Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Gita Theresia Artita
Abstrak
Masyarakat Indonesia sangat tergantung pada Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pasokan bahan bakar BBM adalah sumber energy yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable). Pemakaian BBM juga mempengaruhi keadaan lingkungan
sehingga perlu ada pencarian dan pengembangan energy alternative non BBM
yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui (renewable), salah satunya ialah
dengan pembuatan briket.
Briket yang dibuat berbahan dasar dari cangkang kemiri dengan perekat tanah liat
yang massanya divariasikan dari 5%, 15%, 25% dan 35%. Dari variasi massa
perekat ini bisa diketahui seberapa besar massa perekat yang akan menghasilkan
nilai kalor yang paling tinggi.
Kata Kunci : cangka kemiri, massa perekat, nilai kalor
PENDAHULUAN
BBM merupakan sumber energy yang serig digunakan oleh masyarakat dunia.
Kita mengetahui bahwa BBM adalah sumber energy yang yang tidak dapat
diperbaharui dan pembakarannya dapat merusak lingkungan, oleh sebab itu perlu
dicari sumber energy alternative yang terbaharui dan ramah lingkungan. Biomassa
atapun bahan limbah lainnya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar
alternative, contohnya pembuatan briket. Pembuatan briket yang pernah dilakukan
seperti pembuatan briket batubara yang menghasilkan kalor 9000 kkal namun
briket batubara mengeluarkan emisi gas yang berbahaya bagi manusia. Kemudian
dilanjutkkan dengan pembuatan briket berbahan dasar ampas tebu menghasilkan
nilai kalor 8250 kkal, cangkang biji karet menghasilkan nilai kalor 7250 kkal, dan
cangkang biji kopi yang menghasilkan nilai kalor 6500 kkal.
Dari penelitian tersebut peneli tertarik untuk membuat briket dari cangkang
kemiri.
Kemiri
Tanaman kemiri (Aleurites moluccana) termasuk suku euphorbiaceae. Tanaman
ini tidak begitu banyak menuntut persyaratan tumbuh, sebab dapat tumbuh
ditanah-tanah kapur, tanah berpasir dan jenis-jenis tanah lainnya. Tanaman kemiri
Buah kemiri termasuk buah batu, berbentuk bulat telur dan ada bagian yang
menonjol kesamping. Daging buahnya kaku dan mengandung 1-2 biji yang
diselimuti oleh kulit biji yang keras.
Tanaman kemiri merupakan tanaman industry, sebab produk yang dihasilkannya
dapat dipakai untuk bahan pembuatan perabot (peralatan) rumah tangga atau
bahan berbagi industry. Biji buah kemiri digunakan sebagai bumbu masak, bahan
cat, pernis, sabun, obat-obatan dan kosmetik.
Obat nyamuk bakar dan arang untuk bahan bakar. (Hatta,1994).
Cangkang kemiri yang dibuang begitu saja dan dibiarkan menumpuk
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan briket.
Dalam proses pembuatan briket cangkang kemiri ini, cangka kemiri akan
dicampur dengan perekar yaitu tanah liat untuk merekatkan briket cangkang
kemiri agar tidak rapuh. Pada briket arang yang perlu diperhatikan adalah nilai
kalor bakar, kadar air, kerapatan, dan kadar abu. Nilai kalor bakar briket arang
merupakan panas yang ada pada briket. Kadar air dan kadar abu sangat
mempengaruhi jumlah kalor yang dikandung oleh briket arang. Kerapatan yang
memadai diperlukan untuk mencegah agar briket arang tidak pecah saat
pengangkutan.
Maka perlu diketahui seberapa besar pengaruh massa perekat yang akan
digunakan terhadap niali kalor briket cangkang kemiri.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai kalor briket cangkang kemiri untuk
setiap variasi perekat dan pengaruh massa perekat terhadap nilai kalor briket
cangkang kemiri.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Material FMIPA UNIMED dan
Laboratorium Pusat Penelitian FMIPA USU. Penelitian dilakukan pada bulan
Desember – Januari 2011.
