Professional Documents
Culture Documents
Jenis Data
Ciri-Ciri Data
a. Berbentuk angka atau simbol angka, tidak berbentuk kalimat.
b. Tersusun teratur. Berurutan sesuai dengan aturan-aturan, kaidah-kaidah, hukum-
hukum, rumus-rumus, dalil-dalil tertentu.
c. Agregat. Seluruh kumpulan nilai-nilai pengukuran yang merupakan suatu
kesatuan dan setiap nilai pengukuran hanya mempunyai arti sebagai bagian dari
keseluruhan tersebut.
Klasifikasi Data
a. Data Diskrit (data anumeration) : kumpulan angka-angka yang tidak memiliki
desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya, diperoleh dari menghitung.
Tiap objek memiliki satu satuan yang utuh, yang tidak memungkinkan untuk
terjadinya secara sebagian.Misalnya : jumlah rumah 34 rumah, jumlah penduduk
3657 jiwa, jumlah mobil 29 mobil, jumlah meja 56 meja, dsb. Pada perhitungan
dimungkinkan ada desimal, namun kesimpulan akhir merupakan angka tanpa desimal.
Pembulatan selalu naik, berapapun angka di belakang koma.
Skala data
a. Skala nominal
Ciri : dibedakan.
Operasional matematis : = dan≠ .
Contoh :
–mata pencaharian (pedagang, petani, swasta, dll)
–suku bangsa (Sunda, Jawa, Madura, Batak, dll)
–Bahasa (Melayu, Jawa, Bugis, Minang, dll)
–jenis kelamin (laki-laki, wanita)
–jenis penyakit (ispa, diare, kulit, TB, dll)
b. Skala ordinal
Ciri ; dapat dibedakan, dapat diurutkan. •Operasional matematis : =,≠, >, dan <
Contoh :
–tingkat pendidikan(SD, SLTP, SLTA, PT),
–peringkat (I, II, III),
–mutu (baik, sedang, jelek),
–tingkatan (tinggi, sedang, rendah).
c. Skala interval
Ciri : dapat dibedakan, dapat diurutkan, interval yang sama tiap satuan alat ukur,
besarnya interval tidak menunjukkan arti yang sebenarnya, antara satuan alat ukur
yang satu dengan lainnya memiliki skala angka nol yang tidak sama.
Operasional matematis : =,≠, >, <, +, dan− .
Contoh : data temperatur (0C,0F,0R), tahun (th jawa, th masehi, th hijriah, th
cina), sikap (skala begardus, skala likert), IQ, konsentrasi (ph), umur (th).
d. Skala ratio
Ciri : dapat dibedakan, dapat diurutkan, memiliki interval yang sama tiap satuan
alat ukur, lebar interval tiap satuan alat ukur menunjukkan nilai yang sebenarnya
dan antara satuan alat ukur yang satu dengan lainnya memiliki skala angka nol
yang absolut.
Operasional matematis : =,≠, >, <, +,−, x, dan :
Contoh : data berat (kg, pound), data jarak (km, yard, mile, kaki), volume (m3,
liter, gallon), tinggi badan, luas (m2, hektar, ubin)
TUJUAN STATISTIK
Melihat perbedaan
Menafsirkan keadaan
Mengendalikan
B. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah mentabulasi data, menjumlahkan atau memilah-milah data
menjadi data yang siap di sajikan dan kemudian di analisis sesuai dengan kebutuhan.
C. Penyajian Data
1. Penyajian Data Acak
Data yang sudah diolah kemudian disajikan. Tujuan penyajian data adalah
agar para pengguna mudah dalam membaca data.
Ada 2 cara penyajian data :
a. Tabel
Bentuk baku tabel
Judul Tabel
Catatan kaki :
keterangan
sumber
Syarat sebuah tabel yaitu minimal terdapat :
1. Judul tabel
2. Judul baris dan atau judul kolom
3. Catatan kaki yang berisi sumber data dan atau keterangan
Sumber adalah dari mana data tersebut diperoleh
Keterangan adalah penjelasan singkat jika ada data yang ekstrim
b. Grafik
Ada beberapa macam grafik/diagram :
1. Diagram batang
2. Diagram Garis
3. Diagram Titik
Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilengkapi dengan distribusi yang lain
seperti :
1. Distribusi frekuensi kumulatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk
kumulatif dengan frekuensi klas sebelumnya
2. Distribusi frekuensi relatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk persentasi.
Tendensi Sentral
Salah satu tugas dari statistic adalah mencari suatu angka di sekitar mana nilai-nilai
dalam suatu distribusi memusat. Angka yang menjadi pusat suatu distribusi disebut
dengan tendensi pusat atau lazim juga disebut dengan tendensi sentral.
