You are on page 1of 38

FAKTOR –FAKTOR FISIKA DARI

LINGKUNGAN
(Terjemahan Buku Biophysics Halaman 235-255)

Oleh:
Mardanih (G751080071)

mard_not@yahoo.co.id
denotev@gmail.com
FAKTOR –FAKTOR FISIKA DARI
LINGKUNGAN
1. TEMPERATUR
2. TEKANAN
3. OSILASI HARMONIK
1) Vibrasi
2) Bunyi
3) Kajian Biofisika dari Pendengaran
4) Infrasonik
5) Tinjauan Biofisika dari Sistem Sonar
6) Ultrasonik
FAKTOR –FAKTOR FISIKA DARI
LINGKUNGAN

• Energi dapat secara langsung berinteraksi dengan


aktivitas organisme
• Sejumlah kecil energi adakalanya diserap pada
target-target tertentu, hal ini dapat secara signifikan
mengganggu pengontrolan mekanisme biologi
• Energi lingkungan dapat berperan sebagai
pembawa informasi.
1. TEMPERATUR
1. TEMPERATUR
• Persamaan Arrhenius telah dikenalakan untuk
menjelaskan pengaruh temperatur terhadap reaksi
kimia.
• Setiap proses dasar reaksi dipengaruhi oleh energi
aktivasi dan akan dipercepat seiring dengan
meningkatnya temperatur.
• Dalam sistem terbuka pengaruh temperatur dari
angka dekomposisi maupun fluks komponen
tertentu menjadi sangat berperan
• Di dalam hewan berdarah panas (homoeothermic
animals) temperatur optimal diatur secara hati-hati.
1. TEMPERATUR
• Perbedaan respon temperatur antara jaringan
normal dan jaringan terinfeksi kanker telah
digunakan dalam hyperthermy therapy untuk
kanker.
• Proses perpindahan kalor terjadi secara konduksi,
konveksi dan radiasi
• Konduktivitas termal diatur oleh jenis persamaan
yang sama yang telah kita gunakan untuk
menghitung difusi sebuah zat.
• Untuk gradient temperatur dalam arah sumbu-x,
persamaan fluks linier dapat ditulis sebagai:
1. TEMPERATUR

Gambar 4.1 Penampang lintasan kalor pada kulit yang


menghubungkan antara tubuh dan lingkungan
1. TEMPERATUR
• Konveksi membolehkan transport panas yang
sangat intensif pada temperatur fisiologis.
• Konveksi di dalam hewan berdarah panas difasilitasi
oleh sepanjang darah secara internal, dan secara
eksternal melalui aliran udara atau air.
• Aliran panas yang ditransportasikan oleh konveksi
berbanding lurus dengan perbedaan temperatur
antara dua keadaan
• Level konveksi bergantung pada ketebalan lapisan
udara maupun air yang berada dekat tubuh, dan
juga dipengaruhi oleh perilaku aliran di sekitar
lapisan batas
1. TEMPERATUR
• Radiasi termal merupakan salah satu jenis radiasi
elektomegnetik.
• Untuk mempelajari radiasi termal, maka
digunakanlah konsep benda hitam.
• Radiasi termal tidak bergantung pada perbedaan
temperatur di antara benda dan lingkungan, akan
tetapi bergantung pada temperatur mutlak dari
benda itu sendiri.
1. TEMPERATUR
Tabel 4.1 Kondktivitas termal untuk beberapa jaingan dan
material-material biologi lainnya. (Precht et al 1955 )
1. TEMPERATUR

