You are on page 1of 18

Terbentuknya Negara

kebangsaan Indonesia
Oleh:
Kelompok 6
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
1.Transformasi Etnik
Pergerakan dan perjuangan yang hanya sebatas pada wilayah kerajaannya atau membebaskan
penduduknya dari penindasan bangsa-bangsa Barat di sebut dengan gerakan etnik atau suku
bangsa,karena masing-masing daerah di wilayah indonesia memiliki etnik-etnik yang berbeda
dengan adat dan tradisi yang berbeda dengan adat dan tradisi yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
Perjuangan etnik-etnik di wilayah Indonesia berlangsung sangat lama.Hal ini disebabkan masing-masing
etnik hanya mementingkan keselamatan dan kebebasan etniknya sendiri.pemerintah kolonial
Belanda dapat memanfaatkan etnik yang satu untuk menundukan etnik yang lain.
Keberhasilan pemerintah kolonial Belanda menundukan perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh
bangsa indonesia di berbagai daerah di Indonesia,berpengaruh besar terhadap masalah keuangan
kas negeri Belanda. kas negeri Belanda kosong, dan hutang-hutang negeri Belanda semakin
membengkak.Untuk menanggulangi masalah keuangan itu, pemerintah Belanda mengangkat Van
Den Bosch menjadi Gubernur Jendral atas wilayah Indonesia.
Tugas utama Van Den Bosch adalah mendayagunakan wilayah Indonesia /Hindia Belanda agar dapat
memenuhi kas negeri belanda dalam waktu yang singkat,Langkah yang ditempuhnya yaitu dengan
menerapkan sistem tanam paksa (Cultuurstelsel).Van Den Bosch memerintahkan kepada rakyat
Indonesia untuk menenem tanaman yang laku di pasaran Eropa.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
Melalui sistem tanam paksa itu, maka dalam waktu yang singkat keadaan keuangan negeri Belanda
telah berhasil dipulihkan,bahkan mencapai labih dari dua kalikas negeri Belanda
sebelumnya.Tetapi keberhasilan itu ternyata menyisakan penderitaan hidup bagi rakyat pribumi.
Kesengsaraan dan penderitaan yang dialamioleh rakyat Indonesia, berhasil menarik perhatian
beberapa orang Belanda dari kalangan humanis dan liberal.Orang-orang Belanda itulah yang
memperjuangkan kehidupan rakyat kepada pemerintah kerajaan Belanda(di Eropa).
Kaum humanis dan kaum liberal mengusulkan kepada pemerintah kerajaan Belanda untuk
melaksanakan hal-hal yang dapat membantu kehidupan rakyat Indonesia,seperti membangun
irigasi,menyelenggarakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain (imigrasi) dan
menyelenggarakan pendidikan (edukasi).Ketiga hal itu lebih dikenal dengan sebutan Trilogi Van
Deventer,karena dilaksanakan pada masa pemerintahan dan kekuasaan Van Deventer.Khusus
dalam bidang pendidikan (edukasi),pemerintah Belanda mendirikan sekolah-sekolah untuk
kalangan pribumi.
Berkembangannya pengetahuan masyarakat Indonesia, memberikan dampak yang baik dalam
kehidupan masyarakat Indonesia,karena di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang
demikian itu muncul kalangan intelektual yang akan memperjuangkan kehidupan masyarakatnya.
Langkah –langkah yang ditempuh oleh kaum intelektual bangsa Indonesia, yaitu melalui pendirian
organisasi-organisasi,baik yang bersifat sosial,budaya,ekonomi, maupun politik.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
Di samping itu, perjuangan etnik-etnik yang berada di seluruh wilayah Indonesia, bukan saja
dilakukan oleh kalangan etnik pribumi, tetapi juga muncul gerakan-gerakan etnik yang
dilakukan oleh etnik-etnik asing yang telah hidup dan menetap di Indonesia.
Gerakan-gerakan yang pernah terjadi dalam menentang pemerintahan kolonial Belanda yang
dilakukan oleh masyarakat keturunan seperti Cina,India, Arab.

