Professional Documents
Culture Documents
Bismillahirahmanirrahim,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. PERMASALAHAN INTI
Semua sub-bahasan ini terdiri dari pengertian, fungsi, klasifikasi isi, serta
bagian-bagian yang terdapat didalamnya.
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Para ahli filsafat mencoba mencari jawaban asal mula alam semesta
berdasarkan dugaan-dugaan (filsafat berfikir tentang kebenaran secara spekulatif).
Pada saat itu lahirlah beberapa pemikir yang satu dengan yang lain berbeda
pendapatnya. Misalnya Thales (625-546 SM), seorang filosof Yunani kuno yang
menduga bahwa alam ini berasal dari air. Anaximandros, filosof murid Thales
(610-547 SM), Ia menyatakan pendapat yang bertentangan dengan gurunya, Ia
menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari sesuatu yang bernam “apeiron”,
yaitu sesuatu yang tidak dapat dirupakan dengan apapun. Anaximenes (585-528
SM) mengembangkan pendapat Anaximandros banhwa asal mulany alam
semestaini adalah “udara”. Semen tara Heraklitos (540-480 SM) menyayakan
bahwa unsur asal alam ini adalah api yang memiliki sifat dinamis. Empedokles
(490-430 SM) menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari empat unsur yang
tidak dapat terpisahkan , yakni, udara, api, air dan tanah.
Mahluk hidup yang mrnghuni bumi menurut ilmu pengetahuan terdiri
dari tiga hal, yaitu:
1. Mahluk hidup meruoakan produk langsung dari proses yang
terjadi di muka bumi, karena itu ia memiliki sifat dasar kimiawi yang sama.
2. Kehidupan merupakan urutan atau tahapan reaksi kimia, ketika
atom-atom bergabung dan membentuk senyawa sederhana. Kemidian antar
senyawa yang sederhana terjadi penggabungan membentuk senyawa yang
lebih kompleks
3. Kehidupan mahgluk yang sederhana, seperti virus, bakteri, dan
mikro organisme primitif lainnya diduga merupakan permulaan bentuk
kehidupan.
Evolusi manusia menurut ahli paleontologi berdasarkan tingkat
evolusinya dapat dibagi menjadi empat kelompok
Pertama, tingkat pramanusia. Fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika
Selatan pada tahun 1924 dan dinamai fosil Australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera. Fosilnya ditemukan di Solo pada tahun
1891 yang disebut Pithekanropus Erektus.
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia
modern yang sudah digolongkan kepada genus yang sama.
Keempat, manusia modern yaitu homo sapiens yang telah pandai berfikir
menggunakan otak nalarnya.
Dan dialah yang telah mencitakan langit dan bumi dalm enam hari, adapun
arasy-nya yang tegak pada air untuk menguji siapa diantara kalian yang lebih
tinggi amalnya. (QS.Hud,11:7)
Pada abad ke-20 para pakar muslim muklai memahami ayat-ayat yang
berkaitan dengan alam semesta ini dengan menggunakan latar belakang ilmu yang
mereka miliki. Menurut mereka, Algoritma-Quran ternyata memberi konsep-
konsep mendasar bagi pengetahuan manusia tentang alam raya ini.
Firman Allah:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam
dan siang, terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali-
Imron: 190)
Dan langit (sama) itu Kami bangun dengan kekuatan dan sesungguhnya Kamilah
yang meluaskannya. (QS. Adz-Dzariyat:47)
Kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan bumi itu masih merupakan
asap lalu dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu kedunanya
menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa, keduannya menjawab: kami
datang denagn suka hati. (QS. Fushilat,41:11)
Tahap pertama manusia terbuat dari saripati tanah melalui makanan yang
dimakan oleh laki0laki dan perempuan. Sebagian dari inti zat yang dimakan
menjadi bahan sperma (air murni), bahan awal tercipta manusia. Allah berfirman
yang artinya “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim)”. (QS. Al-Mukminun , 23:13)
Nutfah adalah tetesan cairan yang mengandung gamet pria dan gamet
wanita, kemudian tersimpan didalam rahim (qararin makin) atau uterus, yaitu
suatu wadah yang ideal untuk perkembangan rembrio.
