Professional Documents
Culture Documents
MH
Bahwa Perlawanan yang diajukan dengan dalil SOMASI terhadap putusan Pengadilan
Negeri dan dalam Putusan Pengadilan Negeri tersebut para pelawan tidak diikut sertakan
sebagai pihak yang berperkara, perlawanan tersebut dinyatakan tidak dapat diterima, sebab
SOMASI tidak sama dengan Eksekusi.
Ganti rugi atas hilangnya keuntungan yang diharapkan sesuai dengan rasa keadilan
besarnya adalah 10 % pertahun terhitung sejak gugatan didaftarkan di Pengadilan Negeri
sampai hutang dilunasi.
Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 265 ayat (1) Undang-Undang No. 4 Tahun 1998,
rencana perdamaian dapat diterima apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua)
Kreditur Konkuren yang haknya diakui oleh yang hadir pada Rapat Permusyawaratan.
Bahwa oleh karena akta outhentik yang merupakan salah satu unsur dari dakwaan
Jaksa Penuntut Umum baik dalam dakwaan kesatu maupun dakwaan kedua tidak
terpenuhi, maka dengan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana sebagaimana dimaksud olehj dakwaan kesatu dan dakwaan kedua
karenannya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan-dakwaan itu.
Bilamana terdapat perbedaan luas dan batas-batas tanah sengketa dalam posita dan petitum,
maka petitum tidak mendukung posita karena itu gugatan dinyatakan tidak dapat diterima
sebab tidak jelas dan kabur.
II. Klasifikasi : Tentang Tanah ( No. 3574 K/Pdt/Sip/2000 )
Tanggung jawab ahli terhadap hutang sipewaris hanya terbatas pada jumlah atau nilai
harta peninggalan (Kompilasi Hukum Islam Pasal 175 ayat (2).
Terhadap harta bawaan dari isteri tidak dapat disita sebagai jaminan atas hutang almarhum
suaminya sebab bukan merupakan harta peninggalan almarhum suaminya.
Bila eksepsi tidak dipertimbangkan, putusan dinyatakan tidak sempurna (On Voldoende
Gemotiveed);
Surat Kuasa yang tidak menyebutkan semua nama-nama tergugat secara lengkap tidak
menyebabkan Surat Kuasa tidak sah.
Perjanjian perdamaian yang disepakati oleh Kedua Belah Pihak, tanpa ada paksaan dan
para pihak cakap untuk membuat perjanjian, meski salah satu pihak dalam status
penahanan, perjanjian tersebut adalah Sah.
Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1917 BW yang menyatakan bahwa suatu putusan
yang salah berkekuatan Hukum Tetap (BHT), mempunyai Kekuatan Bukti yang Kuat, maka
berdasarkan putusan pailit tersebut, Termohon Peninjauan Kembali (PK) harus dinyatakan
terbukti mempunyai utang kepada pemohon PK ;
II. Klasifikasi : Tentang Perjanjian Perdamaian ( No. 01 K/ N/2005 )
Bahwa sesuai Pasal 278 UUK terhadap putusan atas permohonan perdamaian tidak dapat
diajukan Kasasi, karenanya dalam putusan yang dimohonkan PK tersebut terdapat
kesalahan berat dalam penerapan Hukum, sehingga putusan tersebut harus dibatalkan.
Judex Factie Kasasi telah salah dalam menerapkan hukum, terutama Hukum Pembuktian
yaitu hanya memperhatikan keterangan seorang saksi, sementara hak-hak saksi lainnya
diabaikan sekalipun semua saksi disumpah menurut agamanya masing-masing (ANA
TESTIS NULLUS TESTIS).
II. Klasifikasi : Tentang Pra Peradilan ( No. 35 /PID/2002 )
Putusan Pra Peradilan mengenai Sah atau tidaknya permohonan yang dilakukan TIM
Penyidik Koneksitas dalam Perkara Korupsi yang diduga dilakukan oleh tersangka yang
harus diadili oleh Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Militer bersama-sama dengan
tersangka yang harus diadili oleh Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Umum dapat di
Kasasi.
Bahwa oleh karena perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan dan
memenuhi unsur sebagaimana diatur dalam Pasal 281 ke-1 KUHP, maka terhadap
terdakwa selain dijatuhi pidana tambahan yaitu dipecat dari Anggota Militer sehingga
Putusan Mahkamah Militer Tinggi harus dibatalkan.
Pembuat Kidah Hukum
ttd
Surawardi dahlan, SH.
Bahwa bagi pwekerja yang melakukan perbuatan melanggar Hukum yang termasuk
dalam katagori kesalahan berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf
N dan K Kep. MENAKER Nomor : Kep. 150.150/ Men/ 2000 dapat dikenakan sanksi
Pemutusan Hubungan Keja (PHK) ;
Dengan tidak dipenuhinya janji untuk mengawini, perbuatan tersebut adalah suatu
perbuatan melawan hukum karena melanggar norma kesusilaan dan kepatutan dalam
masyarakat.