Gerakan Masyarakat Indonesia Keturunan Cina


Munculnya gerakan nasionalisme di Cina yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, berpengaruh sangat
besar terhadap kehidupan masyarakat keturunan Cina di Indonesia. Masyarakat keturunan
Cina di Indonesia melakukan berbagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah kolonial
Belanda.Perlawnan itu muncul sebagai terbatsanya ruang gerak masyarakat Cina di
Indonesia. Perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat keturunan Cina hampir terjadi di
seluruh wilayah Indonesia, seperti yang terjadi di daerah Kalimantan Barat,Jawa Barat dan
daerah-daerah lainnya di wilayah indonesia.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
Gerakan Masyarakat Indonesia Keturunan Indo Belanda
Munculnya masyarakat keturunan Indo Belanda di Indonesia disebabkan terjadinya perkawinan
antara orang belanda dengan penduduk pribumi.Melalui perkawinan itulah terlahir
masyarakat yang disebut Indo Belanda.
Perlawanan dari keturunan Indo Belanda disebabkan oleh pemerintah kolonial Belanda berlaku
sewenang-wenang. Penindasan-penindasan atau penekanan-penekanan yang dilakukan oleh
pemerintah kolonial Belanda terhadap masyarakat pribumi Indonesia dengan jelas dpaat
mereka saksikan.Hal itulah yang mendorong mereka untuk turut serta berjuang menentang
segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap
masyarakat pribumi Indonesia.
Orang-orang Indo Belanda terus melakukan perjuangan untuk menentang berbagai tindakan
yang menekan pemerintah kolonial Belanda.Hal ini dengan jelas dapat dilihat pada organisasi
Indische Partij yang didirikan oleh Douwes Dekker di Bandung.Pendirian itu bersama-sama
orang-orang dari kalangan pribumi seperi Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
2.Pergerakan Bersifat Kedaerahan
Pada awal abad ke-19, penguasa pemerintah kolonial Belanda di wilayah Indonesia mulai mengadakan
pembaharuan pada politik kolonial.Pembaharuan dalam bidang politik pemerintahan yang
dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda merupakan awal dari praktek dari sistem ekonomi
baru. Namun, sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda itu
muncul berbagai perubahan tatanan kehidupan di kalangan rakyat pribumi yaitu rakyat Indonesia.
Tindakan untuk menghapuskan kedudukan yang didasarkan pada adat penguasa pribumi dan kemudian
dijadikan pegawai pemerintah, telah meruntuhkan kewibawaan penguasa
tradisional.Kedudukannya semakin merosot, bahkan secara administratif para bupati atau
penguasa pribumi lainnya adalah pegawai pemerintah kolonial Belanda yang ditempatkan di
bawah pengawasan pemerintahannya.
Dengan masuknya ekonomi uang,maka beban rakyat semaikn bertambah berat. Hal ini disebabkan
adanya uang sebagai alat tukar pemerintah kolonial Belanda pada saat itu.
Dalam menghadapi pengaruh kekuasaan Barat yang menyebabkan munculnya penderitaan hidup,
ternyata masyarakat yang berada di daerah-daerah pedesaan memiliki cara tersendiri untuk
melawannya.Cara itu di wujudkan dalam bantuk gerakan sosial, yang dalam perwujudannya
merupakan gerakan untuk menentang atau memprotes kepada pihak-pihak penguasa,baik
penguasa pemerintah kolonial Belanda maupun penguasa setempat atau penguasa pribumi yang
dianggap menjadi penyebabmunculnya kesengsaraan dan penderitaan.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
Oleh sebab itu, setiap pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia di berbagai daerah
dengan mudah dapat ditindas oleh pemerintah kolonial Belanda.Gerakan yang dilakukan
oleh masyarakat tersebut bersifat kedaerahan , karena tidak memiliki hubungan kerjasama
dengan daerah-daerah lainnya.gerakan masyarakat selalu di dasari oleh suatu kepercayaan
keagamaan dan kepercayaan untuk membangun serangan menentang kekuasaan dan
pengaruh Barat.
Pada dasarnya gerakan dari masyarakat tersebut dapat dibedakan atas gerakan melawan
pemerasaan,gerakan ratu adil, dan lain-lain.
Gerakan Melawan Pemerasan
Gerakan rakyat melawan pemerasan banyak terjadi di daerah atau di tanah partikelir (swasta).
