Professional Documents
Culture Documents
Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat
belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari
serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas
seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah
diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan
pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan
kepentingan organisasi secara lebih baik Kegiatan outbound berawal dari sebuah
pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa
senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar menggali dan mengembangkan
potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu,
bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak.
Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang
anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan
mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup
kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun
orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain dijadikan
sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan di ruangan
terbuka atau tertutup.
Tujuan outbound secara umum untuk menumbuhkan rasa percaya dalam diri guna
memberikan proses terapi diri (mereka yang berkelainan) dalam berkomunikasi, dan
menimbulkan adanya saling pengertian, sehingga terciptanya saling percaya antar
sesama. Ancok pun menegaskan dalam bukunya Outbound Management Training (2003:
3) bahwa:
Metode pelatihan di alam terbuka juga digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan
(lihat Gass, 1993). pelatihan ini digunakan untuk meningkatkan konsep diri anak-anak
yang nakal, anak pencandu narkotika, dan kesulitan di dalam hubungan sosial. Metode
yang sama juga digunakan untuk memperkuat hubungan keluarga ber-masalah dalam
program family therapy (terapi keluarga). Afiatin (2003) dalam penelitian disertasinya
telah menggunakan pelatihan outbound untuk penangkalan pengguna obat terlarang
(narkoba). Dalam penelitiannya Afiatin menemukan bahwa penggunaan metode
outbound mampu meningkatkan ketahanan terhadap godaan untuk menggunakan
narkoba. Selain itu dilaporkan pula oleh Afiatin, penelitian yang dilakukan oleh Johnson
dan Johnson bahwa kegiatan di dalam outbound training dapat meningkatkan perasaan
hidup bermasyarakat (sense of community) diantara para peserta latihan.
Tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk Karakter Siswa
melalui Kegiatan Outbound (2006: 42) adalah untuk:
10) menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa sekolah
dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup;
12) menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan.
Manfaat psikologis
Pelaksanaan outbound selalu dilaksanakan dengan aktifitas petualangan di alam terbuka,
maka ciri utamanya : adanya resiko yang nyata dalam kegiatan, tantangan yang ada
bukan merupakan aktifitas yang dilakukan oleh orang umum, dan kegiatan outbound
mengandung ketidakpastian yang tinggi.
Pengalaman diatas akan terekam dan teringat dipikirannya dalam rentang waktu yang
lama dan berdampak positif secara psikologis, antara lain :
• Menumbuhkan rasa percaya diri
• Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri
• Meningkatkan harga diri (Self efficacy)
• Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru
• Meningkatkan keberanian untuk menguji kemampuan diri
• Memberikan sensasi positif saat mencoba hal baru
Manfaat sosiologis
Pelaksanaan outbound selalu melibatkan beberapa orang atau kelompok. Sehingga ada
pengalaman berinteraksi dengan orang lain dalam menghadapi tantangan yang sama,
pengalaman itu antara lain:
• Pengalaman dibantu teman saat dalam kesulitan
• Pengalaman berkomunikasi dengan teman baru
• Pengalaman saat harus berbagi dengan teman lain
• Pengalaman harus bekerja secara kelompok
• Pengalaman saat mendapat apresiasi positif dari teman
• Pengalaman saat mendapat dukungan dari teman
• Pengalaman saat mendapat masukan dari teman
Manfaat edukasional
Pelaksanaan outbound yang bebasis alam akan dijadikan media implementasi
pengetahuan teori yang di dapat peserta outbound, sehingga timbul pengalaman :
• Pengalaman menjaga kebersihan lingkungan bermain
• Pengalaman menanam pohon untuk menjaga kelestarian
• Pengalaman menyelesaikan masalah dalam permainan
• Pengalaman diskusi tentang perjalanan kegiatan outbound
