Professional Documents
Culture Documents
www.budhicivileng.blogspot.com Page 1 / 61
DAFTAR ISI
Hal
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 3
STANDAR ………………………………………………………………………………. 7
www.budhicivileng.blogspot.com Page 2 / 61
PENDAHULUAN
Untuk dapat memahami lebih jauh Pekerjaan Sistem Cakar Ayam Modifikasi perlu
diketahui terlebih dahulu latar belakang, sebagai berikut :
1. Sistem “Cakar Ayam” temuan Prof. Dr. Ir. RM Sedyatmo Hadmohoedojo (1961)
- Sejarah Singkat :
• Ditemukan tahun 1961, sebagai fondasi tower transmisi tegangan tinggi di atas
tanah lunak/rawa-rawa.
• Tanah lunak : daya dukung ± 1,5 – 3,0 t/m2.
• Perkembangan selanjutnya diaplikasikan untuk :
Fondasi gedung bertingkat, fondasi menara air, fondasi pilar/abutment
jembatan, sistem perkerasan jalan raya, lapangan terbang, yang kesemuanya
berada di atas tanah lunak sedang.
• 1989 diaplikasikan di jalan Sitiawan dan Malaka, Malaysia pada medan tanah
lunak/rawa-rawa.
- Metode perancangan sistem Cakar Ayam menurut Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Pada gambar diperlihatkan gaya-gaya dan momen yang bekerja di bawah pelat
beton yang diakibatkan oleh beban Q di pinggir. Beban Q dapat digantikan oleh
beban terpusat Q1 di tengah pelat dengan ditambahkan momen M = Q2 x 0,5 L
(L = lebar pelat beton dan Q = Q1 = Q2). Akibat Q1 akan terjadi tekanan terbagi
rata sebesar q = Q1/L dan akibat momen (M) akan ditahan oleh momen-momen
lawan yang bekerja pada pipa-pipa Cakar Ayam ( m = 2/3 x P x h, dengan
P = tekanan tanah pasif total yang bekerja pada setiap pipa dan h = tinggi Cakar
Ayam).
- Konsep Dasar
• Pipa-pipa Cakar Ayam berfungsi sebagai stiffener (pengaku) sehingga slab tipis
(15 cm) dapat berperilaku seperti slab “tebal” (± 45 cm) namun dengan berat
sendiri slab yang jauh lebih kecil.
• Sangat berfungsi bagus apabila mendukung beban terpusat atau momen.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 3 / 61
• Karena “kakunya” slab, beban terpusat mampu disebarkan ke luasan efektif
yang relatif besar, sehingga meskipun tanahnya lunak namun bearing
capacitynya jadi besar.
• Lendutan akibat beban terpusat relatif jauh lebih kecil.
• Defferential settlement yang terjadi relatif jauh lebih kecil.
• Yang menahan rotasi pipa bukan tekanan tanah pasif (Kp) namun reaksi
subgrade horizontal (Kn).
• Tidak dapat mengatasi masalah consolidation settlement terutama bila
dibangun di atas timbunan.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 4 / 61
• Hardiyatmo (2000)
Melakukan pengujian eksperimental di laboratorium Mekanika Tanah Fakultas
Teknik UGM menyimpulkan “
♦ Jarak penyebaran lendutan dari pusat beban akibat beban titik terjadi pada
radius kira-kira 4-5 kali diameter cakar.
♦ Tekanan tanah lateral yang melawan rotasi Cakar Ayam bukanlah tekanan
tanah pasiif (Ph = Hy Kp), tetapi tekanan tanah dengan koefisien Kn (modulus
reaksi subgrade horisontal). Sehingga tekanan tanah lateral (Ph) di
sembarang kedalaman cakar dinyatakan oleh : Ph = Hy Kn.
- Modifikasi 2
Slab langsung berada pada elevasi tanah asli setelah distripping seperlunya (tidak di
atas timbunan). Sistem Cakar Ayam berfungsi sebagai sub-base atau fondasi. Dalam
keadaan dimana permukaan jalan harus berada di atas permukaan tanah asli, maka
diperlukan timbunan. Semua bahan yang memenuhi syarat timbunan bisa dipakai
dengan CBR terendam minimum 2% dan tinggi timbunan maksimal 80 cm. Dalam hal
ini sistem CAM berfungsi sebagai base.
- Modifikasi 3
• Dikembangkan “bahan timbunan ringan” (berat volume bisa dibuat < 1) bahan
tersebut ditimbun di atas slab Cakar Ayam, sesuai keperluan untuk mencapai
elevasi jalan, untuk timbunan > 2 m (Suhendro).
www.budhicivileng.blogspot.com Page 5 / 61
• Dikembangkan “precast hollow box” sebagai pengganti timbunan, yang beratnya
dapat mencapai 0,5 kali berat timbunan konvensional, untuk timbunan ± 1,5 m
(Suhendro – Hardiyatmo).
• Masalah consolidation settlement lebih teratasi.
• Waktu pelaksanaan jauh lebih cepat karena bisa dibuat di luar lokasi pekerjaan
(pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan penanaman Cakar Ayam dan
konstruksi slab) dan dipindahkan/dibawa ke lokasi pekerjaan pada waktunya.
Modifikasi ini telah diterapkan dalam bentuk pengujian eksperimental skala penuh
oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada, pada lokasi daerah tambak di Surabaya dimana pipa
beton diganti dengan pipa baja tahan karat/galvanis dan slab beton langsung
menapak pada tanah asli (dasar tambak) dengan lantai kerja 5 cm.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 6 / 61
STANDAR
Bila tidak ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis ini, maka diharuskan mengikuti
ketentuan-ketentuan serta petunjuk-petunjuk yang dimuat dalam buku-buku standar
sebagai berikut :
• NI – 2 (PBI-1971), Peraturan Beton Bertulang Indonesia.
• PUBI – 1982, Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan Indonesia.
• ASTM, American Society of Testing Material
• ACI – 1976, American Concrete Institute
• AASHTO – 1978 atau sesudahnya, American Association of State Highway and
Transportation Officials.
BINA MARGA
• No. 01/ST/BM/1972 : Spesifikasi Pelaksanaan Pembangunan Jalan Raya.
• SII/SNI : Standard Industri Indonesia/Standard Nasional Indonesia.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 7 / 61
BAB I
PEKERJAAN TANAH
1. PEKERJAAN PERSIAPAN/PEMELIHARAAN
1.1. Pematokan
Pemborong harus mengerjakan pematokan untuk menentukan sumbu (as) dan elevasi
(peil), garis dan kemiringan daerah sekitarnya sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan
ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Ahli sebelum mulai pekerjaan selanjutnya. Yang
disebut Ahli disini yaitu Engineer dari Konsultan yang dianggap oleh Bouwheer (principal)
mampu dan bisa diberi wewenang (Bekwam dan Bevoegd) dan kemudian ditunjuk oleh
Bouwheer untuk melaksanakan tugas pengawasan pada proyek ini.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Pemborong untuk kemudian disetujui
Ahli. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Ahli dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan yang dapat digunakan sebagai dasar pembayaran. Pemborong wajib, seperti
yang disebutkan dalam Surat Perjanjian Pemborong, untuk menyediakan alat-alat ukur
dan perlengkapannya, juru-juru ukur yang mampu untuk melaksanakan pekerjaan ini dan
pekerja-pekerja serta melaksanakan pengujian hasil pematokan dan hasil pekerjaan lain
yang sehubungan dengan pekerjaan pematokan.
Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh Ahli atau dipasang sendiri oleh
Pemborong harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda yang
rusak atau hilang harus segera diganti dengan yang baru dan disetujui pemasangannya
kembali oleh Ahli. Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar pelaksanaan,
Pemborong harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu.
Ahli akan membubuhkan tanda tangan persetujuan atau pendapat/revisi pada suatu
lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada Pemborong. Setelah diperbaiki
Pemborong harus mengajukan kembali gambar yang oleh Ahli diminta untuk direvisi.
Gambar tersebut harus digambar kembali dikertas kalkir untuk memungkinkan
direproduksi.
Setelah disetujui, maka Pemborong akan menyerahkan kepada Ahli gambar kalkir asli
dan 3 (tiga) lembar hasil reproduksinya.
Ukuran maupun huruf yang dipakai pada gambar tersebut sesuai dengan ketentuan Ahli.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 8 / 61
1.2. Jumlah Pekerjaan
Jumlah pekerjaan dari bermacam-macam galian dan timbunan yang akan diperhitungkan
pembiayaannya dalam suatu perjanjian Pemborong, terbatas pada ukuran-ukuran yang
tercantum dalam gambar pelaksanaan, gambar-gambar standar, gambar-gambar profil
melintang dan memanjang yang disyahkan oleh Ahli. Galian/timbunan yang dikerjakan di
luar dari pembatasan-pembatasan itu tidak akan diberikan pembayaran.
Ahli akan menentukan kemiringan dan landai pada timbunan dan atau galian dalam
pelaksanaan sesudah diketahui secara lebih pasti tentang sifat-sifat tanah yang
bersangkutan. Hal ini akan diukur dan dicatat oleh Pemborong. Pemborong akan
memeriksa kembali catatan ini dan apabila sesuai akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan dan akan dipakai sebagai dasar pembayaran nanti. Galian dan timbunan di
luar yang ditentukan tidak akan dibayar. Kelebihan penggalian harus ditimbun kembali
sesuai dengan petunjuk Ahli. Sisa timbunan diratakan atau dikembalikan kesemuanya
sesuai putusan Ahli. Setelah dikonsultasikan pada Direksi Pekerjaan.
