Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt. karena atas berkat, rahmat dan
taufik-Nyalah sehingga laporan praktikum kimia Larutan Asam dan Larutan Basa ini dapat
kami selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami membuat laporan praktikum ini
Laporan ini, membahas dan menjelaskan mengenai Larutan Asam dan Larutan Basa.
Semoga laporan ini bisa membantu kami dalam proses pembelajaran mengenai Larutan Asam
Pada kesempatan ini tak lupa pula kami ucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak atas didikan, dorongan, dan kontribusinya dalam penyelesaian laporan
ini. Terutama kepada Allah swt., orangtua kami, dan ibu guru mata pelajaran kimia selaku tim
pembimbing.
Akhir kata kami harapkan hasil jerih payah kami yang sederhana dan jauh dari
kesempurnaan ini dapat membawa faedah dan mubarakah bagi kami dan segenap pembaca.
Kritik dan saran amat kami harapkan demi penyempurnaan laporan ini.
KELOMPOK 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asin
dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa
makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis
disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan
garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai
asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun, tidak
semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. Basa dapat dikatakan sebagai lawan
dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan,
sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut
garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-
sama.
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari –hari. Secara umum zat-zat yang berasa masam mengandung asam
misalnya pada jeruk nipis, asam cuka, dan asam semut pada semut. Basa pada umummnya
mempunyai sifat yang licin dan terasa pahit, misalnya sabun dan cairan pembersih
(detergen).
Di dalam laboratorium asam dan basa secara sederhana dapat dikenali dengan
menggunakan kertas lakmus. Dalam kertas lakmus larutan asam merubah kertas lakmus
menjadi merah. Sedangkan dalam basa kertas lakmus akan berubah menjadi biru. Larutan
asam dan basa merupakan larutan elektrolit sehingga dalam air terurai menjadi ion-ion.
B. RUMUSAN MASALAH
Tujuan
Menguji beberapa larutan dengan kertas lakmus merah dan lakmus biru, serta
mengelompokkannya kedalam Larutan Asam dan Larutan Basa. Kegunaan:
Diharapkan dapat menjadi bahan pembealajaran pada siswa dan iformasi untuk
penelitian selanjutnya.Serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan
Siswa dapat belajar membedakan mana larutan asam dan mana yang larutan
basa dari larutan yang ada disekitar mereka seperti air suling, air jeruk, air sabun dan
lainnya dengan menggunakan indikator lakmus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian asam dan basa yang modern mula-mula dikemukakan oleh Svante
Arrhenius pada tahun 1887. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang bila dilarutkan
dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion hidrogen (H+) sebagai satu-
satunya ion positif. Sementara itu, basa didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan
dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion-ion hidroksida (OH-)
sebagai satu-satunya ion negatif. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asam
adalah senyawa yang mengandung ion hidrogen dengan satu atau lebih unsur lain dan
basa merupakan senyawa yang mengandung ion hidroksida dengan satu atau lebih
unsur lain.
1. Asam
Berdasarkan banyaknya ion hidrogen yang dihasilkan maka larutan asam
dapat dibagi menjadi asam monobasis dan asam polibasis
a) Asam monobasis (berbasa satu) adalah asam yang dalam larutan air akan
menghasilkan satu ion hidrogen (H+).
Contohnya adalah:
HC1(aq) H+(aq) + Cl (aq)
asam klorida ion hidrogen ion klorida
CH30OOH(aq) H+ (aq) + CH30OO-(aq)
asam asetat ion hidrogen ion asetat
b) Asam polibasis (berbasa banyak) adalah asam yang dalam larutan air
menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen (H+).
Contohnya: adalah:
H2SO4(aq) H+(aq) + HSO4 (aq)
asam sulfat ion hidrogen ion hidrogensulfat
HSO4(aq) H+(aq) + SO4(aq)
ion hidrogen sulfat ion hidrogen ion sulfat
Asam monobasis dan polibasis disebut juga asam monoprotik dan
poliprotik. Dalam keadaan sebenarnya, ion hidrogen tidak dapat berdiri bebas.
Dalam larutan air, ion hidrogen (H+) akan berikatan secara koordinasi dengan
molekul air (H2O) menjadi ion hidronium (H3O+).
