Professional Documents
Culture Documents
MODUL 1
KEHILANGAN GIGI BELAKANG
Disusun oleh :
KELOMPOK III
Blok Stomatognatik-2
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis gigi ini adalah tipe yang konvensional atau sudah lama dipakai
oleh sebagian besar orang, kelemahan dari gigi tiruan jenis ini adalah
mudah fraktur atau patah bila terjadi benturan yang terlalu keras, dan
juga terkadang stain atau noda yang berasal dari makanan bisa
menempel ke plat gigi jenis ini. 5
- Flexidenture/valpalst 5
Jenis gigi ini yang banyak dipakai
sekarang, valpalst lebih tahan
pecah dan tidak memerlukan
kawat bila ia berfungsi sebagai
gigi tiruan sebagian lepasan (gtsl).
Kelemahannya adalah diperlukan
support yang memadai dari tulang
rahang atau processus alveolaris
karena valplast ini bersifat lentur,
dengan demikian diperlukan
ridge/landasan dari tulang rahang
yang harus bagus kondisinya
- Jenis yang ketiga adalah kedua jenis gigi tiruan yang telah disebut
diatas dikombinasikan dengan metal (metal frame). Frame atau kerangka
dari metal diperlukan sebagai tambahan sebagai stabilisasi denture
didalam mulut. 5
C. Saat pemasangan
a. convesional-dipasang setelah gigi hilang
b. immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabut
D. Jaringan pendukung
a. tooth borne-didukung oleh gigi
b. mucosa / tissue borne-didukung mukosa
c. mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa
Pada kelompok umur seperti ini selain telah terjadi berbagai degradasi
fisiologis yang banyak berpengaruh terhadap kondisi fisik, sering pula ditemukan
perubahan temperamen emosi, misalnya sifat pasien kembali berubah kekanak-
kanakan, dan juga kemungkinan adanya penyakit sistemik yang menyertai usia lanjut.
Proses penuaan tentunya tidak dapat dihindari. Segi patologis dari penuaan ialah:
1. Proses dekstruksi yang kemungkinan berkaitan dengan reaksi autoimun
2. Akumulasi dari pengaruh trauma- trauma minor yang terjadi sepanjang hidup.
Di dalam rongga mulut, perubahan otot- otot terjadi baik disebabkan oleh sel-
sel otot dan juga karena perubahan pada system saraf pusat. Terjadi pergantian serta-
serat kontraktil otot- otot oleh jarigan ikat kolagen. Akibatnya terjadi kemunuran
kekuatan, stamina, kelenturan dan tonus otot. Perubahan pada control saraf dan
proprioseptif menyebabkan kekenyalan otot, kaku, dan tidak begitu terkendali.
Selain itu, Perubahan yang terjadi pada rongga mulut mirip dengan yang
terjadi pada kulit dan wajah. Dijumpai keadaan atropi, pengurangan ketebalan
mukosa dan submukus, demikian juga dengan kelenturan jaringan ikat lidah.
Berkurangnya vaskularisasi menyebabkan memburuknya nutrisi dan pemberian
oksigen ke jaringan. Mukosa menjadi peka terhadap iritasi mekanis, khemis, dan
bakteri.
Kondisi penuaan dan kelainan yang dijumpai pada mukosa mulut mempunyai
pengaruh terhadap teknik pembuatan gigi tiruan. Hilangnya elasititas jaringan sangat
mempengaruhi kemungkinan pencetakan akir yang terlalu menekan.
Meskipun perubahan minor pada struktur tulang alveolar secara klinis tidak
mudah terlihat, adanya perubhan yang banyak dan terjadi relative cepat hendaknya
menjadikan suatu kecurigaan kemungkinan adanya kelainan sstemik. Faktor local
yang berperan pada perubahan tulang termasuk pemasangan gigi tiruan yang tidak
benar dan basis yang terlalu pendek, oklusi yang tidak sempurna, serta pemakaian
gigi tiruan secara terus- menerus (24 jam).
Kaitan dengan lambung pada usia ialah system pengunyahan sebenarnya tidak
berpengaruh langsung pada penuaan, namun deikian secara gradual terjadi juga
penurunan sekresi asam dan enzm. Dinding usus (interstinal) menjadi kurang
permeable terhadap nutrisi. Sebagai akibatnya, terjadinya berkurangnya pencernaan
makanan dan absorbsi molecular.
Anamnesis
Anamnesis adalah riwayat yang lalu dari suatu penyakit atau kelainan, berdasarkan
ingatan penderita pada waktu dilakukan wawancara dan pemeriksaan medic/dental.
Ditinjau dari cara penyampaian, anamnesis dikenal ada 2 macam: 7
- Auto Anamnesis: cerita mengenai keadaan penyakit disampaikan sendiri oleh
pasien
- Allo Anamnesis: cerita mengenai keadaan pasien tidak disampaikan oleh pasien
melainkan melalui bantuan orang lain1
Dari segi inisiatif penyampaian:
- Anamnesis pasif: pasien sendiri yang menceritakan keadaannya kepada pemeriksa
- Anamnesis aktif: penderita perlu dibantu pertanyaan-pertanyaan dalam
menyampaikan ceritanya.
Pada saat anamnesis, biasanya ditanyakan hal-hal berikut: 7
1. Nama Penderita: untuk membedakan seorang penderita dari yang lainnya.
2. Alamat: untuk memudahkan pemanggilan kembali pasien dan informasi
mengenai latar belakang lingkungan hidup pasien.
3. Pekerjaan: modifikasi jenis perawatan.
4. Jenis kelamin: untuk pemenuhan fungsi dari gigi tiruan.
5. Usia: proses menua mempengaruhi toleransi jaringan kesehatan mulut,
koordiasi otot, mengalirnya saliva, ukuran pulpa gigi, panjang mahkota
klinis. Usia juga menentukan bentuk, warna serta ukuran gigi seseorang.
6. Pencabutan terakhir gigi: untuk mengetahui kapan akan dilakukan
tindakan.
7. Pengalaman memakai gigi tiruan: Adaptasi akan lebih mudah dan cepat
pada orang yang sudah pernah memakai gigi tiruan.
8. Tujuan pembuatan gigi tiruan: penderita perlu ditanyai mengenai apakah ia
lebih memntingkan pemenuhan factor estetik atau fungsional. Biasanya
konstruksi disesuaikan degan kebutuhan penderita.
9. Keterangan lain: Penderita ditanya apakah mempunyai kebiasaan buruk,
dsb.
Penegakan Diagnosis7
Setelah semua data terkumpul melalui pemeriksaan klinis objektif, anamnesis
maupun model diagnostic, maka diagnosis dapat ditegakkan. Rencana perawatan
kemudian disusun berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan secara
tuntas. Rencana perawatan harus dirinci selengkap dan sebaik mungkin, sehingga
terlihat jelas tahapan-tahapan yang akan dilakukan.
Rencana Perawatan7
Sebelum menentukan langkah perawatan prostodontik, hendaknya semua aspek
ditinjau dan dipertimbangkan. Keberhasilan atau kegagalan perawatan dengan
geligi tirua sebagian lepasan langsung berkaitan dengan kecermatan preparasi
mulut. Meskipun seluruh prosedur teknis telah diselesaikan oleh dokter gigi
maupun tekniker, hasilnya tidaklah selalu memuaskan, bila hal ini tidak ditunjang
degan persiapan atau preparasi mulut yag cermat sesuai rencana perawatan yang
telah disusun.
Preparasi Mulut
Secara garis besar, ada dua tahapan preparasi mulut. Pertama dalam proses ini
biasanya langkah-langkah pendahuluan seperti tindakan bedah, perawatan
periodontal, konservatif termasuk endodontic, bahkan orthodontic perlu
dilaksanakan untuk mempersiapkan mulut pasien menerima geligi tiruan yang
akan dipakainya. Tahapan pertama ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan
mulut yang sehat. Kedua, mulut pasien perlu dipersiapkan untuk pemasangan
geligi tiruan yang akan dibuat. Dalam tahapan ini dilakukan proses pengubahan
kontur gigi untuk mengurangi hambatan, mencari bidang bombing, membuat
sandaran oklusal, dan bila perlu menciptakan daerah-daerah untuk retensi
mekanis. Permukaan jaringan yang akan dipreparasi ditandai pad amodel
diagnostic. Model dipakai sebagai peta atau petunjuk untuk melaksanakan
perubahan-perubahan
1. Tujuan sebuah prothesi lepasan adalah untuk menggantikan gigi yang hilang
dengan gigitiruan yang dapat dilepaskan dari mulut. Sebanyak 3 kategori
utama prosthetic lepasan adalah:
a. Gigitiruan penuh (didukung oleh gingiva dan jaringan tulang),
b. Gigitiruan sebagian lepasan (didukung oleh gingiva dan jaringan
tulang, serta gigi-geligi),
c. Overdenture (didukung oleh gingiva dan jaringan tulang, serta akar
gigi atau implant).
2. Prosthetic lepasan secara umum dipilih sebagai sebuah pilihan pergantian gigi
dibandingkan implant dan dibandingkan prosthetic non-lepasan untuk
keterbatasan keuangan atau keterbatasan anatomis. Dengan kata lain,
prosthetic lepasan secara umum merupakan sebuah pilihan yang cukup ideal.
3. Lepasan – Hal ini merupakan sebuah kenyataan, tetapi hal ini penting untuk
diketahui bahwa gigi Anda dapat dilepas dan gigi Anda harus dilepas untuk
dibersihkan dan pada malam hari sampai paling tidak direkomendasikan. Hal
ini dapat memberikan gingiva dan jaringan tulang untuk “bernafas” dan
menghilangkan tekanan dari tulang, terutama selama tidur ketika sebagian
besar orang mengalami tekanan yang tidak biasa pada gigi mereka.
4. Efisiensi pengunyahan – Hal ini telah cukup didokumentasikan bahwa dengan
peningkatan kehilangan gigi, terdapat sebuah korespondensi pada efisiensi
pengunyahan. Hal ini berarti bahwa dengan gigitiruan Anda yang baru, Anda
mungkin tidak mampu untuk memakan makanan-makanan yang sebelumnya
dapat Anda makan. Seiring berjalannya waktu, kebanyakan orang dapat
mengakomodasikan dan mampu untuk memakan kebanyakan makanan,
namun demikian, makanan yang keras dan butuh pengunyahan yang lama sulit
untuk dimakan. Sebagai spesialis, kami mampu untuk memberikan Anda
teknik-teknik dan material yang dapat memaksimalisasi efisiensi pengunyahan
gigitiruan. Efisiensi pengunyahan juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan
implant gigi.
5. Kehilangan tulang di asa depan- Penelitian jangka panjang menunjukkan
ketika terjadi kehilangan gigi, tulang yang sebelumnya pernah mendukung
gigi tersebut juga akan hilang. Kehilangan tulang ini akan ebrlanjut sepanjang
waktu dengan kehilangan tulang mayoritas terjadi pada tahun pertama
kehilangan gigi dan sebuah kelanjutan kehilangan tulang secara gradual
sepanjang hidup. Hal ini benar adanya terjdi pada rahang bawah ketika
kehilanga tulang terjadi 4 kali lebih cepat daripada rahang bawah. Kehilangan
tulang ini menyebabkan penggunaan gigitiruan menadji sebuah masalah yang
dapat bertambah parah dalam setiap tahun. Sebagai spesialis, kami
menggunakan teknik pembuatan cetakan yang menggantika tekanan gigitiruan
pada area mulut yang paling tepat untuk menahan tekanan gigitiruan dan
meminimalisasi kehilangan tulang. Penempatan implant gigi juga akan
terminimalisasi jika tidak mengeliminasi kehilangan tulang ini. Implan gigi
membutuhkan sebuah kuantitas dan kualitas adekuat untuk kesuksesan jangka
panjang dan lebih menguntungkan untuk menempatkan implant lebih cepat
daripada penempatan implant yang ditunda-tuda untuk mencegah kebutuhan
grafting tulang.
6. Diskriminasi thermal- Karena bagian basis acrylic sebuah prosthesis lepasan
mungkin menutupi jaringan gingiva yang tidak pernah terututpi sebelumnya,
penting untuk mengetahui Anda mungkin tidak mampu untuk merasakan
panas dan dingin seperti yang Anda pernah rasakan sebelumnya. Beberapa
pasien kecewa dengan item seperti kopi, sup, es krim, dan item lain yang telah
hilang rasanya karena mereka tidak mampu lagi merasakan suhu item tersebut.
7. Stereognosis- Hal ini mengacu pada kemampuan untuk merasakan bentuk
makanan dan objek pada mulut. Item seperti es batu, permen yang keras, dan
sebagainya memiliki sebuah ukuran dan bentuk yang dapat dikenali. Karena
gigituran menutupi sebagian besar jaringan gingiva dan fungsi mereka sebagai
mechano-reseptor, kemampuan untuk mengenali bentuk objek di dalam mulut
akan menurun.
8. Propriosepsi- Hal ini mengacu pada kemampuan Anda untuk mengetahui di
mana gigi dan rahang Anda dalam bentuk ruang 3 dimensi. Ketika gigi atau
implant. Ketika gigi atau implant berada di dalam rongga mulut, sistem
neuromuscular mampu untuk mengetahui ketika gigi nampak akan
bertumbukan satu sama lain. Hal ini dikarenakan ketika Anda akan menggigit
sesuatu yang terlalu keras atau berpotensial mencederai, otak Anda
memberitahukan rahang Anda untuk berhati-hati dan untuk melambat atau
berhenti. Ketika gigi hilang, maka ligamentum yang meregulasi kemampuan
keamanan ini. Oleh karena itu, kadang ketika menggunakan gigitiruan, rasa
pertama yang Anda akan mengigit sesuau yang keras atau tumbukan pada gigi
Anda walaupun sebenarnya Anda telah mengalami sebuah kontak gigi.
Penempatan implant akan meregenerasi sebuah jumlah mekanisme
proprioceptive yang hilang secara signifikan.
9. Rasa- Pengecap rasa terletak pad alidah yang tidak tertutupi oleh gigitiruan
lepasan. Berkebalikan dengan pandangan umum, tidak terdapat pengecap rasa
pada palatum. Namun demikian, resin acylic dan gigitiruan berbasis metal,
dapat mempengaruhi rasa makanan, terutama jika gigitiruan tidak dibersihkan
dengan tepat.
10. Retenti dan stabilitas- Stabilitas adalah kemampuan sebuah gigitiruan untuk
tetap stabil selama fungsi. Retensi aadlah kemampuan sebuah gigitiruan untuk
menahanpergerakan. Stbilitas dan retensi sebuah gigitiruan bergantung pada
berbagai macam faktor terutama: kuantitas dan distribusi gingiva dan jaringan
tulang, kuantitas dan kualitas saliva, koordinasi muscular pasien, kesesuaian
permukaan jaringan gigitiruan sama halnya dengan ksesuaian gigitiruan yang
di-polish atau permukaan terluar gigitiruan. Seringkali, gigi yang terganggu
oleh bibir atau lidah akan bergerak karena aksi otot. Pelatihan kontrol otot dan
berbicara mungkin perlu untuk mendapatkan retensi dan stabilitas yang penuh
dari gigitiruan Anda. Sebagai tambahan, kehilangan tulang akan
menyebabjkan retensi dan stabilitas menjadi sulit seiring bertambahnya waktu
dan relining mungkin perlu untuk dilakukan. Implan gigi secara substansial
meningkatkan retensi dan stabilitas bukan hanya karena retensi fisik dari
gigitiruan, tetapi secara sekunder karena keuntungan dari kehilangan tulang
yang minimal.
11. Berbicara- Lidah, palatum, dan gigi secara umum bertanggung jawab untuk
pengucapan kata-kata. Gigitiruan lepasa menutupi area rahang dan palatum
yang secara normal tidak tertutupi. Awalnya, lidah Anda tidak akan digunakan
pada tambahan kecembungan acrylic atau metal yang dibutuhkan untuk
sebuah prosthesis yang kuat. Kebanyakan pasien akan beradaptasi dengan
prsothesis yang baru dalam 2 minggu. Bberapa mungkin membutuhkan waktu
tambahan yang dapat dibantu oleh ahli patologis berbicara. Biasanya,
membaca secara ringan atau menyanti selama beberapa hari cukup untuk
melatih mulut untuk dapat memberikan akomodasi terhadap gigi yang baru.
12. Penampilan- Gigitiruan yang secara tepat telah sesuai harus terlihat sangat
alami. Posisi gigi dapat dideterminasikan oleh sebuah jumlah fonetik yang
berbeda (karena posisi gigi bertanggung jawab untuk suara huruf “f” dan “v”)
dan penuntun estetik. Masukan Anda sebagai pasien akan sangat penting
dalam pemilihan warna, bentuk, ukuran, dan posisi komponen gigi-geligi
tiruan. Pembuatan kontur bagian basis merah muda gigitiruan juga membantu
dalam menciptakan bibir alami dan dukungan wajah. Namun demikian,
penting untuk diketahui bahwa ketika gigi dan tulang skeletal facial hilang,
terdapat beberapa tone otot facial. Hal ini dapat mengakibatkan pada
sindrom”kehilangan bibir saya – loosing my lip.” Hal ini berarti di samping
seluruh usaha terbaik kami, nampaknya bibir Anda telah berubah menurun.
13. Perawatan dan follow-up- Jika Anda tidak memiliki gigi apapun dan memiliki
gigitiruan, kami meminta Anda untuk melakukan kunjungan kembali pada
kami 1 kali selama 1 tahun untuk sebuah kunjungan kerja. Hal ini akan
memberikan sebuah evaluasi mendalam mengenai jaringan lunak dank eras
dan juga sebuah pemeriksaan kanker oral secara utuh. Hal ini dapat
memberikan sebuah evaluasi kesesuaian gigitiruan Anda dan kemungkinan
kebutuhan relining. Gigitan Anda juga dapat dievaluasi dan derajat keausan
komponen geligi gigitiruan dapat diperiksa.
14. Relining, perbaikan, gigi baru, dan gigitiruan baru- Sewaktu-waktu, Anda
akan kehilangan tulang di bawah gigitiruan Anda seperti yang dijelaskan pada
#5 di tas. Hal ini akan menyebabkan gigitiruan Anda terasa longgar. Sebuah
prosedur relining merupakan sebuah prosedur yang dapat menyesuaikan
kembali gigitiruan Anda dengan melakukan re-surfacing di bagian dalam
untuk mengisi pada bagian tulang yang telah hilang. Relining biasanya
direkomendasikan setiap 5 tahun dan secepatnya ketika terdapat gigi yang
baru-baru diekstraksi.
15. Tanda tangan- Anda akan kami minta untuk membubuhi tanda tangan pada
dokumen ini sebagai bukti tanda persetujuan Anda untuk kami rawat, dan juga
kami pun akan membubuhkan tanda tangan di dalam dokumen ini sebagai
bentuk tanggung jawab kami sebagai pelaksana perawatan.
Dari waktu ke waktu, sebuah komponen geligi gigitiruan mungkin patah atau retak.
Jika hal ini terjadi, tolong hubungi praktik kami dan membawa gigitiruan Anda,
sehingga gigi yang mengalami kerusakan tersebut dapat diperbaiki atau diganti. Hal
ini mungkin membutuhkan sebuah pekerjaan laboratorium di luar mulut dan oleh
karena itu, Anda mungkin tiadk menggunakan gigitiruan selam sehari.
Sewaktu membesihkan gigtiruan Anda dengan medium bak, tolong tempatkan
sebuah handuk di dalam bak tersebut.
Manfaat survey:7
Merupakan tahap penting dalam proses pembuatan protesa, survey
merupakan prosedur diagnostic yang dapat menganalisis hubungan
dimensional antara jaringan lunak dna keras dalam mulut. Hal ini perlu untuk
menetapkan gigi yang akan dijadika penahan, dimaa cengkeram akan
ditempatkan dan lain-lain. Selesai analisis ini, akan ditentukan arah
pemasangan (path of insertion) terbaik geligi tiruan yang akan dibuat.
Survey memungkinkan pembuatan geligi tiruan yang mudah dipasang dan
dilepas oleh pemakainya, enak dilihat, dapat menahan gaya-gaya yang
cenderung melepas protesa dari tempatnya, serta tidak menjadi jebakan sisa
makanan.
Prinsip pembuatan desain gigi tiruan, baik yang tebuat dari resin akrilik
maupun kerangka logam tidaklah terlalu berbeda
TAHAP I
Daerah tak bergigi pada suatu lengkungan gigi dapat bervariasi, dalam hal
panjang, macam, jumlah dan letaknya. Semua ini akan mempengaruhi rencana
pembuatan desain gigi tiruan, baik dalam bentuk sadel, konektor maupun
dukungannya. Menurut Applegate, daerah tak bergigi (DTG) dapat dibagi atas enam
kelas dengan masing-masing indikasi protesanya (IP)
TAHAP II
Bentuk daerah tak bergigi ada dua macam yaitu daerah tertutup (paradental)
dan daerah berujung bebas (free end). Sesuai dengan sebutan ini, bentuk sadel dari
gigi tiruan dibagi dua macam juga dan dikenal dengan sebutan serupa, yaitu sadel
tertutup atau paradental (paradental saddle) dan sadel berujung bebas (free end
saddle).
Ada tiga pilihan untuk dukungan sadel paradental, yaitu dukungan dari gigi,
dari mukosa, atau dari gigi dan mukosa (kombinasi). Sebaliknya, untuk sadel
berujung bebas, dukungan bias berasal dari mukosa, atau dari gigi dan mukosa
(kombinasi).
Dukungan terbaik untuk protesa sebagian lepasan hanya dapat diperoleh bila
faktor-faktor berikut ini diperhatikan dan dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut
adalah keadaan jaringan pendukung, panjang sadel, jumlah sadel, dan keadaan rahang
yang akan dipasangi gigi tiruan.
Bila jaringan gigi sehat, dukungan sebaiknya berasal dari gigi, tetapi bila
keadaan gigi sudah meragukan, sebaiknya dukungan dipilih dari mukosa, dengan
memperhatikan bahwa :
b. Bagian plat kortikal dari tulang alveolar di bawah sadel padat dan terletak
diatas tulang trabekula dan konselus yang sehat.
c. Pasien tidak pernah menderita penyakit atau kelainan yang berkaitan dengan
terjadinya resorpsi tulang secara cepat.
Idealnya, dukungan untuk sadel berujung bebas sebaiknya berasal dari mukosa
untuk mencegah penerimaan beban kunyah yang tidak seimbang antara gigi dan
mukosa, meskipun dukungan kombinasi masih dimungkinkan dengan syarat gigi yang
akan dijadikan penyangga ini sehat dan baik.
2. Panjang Sadel
Untuk sadel yang pendek dengan gigi tetangga kuat, dukungan sebaiknya berasal dari
gigi. Namun bila sadelnya panjang dan gigi tetangga serta gigi asli lainnya kurang
kuat, untuk rahang atas sebaiknya dipilih dukungan dari mukosa.
3. Jumlah Sadel
Untuk rahang atas dengan jumlah sadel multiple perlu diperhatikan keadaan gigi-gigi
yang masih ada serta jaringan mukosa dan upaya semaksimal mungkin sehingga
desain tidak perlu komplek.
4. Keadaan Rahang
Untuk rahang bawah dengan sadelberujung tertutup, sebaiknya dipilih dukungan dari
gigi, mengingat lebih kecilnya luas perukaan jaringan mukosa pada rahang bawah.
Sebaliknya ada tiga pilihan untuk dukungan pada rahang atas.
TAHAP III
2. Penahan Tak Langsung (Indirect Retainer), yang tidak selalu dibutuhkan untuk
setiap gigi tiruan
Untuk menentukan penahan mana yang akan dipilih, maka perlu diperhatikan faktor
sebagai berikut:
Hal ini berkaitan dengan indikasi dari macam sengkeram yang akan dipakai dan gigi
penyangga yang ada atau diperlukan
c. Estetika
Ini berhubungan dengan bentuk atau tipe cengkeram serta lokasi dari gigi penyangga.
TAHAP IV
Untuk protesa resin, konektor yang dipakai biasanya berbentukpelat. Pada gigi
tiruan kerangka logam, bentuk konektor bervariasi dan dipilih sesuai indikasinya.
1. Pengalaman pasien
Pembuatan protesa yang baru biasanya disesuaikan dengan desai protesa yang lama,
agar adaptasi pasien lebih mudah.
2. Stabilitasi
Agar protesa lebih stabil, kadang-kadang diperlukan konektor tambahan yang selain
berfungsi untuk memperkuat gigi tiruan, juga berfungsi sebagai penahan tak
langsung.
Untuk gigi tiruan resin, bahan tidak menjadi masalah karena umumnya berupa pelat
dari bahan yang berkekuatan hampir sama, lain halnya dengan bahan protesa
kerangka logam yang modulus elastisitasnya berbeda-beda.
Khusus untuk kasus berujung bebas, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan.
Gaya oklusal yang sering pula disebut gaya vertikal, merupakan gaya
yang timbul pada waktu bolus makanan berada dioermukaan oklusal geligi
tiruan sebelum dan pada saat berfungsi atau oklusi.
Pada kasus geligi tiruan berujung bebas ( free end ) sebagian gaya
oklusal akan diterima oleh gigi penyangga, sedangkan sisanya oleh jaringan
mukosa di bawah basis protesa.
Gaya oklusal yang diterima elemen pada waktu mastikasi akan
diteruskan basis protesa ke jaringan dibawahnya secara kompresif. Untuk
mengurangi gaya oklusal yang diterima jaringan penyangganya dapat
diupayakan melalui :
Pengurangan gaya oklusal yang bisa dicapai dengan pengurangan jumlah
atau luas permukaan elemen.
Gaya lateral timbul pada saat rahang bawah bergerak dari posisi
kontak oklusi eksentrik ke posisi sentrik atau sebaliknya. Gaya ini merupakan
gaya yang paling merusak gigi asli maupun tulang alveolar pada daerah tak
bergigi, karena hanya sebagian serat periodontal atau mukosa saja yang
berfungsi menyangganya.
Untuk mencegah kerusakan gigi asli dan resorpsi tulang alveolar
berlebih, gaya lateral harus diimbangi dengan kombinasi dari beberapa cara
berikut ini :
Penyaluran gaya lateral sebanyak mungkin kepada gigi asli
Gaya ini terjadi padapergerakan rahang dimana gigi depan ada pada
posisi edge to edge atau oklusi protrusive ke oklusi sentrik dan sebaliknya.
Pada pergerakan ini ada kecenderungan gigi tiruan rahang bawah bergerak
kearah posterior dan gigi tiruan rahang atas ke anterior.
Pergerakan antero-posterior ini pada protesa rahang bawah dapat
diatasi dengan :
3. Tanggal pengiriman
4. Tanggal selesai pekerjaan yang diinginkan
7. Gambar gigi serta lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah
Dalam ayat diatas dijelaskan sangat jelas bila dokter gigi tidak mampuh merawat
pasien maka dokter gigi tersebut wajib merujuk ke dokter gigi lainnya yang dia
anggap lebih mampuh mengobati pasien tersebut.
Dalam penulis surat rujukan pun di atur dalam kode etik kedokteran gigi Indonesia
yaitu pasal 15 ayat 6:
“Dalam menulis surat rujukan seyogianya memperhatikan tata krama dengan isi
meliputi : Teman sejawat yang dituju, identitas pasien, kondisi / masalah
pasien dan bantuan yang diharapkan serta ucapan terima kasih.”
Taman sejawat yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah dokter gigi yang kita
percayai untuk mengobati pasien yang akan dirujuk,jadi nama dokter gigi yang kita
tuju harus tercantum didalam surat rujukan tersebut.
Pembersihan
Pasien harus sikat gigi palsu dengan sikat gigi lembut untuk mengelurakan makanan
dn plak.
Hal yang sama berlaku untuk paisen gusi dan lidah
Penanganan
Gigi tiruan sangat palsu dan mudah pecah jika terjatuh. Ketika menangani gigi tiruan
pasien, selalu menjaga gigi tiruan dengan memegangnya dengan handuk lembut atau
mencucinya dengan wastafel.
Penyimpanan
Gigi tiruan dapat menyusut jika menjadi kering atau melengkung jika ditempatkan
dalam air panas. Bila tidak menggunakannya, gigi tiruan pasien harus selalu disimpan
dalam air (tidak panas) atau dalam laruta gigi tiruan yang direkomendasikan dokter
gigi
TIPS
- Pasien tidak boleh membungkus gigi tiruan dengan kertas karena mudah
terbuang
- Janga gunakan produk rumah tangga selain sabun hidangan ringan atau sabun
cair tangan
- Selalu menjaga gigi palsu dri jangkauan anak- anak dan hewan peliharaan.
Mereka yang sudah kehilangan cukup banyak gigi, apalagi yang belakang, akan
merasakan betapa efisiensi kunyahnya menurun. Pada kelompok orang yang
dietnya cukup lunak, hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh.
4. Gangguan pada Sendi Temporo-Mandibula
Bila penderita sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih ada
akan menerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebanan yang
berlebih (over loading). Hal ini akan mengakibatkan kerusakan membran
periodontal dan lama kelamaan gigi tadi menjadi goyang dan akhirnya terpaksa
dicabut.
6. Kelainan Bicara
Kehilangan gigi depan atas dan bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara,
karena gigi-khususnya yang depan- termasuk bagian organ fonetik.
7. Memburuknya Penampilan
Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi kehilangan kontak dengan tetangganya,
demikian pula gigi yang kehilangan lawan gigitnya. Adanya ruang interproksimal
tidak wajar ini, mengakibatkan celah antar gigi mudah disisipi sisa makanan.
Dengan sendirinya kebersihan mulut jadi terganggu dan mudah terbentuknya
plak. Pada tahap berikut terjadinya karies gigi dapat meningkat
PEMBAHASAN
Macam macam gigi tiruan yaitu:
1. Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture
Yg diindikasikan pada kasus yaitu gigi tiruan sebagian lepasan, karena hanya
jenis gigi tiruan ini yang memungkinkan digunakan pada kasus. Gigi tiruan cekat,
mahkota tiruan, tidak dapat digunakan karena mahkota tiruan hanya digunakan pada
gigi anterio. Mahkota jembatan juga tidak dapat digunakan karena gigi yang hilang
tidak diantarai oleh gigi dan gigi tiruan penuh juga tidak dapat digunakan karena gigi
yang hilang hanya sebagian.
Tahapan diagnosis dalam kasus sangat penting untuk dilakukan karena dalam
tahap ini sangat berpengaruh pada rencana perawatan. Dalam diagnosis ada
anamnesis dimana dokter gigi dapat menemukan informasi-informasi dan keluhan
atau penyebab datangnya pasien. Hal-hal penting ini dapat diketahui dengan tanya
jawab yang dilakukan oleh dokter gigi ataupun dengan inisiatif atau keterbukaan dari
pasien. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh dokter gigi sebaiknya merupakan
pertanyaan terpilih.
Selain anamnesis juga terdapat pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat
dilakukan oleh dokter gigi seperti pemeriksaan status umum dan pemeriksaan status
local. Pemeriksaan ini kemudian dapat ditunjang dengan rontgen foto untuk melihat
atau memeriksa struktur tulang dan gigi yang tidak dapat dilihat langsung. Teknik
radiografi yang dapat dipakai adalah periapikal dan bitewing.
Setelah semua data terkumpul maka dokter gigi dapat menegakkan diagnosis
dan menentukan rencana perawatan yang kemudian harus dituliskan pada kartu status
pasien secara lengkap dan jelas sesuai tahapan-tahapan perawatan yang akan
dilakukan.
Dalam pembuatan geligi tiruan harus dilakukan dengan cermat agar hasilnya
akan baik, sebaliknya keadaan mulut setiap orang berbeda-beda dengan bentuk gigi
yang beragam baik ukuran dan bentuknya. Hal-hal tersebut dapat menyulitkan dalam
pembuatan geligi tiruan oleh karena itu untuk memudahkan maka dilakukan survey
dengan alat bantu yaitu surveyor..
Survey adalah prosedur penentuan lokasi dan garis luar (outline) dari kontur dan
posisi geligi dan jaringan sekitarnya pada model rahang, sebelum membuat desain
geligi tiruan. Dengan melakukan survey maka akan memungkinkan pembuatan gigi
tiruan sebagian lepasan yang mudah dilepas dan dipasang oleh pemakainya, enak
dilihat, dapat retensi yang baik atau dapat menahan gaya-gaya yang cenderung
melepas protesa dari tempatnya dan juga tidak menjadi food impaksi.
A. Tahap I
B. Tahap II
Sesuai pada kasus bahwa sadel yang digunakan yaitu sadel berujung bebas
maka penahan yang sesuai yaitu penahan tak langsung (Indirect Retainer), yang
tidak selalu dibutuhkan untuk setiap gigi tiruan hanya pada gigi tiruan yang
membutuhkan penahan.
Ada beberapa faktor untuk menetukan penahan mana yang akan dipilih
yaitu; dukungan dari sadel, stabilitasi dari gigi tiruan, dan estetika.
D. Tahap IV
7. Gangguan estetik
Penahan tidak langsung adalah gigitiruan yang di dukung oleh gigi dan
pergerakan dapat dicegah dengan menggunakan sandaran oklusal yang dapat
disalurkan pada kedua gigi penyangga, dan pergerahkan kea rah horizontl
dicegah oleh bagian pengimbang.
DAFTAR PUSTAKA