You are on page 1of 53

MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN
SURYAWAN,SH.
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
• 1.HAK DAN KEWAJIBAN PNS
• 2.PNS MELAKUKANPELANGGARAN DISIPLIN
• 3.KEANGGOTAAN PNS DALAM PARPOL
• 4.DP.3
• 5.KENAIKAN PANGKAT PNS
• 6.PEMBERHENTIAN PNS
• 7.SISTEM KARIER PNS
• 8.DIKLAT PNS
• 9.PENGADAAN
PEGAWAI NEGERI
Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1974 jo UU
Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok - pokok
Kepegawaian

• Pegawai Negeri Adalah setiap WNI Republik


Indonesia yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam jabatan
negeri atau diserahi tugas negara lainnya,
dan digaji berdasarkan peraturan-peraturan
yang berlaku.
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

.PROSES DAN PROSEDUR TERTENTU


DIBIDANG KEPEGAWAIAN YG
MENCAKUP KEGIATAN
PENERIMAAN,PENEMPATAN,PENG
GAJIAN,PROMOSI,PENILAIAN
KINERJA,DAN PEMBERHENTIAN
JENIS PEGAWAI NEGERI

• Pegawai Negeri Sipil

• Anggota Tentara Nasional Indonesia ( TNI)

• Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia


(POLRI)
Pegawai Negeri Sipil
• Pegawai Negeri Sipil Pusat
adalah Pegawai Negeri yang gajinya dibebankan
kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan bekerja pada Departemen,
Lembaga Pemerintah Non Departemen,
Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi
Negara, Instansi Vertikal di daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepaniteraan
pengadilan, atau bekerja menyelenggarakan
tugas negara lainnya.
• Pegawai Negeri Sipil Daerah
adalah Pegawai Negeri yang bekerja di Daerah
Provinsi/ Kota yang gajinya dibebankan kepada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan bekerja pada instansi Pemerintah
Daerah atau dipekerjakan diluar instansi
induknya.
3. KEDUDUKAN DAN TUGAS PNS
Mengatur kedudukan, tugas, netralitas Pegawai Negeri.
* Kedudukan Pegawai Negeri : sebagai unsur aparatur negara
* Tugas : memberikan pelayanan kepada masyarakat secara :

 Profesional;
 Jujur; Dalam penyelenggaraan tugas negara,
 Adil; pemerintahan, dan pembangunan
 Merata.

* Pegawai Negeri harus netral dari pengaruh semua golongan


dan partai politik.
* Tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
* Pegawai Negeri dilarang menjadi anggota dan atau pengurus
partai politik.
SISTEM KARIR PNS
KARIR ADALAH : PERJALANAN SEORANG PNS
SEJAK DIANGKAT HINGGA PENSIUN

SISTIM KARIR ADALAH : SUATU SISTIM


KEPEGAWAIAN DIMNA PENGANGKATAN PERTAMA
DIDASARKAN KECAKAPAN YBS SEDANG
PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT
,MK,KESETIAN,KETAATAN,PENGABDIAN DAN
SYARAT OBJEKTIF LAINNYA JUGA TURUT
MENENTUKAN
SISTEM PEMBINAAN PNS
• SISTEM KARIER
- TERBUKA
- TERTUTUP
. SISTEM PRESTASI KERJA
KARIER TERBUKA = DALAM MENDUDUKI JABATAN YG
LOWONG DLM ORG TERBUKA BAGI SETIAP WNI ASAL DIA
MEMILIKI KECAKAPAN ,KEAHLIAN,DAN PENGALAMAN
KERJAYG DIPERLUKAN UNTUK JABATAN ITU
KARIE TERTUTUP = DALAM MENDUDUKI JABATAAN YG
LOWONG DLM ORG ,HANYA DAPAT DIDUDUKI OLEH PNS YG
ADA DLM ORG ITU TIDAK BOLEH DIDUDUKI OLEH ORANG
DARI LUAR ORG
• SISTEM KARIER TERTUTUP DLM ARTI
DEPARTEMEN YAITU JABATAN YG LOWONG DLM
SUATU DEP/LPND HANYA DIISI OLEH PNS YG ADA
DLM DEP/LPND ITU
• SISTEM KARIER TERTUTUP DLM ARTI NEGARA
YAITU JABATAN YG ADA DI PEMRINTAHAN HANYA
DPT DIISI OLEH PNS YG ADA DLM ORGANISASI
PEMERINTAH

