Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
karena jeleknya komunikasi yang terjadi dengan pasien. Oleh karena itu
1
penggunaan bahasa, usia dan perkembangan klien (Mundakir, 2006:78).
di antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan
diperlukan adanya kemauan dan kesadaran diri yang tinggi dari perawat. Perawat
adanya rasa percaya klien terhadap perawat, klien merasa diperhatikan: diterima,
dibutuhkan klien harus jelas (kejelasan) klien merasa perawat dapat membantu
menunjukkan raut wajah yang tegang akan berdampak serius bagi klien. Klien
akan merasa tidak nyaman bahkan terancam dengan sikap perawat atau tenaga
kesehatan lainnya. Kondisi ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap proses
dan kondisi klien. Seorang perawat yang menyampaikan pesan dengan kata-kata
yang tidak dimengerti dan penyampaian yang terlalu cepat akan mempengaruhi
pasien yang dirawat inap dari bulan Januari sampai Juni tahun 2010 adalah 2990
baik kepada pasien saat pasien bertanya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
AA tahun 2010?
tahun 2010?
3
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
di RS AA tahun 2010.
AA tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Untuk RS AA
Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit mengenai pengetahuan dan
bekerja di RS AA.
melaksanakan penelitian.
Sebagai masukan dan perbandingan dalam penelitian yang sejenis, serta dapat
TINJAUAN PUSTAKA
mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan
menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
pengetahuan bisa saja salah, akan tetapi pengetahuan yang hakiki sejatinya
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2007:139).
5
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
sebelum orang mengadopsi perilaku di dalam diri orang tersebut terjadi proses
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini dimana
didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif (long lasting).
Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran
(Notoatmodjo, 2003:140-142):
Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
Memahami (comprehension)
Aplikasi (application)
Analisis (analysis)
organisasi tersebut.
Sintesis (synthesis)
7
Evaluasi (evaluation)
terhadap suatu materi atau objek penilaian berdasarkan suatu kriteria yang
telah ada.
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan yang diatur
individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya. Sikap itu
kurang baik secara konsekuen. Jadi sikap adalah suatu keadaan jiwa (netral)
terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb, salah seoarang ahli psikologi
sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak. Dan lebih dapat dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi
(Notoatmodjo, 2003:131).
Diagram dibawah ini lebih dapat menjelaskan uraian tersebut
Gambar 2.1
Diagram Sikap
2. Komponen Sikap
utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan
3. Tingkatan Sikap
Menerima (receiving)
9
Merespon (responding)
pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide
tersebut.
Menghargai (valuing)
masalah dengan orang lain adalah suatu indikasi sikap tingkatan ketiga.
Keterlibatan
mengambil inisiatif.
Respek
dengan respek (rasa hormat), sikap rasa hormat juga berarti: menjaga
jarak tertentu dengan pasien. Dari sikap kita, harus terlihat bahwa
Empaty
sebagaimana orang.
Kesungguhan
senyum dari perawat yang tulus, kerapian berbusana, sikap yang familiar
11
dan yang lebih penting lagi cara bicara (komunikasi), sehingga terkesan
berkepribadian
2003 : 2).
dan pikiran serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien,
oleh kualitas hubungan perawat dan klien, Bila perawat tidak memperhatikan
hal ini, hubungan perawat dan klien tersebut bukanlah hubungan yang
dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
publik. Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984),
dan Tappen (1995) dalam Purba (2003:2) ada tiga jenis komunikasi yaitu
a. Komunikasi Verbal
13
lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol yang
paru-paru anda”.
perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata. Kata serius
kata tidak jelas. Selaan perlu digunakan untuk menekankan pada hal
15
memikirkan apa yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya,
apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk
diulang.
akurat. Oleh karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan waktu
kebutuhan klien.
6) Humor
b. Komunikasi Tertulis
menyurat, pembuatan memo, laporan, iklan di surat kabar dan lain- lain.
Lengkap
Ringkas
Pertimbangan
Konkrit
Jelas
Sopan
Benar
operasi.
telah diarsipkan.
17
perintah, surat pengangkatan.
Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila telah dikirimkan
verbal dan non-verbal yang disampaikan klien mulai dan saat pengkajian
sampai evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non verbal
sebagai berikut:
1) Kinesik
2) Proksemik
3) Haptik
lagi jarak di antara dua orang waktu berkomunikasi. Atas dasar itu
maka ada ahli kumunikasi non verbal yang mengatakan haptik itu
19
seseorang.
4) Paralinguistik
5) Artifak
dapat menduga status sosial seseorang dan pakaian atau mobil yang
mereka gunakan. Makin mahal mobil yang mereka pakai, maka makin
dijadikan simbol dan suatu karya organisasi atau produk dan suatu
fisik tubuh dari lawan bicara anda. Kita sering menilai seseorang
mulai dari warna kulitnya, tipe tubuh (atletis, kurus, ceking, bungkuk,
gemuk, gendut, dan lain-lain). Tipe tubuh itu merupakan cap atau
warna yang kita berikan kepada orang itu. Salah satu keutamaan pesan
a. Ikhlas (Genuiness)
21
diterima dan pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan
b. Empati (Empathy)
berlebihan.
c. Hangat (Warmth)
a. Orientasi (Orientation)
pasien. Fase ini dicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu testing, building
b. Kerja (Working)
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan pada fase orientasi. Bekerja sama
c. Penyelesaian (Termination)
penilaian atas tujuan telah dicapai, agar tujuan yang tercapai adalah
61).
Nilai yaitu isi pesan yang disampaikan belum tentu dapat diterima oleh orang
lain.
Latar belakang sosial budaya yaitu perbedaan kelas contohnya seorang petani
dengan pengusaha.
Emosi yaitu orang yang dalam keadaan emosi tidak akan mampu
23
akan menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan keadaan dimana
komunikasi dilakukan.
Kondisi fisik keadaan fisik sehat atau sakit saat melakukan komunikasi.
Pra interaksi dimulai sebelum kontak pertama dengan klien. Pada tahap
Menjelaskan tujuan.
Menjelaskan kerahasiaan.
Tahap kerja
Tahap terminasi
mengakhiri tugas atau klien pulang. Pada tahap ini, kegiatan yang
25
B A B III
Kerangka Konsep
RS AA.
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
1. Pengetahuan perawat
2. Sikap
27
B A B IV
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Populasi
44). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang
Sampel
10). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian perawat pelaksana yang
dengan kriteria:
b. Besar sampel
Keterangan
N = besar populasi
n = besar sampel
29
64
64
64
64
11 +
+ 64(0,01)
1, 64
0,64
1 + 64(0,1)2
Dimana :
d = 10% (0,1)
n =
n =
n =
n =
n = 39 orang
masing kelas.
Keterangan:
Ruang Yaspis : x 11 = 7
Ruang Zamrut : x 15 = 9
Ruang ICU/ICCU : x 12 = 7.
C. Pengumpulan Data
Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dan
komunikasi terapeutik.
2. Cara pengukuran
31
dengan 52 pilihan jawaban benar dan 10 pernyataan tentang sikap dengan
skornya 4, ragu-ragu skornya 3, tidak setuju skornya 2 dan sangat tidak setuju
skornya 1.
D. Pengolahan Data
berikut:
bersifat kategori.
analisis.
E. Analisa Data
F. Penyajian Data
bentuk gambar sedemikian rupa dengan teks atau naskah untuk menjelaskan hasil
penelitian
G. Etika Penelitian
penelitian. Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
Confidentiality (kerahasiaan)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
33
DAFTAR PUSTAKA
Aziz. A. Alimul Hidayat, 2002. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Surabaya.
35
Liliweni, 2004. Komunikasi Antar Pribadi. Citra Aditya, Bandung.
__________, 2007. Promosi Kesehatan Masyarakat Dan Ilmu Perilaku, PT. Rineka
Cipta, EGC, Jakarta.
Stevens, P.J.M., dkk, 2000. Ilmu Keperawatan, Jilid 1, edisi.2. EGC, Jakarta.
Surjasumantri, J.S . 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Wasis, 2008. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. EGC. Jakarta.
Widayatun Tri Rusni, 1999. Ilmu Perilaku. Buku Pegangan mahasiswa Akademi
Keperawatan, Jakarta
.
37