‘Alqalah adalah embrio yang berumur 24-25 hari, kemudian berubah
menjadi stadium mudgah (26-27 hari). Selanjutnya masuk ke stadium tulang
(Idzam), yaitu cikal rangka yang berbentuk dalam stadium mudzghah (25-40 hari)
berubah menjdi tulang rawan. Setelah itu embrio berada dalam stadium tulang
(idzam). Dalam stadium ini berbagai organ benda dalam posisi baru yang
berhubungan dengan pertumbuhan tulang/ rangka.
Seteah itu embrio masuk ke dalam stadium dibungkus daging (fakasaunal
idzama lahma), artinya setelah tulang dibentuk lalu diikuti oleh pembentukan
daging yang meliputi pembentukan tulang-tulang tersebut. Pada minggu ke 8
embrio menjadi fetus membentuk otot-otot. Dalam minggu ke 12 terjadi assifikasi
pada pusat-pusat pertulangan. Anggota badan berdiferensiasi dan terbentuk kuku
dan tangan. Disamping pertumbuhan macam-macam struktur organ, masing-
masing organ juga mengalami pertumbuhan bersama sama dengan pertumbuhan
badan.
A. AGAMA ISLAM
Kata Islam menurut bahasa berasal dari kata “aslama” yang berarti
tunduk, patuh dan berserah diri. Islam adalah nama dari agama wahyu yang
diturunkan oleh Allah Swt. Kepada rosul-rosulnya untuk disampaikan pada
manusia. Agama Islam berisi ajaran-ajaran Allah yanfg mengatur hubungan
manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.
Islam dalam pengertian ini adalah agama yang dibawa oleh para rasul Allah, sejak
Nabi adam sampai Nabi Muhammad Saw.
Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah wahyu Allah
terakhir untuk manusia. Al-Quran menjelaskan tentang para Nabi Allah yang
membawa yang membawa Agama Islam bagi umatnya:
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): kami beriman kepada allah dan kepada
apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, ismail,
Ishak, yakub, serta anak cucunya dan kepada apa yang telah ditureunkan kepada
Musa, Isa serta serta para Nabi Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk dan patuh kepada- Nya.
(QS. Al-Baqarah:136)
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk agamamu, dan telah Kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai islam menjadi agamamu. (QS. Al-
Maidah, 5:3)
b. Nama-Nama Al-Quran:
a) Al-Quran, kata al-Quran sebagai nama kitab ini.
b) Al-Furqan artinya pembeda atau pemisah, yaitu pembeda antara yang hak
dan batil.
c) Azzikra artinya peringatan, yaitu kitab yang berisi peringatan Allah
kepada manusia.
d) Al-Kitab artinya tulisan atau yang ditulis, yaitu kitab yang ditulis dalam
mushaf.
3. Kondifikasi Al-Quran
4. Kandungan Al-Quran
Al-Quran terdiri atas 114 surat, 6.666 ayat, 74.437 kalimat dan 325.345
huruf mengandung pokok-pokok berbagi hal di dalamnya. Secara umum isi Al-
Quran terdiri atas:
a) Pokok-pokok keyakinan atau keimanan yang melahirkan teologi
b) Pokok-pokok aturan atau hukum yang melahirkan ilmu hukum syariat
atau ilmu fiqih
c) Pokok-pokok pengabdian kepada Allah.