H+(aq) + H2O(1) H3O+(aq)
Dengan demikian, reaksi ionisasi dalam contoh tersebut di atas dituliskan
sebagai berikut:
HC1(aq) + H2O(1) H30+ (aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) + H2O(1) H30+(aq) + CH3COO-(aq)
H2SO4(aq) + 2H2O(1) 2H3O+(aq) + SO4 (aq)
2. Basa
Seperti halnya larutan asam, larutan basa juga dibagi menjadi basa
monoasidik dan poliasidik. Pembagian ini menunjukkan sifat keasaman
(hidroksitas) suatu basa.
a) Basa monoasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan
NaOH(aq) Na+(aq) + OH (aq)
natrium hidroksida ion natrium ion hidroksida
NH4OH(aq) NH4 (aq) + OH (aq)
amonium hidroksida ion amonium ion hidroksida
b) Basa poliasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari
satu ion hidroksida (OH-)
Contohnya adalah:
Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH (aq)
kalsium hidroksida ion kalsium ion hidroksida
Berdasarkan sifat-sifat ion di atas, maka reaksi antara ion H+ dan OH- dapat
membentuk H2O. Proses ini disebut dengan netralisasi.
nama oksigen yang berarti pembentuk asam. Oksigen bertanggung jawab atas
sifat-sifat asam.
proton).
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan Alat
- Air jeruk
- Larutan gula
- Larutan NH3
- Larutan HCL
- Larutan NaCl
- Larutan Na2CO3
- Larutan NaCH
- Alkohol
- Kunyit
- Mahkota bunga
C. Cara Kerja
terompet
10. Masukkan beberapa tetes larutan cuka dan air sabung masing-masing ke dalam
2 lubang plat tetes, kemudian tambahkan 3 tetes Ekstara tumbuhan yang sudah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
WARNA KERTAS
LAKMUS
MERAH BIRU ASAM BASA NETRAL
1 Air kapur Biru Biru
2 Cuka Merah Merah
3 Air suling Merah Biru
4 Air sabun Biru Biru
5 Air jeruk Merah Merah
6 Larutan gula Merah Biru
7 Larutan NH3 Biru Biru
8 Larutan HCl Merah Merah
9 Larutan NaCl Merah Biru
10 Larutan Biru Biru
Na2CO3
11 Larutan NaOH Biru Biru
12 Alkohol Merah Biru
B. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengelompokkan
larutan-larutan tersebut ke dalam asam, basa, atau netral, sebagai berikut :
Asam :
1. Cuka
2. Air jeruk
3. Larutan HCl
Basa :
1. Air kapur
2. Air sabun
3. Larutan NH3
4. Larutan Na2CO3
5. Larutan NaOH
Netral :
1. Air suling
2. Larutan gula
3. Larutan NaCl
4. Alkohol
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kertas lakmus merah sebagai indikator yang apabila berubah menjadi biru menujukkan
larutan tersebut basa sedangkan kertas lakmus biru apabila berubah menjadi merah
menunjukkan larutan tersebut asam tetapi jika kertas lakmusnya tidak mengalami perubahan
cuka. Sedangkan yang termasuk basa adalah air kapur, air sabun, larutan NH3, larutan
Na2CO3, dan larutan NaOH. Ada juga yang termasuk larutan netral yakni air suling, larutan
B. SARAN
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan lebih banyak bahan
terlebih bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan kita. Agar siswa lebih paham akan
perbedaan larutan asam dan larutan basa dari segi fisiknya. Dan untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat amat dibutuhkan kehati-hati dalam melaksanakan percobaan, karena sedikit saja
DAFTAR PUSTAKA
Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2 Untuk SMU Kelas 2. Jakarta: PT Balai Pustaka
Purba, Michael. 2007. Kimia 2 Untuk SMU Kelas XI SMU. Jakarta: Erlangga Sumiati,
Susilowati, Endang. 2007. Sains Kimia Untuk SMU Kelas XI SMU. Solo: Tiga
Serangkai
Asam-basa (http://www.crayonpedia.org/mw/1._Teori_-_teori_asam_basa_11.2)
Asam-basa (http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/chus
%20h/indikator%20asam%20basa.html)
DAFTAR ISI
KEGIATAN I
A. Hasil ..................................................................................................................... 8
B. Pembahasan .......................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................ 10
KEGIATAN II
A. Hasil ..................................................................................................................... 16
B. Pembahasan .......................................................................................................... 16
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 17
C. Kesimpulan ...................................................................................................... 17
D. Saran ................................................................................................................ 17
FITRIANI MUCHTAR
8444
XI IPA 3
NUR AKBAR
8529
XI IPA 3
YUNIAR YUNIANTI
8640
XI IPA 3
AWAL RAHMAT
8428
XI IPA 3
RATNAWATI
8556
XI IPA 3