Bahkan sepanjang abad ke-19, di daerah-daerah seperti itu terjadi pergolakan rakyat
menentang para penindas.sampai awal abad ke-20,kerusuhan-kerusuhan seperti itu masih
terus berlangsung.Hampir semua kerusuhan yang terjadi di tanah partikelir disebabkan oleh
adanya pemungutan pajak yang tinggi dan beban pengerahan tenaga kerja paksa yang sangat
berat.kerusuhan-kerusuhan itu dilakukan oleh petani di daerah pedesaan.mereka
memberontak karena merasa tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para penguasa sudah di
luar batas serta banyak didorong oleh perasaan dendam dan benci kepada para penguasa.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
Munculnya tanah partikelir pada daerah-daerah sebagai akibat terjadinya praktik perjualan tanah
yang dilakukan oleh orang-orang Belanda sejak dari zaman VOC hingga abad ke-19.
Tanah – tanah partikelir itu banyak dikuasai oleh orang-orang asing seperti orang-orang Eropa,
orang -orang Cina dan lain sebagainya.Mereka menjadi tuan-tuan tanah, dengan menguasai
seluruh yang ada pada tanah tersebut, Sebagai penguasa atas tanah itu, mereka mempunyai
hak untuk menuntut penyerahan tenaga dan hasil bumi dari semua penghuninya. Bahkan
tuan-tuan tanah dapat meminta apa saja yang mereka kehendaki.
Sementara itu, pemerintah mempunyai hak untuk mengawasi daerah tersebut, tetapi di dalam
prakteknya, pemerintah tidak dapat mencegah prektek-praktek penindasan dan perbudakan
yang dilakukan oleh tuan-tuan tanah.Oleh karena itulah,pada tanah-tanah partikelir selalu
dan sering terjadi kerusuhan.Kerusuhan itu terjadi pada saat pemungutan cuke(pajak),
sehingga dikenal dengan kerusuhan Cuke.Kerusuhan ini sering terjadi seperti di daerah Candi
Udik (1845), Ciomas (1886), dan Ciampea (1892).
Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi,seperti yang telah disebutkan, memiliki sebab-
sebab yang sama,yaitu menentang penindasan dan pemerasan yang dilakukan oleh
penguasa.Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila para pengikut gerakan itu sering
di gerakkan oleh para pemimpinnya atas dasar kepercayaan akan munculnya tokoh ratu adil
berdasarkan keyakinan pada ajaran keagamaan.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
Gerakan Ratu Adil
Gerakan ratu adil merupakan suatu gerakan rakyat yang muncul akrena adanya kepercayaan
akan datangnya seorang tokoh untuk membebaskan masyarakatnya dari segala bentuk
penderitaan dan kesengsaraan. Tokoh itu digambarkan sebagai juru selamat yang akan
membebaskan masyarakat dari kesengsaraan dan penderitaan hidup.Tokoh-tokoh pemimpin
dari gerakan itu biasanya mengaku menerima panggilan untuk menyelamatkan masyarakat
dan membawanya kepada kehidupan sejahtera dan zmaan keemasan.
Pada dasarnya orang yang menjadi pengikut dari gerakan itu memiliki kehendak untuk mengubah
keadaan buruk yang sedang mereka alami dan diganti dengan keadaan yang penuh keadilan
dan kemakmuran
Harapan-harapan seperti itu sering diikuti oleh keadaan baru dalam bidang keagamaan dan
bersamaan dengan itu muncul impian-impian akan kembalinya tata kehidupan yang pernha
berlaku pada masa lampau.Dalam harapan-harapan itu tersalurkan dendam rakyat kepada
para penguasa asing yang dianggap sebagai penyebab penderitaan dan kesengsaraan
kehidupan mereka.Hal ini mengakibatkan gerkana ratu adil sering memusuhi orang-orang
asing dan berusaha untuk mengusirnya.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
Di samping itu, pengaruh lingkungan kehidupan Islam pada rakyat pedesaan cukup besar.
Pengaruh itu terutama di dalam mengadakan reaksi terhadap pemerintah Belanda.Sikap
permusuhan terhadap penguasa asing dilakukan dengan carakekerasan, yaitu dalam bentuk
pemberontakan melawan penguasa.