• Penguapan air merupakan salah satu mekanisme


penting dari pengaturan temperatur bagi hewan-
hewan yang hidup di udara.
• Penguapan 1 g air akan menyebabkan tubuh
kehilangan sekitar 2,4 kJ.
• Angka penguapan tergantung pada struktur
permukaan, kecepatan angin, dan perbedaan
tekanan uap antara permukaan benda dan
sekitarnya.
1. TEMPERATUR
• Sifat-sifat sistem biologi pada temperature rendah
secara akstrim adalah bagian dari daya tarik khusus
untuk teknik cryopreservation.
• Kerusakan bentuk sel akibat Kristal es mikroskopik,
dan perubahan keseimbangan osmosis sel selama
berlangsungnya proses pembekuan dan
pengambilan kembali dari keadaan beku.
• Untuk memudahkan air mengalir dengan cepat
keluar sel, maka cryoprotective agents digunakan,
sebagai contoh adalah gliserol atau dimethyl
sulfoxide (DMSO).
2. TEKANAN
2. TEKANAN
• Ketika hewan-hewan air bergerak dalam arah
vertikal, mereka diarahkan untuk membedakan
tekanan.
• Untuk peningkatan kedalaman 10 m, tekanan
meningkat sekitar 0,1 MPa.
• Organisme-organisme laut dalam hidup di bawah
kondisi dimana tekanan hidrostatik bisa mencapai
100 MPa.
• Tekanan merupakan parameter fisiologis yang
penting bagi organisme perairan maupun manusia,
hal ini terutama barkaitan dengan bidang medis.
2. TEKANAN

Mekanisme-mekanisme berikut dapat diambil


dalam perhitungan ketika meninjau pengaruh
tekanan hidrostatis terhadap sistem biologi:
a. Perubahan volume di dalam pengisian gas rongga
perut.
b. Perubahan kelarutan gas di dalam darah dan
cairan sel
c. Perubahan struktur air dan beberapa konsekuensi
yang terkait dengan ikatan hidrofobik.
2. TEKANAN
• Penurunan larutan oksigen di dalam darah yang
terjadi pada posisi ketinggian yang sangat besar.
• Jika manusia tetap berada di bawah kenaikan
tekanan, sebagai contoh seorang penyelam, maka
terjadi efek yang sebaliknya berupa kenaikan jumlah
gas terlarut dalam darah.
• Keterbukaan sistem biologi terhadap temperatur
tinggi dapat juga mengubah posisi keseimbangan
reaksi-reaksi fisiologis.
3. OSILASI MEKANIK
1) Vibrasi
2) Bunyi
3) Kajian Biofisika dari Pendengaran
4) Infrasonik
5) Tinjauan Biofisika dari Sistem Sonar
6) Bunyi Ultrasonik
3. OSILASI MEKANIK
• Efek-efek dari vibrasi menjadi bagian yang menarik
dalam bidang medis. Hal ini dapat dilakukan dengan
menghubungkan osilasi dalam tubuh manusia
dengan alat-alat dan devices vibrasi, dudukan
vibrasi pada traktor, truk mobil dan sebagainya.
• Secara umum, tubuh manusia menjadi bergetar
ketika kontak langsung, berdiri, duduk atau diam di
atas objek padat yang bergetar.
3. OSILASI MEKANIK

Gambar 4.2 Faktor penguatan sebagai fungsi frekuensi untuk


osilasi vertikal pada titik-titik yang berbeda dari tubuh manusia
yang sedang duduk pada pembangkit vibrasi
3. OSILASI MEKANIK
• Bunyi dapat diketahui untuk waktu lama yang
merupakan perubahan sinyal-sinyal eksternal yang
dirasakan lebih sensitif, nilai intensitas terendah
dalam hal ini adalah intensitas absolut.

• Tekanan referensi terkait dengan nilai I0


didefinisikan sebagai p0 = 2 x 10-5 Pa.
• Taraf intensitas bunyi (L, dalan dB), dan tekanan
bunyi (p, dalam Pa) diplot terhadap frekuensi.
Sebagai tambahan, satuan phon digunakan.
3. OSILASI MEKANIK

Gambar 4.3 Respon pendengaran manusia terhadap


intensitas bunyi
3. OSILASI MEKANIK
• Level untuk nois yang berbahaya pada frekuensi
rendah adalah 80 dB, dan untuk frekuensi tinggi
adalah 90 dB.
• Intensitas bunyi yang dapat menginduksi luka akut
dimulai dari daerah bawah.
• Sangat perlu untuk mengukur kepastian nois yang
secara legal diperbolehkan dalam sudut pandang
fisika.
• Terdapat perbedaan dalam frekuensi gabungan,
tergantung apakah nois datang dari meisn-mesin,
diskotik, kendaraan atau sumber yang lainnya.
3. OSILASI MEKANIK
Gambar 4.4 Contoh penghasil
nois dengan beberapa sumber
berbeda

