You are on page 1of 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai untuk penelitian ini, maka

dipergunakan eksperimen, yaitu dengan memberikan perlakuan pada siswa

berupa kegiatan tes awal, treatment atau latihan-latihan dan tes akhir. Dengan

kegiatan tersebut akan terlihat hubungan sebab akibat pengaruh dari

pelaksanaan kegiatan atau latihan.

Penelitian ini mempergunakan metode eksperimen didasarkan pada :

“Metode eksperimen merupakan salah satu cara untuk mencari

hubungan sebab akibat atau hubungan dua faktor yang sengaja ditimbulkan

oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor lain yang bisa

mengganggu” (Suharsimi Arikunto, 1998 : 4)

Memperhatikan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa dasar

mempergunakan metode eksperimen adalah kegiatan percobaan yang

meliputi tes awal dan tes akhir yaitu lompat jauh gaya jongkok untuk menguji

kebenarannya. Metode eksperimen ini mempergunakan pola Macthing by

Subject Design yang sering disebut pola M-S.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi (2000 : 484) yang
menyatakan bahwa subject matching sudah tentu sekaligus berarti juga group
matching, karena hakikat subject matching adalah sedemikian rupa sehingga
pemisahan pasangan-pasangan subjek (pair of subject) masing-masing
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 secara otomatis akan
menseimbangkan kedua group itu. Adapun pairing of subject yang setingkat

27
atau seimbang dijalankan atas dasar pengukuran pre eksperiment atau atas
dasar penyelidikan-penyelidikan pendahuluan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan SMP Negeri 1 Pringkuku,

Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2010 sampai dengan tanggal

23 Juli 2010, dengan frekuensi latihan tiga kali dalam satu minggu dan

berlangsung selama empat minggu.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 155) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Dalam penelitian ini populasi yang dipergunakan adalah

seluruh siswa putra kelas VII SMP Negeri 1 Pringkuku Tahun Pelajaran

2009/2010. Adapun yang mendasari pengambilan populasi ini adalah :

1. Semua siswa sama dalam satu naungan sekolah, yaitu SMP Negeri 1

Pringkuku Tahun Pelajaran 2009/2010.

2. Semua siswa berjenis kelamin sama, yaitu laki-laki/putra

3. Masing-masing siswa pernah mendapatkan pelajaran atletik cabang lompat

jauh gaya jongkok.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 117) “sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diselidiki”. Sampel atau contoh adalah sebagian individu

28
yang diselidiki dari keseluruhan individu (objek) penelitian. Dari pendapat di

atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah wakil atau sebagian dari suatu

populasi yang akan diteliti.

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra

kelas VII SMP Negeri 1 Pringkuku Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan

Tahun Pelajaran 2009/2010.

“Sebagai pedoman untuk mendapatkan sampel adalah jika subjek yang

digunakan kurang dari 100 dapat dipilih semua, sehingga merupakan

penelitian populasi. Jika subjeknya besar dapat dipilih antara 10-15% atau 20-

25% atau lebih” (Suharsimi Arikunto, 1998 : 120). Siswa putra kelas VII

SMP Negeri 1 Pringkuku Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan Tahun

Pelajaran 2009/2010 berjumlah 105 siswa maka peneliti menggunakan

sebagian siswa untuk dijadikan subjek penelitian yaitu sebanyak 20 siswa.

D. Variabel Penelitian

“Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian”.

(Suharsimi Arikunto, 1998 : 99). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

bebas dan satu variabel terikat.

Variabel bebas; Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan

atau yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan

lompat naik turun tangga, bertumpu satu kaki bergantian dan latihan loncat

naik turun tangga, bertumpu dua kaki.

29
Variabel terikat; Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

variabel akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil lompat jauh

gaya jongkok.

E. Teknik dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Penelitian

Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sesudah diadakan

pengambilan tes awal lompat jauh gaya jongkok kemudian dirangking dan

dipasangkan dengan menggunakan rumus A-B-B-A. Kelompok

eksperimen 1 diberi perlakuan lompat naik turun tangga bertumpu satu

kaki bergantian. Sedangkan kelompok eksperimen 2 diberi perlakuan

loncat naik tangga bertumpu dua kaki.

