Professional Documents
Culture Documents
PRAKATA
CETAKAN PERTAMA
Ketika pada zaman abad pertengahan manusia kehilangan hakekat dirinya karena
tenggelam dalam dunia kepercayaan yang dogmatik, Rene Descartes (abad 15)
mendengungkan perjuangan ilmiah yang dituangkan kedalam tesisnya : Cogito ergo Sum
yang artinya aku berpikir, oleh sebab itu aku ada. Posisi kesadaran manusia untuk mencari
kebenaran menjadi sangat tinggi.
Buku Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis Program Magister Ilmu Hukum
Unika Soegijapranata Semarang ini diterbitkan sebagai salah satu jawaban tantangan
Descartes abad 15 yang lalu, terutama bagi lulusan Pascasarjana khususnya jalur gelar.
Untuk menyiapkan penelitian dan menulis tesisnya para peserta program pascasarjana
masih memerlukan petunjuk penulisan usulan penelitian dan tesis secara benar. Buku ini
memberikan petunjuk secara umum, sehingga tata pikir dalam menulis usulan penelitian dan
menulis tesis dapat lebih terarah.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun buku ini
yang telah bekerja membantu saya secara maraton khususnya kepada Dr Paulus
Hadisuprapto, SH. MH, Endang Wahyati Y, SH. MH, Y. Budi Sarwo, SH. MH, dan dr. H.
Bambang Shofari, MMR baik sebagai tim penyusun maupun sebagai editor.
Semoga buku ini bermanfaat bagi para peserta program dan dosen pembimbing
penelitian dan tesis Magister Ilmu Hukum Unika Soegijapranata Semarang.
Daftar isi
PRAKATA i
Daftar isi ii
I. KATA PENGANTAR 1
II. USULAN PENELITIAN 2
A. Bagian Awal................................................................................................................. 2
1. Halaman judul 2
2. Halaman persetujuan 2
B. Bagian Utama .............................................................................................................. 2
Bab I PENDAHULUAN................................................................................................ 2
1. Latar belakang 3
2. Perumusan masalah 3
3. Manfaat penelitian 3
4. Tujuan penelitian 3
Bab II KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................................. 4
1. Kerangka Konsep untuk penelitian kualitatif 4
2. Kerangka Teori untuk penelitian kuantatif 4
3. Hipotesis (bila ada) 4
Bab III METODE PENELITIAN ................................................................................... 4
Metode kuantiatif 5
Metode Kuantitatif 5
1. Materi penelitian 8
2. Alat penelitian 8
3. Jalan penelitian 8
4. Variabel dan definisi operasional 8
5. Analisis data penelitian 8
6. Jadual penelitian 8
7. Rencana penyajian tesis 8
C. Bagian Akhir ................................................................................................................ 8
1. Daftar pustaka. 9
2. Lampiran. 9
III. TESIS
1
0
A. Bagian Awal............................................................................................................... 10
1. Halaman sampul depan 10
2. Halaman judul 10
3. Halaman pengesahan 10
4. Kata Pengantar 10
5. Daftar isi 11
6. Daftar tabel 11
7. Daftar gambar 11
8. Daftar lampiran. 11
9. Arti lambang dan singkatan. 11
10.Abstrak 11
B. Bagian Utama ............................................................................................................ 11
Bab I PENDAHULUAN.............................................................................................. 11
1. Latar belakang 11
2. Perumusan masalah 12
3. Tujuan penelitian 12
4. Manfaat penelitian 12
5. Kerangka pemikiran 12
6. Metode penelitian 12
Bab II Tinjauan Pustaka. ........................................................................................... 12
iii
I. KATA PENGANTAR
Tesis merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian yang mandiri untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajad kesarjanaan S2 pada
Program Pascasarjana Program Studi Magister Ilmu Hukum Unika
Soegijapranata. Di samping menyerahkan tesis, calon lulusan juga
dipersyaratkan menyerahkan laporan sebagian atau seluruh penelitiannya dalam
bentuk naskah publikasi ilmiah yang dapat dimuat dalam Jurnal Magister Ilmu
Hukum Unika Soegijapranata, yang petunjuk cara penulisannya dimuat dalam
setiap penerbitannya. Akan tetapi, sebelum menjalankan penelitian, mahasiswa
wajib membuat usulan penelitian yang kemudian harus diseminarkan. Setelah
usulan penelitian disetujui, mahasiswa harus menjalankan penelitian dan
hasilnya disusun menjadi tesis. Semua kegiatan itu ditunjang oleh kernahiran
menulis secara ilmiah.
Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan, maka adanya
Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis sangat diperlukan. Dalam buku
ini disajikan garis-garis besar cara penulisan usulan penelitian dan tesis. Di
samping, itu juga diberikan tata cara penulisan dan beberapa contoh.
Isi buku petunjuk ini dibagi menjadi, 4 yaitu:
1. Usulan Penelitian;
2. Tesis;
3. Tata Cara Penulisan;
4. Lampiran yang memuat contoh-contoh, dan tata cara penulisan dalam Jurnal
Magister Ilmu Hukum Unika Soegijapranata.
2
A. Bagian Awal.
Bagian Awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan.
1. Halaman judul
Halaman judul memuat judul, maksud usulan penelitian, lambang Unika
Soegijapranata, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu
pengajuan.
a) Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam.
b) Maksud usulan penelitian ialah untuk menyusun tesis S2 dalam program studi
Magister Ilmu Hukum pada Program Pascasarjana Unika Soegijapranata
Semarang.
c) Lambang Unika Soegijapranata berbentuk bundar dengan diameter sekitar 5
cm.
d) Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan tanpa
derajat kesarjanaan. Di bawah nama dicantumkan nomor mahasiswa.
e) Instansi yang dituju ialah Program Pascasarjana Unika Soegijapranata
Semarang.
f) Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah
Semarang.
Contoh halaman judul terlihat pada Lampiran 1Lampiran 1. Contoh halaman judul Usulan
Penelitian.
2. Halaman persetujuan
Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing Utama dan Pembimbing
Pendamping lengkap dengan tanda tangan dan tanggal Contoh halaman
persetujuan terdapat pada Lampiran 2.Lampiran 2. Contoh halaman persetujuan
B. Bagian Utama
Bagian utama usulan penelitian memuat : latar belakang, tujuan
penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis jika ada, metode penelitian, jadual
penelitian dan rencana penyajian tesis.
Bab I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi latar belakang, perumusan masalah, manfaat
penelitian, dan tujuan penelitian.
3
1. Latar belakang
Penelitian yang menjadikan hukum sebagai obyek penelitiannya yang
meliputi (a) hukum tertulis, (b) hukum tak tertulis (c) asas-asas hukum, (c)
1
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat .
Latar belakang memuat penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik,
penting, dan perlu diteliti. Kecuali itu, juga diuraikan kedudukan masalah yang
akan diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. Latar belakang
masalah tersebut diakhiri dengan perumusan masalah.
2. Perumusan masalah
Perumusan masalah memuat uraian ringkas fokus masalah yang akan
diteliti berdasarkan pada latar belakang. Jika permasalahan terlalu luas
sehingga akan menyulitkan analisis/pembahasan, maka diperlukan
pembatasan masalah yang meliputi: periode, tempat, substansi, dll.
Diakhiri rumusan yang sesuai dengan maksud, tujuan penelitian dan dapat
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan atau hipotesis.
3. Manfaat penelitian
Manfaat yang dapat diharapkan ialah manfaat hasil penelitian bagi ilmu
pengetahuan dan bagi masyarakat.
4. Tujuan penelitian
Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai,
meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Dengan uraian tujuan ini tersirat
metode penelitian yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dan harus mencerminkan
secara jelas sifat penelitian (eksploratif, deskriptif, atau eksplanatoris)2.
1. Eksploratif: untuk mendapatkan pengetahuan suatu gejala hukum
atau peristiwa hukum tertentu atau mendapatkan ide-ide baru tentang
gejala-gejala hukum atau peristiwa-peristiwa hukum itu (feasibility
study).
