You are on page 1of 3

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dengan cepat dan menyatakan dengan suatu angka.

Saat ini banyak jenis-jenis temometer. Jenis thermometer ini tergantung pada jangkauan suhu yang
diukur, ketelitian ang diingkan dan sifat-sifat dari bahan yang digunakan. Contoh sifat-sifat zat yang
biasa digunakan untuk membuat termometer adalah:
1. Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu kapiler,
2. Hambatan listrik dan seutas kawat platina,
3. Beda potensial pada suatu termokopel,
4. Pemuaian suatu keeping bimetal,
5. Tekanan gas pada volum tetap,
6. Radiasi yang dipancarkan benda.
Beberapa sifat yang mutlak dibutuhkan oleh sebuah termometer adalah:
1. Skalanya mudah dibaca,
2. Aman untuk digunakan,
3. Kepekaan pengukurannya,
4. Lebar jangkauan suhu yang mampu diukur.
Jenis-jenis termometer
1. Termometer cairan
Jenis termometer yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah thermometer yang
pipa kacanya berisi cairan. Umumnya cairan akan memuai dengan laju berbeda untuk jangkauan
suhu yang berbeda akan tetapi pengecualian pada raksa yang memiliki pemuaian yang teratur.
Jenis-jenis thermometer cairan, yaitu :
a. Termometer raksa
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan raksa disebut termometer raksa. Termometer
raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam sehari-hari.
Keuntungan menggunakan termometer alkohol :
1) Raksa mudah dilihat karena mengilap,
2) Volum raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu,
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut,
4) Jangkauan suhu cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratorium (-39 oC sampai
dengan 375oC),
5) Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan
tepat.
Kerugian menggunakan termometer alkohol :
1) Raksa mahal,
2) Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya suhu
di kutub utara dan selatan),
3) Raksa termasuk zat berbahaya (air keras).
b. Termometer alkohol
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan alkohol disebut termometer alkohol.
Termometer raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam
sehari-hari.
Keuntungan menggunakan termometer alkohol :
6) Lebih murah jika dibandingkan dengan raksa,
7) Teliti, karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami volum yang lebih
besar,
8) Dapat mengukur suhu yang sangat dingin (missal suhu di daerah kutub) karena titik
beku alkohol sangat rendah, yaitu -112 oC.
Kerugian menggunakan termometer alkohol :
4) Memiliki titik didih rendah, yaitu 78oC, sehingga pemakaiannya terbatas (tidak dapat
mengukur suhu air ketika mendidih)
5) Tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar mudah terlihat,
6) Membasahi (melekat) pada dinding kaca.
Air tidak bisa digunakan untuk mengisi pipa termometer karena lima alas an berikut:
1) Air membasahi diding kaca, sehingga meninggalkan titik-titik air pada kaca dan ini akan
mempersullit membaca ketinggian air dalam tabung,
2) Air tidak berwarna, sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya,
3) Jangkauan suhu air terbatas (0oC - 100oC),
4) Perubahan volum air sangat kecil ketika suhunya dinaikkan,
5) Hasil bacaan kurang teliti karena air termasuk penghantar panas yang sangat jelek.
c. Beberapa termometer cairan dalam kehidupan keseharian
1) Termometer klinis (termometer badan)
Termometer klinis yang biasa digunakan para dokter, perawat, dan orang tua untuk
mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi raksa. Skala pada
termometer ini mencakup sedikit di atas dan di bawah suhu rata-rata tubuh manusia,
yaitu 37oC. Oleh karena itu terendah manusia 35 oC dan suhu tertinggi tidak lebih dari
42oC, angka-angka didesain antara 35oC sampai dengan 42oC. Jenis-jenis termometer
klinis yang baru, yaitu : termometer klinis analog, digital, dan kristal cairan. Termometer
analog, suhu yang diukur harus dibaca dari angka-angka skala yang tercetak disamping
permukaan raksa dalam pipa kapiler. Termometer klinis digital, suhu tubuh langsung
ditampilkan dalam bentuk angka. Termometer Kristal cairan, angka-angka pada skala
termometer cairan dibuat dari zat-zat kimia yang berbeda menunjukkan suhu yang
berbeda. Penggunaan termometer ini sangat mudah, tinggal ditempelkan di dahinya
kemudian siswa membaca angka yang pada Kristalnya terbentuk bayangan.
2) Termometer dinding (termometer ruangan)
Thermometer yang sering kita lihat di berbagai ruang. Thermometer ini biasanya
digabungkan dengan alat hiasan lain seperti, jam dinding, hiasan dinding dan lain-lain.