1.3. Selokan-selokan
Pemborong harus membangun/membuat selokan-selokan tepi jalan kerja, simpangan-
simpangan, seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan, atau yang ditunjuk oleh Ahli,
agar air tidak mengganggu konstruksi timbunan, atau galian selama pekerjaan
berlangsung.
Pemborong juga harus mengusahakan sistem pengaliran air yang cukup baik, dan
dengan pentahapan yang seksama agar sistem drainage itu sudah dapat berjalan
sebagaimana mestinya sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong harus selalu
membersihkan selokan-selokan tersebut sehingga aliran selalu lancar. Kerusakan
pekerjaan akibat tidak cukup baiknya aliran air akan menjadi tanggung jawab Pemborong
sepenuhnya. Pembayaran untuk galian selokan samping (side ditches) dan simpangan
yang bersifat tetap harus tercakup dalam harga penawaran.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 9 / 61
menjadi 4 (empat) macam, yaitu galian tanah biasa, galian batu, galian konstruksi dan
galian tambahan.
Semua macam pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini untuk
keempat galian di atas, syarat-syarat kerja untuk bidang lain ketentuan-ketentuan letak
peil, dimensi, dan lain-lain seperti yang tercantum pada gambar pelaksanaan atau
petunjuk Ahli. Untuk itu Pemborong harus melihat dan menentukan sendiri keadaan tanah
di tempat pekerjaan untuk menyusun harga penawaran. Keterangan tentang sifat-sifat
tanah diperlihatkan pada gambar pelaksanaan atau hasil penyelidikan tanah hendaknya
tidak dianggap sebagai hal yang pasti untuk dasar penyusunan harga penawaran.
Setelah kontrak dibuat, tidak dibenarkan adanya claim yang diakibatkan karena
kesalahtafsiran dalam jarak angkut, kubikasi, dan macam tanah. Selama pekerjaan tanah
penanganan terhadap debu harus benar-benar diperlihatkan sehingga tidak mengganggu
lingkungan, terutama bagi pesawat, bilamana perlu tanah harus selalu disiram air.
2.2. Pembersihan
Kecuali dinyatakan lain pada syarat-syarat khusus atau yang tertera pada gambar-
gambar pelaksanaan, maka seluruh daerah pembangunan harus dibersihkan dari semak-
semak dan akar-akar pohon. Dalam hal ini tidak dibenarkan melakukan pembakaran
sampah/tumbuhan hasil penebangan dari jenis apapun, dan juga tidak menggunakan
bahan kimia untuk membersihkan tanaman-tanaman/tumbuhan.
Atas pembersihan dan pengupasan di luar batas-batas ini tidak akan diberikan
pembayaran kepada Pemborong, kecuali pekerjaan semacam itu diperintahkan oleh Ahli
secara tertulis yang menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut diperhitungkan sebagai
pekerjaan tambah dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Seluruh kerusakan termasuk
pagar, yang terjadi saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Pemborong atas
tanggungannya sendiri.
Pemborong harus bertindak hati-hati sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalam area
pekerjaan. Pada pelaksanaan pembersihan, Pemborong harus berhati-hati untuk tidak
mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainya.
Pekerjaan pembersihan dan pengupasan terdiri dari pembersihan segala macam tumbuh-
tumbuhan, semak-semak, tanaman lainnya, sampah-sampah dan bahan-bahan yang lain
yang mengganggu dan termasuk pencabutan akar-akar, sisa-sisa konstruksi, seperti
www.budhicivileng.blogspot.com Page 10 / 61
pondasi bekas bangunan, pekerjaan jalan raya dan lain sebagainya dan sisa-sisa material
dari pekerjaan pembersihan satu dan lain halnya sehubungan dengan persiapan
pelaksanaan pekerjaan berikutnya, kecuali bila Ahli menentukan lain.
Bila material-material yang tidak diinginkan itu memang harus dibuang, tanah yang
digunakan untu menutup lobang sebagai gantinya harus dipadatkan lapis per lapis
setebal 20 cm, dan dengan kepadatan 90% dari maksimum kepadatan normal standard
yang diselidiki menurut test ASTM D 1557.
Penggalian untuk dasar suatu konstruksi perkerasan harus menurut evaluasi dari garis
atau titik duga (peil) yang tercantum dalam gambar rencana yang dilampirkan pada
kontrak. Untuk pekerjaan tersebut Pemborong harus melaksanakannya dengan hati-hati
dan penuh tanggung jawab terhadap pembentukan muka tanah serta kepadatannya
www.budhicivileng.blogspot.com Page 11 / 61
sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi terlampir pada kontrak. Semua material
hasil galian yang tidak baik serta ditolak oleh Ahli sebagai bahan urugan, tidak boleh
dipergunakan sebagai bahan urugan dan harus dibuang keluar daerah pembangunan
atau tempat lain yang telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
2.4.2. Urugan
Pekerjaan urugan terdiri dari pekerjaan pengurug tanah guna keperluan pekerjaan sesuai
dengan syarat-syarat, sehubungan dengan ini dan ketentuan-ketentuan yang tercantum
pada gambar pelaksanaan, kedudukan, kemiringan bagian-bagian dan dimensi-dimensi
atau yang ditunjuk oleh Ahli.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 12 / 61
atas air dan selanjutnya bisa dipergunakan tanah biasa untuk memenuhi
persyaratan.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 13 / 61
b. Kandungan air dalam material urugan yang akan dipadatkan harus sesuai dengan
kandungan air optimun yang telah ditentukan berdasarkan proctor test dengan
batas-batas toleransi + 5% dan -2% dan setelah disetujui Ahli.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 14 / 61
3.2. Hal-hal Lain
Bila ada hal-hal yang menyangkut langsung pelaksanaan pekerjaan dan yang belum
termasuk dalam spesifikasi ini, maka hanya boleh dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan dari Ahli.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 15 / 61
BAB II
PEKERJAAN PERKERASAN CAKAR AYAM
(MODIFIKASI)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pelaksanaan konstruksi perkerasan jalan sistem Cakar Ayam yang
mempunyai persyaratan dan ketentuan-ketentuan seperti tercantum dalam spesifikasi ini
serta mempunyai ukuran-ukuran dan kemiringan seperti dalam gambar rencana, yaitu :
- pekerjaan Sub-Base (untuk pipa Cakar Ayam dari Baja tidak diperlukan),
- pembuatan dan penanaman pipa Cakar Ayam,
- pekerjaan lantai kerja (lean concrete),
- pekerjaan landasan plat beton (slab concrete).
Bahan-bahan lainnya, seperti : besi tulangan, bahan perawat beton (curing compund)
selambat-lambatnya 60 hari sebelum pekerjaan beton dimulai Pemborong harus sudah
mengajukan usulan-usulan pemakaian bahan tersebut, dilengkapi dengan buku-buku
keterangan (literatur) teknik yang dapat dipertanggungjawabkan serta contoh-contoh dari
bahan yang akan dipergunakan.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 16 / 61
2.1.2. Uji Pendahuluan untuk Mendapatkan Persetujuan
Contoh-contoh (samples) untuk uji pendahuluan harus ditunjuk/ditentukan oleh Ahli atau
pihak ketiga yang ditunjuk oleh Ahli dengan disaksikan oleh pihak Pemborong. Pengujian
harus dilaksanakan di laboratorium yang telah diketahui oleh Ahli.
Jumlah dan macam pengujian pada prinsipnya tidak dibatasi, tetapi yang terpenting
adalah harus mengikuti spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 17 / 61
Bahan batu yang akan dipecah harus dari batuan induk yang mempunyai sifat stabil dan
tahan terhadap pengaruh air dan cuaca, serta tidak mengandung kotoran-kotoran yang
tidak dikehendaki yang bisa berpengaruh terhadap sifat dan ciri-ciri beton, seperti :
kekuatan (strenght), kepadatan (impermeability) dan keawetan (durability).
Bilamana diperlukan, agregat harus dicuci dan disaring dahulu agar kotoran-kotoran yang
menempel atau dikandungnya hilang. Sebelumnya Pemborong sudah harus mengajukan
keterangan/ dokumen, literatur teknik serta data-data dari mesih pencuci dan mesin
penyaring yang akan dipergunakan serta cara pengambilan batu dari sumber (quarry)
yang diusulkan. Agregat yang dihasilkan bisa ditolak apabila homogenitas dan
keteraturan (regularity) dari bahan batuan yang dipergunakan diambil dari sumber tidak
bisa dijamin dan berlainan. Contoh-contoh bahan batu yang diambil dari stock piles
sumber paling tidak harus mewakili produksi efektif selama 1 minggu serta harus
sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk mendapatkan hasil sebagai berikut :
- Pemeriksaan petographic dari batuan induk (ASTM C-295), juga sudah harus
diperhitungkan kemungkinan-kemungkinan akan adanya berbagai macam material
yang ikut membentuk agregat tersebut.
- Daya tahan terhadap abrasi dengan Los Angeles Machine Test untuk agregat kasar
dengan ukuran lebih kecil dari 1 ½” (37,5 mm) adalah maksimun 35% untuk 500
putaran (ASTM C-131) dengan ukuran lebih besar dari ¾” (20 mm) maksimun 35%
untuk 1000 putaran (ASTM C-535) pada kecepatan 30-33 rpm.
- Kandungan sulfat dari setiap fraksi dalam S03.
- Kandungan Chloride (C1) untuk setiap fraksi (ASTM 1411).