2. Deskriptif: menggambarkan frekuensi terjadinya gejala hukum atau
peristiwa hukum atau karakteristik gejala hukum atau peristiwa hukum
atau frekuensi adanya hubungan (kaitan) antara gejala hukum atau
peristiwa hukum yang satu dengan yang lain.
3. Eksplanatoris: menjelaskan gejala-gejala hukum yang sudah ada
berdasarkan pengetahuan dan pengertian yang ada untuk menguji
kebenaran suatu hipotesis, menerangkan sebab-akibat diantara
berbagai variabel.
1
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, hal. 44-45
2
Lihat Soerjono Soekanto, ibid. hal. 9-10; Hilman Hadikusumo, 1995, Methode Pembuatan
Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, Bandung: Mandarmaju, hal. 10-11; Bambang
Sunggono, 2001, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 33-39.
4
3
Lihat Maria W Soemardjono, 1996, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian ,Jakarta: PT
Gramedia, hal. 19-23; Djarwanto, PS, 1990, Pokok-pokok Methode Riset dan Bimbingan Teknis
Penulisan Skripsi ,Yogyakarta: Liberty, hal. 35-37
4
Maria WS, op.cit., hal. 19-20
5
Dalam penelitian ilmu hukum selama ini dikenal dua pendekatan, yaitu pendekatan
yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Sebenarnya pendekatan yuridis normatif
hanyalah merupakan teknik menemukan hukum mana yang diterapkan terhadap
serangkaian fakta atau kondisi dengan berpegang pada indikator-indikator (unsur-
unsur) dalam aturan-aturan hukum seperti pengesahan-pengesahan atau keputusan
5
Metode kuantiatif
Metode Kuantitatif
resmi pengadilan (Lihat Podgorecki and Whelan, 1987., 2; Guide to Legal Research,
Monash University, 1994. p. 1-1). Dengan demikian, pendekatan yuridis normatif
sesungguhnya merupakan legal memoranda. Sedangkan seluruh penelitian ilmu
hukum selama ini sesungguhnya menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Hal ini
bisa diterangkan karena yang dimaksud dengan pendekatan yuridis sosiologis adalah
pemakaian pendekatan ilmu-ilmu sosial untuk memahami dan menganalisis hukum
sebagai gejala (Podgorecki and Whelan, op cit; hal 3). Secara faktual, penelitian-
penelitian ilmu hukum dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah methode
penelitian ilmu sosial. Hal itu bisa dicermati dari perumusan tujuan penelitian, masalah,
teknik pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data sampai analisis data
menggunakan methode penelitian ilmu sosial. Obyek-obyek penelitian dalam ilmu
hukum meliputi, antara lain:
a. penelitian terhadap asas-asas hukum
b. penelitian terhadap sistematika hukum
c. penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horisontal
d. perbandingan hukum
e. sejarah hukum
f. berlakunya hukum positif (efektifitas hukum)
g. pengaruh faktor-faktor non-hukum terhadap terbentuknya ketentuan-ketentuan
hukum positif
h. pengaruh berlakunya hukum positif terhadap kehidupan masyarakat
i. pengaruh faktor-faktor non-hukum terhadap berlakunya ketentuan-ketentuan
hukum positif.
6
Lihat John Creswell, 1994, Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches,
London: SAGE Publications, hal. 1-3
6
2). Teknik Pengumpulan Data: Teknik ini berkaitan dengan cara dan sumber
data yang digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan tujuan
penelitian. Cara mengumpulkan dapat berupa studi pustaka, observasi,
wawancara dan kuesioner. Sumber data terdiri dari Data Primer dan
Sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama,
dari sumber asalnya dan belum diolah dan diuraikan orang lain. Data
Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang sebelumnya telah
diolah oleh orang lain. Data ini bisa berupa komentar, interpretasi,
penggolongan terhadap data primer. Dalam ilmu hukum sumber data
sekunder dapat dikategorikan ke dalam:
a) Bahan Hukum Primer: bahan hukum yang mengikat dan terdiri atas
norma-norma dasar misalnya Konstitusi, Ketetapan MPR, Peraturan
Perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasikan
(misalnya hukum adat), jurisprudensi dan traktat
b) Bahan Hukum Sekunder: Bahan-bahan yang erat hubungannya
dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan
memahami bahan hukum primer misalnya Rancangan Peraturan
perundang-undangan, hasil karya ilmiah para sarjana, hasil-hasil
penelitian.
c) Bahan Hukum Tersier: Bahan yang memberikan informasi tentang
bahan hukum primer dan sekunder misalnya : Bibliografi, Kamus,
Eksiklopedia, Glossary.
