You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional, Undang-undang No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, Undang-undang No. 26/2007 tentang
Penataan Ruang dan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka terjadilah
perubahan gradual dalam konsep pembangunan nasional. Perubahan paradigma pembangunan ini
setidaknya terlihat dari aspek perencanaan, aspek pengelolaan sumber daya, dan aspek
kelembagaannya. Dalam aspek perencanaan, telah terjadi perubahan pendekatan dari top-down
menjadi bottom-up. Hal ini berarti bahwa pembangunan nasional harus tetap dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan pemerintah daerah memiliki kewenangan penuh dalam pengambilan
keputusan pelaksanaan pembangunan dengan menggunakan dan memanfaatkan potensi sumber
daya secara optimal. Dengan demikian, daerah akan memutuskan pola dan bentuk kawasan yang akan
dikembangkan dengan produk unggulan potensi daerah dalam mendukung pembangunan ekonomi
daerah.

1
Perubahan paradigma pembangunan dari sentralistik ke desentralistik tersebut di atas, akan
memberikan implikasi bahwa Pemerintah Daerah harus mampu mengelola sumber dana untuk
membiayai pembangunan daerahnya. Peran Pemerintah Pusat yang semula bersifat sektoral secara
bertahap beralih ke Pemerintah Daerah, khususnya Kabupaten/Kota, sehingga kelembagaan lokal
dalam pembangunan ekonomi daerah akan semakin penting dan diakui keberadaannya.

Desentralisasi menuntut pembangunan dikelola berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:


! Masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengelolaan dan pengambilan manfaatnya;
! Masyarakat sebagai pengambil keputusan dan menentukan sistem pengusahaan dan
pengelolaan yang tepat;
! Pemerintah sebagai fasilitator dan pemantau kegiatan;
! Kepastian dan kejelasan hak dan kewajiban semua pihak;
! Kelembagaan pengusahaan ditentukan oleh masyarakat atau rakyat;
! Pendekatan pengusahaan didasarkan pada keanekaragaman hayati dan keanekaragaman
budaya.

Kewenangan pemerintah daerah dalam kaitannya dengan pengembangan kawasan adalah sangat luas,
antara lain adalah:

! Menetapkan target pertumbuhan;


! Menetapkan tahap dan langkah pembangunan kawasan sesuai dengan potensi yang dimiliki;
! Menetapkan persetujuan kerjasama regional di bidang perdagangan yang berlandaskan pada
produksi lokal yang dihasilkan oleh sentra-sentra komoditas tertentu;
! Melakukan berbagai macam negosiasi yang bertujuan mewujudkan konsepsi pertumbuhan
ekonomi regional;
! Menetapkan institusi pendukung kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi regional;
! Mengembangkan sistem informasi untuk promosi kegiatan-kegiatan ekonomi regional.
Dalam rangka memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada khususnya yang terkait dengan
pengembangan perikanan dalam arti luas maka diupayakan suatu pendekatan melalui produk yaitu
perencanaan pengembangan kawasan perikanan budidaya (Minapolitan). Konsepsi mengenai
pengembangan kawasan perikanan budidaya dalam penataan ruang lebih diarahkan kepada
bagaimana memberikan arahan pengelolaan tata ruang suatu wilayah perikanan, khususnya kawasan
sentra produksi perikanan nasional dan daerah. Perencanaan pengembangan kawasan perikanan
budidaya (minapolitan) merupakan suatu upaya untuk memanfaatkan lahan/potensi yang ada dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan dan penataan ruang perikanan di
pedesaan. Pengelolaan ruang perikanan budidaya adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan
ruang yang diperuntukkan bagi kegiatan perikanan dan usaha-usaha berbasis perikanan lainnya
dalam skala nasional, sedangkan pengelolaan ruang kawasan sentra produksi perikanan nasional dan
daerah merupakan arah kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang bagi peruntukan perikanan secara
umum.

2
Peresmian Kawasan Minapolitan

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pedoman adalah:


1) Sebagai acuan dalam perencanaan pengembangan kawasan perikanan budidaya
2) Sebagai kerangka dasar di bidang penataan ruang untuk pengembangan kawasan perikanan
budidaya (Minapolitan);
3) Sebagai suatu alat bantu untuk memperkuat dalam penyusunan kebijakan pemanfaatan
ruang untuk pengembangan kawasan perikanan budidaya;
4) Sebagai alat bantu dalam mengidentifikasi keterkaitan kawasan sentra perikanan budidaya
dengan sistem desa-kota (urban-rural linkages) yang mempunyai hubungan timbal balik
yang dinamis, sistem permukiman yang memiliki aksesibilitas ke pusat-pusat pelayanan,
sistem jaringan infrastruktur dan sistem jaringan pemasaran (outlet);
5) Tersusunnya struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan sentra perikanan budidaya
6) Sebagai arahan dan acuan pengembangan sarana dan prasarana pada setiap kawasan
perikanan budidaya (minapolitan)

3
Sedangkan sasaran dari pedoman ini adalah:
A) Berkembangnya kawasan perikanan budidaya
B) Terumuskannya kebijakan perencanaan tata ruang kawasan sentra perikanan budidaya;
C) Tersusunnya konsep perencanaan ruang kawasan sentra perikanan budidaya yang
diwujudkan dalam struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan Minapolitan;
D) Tersusunnya kerangka dasar dalam penyusunan sistem jaringan infrastuktur yang
mendukung pengembangan kawasan sentra perikanan budidaya.

C. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31
Tahun 2004;
2) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil;
3) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas UU no. 32 tentang
Pemerintahan Daerah;
5) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasioanal;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
9) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2009 tentang Penetapan
Lokasi Minapolitan;
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan Kawasan
Strategis Cepat Tumbuh di Daerah;
11) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara
dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen
Kelautan dan Perikanan.

Kawasan Minapolitan

4
D. Kedudukan Pendoman

Pedoman Perencanaan Pengembangan Kawasan


Perikanan Budidaya (Minapolitan) merupakan
pedoman yang disusun untuk mendukung
pelaksanaan Pengembangan Kawasan
Minapolitan khususnya dalam hal perencanaan.
Sedangkan dalam hal pelaksanaan, akan disusun
Pedoman teknis lainnya Penyusunan Detail
Engineering Design (DED) Prasarana Kawasan
Perikanan Budidaya dan Rencana Anggaran Biaya
(RAB).

E. Pengertian/Istilah

Ruang: Kawasan Budidaya Rumput Laut


wadah yang meliputi ruang darat, ruang
laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah,
tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya

tata ruang:
wujud struktur ruang dan pola ruang

perencanaan tata ruang:


suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang

rencana tata ruang:


hasil perencanaan tata ruang.

kawasan lindung:
wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

kawasan budi daya:


wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan
potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan

kawasan minapolitan:

5
kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem
produksi pertanian (perikanan) dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan
oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan
sistem agribisnis.

You might also like