Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur. Seangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian
seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkunsumsi
makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh
karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan
anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor
lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya
diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan
sebaik-baiknya.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah besarnya ukuran sel, mereka membagi dan menyatu dengan
protein, bertambahnya ukuran dan berat badan secara keseluruhan atau sebagian ( Donna L.
Wong, 1999)
Proporsi tubuh
Masa bayi : ukuran kepala lebih besar dari badan
Masa kanak – remaja pertumbuhan kaki dan tangan lebih cepat daripada kepala
Masa dewasa : kepela lebih kecil dari badan, ukuran kepala 2 x lahir, badan 3 x ukuran lahir,
lengan dan kaki 5 kali lahir, otot, tulang, paru – paru dan alat kelamin ± 20 kali lahir
Otak sempurna 10 tahun pertama, bola mata sempurna 5 tahun pertama, jantung dan anggota
tubuh lainnya mencapai 20 tahun untuk mencapai kesempurnaan.
Bentuk bangun tubuh :
Endomorf : gemuk dan berat
Mesomorf : anak kekar, berat bentuk badan segitiga
Ektomorf : kurus dan bertulang panjang
Bila setiap periode ini terlalu banyak makan mengandung karbohidrat akan merangsang
pertumbuhan sel – sel lemak yang lebih padat dan jika lemak itu sudah terbentuk akan menetap
seumur hidup.
Berat Tubuh
Usia 4 bulan : 2 x BBL
Usia 1 tahun : 3 x BBL
Usia 2 – 3 tahun bertambah 2,5 kg setiap tahunnya (Perkembangan Anak : Elizabeth Hurlock)
Usia 5 tahun : 5 x BBL
Usia remaja 40 – 45 kg
Antara usia 10 – 12 tahun mendekati tahap remaja periode lemak berlangsung selama 2 tahun
tapi tidak merata terutama wanita.
Gigi
Mulai erupsi usia 6 – 8 bulan
Usia 9 bulan baru 3 buah gigi
Usia 2 – 2,5 tahun : 20 gigi susu
Urutan Erupsi : gigi depan bawah
Usia 6 tahun : 1 – 2 gigi tetap
Usia 10 tahun : 14 – 16 gigi tetap
Usia 13 tahun 27 – 28 gigi tetap
Usia 17 – 25 tahun : bertambah 4 buah gigi bungsu
Makna gigi
Pengaruhnya terhadap emosi, usia 1 – 3 tahun secar emosional terganggu
Gangguan terhadap keseimbangan tubuh, akibat rasa nyeri dan tidak nyaman
Isyarat kedewasaan, munculnya gigi tetap pertanda masa kanak berganti menuju tahap dewasa
Penampilan : mencabut gigi susu yang goyang lebih cepat kan membuat gigi baru tonggos
Pengucapan kata- kata
Perkembangan susunan saraf
Masa kandungan – 4 tahun sangat pesat (jumlah dan ukuran), setelah itu pengembangan sel saraf
dalam fungsi.
Prilaku masa puber : cenderung sulit diduga dan agak melawan norma (tahap negatif), mudah
tersinggung, tidak dapat diikuti jalan fikirannya, sangat kritis, ingin mandiri, cenderung
menyendiri.
Perasaan tidak nyaman, sangat memperhatikan pandangan orang lain sehingga berpengaruh
terhadap jangka panjangnya dalam sikap, prilaku sosial, minat dan kepribadian.
Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dari kemajuan yang sederhana ke keterampilan yang lebih kompleks melalui
proses belajar
5. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan rasa cinta
dengan berbeda jenis kelamin.
2. Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar disebut
anak baik atau anak manis
3. Purna konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip pribadi mempunyai
peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di sekitarnya lebih didasarkan atas
penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.
menangkap bahwa lingkungannya akan memenuhinya segera. Kemampuan intelektual lain yang
ia capai pada usia 1 tahun adalah bahwa ia dapat mengantisipasi kegiatan rutin dari
lingkungannya. Misalnya bunyi-bunyi yang ia tangkap sewaktu menyiapkan makanannya.
Berarti dengan bunyi ini sebentar lagi ia akan diberi makan, ia akan dengan sabar dan tidak
menangis.
Menurut penelitian Pulaski (1971), selain faktor keturunan, lingkungan sangat mempengaruhi
perkembangan intelegensia. Perkembangan intelektual tidak dapat berkembang sebelum pola
pikir terbentuk, stimuli sensoris dan motoris diperlukan sebelum untuk memberikan
“pengetahuan”. Pengetahuan ini didapat dari pengalaman bergerak, meraba, suara, penglihatan
dan rasa. Dari hal-hal ini berkembang imajinasi. Imajinasi ini tidak akan terjadi apabila anak
tidak dikenalkan dengan semua hal baru, memperhatikan benda nyata. Lebih lanjut Pulaski
menjelaskan teorinya dengan membagi tahapan perkembangan intelektual menjadi :
4. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan bahwa :
Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :
Id : nangis, minta minum,makan, dll.
Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan.
Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.
Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang sebagai aktifitas
yang menyenangkan.
Insting seksual memainkan peranan penting dalam perkemabngan kepribadian.
Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa fase dimana setiap fasenya
mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan secara kontinyu.
(-) menggigit, mengeluarkan air liur, marah / menangis → jika tidak terpenuhi.
Tugas Ibu → penuhi fase oral dengan sabar.
Fase Genital
Fase ini tinggal melengkapi fase sebelumnya
Pemusatan seksual pada genital
Penentuan identitas
Belajar tidak tergantung pada orang lain
Bertanggung jawab pada diri sendiri
Intim dengan lawan jenis
(-) konflik diri, ambivalen
(+) peer group
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-
ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa,
yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan
organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda antara
anak satu dengan lainnya.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan
volunter tercapai.