Pemberian sawah oleh Ayah dan Ibu kepada anaknya perempuan yang baru kawin sebagai
bekal hidupnya yang disaksikan oleh pengetua adat pemberian tersebut dibenarkan dalam
hukum Adat Batak ( Idaham Arian).
Klasifikasi : Tentang Peralihan Hak Atas Tanah/Jual Beli ( No. 1974 K/Pdt/Sip/2001 )
Peralihan hak atas tanah dinyatakan cacat hukum karena pemalsuan tanda tangan
sehingga batal demi hokum jual beli tanah harus dibuktikan melalui pemeriksaan dari
laboratorium kriminologi atau ada putusan pidana yang menyatakan tanda tangan
dipalsukan.
Bahwa sesuai dengan pasal 61 ayat (2) b Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 gugatan
penghapusan merek Tergugat yang diajukan oleh Penggugat dapat dikabulkan, dan
menurut pasal 64 ayat (2) dan (3) Undang-Undang No. 15 tahun 2001 Panitera Pengadilan
harus segera menyampaikan isi putusan ini kepada Dirjen HaKI yang selanjutnya
melaksanakan penghapusan Merek Tergugat dan Daftar Umum Merek dan
mengumumkannya dalam berita resmi merek.
II. Klasifikasi : Tentang Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit ( No. 016 PK/ /Sip 2002)
Bahwa untuk dapat diajukan upaya hukum Peninjauan Kembali, putusan Pengadilan
Niaga harus memenuhi syarat Pasal 82 Undang-Undang Kepailitan, yang menentukan
bahwa ketetapan-ketetapan Hakim dalam hal-hal yang mengenai pengurusan atau
pemberesan harta pailit, Pengadilan memutus dalam tingkat penghabisan. Dengan demikian
terhadap perkara yang diputus oleh Pengadilan Niaga dalam rangka pengurusan dan
pemberesan harta pailit tidak dapat diajukan upaya hokum kasasi maupun Peninjauan
Kembali (PK)
- Bahwa Judex Factie tidak salah menerapkan hukum dan pertimbangan hukumnya sudah
tepat dan benar.
- Bahwa terdakwa I telah melakukan perbuatan yang memenuhi kwalifikasi sifat melawan
hukum Materiil yang menurut kepatutan, perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang
tercela/menusuk perasaan hati masyarakat banyak.
Bahwa mengenai ketentuan PPN berdasarkan Pasal II UU No. 11 tahun 1994 berlaku
Azas Lex Generalis bagi perusahaan kena pajak pada umumnya (pasal II huruf a) dan
berlaku Azas Lex Spesialis bagi pengusaha kena pajak dibidang Pertambangan Migas,
Pertambangan Umum termasuk panas bumi dan pertambangan lainnya (pasal II huruf
b). Oleh karenanya putusan Pengadilan Pajak yang mendasarkan pasal II huruf a UU
No. 11 tahun 1994 atas pengusaha kena pajak berdasarkan Azas Lex Spesialis adalah
telah salah dalam menerapkan hukum.
Pembuat Kidah Hukum
ttd
Dedi Waryoman
Sumber data :
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI, 2004
Bahwa seseorang yang mendalilkan mempunyai hak atas tanah berdasarkan Hibah, harus
dapat membuktikan kepemilikan atas hibah tersebut sebagai dimaksud oleh pasal 210 ayat
(1) KHI dan apabila berdasarkan hibah maka segera tanah tersebut dibalik namakan, atas
nama penerima hibah, jika tidak demikian kalu timbul sengketa dikemudian hari, maka
status tanah tersebut tetap seperti semula kecuali benar-benar dapat dibuktikan perubahan
status kepemilikannya.
Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima pada saat gugatan diajukan subjek yang digugat
sudah dibubarkan lebih dahulu.
- Sertifikat tanah yang terbit lebih dahulu dari akta jual beli, tidak berdasarkan hukum dan
dinyatakan batal. Penerbitan Sertifikat Tanah tanpa ada pengajuan permohonan dari
pemilik adalah tidak sah
III. Klasifikasi : Tentang Hukum Acara ( No. 626 K/Pdt/Sip/2002)
Surat kuasa yang dilegalisir oleh Panitera selaku pejabat publik di pengadilan maka
legalitas dari surat kuasa dapat dibenarkan dan surat kuasa dinyatakan sah.
IV. Klasikasi : Tentang Perlawanan Terhadap Penetapan Eksekusi Putusan Arbiter ( No.
2773 K/Pdt/Sip/2002 )
Permohonan Perlawanan untuk membatalkan putusan Arbiter adalah cacat formil bila
diajukan melebihi tenggang waktu 30 hari.
