Professional Documents
Culture Documents
REKOMENDASI
Palm Kernel
CPO
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 96
Industir hulu perkebunan kelapa sawit menghasilkan produk primer
berupa minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak inti sawit (Palm Kernel).
Produk-produk yang dapat dihasilkan dari minyak sawit sangat luas, dengan
intensitas modal dan teknologi yang bervariasi. Produksi CPO Indonesia
yang diolah di dalam negeri sebagian besar masih dalam bentuk produk
antara seperti RBD palm oil , stearin dan olein, yang nilai tambahnya tidak
begitu besar dan baru sebagian kecil yang diolah menjadi produk-produk
oleokimia dengan nilai tambah yang cukup tinggi.
Produk primer kelapa sawit ini dapat dikembangkan menjadi industri
produk pangan dan non pangan lainnya. Melalui proses fraksinasi, rafinasi
dan hidrogenasi pada kelapa sawit dapat dikembangkan industri hilir yang
menghasilkan produk makanan. Dan melalui proses hidrolisis (splitting)
menghasilkan asam lemak dan gliserin yang dapat diolah lagi menjadi
produk-produk non pangan. Industri hilir kepa sawit ini terdiri dari industri
hasil setengah jadi dan industri barang jadi.seperti diuraikan dalam Pahan
(2006), sebagai berikut
1. Industri hasil setengah jadi
Industri hasil setengah jadi digolongkan menjadi 2, yaitu oleo-pangan
dan oleo-kimia.
a. Oleo-pangan
Oleo-pangan adalah penggunaan minyak sawit untuk produk pangan.
Olahan kelapa sawit yang digolongkan dalam oleo-pangan sebagai berikut:
Minyak goreng
Lemak makan: Margarine, vanaspati, dan shortening
b. Oleo-kimia
Oleo kimia adalah penggunaan minyak sawit untuk produk kimia (non
pangan). Olahan kelapa sawit yang digolongkan dalam oleo-kimia adalah
sebagai berikut:
Fatty acid, fatty alcohol, dan fatty amine
Methyl ester (biodiesel)
Glycerol
Ethoxylate dan epoxylate
Garam metalik
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 97
2. Industri barang jadi
Beberapa jenis makanan olahan kelapa sawit menjadi industri barang
jadi adalah sebagai berikut:
a. Industri makanan:
Kue, roti dan biskuit.
Cokelat, kembang gula dan es krim.
Tepung susu nabati (filled milk) dan coffee whitener (coffee mate).
Mie siap saji (instant noodle).
b. Industri kosmetik dan deterjen:
Sabun, cream lotion dan sampo.
c. Industri farmasi:
Vitamin A dan E.
d. Industri pabrik logam:
Sabun metalik untuk minyak pelumas dan campuran cat.
Pelumas dan pelindung karat permukaan lembaran baja pada industri
baja canai dingin (cold rolling mill).
Bahan pengapung (floatation agent) untuk memisahkan biji tembaga
atau cobalt dari baja.
e. Industri karoseri
f. Industri tinta cetak, lilin dan crayon.
g. Industri pakan ternak.
Selain minyak sawit dan minyak inti sawit, bagian lain dari tanaman
kelapa sawit juga bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan baku industri.
Produk-produk yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah kelapa sawit ini
diantaranya adalah:
1. Tandan kosong kelap sawit:
Pupuk organik, kompos, dan kalium serta serat
2. Tempurung buah:
Arang aktif
3. Batang dan tandan sawit:
Pulp kertas
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 98
4. Batang pohon sawit
Perabot (furniture) dan papan partikel
5. Batang dan pelepah
Pakan ternak
6. Limbah cair dari proses produksi
Pupuk organik
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 99
tersebut, maka agribisnis karet mempunyai prospek yang cerah di masa
mendatang.
