You are on page 1of 14

ORAL

I. Definisi Sediaan peroral


Sediaan peroral adalah sediaan yang penggunaanya
melalui mulut dan melalui saluran cerna.
• a. Tablet
b. Kapsul
c. Suspensi
d. Sirup
e. Elixir
f. Spirit
II. Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
pH rata-rata Waktu Tinggal
1. Mulut, 6,7-7 2 - 10 detik tergantung konsentrasi
Oseofagus
2. Lambung Puasa: 1-2 10 menit - 1 jam
Ada makanan: 3 1 - 8 jam
3. Deudenum 4-6 5 - 15 menit

4. Jejunum 6-7 2 - 3,5 jam

5. Ileum 7-8 3 – 6 jam

6. Usus Besar 7-8 Bisa mencapai 18 jam


1. Mulut : - tablet hisap
- tablet sublingual
2. Oesofagus : - saluran sempit, panjang ± 25 cm dengan diameter 3 cm
- bila manusia dalam posisi tegak maka cairan dan makanan
setengah padat umumnya turun dengan gravitasi k
esofagus
bawah mendahului gelombang peristaltic
3. Lambung:- organ berupa kantung, panjang ± 25 cm, dalam keadaan
kosong ± 10 cm, volume 1 – 1,5 liter
- bagian yg paling berperan pada absorpsi yaitu kelenjar
mukosa, tebal 3 cm, terdiri dari 4 jenis sel penghasil
getah bening, yaitu:
a. sel utama (chief cell) penghasil pepsin
b. sel epitel penghasil ion H & Cl
c. sel epitel melapisi mukosa penghasil mukos sgt kental
d. sel mukosa bening penghasil mukus yang larut
Pengaruh keadaan lambung terhadap ketersediaan
hayati
 Keasaman (pH)
Jika zat aktif asam lemah akan menurunkan pH lambung dan
ketersediaan hayati menjadi berkurang
 Volume cairan lambung
Dalam keadaan puasa sekresi cairan lambung hanya 0-60 ml/jam
sehingga mempengaruhi desintegrasi dan disolusi sediaan padat
kompak seperti tablet atau kaplet
 Konsistensi isi lambung
Viskositas isi lambung yang tinggi mengurangi desintegrasi, disolusi
dan kecepatan massa hancur melewati pylorus sehingga
mempengaruhi kecepatan absorpsi
 Gerakan lambung dan waktu transit
Adanya makanan akan memperlambat pelepasan, pelarutan dan
absorpsi obat
 Waktu tinggal di lambung diperlama oleh :
a. Volume isi lambung karena ada makanan
b. Konsistensi isi lambung
c. Keasaman (pH) normal lambung istirahat adalah 1 bila ada makanan

