You are on page 1of 9

Gaya gesek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Gaya gesek (Ff) dari benda yang bergerak di atas suatu papan permukaan

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang
dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun
gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.

Secara umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu

di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dalam fluida.

Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu
yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek.
Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya
hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan
jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya
gesek juga tidak dapat tercipta parasut.

o
[sunting] Asal gaya gesek
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-
masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya
gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano
tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan
cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).

[sunting] Jenis-jenis gaya gesek


Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu
gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua
permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat
menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding
(rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin,
terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida
disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).

[sunting] Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu
sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada
bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya
lebih besar dari koefisien gesek kinetis.

Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda
tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi
adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn. Ketika tidak
ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek
maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk
menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar
gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek
maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis
tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya
gesek kinetis.

[sunting] Gaya gesek kinetis


Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya
dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada
umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama.

Gaya Gesekan – Gesekan Statis dan Kinetis


 Monday Sep 8,2008 07:15 PM
 By san
 In Dinamika

Pengantar

Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin ? jika belum, silahkan

mencoba kita bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena
tidak ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda
sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar, demikian juga pesawat terbang akan
selalu tergelincir. Masa sich ? berita di televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa
pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu bukti, demikian juga ketika anda terpeleset
dan jatuh sambil tertawa. Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya
gesekan, walaupun terkadang tidak kita sadari. Pada kesempatan ini gurumuda akan
membantu anda untuk mengenal lebih jauh Gaya Gesekan. Dalam pembahasan mengenai
hukum Newton, kita akan selalu berhubungan dengan gaya gesekan. Oleh karena itu,
pahamilah konsep Gaya Gesekan dengan baik sehingga anda bisa memahami Hukum Newton
dengan lebih mudah. Selamat belajar, semoga sukses…

KONSEP GAYA GESEKAN

Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap
udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan benda
tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut
dengan udara. Demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi
antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat licin.
Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis.
Ketika kita mencoba menggerakan sebuah benda, tonjolan-tonjolan miskroskopis ini
mengganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua
materi tersusun dari atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom
sangat dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat
membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda yang
bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada
permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena
terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta gesekan antara
permukaan buku dengan udara, di mana dalam skala miskropis, hal ini terjadi akibat
pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.

Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda
tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda
yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut. Selain
menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita
amati pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin
sepeda motor, sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam mesin.
Jika tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Contoh ini
merupakan salah satu kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek.

Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara permukaan sandal atau sepatu dengan

permukaan tanah. Jika anda tidak biasa menggunakan alas kaki gaya gesek tersebut
bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu atau
sandal biasanya kasar / bergerigi alias tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal
membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian
juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan
kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika berjalan
di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan mempersulit
gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya gesek yang menguntungkan.

Ketika sebuah benda berguling di atas suatu permukaan (misalnya roda kendaraan yang
berputar atau bola yang berguling di tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil
dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya
gesekan yang bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal
dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda
yang meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas
permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita hanya
membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda padat yang
meluncur di atas benda padat lainnya.

GAYA GESEKAN STATIK DAN KINETIK

Lakukanlah percobaan berikut ini untuk menambah pemahaman anda. Letakanlah sebuah
balok pada permukaan meja. Ikatlah sebuah neraca pegas (alat untuk mengukur besar gaya)
pada sisi depan balok tersebut. Sekarang, tarik pegas perlahan-lahan sambil mengamati
perubahan skala pada neraca pegas. Tampak bahwa balok tidak bergerak jika diberikan gaya
yang kecil. Balok belum bergerak karena gaya tarik yang kita berikan pada balok diimbangi
oleh gaya gesekan antara alas balok dengan permukaan meja. Ketika balok belum bergerak,
besarnya gaya gesekan sama dengan gaya tarik yang kita berikan. Jika tarikan kita semakin
kuat, terlihat bahwa pada suatu harga tertentu balok mulai bergerak. Pada saat balok mulai
bergerak, gaya yang sama menghasilkan gaya dipercepat. Dengan memperkecil kembali gaya
tarik tersebut, kita dapat menjaga agar balok bergerak dengan laju tetap; tanpa percepatan.
Kita juga bisa mempercepat gerak balok tersebut dengan menambah gaya tarik.

Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda
tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang
maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika
benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga
diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah
bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut.
Gaya gesekan yang bekerja ketika benda bergerak disebut gaya gesekan kinetik (lambangnya
fk) (kinetik berasal dari bahasa yunani yang berarti “bergerak”). Ketika sebuah benda
bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap
kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering
tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya Normal.

KOOFISIEN GESEKAN STATIK DAN KINETIK

oal Gaya Berat (w)

1. Jelaskan perbedaan antara massa dan berat ! (level 1)

2. Sebuah benda bermassa 10 kg. Berapa berat benda tersebut ? (g = 10 m/s2) (level 1)

3. Jika berat sebuah benda 100 N, berapa massa benda tersebut ? (g = 10 m/s2) (level 1)

4. Sebuah balok diletakkan di atas bidang miring sebagaimana ditunjukkan pada gambar di
bawah. Apabila massa balok 10 kg dan sudut yang dibentuk antara bidang miring dengan
lantai adalah 30o, berapakah komponen gaya berat benda yang sejajar dengan bidang miring ?
(level 2)
< ![endif]-->

5. Sebuah balok diletakkan di atas bidang miring sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Apabila massa balok 20 kg dan sudut yang dibentuk antara bidang miring dengan
lantai adalah 60o, berapakah komponen gaya berat benda yang tegak lurus bidang miring ? g
= 10 m/s2 (level 2)

< ![endif]-->

6. Sebuah balok bermassa 10 kg diletakkan di atas bidang miring sebagaimana ditunjukkan


pada gambar di bawah. Apabila panjang AB = 4 satuan dan BC = 3 satuan, hitung komponen
gaya berat benda yang sejajar bidang miring dan komponen gaya berat benda yang tegak
lurus bidang miring ! g = 10 m/s2 (level 2)

< ![endif]-->

Soal Gaya Normal (N)

1. Sebuah balok bermassa 10 kg diletakkan pada bidang datar seperti tampak pada gambar di
bawah. Berapa gaya normal (N) yang bekerja pada balok ? (level 1)
< ![endif]-->

2. Sebuah balok bermassa 10 kg diletakkan pada bidang miring seperti tampak pada gambar
di bawah. Jika sudut yang terbentuk antara bidang miring dan bidang datar = 45 o, hitung
besar gaya Normal yang bekerja pada benda tersebut ! g = 10 m/s2 (level 2)

< ![endif]-->

3. Sebuah balok bermassa 20 kg diletakkan pada bidang miring seperti tampak pada gambar
di bawah. Jika sudut yang terbentuk antara bidang miring dan bidang datar = 60 o, hitung
besar gaya Normal yang bekerja pada benda tersebut ! g = 10 m/s2 (level 2)

< ![endif]-->

Soal Gaya Gesekan

1. Gaya gesekan terdiri dari dua jenis, yakni gaya gesekan statis dan gesekan kinetis. Jelaskan
perbedaan kedua gaya gesekan ini ! (level 1)

2. Sebuah benda bermassa 10 kg berada dalam keadaam diam di atas meja yang
permukaannya datar. Koofisien gesekan statik adalah 0,3 dan koofisien gesekan kinetik
adalah 0,2. Berapa gaya minimum yang diberikan agar buku itu mulai bergerak ? g = 10 m/s 2
(level 2)
3. Sebuah balok bermassa 10 kg berada di atas bidang miring sebagaimana ditunjukkan pada
gambar di bawah. Sudut yang dibentuk antara bidang miring dengan lantai adalah 30o. Jika
koofisien gesekan statis = 0,2 dan koofisien gesekan kinetis = 0,4, tentukan besar gaya
gesekan statis dan gaya gesekan kinetis ! g = 10 m/s2 (level 2)