d) Pokok-pokok aturan tingkah laku
e) Petunnjuk tentang tanda-tanda alam yang menunnjukkan adanya Tuhan
f) Petunnjuk mengenai hubungan golongan kaya dan miskin
g) Sejarah para nabi dan umat terdahulu
5. Keistimewaan Al-Quran
Al-Quran adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah pada nabi
Muhammad. Ini merupakan sumber yang tidak pernah kering bagi para pencari
kebenaran menjadi rujukan para ahli bahasa, sumber kajian para ahli kuqoha dan
sumber argumen para ahli hukum. Keistimewaan Al-Quran secara umum dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Keistmewaan Bahasa Al-quran
Al-Quran diturunkan denganbahasa Arab yang fasih. Al-Quran berisi
77.439 kata 323.015 huruf yang seimbang jumlah kata-katanya baik antara kata
dengan padanannya maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya
b. Al-Quran menembus seluruh waktu, tempat dan sasaran
Mukizat al-Quran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Al-Quran
berbicara tentang manusia secara keseluruhan tanpa membedakan suku bangsa
dan bahasa. Firmannya:
6. Penafsiran Al-Quran
a. Pengertian Tafsir
Tafsir menurut bahasa artinya penjelasan atau keterangan, yakni
menerangkan atau mengungakapkan sesuatu yang tidak jelas. Tafsir Al-Quran
adalah kejelasan atau keterangan tentang firman Allah yang memberukan
penjelasan tentang susunan kalimat yang terdapat dalam Al-quran.
b. Sejarah Tafsir
1) Masa Sahabat
Sahabat yang pertama kali menyusun tafsir Al-Quran adalah Ibnu Abbas
(wafat tahun 68 H), tafsir ini dicetak dengan judul Tanwirul Mikyas Min Tafsir
Ibni Abbas yang disususn oleh Majduddin Al Fariruzabadi.. dan ada beberapa
sahabat yang tergolong ahli tafsir yakni, Ali Bin Abi Thalib, Abdullah Bin Masud,
Zaid Bin Tsabit, dsb.
2) Masa Tabiin
Generasi Tabiin melahirkan ulama-ulama Tafsir yakni, Adh-dhahak bin
Muzahim Al-Hilali (wafat 120 H), Athiyah bin saad Al-aufi (wafat 111 H),
Muhammad bin As-Saih Al-kalbi (wafat 146 H).
B. AL-SUNNAH
1. Pengertian
Sunnah menurut bahasa adalah perjalanan, pekerjaan atau cara. Menurut
istilah, sunnah berarti perkataan Nabi Saw.,perbuatan dan keterangannya (taqdir),
yaitu sesuatu yang dikatakan atau diperbuat sahabat dan ditetapkan oleh Nabi.
Sunnah dibagi tiga, yakni:
a) Sunnah Qauliyah adalah sunnah dalam bentuk perkataan atau ucapan
Rosulullah Saw, yang menerangkan hukum-hukum dan maksud Al-
Quran.
b) Sunnah fi’liyah, yaitu sunnah dalm bentuk perbuatan, yang menerangkan
cara melaksanakan ibadat.
c) Sunnah Taqririyah adalah ketetapan Nabi, yaitu diamnya nadi atas
perkataan atau perbuatan sahabat, tidak ditegur atau dilarangnya.
4. Macam-Macam Hadits
a. Hadits Mutawatir
Yaitu hadits yang diriwayatkan sejumalh orang yang secara terus menerus
tanpa putus dan secara adat para perawinya tidak mungkin berbohong.
b. Hadits Masyhur
Hadits Masyur adalah hadits yang diriwayatkan sejumlah orang tetapi tidak
mencapai derajat mutawatir.
c. Hadits Ahad
Adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang, dua atau lebih, tetapi tidak
mencapai syarat masyhur, dan mutawatir.
d. Hadits sahih
Hadits sahih adalah hadits yang sanadnya tidak terputus, diriwayatkan oleh
orang-orang yang adil, sempurna ingatannya, kuat hafalannya, tidak cacat,
dan tidak bertentangan dengan dalil atau periwayatan yang lebih kuat.
e. Hadits hasan
Hadits hasan adalah hadits yang memenuhi syarat hadits sahih, tetapi orang
yang meriwayatkannya kurang kuat ingatannya atau kurang baik hafalannya.
f. Hadits daif
Yaitu hadits yang tidak lengkap syaratnya atau tidak memiliki syarat yang
terdapat dalam hadits sahih dan hadits hasan.