3). Teknik Penyajian Data: dikenal beberapa cara dalam menyajikan data
yaitu tabulasi, grafik, diagram alir dan perhitungan-perhitungan statistik.
4). Teknik Analisa Data: cara pengambilan kesimpulan berdasarkan
logika perhitungan statistik yaitu, tabulasi sederhana, korelasi (uji t), uji f,
analisis of variant dsb.
Metode Kualitatif
a) Bahan Hukum Primer: bahan hukum yang mengikat dan terdiri atas
norma-norma dasar misalnya Konstitusi, Ketetapan MPR, Peraturan
Perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasikan
(misalnya hukum adat), jurisprudensi dan traktat
b) Bahan Hukum Sekunder: Bahan-bahan yang erat hubungannya
dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan
memahami bahan hukum primer misalnya Rancangan Peraturan
perundang-undangan, hasil karya ilmiah para sarjana, hasil-hasil
penelitian.
c) Bahan Hukum Tersier: Bahan yang memberikan informasi tentang
bahan hukum primer dan sekunder misalnya : Bibliografi, Kamus,
Eksiklopedia, Glossary.
3). Teknik Penyajian dan Analisa Data: Penyajian data dilakukan bisa
bersamaan dengan analisa data sehingga dalam proses ini peneliti
secara aktif dan subyektif melakukan proses tafsir, interpretasi, dan
7
Catherine Marshall dan Gretchen B. Rossman,1999, Designing Qualitative Research, London:
Sage Publication, hal 68-78
8
Ibid, hal 120-132
8
1. Materi penelitian
Materi penelitian, yang dapat berwujud populasi atau sampel penelitian
atau obyek dan subyek penelitian, harus dikemukakan dengan jelas dan
disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan.
2. Alat penelitian
Alat penelitian yaitu alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus
diuraikan dengan jelas digunakan untuk mengumpulkan data apa saja dan kalau
perlu keterangan-keterangan.
3. Jalan penelitian
6. Jadual penelitian
Dalam jadual penelitian ditunjukkan tahap-tahap penelitian, rincian
kegiatan pada setiap tahap dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
setiap tahap. Jadual penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian.
C Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (kalau ada)
9
ibid, hal 151
9
1. Daftar pustaka.
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan
penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama.
Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunnya ke kanan, yaitu sebagai
berikut:
a) Buku : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman
yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit, dan kotanya.
b) Majalah : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan
singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.
c) Internet : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama web site.
Antara pelbagai bidang ilmu ada perbedaan sedikit-sedikit dalam cara
penulisan, misalnya dalam penggunaan tanda baca, tetapi garis besanya tetap
sama. Sebab itu, perbedaan yang kecil-kecil tetap diperkenankan, asalkan taat
asas untuk seluruh penulisan.
Contoh penulisan daftar pustaka terdapat pada Lampiran 4.Lampiran 4a. Contoh
daftar pustaka
2. Lampiran.
Dalam lampiran jika ada, terdapat keterangan atau informasi yang
diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, pedoman wawan
cara dan sifatnya melengkapi usulan penelitian.
10
III. TESIS
Sama halnya dengan usulan penelitian, tesis juga terdiri atas tiga bagian,
yaitu Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir, tetapi isinya lebih luas.
A. Bagian Awal.
Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman
pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (daftar), daftar gambar, daftar
lampiran, daftar singkatan, dan abstrak.
2 Halaman judul
Halaman judul berisi tulisan sampul depan, tetapi diketik di atas kertas
putih.