- Pemenang lelang dinyatakan tidak beritikad baik dan tidak mendapat perlindungan
hukum jika pemenang lelang ternyata adalah kreditur sendiri yang membeli dengan
harga jauh lebih rendah dari agunan,.
- Jual Beli Tanah jika tidak dikuti dengan penyerahan tanah dan uang penjual dipakai
untuk membayar hutang kepada pembeli selisihnya sangat besar, jumlah tersebut
direkayas dan dinyatakan cacat hukum.
Orang melanjutkan segala kewajiban dari orang yang meninggal sesuai dengan keterangan
kepala desa dan Banjar Adat dan Mengabenkan yang meninggal tersebut, terbukti sebagai
anak angkat dan berhak mewaris harta peninggalan.
Purchase Orde yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak yang mengikatkan diri
merupakan kesepakatan sehingga berlaku sebagai Undang-Undang yang mengikat kedua
belah pihak.
VIII. Klasikasi : Tentang Perlawanan Terhadap Penetapan Eksekusi Putusan Arbiter ( No.
880 K/Pdt/Sip/2003 )
Bahwa pasal 276 UUK memberikan kemungkinan bagi kreditur untuk memohonkan
pembatalan perdamaian yang telah disahkan sebagaimana yang di maksud dalam pasal 160
dan pasal 161 UUK terhadap permohonan pembatalan perdamaian tersebut hakim dapat
menolak ataupun mengabulkannya dengan menyatakan pasalnya perdamaian dan sekaligus
menyatakan Debitur Pailit. Oleh karena telah dialihkan oleh kreditur dan tidak
dibantah oleh Debitur maka terbukti benar bahwa Debitur telah tidak memenuhi isi
perdamaian tersebut. Sehingga permohonan pembatalan perdamaian dapat dikabulkan dan
Debitur dinyatakan pailit.
Judex Factie sudah tepat dan benar dapat membuktikan bahwa terdakwa bersalah
melakukan penyalah gunaan BLBI secara bersam-sama dengan Sdr. Wiryatin Nusa (Kepala
Cabang KPO PT.Bank Umum Servitia Tbk ).
- Judex Factie tidak membuat pertimbangan yang disun secara ringkas mengenai fakta
dan keadaan serta alat pembuktian yang diperoleh dan pemeriksaan di sidang yang
menjadi dasar penentu kesalahan terdakwa : Pasal 197 (1) Sub (d).
Pemberian izin oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara terhadap suatu perusahaan
lain yang masih memiliki izin (izinnya belum dicabut) adalah melanggar azas-azas
umum Pemerintah yang baik, karena pemberian izin seperti itu bersifat fiktif negatif.
II. Klasifikasi : Tentang Kepegawaian ( No. 136 K/TUN/ 2003 )
Bahwa Peradilan Tata Usaha Negara tidak berwenang untuk menentukan bentuk jenis
hukum disiplin terhadap Pegawai Negeri Sipil, melainkan kewenangan tersebut
sepenuhnya berada pada Pejabat Tata Usah Negara.
.III. Klasifikasi : Tentang Perburuhan ( No. 117 K/TUN/ 2003 )
Bahwa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh Pengusaha Bank
Internasional Indonesia (BII) terhadap saudara MI Tobing tanpa seijin P4P, padahal
pekerja yang bersangkutan sudah menjadi pekerja waktu tidak tertentu (pekerja tetap),
disamping itu dasar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena ketidak
mampuan/ketidak disiplinan harus dibuktikan terlebih dahulu.
IV. Klasifikasi : Tentang Perseroan Terbatas ( No. 209 K/TUN/ 2004 )
Suatu Perseroan Terbatas (PT) yang bertindak sebagai pembeli atas Perseroan
Terbatas (PT) lain, tidak mempunyai kwalitas atau standing untuk menggugat suatu
Keputusan Tata Usah Negara yang menyangkut Perseroan Terbatas (PT) yang akan
dibelinya itu, sepanjang Perseroan Terbatas (PT) pembeli belum melunasi seluruh
harga pembelian sebagimana yang diperjanjikan.
V. Klasifikasi : Tentang Hak Uji Materiil ( No. 10P/HUM/ 2003 )
Bahwa Keputusan Menteri Keuangan RI No. 453/KM.041202 tanggal 30 Oktober 2002
tentang Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor tidak sah dan tidak berlaku untuk
umum, karena Keputusan Menteri Keuangan tersebut bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, yakni : Keputusan RI No. 102 Tahun 2001
pasal 21 huruf I.