Dalam hal bila sebagai bahan batu yang dipergunakan adalah batuan bulat/bronjol
campur pasir (sirtu), maka terlebih dahulu sebelum dipecah oleh mesin pemecah batu,
harus melalui proses pencucian dan penyaringan. Apabila pasir yang dihasilkan akan
langsung dimanfaatkan sebagai agregat halus untuk campuran beton, maka terlebih
dahulu sebelum dipergunakan harus melalui proses pencucian 1 (satu) kali lagi atau lebih,
sehingga memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Analisa gradasi harus masuk ke dalam kurve/batas-batas toleransi gradasi pasir
alam.
- Kotoran-kotoran organik maksimun 0,2% (organic impurities test, ASTM C40).
- Kadar lempung/tanah liat dalam material gembur lainnya maksimum 3% (day lumps
and friable particles ASTM C 142).
- Material halus yang dicuci lewat saringan No. 200 maksimun 3%, (ASTM C117).
www.budhicivileng.blogspot.com Page 18 / 61
- Faktor penyerapan air maksimum 5% (ASTM C 128).
- Besarnya fineness modulus harus sesuai dengan persyaratan gradasi.
- Sand equivalent minimum 75 (ASTM D 2419).
Untuk memenuhi persyaratan gradasi agregat halus ini, bisa dicampur dengan pasir alam
(natrual sand), seperti pasir sungai, pasir galian/sedotan atau disebut sebagai pasir beton
berkualitas baik dan memenuhi persyaratan umum/teknis serta persyaratan gradasi.
Dalam hal telah didapat pasir alam khusus yang telah memenuhi persyaratan teknis
lainnya sesuai spesifikasi ini, maka pasir alam khusus ini dapat dipergunakan sebagai fine
aggregate (agregat halus) seluruhnya atas sebagian (sebagai campuran pasir pecah).
Baik pasir pecah maupun pasir alam harus mempunyai persyaratan-persyaratan lainnya,
seperti yang telah disebutkan pada pasal 2.2. dari spesifikasi ini.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 19 / 61
2.3.2. Persyaratan Gradasi Pasir Pecah (Abu Batu, Screenings)
Pada pemecahan batu perlu diusahakan agar pasir pecah yang dihasilkan harus
memenuhi persyaratan-persyaratan gradasi pasir pecah, seperti di bawah ini :
Bila pasir pecah tersebut akan dipergunakan sebagai agregat halus pada campuran
beton, maka disyaratkan untuk dikombinasi dengan pasir alam sehingga akan memenuhi
batas-batas toleransi gradasi agregat halus yang disyaratkan seperti pada pasal 2.3.4
spesifikasi ini.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 20 / 61
Dalam hal apabila 100% dalam kebutuhan agregat halus pasir alam khusus yang telah
memenuhi syarat umum agregat halus seperti pada pasal 2.3.1. spesifikasi ini, maka pasir
alam khusus tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi agregat halus seperti pada
pasal 2.3.4.
Agregat ini harus lolos saringan 3/4” – 1” tetapi tertinggal di atas saringan No. 4 (5 mm),
serta ukuran dari agregat kasar in perlu dibagi menjadi 2 (dua) fraksi lagi, yaitu fraksi
kasar atau agregat kasar (coarse aggregate) dan fraksi sedang atau agregat sedang
(medium aggregate).
www.budhicivileng.blogspot.com Page 21 / 61
- Daya tahan terhadap abrasi dengan Los Angeles Machine Test harus kurang dari
35% pada 500 putaran (ASTM C 131).
- Soundness Test bila mempergunakan Magnesium Sulfate maksimum 18% dan bila
menggunakan Sodium Sulfate maksimum 12% (ASTM C 88).
- Material Finner than sieve No. 200 by washing harus kurang dari 1% (ASTM C 117).
- Absorption water of coarse aggregate harus kurang dari 5% (ASTM C127).
www.budhicivileng.blogspot.com Page 22 / 61
2.5. Persyaratan Gradasi Agregat Campuran
Persyaratan gradasi agregat campuran untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
A. Persyaratan gradasi untuk slab beton type : K 350
www.budhicivileng.blogspot.com Page 23 / 61
C. Persyaratan gradasi untuk lean concrete, type K 90
Semua agregat harus ditumpuk dulu sebelum dipergunakan dan harus dijaga agar tidak
terjadi segregasi selama penumpukan. Hanya agregat yang hasil pengujiannya telah
memenuhi persyaratan teknis umum dan persyaratan gradasi pada spesifikasi ini yang
boleh ditumpuk/ditimbun sesuai petunjuk Ahli, serta harus dijaga agar jangan sampai
tercampur dengan agregat/bahan yang lainnya.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 24 / 61
Tempat penumpukan, penimbunan atau/dan pencampuran harus dilengkapi dengan jalan
kerja yang diperkeras serta sistem drainase yang baik, sehingga roda-roda dari alat-alat
kerja seperti loader truck dan sebagainya tidak mengotori agregat yang ada pada
stock/tumpukan.
Penggunaan peralatan atau cara penanganan yang tidak sesuai sama sekali dilarang,
seperti penggunaan buldozer atau loader dengan roda dari rantai besi (metal tracks)
adalah sama sekali dilarang untuk penumpukan agregat. Semua peralatan yang akan
dipergunakan harus disetujui terlebih dahulu oleh Ahli.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 25 / 61
Dalam hal dipergunakan semen curah dalam silo, maka pada saat akan dipergunakan
dalam adukan beton, temperatur semen tersebut tidak boleh lebih dari 700C. Pemborong
harus betul-betul memperhatikan temperatur semen yang dikirim dari pabriknya. Untuk ini
Pemborong diminta melengkapi dengan metal thermometer pada silo-silo penyimpanan
semen PC.
Besarnya kandungan sulfat dan chloride dalam air tersebut tidak boleh melebihi batas-
batas yang telah ditentukan sesuai dengan spesifikasi AASHTO T 26. Air adukan beton
tidak boleh mengandung butir-butir zat padat lebih dari 0,20% dan tidak boleh
mengandung larutan garam lebih dari 1,5%.
Apabila Pemborong memerlukan pengolahan khusus untuk air ini, agar dapat memenuhi
persyaratan yang diminta (PBI ’71, NI-2 dan ACI Standard 318-71) sesuai dengan mutu
betonnya, maka biaya pengolahan air ini harus sudah termasuk dalam harga satuan
pengadaan betonnya. Dalam hal air tersebut akan digunakan untuk adukan beton, maka
benda uji mortar semen dari air adukan tersebut bila dibandingkan dengan benda uji
www.budhicivileng.blogspot.com Page 26 / 61
mortar semen yang mempergunakan air bersih (air suling) setelah diuji pada umur 28
(dua puluh delapan) hari tidak boleh menunjukkan perubahan-perubahan waktu
pengerasan (setting time), tanda-tanda ketidaksempurnaan, atau terjadinya cacat-cacat,
dan tidak boleh terjadi penurunan kekuatan lebih dari 10%.
Apabila masih belum yakin, atau terdapat hal-hal yang meragukan maka Pemborong bisa
diminta untuk mengadakan pengujian-pengujian tambahan mengenai admixture tersebut
atas biaya Pemborong.
Pemasok/Supplier admixture harus bisa menjamin bahwa admixture yang dilever atau
diserahkan kepada Pemborong selalu mempunyai komposisi yang sama dengan contoh
yang telah disetujui oleh Ahli sesuai dengan spesifikasi dalam ASTM C 494, yaitu liquid
admixture type D.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 27 / 61
2.10. Concrete Curing Compound
Concrete curing compound merupakan suatu cairan untuk melapisi permukaan slab beton
sehabis dicor, agar memperlambat penguapan selama proses pengerasan awal dari
beton, serta mengurangi kenaikkan temperatur pada beton akibat panas matahari.
Curing compound yang akan dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi ASTM C 309.
Sebelum dipergunakan, maka Pemborong harus mendapatkan buku keterangan
tekniknya yang lengkap serta contoh dari barangnya. Bilamana dalam buku keterangan
tekniknya tersebut tidak menunjuk kepada standar ASTM, maka dalam surat
pengusulannya Pemborong harus melampirkan salinan/copy dari standar ASTM yang
dimaksud.
Penjual concrete curing compound harus bisa menjamin bahwa barang yang dilevernya
kepada Pemborong selalu mempunyai komposisi yang sama dengan contoh yang telah
disetujui.
Semua jenis tulangan (anyaman atau batangan) yang akan dipergunakan harus bersih
dari kotoran-kotoran yang bisa merusak, kerak besi, karatan yang berat, cat, lemak, atau
www.budhicivileng.blogspot.com Page 28 / 61
sejenisnya, serta tidak boleh ada cacat pada waktu pembuatannya, seperti berkeping
atau retak-retak (fins and tears).
Untuk karatan ringan sekedar warna besi berubah, Pemborong tidak dituntut untuk
membersihkannya, tetapi kerak-kerak besi yang lepas dari karatan yang berat sehingga
menjadi kerak, maka Pemborong harus membersihkannya lebih dahulu sebelum
dipergunakan.
Dalam hal tulangan akibat dari pembersihan kerak-kerak besi yang lepas dari karatan
berat, maka sejauh masih dapat dipergunakan oleh Pemborong harus disetujui Ahli dan
bilamana karatan terlalu berat sehingga kekuatannya sudah meragukan, maka Ahli bisa
memerintahkan kepada Pemborong untuk mengadakan uji ulang ke suatu laboratorium
yang telah disetujui oleh Ahli. Bilamana jumlah pesanan cukup banyak untuk dikapalkan,
maka inspeksi pengamatan mutu (pengambilan contoh dan pengujian-pengujian besi
tulangan) bisa dilaksanakan di sumber dari Penjual.
