Professional Documents
Culture Documents
BESARAN VEKTOR
BESARAN VEKTOR
Skalar dan Vektor
Skalar dan Vektor
• Besaran
Besaran skalar : dinyatakan dengan nilai
skalar : dinyatakan dengan nilai
dan satuan, contoh m = 2 kg
• Operasi matematis untuk skalar :
Operasi matematis untuk skalar :
2 kg + 3 kg = 5 kg
• Besaran vektor : memiliki besar (nilai) dan
arah, contoh : pesawat terbang bergerak
dengan kecepatan : 250 km/jam ke arah
barat
Penulisan vektor
Penulisan vektor
• dengan huruf tebal : A, B
dengan huruf tebal : A B
• dengan gambar panah di atasnya: A , B
• beberapa besaran vektor :
b b b k
– perpindahan, posisi
– kecepatan
– gaya
– percepatan
– momentum
Sistem koordinat
Sistem koordinat
Untuk menyatakan posisi dalam bidang/ruang harus
dit t k titik
ditentukan titik acuannya.
Contohnya setiap titik pada koordinat kartesian (sumbu
koordinat tegak lurus) dinyatakan relatif terhadap acuan
yaitu pusat koordinat, titik (0,0).
Titik‐titik koordinat pada sistem koordinat dapat juga
ditransformasikan ke dalam sistem koordinat kutub (polar)
dengan aturan transformasi :
x r cos
y r sin
dan dari trigonometri diperoleh persamaan :
y
tan
x
r 2 x 2 y2
Mengukur sudut
Mengukur sudut
dimulai dari sumbu‐x positif, diputar bernilai positif
berlawanan arah jarum jam
dimulai dari sumbu‐x positif,
jika diputar searah jarum jam,
sudut bernilai negatif
Vektor perpindahan
Vektor perpindahan
Sebuah partikel bergerak dari titik A ke titik B melewati lintasan
bebas (berwarna merah) Vektor perpindahan partikel dinyatakan
bebas (berwarna merah). Vektor perpindahan partikel dinyatakan
dengan anak panah (berwarna hitam) yang menghubungkan titik A
dan titik B, dengan pangkal anak panah berada di titik A, dan
kepalanya berada di titik B.
p y
Jadi vektor digambarkan dengan anak
panah. Pangkal dan kepala anak panah
p g p p
bebas di mana saja, bisa digeser‐geserkan.
Jika dua anak panah panjangnya sama, dan
arahnya sama (sejajar), maka kedua vektor
itu identik (sama)
itu identik (sama).
vektor‐vektor yang sama
Menjumlahkan dua vektor
Letakkan pangkal vektor kedua (B) di
kepala vektor pertama (A), kemudian
tarik anak panah dari pangkal vektor
pertama ke kepala vektor kedua. Vektor
yang terbentuk adalah jumlahan dari
vektor A dan vektor B
vektor A dan vektor B
Contoh
Sifat komutatif : A + B = B + A
Sifat komutatif : A + B B+A
Sifat asosiatif : A+(B+C) = (A+B)+C
Sifat asosiatif : A+(B+C)
Penjumlahan vektor dengan menggunakan
gambar berguna untuk pemahaman konsep
gambar berguna untuk pemahaman konsep.
Untuk menghitung hasil penjumlahan vektor
memerlukan rumus‐rumus trigonometri.
Contoh
Sebuah mobil menempuh 20,0 km ke arah utara
kemudian 35,0 km pada arah 60,0° arah barat
terhadap utara seperti ditunjukkan pada gambar.
Tentukan besar dan arah perpindahan mobil
k b d h d h bl
terhadap titik awalnya.
dengan cara aljabar
g j
Hukum kosinus untuk segitiga :
Pengurangan vektor
Pengurangan vektor
C = A – B = A + ( ‐ B)
‐ B adalah kebalikan dari vektor B, artinya vektor yang
arahnya dibalik (besarnya tetap).
C = A B
C = A – B C = B + A
C = – B+A
Komponen vektor
Sembarang vektor pada bidang‐xy dapat digambarkan
sebagai jumlahan dua vektor yang masing‐masing
sejajar dengan sumbu‐sumbu koordinat.