Lateks, Crumb
sheet rubber Alat olah raga Bola,
pakaian selam dll
Pohon
Karet Perlengkapan Air house, oil seal,
teknik industri rubber bushing dll
Kondom,
Furniture Barang lain pelampung dll
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 100
2. Industri Barang Jadi
a. Industri alat kesehatan dan laboratorium
Pipet, selang stetoskop dan lain-lain
b. Industri perlengkapan kendaraan
Ban kendaraan, pedal sepeda dan motor
Karet kaca mobil, karet klep dan lain-lain
c. Industri alat olah raga
Bola sepak, boal basket, bola volley
Pakaian selam dan lain-lain
d. Industri perlengkapan pakaian
Sepatu, sandal karet dan lain-lain
e. Industri perlengkapan teknik industri
Air house, Oil seal
Rubber bushing dan lain-lain
f. Industri perlengkapan anak dan bayi
Balon, dot susu
Perlak, mainan anak dan lain-lain
g. Industri perlengkapan rumah tangga
Karpet dan perlengkapan lainnya
h. Industri-industri lain
Kondom, pelampung dan lain-lain
Selain getahnya, kayu karet juga memiliki nilai ekonomis yang baik di
dunia. Karena kayu karet saat ini banyak diminati oleh masyarakat, dengan
coraknya yang seperti kayu ramin dan warna yang cerah. Saat ini kayu karet
juga menjadi alternatif kayu yang memenuhi persyaratan ekolabelling karena
telah dibudidayakan secara luas. Kayu karet dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku perabotan rumah tangga, particle board, parquet, Medium
Density Fibreboard dan lain sebagainya.
Menurut prediksi Departemen Pertanian pada tahun-tahun mendatang
pabrik pengolahan crumb rubber yang ada saat ini kapasitasnya sudah tidak
mencukupi. Oleh karenanya dibutuhkan investasi baru untuk membangun
pabrik pengolahan baru untuk menampung pertumbuhan pasokan bahan
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 101
baku. Posisi karet yang merupakan komoditas unggulan tidak hanya dalm
lingkup Kabupaten Paser tapi juga nasional, menjadi daya tarik investor
untuk menanamkan modalnya.
Saat ini ragam produk karet yang dihasilkan masih terbatas, pada
umumnya masih didominasi oleh produk primer (raw material) dan produk
setengah jadi. Sebagian besar produk karet diolah menjadi karet remah
(crumb rubber) dan lainnya dalam bentuk RSS dan lateks padat. Industri
berbasis lateks pada saat ini masih terkendala rendahnya daya saing
produk-produk industri lateks Indonesia. Kegiatan pengolahan berbahan
baku crumb rubber atau lateks di Indonesia sampai saat ini tercatat masih
didominasi oleh industri ban kendaraan, selainnya dalam sektor usaha kecil
dan menengah.
Kabupaten Paser sebagai salah satu daerah penghasil karet
mempunyai peluang untuk pengembangan berbagai industri yang berbasis
tanaman karet, terutama usaha kecil dan menengah. Industri kecil barang
jadi karet ini pada umumnya dikelola dalam bentuk industri rumah tangga
secara informal. Dan hubungan yang dibentuk oleh usaha ini terintegrasi
dengan industri lain, dari hulu sampai hilir. Dalam pengadaan bahan baku,
pengrajin industri kecil menjalin hubungan dengan pabrik kompon sebagai
bahan baku utama. Kemudian untuk pemasaran produknya pengrajin
biasanya menjadi vendor dari suatu perusahaan besar seperti pabrik otomotif
atau pabrik elektronik, menjual kepada pedagang perantara atau menjual
langsung ke toko-toko.