3. Halaman persetujuan
Halaman memuat tanda tangan para Pembimbing dan para Penguji, dan
tanggal ujian. Contoh halaman pengesahan pada Lampiran 6. Lampiran 6. Contoh
halaman pengesahan
4. Kata Pengantar
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud tesis,
penjelasan-penjelasan, dan ucapan terima kasih.
11
5. Daftar isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang isi tesis dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat
suatu bab atau sub bab. Di dalam daftar isi tertera urutan judul, bab, judul
subbab, judul anak subbab disertai dengan normor halamannya.
6. Daftar tabel
Jika dalam tesis terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar tabel Yang
memuat urutan judul tabel (daftar) beserta dengan nomor halalamanya. Akan
tetapi kalau hanya ada beberapa tabel (daftar) saia, daftar ini tidak usah dibuat.
7. Daftar gambar
Daftar gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu
tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannya dengan daftar
tabel.
8. Daftar lampiran.
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran
dibuat bila tesis dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah urutan
judul lampiran dan nomor halamannya.
10. Abstrak
Abstrak ditulis dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris, dan merupakan uraian singkat, tetapi lengkap tentang masalah, tujuan
penelitian, metode, dan hasil penelitian. Tujuan penelitian disarikan dari tujuan
penelitian pada pengantar, metode diperaskan dari jalan penelitian, hasil
penelitian, dari kesimpulan. Karena itu, umumnya intisari terdiri atas 3 alinea dan
panjangnya tidak lebih dari 1 halaman, dengan ketikan satu spasi.
B. Bagian Utama.
Bab I PENDAHULUAN
Pendahuluan mengandung bab-bab: latar belakang, perumusan masalah,
tujuan, manfaat, kerangka pemikiran dan metode penelitian.
1. Latar belakang
Latar belakang dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan pada
usulan penelitian dan mungkin sudah lebih diperluas.
12
2. Perumusan masalah
Perumusan masalah dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan
pada usulan penelitian dan mungkin sudah lebih dipertajam.
3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan
pada usulan penelitian.
4. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan
pada usulan penelitian.
5. Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan
pada usulan penelitian dan mungkin sudah lebih diperluas.
6. Metode penelitian
Metode dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan
penelitian dan mungkin sudah lebih diperluas.
Bab IV Penutup
1. Simpulan.
Simpulan merupakan pemyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari
hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan perumusan masalah atau
kebenaran hipotesis.
13
2. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis,
ditujukan kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan,
atau memperkembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.
D. Bagian Akhir
Bagian akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran
1. Daftar pustaka.
Daftar pustaka disusun seperti pada usulan penelitian.
2. Lampiran.
Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam Bagian Utama
tesis. Lampiran-lampiran terdiri dari
1. Surat izin penelitian
2. Tabel yang tidak dimasukkan dalam hasil penelitian (jika ada)
3. Daftar pertanyaan (jika ada)
4. Putusan Pengadilan (jika ada)
5. Peraturan Per UU an (jika ada)
6. Dll.
14
1. Naskah
Naskah dibuat di atas kertas HVS 80g/m2 dan tidak bolak-balik
2. Sampul.
Sampul dibuat dari kertas bufalo atau yang sejenis, dan sedapat-
dapatnya diperkuat dengan karton dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang
tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman. judul dan
contohnya tertera pada Lampiran 5.
3. Warna sampul
Warna sampul Program Studi Magister Hukum Program Pasacasarjana
Unika Soegijapranata berwarna orange.
4. Ukuran
Ukuran naskah ialah : 21 cm. x 28cm (A4).
B. Pengetikan.
Pada pengetikan disajikan: jenis huruf, bilangan dan. satuan, jarak baris,
batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan sub
judul, perincian ke bawah, dan letak sirntetris.