Gambar 4.5 Skala penimbang


untuk pengukuran nois
3. OSILASI MEKANIK
Kajian Biofisika dari Pendengaran

• Mendengar di satu sisi berarti bahwa menerima dan


menganalisi bunyi, di sisi lain bararti merupakan
proses melokalisasi sumber bunyi.
• Proses lokalisasi didasari oleh analisis delay waktu
bagi bunyi mencapai dua telinga dan mengevaluasi
perbedaan-perbedaan terkait dengan intensitas
yang dirasakan.
• Manusia mampu melokalisasi sumber bunyi dengan
resolusi sudut 3o.
• Untuk membedakan antara mekaisme neurobiology
dan biomekanik dari anailisis bunyi, dapat mengikuti
percobaan berikut: dua nada utama ditransmisikan
oleh handphone.
3. OSILASI MEKANIK
Kajian Biofisika dari Pendengaran

Gambar 4.6 Telinga manusia terbagi atas beberapa bagian di


antaranya telinga bagian luar, bagian tengah antara gendang
telinga dan oval window, dan bagian dalam
3. OSILASI MEKANIK
Kajian Biofisika dari Pendengaran

Gambar 4.8 Elastisitas dinding koklea dari beberapa hewansebagai


fungsi jarak. Sebagaimana hasil pengukuran, perubahan volume
digunkan yang diproduksi di dalam 1 mm segmen pada tekanan 1
cm air
3. OSILASI MEKANIK
Infrasonik
• Infrasonik terdapat pada osilasi dengan frekuensi di
bawah 20 Hz, dengan nilai 0,1 Hz merupakan angka
terkecil.
• Memiliki daya rambat yang sangat jauh.
• Gelombang infrasonik merupakan gelombang
invisible, menghantam jaringan makhluk hidup dan
struktur fisik dengan kekuatan yang sangat besar.
Sensasi getaran organ-organ internal dan bangunan
juga dapat terjadi. Bahkan pada tinggi nada tertentu
dapat meledakan materi.
3. OSILASI MEKANIK
Infrasonik

• Secara umum, infrasonik berinteraksi dengan ruang


udara di dalam tubuh manusia, seperti paru-paru,
rongga hidung, sinus depan, telinga tengah, dan
lain-lain.
• Pada intensitas di atas 160 dB kerusakan dramatis
telinga bagian tengah dapat terjadi.
• Infrasonik dengan intensitas 140-155 dB
menyebabkan penyakit akut seperti sakit kepala,
sulit bernafas, dan perasaan stress.
• Di bawah 100 dB tidak terdapat pengaruh fisis yang
ditemukan, akan tetapi bisa memungkinkan.
3. OSILASI MEKANIK
Tinjauan Biofisika dari Sistem Sonar

• Kelelawar memiliki kemampuan untuk


mengorientasikan ruang dan menghindar dari
menabrak objek saat terbang di kegelapan.
• Kelelawar mengeluarkan gelombang ultrasonik, dan
mendeteksi gema pantulannya dari objek di
sekitarnya untuk memahami lokasi.
• Gelombang ultrasonik juga dikeluarkan oleh hewan
pengerat, mamalia air, burung, ikan, dan serangga.
• Frekuensi bunyi yang dihasilkan bergantung pada
ukuran objek yang akan dilokalisasi.
• Frekuensi yang dikeluarkan oleh kelelawar berbeda
untuk tiap spesies.
3. OSILASI MEKANIK
Tinjauan Biofisika dari Sistem Sonar

Gambar 4.12 Contoh sinyal modulasi FM pada kelelawar


3. OSILASI MEKANIK
Tinjauan Biofisika dari Sistem Sonar

• Efek Doppler menggganggu kelelawar ketika


mengukur jarak. Namun di sisi lain bermanfaat
untuk mengukur kecepatan relatif antara hewan dan
lingkungan sekitarnya.
• Jika kelelawar terbang mendekati objek dengan
kecepatan tertentu, gema dari objek akan
mengalami efek Doppler naik ke fekuensi yang lebih
besar dari sinyal emisi. Sesudah itu kelelawar
menurunkan frekuensi CF yang akan diemisikan
kemudian dengan jumlah yang mendekati
perubahan Doppler pada gema sebelumnya.
Jumlah frekuensi yang diminta digunakan oleh
kelelawar untuk menghitung kecepatan relatif.
3. OSILASI MEKANIK
Tinjauan Biofisika dari Sistem Sonar

• Ekolokasi juga dikenal pada beberapa burung.