• Pengalaman membuat perencanaan sebelum kegiatan
• Pengalaman presentasi akhir tentang hasil kegiatan
• Pengalaman refleksi tentang permainan
Manfaat phisikal
Pelakasanaan kegiatan diluar ruang dapat dipastikan memerlukan aktifitas fisik yang
lebih besar, sehingga memberikan rangsangan pembelajaran yang lebih optimal :
• Pengalaman menyelesaikan tantangan permainan tali
• Pengalaman menyelesaikan trekking
• Pengalaman menjaga kebugaran tubuh
• Pengalaman mengelola kelelahan tubuh
Dari pengalaman diatas, peserta diharapkan akan mendapatkan manfaat dan hasil positif
dari kegiatan outbound, antara lain :
• Meningkatkan kesegaran jasmani
• Mengembangkan ketrampilan organ tubuh
• Mengembangkan kekuatan tubuh
• Melatih kemampuan koordinasi gerak tubuh
• Memberikan porsi latihan tambahan
• Mengembangkan keseimbangan tubuh
Manfaat spiritual
Manusia diciptakan Tuhan dilengkapi dengan Akal, Hati dan Nafsu. Akal, adalah materi
organik yang berdaya logis. Materi bekerja untuk memilih, menganalisa, membandingkan
informasi dari obyek nyata, kejadian, dan lain-lain. Secara umum fungsi dari akal adalah :
• Menggali pengetahuan dengan nalar
• Menyimpan pengetahuan
• Menyimpulkan hal yang belum diketahui dengan pengetahuannya
• Menggabungkan berbagai informasi menjadi informasi baru
Hati, merupakan materi organik yang berdaya emosi, materi ini bekerja meneruskan
suara yang berasal dari ruh, berpihak pada hal yang baik dan memutuskan untuk
berprilaku. Fungsi hati :
• Menggali pengetahuan dengan daya cita rasa
• Menjadi pusat kesadaran moral
• Menjadi pusat kesabaran
• Menjadi pusat kekuatan dari Tuhan
Nafsu, komponen yang ada dalam diri manusia yang memiliki kekuatan untuk
mendorong melakukan sesuatu atau tidak. Karena itu manusia selalu dalam pengaruh dan
dorongan untuk melakukan sesuatu atau dorongan untuk menghindari sesuatu. Contoh
dorongan untuk melakukan sesuatu :
• Menjadi seorang yang berprestasi
• Menjadi seorang ketua
• Menjadi seorang yang terbaik
Kaitannya dengan aktifitas outbound, ketiga materi (akal, hati dan nafsu) mempunyai
peran berupa pengalaman :
• Muncul pengetahuan baru, pemahaman baru, ide atau inspirasi baru, dari hasil kerja
akal. Contoh : Pemahaman tentang kenapa alam diciptakan untuk manusia ?
• Munculnya rasa keberanian, ketakutan, kasih sayang, kebencian, kegembiraan, contoh :
Tumbuhnya rasa cinta dan peduli dengan alam sekitar
• Munculnya keinginan untuk berperan dalam menjaga kelestarian alam
• Munculnya keinginan untuk berperan mengurangi polusi yang merusak kelestarian alam
sekitar
Dari pengalaman diatas, peserta diharapkan akan mendapatkan manfaat secara spiritual
dari hasil positif mengikuti kegiatan outbound, antara lain :
• Meningkatkan keinginan selalu berbuat sebaik mungkin pada diri sendiri maupun orang
lain
• Meningkatkan sikap berani, tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap
masalah yang ada
• Selalu mempunyai kesadaran bahwa apapun kesuksesan yang didapatnya selalu karena
atas keterlibatan dan kemurahan Tuhan
Pelatihan Outdoor pertama ini dilaksanakan selama 28 hari di tahun 1942, untuk para
pelaut muda. Dan akhirnya kegiatan ini memberikan inspirasi lembaga pelatihan se
dunia, untuk menyelenggarakan kegiatan pengembangan SDM yang kemudian
pendekatan ini dikenal dengan “OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING”.
Keunggulan Outbound.
Aktifitas outbound sebagai model pengembangan SDM, mempunyai kelebihan berikut :
1. Tantangan nyata.
Dengan tantangan nyata maka resiko yang dihadapi juga nyata. Sehingga peserta akan
termotivasi untuk menjalankan aktifitas dengan serius dan melibatkan seluruh potensi
pikiran, perasaan dan tindakan,
Outbound, merupakan aktifitas yang bernuansa petualangan yang tidak biasa dilakukan.
Karena merupakan pengalaman baru maka dampak aktifitas itu akan teringat lama.
3. Berbagi pengalaman.
Outbound dikemas dalam bentuk permainan, sehingga tidak terkesan belajar formal.
Peserta tidak belajar dari trainer, tetapi belajar dari pengalaman sendiri & orang lain.
Manfaat Outbound
Pelaksanaan outbound secara umum akan bermanfaat sebagai berikut :
Kegiatan outbound bisa mengungkap problem sikap dan perilaku individu maupun
kelompok. Pengungkapan ini akan membangun kesadaran baru sekaligus upaya
perbaikan.
Penyelenggara Outbound.