1. Jenis huruf
a) Naskah diketik dengan huruf Arial 12, dan untuk seluruh naskah harus dipakai
jenis huruf yang sama. Penggunaan huruf miring atau persegi, tidak
diperkenankan kecuali untuk kata-kata asing.
b) Huruf miring untuk tujuan tertentu dinyatakan dengan pemberian garis bawah.
c) Lambang, huruf Junani, atau tanda-tanda yang dapat diketik, harus ditulis
dengan rapi memakai tinta hitam.
4. Batas tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut :
a) tepi atas : 4 cm,
b) tepi bawah : 3 cm,
c) tepi kiri : 4 cm, dan
d) tepi kanan : 3 cm.
5. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan jangan
sampai ada ruangan yang terbuang-buang, kecuali kalau akan mulai dengan
alinea baru, persamaan daftar, gambar, sub judul, atau hal-hal yang khusus.
6. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas tepi kiri.
7. Permulaan kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat, harus
dieja, misalnya: Sepuluh ekor tikus.
9. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah,
pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian
16
a) Angka di bawah sepuluh ditulis penuh dengan huruf, misalnya dua, tiga,
sembilan bukan 2, 3, 9. Contoh: Polisi menangkap dua orang tersangka.
b) Angka di atas sepuluh ditulis dengan angka Latin, misalnya 14, 45, 436.
Contoh: Korban Robot Gedeg berjumlah 15 orang.
c) Angka di awal kalimat dituliskan dengan huruf penuh. Contoh: Delapanribu
seratus mahasiswa Unika Soegijapranata datang ke kampus setiap hari dan
50% dari mereka selalu singgah ke perpustakaan.
d) Angka persen, nomor rumah, nomor telepon, tanggal, jumlah uang, angka
desimal, dan angka yang disertai singkatan selalu ditulis dengan angka,
bukan huruf. Misalnya, 50%, Jl. Mars No. 43, Telp. (024)8446390, 3I Januari
2001, Rp. 5000,-.
C. Penomoran
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel (daftar), gambar,
dan persamaan.
1.- Halaman
a) Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor
halaman dengan angka Romawi kecil.
b) Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pengantar (Bab 1) sampai halaman
terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor halaman.
c) Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul
atau bab pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang demikian
nomomya ditulis di sebelah kanan bawah.
d) Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi
atas atau tepi bawah.
2. Tabel (daftar)
Tabel (daftar) diberi nomor urut dengn angka Arab
3. Gambar
Gambar dinomori dengan angka Arab.
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus mathematis, reaksi kimia,
dan lain-lainya ditulis dengan angka. Arab di dalam kurung dan ditempatkan di
dekat batas tepi kanan.
CaSO4 + K2C3 ⇔ CaCO3 + K2SO4 (3)
18
1. Tabel (daftar)
a) Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas
tabel (daftar), tanpa diakhiri dengan titik.
b) Tabel (daftar) tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga
tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel
(daftar), dicantumkan nomor tabel (daftar) dan kata lanjutan, tanpa judul.
c) Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu
dengan yang lainnya cukup tegas.
d) Kalau tabel (daftar) lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat
memanjang kertas, maka bagian atas tabel harus diletakan di sebelah kiri
kertas.
e) Di atas dan di bawah tabel (daftar) dipasang garis batas, agar terpisah dan
diuraian pokok dalam makalah.
f) Tabel (daftar) diketik simetris,
g) Tabel (daftar) yang lebih dari 2 halarnan atau yang harus dilipat, ditempatkan
pada lampiran.
2. Gambar
a) Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan)
b) Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah
gambar tanpa diakhiri dengan titik.
c) Gambar tidak boleh dipenggal
d) Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat Yang lowong di dalam
gambar dan jangan pada halaman lain
e) Bila garnbar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
gambar harus diletakkan sebelah kiri kertas.
f) Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahalkan supaya sewajar-wajarnya
(jangan terlalu kurus atau terlalu gemuk)
g) Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan. inter
polasi atau ekstrapolasi.
h) Bagan dan grafik dibuat dengan tinta hitarn yang tidak larut dalam air dan
garis lengkung grafik dibuat dengan bantuan kurve Prancis (French curve).
i) Letak gambar diatur supaya simetris.
E. Bahasa
Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku (ada subyek dan
predikat, dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan obyek keterangan).