Besi Tulangan yang belum diinspeksi sebelum dikapalkan, harus diinspeksi setelah
barang tersebut sampai di tempat pekerjaan. Meskipun demikian, Ahli masih mempunyai
hak untuk pengambilan contoh lagi (resampling) secara random dan mengadakan
inspeksi semua besi beton yang berada di tempat pekerjaan, untuk meyakinkan apakah
telah sesuai dengan dengan spesifikasi standard.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 29 / 61
- Proses pengerolan (rolling process) terhadap besi tulangan yang dilaksanakan oleh
pabriknya.
- Ciri-ciri atau identifikasi dari proses pemanasan tungku beserta bahan pembantu
yang dipergunakan, (seperti : jenis oksigen, dsb.), dari besi tulangan yang dirol.
- Sifat-sifat chemis dan fisis dari proses pemanasan dari besi tulangan yang akan dirol.
2.11.2. Identifikasi
Pabrik pembuatnya harus memasang label identifikasi yang jelas pada setiap ikatan
tulangan sebelum diadakan inspeksi. Label identifikasi tersebut harus menunjukkan
nomor pengujian dari pabrik pembuatnya beserta jumlah atau tanda-tanda pengenal lain
yang bisa menunjukkan jenis bahan seperti tercantum dalam surat sertifikat, pada setiap
ikatan tulangan.
Joint filler yang akan digunakan pada pekerjaan ini yaitu jenis self expanding cork joint
filler (contohnya : spandex). Self expanding cork joint filler ini harus memenuhi standard
spesifikasi ASTM D-1752 dan ASTM D-545.
Bila dalam buku keterangan teknik tersebut tidak menunjuk kepada standar ASTM, maka
dalam surat pengusulannya Pemborong harus melampirkan salinan/copy dari standar
ASTM yang dimaksud, bilamana perlu Pemborong harus melaksanakan pengujian-
pengujian yang diminta oleh ahli terhadap bahan-bahan yang akan dibeli. Pengujian-
www.budhicivileng.blogspot.com Page 30 / 61
pengujian harus dilaksanakan pada laboratorium yang telah ditetapkan/disetujui oleh Ahli,
atas biaya sepenuhnya dari Pemborong.
3. PERSYARATAN PERALATAN
Peralatan dan alat-alat lainnya yang akan dipergunakan untuk menangani bahan-bahan
dan melakukan semua bagian dari pekerjaan, terlebih dahulu harus disetujui oleh Ahli,
seperti : design, kapasitas, dan keadaan mekaniknya. Peralatan harus ada di tempat
pekerjaan cukup waktunya sebelum dimulainya operasi konstruksi. Hal ini diperlukan
untuk pemeriksaan dan persetujuan.
Sebelum dipesan/dipasang central mixing plant ini, baik merk maupun kapasitasnya harus
disetujui oleh Ahli terlebih dahulu. Bilamana Pemborong akan mempergunakannya alat
pengaduk jenis truck mixer atau transit mixer, baik untuk keseluruhan adukan (truck
mixed concrete), maka Pemborong harus mendapatkan izin tertulis terlebih dahulu dari
Ahli.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 31 / 61
3.3. Agitators (Transit Mixers)
Agitators berfungsi sebagai pembawa (hauling) adukan basah dari central mixing plant
(type wet-mix) sesuai pasal 3.2. di atas ke lokasi pengecoran.
Agitators bisa berupa truck mixers yang beroperasi dengan kecepatan agitating dan truck
agitators sendiri, dan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi ASTM C
94. Sebelum dipesan/dipergunakan transit mixers ini baik merk, type, maupun
kapasitasnya harus disetujui oleh Ahli terlebih dahulu.
Mesin pengecor ini harus diperlengkapi atau dibuat sedemikian rupa sehingga mudah
distel menurut lebar slab beton yang akan dicor sesuai dengan gambar rencana. Arah
www.budhicivileng.blogspot.com Page 32 / 61
dan ketinggian dari adukan beton yang akan dicor pada mesin pengecor/pembagi beton
harus selalu dikontrol, agar tetap terbagi rata selebar slab yang akan dicor.
Screw Roller yang meninggalkan jejak atau ketidakrataan permukaan yang sulit untuk
diperbaiki, atau menghasilkan permukaan yang kasar akibat pembilasan air, atau cacat-
cacat pada permukaan lainnya sehingga mesin perata/screw roller tersebut dipandang
tidak mampu menghasilkan permukaan slab yang memuaskan, maka mesin tersebut
tidak boleh dipergunakan.
Arah dan ketinggian dari screw roller pada mesin perata harus selalu dipelihara
kedudukannya oleh Pemborong. Tarikan tali harus dipasang sejajar dengan titik-titik
kontrol ketinggian dari permukaan slab seperti yang direncanakan, tetapi di samping itu
juga secara otomatis sebagai alat pengontrol untuk mesin perata agar tebal slab yang
disyaratkan selalu terpenuhi.
3.4.3. Vibrators
Sebelum gundukan adukan beton dari mesin discharger diratakan dengan mesin perata
(finisher), Pemborong diharuskan melaksanakan pemadatan pertama dengan
tongkat/jarum penggetar (needle vibrator). Penggetaran dengan tongkat penggetar ini
harus dilaksanakan pada seluruh lebar slab sepanjang tuangan adukan baru. Untuk ini
maka jumlah tongkat-tongkat penggetar harus cukup, yaitu 1 alat untuk lebar maksimum 2
meter dengan diameter 2” untuk penggetaran bagian tengah, serta 1 1/4" untuk bagian kiri
dan kanan tepi slab.
Tidak dibenarkan menggetarkan/memadatkan beton pada satu tempat selama lebih dari
15 detik. Kemudian dibelakangnya adalah alat pemadat yang kedua, berupa papan
penggetar (plater vibrator) yang sekaligus memadatkan dan meratakan kembali.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 33 / 61
Alat penggetar dapat dipasang pada spreader/hopper atau finishing machine atau dapat
pula dipasang pada carriage terpisah. Alat penggetar tidak boleh berhubungan dengan
joint load transver device, sub-grade atau side forms. Frekuensi dari surface vibrator
(plate vibrator) harus tidak kurang dari 3500 impulses per menit untuk vibrator biasa dan
minimum 7000 impulses per menit untuk speed vibrator.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 34 / 61
merata ke seluruh permukaan beton dengan tanpa mengalami gangguan hembusan
angin.
Pemborong harus menyediakan protection crane dalam jumlah yang cukup yang bisa
melindungi slab selama beton masih dalam keadaan plastis (tidak boleh terganggu), yaitu
minimal sampai umur slab tersebut melewati masa initial setting.
Rel untuk pengecoran slab harus ditopang oleh peralatan yang cukup kokoh untuk
mendukung bekerjanya alat-alat pengecoran, seperti concrete train, finisher, tenda
pelindung, dan sebagainya. Panjang bekisting dan rel yang dimiliki Pemborong sekurang-
kurangnya 3 kali panjang rencana pengecoran perharinya.
Mengenai persyaratan dari masing-masing alat seperti disebutkan dala pasal 3. di atas.
Jenis peralatan :
1. Batch mixing plant (kecuali menggunakan ready mix concrete)
www.budhicivileng.blogspot.com Page 35 / 61
2. Cetakan besi untuk pipa beton Cakar Ayam (tidak berlaku bagi pipa Cakar Ayam dari
baja).
3. Transit mixer truck.
4. Concrete train/concrete discharger.
5. Needle vibrator.
6. Plate Vibrator.
7. Concrete finisher (screw roller atau jenis lainnya).
8. Brooming/grooving machine (alat pembentuk permukaan).
9. Mesin Cutter yang dilengkapi dengan vibrator untuk alur-alur dummy joint pada beton
slab yang masih lunak atau setidak-tidaknya mesin gergaji beton (concrete sawing
machine) untuk beton slab yang telah berumur lebih dari 10 jam (final setting) dan
tidak boleh lebih dari 18 jam (kecuali tidak diisyaratkan adanya dummy joint).
10. Mesin cutter untuk memotong permukaan beton yang menonjol/bergelombang atau
setidak-tidaknya mesin poles yang kuat untuk pekerjaan ini.
11. Bekisting besi dan rel.
12. Protection crane (tenda pelindung panas dan hujan) kecuali dengan cara lain atas
persetujuan perencana.
13. Kelengkapan peralatan untuk perawatan beton (karung goni basah, truck tangki air,
alat semprot curing compound, dan lain-lain).
4. PERSYARATAN PELAKSANAAN
4.1. Persyaratan Pengadukan
Volume beton yang diaduk pada batch mixing plant tidak boleh melebihi kapasitas
nominal dalam kubikasi seperti yang dinyatakan dalam buku keterangan teknik yang
dikeluarkan oleh pabriknya. Sedangkan waktu pengadukan beton tidak boleh dari 90 detik
dan tidak boleh melebihi dari 120 detik untuk satu kali batch. Kemudian adukan beton ini
harus dituang ke dalam truck pengangkut dengan cara sedemikian rupa seperti telah
ditentukan pada pasal 3.3. di atas, sehingga segregasi atau tumpahannya mortar semen
ataupun agregat bisa dicegah. Adukan beton harus dibuat dengan dengan tingkat
kekentalan (slump) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam buku ini pada
waktu diserahkan di tempat pengecoran.