< ![endif]-->

4. Sebuah balok diletakkan di atas bidang miring sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Apabila massa balok 20 kg dan sudut yang dibentuk antara bidang miring dengan
lantai adalah 60o, hitung besar gaya gesekan ! g = 10 m/s2 (level 2)

< ![endif]-->

5. Sebuah balok bermassa 10 kg diletakkan di atas bidang miring sebagaimana ditunjukkan


pada gambar di bawah. Diketahui panjang AB = 4 m dan BC = 3 m. berapa gaya gesekan
minimum yang dibutuhkan agar benda tersebut diam alias tidak bergerak ? g = 10 m/s2 (level
2)

Soal Hukum II Newton


 Saturday Nov 8,2008 10:46 AM
 By san
 In Soal Dinamika

1. Pada Hukum II Newton kita belajar bahwa jika pada benda bekerja gaya total, maka benda
akan bergerak lurus dengan laju tetap. Benarkah pernyataan ini ? jelaskan (level 1)

2. Jelaskan hubungan antara gaya total dengan massa dan percepatan benda ! (level 1)
3. Berapakah gaya total yang dibutuhkan untuk memberi percepatan sebesar 10 m/s 2 kepada
kendaraan yang bermassa 3 Ton ? (level 2)

4. Misalnya dirimu mendorong gerobak sampah bermassa 5 kg yang terletak pada permukaan
jalan datar. Jika pada gerobak bekerja gaya total 20 N, berapakah percepatan yang dialami
gerobak tersebut ? g = 10 m/s2 (level 2)

5. Sebuah mobil mainan bermassa 0,2 kg ditarik oleh seorang anak kecil menggunakan tali
sehingga mobil mainan tersebut mengalami percepatan sebesar 2 m/s 2. Jika sudut yang
dibentuk antara tali dengan bidang datar = 45o, berapa gaya total yang menggerakkan mobil
mainan? (level 2)

6. Sebuah balok bermassa 10 kg didorong mendaki sebuah bidang miring licin dengan
percepatan 2 m/s2. Jika sudut yang terbentuk antara bidang miring dan horisontal = 30 o,
tentukan besar gaya total yang bekerja pada gerobak tersebut ! (level 2)

7. Gurumuda sedang berada dalam lift yang bergerak ke atas dengan percepatan 3 m/s 2. Jika
massa gurumuda 60 kg dan percepatan gravitasi = 10 m/s 2, hitunglah gaya Normal yang
bekerja pada gurumuda ! (level 2)

8. Sebuah mobil bermassa 3000 kg sedang melaju dengan kelajuan 80 km/jam. berapakah
gaya total yang dibutuhkan untuk menghentikan truk tersebut pada jarak 100 meter ? (level 3)

9. Sebuah sepeda motor bermassa 200 kg dipercepat oleh mesinnya dari keadaan diam hingga
bergerak dengan laju 60 m/s dalam waktu 120 s. Apabila gaya gesekan diabaikan, berapakah
gaya yang dihasilkan mobil ? (level 3)

10. Sebuah gaya total bekerja pada benda bermassa 12 kg, dan menyebabkan kecepatan
benda turun dari 10 m/s menjadi 4 m/s selama 3 sekon. Berapa besar gaya total tersebut ?
(level 3)

11. Sebuah balok bermassa 10 kg ditarik dengan gaya sebesar 500 N yang membentuk sudut
30o terhadap horisontal. Jika koofisien gesekan = 0,4, hitunglah percepatan balok tersebut !
(level 3)

12. Sebuah kotak bermassa 20 kg didorong di atas lantai kasar dengan gaya sebesar 400 N.
Kotak yang pada mulanya diam dapat bergerak dengan kecepatan 4,0 m/s. Tentukanlah
koofisien gesekan antara kotak dan lantai ! (level 3)

13. Sebuah benda bermassa 10 kg berada di atas bidang miring. Sudut yang terbentuk antara
permukaan bidang miring dan bidang datar = 30o. Jika koofisien gesekan kinetis antara benda
dan permukaan bidang miring = 0,2, hitung percepatan benda tersebut ketika meluncur ke
bawah ! (level 3)

You might also like