You are on page 1of 2

Kata Berimbuhan

Berdasarkan bentuknya, kata dibedakan menjadi 2:


1. Kata dasar
2. Kata jadian.

Kata jadian dibagi menjadi:


• Kata berimbuhan yang terdiri dari awalan, sisipan , akhiran dan gabungan.
• Kata diulang yang terdiri dari dwipurwa, sebagian, dwi fungsi dan berubah bunyi.
• Kata dimajemuk.

Kata berimbuhan:
Awalan terdiri dari me, di, ke, ter, pe, per, se, ber.
Sisipan terdiri dari el, er, em.
Akhiran terdiri dari kan, an, i, nya.
Awalan-akhiran terdiri dari me-kan, me-i, di-kan, di-i, pe-an, per-an, se-nya, dll

Awalan

Awalan me- pada sebuah kata dasar berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif.
Awalan pe- pada suatu kata dasar dapat berfungsi menjadi kata benda.

Perubahan awalan me- menjadi meng-, pe- menjadi peng- terjadi jika kata dasar yang
mengawali memiliki bunyi: /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /u/, /o/, /k/
Contoh: ambil – mengambil, hancur - penghancur

Perubahan awalan me- menjadi men-, pe- menjadi pen- terjadi jika kata dasar yang
mengawali memiliki bunyi: /c/, /d/, /j/
Contoh: coba – mencoba, dorong - pendorong

Perubahan awalan me- menjadi mem-, pe- menjadi pem- terjadi jika kata dasar yang
mengawali memiliki bunyi: /b/, /f/, /v/
Contoh: beli – membeli, pembeli

Perubahan awalan me menjadi meny-, pe- menjadi peny- terjadi jika kata dasar yang
mengawali memiliki bunyi: /s/
Contoh: siksa – menyiksa, penyiksa

Kata dasar yang memiliki bunyi /p/, /t/, /k/ diubah menjadi /m/ dan /n/
Contoh: pakai – memakai, pemakai

Kata dasar yang tidak mengalami perubahan bunyi awalan adalah: /l/, /m/, /n/, /r/
Contoh: lamar – melamar, pelamar

Awalan ber- dan per- berfungsi membentuk kata kerja aktif.

Untuk kata dasar yang diawali dengan r, maka awalan ber- menjadi be-, per- menjadi pe-.
Contoh: Renang – berenang, perenang
Awalan di- dan ter- berfungsi membentuk kata kerja dan membawa arti yang pasif. Penempatan
obyek di depan sebagai subyek dalam kalimat dan pemindahan pelaku menjadi obyek dalam
kalimat dapat diterapkan untuk kedua awalan ini.

Contoh: Kotoran itu diinjak oleh temanku. (membawa arti pasif)


Kotoran itu terinjak oleh temanku. (membawa arti pasif)

Awalan se- berfungsi untuk membentuk kata benda.


Contoh: Ikat – seikat, Indah – seindah

Awalan ke- berfungsi membentuk kata kerja intransitif ( tidak membutuhkan obyek).
Contoh: Luar – keluar (Ia sedang keluar .)
Dalam – kedalam (Mereka sedang kedalam.)

Sisipan
el, er, em
contoh: tapak – telapak
tali – terali
getar - gemetar

Akhiran

Akhiran –kan, -an, -i


Akhiran pada suatu kata dasar dapat berdiri sendiri ataupun di pasangkan bersama dengan awalan.
Contoh: Tampil – tampilkan

Biasanya kata dasar yang diakhiri dengan huruf k tidak dapat menggunakan akhiran -kan tetapi –an
Contoh: baik - baikan

Kata dasar yang menggunakan akhiran –i biasanya membawa arti pasif.


Contoh:

Awalan-akhiran
me-kan, me-i, di-kan, di-i, pe-an, per-an, se-nya, dst.
contoh: tamat – menamatkan
suka – menyukai
paksa – dipaksakan
selimut – diselimuti
ampun – pengampunan

Pada sebuah kata dasar awalan dapat digunakan lebih dari satu pada saat yang bersamaan.
Contoh: Juang – memperjuangkan.
Hati – diperhatikan.
Jelas – diperjelas.

Re-written by Antoni

You might also like