Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
plasmin, enzim proteolitik yang kuat dengan spektrum yang luas
kegiatan.
Bila ada kerusakan dinding pembuluh darah, misalnya tusukan
jarum pada saat pengambilan sampel darah, maka pada tempat luka di
dinding pembuluh darah akan terjadi proses sebagai berikut :
1. Respon pembuluh darah adalah mengkerut untuk memperkecil
kebocoran.
2. Adanya bahan kolagen, vWF, dll dari dinding pembuluh darah
(terpapar karena dinding pembuluh darah terluka) yang menarik
trombosit untuk datang ke tempat itu dan trombosit akan teraktifasi,
menggerombol, yang berfungsi sebagai sumbatan (gumpalan)
hemostasis yang menutupi luka tadi.
3. Setelah terbentuk sumbatan hemostasis, maka terjadilah proses
selanjutnya yaitu kerja dari beberapa factor pembekuan (prosesnya
kompleks) yang berguna untuk memperkuat sumbatan hemostasis
dalam menutup kebocoran tadi. Perdarahan terhenti. Bila kita lihat
maka di tempat tusukan jarum, sudah tidak keluar darah lagi.
4. Proses penyembuhan dinding pembuluh darah berjalan beriringan,
sehingga luka menutup dan dinding pembuluh darah tidak ada luka
lagi.
5. Tubuh melakukan mekanisme fibrinolisis yaitu proses selanjutnya
yang berfungsi menghancurkan sumbatan hemostasis tadi yang sudah
selesai tugasnya.
6. Hasil akhir, pembuluh darah mulus kembali sumbatan hilang.
2
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh Dosen Patologi Klinik sebagai bahan diskusi
kelas dengan materi “Mekanisme Fibrinolisis”, dan bertujuan agar
memahami tentang definisi fibrinolisis dan mekanisme fibrinolisis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
b. Merokok
Merokok dapat menaikkan fibrinogen darah, menambah agregrasi
trombosit, menaikkan hematoknit dan viskositas darah .
c. Aktivitas fisik
Pengaruh aktivitas fisik terhadap keseimbangan hemostasis
pertama kali diamati oleh John Hunter pada tahun 1794 dimana ia
menemukan darah hewan yang tidak membeku setelah lari jarak
jauh. 150 tahun kemudian dilakukan penelitian ilmuah oleh Bigss
4
dkk pada tahun 1947 dimana ditemukan bahwa latihan fisik
memacu aktivitas fibrinolisis darah.
Darah akan mengalami hiperkoagulasi (lebih encer) setelah
seseorang mengadakan aktivitas fisik. Ini disebabkan meningkatnya
aktivitas 2 faktor yang dapat membuat darah lebih encer yaitu :
koagulan faktor VIII dan APTT (Activated Partial Prothrombin Time).
Untuk memacu hiperkoagulasi, faktor VIII harus meningkat banyak,
sedangkan APTT harus mengalami pemendekan.
5
II.2 Mekanisme Fibrinolisis
6
Inhibitor plasminogen adalah substansi yang dapat menetralkan
plasmin. Inhibitor plasmin disebut juga antiplasmin. Inhibitor plasminogen
yang dapat mengontrol aktivitas plasmin meliputi:
2-plasmin inhibitor (2-antiplasmin), adalah inhibitor plasmin yang
bereaksi cepat, dimana menghambat plasmin dengan segera dengan
membentuk kompleks 1:1.
1-proteinase inhibitor, juga dikenal sebagai 1-antitripsin atau 1-
antiroteinase, juga menginaktifasi plasmin dan urokinase, tetapi
sebagai inhibitor tripsin relatif lemah.
2-makroglobulin
antitrombin III (AT-III), adalah suatu protein plasma dengan BM
58.000 dihasilkan di hepar, terdiri dari polipeptida rantai tunggal
dengan 432 asam amino. AT-III menetralisasi/menghambat trombin
dengan membentuk kompleks stabil 1:1 antara satu residu arginin
dari AT-III dan active-site serine dari trombin.