Pengembangan usaha ini memerlukan pembinaan yang intens dari
pemerintah. Koordinasi yang erat dengan berbagai pihak harus senantiasa
digalang agar industri ini dapat semakin berkembang. Institusi tersebut
diantaranya pelaksana fungsi penelitian dan pengembangan, kemudian
institusi pendukung perdagangan, pemasaran, keuangan dan jasa lainnya.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 102
9.1.3 Industri Berbasis Pisang
Pada sub sektor hortikuktura, pisang merupakan komoditas unggulan
dengan produksi terbesar di Kabupaten Paser. Potensi ini pun sudah dapat
ditangkap oleh masyarakat, terbukti dengan banyak berkembangnya usaha
kecil berbasis pisang seperti sale dan keripik pisang. Bahkan beberapa
diantaranya sudah dapat menembus pasar di kota besar seperti Samarinda
dan Balikpapan.
Sebagai produk primer, pisang dapat diolah menjadi berbagai jenis
bahan pangan, pakan ternak maupun bahan baku industri sebagai berikut:
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 103
Pakan ternak
Pupuk organic
Batang luar Serat pakaian
Kerajinan tangan
Batang
Tepung
Acar
Empulur Kertas
Dye (warna)
Pembungkus
Pohon
Daun Kertas
pisang
Dye (warna)
Chip
Dendeng
Acar
Bonggol Tepung
Kertas
Obat
Dye (warna)
Sayuran
Pisang Jantung Penyedap rasa
Etil alcohol
Biogas
Kulit Dye
Wax lantai
Semir sepatu
Ketchup
Tandan
Off grade Vinegar
& buah
Sari/ cider
Keripik
Edible Lendre
portion Getuk
Sale
Jus
Tepung
Olahan Puree
Sirup glukosa
Etil alcohol
Flakes
Selai, jelly
Cider/ anggur
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 104
Selain dimakan buahnya, pisang dapat diolah menjadi berbagai jenis
produk yang dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1. Bahan Pangan
a. Keripik, Ledre, getuk, jus, puree, sale, selai, pisang goreng, pisang
bakar
b. Tepung, makanan bayi
c. Cuka, cider (wine), sirup glukosa
2. Bahan Pakan
a. Pakan ternak langsung
b. Pakan ternak olahan melaui bubuk pisang (banana meal)
3. Bahan baku industri
a. Serat untuk kerajinan tangan
b. Zat warna (dye)
c. Biogas
d. Etil alkohol
e. Kertas
f. Bahan pembungkus
g. Charcoal
h. Wax lantai
i. Semir sepatu
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 105
salah satunya oleh ketidaktepatan waktu pengiriman bahan baku. Hal ini
berdampak pada operasional usaha yang harus terhenti sementara.
Dalam pengembangan industri pengolahan pisang, selain ketersediaan
pasokan bahan baku, terdapat beberapa hal lain yang perlu diperhitungkan.
Diantaranya mengenai teknologi pasca panen pisang agar produk yang
dihasilkan bermutu tinggi dengan produktivitas yang baik. Pengangkutan
bahan baku ke bangsal-bangsal pengemasan harus ditangani secara hati-
hati untuk menghindari kerusakan dan cacat selama perjalanan. Proses
produksi yang baik dan higienis untuk menjamin kualitas produk. Kemudian
tahap pengemasan yang baik dan modern agar produk olahan pisang dapat
diterima oleh pasar. Kegiatan promosi dalam rangka penguatan distribusi
pemasaran produk penting untuk terus digencarkan agar produk olahan ini
tidak hanya dinikmati masyaralat lokal tetapi juga dapat menembus pasar di
propinsi lain.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 106
2. Bahan Baku Pangan
Tepung ikan
Petis udang
Kecap ikan
Minyak ikan
3. Bahan baku industri
Biodiesel
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 107