C. IJTIHAD
1. Pengertian Ijtihad
Ijtihad berarti menggunakan seluruh kesanggupan berfikir untuk
menetapkan hukum syara dengan jalan mengeluarkan hukum dari kitab dan
sunnah. Orang yang melakukan ijtihad disebut mujtahid, yaitu ahli fikih yang
menghabiskan seluruh kesanggupannya untuk memperoleh persangkaan kuat
(dzan) terhadap sesuatu hukum agama dengan jalan istinbat dari Al-Quran dan
As-Sunnah.
b. Cara-cara Ijtihad
Mujtahid berijtihad dengan memperhatikan dalil-dalil yang tinggi
tingkatannya kemudian berurut pada tingkatan berikutnya. Urutan tersebut
sebagai berikut: 1). Nash Al-Quran, 2). Khabar (hadits), 3).Khabar Ahad, 4).
Zahir Quran dan 5). Zahir hadits.
4. Syarat-syarat Mujtahid
Untuk seorang mujtahid seyogyanya memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1). Mengetahui isi Al-Quran dan hadits yang bersangkutan dengan hukum,
meskipun tidak hafal diluar kepala,
2). Mengetahui bahasa Arab dengan berbagai ilmu kebahasaannya, seperti
nahwu, sharaf, maani, bayan, badi, agar dapt menafsirakn ayat-ayat Al-
Quran atau sunnah dengan cara yang benar.
3). Mengetahui kaidah-kaidah ilmu ushul yang seluas-luasny , karena ilmu
ini menjadi dasar ijtihad.
4). Mengetahui soal-soal ijma, supaya tidak timbul pendapat yang
bertentangn dengan hasil ijma.
5). Mengetahui Nasikh-Mansukh dalam Al-Quran.
6). Mengetahui ilmu riwayah dan dapat membedakan mana hadits yang
sahih dan hasan, mana yang daif, maqbul dan mardud.
Idiolagi
Ibadah Politik
Akhlak Sosial
Budaya
Dan engkau beribadah kepada Allah seperti halnyaengkau melihat Allah. HR.
Muslim
c. Tarekat
Multazamat adzikr, yaitu terus menerus dalam dzikir atau ingat terus
menertus kepada Allah dengan anggita dengan lisan dan dengan hati. Sedangkan
Al-Mukhalafah atau dawamul nisyan (tetap lupa kepada yang lain), yaitu terus
menerus menghindarkan diri dari segala sesuatu dapat melupakan Tuhan.
d. Tasawuf dalam Kehidupan Modern
Dalm kehidupan modern dimana teknologi manusia mencapai
puncaknya, maka cara-cara pemeliharaan kesehatan tubuh telah dibuat dengan
teknologi yang canggih, tetapi pemeliharaan kesehatan jiwa tidak ditemukan
teknologinya. Maka dengan adanya itu kita patut bersyukur. Syukur adalah
menerima apa yang kita peroleh sebagai anugerah Alah kepada kita yang patut
kita terima dengan hatiynag lapang yang diarahkan kepada jalan yang dikehendaki
oleh Allah.
2. Filsafat
a. Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari kata philo dan sophia. Philo artinya cinta atau
ingin, sedang kan sophia artinya bijaksana yang artinya pandai. Jadi secara
etimologis filsafat ialah keinginan yang mendalam untuk menjadi bijak.
b. Filsafat Islam
Hakikat filsafat Islam adalah akal dan al-Quran. Filsafat Islam tidak
mungkin tanpa akal dan Al-Quran.Akal yang memungkinkan aktifitas kefilsafatan
dan Al-Quran yang menjadi ciri ke-Islamannya.
c. Objek Kajian Filsafat Islam
Objek kajian Filsafat islam adalah objek kajian filsafat secara umum.
Yakni segala sesuatu yang ada dan mungkuin ada. Perbedaan terletak pada subjek
yang mempunyai komitmen Qur’anik. Dalam tema besar objek kajian-kajian
filsafat Islam adalah Tuhan, alam, manusia, dan kebudayaan.
