Professional Documents
Culture Documents
Gejala yang dapat terlihat saat tanaman melon terkena keracunan Mn adalah
ditandai dengan adanya bintik-bintik klorosis pada permukaan daun lebih tua yang
menghadap tangkai. Sedangkan gejala defisiensi unsur Magnesium ditandai dengan
adanya penguningan pada daun-daun, yang kemudian dikuti dengan nekrosis dan
berubahnya warna menjadi coklat pada jaringan tanaman. Namun yang pasti
tanaman melon lebih peka terhadap keduanya baik keracunan Mangan (Mn) maupun
kekurangan Mg.
Adanya kerusakan tanaman akibat hal itu telah sering dialami para petani
sayuran khususnya yang ingin menanam melon maupun semangka. Memang pada
saat-saat awal tanam, gejala itu belum terlihat secara jelas, namun bila tanaman
sudah berumur dewasa apalagi memasuki fase generatif, barulah gejala tersebut
muncul.
Hingga kini, kerusakan yang sering ditemui pada daun-daun melon maupun
semangka telah diteliti oleh berbagai pihak lembaga penelitian. Dari sekian banyak
penelitian tersebut, hasilnya cukup beragam dimana ada yang menyebutkan bahwa
kerusakan cepat pada daun serta kematian daun-daun yang lebih tua diyakini
penyebabnya adalah defisiensi unsur Molibdenium (Mo) atau juga karena downey
mildew. Perkiraan terbesar penyebab kerusakan tersebut yang paling banyak adalah
polusi udara dan tekanan lingkungan lainnya.
Berkaitan dengan banyaknya kerusakan yang terjadi pada daun-daun semangka
dan melon terutama tanah yang bersifat sangat asam itulah telah dilakukan
penelitian di Universitas Pudue, Departement Hortikultura West Lafayete Amerika
Serikat. Penelitian ini lebih diarahkan pada identifikasi kerusakan daun-gejala akibat
keracunan Mangan dan defisiensi Mg pada dua tanaman tersebut.
Daun-daun sehat maupun yang rusak dikumpulkan dari tanaman yang terserang
kahat/keracunan dan juga dari tanaman yang sehat untuk dianalisis. Contoh jaringan
daun yang dikumpulkan tersebutdikeringkan terlebih dahulu pada oven selama 48
jam dengan suhu 70OC untuk selanjutnya digiling dan diayak . Konsentrasi unsur
Mangan dan Magnesium pada daun melon dan semangka tersebut ditentukan
dengan alat khusus. Tanah yang digunakan tanaman contoh tersebut diambil untuk
menentukan kisaran pH.
Kandungan
Kondisi
Areal pH tanah Mn Diagnosis
Tanaman Mg (%)
(ppm)
MELON
1. Rusak 2046 0.28
Rusak 994 0.38
Sehat 619 0.33
Rusak 2046 0.28
Rusak 4643 0.36
Rusak 650 0.30
SEMANGKA
4. Sehat 269 0.89 ---
Rusak >2650 0.44 - keracunan Mn
5. Sehat 558 0.65 ---
Rusak 5647 0.49 - keracunan Mn
6. Rusak 4643 0.26 - keracunan Mn
kekurangan Mg
Berdasarkan hasil analisis kandungan unsur hara pada jaringan daun yang
terserang, menunjukkan bahwa konsentrasi unsur Mangan berada pada kisaran 994
sampai 6250 ppm (Lihat Tabel). Pada kisaran tersebut daun-daun tanaman melon
menunjukkan gejala keracunan yang ditandai dengan adanya bintik-bintik klorosis
pada permukaan daun lebih tua yang menghadap tangkai. Hal ini menunjukkan
bahwa bila unsur Mn pada tanaman lebih dari 994 ppm, maka tanaman akan
mengalami keracunan. Tingkat racun Mn dalam jaringan daun berbanding terbalik
dengan pH dimana konsentrasi Mn tidak akan meningkat secara signifikan pada
tingkat pH tanah yang rendah (tanah yang sangat asam). Gejala kekurangan
Magnesium yang ditunjukkan dengan perubahan warna daun menjadi kecoklatan
(bronzing) pada daun-daun dewasa, yang diikuti dengan nekrosis.
Jadi bila anda merasa tanah yang dikelola masih bersifat asam, alangkah baiknya
tidak menanam melon atau semangka agar tanaman tidak terganggu
perkembangnnya. Kalaupun anda harus menanamnya, pemberian dolomit
(pengapuran) dengan jumlah yang sesuai diyakini bisa menaikkan pH tanah menjadi
kondisi yang diinginkan agar unsur hara mikro yang terdapat di dalam tanah tidak
menjadi racun bagi tanaman.