You are on page 1of 4

Arti Ketulusan Cinta Menurut Islam

Assalamu’alaikum wr. wb.


Seperti yang kita ketahui, belakangan ini banyak remaja islam yang terjerumus
kedalam pengaruh negatif terutama dalam hal percintaan. Kita lihat, banyak remaja yang
tidak segan-segannya berjalan berdua sambil berpengangan tangan, tidak segan-segannya
memperlihatkan bentuk tubuh mereka dan bahkan(maaf) banyak remaja yang disegan-
segan berciuman didepan umum. Mengapa hal ini terjadi ?. Karena banyak remaja yang
belum tahu ataupun pura-pura tidak tahu bagaimana arti ketulusan cinta sebenarnya.
Untuk menanggapi persoalan itu mari kita simak kisah nyata di bawah ini
Disuatu daerah terdapatlah sepasang kekasih, dimana sepasang kekasih
ini dikenal sebagai siswa yang cerdas di sekolahnya. Perjalanan mereka pun
berjalan dengan rukun, bahkan tak sedikit orang yang mendukung hubungan
mereka. Karena banyak orang beranggapan bahwa hubungan mereka
diharapkan dapat meningkatkan prestasi mereka dan juga prestasi sekolah di
bidang akademik.
Pemuda yang awalnya beranggapan bahwa sosok wanita yang terbaik
untuk menjadi pendampingnya adalah sosok wanita yang pintar dan cerdas.
Namun, suatu hari pemuda mendapat pencerahan setelah membaca sebuah
buku hadist. Ia berubah pikiran dan beranggapan bahwa sosok wanita yang
terbaik adalah sosok wanita yang shaleh.
Untuk mendapatkan wanita yang shaleh pemuda ini tidak melakukan
hal bodoh seperti mencari pengganti kekasihnya. Namun yang ia lakukan
adalah membentuk kekasihnya menjadi pribadi yang lebih shaleh dan
menjalankan kehidupan sesuai dengan Al-Quran dan Hadist. Dan tujuan
yang ada didalam hati pemuda ini adalah menunjukan dan mewujudkan
bahwa, ”Inilah orang yang aku sayangi, Aisyah muda masa kini yang
kelak akan mendapmpingi hidupku”. Langkah yang dilakukan pemuda ini
adalah mengkoreksi dan menasehati jika kekasihnya berbuat suatu
kesalahan dan tentunya semua itu belandaskan dengan Al-Quran dan hadist.
Niat baik pemuda ini berjalan dengan lancar. Ini ditandai dengan
adanya beberapa perubahan yang sudah mulai tampak terutama dalam hal
menutupi aurat. Tetapi langkahnya tidak berhenti disitu saja, pemuda ini
terus saja mengingatkan kembali kekasihnya jika kekasihnya mengulangi
lagi perbuatan yang telah dikoreksinya.
Kisah cinta merekapun berjalan lancar, hingga suatu saat mulai
muncul berbagai macam-macam cobaan yang menerpa mereka, hubungan
merekapun mulai kendur. Dan saat puncak dari cobaan itu tiba dimana saat
itu kekasihnya tidak sanggup lagi menghadapi cobaan tersebut dan akhirnya
hubungan merekapun kandas.
Kekasihnyapun mengungkapkan berbagai alasan, dimana alasan yang
dikemukakannya selalu berubah-ubah. Pemuda inipun mulai curiga bahwa
ada kebohongan di balik semua ini. Usut demi usut akhirnya terbuka juga
alasan sebenarnya, namun ada satu alasan yang paling mengejutkan dan
menyakitkan hati pemuda ini yaitu ketika kekasihnya mengatakan,
”kamu itu siapa?, tidak berhak mengatur-atur hidup saya, hidup
saya ini masih panjang. Orangtua saya saja belum tentu berhak mengatur
saya”.
Emosi pemuda ini pun mencapai puncaknya, batas kesabarannya pun
telah habis. Dan secara tidak sengaja pemuda ini mengeluarkan kata-kata
kotor. Tapi dalam hati yang penuh emosi ini ada satu pesan yang terpenting
yang disampaikan pemuda ini ialah,
”Terserah kamu mau percaya apa tidak, suatu hari nanti kamu
akan tahu bahwa apa yang saya sampaikan itu adalah benar”.

