You are on page 1of 11

AKTIVA TETAP

-PENILAIAN KEMBALI
AKTIVA TETAP YANG SUDAH HABIS
DIDEPRESIASI
Aktiva tetap mungkin masih digunakan walupun harga
perolehannya sudah habis didepresiasi. Keadaan ini bisa
timbul dari dua sebab yaitu:

Umurnya tidak ditaksir keliru,


tetapi perusahaan tidak mampu
Keliru dalam membuat untuk mengganti
taksiran umur aktiva tetap tersebut
dengan aktiva yang baru
PENYIMPANGAN DARI PRINSIP HARGA
PEROLEHAN (COST)

Ada beberapa keadaan yang membenarkan


terjadinya penyimpangan dari prinsip harga
perolehan. Dalam hal aktiva lancar, misalnya surat-
surat berharga akan dilaporkan dibawah harga
perolehannya apabila harga pasar lebih rendah dari
harga pokoknya, begitu juga persediaan dagang.
Untuk aktiva tetap bila harga-harga sudah berubah
dalam jumlah yang besar, maka rekening-rekening
aktiva yang tetap memakai harga perolehan di
masa lalu sudah tidak menunjukan keadaaan yang
rill dari aktiva tersebut. Perubahan harga ini
biasanya terjadi pada masa inflasi atau deflasi.
PERATURAN - PERATURAN TENTANG REVALUASI
(PENILAIAN KEMBALI)

Peraturan - peraturan tentang revaluasi


(penilaiaan kembali) ialah:
☻ Keputusan Penyesuaian Pajak Perseroan 1953
☻ Peraturan Presiden No. 21 tahun 1965 yang
berlaku untuk perusahaan negara dan
Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1965 yang
berlaku untuk perusahaan swasta.
☻ Dalam peraturan ini penilaiaan kembali
dilakukan dengan jumlah 20 kali nilai buku
aktiva.
☻ Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 25
508/MK/II/7/1971 yang dikeluarkan
tanggal 7 Juli 1971 diperlukan untuk
perusahaan negara dan swasta.
OBJEK PENILAIAN KEMBALI
Objek Penilaiaan Kembali adalah sebagai berikut:
1) Aktiva tetap yang dapat dinilai kembali adalah aktiva tetap
berwujud yang tercatat sebagai milik badan usaha dan dipakai di
Indonesia serta memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Pada saat penilaian kembali masih dipergunakan
menurut tujuannya untuk melakukan usaha;
b. Menurut tujuannya semula tidak dimaksudkan
untuk dioperkan atau dijual;
c. Aktiva tetap yang bersangkutan diperoleh dalam
tahun-tahun buku 1960 sampai dengan 1978.
2) Terkecuali tanah dan hak atas tanah, maka terhadap seluruh
aktiva tetap badan usaha yang memenuhi ketentuan
tersebutpada ayat (1) pasal ini harus dilakukan kembali.
DASAR dan CARA PENILAIAAN KEMBALI
 Nilai perolehan dari pemasukan, pembelian, pendirian,
perbaikan dan perubahan demikian pula masing-masing
jumlah penyusutan tahunan aktiva tetap hingga saat
penilaian kembali, dikalikan dengan angka perkalian
seperti ditentukan dalam pasal 5. Untuk tanama
perkebunan sepeti dimaksud dalam pasal 5 huruf e, nilai
perolehan adalah nilai pada saat tanaman mencapai tingkat
mulai menghasilkan.
 Selisih lebih antara nilai perolehan dari pemasukan,
pembelian, pendirian, perbaikan dan perubahan, dengan
jumlah penyusutan tahunan aktiva, setelah dinilai
kembali sesuai dengan ayat (1) pasal ini, merupakan nilai
baru aktiva tetap pada tanggal 1 januari 1979.
 Nilai dan jumlah seperti dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
bilamana tertera dalam mata uang rupiah lama yang
berlaku sebelum tahun 1966, dikurs terlebih dahulu
kedalam mata uang rupiah baru dengan
perbandingan 1000 : 1.
PENGGUNAAN DAN PENCATATAN DATA
PENILAIAN KEMBALI

Dalam melakukan penilaiaan kembali ada


beberapa istilah sebagai berikut:
1. Harga Perolehan kembali, yaitu harga perolehan
untuk membeli/membuat kembali aktiva tetap
tersebut.
2. Nilai sehat, yaitu harga perolehan kembali
dikurangi depresiasi sampai saat itu berdasarkan
nilai yang baru.
3. Persentase keadaan, yaitu persentase yang
menunjukan hubungan antara nilai sehat dengan
harga perolehan kembali.
DEPRESIASI UNTUK AKTIVA YANG SUDAH DINILAI KEMBALI

Apabila aktiva tetap sudah dinilai kembali, tersedia dua


macam data yaitu:

Data
Dataharga
harga Data
Datapenilaiaan
penilaiaan
perolehan
perolehan kembali
kembali

Perhitungan depresiasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan


salah satu data diatas
Depresiasi Dihitung
Dari Jumlah Harga Perolehan

Laporan laba rugi akan menunjukkan hasil dan biaya-biaya


atas dasar harga perolehan (cost basis), sedang nilai-nilai
penilaian kembali akan nampak dalam neraca. Pencatatan
depresiasi dilakukan dengan mendebit rekening depresiasi
dan kreditnya rekening akumulasi depresiasi. Modal penilaian
kembali setiap tahunnya diturunkan jumlahnya dan
dikreditkan ke rekening akumulasi depresiasi penilaian
kembali.
Depresiasi Dihitung Atas Dasar Nilai Baru
Yang Berasal Dari Penilaian Kembali

Pencatatan depresiasi dilakukan dengan mendebet


rekening depresiasi dan mengkredit rekening
akumulasi depresiasi dengan jumlah penilaian
kembali. Jurnal yang kedua adalah menurunkan
modal penilaian kembali dan ditransfer ke
rekening laba tak dibagi.
THANK YOU

You might also like