Professional Documents
Culture Documents
Aktivitas logistik bisa berbeda di tiap perusahaan, tergantung dari struktur organisasi
perusahaan yang bersangkutan. Secara umum aktivitas logistik seperti transportasi,
inventarisasi, komunikasi, penempatan lokasi fasilitas, transportasi, serta pengurusan
dan penyimpanan telah dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil.
Logistik moderen dapat didefenisikan sebagai proses pengolahan yang strategis
terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para
suplaier, di antara fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan. Menurut definisi
yang dikeluarkan oleh Council of Logistic Management (Ronald H. Ballou, 1992),
Logistik merupakan:
Misi logistik adalah memenuhi kebutuhan barang yang sesuai ke tempat yang tepat,
pada waktu yang tepat dan pada kondisi yang diinginkan, sehingga memberikan
manfaat kepada perusahaan.
Dalam arti luas, ruang lingkup aktifitas logistik meliputi segala sesuatu yang
memindahkan ke, dari, dan di antara fasilitas-fasilitas perusahaan. Untuk mencapai
arus produk yang teratur ke pasar, manajer haruslah memperhatikan desain dari sistim
logistiknya, dan kemudian barulah operasinya. Oleh karena itu, tanggung jawab
manajemen logistik, dapat didefenisikan sebagai tanggung jawab mendesain dan
mengurus suatu sistim untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi
material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi
perusahaan. Jadi tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-
macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dengan
total biaya yang minimal. Melalui proses logistiklah material mengalir ke kompleks
manufakturing yang sangat luas dari negara industri dan produk-produk
didistribusikan melalui saluran-saluran distribusi untuk konsumsi. penyelenggaraan
logistik memberikan kegunaan waktu, biaya dan tempat. Kegunaan tersebut
merupakan aspek penting dari operasi perusahaan dan juga pemerintah. Semua bentuk
prilaku yang terorganisir membutuhkan sokongan logistik.
Secara teoritis, ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk sistem logistik,
yang meliputi:
a. Struktur Fasilitas
Struktur fasilitas yang dipilih oleh suatu perusahaan adalah fundamental bagi
hasil akhir logistiknya. Jumlah, besar dan pengaturan geografis dari fasilitas-
fasilitas yang dioperasikan atau digunakan itu mempunyai hubungan langsung
dengan kemampuan pelayanan terhadap nasabah perusahaan dan terhadap
biaya logistiknya. Suatu penilaian realistis terhadap kompetensi menunjukan
bahwa semua transaksi dagang haruslah dikembangkan pada lokasi-lokasi
tertentu. Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke
mana dan melalui mana material dan produk-produk diangkat. Seleksi
serangkaian lokasi yang unggul (superior) dapat memberikan banyak
keuntungan yang kompetitif.
b. Transportasi
c. Pengadaan Persediaan
f. Pemeliharaan Informasi
Di
susun Oleh :
Klompok : P.12