• SIATEM PRESTASI KERJA = pengangkatan seseorang


pns dlm jabatan bukan saja didasarkan atas
kecakapan,keahlian,pengalamannya tetapi lebih
didasarkan pada prestasi kerja yang harus dibuktikan
secara nyata
• Pola karier = adalah pembinaan pegawai yg
menggambarkan jalur pengembangan karier dan
menunjukan pola keterkaitan antara
jabatan,pangkat pendidikan dan latihan serta
pengankatan s/d pensiun

• Pengembangan karier =peningkatan pribadi yg


dilakukan seseorang untuk mencapai rencana
karier
HAK-HAK PNS

1.GAJI
2.CUTI
3.PERAWATAN
4.PENSIUN
SISTEM PENGGAJIAN PNS

Sistem Skala Gabungan :perpaduan antara sistem skala tunggal dan


skala ganda yaitu :
gaji pokok ditentukan sama bagi pns yang pangkat dan masa kerja gol
sama ,disamping gp tsb diberikan tunjangan bagi yg memikul
tanggung jawab terhadap pekerjaan yg lebih berat,prestasi yg tinggi
atau melakukan pekerjaan yg sifatnya memerlukan pemusatan
perhatian dan pengerahan tenaga secara terusmenerus

Sistem skala tunggal :sistem penggajian yang memberikan gaji yang


sama kepada pns berpangkat sama dan memiliki mk gol yang sama
tanpa memprhatikan sifat pekerjaan dan berat ringannya tanggung
jawab thd pekerjaan

Sistem Skala Ganda : Sistem Penggajian bukan saja didasarkan


pada pangkat dan Mk Gol tetapi juga didasarkan pada sifat,prestasi
kerja dan berat ringannya tanggung jawab pekerjaan
VISI PENGGAJIAN PNS

Mewujudkan sistem penggajian yang adil


dan layak sesuai dengan beban pekerjaan
dan tanggungjawabnya, serta yang mampu
memacu produktifitas dan menjamin
kesejahteraan PNS
(Amanat UU No 43 Tahun 1999)
Besarnya Gaji PNS & Perbdingannya 5

PP Trendah Trtinggi Perbd

PP 12/67 Rp. 400,- Rp. 10.000,- 1 : 25


PP 7/77 Rp. 12.000,- Rp. 120.000,- 1 : 10
PP 15/85 Rp. 33.200,- Rp. 265.600,- 1:8
PP 51/92 Rp. 51.000,- Rp. 399.200,- 1:
7,83
PP 15/93 Rp. 78.000,- Rp. 537.600,- 1:
6,89
PP 6/97 Rp. 135.000,- Rp. 722.500,- 1:
5,35
PP 26/2001 Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,- 1:3
PP 11/03 Rp. 575.000,- Rp. 1.800.000,- 1:
GAJI SEKTOR SWASTA TAHUN 2004
NO JABATAN GAJI RATA-RATA (Rp)
1 Staf Pembantu Khusus 400,000 - 600,000
2 Staf Administrasi 800,000 - 1,200,000
3 Skretaris Esekutif 2,500,000
4 Staf Profesional 2,000,000 - 9,000,000
5 Kepala Sub Bidang 15,000,000
6 Kepala Bidang 17,000,000
7 Kepala Biro 19,000,000
8 Direktur 23,500,000
9 Deputi 27,500,000
10 Pimpinan 37,000,000
GAJI POKOK PEGAWAI NEGARA DAN PERBANDINGAN YANG TERENDAH DENGAN
YANG TERTINGGI SEJAK TAHUN 1977
NO PERATURAN JABATAN GAJI TERTINGGI PERBANDING
PERUNDANGA POKOK TERENDAH AN
N DARI NO (RP)
1 2 3 4 5 6
1 PP NO.9/1977 Presiden 750.000 750.000 M : P=1:3
Wk.Presiden 500.000
2 PP.NO.10/1977 MENTERI 250.000
3 PP NO. 19/1977 Gubernur 150.000 WB:P=1:8
Wk.Gubernur 120.000
Bupati 100.000
Wk.Bupati 190.000 90.000
4 UU.NO.7/ 1978 Presiden - - 6XMENTERI
Wk.Presiden - - 4XMENTERI
5 PP.NO.18/1978 MENTERI 2.500.000 PRESIDEN
Rp.15.000.000

