini :
Tabel 5
Hasil Uji Keberartian Model
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized B -1.052 .345 .394 .283
Coefficients Std. Error 3.871 .107 .118 .112
Standardized Coefficients Beta .345 .394 .283
t -.272 3.231 3.345 2.522
Sig. .788 .003 .002 .017
Correlations Zero-order .830 .860 .823
Partial .508 .521 .418
Part .223 .231 .174
a. Dependent Variable: Y
Dari hasil analisis pada tabel 5 thitung untuk kekuatan otot tungkai 3.231
(signifikansi 0.003) kekuatan otot lengan 3.345 (signifikansi 0.002) dan kelentukan
pergelangan tangan 2.522 (signifikansi 0.017). Berdasarkan pada hasil tersebut maka
kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentuikan pergelangan tangan
4.3.1 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Tungkai dengan Hasil
Tembakan Bebas
Hasil analisis korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas
Tabel 6
Hasil output korelasi kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket
Correlations
Y X1
Pearson Correlation Y 1.000 .830
X1 .830 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X1 .000 .
N Y 34 34
X1 34 34
dengan probabilitas sebesar 0.00. Karena probabilitasnya kurang dari taraf kesalahan 5 %
maka hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dan hasil
tembakan bebas pada permainan bola basket (alternatif I) diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada
permainan bola basket dengan kekuatan sebesar 0.830 pada α = 0.05. Dapat dikatakan
makin tinggi kekuatan otot tungkai maka semakin tinggi hasil melakukan tembakan
bebas.
Berikut ini hasil output analisis regresi kekuatan otot tungkai dengan hasil
Tabel 7
Hasil analisis regresi kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket
Model Summary
Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .830a .688 70.652 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X1
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X1
Unstandardized B 8.519 .830
Coefficients Std. Error 5.030 .099
Standardized Coefficients Beta .830
t 1.694 8.405
Sig. .100 .000
Correlations Zero-order .830
Partial .830
Part .830
a. Dependent Variable: Y
Berdasar hasil perhitungan regresi linear sederhana antara kekuatan otot tungkai dengan
: Y = 8.519 + 0.830X…………………………(1)
Model persamaan (1) ini berarti bahwa apabila kekuatan otot tungkai ditingkatkan
satu unit skor, maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.830. unit skor pada
4.3.2 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Lengan dengan Hasil
Tembakan Bebas
Tabel 8 berikut merupakan output hasil analisis korelasi kekuatan otot lengan
Correlations
Y X2
Pearson Correlation Y 1.000 .860
X2 .860 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X2 .000 .
N Y 34 34
X2 34 34
0.860 dengan probabilitas 0.00. Karena probabilitasnya 0.00 lebih kecil dari taraf
kesalahan yang digunakan 0.05 maka hipotesis yang berbunyi ada hubungan kekuatan
Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan
Tabel 9
Hasil analisis regresi kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket
Model Summary
Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .860a .740 91.269 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X2
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X2
Unstandardized B 6.977 .860
Coefficients Std. Error 4.590 .090
Standardized Coefficients Beta .860
t 1.520 9.553
Sig. .138 .000
Correlations Zero-order .860
Partial .860
Part .860
a. Dependent Variable: Y
Berdasar hasil perhitungan regresi linear sederhana kekuatan otot lengan dengan hasil
Model persamaan (1) ini berarti bahwa apabila kekuatan otot lengan ditingkatkan
satu unit skor, maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.860. unit skor pada
4.3.3 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kelentukan Pergelangan Tangan dengan
Correlations
Y X3
Pearson Correlation Y 1.000 .823
X3 .823 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X3 .000 .
N Y 34 34
X3 34 34
0.823 dengan probabilitas 0.00 Tampak bahwa probailitas tersebut kurang dari taraf
kesalahan yang digunakan 0.05 sehingga hipotesis yang berbunyi ada hubungan
kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas (alternatif 3) diterima. Hal
Hasil analisis regresi kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas
Tabel 11
Hasil analisis regresi kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan
bola basket
Model Summary
Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .823a .677 67.053 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X3
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X3
Unstandardized B 8.862 .823
Coefficients Std. Error 5.120 .100
Standardized Coefficients Beta .823
t 1.731 8.189
Sig. .093 .000
Correlations Zero-order .823
Partial .823
Part .823
a. Dependent Variable: Y
Hasil analisis ini diperoleh koefisien determinasi sebesar 0.677. Berdasarkan hasil
analisis regresi sederhana kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas
Model persamaan tersebut berarti bahwa setiap kenaikan satu unit skor pada
kelentukan pergelangan tangan maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.823 unit
4.3.4 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot
perhitungan analisis regresi diperoleh koefisien korerlasi ganda (R) sebesar 0.926 dengan
Karena probabilitasnya jauh lebih kecil dari taraf kesalahan yang digunakan
(0.05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan
otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada
permainan bola basket diterima pada α = 0.05. Analisis tampak pada hasil output
Tabel 12
Hasil output regresi kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket
Model Summary
Change Statistics
Adjusted Sig. F
Model R R Square R Square F Change df1 df2 Change
1 .926a .857 .843 60.065 3 30 .000
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
kekuatan otot tungkai (X1), kekuatan otot lengan (X2) dan kelentukan pergelangan
tangan (X3) dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket (Y), sebesar 0.857.
