Professional Documents
Culture Documents
ILMU PENDIDIKAN
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
KELOMPOK 7 :
A.ZULFARDANI (K21108104)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Di sisi lain proses perkembangan dan
pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan
yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja.
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai
tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia
untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana
sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan
pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala
benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
mahluk hidupa lainnya. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati,
lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Sebagai
contoh saat berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah,
bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga
berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada
di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis,
gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif
dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbgai factor
lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan
pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses
pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
1. Pengertian
- Pendidikan Informal (Keluarga)
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang
pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat
kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan
mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga
disebut pendidikan utama karena di dalam lingkungan ini segenap potensi yang
dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan. Bahkan ada beberapa
potensi yang telah berkembang dalam pendidikan keluarga.
Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi dua yakni :
a) Pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir)
Merupakan pendidikan yang berlangsung selama anak belum lahir atau
masih dalam kandungan. Pendidikan prenatal lebih dipengaruhi kepada
kebudayaan lingkungan setempat. Sebagai contoh dalam masyarakat jawa
dikenal berbagai macam upacara adat selama anak masih ada dalam kandungan
seperti neloni, mitoni. Selain upacara-upacara adat untuk menyelamati anak
yang masih dalam kandungan dalam masyarakat jawa dikenal juga berbagai
macam sirikan (hal-hal yang harus dihindari) selama anak masih dalam
kandungan.
Dalam kehidupan yang lebih modern sekarang ini, terdapat pula model
pendidikan prenatal. Seperti mendengarkan lagu-lagu klasik selama anak masih
dalam kandungan, melakukan pemerikasaan rutin ke dokter kandungan atau
mengkonsumsi nutrisi yang baik bagi si jabang bayi adalah contoh-contoh
pendidikan prenatal dalam kehidupan modern.
Secara sederhana pendidikan prenatal dalam keluarga bertujuan untuk
menjamin agar si jabang bayi sehat selama dalam kandungan hingga nanti pada
akhirnya dapat terlahir dengan proses yang lancar dan selamat.
b) Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Merupakan pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga di mulai dari
manusia lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan yang
diperoleh dari keluarga merupakan hasil dari proses pendidikan keluarga
postnatal. Dari manusia lahir sudah diajari bagaimana caranya tengkurap,
minum, makan, berjalan hingga tentang ilmu agama.
Sama seperti pendidikan prenatal yang tujuan adalah menjamin manusia
lahir ke dunia, pendidikan postnatal ditujukan sebagai jaminan agar manusia
dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama
proses manusia hidup.
Bagaimana manusia bersikap tentang segala macam lingkungannya di
luar lingkungan keluarga sangat tergantung pada bagaimana proses pendidikan
keluarga berlangsung. Dalam dunia modern seperti sekarang, bagaimana
pendidikan keluarga berlangsung tidak sepenuhnya tergantung pada orang tua
namun bisa juga dipengaruhi oleh orang lain yang notabene bukan bagian dari
keluarga. Ini bisa terjadi karena kesibukan orangtua maka orangtua lebih
cenderung untuk menyewa orang lain untuk merawat (mengasuh) anaknya.
Pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan (UUSPN
pasal 27 ayat 1). Artinya seseorang dapat menyelenggarakan pendidikan
informal untuk peserta didik yang merupakan anggota keluarganya atau
tetangga yang tinggal di lingkungannya. Pendidikan informal ini dilaksanakan
dalam bentuk belajar secara mandiri. mengingat fungsi dan prinsip
penyelenggaraan pendidikan, dan mengingat tidak dicantumkannya jenis,
apalagi jenjang pendidikan, yang menetapkan batasan pendidikan pendidikan
informal, maka dapat ditafsirkan bahwa pendidikan informal mencakup
spektrum yang paling luas diantara ketiga jalur pendidikan yang ada di
indonesia.
Dari uraian tersebut di alas dapat diketahui bahwa antara keluarga ada
hubungan yang erat. Hubungan yang erat antara keluarga dan sekolah itu
disebabkan secara hukum mempunyai tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan anak secara kodrat pendidikan anak memang merupakan tanggung
jawab orang tua, tetapi secara hukum pemenintah/negara juga bertanggung
jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Di samping orang tua dan
pemerintah masih ada lagi yaitu masyarakat. Oleh karena itu masyarakat dan
pemerintah mendirikan sekolah. Masyarakat mendirikan sekolah swasta dan
pemenintah mendirikan sekolah negeri.
Tiap-tiap permulaan tahun ajaran baru maka berduyuni-duyun anak usia
sekolah membanjiri sekolah, dan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Peran orang tua dalam pendaftaran siswa baru pada tiap-tiap tingkat dan jenis
sekolah tergantung pada usia anak. Pada pendidikan pra sekolah dan
pendidikan dasar orang tua bersama anaknya mendaftarkan anak untuk menjadi
murid baru di sekolah. Pada Sekolah Menengah Pertama peran orang tua sudah
berkurang anak sendiri yang mendaftarkan diri. Akhirnya pada perguruan
tinggi anak sendinilah yang mendaftarkan diri sebagai mahasiswa baru. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi penyerahan tanggung jawab
pendidikan dari orang tua kepada sekolah baik negeni maupun swasta. Sebab
kemampuan dan waktu untuk melaksanakannya tugas ini memang terbatas.
Oleh orang tua yang kebetulan guru SD ia pun juga menyekolahkan anak pada
suatu SD tertentu.
Setelah anak menyelesaikan pendidikan pada suatu tingkat atau jenis
pendidikan maka sekolah mcnyerabkan kembali anak-anak yang diasuhnya
kepada orang tua siswa. Oleh karena itu setiap akhir tahun tiap sckolah dan
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi mengadakan pelepasan siswa-siswa
yang telah berhasil menyelesaikan pendidikari di sekolah tersebut.
Setelah menyerahkan anaknya pada sekolah tertentu, tidak berarti orang
tua bebas dan tanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan anaknya pada
sekolah tersebut. Oleh karena itu dirasa perlu untuk membentuk suatu wadah
dalam bentuk organisasi orang tua dalam rangka ikut bertanggung jawab
terhadap pendidikan anak-anaknya. Di pihak lain sekolah menyadari bahwa
guru juga perlu mengetahui latar belakang kehidupan anak. Oleh karena itu
perlu dijalin hubungan yang erat antara guru dan orang tua. Onang tua perlu
memberikan penjelasan tentang latar belakang anak dan keluarganya kepada
guru atau sekolah agar pendidikan anaknya dapat berjalan dengan lancar dan
berhasil dengan memuaskan.
Guru perlu berkomunikasi dengan orang tua siswa berbagai cara perlu
ditempuh untuk mengadakan komunikasi dengan orang tua umpama kunjungan
kerumah anak, meminta orang tua datang kesekolah, mengadakan pertemuan
orang tua munid dengan guru dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Pendidikan yang Baik untuk Anak. Diakses dari www.kumpulan
info.com pada tanggal 19 April 2010.
Nugroho, Imanuel Fedi. 2010. Lingkungan Pendidikan dan Manusia. Diakses dari
www.scribd.com pada tanggal 19 April 2010.