6 PP.NO.16/1993 Gubernur 1.000.000 M : P=1:6


Wk.Gubernur 800.000
Bupati/Wkt 700.000 Wb : p=1:2
Wk.Bupati/Wkt 600.000
7 PP.NO.60/2000 MENTERI 5.040.000
8 PP.NO.59/2000 Gubernur 3.000.000 PRESIDEN
Wk.Gubernur 2.400.000 Rp.30.240.000
Bupati/Wkt 2.100.000
Wk.Bupati/Wkt 1.800.000
• Adil : yaitu Adil antara :
1. Pegawai yang berpendidikan rendah dengan yang berpendidikan tinggi
2. Pegawai yang berpangkat rendah dengan yang berpangkat tinggi
3. Pegawai yang jabatan rendah dengan yang memangku jabatan tinggi
4. PNS dengan Pejabat Negara
5. PNS yang telah lama mengabdi dengan yang baru masuk
6. PNS yang memmangku jabatan fungsional dengan yang memangku
jabatan struktural

Layak yaitu
1. Gaji terendah dapat memenuhi kebutuhan hidup (Sadang Pangan
,Papan)
2. Memberi rasa tentram dan tidak cemas menghadapi pensiun
Income
Tunjangan Tunjangan Penghasilan Potongan Penghasilan
Status Gaji Pokok Perkapita
Istri Anak Kotor Taspen Bersih
Keluarga

2 Tahun pertama
905.400 - - 905.400 90.540 814.860 814.860
(bujangan)
Tahun ketiga
925.700 92.570 - 1.018.270 101.827 916.443 458.231
+1 isteri

Tahun keempat
+1 Isteri 946.500 94.650 181.930 1.060.080 106.008 954.072 318.024
1 anak

Tahun keenam
+1 Isteri 967.800 96.780 38.712 1.103.292 110.329 992.964 248.240
2 anak
7

1. Tunj isteri/suami
2. Tunj anak
3. Tunj Jabt : - Jabt Struk
- Jabt. Fungs
4. Tunj Pangan
5. Tunj Lain (kmahalan daerah, pnyesuaian index
harga, krn risiko pkerjaan, dll)

Tunj Berlku bg semua PNS PP (TPP)


Tunj Berlku bg sbgian PNS Keppres
CUTI
Pengertian : Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja
yang diijinkan dalam jangka waktu
tertentu dalam rangka usaha
menjamin kesejahteraan
jasmani dan rohani yang tujuannya
meningkatkan semangat dan
produktivitas kerja dalam melaksanakan
tugasnya.

Dasar Hukum : Peraturan pemerintah No. 24 tahun 1976.