Hasil analisis persamaan regresi kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan
kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket
Tabel 13
Hasil Output Analisis Regresi Ganda
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized B -1.052 .345 .394 .283
Coefficients Std. Error 3.871 .107 .118 .112
Standardized Coefficients Beta .345 .394 .283
t -.272 3.231 3.345 2.522
Sig. .788 .003 .002 .017
Correlations Zero-order .830 .860 .823
Partial .508 .521 .418
Part .223 .231 .174
a. Dependent Variable: Y
Hasil analisis regresinya diperoleh koefisien rergresi maka ditemukan persamaan
Model persamaan tersebut mengandung arti bahwa apabila ketiga variabel bebas yaitu
kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan secara
bersama-sama ditingkatkan satu unit skor maka akan terjadi peningkatan pada hasil
tembakan bebas sebesar 0.973 (0.345 + 0.345 +0.283) unit skor konstanta (-1,052)
tersebut terlihat bahwa t hitung untuk kekuatan otot tungkai sebesar 3.231 dengan
probabilitas 0.003. Besarnya t hitung untuk kekuatan otot lengan sebesar 3.345 dengan
probabilitas 0.002 dan t hitung untuk kelentukan pergelangan tangan sebesar 2.522
dengan probabilitas 0.017. Dari ketiga variabel tersebut secara bersama-sama kekuatan
otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan mempunyai
4.4 Pembahasan
Kekuatan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat penting dalam
menjalankan aktivitas manusia. Salah satu bentuk aktivitas manusia adalah olahraga.
Manusia memerlukan kekuatan sebagai salah satu faktor penunjang dalam melakukan
aktivitas olahraga, karena kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang
bekerja.
kaki adalah dasar keseimbangan. Menekuk kaki akan memberikan tenaga penting untuk
tembakan sehingga kekuatan otot tungkai mempunyai peranan dalam hasil tembakan
Dengan melihat kenyataan ini maka kekuatan otot tungkai bagi pemain basket
perlu ditingkatkan lagi, agar mencapai prestasi yang maksimal. Banyak cara yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai seseorang, oleh karena itu perlu
tenaga atau kekuatan untuk dapat mendorong bola sampai ke ring basket. Proses
pemindahan ini dimulai dari tungkai, kemudian ke pinggul, badan dan berpangkal ke
lengan. Untuk dapat melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket dengan
baik, dibutuhkan kekuatan sebagai salah satu faktor penunjang salah satunya kekuatan
otot tungkai.
otot beserta persendian pada seluruh daerah penggerak. Hasil penelitian menunjukkan
tangan dan jari ke depan dan ke bawah. Jumlah dorongan yang harus anda berikan pada
bola bergantung dari jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan pegelangan tangan dan
4.4.4 Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekuatan otot tungkai, kekuatan
hubungan yang cukup berarti dengan ketepatan menembak pada permainan bola basket.
Namun secara parsial kekuatan otot lengan yang mendominasi pengaruhnya terhadap
ketepatan menembak tembakan bebas. Sedangkan kekuatan otot tungkai dan kelentukan
4.4.5 Sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot
Untuk besarnya sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan
hasil tembakan bebas sebesar 68.8 %. Kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas
sebesar 74.0 %. Kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas sebesar
67.7 %. Dan besarnya sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan
otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas sebesar 85.7
%.
BAB V
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil penelitian dapat diambil beberapa simpulan
antar lain :
1. Hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk kekuatan otot tungkai sebesar 0.830
dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini
menunjukkan kekuatan otot tungkai ada hubungan yang signifikan dengan hasil
menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera
dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima, dengan
hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera
sebesar 0.823 dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima.
signifikan dengan hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket
4. Hasil analisis koefisien untuk kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan
kelentukan pergelangan tangan sebesar 0.926 dengan probabilitas 0.00 < 0.05,
yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan kekuatan otot tungkai,
kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan ada hubungan yang
signifikan dengan hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket
kekuatan otot lengan sebesar 74.0 %, kelentukan pergelangan tangan sebesar 67.7
% dan untuk ketiga variabel dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran kepada siswa
putera ekstrakurikuler bola basket SMA 1 Kendal dan peneliti lain yang berminat
dapat melakukan teknik tembakan bebas yang baik diperlukan latihan untuk
pergelangan tangan karena ketiga komponen fisik ini mempunyai peranan yang
DAFTAR PUSTAKA
Ambler, Vic. 1982. Petunjuk untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung: CV
Pioner.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek- Aspek Psicologis dalam Coaching. Semarang:
IKIP.
H. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran, EGC.
Hay, James. 1985. The Biomechanics of Sports Techniques. New Jerse. Prentice-Hall,Inc.
M. Sajoto. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Orahraga.
Semarang: Dahara Prize.
Wissel, Hall. 2000. Bolabasket dilengkapi Program pemahiran Teknik dan Taktik.
Terjemahan Bagus Pribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
W.J.S Purwadarminta. 1976. Kamus dan Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Lampiran I
Data Hasil Tes dan Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan
Kelentukan Pergelangan Tangan
Tabel
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
X1 X2 X3 Y
Kolmogorov-
a
Statistic .140 .119 .150 .146
Smirnov df 34 34 34 34
Sig. .088 .200* .051 .064
Shapiro-Wilk Statistic .920 .959 .943 .937
df 34 34 34 34
Sig. .023 .345 .098 .069
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel
Hasil Uji Homogenitas Varians
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
X1 .539 2 31 .588
X2 3.056 2 31 .061
X3 1.871 2 31 .171
Y 1.552 2 31 .228
Lampiran V
Tabel Hasil Uji Linearitas Garis Regresi dan Uji Keberartian Model
Tabel
Hasil Uji Linearitas Garis Regresi
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2829.006 3 943.002 60.065 .000a
Residual 470.994 30 15.700
Total 3300.000 33
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Tabel
Hasil Uji Keberartian Model
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized B -1.052 .345 .394 .283
Coefficients Std. Error 3.871 .107 .118 .112
Standardized Coefficients Beta .345 .394 .283
t -.272 3.231 3.345 2.522
Sig. .788 .003 .002 .017
Correlations Zero-order .830 .860 .823
Partial .508 .521 .418
Part .223 .231 .174
a. Dependent Variable: Y
Lampiran VI
Tabel
Hasil output korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan tembakan bebas pada
permainan bola basket
Correlations
Y X1
Pearson Correlation Y 1.000 .830
X1 .830 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X1 .000 .
N Y 34 34
X1 34 34
Tabel
Hasil analisis regresi antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan tembakan bebas pada
permainan bola basket
Model Summary
Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .830a .688 70.652 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X1
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X1
Unstandardized B 8.519 .830
Coefficients Std. Error 5.030 .099
Standardized Coefficients Beta .830
t 1.694 8.405
Sig. .100 .000
Correlations Zero-order .830
Partial .830
Part .830
a. Dependent Variable: Y
Lampiran VII
Tabel
Hasil output korelasi antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan tembakan bebas pada
permainan bola basket
Correlations
Y X2
Pearson Correlation Y 1.000 .860
X2 .860 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X2 .000 .
N Y 34 34
X2 34 34
Tabel
Hasil output korelasi antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan tembakan bebas pada
permainan bola basket
Model Summary
Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .860a .740 91.269 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X2
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X2
Unstandardized B 6.977 .860
Coefficients Std. Error 4.590 .090
Standardized Coefficients Beta .860
t 1.520 9.553
Sig. .138 .000
Correlations Zero-order .860
Partial .860
Part .860
a. Dependent Variable: Y
Lampiran VIII
Tabel
Hasil output korelasi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan
bebas pada permainan bola basket
Correlations
Y X3
Pearson Correlation Y 1.000 .823
X3 .823 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X3 .000 .
N Y 34 34
X3 34 34
Tabel
Hasil output korelasi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan
bebas pada permainan bola basket
Model Summary
Change Statistics
Model R R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .823a .677 67.053 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), X3
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X3
Unstandardized B 8.862 .823
Coefficients Std. Error 5.120 .100
Standardized Coefficients Beta .823
t 1.731 8.189
Sig. .093 .000
Correlations Zero-order .823
Partial .823
Part .823
a. Dependent Variable: Y
Lampiran IX
Tabel
Hasil output regresi antara kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan
pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket
Model Summary
Change Statistics
Adjusted Sig. F
Model R R Square R Square F Change df1 df2 Change
1 .926a .857 .843 60.065 3 30 .000
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Tabel
Hasil Output Analisis Regresi Ganda
Coefficientsa
Model
1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized B -1.052 .345 .394 .283
Coefficients Std. Error 3.871 .107 .118 .112
Standardized Coefficients Beta .345 .394 .283
t -.272 3.231 3.345 2.522
Sig. .788 .003 .002 .017
Correlations Zero-order .830 .860 .823
Partial .508 .521 .418
Part .223 .231 .174
a. Dependent Variable: Y