Tabel 9.2 Industri Menengah yang Dapat Dikembangkan di JAJONPON
KLASIFIKASI BASIS
PRIORITAS JENIS INDUSTRI PRODUK NILAI
INDUSTRI KOMODITAS
1 Kelapa sawit Industri Barang Jadi Pupuk Organik, kompos 2,4956
Industri perlengkapan anak & bayi (balon,
2 Karet Industri Barang Jadi dot, perlak, mainan anak dll) 2,5196
Industri Hasil Setengah
3 Pisang Jadi Industri bahan baku industri (serat) 2,5376
4 Kelapa sawit Industri Barang Jadi Arang aktif 2,5409
Industri perlengkapan kendaraan (pedal,
5 Karet Industri Barang Jadi karet kaca mobil, karet klep) 2,5560
6 Karet Industri Barang Jadi Industri perlengkapan rumah tangga (karpet) 2,5742
MENENGAH
7 Pisang Industri Barang Jadi Industri pakan ternak (banana meal) 2,5923
8 Karet Industri Barang Jadi Industri alat olah raga (bola, pakaian selam) 2,5924
Industri bahan pangan (tepung, makanan
9 Pisang Industri Barang Jadi bayi, cuka, wine, sirup glukosa) 2,6070
Industri Hasil Setengah
10 Perikanan laut Jadi Fish Flour, Frozen Fish 2,6932
11 Kelapa sawit Industri Barang Jadi Furniture dan papan partikel 2,7225
Industri Hasil Setengah
12 Karet Jadi RSS & lateks padat 2,8996
Industri Hasil Setengah Bahan baku industri (zat warna, biogas, etil
1 Pisang Jadi alkohol, kertas, wax lantai, semir sepatu) 3,3793
Industri Hasil Setengah
CPO PKO
2 Kelapa sawit Jadi 3,3965
3 Perikanan laut Industri Barang Jadi Fish Canning 3,4307
Industri pabrik logam (sabun metalik untuk
minyak pelumas dan campuran cat, Floating
4 Kelapa sawit Industri Barang Jadi agent pada industri baja 3,4378
5 Kelapa sawit Industri Barang Jadi Industri tinta cetak, lilin & krayon 3,4378
Industri alat kesehatan (pipet, selang
6 Karet Industri Barang Jadi stetoskop) 3,4378
Industri perlengkapan teknik industri (air
7 Karet Industri Barang Jadi house, oil seal, rubber bushing) 3,4667
8 Kelapa sawit Industri Barang Jadi Pulp kertas 3,4743
BESAR
Industri Hasil Setengah
9 Karet Jadi Crumb rubber 3,4743
10 Karet Industri Barang Jadi Industri lainnya (kondom, pelampung dll) 3,4743
11 Karet Industri Barang Jadi Industri perlengkapan kendaraan (ban) 3,4956
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 108
9.2 Kearifan Industri Lokal Potensial
Kabupaten Paser memiliki beberapa jenis industri yang merupakan
kekhasan lokal dan sudah berlangsung selama turun-temurun. Industri yang
berbasiskan kearifan lokal ini harus senantiasa dijaga untuk mendukung
kelestarian budaya dan pola kehidupan khas masyarakat setempat,
kendatipun terjadi pergeseran dalam masyarakat. Diantaranya adalah
kegiatan pengolahan aren, rotan dan sagu. Ketiga komoditas ini jika
dilakukan pengolahan mempunyai nilai tambah yang ekonomis.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 109
Gula semut
Gula merah
Bahan makanan Gula aren cair
Gula aren kristal
Tuak
Cuka
Batang pohon
Sapu
Perlengkapan Sikat
Ijuk Campuran
rumah tangga
bahan
bangunan
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 110
digunakan sebagai alat-alat rumah tangga dan ada pula yang digunakan
sebagai bahan bangunan. Batang bagian dalam dapat menghasilkan sagu
sebagai sumber karbohidrat yang dipakai sebagai bahan baku dalam
pembuatan roti, soun, mie dan campuran pembuatan lem. Sedangkan ujung
batang yang masih muda (umbut) dapat digunakan sebagai sayur mayur.