pH akan naik menjadi 3 – 5 disebabkan adanya pendaparan bahan


makanan
d. Bahan berlemak, asam lemah, gula
e. Larutan hipertonis
f. Emosi menyebabkan pylorus menutup
g. Posisi tidur pada posisi kanan
4. Usus halus : - panjang 10 – 11 kaki
- mikrovili usus halus memberi suatu luas permukaan yang
sangat besar untuk absorpsi obat
5. Usus besar : - panjang mencapai 4 – 5 kaki
- fungsinya sebagai penyerapan air
- dalam kolon ada sedikit cairan dan transit obat lambat.
Meskipun
obat tak terabsorpsi yg mencapai daerah ini dapat
dimetabolisme oleh bakteri
III. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Bioavailabilitas Obat Oral
1. Faktor obat
a. Sifat-sifat fisiko kimia obat :
- Stabilitas pada pH lambung
- Stabilitas terhadap enzim-enzim pencernaan
- Stabilitas terhadap flora usus
- Kelarutan dalam air atau cairan saluran cerna
- Ukuran molekul
- Derajat ionisasi pada pH saluran cerna
- Kelarutan terhadap enzim-enzim dalam dinding saluran cerna
- Stabilitas terhadap enzim-enzim dalam hati
b. Formulasi obat
- Keadaan fisik obat (ukuran partikel, bentuk kristal, atau bubuk)
-Excipient (zat-zat pengisi, pengikat, pelicin, penyalut, dll)
2. Faktor penderita (umur pasien)
3. Interaksi dalam absorpsi di saluran cerna
- Adanya makanan
- Perubahan pH saluran cerna
- Perubahan motilitas saluran cerna
- Perubahan perfusi saluran cerna
- gangguan pada fungsi normal mukosa usus
4. Faktor fisiologis
A. Barier gastrointenstinal atau sawar saluran cerna
- Tahap awal absorpsi: transfer molekul obat dari bentuk
terlarut di dlm fase berair dari lumen lambung atau usus ke fase
berlemak dari barier saluran cerna ke fase berair di saluran sistemik atau
aliran darah .
- Zat aktif dgn BM rendah dpt melewati pori-pori barier
- Zat aktif dgn BM yang lebih besar harus menembus membran secara difusi
pasif atau transport aktif.
B. pH saluran cerna
- Molekul obat tidak terion lebih cepat menembus membran dinding
bentuk terion
- Kebanyakan obat adlh senyawa organik asam atau basa lemah
shingga absorpsinya sgt dipengaruhi oleh pH di tempat absorpsi
- pH saluran cerna dpt bervariasi antara individu maupun jenis
kelamin
- Penyakit tertentu dpt mempengaruhi pH saluran cerna
- Adanya makanan secara umum dpt menaikkan pH lambung
C. Motilitas dan pengosongan saluran cerna
- Pada keadaan puasa waktu transit obat di lambung sgt singkat
shingga mengurangi absorpsi obat-obat
D. Vaskularisasi dan aliran darah
tempat absorpsi yg baik adlh tmpat dgn vaskularitas yg tinggi seperti
mukosa usus (sediaan oral)
E. Ketidakstabilan senyawa obat dlm saluran cerna mnyebabkn ketersediaan
hayati yg rendah dan bervariasi
IV. Predisposisi Zat Aktif
A. Pelepasan (liberasi)
Proses pelepasan zat aktif dr bntuk sediaan dipengaruhi oleh :
I. Jalur pemberian : melalui mulut, masuk saluran intestinal (lambung),
penyerapan obat melalui membran mukosa pd lambung dan usus
memberi efek sistemik.
II. Bentuk sediaan : tablet, kapsul, larutan eliksir, sirup, dan suspensi oral.
Dibutuhkan zat-zat tambahan yg punya kgunaan masing-masing
seperti : zat pengisi, pengikat, dan penghancur.
B. Pelarutan (disolusi)
Melarutnya zat aktif (disperse molekuler) selanjutnya diabsorpsi menuju
saluran sistemik.
C. Penyerapan (absorpsi)
Adalah masuknya mulekul obat dr tmpat pemberian ke jalur sistemik setelah
melewati membran biologik.
1. Struktur membran -> zat yg larut dlm lemak akan msk sel lebih cepat drpd
yg larut dlm air
2. Cara pemindahan zat melalui sel membran -> dgn 4 cara yaitu difusi pasif,
pengangkutan aktif, pinositas, dan persorpsi
3. Kelarutan dlm lipid
4. Pengaruh pKa dan pKb
5. Pemindahan dgn pertolongan pembawa -> transport aktif dan
memerlukan pembawa energi dan enzim spesifik dr sel
Setelah diabsorpsi akan memperoleh profil kadar obat dlm darah
berbanding waktu sbb:5

y = kadar obat
dlm darah MTC

therap[eutic
window
MEC

onset durasi X = waktu


Evaluasi Sediaan Oral
• Kelarutan zat aktif dalam berbagai pH.
• Waktu paruh biologik.
• Kemungkinan penyerapan pada bagian saluran
cerna tertentu.
• Bagian saluran cerna yang merupakan tempat
penyerapan optimum.
• Ketersediaan hayati absolut sediaan oral.
• Hubungan antara konsentrasi zat aktif dalam
darah dan efek terapeutiknya.

You might also like