Plasminogen activator inhibitor-1 (PAI-1), adalah suatu protein plasma
dengan BM 52.000, dihasilkan oleh berbagai sel, seperti sel-sel
endothelium, hepatosit, dan fibroblast. Konsentrasi didalam plasma
sangat rendah (0.005 mg/dl) dan juga disimpan dalam a-granul
trombosit. PAI-1 menghambat tissue plasminogenactivator (t-PA) dan
urokinase dengan membentuk suatu kompleks dengan enzim,dan PAI-
1 berperan penting dalam pengaturan aktifitas sistim fibrinolisis.
7
1. Jalur intrinsik, melibatkan aktifasi dari proaktifator sirkulasi melalui
faktor XIIa dan kalikrein, yang aktivatornya berasal dari plasma
(dalam darah).
8
yang melapisi saluran ekskretorik (misalnya tobulus ginjal) kemungkinan
terlibat dalam proses penghancuran (lisis) setiap fibrin yang tertimbun
didalam saluran tersebut.
Aktivator plasminogen yang berasal dari ketiga jalur intrinsik,
ekstrinsik, dan eksogen, mengaktivasi plasminogen bebas (dalam darah)
atau plasminogen terikat (dalam bekuan) menjadi plamin bebas (dalam
darah) dan plasmin terikat (dalam bekuan).
Proses fibrinolitik diatur pada tiap-tiap tahap enzimatik oleh
inhibitor-inhibitor protease spesifik. Aktifitas plasminogen diatur oleh
inhibitor-inhibitor plasmin seperti 2- antiplasmin, 2- makroglobulin, dan
juga oleh plasminogen activator inhibitor 1 (PAI-1), yang merupakan
inhibitor fisiologi dari t-PA dan u-PA.
Plasmin mempunyai fibrinogen dan fibrin sebagai substrat
utamanya yang terpenting untuk produksi fragmen-fragmen spesifik yang
secara kolektif disebut fibrinogen-fibrin degradation product (FDP), yang
terdiri dari fragmen X, Y, D, E. Fragmen D hasil pemecahan fibrin berupa
dimer sehingga disebut ‘D Dimer’. Plasmin juga memecah faktor V dan
faktor VIII:C. Ledakan fibrinolisis dihambat oleh inhibitor poten 2-
antiplasmin dan oleh 2- makroglobulin.
Plasmin bebas yang beredar dalam darah segera di inaktifkan oleh
2- antiplasmin, sehingga pada keadaan normal di dalam darah tidak
akan dijumpai plasmin bebas. Sedangkan plasmin yang terikat fibrin
dalam plug hemostasis lokal terlindungi dari 2- antiplasmin dan dapat
memecah fibrin menjadi FDP. Bila plasmin bebas yang terbentuk
berlebihan sehingga melampaui kapasitas antiplasmin, maka plasmin
bebas tersebut dapat menghancurkan fibrinogen, F V, F VIII, dan protein
lain. Penghancuran fibrinogen (fibrinogenolisis) juga menghasilkan
fragmen X, Y, D, E (FDP), tetapi fragmen D hasil pemecahan fibrinogen
tersebut berupa monomer bukan dimer. Inhibitor dari aktivator
plasminogen juga memegang peranan penting dalam mengatur fibrinolisis
dan membatasinya pada bagian luka.
9
Proses fibrinolisis yang berlangsung melalui aktivasi plasminogen
dan plasmin terikat fibrin dalam bekuan adalah proses fibrinolisis fisiologis
(Fibrinolisis Sekunder). Sedangkan proses fibrinogenolisis akibat aktivasi
plasmin bebas yang beredar dalam darah adalah patologis (Fibrinolisi
Primer).
SKEMA FIBRINOLISIS
XIIa t-PA
KALIKREIN UROKINASE
AKTIVATOR
PLASMINOGEN
ANTIPLASMIN
10
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
11
darah akan dinetralkan oleh antiplasmin, sehingga dalam keadaan normal
di dalam darah tidak akan dijumpai plasmin bebas.
DAFTAR PUSTAKA
12