E. AQIDAH ISLAM
A. Pengertian Aqidah
Aqidah berasal dari kata “Aqada” artinya ikatan dua utas tali dalam satu
buhul sehingga tersambung. Aqad berarti pula janji, ikatan antara dua orang yang
mengadakan perjanjian. Aqidah menurut terminologi adalah sesuatu yang
mengharuskan hati membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi
kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.
D. Keesaan Allah
Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, maha melihat, maha
mendengar, maka dalam prilaku akan lahir sikap di hati dan waspada, ia tidak
akan merasa sendirian sebab ia yakin bahwa Allah bersamanya.
B. Fungsi Syariah
1. Menunjukkan dan mengarahkan pada pencapaian tujuan manusia sebagai
hamba Allah.
2. Menunjukkan dan mengarahkan manusia pada pencapaian tujuan sebagai
khalifah Allah.
3. Membawa manusia pada kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat.
C. Ibadah
Ibadah adalah perhambaan seorang manusia kepada Allah sebagai
pelaksanaan tugas hidup selaku mahluk. Ibadah Khusus adalah ibadah langsung
kepada Allah yang telah ditentukan macam, tata cara dan syariat rukunnya oleh
Allah.Ibadah umum atau ibadah ghair mahdhah adalah ibadah yang jenis dan
macamnya tidak ditentukan, baik dalam Al-Quran maupun sunnah Rasul.
D. Ibadah Khusus
1. Thaharah dan Hikmahnya
Bersuci dari hadas adalah menghilangkan hadas kecil dan hadas besar.
Bersuci adri najis adalah menghilangkan najis dari badan pakaian, dan tempat
dengan bahan atau alat penghilang najis.hadas kecil dihilangkan engan wudlu dan
hadas besar dihilangkan dengan mandi janabat.
Hikamah Thaharah
1. Membiasakan hidup bersih yang menjadi syarat hidup sehat
2. Wudlu yang didalamnya terkandung kewajiban membasuh anggota wudlu
mengisyaratkan kewajiban untuk mensucikan diri setiap saat dari dosa
3. Tayamum menggunakan tanah mengisyaratkan manusia untuk rendah hati,
tidak sombong dan takabur.
Amal pertama ynag ditanya pada Hari Kiamat adalah shalat. (HR. Al-Iraq)
Shalat wajib terdiri dari shalat yang lima waktu, yaitu Shalat Zuhur,
Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh, Selain itu shalat Jum’atan yang dilaksanakan
pada waktu Zuhur setiap ahri Jum’at adalah wajib bagi laku-laki yang etlah
mencukupi syarat untuk Shalat.
Firman Allah:
Sesunguhnya Shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar dan
sesungguhnya mengingat Allah itu paling besar. (QS. Al-Ankabut, 29:45)
Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan harta mereka, dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya doa
kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagiMmaha Mengetahui. (QS. At-Taubah, 9:103)
Harta yang dikumpulkan dari para muzakki diberikan kepada orang-
orang yang berhak menerima zakat (mustahik). Mereka ini adalah:
1). Fakir 4). Mualaf 7). Fi Sabilillah
2). Miskin 5). Hamba sahaya 8). Ibnu sabil
3). Amilin 6). Gharim
E. Muammalah
Muammalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial atau Hablu
minannas. Ruang lingkup muammalah tidak terbatas. Isyarat Al-Quran banyak
menyangkut muammalah dibandungkan dengan ibadah ritual. Hal ini
mengisyaratkan bahwa Al-quran merupakan pedoman hidup bagi manusia.
F. MUNAKAHAT
1. Pengertian
Nikah menurut bahasa berarti menghimpun, sedangkan menurut
terminologis adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrim sehingga menimbulkan hak dan kewajiban
diantara keduanya. Pernikahan dalam arti luas adalah suatu ikatan lahir batin
antara laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga.
Pernikahan dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang dilangsungkan menurut
ketentuan-ketentuan syariat Islam.