Secara keseluruhan penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu

yang dimulai sejak tanggal 23 Juni 2010 sampai dengan tanggal 23 Juli

2010 yang terbagi dalam 3 kegiatan yaitu : tes awal, perlakuan, dan tes

akhir.

a) Tes awal

Tes awal dilaksanakan dilapangan olahraga SMP Negeri 1

Pringkuku Kabupaten Pacitan. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah lompat jauh yang disesuaikan dengan buku peraturan

perlombaan atletik. Sebelum tes awal dimulai, siswa diberi penjelasan

mengenai pelaksanaan tes lompat jauh. Sesudah diberi penjelasan baru

30
penjelasan baru dilaksanakan tes awal. Tes awal dilaksanakan pada

tanggal 24 Juni 2010 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai

dilapangan SMPN 1 Pringkuku Kabupaten Pacitan.

b) Perlakuan

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu, setiap minggu 3

kali pertemuan mulai tanggal 23 Juni 2010 sampai dengan tanggal 23

Juli 2010 dengan demikian penelitian ini dilaksanakan selama 12 kali

pertemuan. Sedangkan setiap pertemuan dilaksanakan selama ± 90

menit, dengan pengaturan waktu yaitu 15 menit untuk pemanasan, 65

menit latihan inti dan 10 menit untuk penenangan. Waktu kegiatan

latihan dilaksanakan pada pukul 15.00 – 16.30 WIB. Materi latihan

pada kelompok eksperimen 1 adalah naik turun tangga bertumpu satu

kaki bergantian dan kelompok eksperimen 2 adalah latihan naik turun

tangga bertumpu dua kaki.

Untuk penyajian materi disesuaikan dengan alokasi waktu yang

tersedia. Sedangkan mengenai pengaturan waktu latihan adalah sebagai

berikut:

1) Pemanasan

Pemanasan diberikan pada siswa dengan tujuan untuk


persiapan fisik siswa sebelum melakukan latihan inti. Latihan ini
sangat penting untuk mengadakan perubahan dalam fungsi organ
tubuh guna menghadapi fisik yang lebih berat (Tohar, 2004 : 4).

2) Latihan Inti

Latihan inti dilaksanakan sesuai dengan program latihan materi

diberikan sesuai dengan jadwal latihan. Jadwal latihan terlampir

31
pada lampiran. Setelah melakukan latihan sesuai dengan

kelompoknya masing-masing kemudian latihan lompat jauh gaya

jongkok.

3) Penenangan

Penenangan dilaksanakan selama 10 menit dan hal ini

bertujuan untuk memulihkan kembali kondisi badan sesudah

menerima materi latihan, dengan demikian keadaan tubuh akan pulih

secara sempurna seperti semula. Selanjutnya bisa diberi penjelasan

atau koreksi secara keseluruhan selama jalannya latihan, kesan dan

pesan untuk membangkitkan motivasi latihan berdoa dan

dibubarkan.

c) Tes akhir

Setelah program latihan dilaksanakan selama 12 kali pertemuan

pada tanggal 23 Juli 2010 dilakukan tes akhir yang pelaksanaannya

sama dengan tes awal. Adapun tujuan dilaksanakannya tes akhir adalah

untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh siswa baik dari kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 setelah mengikuti program

latihan

Tabel 1.
Rancangan Penelitian

Kelompok Tes Awal (pre- Treatment Tes Akhir


test) (Post-Test)
Kelompok 1 Lompat jauh gaya Naik turun tangga Lompat jauh
jongkok bertumpu satu kaki gaya jongkok
bergantian
Kelompok 2 Lompat jauh gaya Naik turun tangga Lompat jauh
jongkok bertumpu dua kaki gaya jongkok

32
2. Instrumen Penelitian

a) Instrumen tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lompat

jauh gaya jongkok. Tes ini bertujuan untuk mengukur hasil lompatan,

baik tes awal maupun tes akhir. Testee melakukan lompatan sebanyak 2

kali dan diambil hasil tes yang terbaik dari lompatan tersebut.

b) Program latihan

Program latihan naik turun tangga bertumpu pada satu kaki

bergantian dengan loncat naik turun tangga bertumpu pada dua kaki

dilaksanakan 12 kali pertemuan yang setiap minggunya 3 kali

pertemuan. Minggu pertama 3 set 4 repetisi, minggu kedua 3 set 5

repetisi, minggu ketiga 4 set 6 repetisi, minggu keempat 4 set 7 repetisi.