Ciri-ciri termometer ruang adalah :
a) Untuk mengukur suhu ruangan;
b) Menggunakan zat muai logam (sebagian raksa);
c) Ukuran tendon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu;
d) Biasanya dipasang menggantung pada ruangan;
e) Merupakan termometer maksimum.
3) Termometer maximum dan minimum six-Bellani
Prinsip kerjanya, ketika suhu udara turun alkohol di ruang A menyusut sehingga raksa di
ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka minimum.
Sebaliknya suhu udara naik alkohol di ruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B
turun dan raksa di ruang C naik untuk mendorong paku baja untuk menunjukkan angka
maksimum. Kedua keping baja dapat turun karena ditahan oleh spiral. Untuk
mengembalikan keeping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap. Ciri-ciri
termometer six-Bellani antara lain :
a) Merupakan termometer khusus karena hanya digunakan untuk mengukur suhu
tertinggi dan terendah di suatu tempat,
b) Skala ukurnya antara -20oC sampai 50oC,
c) Menggunakan zat muai alcohol dan raks dan dilengkapi pula keeping baja sebagai
penunjuk skala,
d) Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keeping baja turun melekat pada raksa.
4) Termometer laboratorium
Termometer laboratorium sering kamu jumpai di ruang laboratorium. Termometer ini
bisa kamu gunakan untuk perlengkapan laboratorium. Ciri-ciri termometer laboratorium
antara lain:
a) Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan, penelitian atau pengukuran
ilmiah lainnya,
b) Menggunakan zat muai raksa,
c) Skala ukurnya luas, hingga di bawah nol,
d) Terdapat jenis termometer laboratorium yang tidak diberi skala sehingga dapat
digunakan untuk praktek peneraan skala.
2. Termometer gas
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada dua
macam termometer gas, yaitu :
a. Termometer yang volume gasnya dijaga tetap, dan tekanan gasnya dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
b. Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap, dan volume gasnya dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
Pada prinsipnya, jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda ketinggian h yang lebih
besara pada thermometer. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer
gas lebih teliti daripada termometer cairan. Selain itu dapat mengukur suhu lebih rendah dan
lebih tinggi dibandingkan termometer cairan. Jangkauan suhunya mulai dari -250 oC sampai
dengan 1500oC.
3. Termometer platina
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina naik. Hambatan listrik diukur
dengan teliti oleh sebuah rangkaian jembatan. Keuntungannya, jangkauan suhunya lebar (-
250oC sampai dengan 1500oC, teliti dan peka. Kerugiannya, suhu tidak dapat dibaca secara
langsung, pembacaannya lambat sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-
ubah.
4. Termometer termistor
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan listrik diukur
dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam derajat suhu.
Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer. Kerugiannya, jangkauan
suhunya terbatas (-25oC sampai dengan 180oC).
5. Termometer termokopel
Termometer ini terdiri dari dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang berbeda jenis dan
dihubungkan ke sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya adalah suhu berbeda akan menghasilkan
arus listrik yang berbeda. Keuntungannya, jangkauan ukuran suhu besar mulai dari -100 oC
sampai dengan 1500oC, ukuran kecil, mengukur suhu dengan cepat, dan dapat dihubungkan ke
rangkaian lain atau computer. Kerugiannya, kurang teliti jika dibandingkan gas volum konstan
dan thermometer platina.
6. Termometer bimetal
Temometer ini mengandung sebuah keeping bimetal tipis berbentuk spiral. Prinsipnya, makin
besar suhu makin melengkung untuk menunjukkan suhu yang lebih besar.
7. Pirometer
Pirometer (Pyrometer) adalah thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu yang sangat
tinggi (di atas 1000OC), contoh : suhu peleburan logam dan suhu permukaan matahari. Prinsip
kerja alat ini adalah mengukur radiasi yang dipanaskan oleh benda tersebut. Jenis pirometer dua
macam, yaitu pirometer optik dan pirometer radiasi total.

Tugas di Rumah (oleh-oleh lebaran) : Buatlah kliping dengan judul “Macam-macam termometer”.
Isinya gambar macam-macam termometer dan mekanismenya (cara kerja) di atas. Gambar dapat
berupa browsing internet, Koran, majalah, foto dan lain-lain. Tugas dapat dikumpulkan pada saat
pelajaran IPA (fisika) atau dikirimkan melalui email adye.nug007gmail.com.

You might also like