Dalam hal akan menentukan tingkat kekentalan adukan beton pada waktu dituang dari
mixer, Pemborong terlebih dahulu pada saat melaksanakan trial mix, juga ditentukan
pengetesan slump loss, initial setting, dan pengetesan lainnya. Pemborong harus sudah
www.budhicivileng.blogspot.com Page 36 / 61
memperhitungkan, terutama yang berhubungan dengan lamanya pengangkutan, serta
kemungkinan adanya gangguan/kerusakan alat-alat cor.
Pengecoran dengan cara menambah air atau bahan lainnya di luar spesifikasi, sama
sekali tidak diperbolehkan, kecuali atas izin Ahli. Adukan Beton pada waktu akan dicor
mempunyai nilai slump maupun temperatur di luar batas-batas yang ditetapkan dalam
spesifikasi ini sama sekali tidak boleh dipergunakan dan harus segera dibuang ke tempat
yang telah ditunjuk oleh Ahli.
- Agregat
Dalam penakaran agregat, Pemborong harus mengadakan koreksi berat tiap-tiap fraksi
agregat sesuai dengan besarnya kandungan air atau kelembaban dalam agregat.
Kandungan air atau kelembaban dalam agregat harus diukur setiap hari, atau bilamana
ada perubahan cuaca yang dipandang perlu, terutama untuk agregat halus yang
mempunyai daya absorbsi lebih besar daripada agregat kasar. Kandungan air atau
kelembaban yang diukur dalam agregat halus harus diperhitungkan dalam koreksi berat
dari agregat yang bersangkutan serta koreksi berat air sebelum pengadukan dimulai.
Ketepatan penakaran tiap-tiap fraksi agregat harus dalam batas-batas toleransi ± 3%
berat total agregat dan untuk seluruh agregat (agregat campuran) harus dalam batas-
batas toleransi ± 2% dari jumlah total adukan.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 37 / 61
diperhitungkan/dikoreksi dengan banyaknya air (moisture content) yang dikandung dalam
agregat. Penakaran air ini harus mempunyai ketepatan ± 2% dari jumlah total yang
dipergunakan dalam pengadukan.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 38 / 61
Keterangan : *) dengan mesin cetak
**) dengan tenaga manusia
Catatan :
Dalam hal keadaan terpaksa dimana semen type V dan semen type IP sulit didapat, maka
campuran beton pipa Cakar Ayam dapat diganti dengan type I, dengan syarat kendungan
semen yang tertera dalam daftar di atas harus ditambah, sehingga kandungan semen
type I menjadi minimum 350kg/m3 beton.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 39 / 61
- Lokasi yang akan dicor harus bersih dari benda-benda lepas dan kotoran-kotoran
lainnya.
*) Dalam hal menggunakan pipa Cakar Ayam dari baja (berat 34 kg), tidak diperlukan
sub-base untuk landasan bagi alat pancang pipa Cakar Ayam tersebut, maka lantai
kerja langsung digelar di atas sub-grade (tanah asli/urugan) yang diratakan dan
dipadatkan seperlunya dan cukup kuat (tidak ambles) diinjak orang (> 0,3 kg/cm2)
4.4.2. Pengecoran
Adukan beton harus dicor dengan mempergunakan kereta pengecor (concrete train) yang
dipasang melintang melangkahi lantai kerja yang akan dicor dan bisa bergerak di atas rel
yang dipasang sejajar dengan arah pengecoran lean concrete. Pengecoran lantai kerja
harus menghasilkan ketebalan dan kemiringan yang sesuai dengan ketentuan yang
tertera dalam gambar rencana.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 40 / 61
beton pada suatu tempat selama lebih dari 15 detik. Waktu penggetaran di suatu tempat
tidak boleh melebihi batas waktu secukupnya seperti tersebut di atas untuk mendapatkan
beton yang padat tanpa terdapat air bebas di permukaan.
Adukan beton ini harus terus menerus dipadatkan ke arah cetakan/bekisting dan
sepanjang lebarnya. Harus dijaga agar jarum penggetar tidak mengenai bekisting, alat
perata/finisher serta bagian-bagian beton yang telah mulai mengeras, karena itu jarum
penggetar tidak boleh dipasang lebih dekat 5 cm dari tempat tersebut. Jarum penggetar
harus dimasukkan ke dalam adukan beton secara vertikal, tetapi dalam keadaan khusus
boleh miring maksimum 450 serta selama pengetaran tidak boleh digerakkan ke arah
horizontal, yang akan mengakibatkan terjadinya segregasi meterial.
Dalam hal lantai terjadi kerusakan, seperti diakibatkan oleh bekerjanya alat-alat berat di
atas permukaannya, maka Pemborong atas petunjuk Ahli harus memperbaiki sebelum
pekerjaan selanjutnya dimulai, demikian pula bila terjadi retak lebar (lebih dari 0,5 mm)
akibat penyusutan yang berlebihan atau sebab-sebab lain.
Tebal plat baja pipa, diameter pipa, panjang pipa dan jarak pipa satu sama lain pada
waktu ditanamkan ke dalam tanah harus mengikuti syarat dan gambar rencana.
Tebalnya lapisan galvanis harus sesuai dengan spesifikasi yang dijamin masa ketahanan
karatnya oleh pabrik yang melakukan galvanis tersebut.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 41 / 61
4.5.1. Persyaratan Bahan Baku Logam Dasar Baja
Bahan baku logam dasar baja adalah cold rolled steel (SPCC) sesuai standard JIS G
3141-1990 dengan toleransi sesuai JIS G 3302 dan telah diproduksi di dalam negeri.
Karena pipa baja galvanis ini akan dipakai sebagai bagian dari sistem Cakar Ayam yang
berfungsi sebagai Sub-Base untuk jalan, sedangkan kondisi tanah sepanjang jalan
sebagai lingkungan bagi pipa tidaklah menentu, maka dalam menetapkan ketebalan
lapisan zinc agar menjamin ketahanan terhadap karat (life time) 30 tahun ditetapkan
coating mass minimum tebal 300 gr/m2 pada baja tebal 1,4 mm s/d 2 mm, yaitu untuk
penggunaan di lingkungan normal (PH 6 s/d 12).
www.budhicivileng.blogspot.com Page 42 / 61
dengan mesin roll dan disambung dengan paku keling alumunium atau lainnya asalkan
dalam urutan deret logam masih sepihak dengan seng posisinya terhadap baja.
Pekerjaan penanaman pipa Cakar Ayam ini harus menghasilkan bidang kontak yang
sempurna antara dinding luar pipa dengan tanah sekelilingnya, serta mempunyai
kedudukan dan peil yang sesuai dengan gambar rencana. Bila antara pipa dan tanah
disekelilingnya masih nampak rongga, maka hal ini harus diperbaiki.
Sebelum dilakukan modifikasi, pipa Cakar Ayam terbuat dari beton bertulang untuk
menanamkannya ada 2 cara :
- Cara Manual, yaitu pipa Cakar Ayam diletakkan pada posisinya, lalu tanah lunak
dalam lingkaran (dalam pipa) digali sedemikian sehingga karena berat pipa beton ± 1
www.budhicivileng.blogspot.com Page 43 / 61
ton, maka pipa akan turun sendiri mengikuti dalamnya penggalian tanah, sampai
pada posisi yang dikehendaki.
- Cara Masinal, yaitu pipa Cakar Ayam diletakkan pada posisinya setelah terlebih
dahulu dibuat lubang bentuk cincin yang sedikit lebih lebar dari pada tebal pipa beton
Cakar Ayam oleh alat yang disebut “driving unit” pada posisi pipa tersebut. Kemudian
pipa dibantu ditekan dengan alat yang disebut “pressing unit” sampai pada level yang
diinginkan.
Setelah dilakukan modifikasi, pipa Cakar Ayam tidak hanya dibuat dari beton bertulang
melainkan dari baja tipis tebal minimum 1,4 mm yang dilapisi seng secara hot dip galvanis
dengan coating mass sebesar 300 gr/m2 dan dilapisi pula dengan epoxy coaltar minimal
100 micron, untuk diameter pipa misalnya 80 cm dan panjangnya 120 cm maka berat pipa
hanya 36 kg. Dengan ukuran-ukuran seperti itu maka untuk menanamkannya ke dalam
tanah cukup dengan penekanan yang relatif kecil. Karena daya perlawanan tanah relatif
lunak yaitu pada luas penampang pipa setebal 1,4 mm hanyalah ± 10 kg, sementara daya
perlawanan tanah yang menjepit luar dalam seluruh panjang pipa pada posisi terakhir
hanya ± 6 ton. Seperti halnya pada pipa beton maka untuk menanamkan pipa-pipa baja
ada 2 cara yaitu :
- Cara Manual, yaitu pipa diletakkan pada posisinya lalu ditumbuk dengan alat tumbuk
atau drop hammer yang mudah dipindah-pindah dan jumlahnya tergantung
produktivitas per-hari per-alat dan target yang harus ditanam perharinya.
- Cara Masinal, yaitu pipa diletakkan pada posisinya lalu ditekan dengan alat-alat
penggetar atau ditekan secara hidraulis. Alat tersebut merupakan perlengkapan
tambahan dari excavator atau mesin yang khusus dibuat untuk itu.
Baik secara manual maupun masinal penggunaan pipa baja tipis ini menghasilkan bidang
kontak yang sempurna antara dinding luar pipa dengan tanah sekelilingnya serta mudah
ditempatkan pada level yang sesuai dengan gambar rencana. Kemiringan sumbu pipa
dari garis vertikal masih diizinkan dalam batas kemiringan yang tidak boleh lebih dari 5%
(1 : 20). Eksentrisitas sumbu pipa dari titik kedudukan yang direncanakan tidak boleh
lebih dari 0,1 kali diameter pipa.