Tujuan : Dalam rangka usaha menjamin kesegaran


jasmani dan rohani.
A. CUTI TAHUNAN
1. PNS telah bekerja sekurang-kurangnya 1 tahun secara
terus menerus berhak atas cuti tahunan;
2. Lamanya cuti tahunan 12 hari kerja dan tidak dapat
dipecah-pecah kurang dari 3 hari kerja;
3. Cuti tahunan yg tidak diambil dalam tahun ybs, dapat
diambil untuk tahun berkutnya paling lama 18 hari kerja
termasuk cuti tahunan dalam tahun berjalan;
4. Cuti tahunan yg tidak diambil 2 tahun berturut-turut atau
lebih, dapat diambil dalam tahun berikutnya paling lama
24 hari kerja termasuk cuti tahunan yg berjalan;
5. Cuti tahunan yg tidak diambil secara penuh dlm beberapa
tahun, dapat diambil dlm tahun berikutnya paling lama 24
hari kerja;
6. Cuti tahunan yg dijalankan ditempat sulit
perhubungannya dapat ditambah paling lama 14 hari dan
cuti tahunan tsb diambil 12 hari kerja
7. Cuti tahunan yg ditangguhkan pelaksanaannya oleh Pjb
Ybw dapat diambil pada tahun berikutnya selama 24 hari
kerja.
B. CUTI BESAR
1. PNS yg bekerja sekurang-kurangnya 6 tahun secara terus
menerus, berhak atas cuti besar selama 3 bulan termasuk cuti
tahunan dalam tahun ybs;
2. Apabila kepentingan dinas mendesak, maka pelaksanaan cuti
besar dapat ditangguhkan untuk paling lama 2 tahun dan
selama waktu penangguhan dihitung penuh untuk perhitungan
hak atas cuti besar berikutnya
3. Perhitungan atas cuti besar bagi PNS yg telah selesai
menjalankan CLTN dihitung mulai tanggal PNS ybs aktif
kembali menjalankan tugasnya
4. Cuti besar dapat digunakan oleh PNS ybs untuk memenuhi
kewajiban agama.
5. PNS yg mengambil cuti besar kurang dari 3 bulan, maka sisa
cuti besar yg menjadi haknya hapus.
6. PNS yg menjalani cuti besar berhak menerima penghasilan
penuh kecuali tunjangan jabatan
C. CUTI SAKIT
1. Setiap PNS yg menderita sakit berhak atas cuti sakit.
2. PNS yg sakit selama 1 atau 2 hari harus memberi tahukan kepada atasannya baik
secara tertulis atau lisan.
3. PNS yg sakit lebih dari 2 hari s/d 14 hari harus mengajukan permintaan cuti sakit
secara tertulis pada Pjb ybw memberikan cuti dengan melampirkan surat
keterangan dokter negeri maupun swasta.
4. PNS yang sakit lebih dari 14 hari harus mengajukan permintaan cuti sakit secara
tertulis kepada Pjb ybw memberikan cuti dengan melampirkan surat keterangan
dari dokter pemerintah atau swasta yg ditunjuk oleh Menkes. Cuti sakit tsb
diberikan paling lama 1 tahun dan dapat ditambah paling lama 6 bulan.
5. PNS yg sakit selama 1 tahun 6 bulan dan belum sembuh dari sakitnya harus diuji
kembali kesehatannya oleh dokter yg ditunjuk oleh Menkes. Apabila hasil dari
pemeriksaan tersebut PNS yg bersangkutan :
a. Belum sembuh dari sakitnya tetapi ada harapan untuk dapat bekerja kembali sebagai
PNS maka ia diberhentikan dgn hormat dari jabatannya dan diberikan uang tunggu.
b. Belum sembuh dari sakitnya dan tidak ada harapan untuk bekerja kembali maka ia
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan mendapatkan hak kepegawaian.
6. PNS wanita yg mengalami keguguran berhak atas cuti sakit paling lama 1
setengah bulan
7. PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas berhak
atas perawatan dan cuti sakit sampai ia sembuh.
D. CUTI BERSALIN
1. PNS wanita berhak atas cuti bersalin untuk persalinan pertama, kedua
dan ketiga. Yg dimaksud persalinan pertama adalah persalinan
pertama sejak ybs menjadi PNS
2. Untuk persalinan yg keempat dan seterusnya pada PNS wanita
diberikan CLTN untuk persalinan.
3. Lamanya Cuti Bersalin adalah 1 bulan sebelum dan 2 bulan sesudah
persalinan. Apabila ada PNS wanita yg mengambil cuti bersalin kurang
dari 1 bulan sebelum persalinan, maka haknya sesudah persalinan
tetap 2 bulan.
4. PNS wanita yg akan bersalin untuk ke 4 kalinya dan seterusnya,
apabila menjelang persalinan tersebut mempunyai hak atas cuti besar
dapat menggunakan cuti besar tersebut sebagai cuti persalinan
5. PNS wanita yg telah selesai menjalankan CLTN untuk persalinan,
dengan surat keputusan Pjb ybw memberikan cuti diaktifkan kembali
dalam jabatan semula
6. PNS wanita yg akan bersalin harus mengajukan permintaan cuti
bersalin secara tertulis kepada Pjb ybw memberikan cuti melalui
saluran hirarkhi.
7. Selama menjalankan cuti bersalin PNS wanita menerima penghasilan
penuh kecuali CLTN untuk persalinan.
E. CUTI KARENA ALASAN PENTING