1. Gugatan rekonvensi yang diajukan oleh kuasa Termohon dalam perkara cerai talak
yang melampaui batas kewenangan yang diberikan kepadanya, sebatas mengenai akibat
perceraian, dapat dikabulkan secara ex officio.
2. Kewajiban seorang ayah untuk memberi nafkah kepada anaknya adalah lil intifa'
bukan li-tamlik, maka kela1aian seorang ayah yang tidak memberikan nafkah kepada
anaknya (nafkah madhiyah anak) tidak dapat digugat.
3. Jumlah ni1ai mut'ah, nafkah, maskan dan kiswah selama masa iddah serta nafkah
anak harus memenuhi kebutuhan hidup minimum, berdasarkan kepatutan dan rasa
keadilan sesuai ketentuan KHI dan perundang undangan yang berlaku.
Meski Kedudukan Para Penggugat berbeda, tetapi sama-sama berkepentingan atas objek
sengketa, demi tercapainya peradilan yang cepat, murah dan biaya ringan beralasan para
penggugat secara bersama-sama dan sekaligus mengajukan gugatan.
Meski Kedududukan subyeknya berbeda, tetapi obyek sama dengan perkara yang telah
diputus terdahulu dan berkekuatan hukum tetap, maka gugatan dinyatakan NEBIS IN
IDEM.
III. Klasifikasi : Tentang Hubungan Keluarga ( No. 126 K/Pdt/Sip/2001 )
Bila terjadi perceraian, anak yang masih di bawah umur pemeliharaannya seyogyanya
diserahkan pada orang terdekat dan akrab dengan si anak yaitu ibunya.
- Dalam azas kebebasan berkontrak, hakim berwenang untuk mewakili dan menyatakan
bahwa kedudukan para pihak berada dalam yang tidak seimbang, sehingga sengketa
pihak dianggap tidak bebas menyatakan kehendaknya.
- Dalam perjanjian yang bersifat terbuka, nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat
sesuai dengan Keputusan Keadilan, perikemanusiaan dapat dipakai sebagai upaya
perubahan terhadap ketentuan-ketentuan yang disepakati dalam perjanjian.
Dalam hal bukti kepemilikan penggugat dapat dilimpahkan oleh bukti tergugat, maka
gugatan seharusnya tidak terbukti, bukan dinyatakan tidak beralasan karena itu gugatan
harus ditolak.
- Barang jaminan hanya dapat dijual melalui lelang, Bank tidak berhak menjual sendiri.
Tanah yang dijaminkan pada Bank tanpa seijin pemilik,
- Pengalihan hak atas tanah berdasarkan Surat Kuasa mutlak adalah batal demi hukum.
- Bantuan terhadap pelaksanaan putusan, maka yang berwenang untuk memeriksa dan
memutus bantahan adalaha Pengadilan Negeri dalam wilayah hukumnya yang
menjalankan putusan.
II. Klasifikasi : Tentang Pembatalan Hak Cipta/HAK CIPTA ( No. 012 K/ PK/ N/ HAKI/
2005 )
Bahwa Penggugat I secara faktual didirikan oleh Sekolah Cipta Era Sejahtera pada tahun
1929 selaku pencipta Logo Sejahtera yang pendirinya diambil dari mantan Pengurus
Sekolah (Manta Kepala Sekolah Sejahtera ataupun Alumni Sekolah Cipta Era Sejahtera
dan kepada Penggugat I diberikan Hak dan Izin atas pendirinya.
III. Klasifikasi : Tentang Pembatalan Merek / Merek Bocafe ( No. 06 PK/ N/ HAKI/ 2004 )
Bahwa oleh karena tidak terbukti adanya itikad baik dari Tergugat dalam pendaftaran
merek miliknya tersebut dan dengan demikian merek Bon Café dan Logo Milik tergugat
tidak bertentangan dengan Ketertiban Umum.
Putusan judex factie Kasasi telah salah dalam menerapkan hukum, dalam pertimbangan
hukumnya, bahwa pembuktian terhadap unsur memperdaya publik atau seseorang, namun
seseorang tersebut tidak pernah didengar keterangnnya dimuka persidangan, keterangan
saksi yang didengar dari orang lain harus dikatagorikan sebagai Testimonium De Auditu
dan karenanya tidak dapat dijadikan alat bukti ;
Judex Factie tidak salah menerapkan hukum, penilaian hasil pembuktian yang bersifat
penghargaan tentang suatu kenyataan tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan
pada tingkat kasasi.
III. Klasifikasi : Tentang Narkotika ( No. 202K/PID/2001)
Bahwa oleh karena obyek gugatan tersebut rata-rata sekitar tahun 1987, sedangkan
gugatan diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung tanggal 26 Januari
2000. Sehingga telah melewati tenggang waktu 90 hari sebagaimana yang diatur oleh
pasal 55 Undang-Undang No. 5 tahun 1987.