Pertemuan pertama dan terakhir digunakan untuk pengambilan data.

Tabel 2
Program latihan
Program Latihan naik turun tangga bertumpu dengan satu kaki bergantian

Minggu Hari ke- Set Repetisi Istirahat Interval Waktu


antar set repetisi
Pre-test
1 3 4
30
I 2 3 4 3 menit 10 detik
detik
3 3 4
4 3 5
30
II 5 3 5 3 menit 10 detik
detik
6 3 5
7 4 6
30
III 8 4 6 5 menit 20 detik
detik
9 4 6
10 4 7
30
IV 11 4 7 5 menit 20 detik
detik
12 4 7
Post-test

33
Tabel 3
Program latihan
Program Latihan naik turun tangga bertumpu dengan dua kaki

Minggu Hari ke- Set Repetisi Istirahat Interval Waktu


antar set repetisi
Pre-test
1 3 4
20
I 2 3 4 3 menit 10 detik
detik
3 3 4
4 3 5
20
II 5 3 5 3 menit 10 detik
detik
6 3 5
7 4 6
20
III 8 4 6 5 menit 20 detik
detik
9 4 6
10 4 7
20
IV 11 4 7 5 menit 20 detik
detik
12 4 7
Post-test

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Pengujian tinggi rendahnya derajat validitas suatu tes, dapat

dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil tes itu dengan kriterium.

“Suatu tes memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium”

(Nurhasan, 2001 : 36). Adapun teknik yang digunakan untuk menguji

kesesuaian tes dengan kriteria yaitu dengan teknik korelasi. Pendekatan

teknik korelasi oleh Pearson dilakukan dengan dua cara yaitu teknik

korelasi product moment dengan simpangan dan teknik korelasi dengan

angka kasar.

34
2. Reliabilitas

Suatu alat pengukur atau tes dikatakan reliabel jika alat pengukur itu

menghasilkan skor yang stabil meski dilaksanakan beberapa kali. Hasil

pengukuran itu disebut reliabel bila dengan pengukuran yang dilakukan

berulang-ulang, memakai alat yang sama terhadap obyek yang sama,

hasilnya akan relatif sama. “Prosedur penentuan derajat keterandalan

suatu tes dapat dilakukan dengan membagi dua hasil tes tersebut, yaitu

dengan cara memisahkan butir-butir tes yang bernomor gasal dan genap ke

dalam dua parohan” (Nurhasan, 2001 : 42).

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,

diadakan tes dan pengukuran. Tes untuk mengukur hasil lompat jauh gaya

jongkok. Adapun pelaksanaan tes dan pengukuran tersebut dapat

dikemukakan sebagai berikut :

a) Tes yang dimaksud adalah lompat jauh gaya jongkok.

b) Tujuan tes tersebut untuk mendapatkan hasil lompatan pada lompat

jauh gaya jongkok.

c) Perlengkapan yang dibutuhkan antara lain roll meter, peluit, bak pasir,

bendera kecil, cangkul.

d) Pelaksanaan tes sebagai berikut :

1) Testee dipanggil untuk melakukan tes (lompatan).

2) Sesaat setelah ada aba-aba, testee segera melakukan lompat jauh

gaya jongkok.

35
3) Jarak yang dihasilkan setelah melakukan lompatan, diukur dan

dicatat dalam satuan centimeter.

e) Hasil dari lompatan tersebut dicatat dan diambil untuk penilaian.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menghitung perbedaan peningkatan hasil lompat jauh gaya

jongkok dengan rumus t-test. Rumus t-test digunakan dalam eksperimen-

eksperimen yang menggunakan sampel-sampel yang berkorelasi, yaitu

sampel-sampel yang sudah disamakan salah satu variabel t-test yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Md
t=
∑d²
√ N (N −1)

Keterangan :

t = Nilai perbedaan

N = Jumlah subjek

Md = Rata-rata selisih antara X dan X


1 2

d = Penyimpangan (selisih) antara X dan X dan Md


1 2

Adapun uji perbedaan menggunakan derajat kebebasan N-1 pada taraf

signifikansi 5%.

36

You might also like