j j d b b k di t
Misalkan vektor A, dapat dituliskan : A = Ax + Ay
Panjang (besar) masing‐masing
vektor Ax dan A
vektor A dan Ay diperoleh dari
diperoleh dari
hubungan :
Ax A cos
A y A sin
hubungan yang lain adalah
A Ax2 A y2
1 Ay
tan
A
x
Komponen vektor
Komponen vektor
Contoh
Dari gambar terlihat bahwa :
Bx = − 10
By = 6
Besar vektor
10
2
B= Bx 2 B y 2 62 11, 7
A h kt
Arah vektor
By 1 6 diukur dari sumbu‐x
tan
1
tan 10 31
Bx negatif searah jarum jam
Carilah sudut arah vektor
(di k d i b positif)
(diukur dari sumbu‐x i if)
Menghitung komponen vektor jika
b d h dik h i
besar dan arah diketahui
Sudut diukur dari sumbu‐x positif berlawanan
Sudut diukur dari sumbu x positif berlawanan
dengan arah jarum jam
• A = 15 cm , = 68°
• B = 40 m, = 120°
• C = 60 km/jam , = 225°
• D = 2 m/s2 , = 300°
Gambarkan vektor‐vektor di atas
tanda untuk Ax dan Ay
Vektor satuan
Vektor satuan
Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya satu dan
arahnya sejajar dengan sumbu koordinat Fungsinya
arahnya sejajar dengan sumbu koordinat. Fungsinya
hanyalah untuk menyatakan arah dari suatu vektor.
A Ax iˆ A y ˆj
Vektor posisi : r
Vektor posisi : r
r xiˆ yˆj
r xiˆ yˆj zkˆ
Komponen vektor 3‐dimensi
Komponen vektor 3 dimensi
sumbu‐sumbu
sumbu sumbu
koordinat :
• saling
saling tegak lurus
tegak lurus
• mana sumbu‐x, mana sumbu‐y,
dan mana sumbu‐z ?
Vektor 3‐dimensi
Vektor 3 dimensi
A A x A y A z Ax iˆ Ay ˆj Azkˆ
= sudut antara A
dengan sumbu x
dengan sumbu‐x
positif
= sudut antara A
dengan sumbu‐y
positif
= sudut antara A
dengan sumbu‐z
positif
Penjumlahan vektor menggunakan
kkomponen vektor
k
R Rx iˆ Ry ˆj
RAB
R Ax iˆ A y ˆj Bx iˆ B y ˆj
R Ax Bx iˆ A y B y ˆj
Rx Ax Bx
Ry A y B y
Contoh
Jumlahkan kedua vektor berikut.
penyelesaian
Contoh
Sebuah partikel melakukan perpindahan berturut‐turut yang
dinyatakan dengan vektor‐vektor :
Tentukanlah komponen‐komponen dan besar vektor resultannya.
penyelesaian
Soal‐soal latihan
1
2
4
Perkalian Vektor
Perkalian Vektor
• perkalian vektor dengan skalar :
perkalian vektor dengan skalar :
F = ma (gaya = massa × percepatan)
• perkalian
perkalian vektor dengan vektor yang
vektor dengan vektor yang
menghasilkan skalar
W = F•S (usaha = gaya • perpindahan)
W F S ( h i d h )
• perkalian vektor dengan vektor yang
menghasilkan vektor
= F × l (torka = gaya × lengan gaya)
Perkalian skalar dengan vektor
Perkalian skalar dengan vektor
• hasil
hasil perkalian skalar dengan vektor tidak
perkalian skalar dengan vektor tidak
mengubah arah vektor, hanya mengubah
besar (panjang) vektor
(panjang) vektor
A 10iˆ 5ˆj
2 A 2 10iˆ 5ˆj
2 10 iˆ 2 5 ˆj
A = A 102 52 11,18
2 A = 2 A 202 102 22, 36
Perkalian TITIK (•))
Perkalian TITIK (
• perkalian
perkalian titik antara dua vektor
titik antara dua vektor
menghasilkan besaran SKALAR
adalah sudut antara vektor
A dan B, dipilih yang terkecil
(antara 0° sampai 180
(antara 0 sampai 180°))
A B AB cos
Perkalian skalar
Perkalian skalar
A B BA cos
Sifat‐sifat perkalian skalar
d i k
dari vektor satuan
iˆ iˆ 1 iˆ ˆj 0
ˆj ˆj 1 ˆj kˆ 0
kˆ kˆ 1 kˆ iˆ 0
A B Ax iˆ Ay ˆj Azkˆ Bx iˆ By ˆj Bzkˆ
Ax Bx Ay By Az Bz
Perkalian SILANG (×)
Perkalian SILANG (×)
• perkalian
perkalian silang menghasilkan vektor
silang menghasilkan vektor
• arah vektor hasil perkalian tegak lurus
terhadap vektor yang dikalikan
terhadap vektor yang dikalikan
adalah sudut antara vektor
A dan B, dipilih yang terkecil
(antara 0° sampai 180°)
Perkalian silang
Perkalian silang
C1 Ay Bz iˆ Az Bx ˆj Ax By kˆ
C2 By Az iˆ Bz Ax ˆj Bx Ay kˆ
C C1 C2
Ay Bz Az By iˆ Az Bx Ax Bz ˆj Ax By Ay Bx kˆ
Besar vektor hasil perkalian silang
Besar vektor hasil perkalian silang
C A B A B sin AB sin