Selanjutnya sub-grade tanah asli/urugan ditutup dengan lantai kerja sesuai gambar yaitu
5 cm. Apabila sub grade terlalu basah karena hujan misalnya, maka perlu lapisan pasir
seperlunya agar tidak becek.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 44 / 61
4.6. Pengecoran Slab (Plat Beton)
Pengecoran slab bisa dilaksanakan setelah Pemborong mengajukan izin tertulis dan telah
disetujui/diizinkan oleh Ahli. Izin akan diberikan setelah persiapan-persiapan untuk
pengecoran slab pada lokasi dimaksud telah dianggap memenuhi syarat. Syarat yang
dimaksud adalah termasuk di dalamnya pekerjaan persiapan pengecoran, antara lain :
- Peil/ketinggian permukaan lantai kerja sudah sesuai dengan rencana.
- Permukaan lantai kerja tidak boleh ada retak-retak yang lebih lebar dari 1 mm yang
memungkinkan menyerap air semen dari adukan slab.
- Permukaan lantai kerja beberapa saat sebelum pengecoran slab harus dibasahi dulu
dengan air sampai kelihatan agak jenuh air.
- Antara dinding luar pipa Cakar Ayam dengan tanah sekelilingnya harus sudah betul-
betul padat dan bilamana masih diragukan/ada rongga-rongga, maka Pemborong
harus memadatkan kembali dengan cara merojok-rojokkan pasir urug sambil diberi
air secukupnya.
- Sebelum anyaman tulangan untuk slab dipasang, permukaan lantai kerja harus
bersih dari segala kotoran/benda-benda asing atau benda-benda lepas dan kotoran-
kotoran minyak akibat pekerjaan-pekerjaan yang telah lalu. Bila dipandang perlu, Ahli
dapat memberitahukan pembersihan kotoran-kotoran ini dengan mempergunakan
methode penyemprotan pasir (sand blasting).
- Pemasangan tulangan yang benar, sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
petunjuk-petunjuk Ahli.
- Pemasangan bekisting sisi kiri-kanan sesuai dengan ketebalan dan kemiringan
rencana, jumlah dari bekisting dan kesiapan alat-alat lainnya yang akan
dipergunakan. Pada landasan untuk rel dan bekisting harus cukup kuat serta padat
sehingga tidak terjadi lendutan atau kerusakan pada saat dilewati oleh concrete
spreader, finisher dan sebagainya.
- Pembersihan lokasi yang akan dicor dari benda-benda lepas dan lain-lain sekali lagi
setelah anyaman tulangan slab sudah terpasang serta pada saat akan dimulai
pengecoran.
- Dalam hal lokasi yang akan dicor termasuk yang di dalam pipa basah tergenang air
hujan, maka pekerjaan pengecoran harus ditunda dan baru bisa dimulai setelah
diinspeksi oleh Ahli dan mendapatkan persetujuan untuk dimulai pengecoran.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 45 / 61
dulu dari semua benda-benda asing yang mungkin bisa mempengaruhi kualitas adukan
beton seperti telah ditentukan pada pasal 3.3. serta pasal 4.4.1. spesifikasi ini.
Bila penghentian pengecoran mulai saat penuangan truck terakhir dengan truck
berikutnya lebih dari 30 menit dengan catatan travel time tidak boleh lebih dari 1 jam,
maka pada batas pengecoran ini harus disiapkan/dibentuk menjadi construction joint dan
harus diberi bonding agent di permukaan sambungan pada saat akan melanjutkan
pengecoran berikutnya. Pengecoran dapat dilaksanakan 4 (empat) jam setelah waktu
pengecoran yang terakhir (initial setting sudah tercapai).
4.6.2. Pengecoran
Adukan beton harus dicor dengan mempergunakan 1 (satu) unit kereta pengecor
(concrete train) yang dipasang melintang melangkahi slab yang akan dicor dan bisa
bergerak di atas rel yang dipasang sejajar dengan arah pengecoran slab. Adukan beton
harus dihambar dengan takaran yang cukup untuk mengecor seluruh lebar beton slab
dengan mempergunakan alat penghampar (concrete spreader) yang kerjanya sedemikian
rupa sehingga tidak akan timbul segregasi atau pemisahan meterial-material pembentuk
beton itu sendiri.
Bilamana dipandang perlu bisa diizinkan penyebaran adukan dengan tenaga manusia
dengan mempergunakan sekop, sedang alat penggaruk sama sekali tidak diizinkan untuk
penyebaran adukan, karena mudah timbul segregasi. Banyaknya adukan yang dituang
harus dibuat sedikit lebih, agar didapat permukaan yang penuh dan rata.
Sebelum gundukan adukan diratakan dengan alat perata/concrete finisher (screw roller)
maka Pemborong diharuskan melaksanakan pemadatan dengan menggunakan tongkat-
tongkat penggetar (needle vibrator) serta dilaksanakan untuk seluruh lebar slab
sepanjang tuangan gundukan adukan baru.
Pada tempat-tempat pipa Cakar Ayam dan pada sambungan-sambungan tulangan atau di
tempat-tempat lain dimana banyak silangan-silangan tulangan, maka penggetaran
dengan tongkat penggeter ini harus dilaksanakan lebih intensif, sehingga terjamin tidak
akan terjadi keroposan di tempat-tempat tersebut. Untuk ini maka jumlah tongkat
penggetar harus cukup, ialah 1 (satu) tongkat penggetar untuk maksimum 2 (dua) meter,
serta tidak dibenarkan menggetarkan/memadatkan beton pada satu tempat selama lebih
www.budhicivileng.blogspot.com Page 46 / 61
dari 15 detik seperti telah ditentukan pada pasal 4.4.2. mengenai pemakaian
jarum/tongkat penggetar untuk lantai kerja.
Setelah adukan beton dipadatkan memakai tongkat penggetar, maka dianjurkan untuk
dipadatkan lagi dengan alat pemadat kedua, yang berupa papan penggetar (plate
vibrator) yang sekaligus memadatkan dan meratakan.
Di belakang plate vibrator/papan penggetar ini adalah alat, perat yang sekaligus sebagai
alat penghalus, yang terdiri dari 2 (dua) buah rol atau paling tidak 1 (satu) rol/screw rolling
yang bergerak bolak-balik ke arah melintang untuk mendapatkan permukaan yang halus
dan merata.
Secara umum penambahan air pada saat pekerjaan penyelesaian (finishing) permukaan
slab dilaksanakan, adalah tidak diperbolehkan. Bilamana Ahli mengizinkan penambahan
pada pekerjaan penyelesaian, maka harus dilaksanakan penyemprotan serti kabut (fog-
spray) pada saat beton masih dalam keadaan plastis dengan mempergunakan alat
penyemprot yang harus sudah mendapat persetujuan dahulu dari Ahli.
Permukaan slab setelah diselesaikan harus diberi bentuk dengan mempergunakan salah
satu metode sebagai berikut :
- drag finishing
- belt finishing
- broom finishing
Bentuk serta kekasaran permukaan slab ini harus seperti yang telah ditentukan oleh Ahli
pada contoh atau percobaan yang dibuat sebelumnya, dan bilamana tidak ada contoh,
maka tingkat kekasaran permukaan supaya diambil medium menurut sand patch test.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 47 / 61
4.6.4. Pengecoran Secara Manual
Bilamana tidak ditentukan lain maka pengecoran dengan tangan/tenaga manusia adalah
tidak diperkenankan, kecuali dalam keadaan sebagai berikut :
- Bilamana ada kerusakan mesin, sedangkan adukan beton yang sudah terlanjur dicor
belum sempat diselesaikan permukaannya.
- Bagian-bagian sempit, seperti yang ditentukan oleh Ahli.
- Slab yang tidak cukup panjang seperti ditentukan oleh Ahli.
- Bagian daerah slab yang mempunyai bentuk tidak teratur sehingga penggunaan
mesin dianggap tidak praktis.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 48 / 61
terjadi selaput yang menutupi permukaan beton secara sempurna sehingga penguapan
air bisa dicegah sesuai dengan hasil percobaan/pengujian di laboratorium dengan bahan
perawat tersebut seperti yang telah ditentukan oleh Ahli.
Alat penyemprot bisa berupa mesin penyemprot yang banyaknya kepala semprotan
(spraying nozzles) selebar slab atau sebuah mesin penyemprot yang bisa bergerak
sepanjang lebar slab dari satu sisi ke sisi yang lainnya.
Daerah-daerah slab yang mempunyai bentuk tidak teratur, dimana mesin penyemprot
tidak bisa bekerja secara efektif, maka dipergunakan alat penyemprot yang dikerjakan
dengan tangan (manual), yang sebelumnya telah disetujui oleh Ahli. Bilamana perlu
penyemprotan dilaksanakan 2 (dua) kali sehingga terdapat 2 (dua) lapis, agar
penyelimutan permukaan beton lebih merata dan sempurna.
Pemborong harus memberikan cairan selaput perawatan lagi bilamana cairan selaput
perawatan telah dipasang di permukaan beton slab rusak akibat sesuatu sebab, misalnya
hujan.