1. Mean
Mean atau yang lebih dikenal dengan rata-rata hitung, merupakan ukuran pusat data
yang paling sering digunakan, karena mudah dimengerti oleh siapa saja dan
perhitungannya pun mudah. Mean merupakan jumlah keseluruhan angka yang ada
dibagi dengan banyaknya angka tersebut (jumlah subyek). Mean disimbolkan dengan
⎯X (baca X-bar).
2. Median
3. Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dibandingkan dengan nilai lainya
dalam distribusi, dengan kata lain modus merupakan suatu nilai yang terdapat dalam
serangkaian data yang memiliki frekuensi tertinggi. Keunggulan yang dimiliki modus
adalah: (1) sama dengan median, dapat digunakan untuk data kualitatif maupun
kuantitatif, (2) tidak dipengaruhi oleh adanya angka-angka ekstrim pada data yang
tersedia, dan (3) dapat dihitung untuk data yang telah dikelompokkan dengan kelas
terbuka. Modus sering ditulis singkat atau disimbolkan dengan Mo. Sejumlah data
bisa tidak mempunyai modus, mempunyai satu modus (disebut Unimodal),
mempunyai dua modus (Bimodal), atau mempunyai lebih dari dua modus
(Multimodal)
Tempat kedudukan Mean, Median, dan Modus dalam satu distribusi sangat tergantung
kepada bentuk distribusinya.
Bila mean, median, dan modus bersekutu (M = Mdn = Mo). Hal ini dapat dimengerti,
sebab pada distribusi normal, mean membagi dua sama banyak frekuensi variabel di
atas dan dibawahnya. Dengan demikian, mean ini mempunyai fungsi seperti median.
Oleh karena yang menjadi mode dalam distrubusi normal adalah nilai yang ada pada
mean, maka dengan sendirinya mode itu bersekutu dengan mean.
Variabilitas
Variabilitas lazim juga disebut dengan dispersi. Variabilitas didefinisikan sebagai derajat
penyebaran nilai-nilai variabel dari suatu tendensi sentral dalam suatu distribusi.
Selanjutnya untuk mencari variabilitas dari suatu distribusi dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yakni: range, mean deviasi, dan standard deviasi.
1. Range
Range atau jangkauan adalah merupakan pengukuran yang paling sederhana, dan
didefinisikan sebagai jarak antara nilai yang tertinggi dengan nilai yang terendah.
Dengan kata lain bahwa range adalah merupakan beda antara skor data terbesar dan
skor data terkecil. Range sebagai pengukuran variabilitas memiliki beberapa
kelemahan yaitu (a) tidak dapat menunjukkan suatu bentuk distribusi, (b) sangat
tergantung kepada dua nilai ekstrim, dan (c) tidak memenuhi definisi variabilitas. Ada
tiga macam range :
a. Range 10 – 90, adalah range antara persentil yang ke 25 dengan persentil yang ke
-90. Dengan range 10 – 90 ini, distribusi dipotong 20 per sen masing-masing 10
per sen pada tiap-tiap ujungnya.
b. Range Antar Kuartil (range 25 – 75), adalah range adalah range antara persentil
yang ke 25 dengan persentil yang ke -75. Dengan range 25 – 75 ini, distribusi
dipotong 50 persen masing-masing 25 per sen pada tiap-tiap ujungnya.
2. Mean Deviasi
Mean Deviasi atau Average Deviation atau Deviasi Mean dari deviasi nilai-nilai dari
Mean dalam suatu distribusi, diambil nilainya yang absolut. Dalam hal ini, deviasi
absolut adalah nilai-nilai yang positif.
3. Standar Deviasi
Standar deviasi disimbolkan dengan SD, adalah suatu statistik yang digunakan untuk
menggambarkan variabilitas dalam suatu distribusi maupun variabilitas beberapa
distribusi. Besarnya standard deviasi dihitung dari "akar dari jumlah deviasi kuadrat
dibagi banyaknya individu" dalam distribusi.
populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan
menjadi objek inferensi,
Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan
terjadinya suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai
nilai probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah
terjadi[1]. Misalnya matahari yang masih terbit di timur sampai sekarang. Sedangkan
suatu kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0 adalah kejadian yang mustahil
atau tidak mungkin terjadi. Misalnya seekor kambing melahirkan seekor sapi.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu
pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.
Referensi
Lindley, D. Making Decisions. John Wiley. Second Edition 1985. ISBN 0-471-90808-8