Daun muda, tulang daun dan pelapah daunnya, juga dapat
dimanfaatkan untuk pembungkus rokok, sapu lidi dan tutup botol sebagai
pengganti gabus. Tangkai bunga bila dipotong akan menghasilkan cairan
berupa nira yang mengandung zat gula dan dapat diolah menjadi berbagai
jenis produk bernilai ekonomis tinggi. Buahnya dapat diolah menjadi bahan
makanan seperti kolang-kaling yang banyak digunakan untuk campuran es,
kolak atau dapat juga dibuat manisan kolang-kaling.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 111
Bahan kerajinan
Konstruksi
Batang tua
Bangunan
Perikanan
Batang
Bibit tanaman
Obat tradisional
Buah Bahan pewarna
Rujak dan bumbu
Tanaman sayur
Rotan
Obat tradisional
Akar
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 112
4. Limbah kulit dan hati rotan.
Untuk keperluan industri petasan, pengisian jok mobil/ kursi dan
lainnya.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 113
9.2.3 Industri Berbasis Sagu
Sagu yang banyak dimanfaatkan secara tradisional mempunyai
kegunaan yang cukup luas seperti digambarkan dalam bagan berikut:
Bahan bakar
Ampas Medium jamur
Hardboard
Biomas, dll
Industri tekstil
Dextrin Industri kosmetik
(Cyclodextrin) Industri farmasi
Industri pestisida
Industri perekat
Glukosa
Asam
organik Bahan energi
Senyawa
Kimia Lain Industri kimia
Single Cell
Protein Makanan ternak
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 114
Sagu yang pada umumnya dimanfaatkan untuk keperluan pangan
selama ini, dapat juga digunakan sebagai bahan baku berbagai macam
industri seperti industri pangan, industri perekat, industri kosmetika dan
berbagai macam industri kimia. Sehingga sagu dapat menciptalan nilai
tambah yang tinggi dengan banyaknya aktivitas ekonomi yang tumbuh.
Sagu dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat (ekstender) pada
industri kayu lapis. Dengan kadar protein dan pati yang tinggi maka sagu
menghasilkan daya rekat yang kuat. Aci sagu juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan energi dengan pengolahan menjadi etanol terlebih dahulu.
Alkohol dari pati sagu tersebut dapat dibuat spiritus dan dicampur lilin untuk
penerangan rumah. Sagu yang telah menjadi alkohol juga dimanfaatkan
dalam bidang kedokteran atau medis dan industri kimia. Selain itu, aci sagu
dapat diubah menjadi Cyclodekstrin dengan bantuan enzim
Cyclodextringluckanotransterase. Cyclodekstrin tersebut dapat digunakan
dalam industri pangan, kosmetik, farmasi, pestisida dan sebagainya.
Aci sagu dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak, baik
secara langsung atau dengan pengolahan terlebih dahulu. Dengan
kandungannya, sagu dapat menggantikan tepung jagung (maizena) dan
sereliua lainnya pada pakan ternak seperti ayam, bebek, itik, babi dan
hewan-hewan ruminansia lainnya. Dalam industri pakan, aci sagu dapat
diolah menjadi Single Cell Protein (SCP) yang kaya protein dan vitamin.
Dengan teknologi fermentasi, pati sagu dapat diolah menjadi protein dalam
bentuk SCP.
Bagian tanaman sagu yang dapat dimanfaatkan bukan hanya acinya
uyang berasal dari batang, tetapi juga daunnya sebagai hasil sampingan.
Daun sagu dapat dibuat sebagai atap, keranjang atau tikar. Kulit pelepah
daun sagu dapat dimanfaatkan sebagai tikar atau lampit. Kulit paling luar
batang sagu selaib digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan
untuk wadah pengendapan aci sagu dalam pengolahan secara tradisional.