Jika saya tanyakan ke remaja-remaja islam yang membaca ini. Salahkah jika
pemuda tadi mengarahkan kekasihnya ke arah yang lebih baik?. Jawabannya kita
simak perumpamaan berikut ini,

Misalkan sebuah tukang pos menghantar sebuah surat kepada anda


dimana isi surat tersebut tidak sesuai dengan hati, akal pikiran maupun
harapan anda, misalkan surat putus dari pacar anda atau surat yang
menyatakan anda tidak lulus. Kemudian akankan anda marah dan dengan
tukang pos tersebut?, tentu tidak bukan. Kepada siapa anda akan marah?,
kepada anda sendiri bukan karena kesalahan anda kelalaian anda hal
diatas itu terjadi.

Sama halnya dengan kisah diatas tadi, jika pemuda tersebut dianggap sebagai
tukang pos yang menghantarkan surat dari Allah dalam bentuk Al-Quran dan Hadist.
Kemudian surat itu dialamatkan Allah kepada kekasihnya. Haruskah kekasihnya marah
dengan pemuda itu?.
Dan satu perumpamaan lagi yang perlu direnungi juga,
Jika ada seseorang yang sayang dengan anda, tiada hentinya ia
mengirimkan surat cinta kepada anda. Dan anda tidak mencintainya oleh
karena itu anda selalu mengabaikan surat yang ia kirim. Apa yang
selanjutnya terjadi. Ia bosan bukan dan pastinya tidak akan mengirim surat
lagi kepada anda.
Dan anda renungkan bagaimana jika selama ini Allah mengirim surat
kepada anda karena Allah sayang dengan anda dan anda
menghiraukannya. Anda bayangkan bagaimana jika Allah juga bosan dan
tidak mau lagi mengirimkan surat ke anda. Anda mau diperlakukan Allah
seperti itu?. Tanamkanlah hal ini didalam hati anda.