Bahan
Bahan yang digunakan adalah cangkang kemiri yang dikeringkan kemudian
dibakar sehingga menjadi arang. Pembakaran dilakukan selama 1-2 jam. Setelah
dingin arang diayak dengan menggunakan ayakan 100 mesh untuk mendapatkan
arang yang halus.
Bahan perekat yang digunakan adalah tanah liat, dengan perbandingan campuran
perekat dan arang cangkang kemiri = 5% : 95% ; 15% : 85% ; 25% : 75% ; 35% :
65% dengan tekanan 3 ton. Penggunaan bahan perekat ini bertujuan untuk
mempermudah pembentukan tekstur yang padat atau mengikat antara dua substrat
yang direkat serta dapat mengurangi asap beracun yang timbul dari pembakaran
pada waktu penggunaan briket. Perekat tanah liat dicampurkan dengan arang aktif
cangkang kemiri yang ditetapkan dan diaduk sampai berbentuk adonan yang
homogeny, kemudian ditekan dengan alat Hydroulic Machine. Air yang
digunakan untuk mencampurkan tanah liat dengan arang cangkang kemiri.
Alat
Alat yang digunakan seperti ayakan tepung (Cruser) yang digunakan untuk
mengayak serbuk arang agar dihasilkan butiran serbuk arang yang aktif. Wadah
plastik digunakan sebagai wadah pencampuran tanah liat, aquades dan arang aktif
cangkang kemiri. Sarung tangan digunakan untuk melapisi tangan pada saat
proses pembuatan briket. Neraca analitik digunakan untuk menimbang arang aktif
cangkang kemiri dan tanah liat. Cetakan Briket yang terbuat dari baja berbentuk
silinder yang digunakan untuk mencetak briket. Hydroulic Machine 16 ton yang
digunakan untuk memadatkan arang cangkang kemiri yang sudah dihaluskan
dengan perekat tanah liat. Cawan porsenil yang digunakan sebagai tempat
meletakkan sampel. Alat penjepit digunakan untuk menjepit/memegang briket
yang telah dikeringkan. Jangka sorong yang digunakan untuk mengukur tinggi
dan diameter briket dengan ketelitian 0,01 mm. Kalorimeter bom yang digunakan
untuk menentukan nilai kalor briket. Stopwatch yang digunakan untuk
menghitung waktu pembakaran briket dalam kalorimeter bom. Termometer yang
digunakan untuk mengukur suhu air mula-mula dan sesudah pembakaran dalam
kalorimeter bom. Batang pengaduk yang digunakan untuk mengaduk air dalam
calorimeter bom agar suhu air dalam kalorimeter bom homogeny pada waktu
pengukuran.
Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Pembuatan arang cangkang kemiri
a. Cangkang kemiri yang telah dikeringkan dimasukkan kedalam lubang
pembakaran yang diameternya 40 cm dan kedalam 50 cm.
b. Membakar cangkang kemiri selama 1-2 jam, kemudian tutup lubang dan
beri ventilasi.
c. Kemudian arang dimasukkan kedalam kaleng, lalu ditutup dan dibiarkan
selama ½ jam agar dingin.
d. Setelah dingin, kaleng dibuka kemudian memisahkan arang dengan abu.
e. Arang kemudian diayak dengan menggunakan ayakan 100 mesh untuk
mendapat arang yang halus.
Ha : A B μ ≠ μ ≠ μ ≠μ D
C
4. Membuat tabel penolong.
Bebas Variabel
2 2 X1 X 1
2
X1 X 1
2
X1 X 1
2
X1 X 1 X1 X 1
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Tabel 2. Anava
Antar kelompok
Dalam kelompok
k-1
n i 1 dK A RKA Fhitung
dK D RKD