Dengan izin Program Pascasarjana, tesis dapat ditulis dalam bahasa Inggris.
19
2. Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua
(saya, aku, kami, engkau, dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada
penyajian ucapan terima kasih pada prakata, saya diganti dengan penulis.
3. Istilah
a) Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah diindonesiakan.
b) Jika terpaksa harus memakai istilah asing, bubuhkanlah garis bawah pada
istilah itu atau ditulis dengan huruf miring bila diketik komputer.
4. Ejaan
I. Buku referensi
a. Satu pengarang
1). Nama pengarang: tidak perlu dibalik Gelar kesarjanaan tidak
dicantumkan!
2). Tahun penerbitan
3). Judul buku: bisa ditulis dengan huruf miring (italics) atau garis
bawah
20
Contoh:
D.J. Harris, 1991, Cases and Materials on International Law, 4th
ed., London: Sweet and Maxwell, hal. 62. ATAU
D.J. Harris, 1991, Cases and Materials on International Law, 4th
ed., London: Sweet and Maxwell, hal. 62. ATAU
b. Dua Pengarang
Sama dengan di atas kecuali nama pengarang yang dicantumkan lebih
dari satu.
Contoh:
S. Nasution dan M. Thomas,1999, Buku Penuntun Membuat
Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah, edisi kelima, Jakarta: Bumi
Aksara, hal 6 9 – 72.
S. Nasution dan M. Thomas,1999, Buku Penuntun Membuat
Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah, edisi kelima, Jakarta: Bumi
Aksara, hal 6 9 – 72.
Contoh:
Koentjaraningrat (ed.), 1993, Metode-Metode Penelitian
Masyarakat , edisi kelima, Jakarta: PT Gramedia, hal. 70-107.
ATAU
B. Jika ingin menuliskan karangan spesifik (artikel) dari buku yang dirujuk:
a) Nama pengarang karangan spesifik (artikel)
b) Judul karangan spesifik (artikel) dalam tanda petik
c) Dituliskan kata dalam
d) Nama editor, ditambahkan (ed.) atau (et al) kalau editornya lebih
dari satu orang.
e) Tahun terbit.
f) Judul buku dituliskan dalam huruf miring (italics)
g) Keterangan buku
h) Kota diterbitkan: Nama Penerbit
i) Nomor halaman: bisa satu atau beberapa nomor halaman
Contoh:
Sartono Kartodirdjo, “Metode Penggunaan Bahan Dokumen”
dalam Koentjaraningrat (ed.),1993, Metode-Metode Penelitian
Masyarakat , Edisi kelima, Jakarta: PT Gramedia, hal. 44-69.
ATAU
Contoh:
Antonius Soedjadi, “Fungsi Mahkamah Agung dalam Kaitannya
dengan Harmoniasi Hukum”, 1998, Atma nan Jaya, Tahun XI No.
1, hal. 95-108.
2. Makalah Seminar/Diskusi
a. Nama Penulis
b. Judul Makalah
c. Dituliskan: Disajikan dalam
d. Thema Seminar/ Diskusi dalam Huruf Miring
e. Kota Penyelenggara, Tanggal Pelaksanaan
f. Halaman (jika ada)
Contoh:
Koesbiono Sarmanhadi, “Pendirian dan Penyesuaian Anggaran
Dasar Yayasan dengan Undang Undang No. 16 Tahun 2001
tentang Yayasan” disajikan dalam Seminar Nasional
Menyongsong Berlakunya UU No. 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan, Surabaya, 22 Juni 2002, hal. 5-7.
Contoh:
(tanpa pengarang) Æ “Siti Hardijati Lalai Bayar Utang ke BPPN”,
Kompas, Jakarta: 25 Juni 2002, hal. 13, kolom 3-4.
(dengan pengarang) Æ Faisal Basri, “Berkaca pada Skandal
Manulife”, Kompas, Jakarta: 24 Juni 2002, hal. .
Contoh:
(tanpa pengarang) Æ “Kiprah Kegiatan IIPS”, Buletin HAKI, Tahun.
