You are on page 1of 3

Mengapa kita perlu mempelajari psikologi perkembangan atau yang biasa dikenal dengan

perkembangan masa hidup (Life Span Development)? Jika anda sudah atau akan menjadi
orangtua atau guru, tanggung jawab terhadap anak-anak sudah menjadi bagian dari kehidupan
anda sehari-hari. Semakin banyak anda belajar tentang mereka, maka semakin baik anda
berurusan dengan mereka.

Dengan mempelajari perkembangan masa hidup maka kita akan mengetahui bagaimana
karakteristik perkembangan dan persoalan-persoalan kontemporer dalam perkembangan masa
hidup kita sebagai manusia. Seperti bagaimana karakteristik manusia pada usia anak-anak awal
dan persoalan apa sajakan yang berkaitan dengan usia anak-anak awal.

Perkembangan masa hidup memiliki 2 macam perspektif atau pandangan. Pertama, pendekatan
tradisional (traditional approach) adalah pendekatan yang menekankan perkembangan pada
perubahan ekstrim dari lahir hingga masa remaja saja. Sedangkan yang kedua, pendekatan masa
hidup (the life-span approach) adalah pendekatan yang menekankan pada perubahan
perkembangan terjadi selama masa hidup manusia.

Menurut pakar perkembangan masa hidup, Paul Baltes, perspektrif perkembangan masa hidup
(life-span perspective) mencakup tujuh kandungan dasar yaitu: Perkembangan bersifat seumur
hidup, multidimensional, multidireksional, plastis, melekat secara kesejarahan, multidisiplin, dan
kontekstual. Berikut adalah penjelasan dari setiap kandungan tersebut.

Perkembangan bersifat seumur hidup. Tidak ada periode usia yang mendominasi
perkembangan hidup. Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam
cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan. Sehingga selama proses bertambahnya usia,
maka selama itulah proses perkembangan akan terus berjalan.

Perkembangan bersifat multidimensional. Perkembangan terdiri atas dimensi biologis,


kognitif, dan sosial. Dimensi inilah yang dikaji dalam setiap periode perkembangan manusia.
Bahkan dalam satu dimensi semacam intelegensi, terdapat banyak komponen, seperti intelegensi
abstrak, intelegensi nonverbal, intelegensi sosial, dan lain-lain

Perkembangan bersifat multidireksional. Beberapa dimensi atau komponen dari suatu dimensi
dapat meningkat dalam masa pertumbuhan, sementara dimensi lainnya menurun. Misalnya,
orang dewasa akan lebih arif dalam berpikir mengingat pengalaman yang banyak, tetapi disisi
lain ia merasa mudah lelah jika malakukan pekerjaan berat.

Perkembangan bersifat lentur (plastic). Bergantung pada kondisi kehidupan individu,


perkembangan terjadi melalui banyak cara yang berbeda. Sehingga manusia satu dan lainnya
belum tentu memiliki proses perkembangan yang sama. Misalnya, kemampuan penalaran orang
dewasa dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan orang dewasa lainnya melalui pengalaman
pribadi.

Perkembangan melekat secara kesejarahan. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor sejarah


dimana individu hidup. Seorang berusia 40 tahun mengalami depresi berat akibat perang dunia
pertama, akan berbeda dengan seorang berusia 40 tahun mengalami depresi pada waktu sekarang
ini.

Perkembangan dipelajari oleh berbagai multidiplin. Para pakar psikologi, sosiologi,


antropologi, neurosains, dan peneliti kesehatan semuanya mempelajari perkembangan manusia
dan berbagi persoalan untuk membuka misteri perkembangan masa hidup manusia.

Perkembangan bersifat kontekstual. Perkembangan manusia mengikuti konteks yang meliputi


linkungan, sosial, kebudayaan, dan lain-lain. Sehingga individu dilihat sebagai makhluk yang
sedang berubah di dalam dunia yang sedang berubah.

Dengan mempelajari perkembangan masa hidup atau psikologi perkembangan, maka kita akan
menemukan informasi tentang siapa kita, bagaiamana kita dapat seperti ini dan kemana masa
depan akan membawa kita.

Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan
pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam
pengertian periode atau fase perkembangan.

Klasifikasi periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai berikut:
Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan dan akhir anak anak,
masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan masa akhir dewasa.

Perkiraan rata rata rentang usia menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum kapan
suatu periode mulai dan berakhir. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pada
setiap periode tahap tahap perkembangan manusia:

Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini
merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme
yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9
bulan.

Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau
24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan belajar sosial.

Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa
bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah.
Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri,
mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi
huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah
memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.

Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode
perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira
setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun
sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung
telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan.
Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.

Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa
awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18
tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan
berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran
semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia
belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun.
Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan
bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab,
memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada
usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah
masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu
generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta
mempertahankan kepuasan dalam berkarir.

Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian
diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

You might also like