2. Hukum Pernikahan
Nikah hukumnya wajib, apabila telah cukup sandang pangan dan
dihawatirkan terjerumus pada perzinahan. Nikah hukumnya sunnat adalah bagi
orang yang berkeinginan menikah serta cukup sandang pangan. Nikah ynag
makruh adalah bagi orang yang tidak mampu. Nikah yang hukumnya haram
adalahbagi orng yang berkehendak menyakiti orang yang dinikahinya.
D. Pelaksanaan Pernikahan
Pernikahan dinyatakan syah apabila terkumpul rukun-rukunnya, rukun-
rukun nikah diantaranya:
1. Calon pasangan suami istri yang seagama
2. Wali, orang yang bertanggung jawab menikahkan pengantin perempuan
baik wali nasab maupun wali hakim
3. Saksi
4. Mahar, yaitu pemberian pihak laki-laki pada perempuan pada saat
pernikahan.
5. Ijab qabul. Ijab adalah ucapan penyerahan dari wali perempuan kepada
pihak laki-laki dan qabul adalah ucapan penerimaan dari pihak laki-laki
atas penyerahan perempuan dari walinya.
E. Pembinaan Keluarga
1. Membina kasih sayang, kasih sayang harus dipelihara, dapat berupaperhatian,
kepedulian dan kearifan yang diwujudkan dalam kata-kata dan perilaku,
maupun isyarat badaniah.
2. Merawat dan mendidik anak. Anak adalah titipan Allah ynag mesti dijaga.
Dalam merawat anak sejak didalam kandungan hingga ia dewasa, orang tua
selalu membina anaknya ke dalam jalan kebenaran. Andaikan orang tua
menjerumuskan anaknya, anak wajib mengingatkannya.
G. Hikmah Pernikahan
1. Memelihara Derajat Manusia
2. Menjaga garis keturunan
3. Mengembangkan kasih sayang
A. HUKUM WARIS
1. Pengertian dan Dasar Hukum Waris
Mewaris atau faraid adalah aturan yang berkaitan dengan pembagian
harta pusaka. Hukumnya adalah wajib.Keberlakuan Hukum Waris dalam Al-
Quran dan Sunnah rasul antara lain:
Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan
ibu bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah
ditetapkan. (QS. An-nisa, 4:7)
B. HIBAH
Hibah adalah akad mengenai pemberian harta milik seseorang kepada
orang lain di waktu ia hidup tanpa adanya imbalan. Hibah merupakan pemberian
ynagtidak boleh ditolak. Disyaratkan ornag yang menghibahkan itu sebagai
pemilik barang, dan hendaknya orang yang telah dewasa.
C. WASIAT
Wasiat adalah pemberian seseorang kepada orang lain baik berupa
barang, piutang, atau manfaat untuk dimiliki oleh orang yang diberi wasiat,
sesudah orang yang berwasiat menungal dunia. Wasiat termasuk ke dalam
kategori sedekah, dan wasiat dinyatakan syah apabila yang berwasiat dewasa dan
terjadi ijab qabul. Wasiat dapat dinyatakan batal apabila terjadi salah satu
peristiwa sebagai berikut:
a. Orang yang mewasiatkan menderita penyakit gila,
b. Orang yang diberi wasiat meninggal sebelum orang yang memberi wasiat
c. Barang yangdiwasiatkan rusak sebelum diterima oleh orang yang dieri wasiat
D. WAKAF
Wakaf adalah menahan harta danmemberikan manfaatnya di jalan Allah.
Wakaf dinyatakan sah apabila terjadi ikrar wakaf berupa ucapan dari orang yang
mewakafkan (wakif) kepada orang yang menerima barang yang diwakafkan
(nadir). Barang ayng boleh diwakafkan adalah barang yang dapat diambil
manfaatnya, dan barang yang telah diwakafkan tidak boleh dijual, dihibahkan atau
diwariskan, sabda nadi dari Ibnu Umar:
Tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak diwariskan. (HR. Ibnu Umar)
Tuhan tidak melarang kamu berbuat kebaikan dan bersikap jujur terhadap
orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak mengusir
kamu dari kampungmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang jujur.
