Raja/Ratu menunjuk seorang wakil untuk menjalankan
kekuasaan legislatif, yaitu sebagai anggota Tweede Kamer
(Majelis Rendah). Mereka mempunyai hak inisiatif mengajukan rancangan undang-undang. Suatu RUU, setelah mendapat persetujuan Tweede Kamer, harus diajukan kepada Eerste Kamer (Majelis Tinggi) untuk mendapatkan persetujuan. Oleh karena tidak memiliki hak amandemen terhadap suatu RUU, Eerste Kamer hanya dapat menyetujui atau menolaknya. RUU dapat pula diajukan oleh Menteri. RUU yang telah disetujui mulai berlaku diundangkan dalam lembaran negara u Menurut UUD Belanda, kekuasaan eksekutif ada di tangan Raja/Ratu. Karena Raja/Ratu tidak dapat diganggu gugat (onschendbaar), maka kekuasaan Pemerintah diletakkan di tangan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri dan menteri-menterinya yang bertanggung jawab pada parlemen. Para Menteri mengundurkan diri sehari sebelum pemilu yang diadakan setiap empat tahun sekali. Raja/Ratu hanya bertindak atas nasehat Raad van Staten (Council of State), juga dapat meminta nasehat dari ketua parlemen, ketua ketua fraksi dalam parlemen, ketua ketua partai, dan kalangan non politik. Perdana Menteri diangkat oleh Raja/Ratu dan para Menteri diangkat oleh Raja/Ratu atas rekomendasi Perdana Menteri. Pemerintah Provinsi terdiri dari 3 organ, yaitu Provinciale Staten (Dewan Perwakilan Provinsi), Gedeputeerde Staten (Badan Pengurus Harian Provinsi) dan Commissaris der Koning/Koningin (Gubernur). Anggota-anggota Provinciale Staten dipilih secara langsung oleh rakyat di provinsi tersebut untuk masa empat tahun. Gedeputeerde Staten yang anggotanya dipilih oleh Provinciale Staten adalah badan pimpinan dan pelaksana harian pemerintah provinsi. Disamping itu Gedeputeerde Staten mempunyai kewajiban untuk mengawasi Gemeente (Kota Madya). Dengan demikian anggaran/keuangan Gemeente dan lain-lain harus mendapat persetujuan Gedeputeerde Staten tersebut. Commissaris der Koning/Koningin diangkat oleh Raja/Ratu dan menjadi Ketua Gedeputeerde Staten. Pemerintah Gemeente (Kota Madya) mempunyai 3 organ :
- Gemeente Raad (Dewan Kota Madya) diangkat oleh
Raja - College van Burgemeester (Wali Kota) diangkat oleh Raja - Wethouders (pelaksana pemerintahan Kota Madya) diangkat oleh Raja Kekuasaan Yudikatif mempunyai kedudukan yang bebas dari dua kekuasaan lainnya. Raja/Ratu hanya memiliki wewenang untuk mengangkat anggota-anggota yudikatif. Di Belanda terdapat empat tingkat badan pengadilan, yaitu Canton, Rechtbank, Gerechtschof dan Hoge Raad. Anggota-anggota Hoge Raad diangkat oleh Raja/Ratu dari calon-calon yang diajukan oleh Tweede Kamer. Dewan Perwakilan Rakyat atau Parlemen terdiri dari 2 (dua) msjelis yaitu Tweede Kamer (Majelis Rendah) dan Eerste Kamer (Majelis Tinggi): 1. Eerste Kamer (Majelis Tinggi) Beranggotakan 75 orang yang dipilih untuk masa 6 tahun. Anggota- anggota Eerste Kamer dipilih oleh anggota Dewan Daerah Provinsi (Provinciale Staten). Pemilihan anggota Majelis Tinggi terakhir adalah pada tanggal 25 Mei 2003. 2. Tweede Kamer (Majelis Rendah) Beranggotakan 150 orang, dipilih untuk masa 4 tahun. Sejak tahun 1917 berlaku sistem perwakilan berimbang (evenredige vertegenwoordiging), sehingga tercermin berbagai aliran politik dalam masyarakat. Pemilihan untuk anggota Tweede Kamer dilakukan secara langsung. Secara politis pemilihan anggota Tweede Kamer lebih menentukan dari pada Eerste Kamer. Pemilihan anggota Majelis Rendah terakhir adalah tanggal 22 November 2006 Sistem kepartaian di Belanda adalah sistem multi partai. Pada umumnya partai terbentuk atas dasar ideologi dan agama. Partai seperti dan VVD (Volkspartij voor Vrijheid en Democratie) dianggap sebagai partai kanan, partai CDA (Christen Democratisch Apel) sebagai partai tengah, dan partai PvdA (Partij van de Arbeid), Democraten 66 (D 66, Democraten 66), dan Groen Links digolongkan sebagai partai kiri. Dari seluruh Partai-partai yang ada di Belanda, Pasca Pemilu 2007 terdapat 4 Partai besar yaitu:
PvdA, sering disebut sebagai Partai Buruh didirikan tahun 1946 dan merupakan fusi dari partai partai pekerja sosial demokrat dengan golongan golongan Protestan, Katholik dan Liberal yang progresif.
VVD, sering juga disebut sebagai Partai Rakyat untuk
Kebebasan/Demokrasi. Didirikan tahun 1946, tidak berdasarkan agama, memperjuangkan free enterprise, tetapi program-programnya juga mendukung jaminan sosial dan menjanjikan partisipasi buruh dalam manajemen dan keuntungan.
SP (Socialistische Partij) merupakan Partai politik di Belanda yang
beraliran sosialis. Berdiri pada tahun 1971, SP merupakan oposisi dari kabinet Belanda. Isu-isu yang diperjuangkan adalah masalah pekerjaan, kesejahteraan sosial dan menentang akan globalisasi. ßD 66, merupakan partai dari golongan intelektual dan kiri tengah yang berhaluan demokratik pragmatis. Partai ini sangat kritis terhadap masalah lingkungan hidup. Pandangan D 66 terhadap soal lingkungan sebenarnya bertolak belakang dengan pandangan partai VVD yang menentang pembatasan- pembatasan terhadap lingkungan yang kurang sejalan dengan kebutuhan perkembangan industri.
ßCDA, merupakan aliansi dari 3 partai, yaitu:ï
(ARP): Protestan, dan partai tertua di Belanda. Christelijke Historische Unie (CHU): Protestan, pecahan dari ARP. Memiliki kebijaksanaan yang sama dengan ARP, tetapi sikapnya lebih progresif dalam ekonomi. Katholijke Volks Partij (KVP): Kebijaksanaan berdasarkan prinsip Kristen.