Ampas sagu dapat digunakan sebagai media tumbuhnya cendawan atau
jamur. Ampas sagu bekas media tumbuh jamur yang telah lapuk dapat
digunakan sebagai pupuk. Selain penggunaan tersebut, ampas sagu juga
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan papan partikel (hardboard) atau
pulp untuk kertas dan sebagai bahan bakar.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 115
9.3 Aspek Teknis Kawasan Industri JAJONPON
Berdasarkan hasil analisis kondisi infrastruktur, sarana dan prasarana
eksisiting di daerah JAJONPON, di bawah ini beberapa aspek yang perlu
dilakukan peningkatan untuk pengembangan lokasi menjadi kawasan
industri.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 116
Tabel 9.4 Kriteria Pemilihan Lokasi Kawasan Industri
Kriteria Pemilihan
No Faktor Pertimbangan Lokasi JAJOPON
Lokasi
Jarak terhadap
1 Minimal 2 km -
permukiman
Jringan jalan yang Dilalui jalan negara trans
2 Arteri primer
melayani Kalimantan
- Jaringan listrik Ada
3 Jaringan yang melayani
- Jaringan telekomunikasi Baru telepon seluler
Tersedia pelabuhan laut/ outlet
4 Prasarana angkutan Pelabuhan Pondong Baru
(ekspor/ impor)
Kecamatan Tanah Grogot dan
5 Topografi Maksimal 0 - 15 derajat Kuaro memiliki topografi 0 - 8
derajat
6 Jarak terhadap sungai Maksimal 5 km dan terlayani Terlayani oleh sungai
- Non pertanian -
7 Peruntukan lahan - Non permukiman -
- Non konservasi -
8 Ketersediaan lahan Minimal 25 Ha -
Dekat dengan Balikpapan dan
- Pasar
Banjarmasin
9 Orientasi lokasi - Bahan baku Tersedia
Tingkat pendidikan masih
- Tenaga kerja
rendah
2. Ketersediaan Air
Sumber air di wilayah JAJONPON saat ini berasal dari sungai dan air
sumur. Namun, permasalahan surutnya air sampai dengan berkurangnya
volume air sumur pada musim kemarau dapat menjadi kelemahan sebagai
kawasan industri. Bagi industri, air harus tersedia sepanjang tahun untuk
menjamin keberlanjutan produksi. Sehingga kebutuhan akan sumber air ini
membutuhkan kapasitas pelayanan air sekitar 1500 galon per hektar per
hari.
Sumber air ini dapat diusahakan dari:
Perusahaan air yang dikelola oleh pemerintah.
Air tanah dari sumur dalam (deep well).
Pengolahan air (water treatment plant), baik air buangan, air tendon
hujan, air sungai maupun sumber air lainnya, yang diolah sedemikian
rupa sehingga hasilnya memenuhi standar yang berlaku bagi air bersih.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 117
1500 galon per hektar per hari. Kecepatan air juga harus didesain
sedemikian rupa sehingga perawatan aliran air mudah dilakukan dan air
dapat bergerak dalam arah yang cenderung horizontal.
Saluran sanitasi yang dibutuhkan harus mempertimbangkan beberapa
hal sebagai berikut:
Kapasitas sistem saluran yang ada untuk menerima aliran yang
diduga dari lokasi pembuangan.
Kapasitas pembuangan kotoran.
Pembatasan kapasitas anak sungai dalam menampung pembuangan
kotoran.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 118
seperti batu bara, air sungai, panas bumi dan sebagainya. Proses
penyediaan listrik ini dapat diakomodir oleh pemerintah bekerjasama dengan
perusahaan swasta yang bergerak dalam investasi pembangkit listrik atau
dengan pengelola kawasan industri itu sendiri.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 119
harinya, arah kendaraan, serta rata-rata kecepatan kendaraan. Penerangan
jalan dan rambu-rambu lalu lintas yang masih kurang perlu mendapat
perhatian dari pemerintah untuk mendukung keamanan transportasi.
Adanya empat pelabuhan di sekitar wilayah JAJONPON menjadi
potensi aksebilitas transportasi bongkar muat barang bagi industri.