Melalui ajaran agama, semangat untuk menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda
dapat dikobarkan.Kekuatan yang terhimpun dalam lingkungan kaum muslimin terpusat pada
ajaran jihad atau perang sabil yang dibina dalam pesantren-pesantren, serta ajaran-ajaran
tekerat. Dlaam hal ini,para kiyai menjadi pemimpin yang ampuh di dalam menggerakan para
pengikutnya.
Pada tahun 1903, muncul pemberontakan di Kabupaten Sidoarjo(Jawa Timur) yang dipimpin oleh
Kyai Kasan Mukmin.Ia mengaku sebagai penerima wahyu dari Yang Maha Kuasa untuk
memimpin rakyat di lingkungannya.
Di desa Bendungan, di wilayah Karesidenan Kediri meletus pemberontakan rakyat yang dipimpin
oleh Dermojoyo (1907). Dlama gerakannya itu, Dermojoyo mengaku mendapat wahyu untuk
menjadi ratu adil
Selain gerakan-gerakan itu tersebut masih banyak peristiwa pemberontakan pada kekuasaan
pemerintah kolonial Belanda dengan latar belakang munculnya seorang ratu adil.
Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia
Pergerakan Bersifat Keagamaan
Gerakan keagamaan ini dilakukan oleh kelompok aliran agama.Munculnya gerakan ini akibat rasa tidak
puas dan kebencian rakyat terhadap keadaaan kehidupan pada masa itu. Kelompok ini
menghendaki agar dilakukan perubahan terhadap tata kehidupan yang sedang berlaku, yaitu dari
kehidupan yang dipandang jelek ke kehidupan yang lebih baik. Bahkan gerakan rakyat di daerah
pedesaan merupakan suatu perwujudan sikap keagamaan yang mengandung rasa tidak puas
terhadap keadaaan hidup yang sedang mereka jalani.
Gerakan ini lebih menekankan pada kehidupan keagamaan dengan cara yang lebih ketat(gerakan
pemurnian ajaran agama). Melalui pemurnian itu, para kyai berhasil mengobarkan semnagat
perjuangan rakyat di daerah pedesaan untuk menentang kekuasaan pemerintahan kolonial
Belanda.
Pada dasarnya, tujuan dari gerakan itu adalah untuk mewujudkan suatu kehidupan dunia yang penuh
dengan kebahagiaan dan ketentraman.Oleh karena itu, arah tujuan dari gerakan keagamaan
adalah mengadakan perubahan dalam lingkungan kehidupannya.
Pemberontakan-pemberontakan yang bersifat keagamaan pernha terjadi di daerah banten utara (1880)
yang dilakukan oleh aliran Takerat Naqsyabandiah dan qodariah.Di samping itu, juga mucul gerkan
keagamaan yang dipimpin oleh Haji Mohammad Rifangi dari desa Kalisasak, daerah Karesidenan
Pekalongan. Aliran yang dipimpinnya disebut aliran Budiah. Aliran Budiah menentang dengan keras
keberadaan kekuasaan pemerintah kolonial Belanda atas daerahnya.
Pembentukan Identitas Nasional
DanTerbentuknya Nasionalisme Indonesia
1.Istilah “Indonesia”
Kronologi Penggunaan istilah “Indonesia”
Penggunaan kata atau istilah “Indonesia” menjadi sangat penting di dalam pergerakan dan
perjuangan bangsa Indonesia menghadapi kaum imperialis atau pemerintah kolonial Belanda
dalam upaya mencapai kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.Kata “Indonesia” telah
dijadikan identitas nasional yang dapat mempersatukan seluruh pergerakan bangsa di dalam
menentang kekuasaaan pemerintah kolonial Belanda di wilayah Indonesia. Kata “Indonesia”
juga telah menjadi perekat dan lambang perjuangan bangsa Indonesia.
Kata “Indonesia” menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena telah dapat
mempersatukan seluruh perjuangan dan pergerakan dari bangsa Indonesia sendiri. Tidak lagi
terdapat perjuangan dan pergerakan bangsa Jawa,bangsa Sumatera,Bangsa Kalimantan,
bangsa Sulawesi dan lain sebagainya,tetapi semua itu merupakan gerakan dan perjuangan
seluruh bangsa Indonesia.