1. Yg dimaksud cuti karena alasan penting adalah cuti karena :


a. Ibu, Bapak, Istri/Suami, Anak, Adik, Kakak, dan Menantu sakit keras atau
meninggal dunia;
b.Mengurus hak-hak dari anggota keluarga yg tersebut diatas yg meninggal
dunia;
c. Melangsungkan perkawinan pertama
d.Alasan penting lainnya yg ditetapkan kemudian oleh Presiden
2. PNS berhak atas cuti karena alasan penting paling lama 2 bulan. Lamanya
CAP hendaknya ditetapkan sedemikian rupa sehingga hanya untuk waktu yg
diperlukan saja
3. Untuk mendapatkan CAP PNS ybs harus mengajukan permintaan cuti kepada
Pjb ybw memberikan cuti secara tertulis dengan menyebutkan alasannya.
4. Dalam hal yg mendesak sehingga PNS ybs tidak dapat menunggu Kep dari
Pjb ybw maka PNS tsb dapat mengajukan permintaan izin sementara kepada
pejabat tertinggi di tempat bekerja
5. Pemberian izin sementara harus segera diberitahukan kepada pejabat yg
berwenang memberikan cuti.
6. Selama menjalankan CAP PNS ybs menerima penghasilan penuh.
F. CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA
1. PNS yg telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus menerus,
karena alasan pribadi yg penting dan mendesak dapat diberikan CLTN
paling lama 3 tahun. Jangka waktu tsb dapat diperpanjang paling lama 1
tahun apabila ada alasan penting untuk perpanjangannya, dengan
ketentuan sbb :
a.Permintaan perpanjangan sekurang-kurangnya diajukan 3 bulan
sebelum CLTN berakhir;
b.Perpanjangan CLTN tersebut dapat diterima dan ditolak;
c.Perpanjangan CLTN tsb diberikan dengan surat keputusan Pjb ybw
setelah mendapat persetujuan Kepala BKN.
2. Untuk mendapatkan CLTN PNS ybs harus mengajukan permintaan secara
tertulis kepada Pjb ybw memberikan cuti.
3. CLTN bukan hak oleh sebab itu, dapat dikabulkan atau ditolak tergantung
pertimbangan Pjb ybw didasarkan atas kepentingan dinas.
4. CLTN diberikan dengan surat keputusan Pjb ybw setelah mendapat
persetujuan dari Kepala BKN.
5. PNS yg menjalankan CLTN dibebaskan dari jabatannya, dan jabatan yg
lowong itu dpt segera diisi.
6. Selama CLTN PNS ybs tidak berhak menerima penghasilan dan waktu yg
digunakan tidak dihitung sebagai masa kerja PNS
7. PNS yg telah selesai menjalankan CLTN wajib melaporkan secara tertulis
kepada instansi induknya.
8. Pimpinan instansi induk setelah menerima laporan dari PNS yg telah
selesai menjalankan CLTN berkewajiban :
a. Menempatkan dan mempekerjakan kembali apabila ada lowongan.
b. Apabila tidak ada lowongan maka pimpinan instansi induk melaporkan
kepada Kepala BKN untuk disalurkan penempatannya ke instansi lain.
c. Apabila penempatan tidak mungkin maka pinpinan instansi induk
memberhentikan PNS ybs dari jabatan karena kelebihan dengan hak
kepegawaian menurut peraturan yg berlaku.
9. Penempatan kembali PNS yg telah selesai menjalankan CLTN dilakukan
dgn surat keputusan Pjb ybw setelah mendapat persetujuan dari Kepala
BKN.
10.Khusus bagi CLTN karena persalinan ke 4 dan seterusnya berlaku
ketentuan sbb :
a. Permintaan cuti tersebut tidak dapat ditolak.
b. PNS yg menjalankan cuti tersebut tidak dibebaskan dari jabatannya.
c. Cuti tersebut tidak memerlukan persetujuan Kepala BKN.
d. Lamanya cuti tersebut sama dengan cuti bersalin
PENGATURAN CUTI LAINNYA
1. Wewenang pemberian segala macam cuti yg akan
dilaksanakan diluar Negeri, kecuali cuti besar
ygdigunakan untuk menjalankan perintah agama
tidak dapat didelegasikan.
2. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan
pekerjaan, maka pemberian cuti dalam waktu yg
bersamaan hanya dapat diberikan sebanyak-
banyaknya 5 % dari jumlah kekuatan yg ada.
3. Apabila kepentingan mendesak, PNS yg sedang
menjalankan cuti tahunan, cuti besar, dan CAP
dapat dipanggil bekerja kembali dan sisa jangka
waktu cuti yg belum dilaksanakan tetap menjadi
hak PNS ybs.
PERAWATAN, TUNJANGAN CACAD DAN
UANG DUKA
Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas kewajibannya Pegawai Negeri Sipil
tidak luput dari kemungkinan menghadapi resiko seperti
kecelakaan yang mengakibatkan Pegawai negeri Sipil yang
bersangkutan sakit, cacad atau tewas.