Baiklah kita lanjuti lagi ceritanya,


Jadi suatu hari dalam bulan ramadhan tahun ini pemuda tersebut
menemui saya dan mencurahkan perasaannya kepada saya. Dia bercerita,
”ul, sakit hati ini mendengarkannya mengatakan bahwa aku
mengaturnya, tidakkah ia sadar ul, yang sebenarnya yang aku sampaikan itu
bukan aturanku, tapi aturan Allah, Allah yang mengaturnya bukan aku.
Apakah ia tidak sadar dengan tidak mau menerima nasehatku sama artinya
dengan melenggar perintah Allah, kalau ia tak sadar ul, aku hanya minta
satu kepada Allah, sadarkanlah ia”.
Sebelumnya saya berpendapat bahwa, setelah kejadian yang saya
ceritakan diatas tadi membuat pemuda ini benci dengan mantan kekasihnya.
Ternyata, anggapan saya salah. Ternyata pemuda ini mengungkapkan bahwa
ia masih sangat menyayangi dan mencintai mantan kekasihnya tersebut
dengan tulus ikhlas. Dan satu hal yang saya petik dari perkataannya saat
mengungkapkan rasa sayangnya dan punya arti yang mendalam,
”ul, jika kamu kenal dengan dia dan bisa bertemu dia. Sampaikan
pesan saya ul, bahwa saya masih sangat menyayangi dia. Saya menegurnya,
menasehatinya dan bahkan menurutnya hingga mengaturnya, itu semata-
mata aku lakukan karen aku sangat sayang dengan dia. Dan aku takut ia
masuk neraka, karena kamu mungkin tahu dalam hadist riwayat muslim
dikatakan bahwa wanita itu sangat mudah terjerumus dalam api neraka. Aku
tidak ingin wanita(yang masuk neraka) itu dia”, kata pemuda itu.
Kemudian pada suatu malam pemuda ini mengungkapkan persaannya
kepada Allah, dan ia pun berdoa,
”Ya Allah, berikanlah aku petunjuk ya Allah, Jika memang ia yang
engkau anugrerahi sebagai pendamping hidupku, maka berikanlah aku
kemudahan untuk mendapatkan lagi hatinya ya Allah. Tapi jika bukan
ia, maka engkau permudahlah hambamu ini untuk melupakannya ya
Allah?”.
Hari demi hari akhirnya pemuda inipun bisa melupakan mantan
kekasihnya tersebut. Dan ia berterima kasih kepada Allah karena telah
mempermudahkan dirinya untuk melupakan kekasihnya. Namun, suatu hari
pemuda ini bertemu dengan mantan kekasihnya. Entah tidak tahu mengapa,
pemuda ini merasa ia masih sangat mencintai kekasihnya dan sulit untuk
melupakannya ketika pemuda ini melihat kekasihnya ini mengenakan
pakaian tidak seperti biasanya(menggunakan celana). Tapi kali ini mantan
kekasih pemuda tersebut menggunakan pakaian yang sebagaimana yang
telah di atur oleh Allah, Dimana pakaian bagi umat muslim itu menutup
aurat sebagai mana ia menutup auratnya ketika shalat. Kali ini mantan
kekasihnya tersebut menggunakan baju yang tidak ketak, jilbab yang
menutupi dada serta menggunakan rok(persis seperti apa yang dianjurkan
oleh pemuda ini pada kekasihnya). Menanggapi perasaan itu, pemuda ini
kembali meminta pentunjuk kepada Allah melalui doanya setiap setelah
shalat yang berbunyi,
”Ya Allah, berikan petunjuk kepadaku ya Allah, mengapa perasaan
ini bisa timbul. Inikah jawaban-Mu atas doa ku, jika benar itu jawaban-
Mu atas doa ku, permudahkanlah hamba-Mu ini untuk mendapatkannya
ya Allah?. Tapi jika tidak, bantulah aku menjauhi perasaan itu ya Allah”.
Mendengar cerita di atas, saya bertanya dalam hati, ”inikah arti
ketulusan cinta ya Allah, jika benar inikah yang dinamakan ketulusan
cinta, berikanlah jalan yang terbaik bagi pemuda ini?”
Dari uraian singkat di atas dapat kita simpulkan dua hal mengenai bagaimana arti
dari ketulusan cinta.
Pertama, ketulusan cinta yang paling banyak dijumpai pada kehidupan remaja
saat ini. Yaitu dimana cinta dinilai dari kecantikan/ketampanan dan harta. Akibatnya
ialah yang kita lihat selama ini banyak wanita yang menjajakan bentuk tubuhnya dengan
berpakaian ketat untuk menarik perhatian pria, karena apa cinta menurut mereka dinilai
dari penampilannya. Kemudian, banyak perempuan yang dengan mudahnya di bayar
untuk menjadi istri simpanan. Jika itulah yang anda lakukan selama ini, baik disadari
maupun tidak, bahwa secara tidak langsung itu berarti kekasih anda itu sedang membawa
anda dalam perjalanan menuju neraka.
Kedua, ketulusan cinta menurtu islam yang selama ini telah banyak diabaikan oleh
para remaja. Yaitu dimana cintai dinilai dari agama atau keshalehannya. Karena dalam
hadist nabi disebutkan.
”Dikawini wanita karena empat perkara : karena hartanya, karena
kebangsawanan, karena kecantikannya dan karena agamanya, Maka pilihlah karena
agamanya niscaya engkau akan berungtung.
Dari cerita tadi, pemuda tersebut mendambakan seorang wanita yang shaleh.
Bagaimana pemuda itu memperlakukan wanita yang ia sayangi?. Pemuda itu selalu
mengingatkan jika kekasihnya salah, menyerukannya untuk giat beribadah dan secara
tidak langsung orang seperti inilah yang nantinya membawa anda untuk menabung
pahala. Sehingga kelak anda bisa bawa tabungan pahala anda tersebut untuk membayar
biaya berwisata ke surga kelak.

You might also like