Tokoh yang pernah mempergunakan istilah Indonesia di dalam tulisan-tulisannya yaitu J.R.Logan,
Earl G.Windsor,Adolf Sebastian, Van Volenhoven, Snouck Hurgronjr dan lain-lain.
Pembentukan Identitas Nasional
DanTerbentuknya Nasionalisme Indonesia
Tokoh-tokoh itu yang kali pertama mempopulerkan istilah “Indonesia”, juga ada tokoh bangsa
Indonesia pada masa pergerakan seperti tokoh-tokoh dari perhimpunan Indonesia di negeri
Belanda. Dalam rapat umum yang dilaksanakan pada bulan Januari 1924, Perhimpunan
Indonesia yang semula bernama Indische Vereeniging kemudian berganti menjadi
Indonesische Vereeniging. Dengan nama “Indonesia” berarti telah menunjukan sikap lebih
kuat sebagai orang Indonesia dan bukan sebagai orang Hindia belanda.
Dengan demikian, Indonesische Vereeniging atau perhimpunan Indonesia merupakan satu-
satunya organisasi pergerakan bangsa Indonesia yang terus berjuang untuk memperkenalkan
istilah “Indonesia” di mata dunia internasional.
Dalam perkembangan selanjutanya kata “Indonesia” dikukuhkan menjadi ikrar Sumpah pemuda
tanggal 28 oktober 1928.
Melalui Sumpah pemuda itu, istilah “Indonesia” kemudian ditetapkan menjadi identitas nasional
bangsa dan negara.
Pembentukan Identitas Nasional
DanTerbentuknya Nasionalisme Indonesia
Kata “Indonesia” Sebagai Identitas Kebangsaan (Nasional)
Sejak J.R.Logan menggunakan kata “Indonesia” untuk menyebut penduduk dan kepulauan
Nusantara (1850), maka nama atau istilah “Indonesia” mulai dikenal.
Melalui Sumpah Pemuda itu, istilah “Indonesia” disebarluaskan ke segala penjuru tanah air. Oleh
karena itu, penduduknya tidak lagi menyebut kepulauan Nusantara dengan sebutan Hindia
Belanda, tetapi menyebut wilayahnya dengan sebutan Indonesia.
Melalui Sumpah Pemuda kata Indonesia telah dijadikan sebagai identitas kebangsaaan yang
diakui oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia
maupun yang bergerak di luar wilayah Indonesia. Kemudian kata “Indonesia” dikukuhkan
kembali melalui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 agustus 1945).
Pembentukan Identitas Nasional
DanTerbentuknya Nasionalisme Indonesia
2.Terbentuknya Nasionalisme Kebangsaan indonesia
Sejak awal abad ke-20 perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia sangat berbeda dengan
perlawanan bangsa Indonesia pada abad-abad sebelumnya. Dengan demikian, terbentuknya
nasionalisme tidak terlepas dari faktor-faktor berikut ini.
A.Perkembangan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan pada masa pemerintahan kolonial Belanda hanya untuk memenuhi
kebutuhan akan tenaga kerja pada perkantoran-perkantoran milik pemerintah kolonial
Belanda dengan gaji yang sangat rendeh. Sebab untuk suatu pekerjaan administrasi yang
sederhana terlalu mahal untuk dilaksanakan oleh seorang Belanda.
Sementara itu, Indonesia sangat menderita akibat pelaksanaan sistem tanam paksa. Penderitaan
dan kesengsaraan tidak pernah meninggalkan kehidupan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia
diperas, dipaksa dan juga dikuras seluruh harta kekayaannya. Melihat keadaan seperti itu
Van Deventer mengajukan pemikiran untuk membalas budi bangsa Indonesia, karena
Belanda telah terbebas dari kesulitan keuangan.Van Deventer mangajukan tiga program yang
kemudian di kenal dengan Trilogi Van Deventer.Trilogi Van Deventer itu berisi tentang irigasi,
edukasi, imigrasi.