Tujuan : Dengan adanya jaminan pengobatan, perawatan


atau rehabilitasi serta penghargaan sebagaimana
dimaksud di atas, maka diharapkan setiap
Pegawai Negeri Sipil melaksanakan tugasnya
dengan bersemangat dan penuh rasa pengabdian
dan tanggung jawab sebagai unsuraparatur
negara, abdi negara dan abdi masyarakat.

Dasar Hukum : Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1981


Pengertian- Pengertian :
 Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang mendadak
yang tidak dikehendaki yang mengakibatkan
seseorang menderita sakit atau menjadi cacad yang
memerlukan pengobatan, perawatan dan atau
rehabilitasi, atau mengakibatkan seseorang meninggal
dunia.
 Kecelakaan karena dinas adalah kecelakaan yang
terjadi :
a. Dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban
b. Dalam keadaan lain yang hubungannya dengan dinas, sehingga
kecelakaan itu disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam
dan karena menjalankan tugas kewajibannya.
c. Karena prbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab atau
sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu.
 Sakit karena dinas adalah sakit yang diderita akibat
langsung dari kecelakaan karena dinas.
 Cacad adalah kelainan jasmani atau rohani karena
kecelakaan yang sifatnya sedemikian rupa, sehingga
kelainan tersebut menimbulkan gangguan untuk
melakukan pekerjaan.
 Cacad karena dinas adalah cacad yang disebabkan
oleh kecelakaan karena dinas atau sakit karena dinas.

Perawatan
a) PNS yang mengalami kecelakaan karena dinas atau
menderita sakit karena dinas berhak memperoleh
pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi atas
biaya negara.
b) Pengobatan, perawatan, dan rehabilitasi pada
dasarnya dilakukan pada Pusat kesehatan Masyarakat
( PUSKESMAS )
Tunjangan Cacad

Kepada PNS yang cacad karena dinas, yang mengakibatkan ia tidak


dapat bekerja lagi dalam semua jabatan Negeri berdasarkan surat
keterangan Team penguji Kesehatan, diberikan penghargaan dalam
bentuk tunjangan cacad di atas pensiun yang diterimanya.

Uang Duka

a) Uang Duka Tewas


Kepada istri / suami PNS yang tewas diberikan uang
duka sebesar 6 ( enam ) kali penghasilan bersih
sebulan dengan ketentuan serendah-rendahnya Rp.
500.000,- ( lima ratus ribu rupiah )
b) Biaya Pemakaman
Biaya pemakaman bagi PNS yang tewas ditanggung
oleh negara.
Pengertian Pensiun
Pensiun :
adalah sejumlah uang yg dibayarkan
secara berkala kepada pegawai stlh
mencapai usia tertentu,ketidakmampuan
untuk bekerja lagi karena sakit dan
atau meninggal dunia.

Pensiun :
adalah jaminan hari tua dan sebagai balas
jasa terhadap Pegawai Negeri yg telah
bertahun-tahun mengabdikan diri kepada
Negara
8

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1969


TENTANG
PENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA/DUDA

SIFAT PENSIUN

Pensiun pegawai dan pensiun janda/duda diberikan


sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan
atas jasa-jasa pegawai selama bertahun-tahun bekerja
dalam dinas pemerintahan.
Pasal 1 UU No. 11 Th. 1969
9

YANG DIMAKSUD DENGAN:

1. Pegawai negeri ialah mereka yang telah memenuhi syarat-


syarat yang telah ditentukan, diangkat, digaji menurut PP yang
berlaku dan dipekerjakan dalam suatu jabatan negeri.
(Ps. 1 ayat (1) UU No. 8 Th. 1974 jo. UU No.43 Th. 1999)

2. Janda ialah isteri sah menurut hukum dari Pegawai Negeri


atau penerima pensiun pegawai yang meninggal dunia.

3. Duda ialah suami sah menurut hukum dari Pegawai Negeri


wanita atau penerima pensiun pegawai wanita yang meninggal
dunia dan tidak mempunyai isteri lain.
4. Anak ialah anak kandung yang sah / anak kandung / anak yang
disahkan menurut undang-undang negara dari pegawai negeri
atau penerima pensiun janda / duda.
5. Orang tua ialah ayah / ibu kandung Pegawai Negeri.
(Pasal 3 UU No. 11 Th. 1969)
10

TEWAS

a. MD. Dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban.