• Meski burung ini herbivora, tetapi sonar sistem yang
digunakan dimanfaatkan untuk mengorientasikan
ruang dalam kegelapan gua.
• Frekuensi yang dihasilkan terkait dengan panjang
gelombang 3-5 cm yang berarti bahwa bunyi akan
dipantulkan meskipun dari batu yang sangat kecil.
• Sonar sistem ditemukan tidak hanya di spesies
terbang saja, tetapi juga di beberapa mamalia
perairan. Dolphin sebagai contohnya, yang
mengeluarkan sinyal bunyi bedecit dengan selang
waktu sebagian besar hanya berkisar 40 – 50 ms
memiliki frekuensi sampai dengan 130 kHz dengan
representasi setelah 20 – 40 ms.
3. OSILASI MEKANIK
Tinjauan Biofisika dari Sistem Sonar

• Dimana I0 adalah intensitas pada r = 0, Ir adalah


intensitas pada jarak r, dan α adalah koefisien
absorbsi.
• Bagian pertama dari penjumlahan menjelaskan
distribusi geometri sederhana dari bunyi, dimana
bagian kedua berkaitan dengan penyerapan bunyi
di dalam medium.
3. OSILASI MEKANIK
Ultrasonik

• Bunyi ultrasonik dibentuk oleh gelombang


longitudinal, yaitu perubahan periodik tekanan lokal
pada kisaran frekuensi 16 kHz dan 109 Hz (= 1
GHz).
• Karena panjang gelombangnya yang pendek, hal ini
dapat difokuskan oleh reflector dan lensa difraksi
yang tepat.
• Dalam dekade terakhir aplikasi bunyi ultrasonik di
dalam diagnostic medis dan terapi telah menjadi
bagian yang relevan dan terus meningkat.
• Propagasi rata-rata dari ultrasonik di dalam air
adalah 1500 m/s, di benda padat sekitar 4000 m/s
dan di air dengan kandungan unsur-unsur biologi
sekitar 1479 m/s.
3. OSILASI MEKANIK
Ultrasonik

• Teknik pembentukan gambar dalam diagnosa medis


mengevaluasi perbedaan impedansi mekanik dari
membran, sel ataupun jaringan yang bervariasi,
dalam kaitannya dengan refleksi, difraksi dan
refraksi gelombang ultrasonik.

Gambar janin yang


merupakan hasil
imaging dari gelombang
ultrsonik
3. OSILASI MEKANIK
Ultrasonik
• Pengaruh bunyi ultrasonik di dalam sel dan jaringan di
satu sisi disebabkan oleh bentuk dari tekanan
sekitarnya dan di sisi lain disebabkan oleh percepatan
lokal.
• Bersamaan dengan berlangsungnya fenomena
tersebut, proses pemanasan juga terjadi.
• Hanya dibutuhkan 150 MPa untuk membentuk ruang
berbentuk bola. Efek ini dikenal dengan istilah kavitasi
(cavitation).
• Untuk pulsa pendek gelombang ultrasonik, kavitasi di
dalam jaringan diamati pada frekuensi sekitar 10 MPa.
Hal ini menunjukan batas intensitas ultrasonik pada
aplikasi-aplikasi terapi.
3. OSILASI MEKANIK
Ultrasonik

• Gelombang
ultrasonik telah
dimanfaatkan untuk
mengidentifikasi
sifat dari suatu
bahan dengan cara
melewati gelombang
tersebut melalui
bahan yang akan
diuji, seperti
diilustrasikan pada
gambar :
3. OSILASI MEKANIK
Ultrasonik

Gambar hubungan antara


ketebalan slit dan waktu
perambatan dari tiga jenis
gelombang ultrasonik

Gambar hubungan antara


kedalaman retakan terhadap
delay time ultrasonik

You might also like