I No. 1, Desember 2001, hal. 12-16.
(dengan pengarang) Æ La Vadya, “HAKI, Kompetisi dan Kepentingan
Nasional”, Buletin HAKI, Tahun I No. 1, Desember 2001, hal. 17-18.
Contoh:
Ari Suryono Suwito, “Mekanisme Pemeriksaan Tindak Pidana
Pemalsuan Uang: Studi Kasus di Pengadilan Negeri Semarang”,
Skripsi: Fakultas Hukum Unika Soegijapranata Semarang (tidak
diterbitkan), 2001, hal. 25-39.
III. Internet
Penulisan catatan kaki yang bersumber dari internet harus
memperhatikan: nama penulis (kalau ada), judul tulisan, tanggal
download (membuka internet), dan situs internet.
Contoh:
(Lengkap) Æ Albert Kim, “Frisco Technology”, Entertainment Weekly
14 April 1995, Online, Internet, 10 Mei 1995, WWW:
http://www.pathfinder.com.
C. loc. cit. : loco citato (Latin) yang berarti ‘dari tempat yang sudah
dikutip’. Ini mirip dengan poin b (op.cit.), tetapi tidak merujuk pada
buku melainkan pada publikasi selain buku. Penulisannya sama
dengan penulisan poin b.
C. Kutipan
Beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam pengutipan:
I. Umum:
A. harus sehemat mungkin
B. relevan dengan isi tulisan.
C. terlalu banyak mengutip bisa mengganggu kelancaran memahami
seluruh karya tulis.
II. Letak kutipan umumnya pada:
A. bagian pokok tulisan dan kerangka teori
B. bagian penyajian data karena data harus otentik dan bisa
dipertanggungjawabkan.
C. lampiran-lampiran
D. catatan kaki, khususnya untuk melakukan rujukan silang (cross
reference)
10
Berghe van Dalen,……dst.
11
Ronny Hainitjo, …..dst.
25
Kutipan ini memuat ide pokok dari tulisan orang lain yang dikutip
sehingga tidak perlu dikutip kata demi kata. Langkah yang harus
diambil, pertama penulis harus menemukan ide pokok dari satu
masalah yang dikemukakan oleh pakar yang akan dikutip.
Kemudian, dirumuskan dengan kata-kata sendiri. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam kutipan tidak langsung adalah:
Jika kutipan sangat panjang dan lebih dari satu alinea, ada dua cara
penulisan:
Contoh: Dalam satu studi ditunjukkan bahwa perubahan dari satu sistem
upah harian menjadi sistem bonus telah menaikkan produksi
sebesar 46 persen.12 Tetapi, perubahan semacam ini biasanya
mendapat oposisi dari kelompok karyawan yang kurang mengerti
arti dan manfaat dari rencana perubahan itu,13 dan kelompok-
kelompok besar biasanya bereaksi lebih keras daripada kelompok-
kelompok kecil.14
12
Eddy Wiwoho, Hukum Perburuhan di Indonesia, ….dst.
13
Albertus Juninho, Dinamika Buruh di Indonesia 1990-an, …….dst.
14
Eddy Wiwoho, op.cit. hal. 35
26
D. Daftar Pustaka
Umum
Contoh:
Clanchy, John and Ballard, Brigid, 1994, Essay Writing for Students: A
Practical Guide, Melbourne: Longman Cheshire Ltd..
15
Pidato Dekan…….dst.
27
d. Jurnal Ilmiah:
Catatan: untuk penulisan jurnal ilmiah di dalam Daftar Pustaka bisa juga
langsung dituliskan nama jurnal tanpa menuliskan judul artikel/tulisan karena
judul tersebut telah pernah disebutkan dalam catatan kaki. Jadi, bisa dituliskan
sbb.:
a. Makalah Seminar
b. Perundang-undangan
*
Usulan Penelitian / Hasil Penelitian untuk Tesis S-2 / TESIS
diajukan oleh
Kusumaning Margi
NIM
Usulan penelitian
diajukan oleh
Kusumaning Margi
NIM
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping