You are on page 1of 5

KB dalam pandangan Islam

 Pengertian KB
Keluarga Berencana (KB) adalah program nasional yang dijalankan pemerintah
untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan
populasi penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa.
Dalam pengertian ini, KB didasarkan pada teori populasi menurut Thomas
Robert Malthus. KB juga dapat dipahami sebagai aktivitas individu untuk
mencegah kehamilan.

 Tujuan KB
Tujuan program KB diantaranya:
- mengendalikan laju pertumbuhan penduduk/membatasi jumlah kelahiran
- menurunkan angka kelahiran
- mengatur jarak kehamilan

 Jenis KB
Pil KB
Pil KB merupakan kombinasi hormon progesteron dan hormon estrogen.
Diminum setiap hari. Pil KB tetap membuat menstruasi yang teratur,
mengurangi kram atu sakit saat menstruasi dan penelitian terakhir
menyatakan pemakain pil kb dapat mencegah terjadinya kanker rahim.
Kesuburan juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian pil ini.
Efek samping : mual, muntah, pusing, bercak di wajah, kenaikan atau
penurunan berat badan, payudara terasa kencang, depresi. Wanita dengan
tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dianjurkan tidak menggunakan pil
KB ini.

Pil Placebo
Pil ini tidak berisi pil KB, tetapi glukosa atau pati/amilum. Penggunaan pil
harus tiap hari.

Suntikan
Suntik KB merupakan kombinasi hormon progesteron dan hormon estrogen.
Penyuntikan dapat dilakukan tiga bulan sekali oleh dokter atau bidan.
Efek samping : menambah berat badan. menstruasi yang tidak teratur dan
pemulihan kesuburan agak terlambat

IUD (Intra Uterine Device)


IUD berbentuk spiral, huruf T atau angka 7. Terbuat dari bahan plastik,
logam, logam anti karat, dan kombinasi plastik dengan logam. Dimasukkan
kedalam rahim pada saat wanita sedang mengalami menstruasi agar saat
penebalan dinding rahim IUD tidak goyah. Setiap 3 bulan sekali kedudukan
IUD di cek agar tidak goyah. IUD tidak mengganggu produksi ASI.
Penggunaannya bisa mencapai 4-5 tahunan.
Efek samping : keputihan, siklus haid terganggu, atau munculnya perdarahan
sedikit yang kadang disertai mulas.

Kondom
Berfungsi menghalangi pertemuan sperma dan sel telur sehingga tidak terjadi
pembuahan. Penggunaannya akan lebih efektif jika digunakan bersama dengan
spermasida.
Efek samping : alergi terhadap lateks, iritasi.

Diafragma/Pessarium/Femidom/karet KB wanita
Berbentuk mangkuk dan dimasukkan sampai menutupi rahim.

Spermisida
Senyawa kimia terdapat dalam bentuk tablet, krim, jelly, dan busa berfungsi
membunuh sperma.

Tissue KB
Tissue basah yang larut dalam vagina.

Implan/susuk
Implan mempunyai cara kerja seperti pil KB. Disusupkan di bawah kulit lengan
atas sebelah dalam.
Efek samping: perdarahan yang tak lama, rambut rontok, tidak haid,dan
peningkatan berat badan. Proses memasukkan tabung ini 1 X dan untuk 2-5
tahun. Bila ingin hamil kembali hanya melepas implant ini.

Kontrasepsi alami
Kotrasepsi alami diantaranya :
- Memberikan ASI secara eksklusif tanpa cairan/makanan apa pun kepada
bayi, terutama pada 6 bulan pertama, dapat mencegah terjadinya
kehamilan. Selama memberikan ASI prolactin akan menghambat estrogen
untuk mematangkan ovum.
- Sistem kalender untuk mengetahui hari subur, dihari tersebut tidak
melakukan coitus
- Coitus Interruptus/’Azl/senggama terputus
- Terapi hormone. Bisa untuk wanita dan pria dengan memakan bahan
makanan yang menghasilkan enzim yang dapat mencegah kehamilan
sehingga bersifat KB. Contohnya dari family Solanaceae, biji papaya
(Carica papaya), lidah buaya (Aloe vera), dan nenas (Ananas spp.)

Sistem BOR

Digunakan pada pria dan baru beberapa negara yang mempopulerkan


diantaranya RRC, INDIA,KOREA. Dilakukan dengan cara di bor dengan bor
mata intan mulai bagian bawah penis dekat pangkal skrotum sampai tembus
saluran urethra dan dipasang penutup (prop dari karet steril).

Sterilisasi

Pada wanita diikat/dipotong tuba falopii, sterilisasi ini dinamakan Tubektomi.


Sedangkan pada pria diikat/dipotong vas deferens, sterilisasi ini dinamakan
Vasektomi.

Hukum KB

KB dalam arti sebuah program nasional untuk membatasi jumlah populasi penduduk,
hukumnya haram. Tidak boleh ada suatu undang-undang atau peraturan pemerintah
yang membatasi jumlah anak dalam sebuah keluarga. KB sebagai program nasional
tidak dibenarkan secara syara’ karena bertentangan dengan Aqidah Islam, yakni
ayat-ayat yang menjelaskan jaminan rezeki dari Allah untuk seluruh makhluknya.
Allah SWT berfirman :

"Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rizkinya." (QS Huud [11] : 6)

Syariat Islam telah menetapkan memiliki banyak anak sebagai hal yang disunahkan.
Anas ra. Menuturkan Rasulullah SAW bersabda:

“Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang lagi subur, karena sesungguhnya aku
akan membanggakan banyaknya kalian dihadapan para Nabi pada Hari Kiamat”.
(HR.Ahmad)

Dari segi tinjauan fakta, teori Malthus batil karena tidak sesuai dengan kenyataan.
Produksi pangan dunia bukan kurang, melainkan cukup, bahkan lebih dari cukup untuk
memberi makan seluruh populasi manusia di dunia. Pada bulan Mei tahun 1990, FAO
(Food and Agricultural Organization) mengumumkan hasil studinya, bahwa produksi
pangan dunia ternyata mengalami surplus 10 % untuk dapat mencukupi seluruh
populasi penduduk dunia. Teori ini juga ditolak dari segi politik dan ekonomi global.
Karena ketidakcukupan barang dan jasa tidak disebabkan jumlah populasi yang
terlalu banyak sehingga kurangnya produksi pangan, melainkan disebabkan adanya
ketidakadilan dalam distribusi barang dan jasa. Ini terjadi karena pemaksaan
ideologi kapitalisme oleh Barat (negara-negara penjajah) atas Dunia Ketiga,
termasuk Dunia Islam. Sebanyak 80 % barang dan jasa dunia, dinikmati oleh negara-
negara kapitalis yang jumlah penduduknya hanya sekitar 25 % penduduk dunia.

Namun dalam Islam, KB dalam arti pengaturan kelahiran yang dijalankan oleh
individu (bukan dijalankan karena program negara) untuk mencegah kelahiran dengan
berbagai cara dan sarana, hukumnya mubah, bagaimana pun juga motifnya

Dalil kebolehannya antara lain hadits dari sahabat Jabir RA yang berkata:

"Dahulu kami melakukan ‘azl [senggama terputus] pada masa Rasulullah SAW
sementara Al-Qur`an pada saat itu masih turun." (HR Bukhari)

Hukum ‘Azl ini dapat diterapkan pada penggunaan obat KB untuk mencegah
kehamilan. Hadits ini menunjukkan kebolehan mencegah kehamilan. Penggunaan alat
kontrasepsi ini adalah salah satu cara untuk mencegah kehamilan. Namun kebolehan
ini agar tidak menimbulkan bahaya (dharar). Kaidah fiqih menyebutkan : Adh-
dhararu yuzaal (Segala bentuk bahaya haruslah dihilangkan).

Selain itu kebolehan pengaturan kelahiran khusus pada pencegahan kehamilan yang
temporal (sementara), misalnya dengan pil KB, suntik KB, kondom, dan jenis KB lain.
Adapun pencegahan kehamilan yang permanen (sterilisasi), seperti vasektomi atau
tubektomi, hukumnya haram. Jadi penggunaan obat-obatan dan operasi yang
bertujuan untuk mencegah kehamilan secara permanen agar memutuskan keturunan
adalah haram kecuali ada indikasi lain yang akan membuat dharar/bahaya jika tidak
dilakukan. Sebab Nabi SAW telah melarang pengebirian ( al-ikhtisha`), sebagai
teknik mencegah kehamilan secara permanen yang ada saat itu.

“Rasulullah SAW telah menolak ‘Utsman bin Mazh’un untuk hidup membujang
(tabattul). Seandainya itu diizinkan, niscaya kami akan melakukan pengebirian”
(Muttafaq ‘alaih, dari Sa’ad bin Abi Waqash RA).

Dalam redaksi lain:

“Utsman ibn Mazh’un pernah datang menjumpai Rasulullah SAW, kemudian berkata :
Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang lelaki yang sangat berat untuk hidup
membujang. Maka izinkanlah aku untuk melakukan pengibiria. Rasulullah bersabda :
Tidak, tetapi hendaklah engkau berpuasa.”

You might also like