b. MD. Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas
sehingga kematian tersebut disamakan dengan MD. Dalam dan
/ atau karena menjalankan tugas kewajibannya.
c. MD. Yang langsung diakibatkan karena luka-luka maupun
cacat rohani / jasmani yang didapat sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b.
d. MD. Karena perbuatan anasir-anasir yang tidak bertanggung
jawab atau sebagai akibat dari tindakan terhadap anasir
tersebut.
Pasal 4 UU 11 Th. 1969
11

DASAR PENSIUN

DASAR PENSIUN YANG DIPAKAI UNTUK MENENTUKAN


BESARNYA PENSIUN IALAH GAJI POKOK (TERMASUK GAJI
POKOK TAMBAHAN DAN / ATAU GAJI POKOK TAMBAHAN
PERALIHAN) TERAKHIR SEBULAN YANG BERHAK DITERIMA
OLEH PEGAWAI YANG BERSANGKUTAN BERDASARKAN
PERATURAN GAJI YANG BERLAKU.
Pasal 5 UU No. 11 Th. 1969
15

Pensiun 1. Status Pegawai Negeri


secara 2. Usia min. 50 tahun
normal 3. Masa kerja min. 20 tahun

Dalam dan karena menjalankan


tugas kewajiban
Keuzuran
jasmani /
rohani 1. Status PNS
2. Usia
3. MK
Pensiun Peg.
Bukan karena menjalankan
tugas kedinasan
BUP

1. PNS
2. Usia 56 tahun
3. MK 10 tahun PP 32 Th. 1979

1. Status PNS
Sebab lain 1. Penghapusan
2. Min. 50 th.
2. Peny.Organisasi
3. MK. 10 th.
16

BESARNYA PENSIUN PEGAWAI

1. Tiap-tiap tahun masa kerja dihargai 2½ %


2. Maksimal 75% dan minimal 40% dari dasar pensiun
3. Serendah-rendahnya = Gaji pokok terendah

YANG BERHAK PENSIUN JANDA

1. Isteri (isteri-isteri) / suami yang terdaftar pada BKN.


2. Apabila tidak ada isteri / suami yang terdaftar maka pensiun
janda / duda diberikan kepada isteri / suami yang ada pada
saat PNS tersebut meninggal dunia.
Apabila isteri PNS lebih dari seorang dan tidak terdaftar maka
pensiun tersebut diberikan kepada isteri yang paling lama dan
tidak terputus dinikahinya.
17

BESARNYA PENSIUN JANDA / DUDA MD.

1. 36 % dari dasar pensiun / tidak kurang dari 75 % dari GP.


terendah.
2. Isteri lebih dari seorang maka 36 %: banyaknya isteri

PENERIMA PENSIUN PEGAWAI MD. & TIDAK MEMP.


ISTERI / SUAMI

1. Pensiun diberikan kepada anak (anak-anaknya) seayah-seibu


2. ½ dari pensiun janda diberikan kepada anak yang seayah
seibu
3. Pensiun duda diberikan kepada anak-anaknya

Syarat – syarat:

A. Belum berusia 25 tahun


B. Tidak mempunyai penghasilan sendiri
C. Belum pernah menikah
19

PENDAF. ISTERI / SUAMI / ANAK

1. Pendaf. isteri (isteri-isteri), anak (anak-anak) dilakukan oleh


PNS atau penerima pensiun pegawai.
2. Pendaf. isteri lebih dari seorang diketahui oleh tiap-tiap isteri
yang didaftarkan.

TEWAS

1. 72 % dari dasar pensiun tidak kurang dari GP terendah


2. Apabila terdapat lebih dari seorang isteri 72 % : banyaknya
isteri
3. Apabila tidak meninggalkan isteri / suami / anak maka 20 %
dari pensiun janda / duda tersebut diberikan kepada orang
tuanya
4. Apabila telah bercerai maka hak tersebut dibagi 2 (dua)
HAK ATAS PENSIUN JANDA / DUDA
SYARAT PEMBERIAN PENSIUN
NOMOR KETERANGAN
STATUS STATUS
PENDAFTARAN
PERNIKAHAN ALMARHUM
*) Hanya berlaku
Telah terdaftar bagi alm
1 Istri (Istri-istri) PNS/Pensiunan PNS
*) PNS/Pensiunan PNS
yg beristri lebih dari
1
2 Suami Sda Sda