(QS. Al-Mumtahanah, 60:8)
K. AKHLAK
c. Akhlah TerhadapTetangga
Tetangga merupakan orang paling dekat secara sosial, dan kita harus
saling menjaga keharmonisan, dengan cara tolong menolong, saling menghormati,
menghargai dan saling membantu.
L. TAKWA
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan
menafkahkan sebagian rizki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka
yang beriman kepada kitab (Al-Quran)yang telah diturunkan kepadamu dan
kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin adanya
(kehidupan) akhirat. (QS. Al-Baqarah, 2:3-4)
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan dan
kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu. (QS.
Lukman, 31:14)
b. Menyayangi Keluarga
Kasih sayang itu akan terbentuk apabila anggota dalam keluarga saling
menghargai dan menghormati. Islam mengajarkan umtnya untuk menjadikan
keluarga sebagai tempat yang penuh dengan kedamaian (sakinah) melalui
pemupukan perhatian dan kasih sayang, sehingga seluruh anggota keluarga, baik
suami isteri, maupun anak-anak tidak mencari perhatian dan kasih sayang di luar
rumah.
Ilmu-ilmu intelektual
1. Matematika: aritmatika, geometri, astronomi dan astrologi, musik
2. Logika
3. Fisika: kedokteran, meteorologi, mineralogi, kimia
4. Ilmu-ilmu tenatng wujud diluar alam atau metafiska:
a. Ontologi
b. Pengetahuan tentang esensi, sifat dan aktivitas Ilahi
c. Pengetahuan tentang substansi sederhana, yaitu intelegensi-
intelegensi dan substansi-substansi malakut
d. Pengetahuan tentang dunia halus
e. Ilmu tentang kenabian dan fenomena kewalian
f. Ilmu tentang kekuatan-kekuatan bumi untuk menghailkan efek
tampak seperti supranatural (teurgi atau nairanjiyat).
Ilmu religius trebagi kedalam dua kategori, yaitu ilmu yang pencarianya
dinyatakan fardlu ‘ain dan fardlu kifayah. Yang termasuk fardlu ‘ain adalah ilmu-
ilmu tentang ibadah atau praktek kebaktian dan kewajiban manusia kepada
masyarakat. Ilmu-ilmu fardlu kifayah adalah ilmu-ilmu tentang sumber-sumber
pengetahuan relilgius, ilmu tentang yurisprudensi serta ilmu-ilmu intelektual.
BAB III
PENUTUP
A. KOMENTAR
B. KESIMPULAN
1. Ajaran Agama Islam pada dasarnya adalah menuntun umat manusia untuk
dapat melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
2. Manusia menyadari kedudukannya sebagai mahluk yang merupakan bagian
dari alam semesta dan merasakan mutlaknya agama khususnya Islam bagi
kehidupan manusia sebagai penuntun menuju jalan yang diridhai Allh SWT.
3. Manusia menyadari kedudukannya sebagai makhluk yang merupakan bagian
dari alam semesta sebagai khalifah dimuka bumi yang mutlak membutuhkan
agama sebagai penuntun hidupnya.
4. Meyakini dan mengamini dengan sesungguh-sungguhnya bahwa Agama
Islam sebagai Agama Wahyu yang didalamnya terdapat petunjuk manusia
dalam menjalani hidupnya untuk mencapai kesejahteraan di dunia dan
diakhirat nanti.
5. Nilai-nilai ajaran agama Islam yang terkandung di Al-Quran sebagai
pedoman dan kerangka umat Islam dan As-Sunnah sebagai otentiknya Al-
Quran (memberikan rincian dan penjelasan terhadap pernyataan Al-Quran
yang bersifat global) yang dijadikan petunjuk kehidupan yang harus ditaati.
6. Memahami kedudukan makna taqwa, akal dan wahu serrta mendalami Islam
dalam konteks disiplin ilmu.
7. Akidah, syari’ah, dan akhlak sebagai kerangka dasar ajaran Islam banyak
melahirkan Mahdzab dalam Islam yang merupakan pola pikir dan tingkah
laku umat Islam.