Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Oleh :
Muhammad Ersan Pamungkas
NIM : 010620
ii
iii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
iv
DAFTAR ISI
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu agama samawi yang terakhir, agama Islam merupakan
agama yang sempurna dalam artian mempunyai landasan Al- Qura’an ,
Hadist,dll yang merupakan bimbingan umat manusia dalam semua aspek
kehidupan. Beranjak dari pemikiran tersebut, sebagian kalangan menganggap
tidak perlu adanya filsafat Islam. Akan tetapi sebagian lagi melihat urgensi
dalam adanya filsafat Islam tersebut dengan alasan bahwa Islam adalah agama
yang rasional oleh karena itu dibutuhkan rasio – dalam hal ini filsafat – dalam
memahaminya. Kontroversi mengenai kedua argumen tersebutlah yang
menjadi latar belakang penulisan makalah ini.
v
vi
BAB II
ISI
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa filsafat merupakan induk dari
semua pengetahuan , percaya atau tidak , filsafat sebenarnya dapat berguna
membantu penyelesaian masalah – masalah yang dihadapi sekarang seperti
masalah sosial, politik, penegakkan hukum serta pengentasan penduduk dari
kemiskinan dan kebodohan. Secara lebih detail dapat diuraikan beberapa peran
filsafat dalam kehidupan antara lain :
1. Seperti yang telah disebutkan di atas yaitu untuk menyelesaikan problema
problema sosial, politik, kemasyarakatan , dll.
2. Filsafat pun dapat mengajarkan kita untuk memahami semua pemikiran dan
gagasan agar bisa dipertanggungjawabkan secara intelektual dan ilmiah.
3. Filsafat – khususnya filsafat Islam – dapat memberikan sumbangan yang
berharga dalam kehidupan dengan cara memberikan gambaran dunia yang
secara menyeluruh , utuh dan yang berarti bagi kita dewasa ini dalam
memahami kenyataan hidup.
4. Filsafat dapat membuka wawasan umat Islam dalam memahami ajaran agama
dalam membentuk pribadi muslim yang terbuka, plural, dan fleksibel.
Sayangnya umat Islam sekarang kurang memberikan perhatian kepada filsafat
itu sendiri yang mengakibatkan umat Islam sekarang tertinggal jauh dibandingkan
dengan umat-umat lainnya di dunia. Padahal khazanah filsafat Islam sebenarnya
sangatlah kaya, namun belum digali secara optimal.
Adalah jelas apabila beberapa kalangan Islam dengan tegas menolak sistem
pemikiran teoritis yang berasal dari luar Islam dengan alasan bahwa Islam sendiri
sudah dilengkapi dengan berbagai perangkat teoritis. Sebut saja Al-Qur’an.
Seperti yang kita ketahui Al-Qur’an, sarat dengan analisis terperinci seputar
hakikat realitas dan anjuran-anjuran moral bagi para pembacanya. Selain itu ada
pula Sunnah. Oleh karena itu mereka merasa bahwa semua perangkat teoritis
agama itu sudah cukup untuk menghadapi masalah-masalah yang timbul.
vi
vii
Lalu perlukah filsafat dalam Islam ? Sejak dahulu selalu saja ada tokoh-tokoh
politik maupun budaya yang berupaya menolak semua pengetahuan dari sumber-
sumber non Islam. Namun ada pula yang mau menerima itu semua, guna
menambah wawasan mereka. Filsafat pada dasarnya bersifat lebih umum dan
berkaitan dengan agama sebagai sesuatu yang universal sehingga filsafat Islam
bukan merupakan filsafat yang berasal dari aqgama Islam melainkan filsafat yang
mengenai agama Islam itu sendiri. Sebagai agama yang rasional, Islam dalam
pemahamannya dituntut untuk menggunakan rasio pula. Di dalam Al-Qur’an dan
sumber-sumber Islam lainnya, terdapat pula banyak rujukan yang menerangkan
ihwal tingginya kedudukan akal dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu menurut
pemikiran penyusun ada beberapa hal mengapa perlu adanya filsafat dalam Islam
antara lain :
1. Dengan filsafat Islam,ajaran Islam dapat lebih kita fahami karena selain
dengan keimanan rasio kita pun bekerja.
2. Agama Islam, dalam artian umatnya, akan lebih maju perkembangannya
karena filsafat,seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, membuka
cakrawala kita terhadap realita hidup.
Walaupun terkadang filsafat dan agama tampak saling bertentangan satu sama
lain, namun sebenarnya sikap pertentangan itu hanya ada dalam bayangan karena
tidak mempunyai perwujudan nyata, sehingga sebenarnya filsafat dan agama tidak
bertentangan satu sama lain karena memang keduanya merupakan cara yang
berbweda dalam menjelaskan hal yang sama. Dengan kata lain, keduanya
menelaah kebenaran yang satu dengan jalan yang berbeda. Oleh karena itu tidak
aflah apabila ada yang bertanya –tanya mana diantara keduanya yang benar atau
yang salah kecuali dalam keadaan tertentu.
Dengan kehidupan zaman yang makin modern seperti sekarang ini, kita
sebagai umat Islam hendaknya berfikir secara logis dan rsional terhadap segala
sesuatu termasuk dalam menerima hal-hal yang bersifat non Islam tanpa
meninggalkan identitas kita sebagai umat Islam. Disinilah pentingnya filsafat
untuk melakukan semua itu. Karena dalam filsafat kemampuan menggunakan
argumen-argumen rasional guna mempertahankan atau menyerang suatu
vii
viii
viii
ix
BAB III
KESIMPULAN
ix