Selain itu permukaan beton slab harus segera diberi penutup/atap berjalan di atas rel
(rolling shelter) selama minimum 6 jam setelah melampaui waktu initial setting, untuk
menghindari kerusakan yang bisa timbul akibat hujan dan terik matahari. Selanjutnya
permukaan beton slab baru, harus dirawat dengan karung goni yang dibasahi (wet
burplaps), selama minimum 14 (empat belas) hari berturut-turut. Juga dalam hal
perlindungan permukaan slab tidak diperbolehkan sebagai tempat penimbunan bahan-
bahan atau sebagai jalan untuk mengangkut bahan-bahan berat, kecuali sudah ada izin
dari Ahli.
2. Sistem Pengecoran
www.budhicivileng.blogspot.com Page 49 / 61
Apabila tersedia cukup waktu maka pengecoran dapat dilaksanakan sebagai berikut :
- Pengecoran tahap I
Untuk menghindari atau mengurangi timbulnya retak-retak penyusutan pada proses
pengeringan dan pengerasan, maka sistem pengecoran perlu dibuat meloncat-loncat
dalam arti kata setiap pengecoran memanjang sejauh 20 – 100 m (kira-kira satu hari
pengecoran) berhenti dan kemudian pengecoran berikutnya atau pengecoran ke-2
dimulai meloncat pada jarak antara 7,5 – 10 m di depan pengecoran pertama sampai
mencapai panjang 50 – 100 m, kemudian meloncat lagi antara 7,5 – 10 m, demikian
selanjutnya sampai mencapai ujung konstruksi perkerasan yang direncanakan.
Demikian pula pengecoran ke arah melebar juga dibuat meloncat-loncat selebar jalur
untuk menghindari timbulnya retak-retak ikutan (symphatic cracks), maka daerah-daerah
loncatan sejauh 7,5 – 10 m ini ke arah melebar perlu dibuat menerus sehingga
membentuk jalur ke arah melintang selebar jalur landasan. Sambungan dengan
konstruksi perkerasan Cakar Ayam yang telah ada (yang lama) juga harus dibuat
meloncat sepanjang 7,5 – 10 m atau lebih sedikit, dalam arti kata pengecoran baru
dimulai 7,5 – 10 m di depan konstruksi perkerasan yang lama.
Daerah-daerah yang belum dicor ini akan dicor kemudian bilamana slab-slab di kanan
dan kirinya atau di belakang dan di depannya yang akan disambung telah mencapai umur
paling sedikit satu bulan dengan maksud untuk memberi kesempatan agar slab yang
dicor itu telah selesai atau hampir selesai mengalami penyusutan.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 50 / 61
4. Pengecoran tahap ke-II
Yang dimaksud dengan pengecoran tahap ke-II disini adalah pengecoran bagian-bagian
yang belum dicor akibat diloncati atau dapat dikatakan pengecoran sambungan antara
dua slab yang telah dicor terlebih dahulu pada pengecoran tahap ke-I.
Seperti telah diterangkan di atas bahwa pengecoran sambungan-sambungan ini baru bisa
dimulai bilamana slab-slab yang akan disambung telah berumur lebih dari satu bulan
(lebih lama lebih baik). Sebelum pengecoran tahap ke-II ini dimulai, maka tempat-tempat
yang akan dicor harus telah diperiksa terlebih dahulu atas kesiapannya, terutama
mengenai :
a. Lantai kerja atau lean concrete
b. Permukaan sisi tegak dari ujung slab pengecoran tahap ke-I yang akan disambung.
Permukaan sisi tegak ini harus merupakan bidang tegak yang rapi dan lurus. Bila ada
sisa-sisa pengecoran tahap ke-I harus dibongkar (dibeitel) sehingga merupakan
bidang tegak rapi.
c. Kebersihan tempat yang akan dicor. Tempat ini harus bebas atau bersih dari sisa-
sisa pembongkaran atau puing-puing beton, barang-barang yang tidak dikehendaki
serta kotoran-kotoran lainnya.
d. Pembesian harus sudah sesuai dengan gambar desain, terpasang kokoh dengan
ganjal-ganjal (spacer) yang kuat dan memenuhi syarat sesuai dengan yang
tercantum dalam buku spesifikasi ini sehingga tidak mudah melengkung bila terinjak
orang dan tidak mudah tergeser pada waktu proses pengecoran.
Kira-kira setengah jam kemudian pengecoran dimulai, lantai kerja harus dibasahi dengan
air, dengan cara disemprotkan merata secukupnya.
Kemudian dibiarkan/dieramkan agar siraman air tersebut meresap ke dalam lantai kerja
sehingga lapisan atas lantai kerja dalam keadaan jenuh air, tetapi tidak sampai ada yang
menggenang (keadaan s.s.d. atau saturated surface dry). Bila semuanya sudah siap
maka pengecoran bisa dimulai dengan mengikuti prosedur pengecoran seperti yang
tercantum dalam buku spesifikasi ini.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 51 / 61
tahap I harus sudah tersedia tulangan-tulangan stek (waiting bar) dengan panjang
minimum 30 cm. Sedangkan pada ujung perkerasan yang lama ini tidak tersedia stek-stek
besi itu, oleh karena itu untuk mendapatkan stek besi dengan panjang minimum 30 cm
bagian ujung perkerasan lama ini harus dibongkar/dibobok selebar 35 – 40 cm sepanjang
ujung landasan pacu yang akan disambung. Seperti persyaratan tentang bidang
sambungan di atas disini pun permukaan tegak ujung perkerasan yang akan diberi
pengecoran sambungan ini harus tegak rapih dan lurus. Untuk mendapatkan ini,
sebelumnya bagian ujung perkerasan selebar 35 -40 cm dan sepanjang lebar perkerasan
harus digergaji dengan mesin concrete cutter sedalam ± 3 cm sampai batas atas tulangan
sebelah atas memotong tulangan atas, celah batas gergajiaan ini merupakan batas
pembengkokan sehingga akan didapat sambungan pengecoran yang luruh rapih.
Pekerjaan pembongkaran atau pembobokan ini harus dikerjakan dengan hati-hati, sedikit
demi sedikit agar tidak ada besi tulangan atau besi stek yang putus.
Bila pekerjaan pembongkaran ini telah selesai dengan baik sehingga di dapat bidang
sambungan yang tegak rapih dan lurus maka puing-puing sisa bongkaran harus segera
dibersihkan. Adapun pekerjaan selanjutnya adalah sama seperti diuraikan dalam point 4
di atas.
Temperatur adukan beton untuk slab yang terlalu tinggi (> 350C) akan mengurangi mutu
beton (strength) maupun keawetannya (durability) serta temperatur yang tinggi juga
cenderung memerlukan air yang lebih banyak untuk mencapai workability, sehingga
dikawatirkan susut beton akan menjadi lebih besar dan berakibat mudah terjadi Plastic
Shrinkage Cracks.
Cara-cara untuk mendinginkan beton bisa dilakukan menurut salah satu atau gabungan
dari metode sebagai berikut :
- Melindungi atau memberi atap pada agregat yang akan dipergunakan.
- Menyemprotkan agregat kasar dengan air (water sprinkled).
www.budhicivileng.blogspot.com Page 52 / 61
- Menggunakan air dingin/air es (chilled water) untuk pengadukan, dalam hal tidak
tersedianya water chiling plant, dapat pula digunakan balok-balok es di dalam air
adukan.
- Bilamana akan dipergunakan balok-balok es di dalam air adukan, maka tidak boleh
ada bongkahan es yang tertinggal dalam adukan, atau diberikan balok es langsung
pada adukan setelah pengadukan selesai.
- Melaksanakan pengecoran pada malam hari atas izin dari Ahli.
- Atau dengan cara lain yang telah disetujui oleh Ahli.
Bagaimanapun pengecoran beton harus dihentikan bilamana satu keadaan atau kondisi
seperti di bawah ini terjadi :
- Temperatur adukan beton di atas 350C.
- Temperatur semen di atas 700C.
- Penguapan air yang diukur menurut ACI 305 di atas angka 1 kg/m2 per jam.
- Lamanya waktu antara pengadukan dan perawatan (curing) melebihi angka atau
harga seperti daftar berikut :
60 250C – 300C
45 300C – 350C
Area “sarang tawon” (keropos-keropos, honey comb) setelah bekisting dibuka, bila
dianggap perlu oleh Ahli sebagai pekerjaan salah (defektive work), maka harus dibongkar
dan diganti dengan adukan yang baru. Ahli akan menentukan area/bagian yang ternyata
harus dibongkar, serta setelah ada petunjuk pembongkaran dari Ahli maka Pemborong
www.budhicivileng.blogspot.com Page 53 / 61
harus segera melaksanakan dan segera mengecor kembali bagian yang dibongkar
tersebut.
Hal ini meliputi penjagaan untuk mengarahkan lalu lintas dan pembuatan, mendirikan dan
pemeliharaan dari tanda peringatan (warning sign), lampu-lampu, jembatan perkerasan
atau crossover dan lain-lain.
Tiap kerusakan pada perkerasan/slab yang sebelum diterima baik (final acceptance/hand
over) harus diperbaiki atau slab diganti atas biaya Pemborong sendiri.
Sebelum dibuka untuk lalu lintas umum, maka daerah/jalur tersebut harus dibersihkan
lebih dahulu dari kotoran-kotoran yang menempel (tanah, tumpahan-tumpahan beton,
dsb) kotoran-kotoran lepas dan debu.
