Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
fungsi negara hukum diperlukan tatanan hukum yang tertib antara lain
dalamnya.
1
Satya Arinanto, “Politik Hukum 2” (Jakarta, Program Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, 2001) hal. 169.
Lihat Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 : “Negara Indonesia adalah negara Hukum.”
Hukum adalah keseluruhan aturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Definisi hukum tertulis yang disebut “peraturan
perundang-undangan” adalah keseluruhan aturan tertulis yang dibuat oleh
lembaga/pejabat yang berwenang untuk itu baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah
dan isinya mengikat secara umum.
2
lain.
B. Pokok Permasalahan
makalah ini.
B A B II
ANALISA TERHADAP
STUFENTHEORIE HANS KELSEN DAN
PENERAPANNYA DALAM TATA URUTAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
dan berdasar pada norma yang lebih tinggi, norma yang lebih tinggi
berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi,
ditelusuri lebih lanjut dan bersifat hipotesis dan fiktif, yaitu norma dasar
(Grundnorm).2
2
Maria Farida, Ilmu Perundang-Undangan, (Yogyakarta : Kanisius, 1998), hal. 25.
Norma dasar yang merupakan norma tertinggi dalam sistem norma tersebut tidak lagi
dibentuk oleh suatu norma yang lebih tinggi lagi, tetapi norma dasar itu ditetapkan terlebih
dahulu oleh masyarakat sebagai norma dasar yang merupakan gantungan bagi norma-
norma yang berada di bawahnya sehingga suatu norma dasar itu dikatakan pre-supposed
(ditetapkan terlebih dahulu).
Dalam hal tata susunan/hierarki sistem norma, norma yang tertinggi (norma dasar) itu
menjadi tempat bergantungnya norma-norma di bawahnya sehingga apabila norma dasar itu
5
Teori jenjang norma hukum dari Hans Kelsen ini diilhami oleh
bahwa suatu norma hukum itu selalu mempunyai dua wajah (das
hukum itu ke atas ia bersumber dan berdasar pada norma yang ada di
berubah, maka akan menjadi rusaklah sistem norma yang berada di bawahnya.
3
Maria Farida, Ilmu Perundang-Undangan, ibid. hal. 25.
Berdasarkan teori Adolf Merkl tersebut, dalam teori jenjang normanya Hans Kelsen juga
mengemukakan bahwa suatu norma hukum itu selalu berdasar dan bersumber pada norma
yang ada di atasnya, tetapi ke bawah norma hukum itu menjadi dasar bagi norma yang lebih
rendah daripadanya.
6
teori Hans Kelsen suatu hukum dari negara manapun selalu berlapis-
berdasar, dan bersumber pada norma yang lebih tinggi, norma yang
lebih tinggi berlaku, berdasar, dan bersumber pada norma yang lebih
tinggi lagi, sampai pada suatu norma yang tertinggi yang disebut
“norma dasar”.4
jenjang, norma hukum dari suatu negara itu terbagi dalam empat
4
Maria Farida, Ilmu Perundang-Undangan, ibid. hal. 27.
5
Maria Farida, Ilmu Perundang-Undangan, ibid. hal. 27.
Ke-4 kelompok norma hukum tersebut hampir selalu ada dalam tata susunan norma hukum
setiap negara walaupun mempunyai istilah yang berbeda-beda ataupun jumlah norma hukum
yang berbeda dalam tiap kelompoknya.
Staatsfundamentalnorm/norma fundamental negara yang merupakan norma tertinggi
dalam suatu negara adalah norma yang tidak dibentuk oleh suatu norma yang lebih
tinggi lagi, tetapi pre-supposed atau ditetapkan terlebih dahulu oleh masyarakat dalam
suatu negara dan merupakan suatu norma yang menjadi tempat bergantungnya norma-
norma hukum yang ada di bawahnya.
Menurut Hans Nawiasky, isi Staatsfundamentalnorm ialah norma yang merupakan dasar
bagi pembentukan konstitusi atau undang-undang dalam suatu negara, termasuk norma
pengubahannya. Staatsfundamentalnorm suatu negara merupakan landasan dasar
filosofis yang mengandung kaidah-kaidah dasar bagi pengaturan negara lebih lanjut.
Staatsgrundgesetz merupakan norma dari aturan dasar yang masih bersifat pokok,
yang mengatur mengenai pembagian kekuasaan negara di puncak pemerintahan,
mengatur hubungan antar lembaga-lembaga tinggi/tertinggi negara, serta mengatur pula
hubungan antara negara dan warganegaranya. Aturan dasar/pokok negara merupakan
landasan bagi pembentukan undang-undang dan peraturan lain yang lebih rendah.
Formell Gesetz diterjemahkan dengan undang-undang.
Verordnung & Autonome Satzung merupakan peraturan pelaksanaan dan
peraturan otonom yang merupakan peraturan-peraturan yang terletak di bawah undang-
undang, yang berfungsi menyelenggarakan ketentuan-ketentuan dalam undang-undang,
dimana peraturan pelaksanaan bersumber dari kewenangan delegasi, sedangkan
peraturan otonom bersumber dari kewenangan atribusi.
7
1. UUD 1945;
Peraturan Perundang-undangan.
Undang-Undang;
3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden;
5. Peraturan Daerah.
6
Indonesia, Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, UU No.
10 Tahun 2004, Pasal 7 ayat (1).
9
berikut :
1945.7
7
Batang tubuh UUD 1945 mengatur aturan dasar/pokok negara sebagai berikut :
- bentuk dan kedaulatan negara;
- kedudukan lembaga negara;
- wilayah negara;
- warganegara dan penduduk;
- hak asasi manusia;
- agama;
- pertahanan dan keamanan negara;
- pendidikan dan kebudayaan;
- pemilihan umum;
- hal keuangan;
- kekuasaan kehakiman;
- perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial;
- bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan;
- metode perubahan undang-undang dasar.
UUD 1945 dibentuk oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. UUD 1945 merupakan
landasan bagi pembentukan undang-undang.
10
Undang-Undang8
8
Undang-undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden (baca Pasal 1 butir 3 Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan).
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, materi muatan yang harus diatur dengan
undang-undang berisi hal-hal yang :
a. mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 yang meliputi :
1. hak-hak asasi manusia;
2. hak dan kewajiban warga negara;
3. pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian
kekuasaan negara;
4. wilayah negara dan pembagian daerah;
5. kewarganegaraan dan kependudukan;
6. keuangan negara,
b. diperintahkan oleh suatu undang-undang untuk diatur dengan undang-undang.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa (baca Pasal 1
butir 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan) .
Sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, materi muatan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang sama dengan materi muatan undang-undang.
9
Peraturan Pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya (baca Pasal 1 butir 5
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan).
Sebagaimana ditetentukan dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, materi muatan Peraturan Pemerintah berisi
materi untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
Peraturan Presiden adalah adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
Presiden.
Sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, materi muatan Peraturan Presiden berisi
materi yang diperintahkan oleh undang-undang atau materi untuk melaksanakan Peraaturan
Pemerintah.
11
sebagai berikut :
dasar.11
undang-undang.12
B A B III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
tidak hanya menguji dari segi pengujian formil saja, yang meliputi
15
DAFTAR PUSTAKA
16
A. Buku