Pelabuhan laut Pondong memiliki potensi untuk dijadikan pelabuhan industri
di kawasan JAJONPON. Dengan beroperasinya kawasan industri maka
intensitas kegiatan bongkar muat akan meningkat, oleh karenanya kapasitas
bongkar muat di pelabuhan yang ada sekarang perlu dikaji lebih lanjut untuk
mendukung aktivitas yang lebih intens. Termasuk juga peningkatan kualitas
penerangan yang memadai.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 120
fasilitas pendidikan formal masyarakat secara berkelanjutan, juga dengan
memberikan pelatihan-pelatihan praktis bagi penduduk usia kerja disertai
pemagangan kerja.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 121
9.4 Prinsip Kemitraan Kawasan Industri
Prinsip-prinsip kebijakan yang mengarah pada keberlanjutan
pembangunan di Kabupaten Paser dan khususnya yang terkait dengan
rencana pengembangan kawasan industri JAJONPON perlu sekali lagi
diolah bersama kemitraan pemerintah-swasta (PPC: Public Private
coallition). Kemitraan ini ke depannya bahkan dapat diperluas menjadi
kemitraan pemerintah, swasta, akademisi dan masyarakat (ABCG ;
Academician, Business, community and Governement) yang seharusnya
dapat membantu merumuskan prinsip pengembangan Kawasan Industri
JAJONPON yang lebih holistik. Logika yang dipertimbangkan dalam konteks
pembangunan kawasan industri dalam hal ini adalah, menghubungkan dua
isu utama yang populer pada Kawasan Industri yaitu: pada satu sisi,
pembangunan Kawasan Industri JAJONPON di Kabupaten Paser
memerlukan pengembangan keterkaitan lebih lanjut (misalnya perdagangan
dan investasi regional, stimulasi UKM, kebijakan kluster, dsb) dan di sisi lain,
keberlanjutan pembangunan kawasan industrii dan keberlanjutan lingkungan
merupak dua sisi mata uang yang sama.
Persoalan lain yang berhubungan dengan sistem dan tata
pemerintahan yang baik (governance) menjadi begitu krusial karena prinsip
pemebangunan kawasan industri bersifat regional yang mencakup kawasan
inti dimana kawasan industri itu dibangun, dan wilayah sekitar sebagai
daerah pemasok bahan baku dan pendukung lainnya (hinterland) disinilah
urgensinya segera meningkatkan mekanisme kerjasama antar pemerintah
daerah/kota dan propinsi untuk hal tersebut.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 122
memanfaatkan dana publik untuk tahap awal pembangunannya dan
terutama untuk membiayai barang publik yang bermanfaat jangka panjang,
dan kedua untuk merangsang produktifitas. Selanjutnya pada saat kawasan
industri ini terbentuk barulah pembebanan biaya kepada pemakai harus
memperbesar penggunaan sarana yang tersedia secara optimal dalam
jangka panjang dan menjadi sumber pendapatan baru yang menguatkan
sumber dana publik yang ada.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 123
9.8 Hukum dan Peraturan Daerah Yang Menunjang Kawasan Industri
Suatu prasyarat final jangka panjang untuk menjalankan tujuan strategis
Kawasan Industri JAJONPON Kabupaten Paser adalah penyusunan dan
penguatan produk hukum. Kawasan Industri JAJONPON sangat
membutuhkan jaminan hukum. Termasuk pula, membangun aliansi sosial
jangka panjang, baik ekonomi, kelembagaan dan budaya, hal ini
membutuhkan kesamaan pandangan yang kuat. Kesamaan pandangan ini
merupakan aturan bagi kerangka hukum yang terlegitimasi.
Legitimasi bukan hanya terkait dengan isu penegakan hukum yang
transparan atau pengahargaan terhadap pelaksanaan hukum itu sendiri.
kepastian hukum dan transparansi hukum dapat didorong dengan kuat jika
peraturan daerah disusun secara bersama-sama.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Kawasan Industri) Kabupaten Paser 124