Pembentukan Identitas Nasional
DanTerbentuknya Nasionalisme Indonesia
Edukasi atau pendidikan diberikan untuk meningkatkan kepandaian/kecerdasan penduduk di
Indonesia, walaupun tujuan sebenarnya bukanlah untuk itu.di wilayah Indonesia didirikan
lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti sekolah dokter(STOVIA) yang kemudian
berkembang menjadi sekloah tinggi kedokteran di Jakarta,sekolah tinggi teknik di Bandung,
sekolah tinggi Hukum Jakarta. Sekolah-sekolah tersebut melahirkan sarjana-sarjana yang
menjadi motor penggerak dari pergerakan nasional Indonesia.
Sementara itu,alam politik di negeri Belanda lebih bebas jika dibandingkan dengan Indonesia.
Mereka yang sedang melanjutkan ke pendidikan tinggi di negeri Belanda juga menjadi motor
penggerak dari pergerakan nasional Indonesia.
Pembentukan Identitas Nasional
DanTerbentuknya Nasionalisme Indonesia
B.Diskriminasi
Diskriminasi dilakukan untuk membedakan antara penguasa dengan yang dikuasainya. Akibat dari
diskriminasi adalah terjadi perbedaan hidup yang mecolok antara penjajah dengan yang dijajah.
Perbedaan-perbedaan itu sangat jelas tampak dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan
budaya.
Dalam bidang pendidikan terlihat denga sangat jelas terjadinya diskriminasi, karena pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah Belanda pada saat itu dilatarbelakangi oleh sistem pelapisan
sosial. Untuk pendidikan sekolah dasar dibedakan, yaitu untuk orang-orang Belanda atau putra-
putri pejabat dangan sekolahnya ELS(Europeesche Logere school), untuk keturunan Cina didirikan
sekolah HCS (Hollands chinese school), dan untuk golongan menengah bangsa Indonesia didirikan
sekolah HIS(Hollands Indische School).Namun dalam kehidupan politik,diskriminasi pendidikan itu
mengarah kepada politik devide et impera (politik memecah belah).
Dlama kehidupan ekonomi, tampak dengan jelas adanya perbedaan-perbedaan, seperti seorang
pegawai bangsa Belanda mendapat gaji dua kali lipat daripada pegawai yang berasak dari bangsa
Indonesia.juga dalam bidang perdagangan, bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup,
sehingga dengan mudah memperoleh keuntungan dalam bidang perdagangan.
Akibat dari pendidikan, sosial dan ekonomi yang berbeda, maka budaya yang dilahirkan juga berbeda-
beda.Hal ini terlihat dari ukuran rumah yang berbeda di antara ketiga lapisan itu. Di samping itu,
masalah kebudayaan juga terjadi perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
Nasionalisme Indonesia dan Perkembangan
Nasionalisme di Asia Tenggara
Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan paham-
paham baru dari luar wilayah Indonesia seperti paham nasionalisme. Paham nasionalisme ini
muncul di beberapa negara di wilayah Asia maupun Afrika seperti di India,Cina,Jepang,
negara-negara di Timur Tengah, Mesir dan lain sebagainya.
Contohnya: pergerakan nasional di india dimulai dengan kelahiran Partai Kongres(All Indian
National Congress),gerakan-gerakan nasionalisme yang sangat besar pengaruhnya terhadap
pergerakan nasional di Indonesia seperti gerakan Swadesi oleh Mahatma Gandhi, Pendidikan
santiniketan oleh rabindranath tagore, Jepang sebagai bangsa timur(bangsa Asia) telah
berhasil membangkitkan semangat bangsa Asia.Kemenangan Jepang atas Rusia(1905) telah
memberikan sinar terang yang tergambar sebagai matahari baru terbit dan juga telah dapat
mempercepat lahirnya organisasi-organisasi pergerakan di Indonesia seperti Budi
Utomo(1908) , Dan lain-lain.
Dengan munculnya pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar, mempercepat proses
terbentuknya nasionalisme kebangsaan Indonesia. Nasionalisme kebangsaan ini merupakan
senjata yang sangat ampuh di dalam menghadapi kekuasaan kolonialisme Belanda.Melalui
nasionalisme kebangsaan ini, bangsa Indonesia dapat dipersatukan untuk menghadapi
kekuatan asing dan berjuang mencapai kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.

You might also like