Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PEMISAHAN KIMIA ANALITIK
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
STEPHANIE KARTIKA BD
JANIK RISTIYANI
PUTRANTAMA RETYANTORO
ALFI RAHARDI
IMAM BAKHTIAR
AGUS LUKMANULHAKIM
YOGYAKARTA
2009
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb,
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih terdapat
kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan
penulis terima demi penyempurnaannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
diaplikasikan bagi penulis secara khusus dan pembaca secara umum.
Assalamu’alaikum wr wb.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama
masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan
akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk
distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara
akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi pertama
kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama
oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat
alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan
distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu
Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap
anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia
yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan
diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
B. Definisi
3
C. Pembagian Destilasi
a. Distilasi kontinyu
b. Distilasi batch
a. Distilasi atmosferis
b. Distilasi vakum
c. Distilasi tekanan
a. Single-stage Distillation
b. Multi stage Distillation
1. Destilasi sederhana
2. Destilasi bertingkat ( fraksional )
3. Destilasi azeotrop
4. Destilasi vakum
5. Refluks / destruksi
6. Destilasi kering
4
D. Aplikasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pembagian destilasi telah dibahas secara ringkas pada bab sebelumnya. Namun dalam
makalah ini akan dibahas lebih spesifik mengenai Destilasi Sederhana. Destilasi sederhana
atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan
dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa yang
terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing.
Gambar di atas merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang terdiri dari
thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat.
6
Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama
proses destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar
dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran
zat cair yang akan didestilasi .
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat
pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel
head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi untuk
aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang digunakan biasanya adalah
air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama
mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh
lebih sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi
tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel
listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen
dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan
terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap
yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap,
maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni dari salah satu komponen
dalam campuran.
Dalam diskusi yang lalu disinggung mengenai bagaimana aplikasi dari destilasi
sederhana ini. pada bab sebelumnya dibahas bahwa aplikasi destilasi secara umum yaitu pada
7
pengolahan minyak mentah, namun itu dengan destilasi vakum atau fraksional. Destilasi
sederhana digunakan untuk pemurnian senyawa yang biasanya telah diekstraksi. Misalnya
ekstraksi padat-cair dan.pada sintesis kloroform. Pada dasarnya prinsip atau metode
pemisahannya sama. Sintesis koroform tanpa ekstraksi, dengan mereaksikan kaporit dan
aseton yang akan menghasilkan kloroform.
Pada diskusi kemarin juga ditanyakan mengapa hasil klorofom yang diperoleh sangat
sedikit. Alasan pertama, pada dasarnya koloroform merupakan senyawa yang volatile
dengan titik didih yang rendah yaitu 60 ˚C oleh karenanya pemanasan harus konstan dan
dijaga. Bila melewati titik didihnya maka klorofom akan habis menguap dan terlarut ke
dalam larutannya. Yang kedua adalah pada proses pemisahan pada corong pisah dimana
klorofom belum semuanya turun ke bawah sehingga ketika dipisahkan pun hasilnya sedikit.
Ditanyakan pula pada diskusi tersebut mengenai perubahan fase tampak. Maksud dari
fase tampak ialah perubahan fase senyawa itu jelas. Yaitu kloroform atau senyawa lain yang
kita inginkan dalam suatu campuran dalam fase cair itu menguap sehingga senyawa tersebut
dalam fase gas kemudian terkondensasi menjadi embun lalu menetes menjadi air ( fase cair
kembali ).
8
BAB III
PENUTUP
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen
dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan
terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap
yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap,
maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni dari salah satu komponen
dalam campuran.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/distilasi
http://gedehace.blogspot.com/2009/03/ kuliah/destilasi/distilasi-part-1.html
http:// www-chem-is-try:org/sect=belajar&ext=destilation07-03
10