Bilamana beton belum mencapai umur/kekuatan tersebut di atas, kendaraan proyek yang
berhubung dengan tugasnya harus melewati slab tersebut, maka terlebih dahulu harus
ada izin khusus atau pengaturan khusus dari Ahli.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 54 / 61
benda uji kubus ukuran 15x15x15 cm untuk pengetesan mutu/kuat tekan beton
sesuai dengan PBI 1971.
b. Khusus pada pekerjaan slab, selain compressive strength Pemborong juga harus
melakukan pengetesan terhadap tegangan tarik momen/lekuk (flexural strength)
sesuai dengan ASTM C-78 (using sample beam with third point loading), dengan
benda uji balok ukuran :
- Penampang : 6” x 6 “ (152 x 152 mm)
- Panjang paling tidak : 3 x 6” + 2” = 20” (3 x 152 mm + 51 mm = 507 mm)
c. Pada pengetesan/pengujian tersebut di atas kemungkinan benda ujinya yang
mempunyai kekuatan kurang dari kekuatan yang disyaratkan tidak boleh lebih dari 50
(menurut lengkung dari distribusi Normal Gauss).
d. Dari hasil pengetesan benda uji tersebut di atas, maka harus dipakai sebagai dasar
untuk mempertimbangkan apakah perlu diadakan perubahan dalam campuran beton
(mix design), cara pelaksanaan atau dalam nilai standar deviasi yang direncanakan.
e. Benda-benda uji tersebut harus dibuat/disiapkan menurut cara standar tentang
pembuatan dan perawatan benda uji di laboratorium seperti tercantum dalam ASTM
C-192.
f. Pengambilan benda uji dari adukan yang akan dicor di tempat pekerjaan harus
disaksikan oleh Ahli atau wakil yang ditunjuknya.
g. Setiap pengecoran 100 m3 adukan harus diambil benda uji silinder/kubus secara uji
petik (random sampling) untuk setiap minimum 3 kali pengujian dan setidak-tidaknya
setiap 1 (satu) hari sekali yang cukup mewakili (representative) untuk pengecoran
hari itu, juga sebanyak untuk minimum 3 (tiga) kali pengujian. Untuk benda uji balok
khusus pada pengecoran slab diambil setiap 1 (satu) hari sekali secara uji petik untuk
sebanyak 2 (dua) kali pengujian.
h. Pengetesan/pengujian dilaksanakan setelah benda uji mencapai umur tertentu dan
setiap pengujian harus terdiri dari 3 (tiga) buah benda uji. Jadi setiap rangkaian
pengujian @ 3 benda uji.
i. Hasil pengujian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Umur Kekuatan tekan kubus beton ukuran Kekuatan tarik momen
Pengujian 15 x 15 x 15 cm, min (kg / cm2) flexural strength minimum
2
(hari) Lantai Kerja Pipa CA *) Slab (kg / cm )
7 55 150 230 35
14 70 200 300 -
28 90 225 350 50
www.budhicivileng.blogspot.com Page 55 / 61
*) Persyaratan ini tidak dipakai dalam hal pipa Cakar Ayam menggunakan material baja
j. Bilamana pengujian umur 28 hari telah dianggap memuaskan menurut pendapat Ahli,
maka pengujian pada umur 90 hari boleh ditiadakan. Dalam hal ini umur yang tidak
memenuhi persyaratan di atas maka, Ahli bisa memberitahukan untuk :
1. Menghentikan untuk sementara pengecoran beton, baik lantai kerja, pipa Cakar
Ayam, maupun slab, bilamana hasil uji untuk umur 7 hari selama 2 hari
pengecoran atau 2 periode pengecoran berturut-turut tidak memenuhi syarat dan
atas sepengetahuan Ahli harus mengadakan penelitian lebih lanjut dari mulai
material sampai adukan jadi.
2. Menangguhkan penanaman pipa-pipa Cakar Ayam bilamana ternyata setelah
umur 28 hari kekuatan betonnya tidak memenuhi persyaratan.
3. Mengadakan pengujian tambahan langsung khusus pada pipa-pipa Cakar Ayam
maupun slab yang telah dicor untuk mengetahui kekuatan betonnya, dengan cara-
cara yang tidak menimbulkan kerusakan-kerusakan, misalnya dengan hammer
test (Smith’s hammer) pada waktu beton berumur antara 28 hari dan 90 hari.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 56 / 61
5.2. Pengamatan Mutu Khusus setelah Slab Selesai Dicor
5.2.1. Core Drill
Khusus pada slab beton yang sudah selesai dikerjakan, harus diadakan pengamatan
mutu terhadap beton slab dan terhadap tebal dari slab tersebut.
Untuk ini Pemborong diwajibkan untuk melaksanakan core drill dengan ukuran minimum
4“ (± 10 cm) dan dengan kedalaman setebal slab menurut gambar rencana serta
diwajibkan untuk membuat laporan.
Dalam hal hasil core drill di atas menunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan secara
sungguh-sungguh atau diragukan, maka bila dipandang perlu Ahli dapat memerintahkan
kepada Pemborong untuk mengadakan tambahan beberapa core drill lagi atas biaya
Pemborong guna mengambil suatu keputusan.
Tempat-tempat yang akan dilakukan core drill akan ditentukan secara acak/uji petik
(random) oleh Ahli dengan disaksikan oleh pihak Pemborong.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 57 / 61
(satu) slab yang lokasinya ditentukan oleh Ahli, dan Pemborong dikenakan tindakan
tercantum dalam daftar berikut :
1. Tebal slab kurang sampai 5% dari tebal Masih bisa diterima dengan syarat tebal
rencana rata-rata seluruh slab sama atau lebih
besar dari tebal rencana.
2. Tebal slab kurang antara 5-7% dari tebal Masih bisa diterima dengan syarat
rencana Pemborong dikenakan denda 33% dari
harga slab di daerah tersebut yang
dibatasi oleh dummy joint.
3. Kekurangan tebal slab lebih dari 7,5% Slab yang bersangkutan tidak bisa
dari tebal rencana diterima, sehingga harus dibongkar dan
dicor kembali.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 58 / 61
c. Retak Lebar > 1,5 mm (Wide Cracks)
Jenis retak ini harus diperbaiki, yaitu dengan injeksi Epoxy Resin, dan apabila menurut
penelitian retak diakibatkan oleh keroposnya slab, maka perbaikannya dilakukan dengan
cara grouting. Dalam hal ini ternyata retak diakibatkan oleh mutu beton yang kurang baik
(compressive strengt < 300 kg/m2), slab harus dibongkar dan dicor kembali atas biaya
Pemborong dengan mutu beton dan pembesian sesuai dengan rencana (resurfacing).
5.3. Toleransi
5.3.1. Toleransi dari Penempatan Besi Tulangan
Batas toleransi kesalahan penempatan tulangan adalah sebagai berikut :
a. Kesalahan tebal maksimum atas dan selimut beton (beton dekking) bagian atas untuk
tulangan atas dan selimut beton bagian bawah untuk tulangan bawah, adalah 1/4
(seperempat) dari tebal selimut beton yang tercantum dalam gambar rencana. Untuk
mengatasi kesalahan yang terlalu besar, maka diisyaratkan kepada Pemborong
untuk mempergunakan kaki ayam dari besi tulangan dengan minimum diameter 8
mm. Kaki ayam ini dipasang di antara tulangan atas dan tulangan bawah daripada
pembesian slab dalam jumlah yang cukup sehingga kedudukan tulangan atas dan
tulangan bawah sesuai dengan gambar rencana.
b. Kesalahan tebal maksimun dari selimut beton yang di samping pada dinding
vertikalnya yang ada cetakkannya adalah 1/5 (seperlima) dari selimut beton yang
ditentukan dalam gambar rencana.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 59 / 61
Dengan demikian bila dalam penanaman pipa terjadi kelonggaran antara pipa dengan
tanah di luarnya, maka harus diadakan pengurugan dan pemadatan dengan cara merojok
sambil diberi pasir urug serta dibantu air secukupnya sekeliling pipa di bagian dalam dan
luar pipa, sehingga pasir urug tersebut betul-betul padat (full contact/direct contact)
terhadap pipa Cakar Ayam.
Toleransi Levelling
Jarak Pengukuran Tindakan bila tidak
Jenis Konstruksi Toleransi
Memanjang Melintang memenuhi
Tanah urug 50 25 -0,02 s/d - ditolak
+0,02 m - dipadatkan dan
diukur kembali
Permukaan Pada tiap-tiap Ketidakrataan maximum 3 mm bila Garis lurus Adakan perataan (finishing)
beton baru lajur lebar 10 m dipergunakan penggaris lurus 3 ulang sampai ketidakrataan
sehabis dicor meter hilang atau masuk dalam
batas toleransi.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 60 / 61
Permukaan Pada tiap-tiap Ketidakrataan maximum 6 mm bila Garis lurus Bila lebih dari 6 mm,
beton setelah lajur lebar 10 m dipergunakan penggaris lurus 3 Pemborong dikenai denda
beton mengeras meter 10% dari harga beton slab
sepanjang 10 m atau slab
harus diperbaiki sesuai
dengan petunjuk Ahli.
Permukaan Pada tiap-tiap Ketidakrataan pada sambungan Garis lurus Harus digerenda sehingga
beton setelah lajur lebar 10 m antara 2 slab maximum 5 mm bila masuk dalam batas
beton mengeras dipergunakan penggaris lurus 1 toleransi.
meter
7. DASAR PEMBAYARAN
Jumlah yang didapat dari pengukuran hasil kerja seperti tersebut di atas, dibayar
berdasarkan harga satuan menurut mata pembiayaan yang tercantum di dalam Bill of
Quantity.
Mata pembiayaan dan uraian untuk harga satuan pekerjaan-pekerjaan sistem Cakar
Ayam.
www.budhicivileng.blogspot.com Page 61 / 61