**)
a) Belum
berusia 25
Anak (Anak-anak) th.
3 Sda Sda b) Belum
**)
menikah
c) Belum
bekerja

***)
Orang tua Hanya berlaku bagi
4 PNS - orang tua PNS tewas
***)
TANGGAL LAHIR YANG DIGUNAKAN
DALAM PENETAPAN PENSIUN

TANGGAL LAHIR YANG TERCANTUM DALAM SK TENTANG PENGANGKATAN PERTAMA


SEBAGAI PEGAWAI NEGERI (PASAL 10 UU 11 TAHUN 1969)
APABILA SURAT KEPUTUSAN TENTANG PENGANGKATAN PERTAMA SEBAGAI PEGAWAI
NEGERI SUDAH TIDAK ADA LAGI DAN ATAU DALAM SURAT PENGANGKATAN PERTAMA
TIDAK TERDAPAT TANGGAL LAHIR YANG BERSANGKUTAN MAKA TANGGAL LAHIR YANG
DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENETAPAN PENSIUN ADALAH TANGGAL LAHIR YANG
TERCANTUM DALAM KARPEG YBS (SE.KA.BAKN Nomor 08/SE/75 TANGGAL 1 MARET
1975)
JIKA TANGGAL LAHIR HANYA DIKETAHUI BULANNYA SAJA, UMPAMANYA “OKTOBER
1947” UNTUK PENETAPAN PENSIUN DITETAPKAN SEBAGAI TANGGAL 31 OKTOBER
1947 (Kep.Ka.BAKN/1973 TANGGAL 15 MARET 1973)
JIKA TANGGAL LAHIR HANYA DIKETAHUI TAHUNNYA SAJA, UMPAMANYA “TAHUN
1947”UNTUK PENETAPAN PENSIUN DITETAPKAN SEBAGAI TANGGAL 31 DESEMBER
1947. (Kep.Ka.BAKN Nomor 024/Kep/1973 TANGGAL 15 MARET 1973)
KEWAJIBAN PNS ( Ps 2 PP 30 / 1980 )

Setiap PNS Wajib :


1. Setia dan taat sepenuhnya kpd Pancasila, UUD 45,
Negara dan Pemerintah
2. Mengutamakan kepentingan negara diatas
kepentingan gol / diri sendiri, serta menghindarkan
sgl sesuatu yg dpt mendesak kepentingan Neg oleh
kepentingan gol, diri sendiri / pihak lain
3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Neg,
Pemth, dan PNS
4. Mengangkat dan mentaati sumpah / janji PNS dan
sumpah / janji jabatan berdasarkan Perat Per-UU yg
berlaku
5. Menyimpan rahasia Neg dan atau rahasia
jabatan dg sebaik-baiknya
6. Memperhatikan dan melaksanakan sgl
ketentuan Pemerintah baik yg langsung
menyangkut tugas kedinasannya maupun
yg berlaku scr umum
7. Melaksanakan tugas kedinasan dg sebaik-
baiknya dan dg penuh pengabdian,
kesadaran, dan tanggung jawab
8. Bekerja dg jujur, tertib, cermat dan
bersemangat untuk kepentingan Negara
9. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan,
persatuan dan kesatuan Korps PNS
10. Sgr melaporkan kpd atasannya, apabila mengetahui
ada hal yg dpt membahayakan atau merugikan Neg /
Pemth, terutama dibid keamanan, keuangan dan
materiil
11. Mentaati ketentuan jam kerja
12. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yg baik
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik
Neg dg sebaik-baiknya
14. Memberikan pelayanan dg sebaikbaiknya kpd masy
menurut bid tugasnya masing-masing
15. Bertindak dan bersikap tegas, ttp adil dan bijaksana
thd bawahannya
16. Membimbing bawahannya dlm melaksanakan
tugasnya
17. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yg baik
thd bawahannya
18. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan
prestasi kerjanya
19. Memberikan kesempatan kpd bawahannya untuk
mengembangkan kariernya
20. Mentaati ketentuan Perat Per-UU ttg Perpajakan
21. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan
bertingkah laku sopan santun thd masy, sesama
PNS dan thd atasan
22. Hormat menhormati antara sesama WN yg
memeluk agama / kepercayaan thd Tuhan YME yg
berlainan
23. Menjadi teladan sbg WN yg baik dlm masy
24. Mentaati sgl Perat Per-UU dan Perat Kedinasan yg
berlaku
25. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yg
berwenang
26. Memperhatikan dan menyelesaikan dg sebaik-
baiknya setiap laporan yg diterima mengenai
pelanggaran disiplin

You might also like