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda,
maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga berbeda, tetapi tetap akan
menuruti patokan umum.
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan
dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi akan tetapi setiap anak akan
melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan
sebagai berikut :
a. masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang
telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat,
terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.
b. masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2 periode
yaitu :
a. masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk
dan mulai berfungsi.
b. Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya
perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui
plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega
6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina.
a. masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
b. masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara kontinu
terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun).
3. masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan aktifitas
jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir.
4. masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan,
dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang
sama ( usia 6 – 18/20 tahun).
a. masa pra remaja : usia 6-10 tahun
b. masa remaja :
Masa-masa tersebut diatas ternyata memiliki ciri-ciri khas yang masing-masing masa
mempunyai perbedaan dalam annatomi, fisiologi, biokimia dan karakternya.
1. Penampilan Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi janin,
balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar,
mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen lebih
membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak
perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan antara 2500 – 4500 g.
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan
panjang badan sekitar 45 –55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami
seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan antenatal ini sangat menakjubkan yaitu
sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur yang
telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis
seperti manusia. Pada sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8
minggu.
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat
badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan
lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa
prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai
berakhir dan dimulai
“ pre adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan berat
nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan “ adolescent growth spurt”
( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki , “growth spurt” ( pacu tumbuh )
anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru
pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada
anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-
laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama
kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah berkisar anatara :
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk memperkirakan berat badan
adalah sebagai berikut :
1. Lahir : 3,25 kg
Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004 dengan berat badan
waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan By. Nia saat ini !
2004 – 11 – 30 ( Lahir )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9 / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
b. Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak
dapat diperkirakan, sebagai berikut :
4 tahun 2 x TB lahir
13 tahun 3 x TB lahir
a. Lahir : 50 cm
b. Umur 1 tahun : 75 cm
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi badan
orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah
sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
Contohnya adalah sebagai berikut : Sepasang suami istri datang ke poliklinik Tumbang untuk
dipantau tumbuh kembang anaknya. Setelah dianamnesis didapatkan data senagai berikut TB
suami 165 cm, sedangakan TB istri 160 cm, maka hitunglah TB optimal anak perempuannya ?
312 cm / 2 ± 8,5 cm
156 cm ± 8,5 cm
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta anggota gerak maka akan tampak perbedaan
yang jelas antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut :
- pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana ukuran
panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah tungkai bawah. Anggota gerak sangat
pendek.
- Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior dada
masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih pendek. Sebagai titik tengah
tinggi badannya adalah setinggiumbilikus.
- Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional kecil, sehingga
sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam perkembangan anak
terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi
berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver
Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
3. Langauge ( bahasa )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada
buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan :
3. Intelektual
5. Komunikasi pasif
6. Komunikasi aktif
4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
- merangkak
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami perkembangan anak dalam
batas normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga kita dapat melakukan deteksi dini dan
intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal.
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini
bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk
metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan
menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata
DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah
yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up” selanjutnya ternyta 89%
dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.
Tetapi dari penelitian Borowitz (1986) menunjukkan bahwa DDST tidak dapat
mengidentifikasikan lebih separoh anak dengan kelainan bicara. Frankerburg melakukan revisi
dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembangan pada sektor bahassa ditambah,
yang kemudian hasil revisi dari DDST tersebut dinamakan Denver II.
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4
kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yag meliputi :
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat.
- Language ( bahasa )
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah ddan berbicara
spontan.
Setiap tugas ( kemampuan ) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal yang
berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya pada waktu tes, tugas yang perlu
diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak
memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja.
- Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning, hijau-biru,
permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan pensil.
- Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.
- 3-6 bulan
- 9-12 bulan
- 18-24 bulan
- 3 tahun
- 4 tahun
- 5 tahun
Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap I.
Kemudian dilanjutkan pad eveluasi diagnostik yang lengkap.
d. Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian apakah lulus
(Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas
(No.Opportunity = N.O). Kemudian digaris berdasarkan umur kronologis yang memotong garis
horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada masing-masing
sektor, berapa yang P dan berapa yang F, elanjutnya berdassarkan pedoman, hasil tes
diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites
( Untestable ).
Abnormal
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih
dengan 1 keterlambatan dan apad 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak
yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
Meragukan
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada
yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia.
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
Normal
Dalam pelaksanaan skrining degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu,
dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Bila dalam
perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15
hari dibulatkan keatas.
Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes
dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut ;
Umur Budi 2 – 4 – 12 = 2 tahun 4 bukan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15 hari, maka
dibulatkan kebawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan.
Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak tugas
perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugasyang terletak di sebelah kiri garis itu, pada
umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi(2 tahun 4 bulan). Apabila Budi
gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut.(F), maka berarti suatu keterlambatan poda
tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotong oleh
garis vertikal umur, maka ini bukanlah suatu keterlambatan, karena pada kontrol lebih lanjut
masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak sebelah kanan garis
umur.
Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat kode R maka
tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya, sedangkan bila terdapat kode nomor
maka tugas perkembangan doites sesuai petunujuk dibaliknya formulir.
Agar lebih cepat dalamelaksanakan skrining, maka dapat digunakan thp praskrining dengan
menggunakan :
- DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diambil 3 tugas 8 hingga seluruhnya
ada 12 tugas ) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan salah satu gagal atau ditolak, maka
dianggap “suspect” dan perlu dilanjutkan dengan DDST lengkap. Dari penelitian Frankenburg
didapatkan 25% anak pada pemeriksaan DDST Short Form ternyata memerlukan pemeriksaan
DDST lengkap.
Referensi :
1. Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 :
6 – 18.
2. Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.
5. Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics ). EGC.
Jakarta. 2000 : 37 – 45.