….. adalah lembaga pengembangan sikap dan perilaku yang memberikan layanan
pelatihan dan pengembangan SDM. Didukung sarana dan kemampuan skill
penyelenggaraan pelatihan, lembaga ini menghadirkan program yang berbasis aktivitas
outbound. Dalam pelaksanaannya, program bisa dilaksanakan secara penuh diluar ruang
maupun kombinasi antara kegiatan diluar ruang maupun didalam ruang.
Aktivitas Outbound.
§ Rope course : yaitu kegiatan petualangan di pegunungan atau hutan untuk menguji
keberanian menghadapi tantangan secara individual (High Rope) maupun tantangan
secara kelompok (low rope). Dalam kegiatan ini media utama yang digunakan adalah tali
temali yang dibentangkan antar pohon atau dipegang peserta lain.
§ Trekking : kegiatan di pegunungan atau hutan seperti hiking namun lebih memerlukan
kesiapan mental untuk pantang menyerah, karena tantangan trekking adalah perjalanan
panjang yang memerlukan ketangguhan fisik dan mental.
§ Building Raft : kegiatan petualangan di air (pantai, danau atau sungai) yang dalam
penyelesaian tantangan memerlukan kerjasama tim yang padu.
§ Fun Outdoor activity : kegiatan petualangan di air atau hutan yang bernuansa rekreasi
untuk mengenal alam lebih dekat dan berolah raga melepaskan dari kerutinan aktivitas
sehari-hari.
1. Briefing.
Pada sesi ini dijelaskan hal penting yang mencakup : tantangan yang akan dihadapi,
konsekuensi riil yang ada meliputi resiko dan ketidak-pastian, proses belajar yang terjadi
dengan melibatkan pikiran, perasaan dan fisik.
2. Outbound Activities.
Dalam sesi ini, peserta akan menjalankan sebuah rangkaian skenario Outbound dengan
dipandu fasilitator.
3. de-Briefing.
Merupakan sesi untuk mengambil pelajaran dari pengalaman yang telah dilalui. Yaitu
dengan cara refleksi dan mengaitkan pengalaman itu dengan aktifitas keseharian
(ditempat kerja).
4. Tindak lanjut
Tujuan akhir dari setiap aktifitas pengembangan adalah tumbuhnya kesadaran dan
tanggung jawab terhadap peran individu dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu
sebagai tindak lanjut dari hasil de-briefing maka setiap peserta diajak untuk membuat
rencana tindak lanjut.
Program pelatihan dan pengembangan yang dilakukan di luar ruangan atau biasa disebut
outbound, hanya akan efektif apabila dilaksanakan dengan baik. Outdoor training bisa
menjadi bahan yang ampuh untuk pengembangan SDM, asalkan dikerjakan dengan
benar, yakni berisi rangkaian program-program yang bagus.
Untuk itu, sebelum melakukan kegiatan outbound, terlebih dahulu harus dirancang dan
dipersiapkan dengan baik segala macam hal yang dapat menunjang keberhasilan tersebut.
Secara umum ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menuju kegiatan outbound
yang efektif sesuai dengan yang diharapkan.
1. Menetapkan target/tujuan
Untuk apa kegiatan outbound dilaksanakan? Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan dan
target yang ingin dicapai. Untuk mengasah kebersamaan (team building)? Memompa
semangat berprestasi (achievment motivation)? Kepemimpinan (leadership)? Atau untuk
tujuan yang lain??
Penetapan tujuan dan target ini penting untuk mendesain setting kegiatan yang akan
dilaksanakan, meliputi pemilihan lokasi, merumuskan materi, dan jenis-jenis materi yang
dilaksanakan dalam outbound tersebut.
Setelah tujuan atau target kegiatan telah ditentukan, maka setelah itu adalah menentukan
tempat/lokasi kegiatan outbound. Adakalanya kegiatan outbound dilakukan hanya
sebagai pelengkap atau variasi dari kegiatan dalam ruangan (indoor). Bila itu yang
terjadi, maka pilihlah gedung atau aula yang memiliki halaman yang luas, atau dekat
tanah lapang yang bisa dijadikan arena outbound atau permainan games.
Agar kegiatan outbound berjalan dengan baik, segala keperluan menyangkut peralatan
yang dibutuhkan harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Untuk kegiatan fun outbound
biasanya tidak memerlukan peralatan-peralatan yang rumit.
Tim instruktur bisa jadi merupakan kunci keberhasilan kegiatan outbound training. Entah
itu real outbound (high maupun middle impact) maupun hanya bersifat fun games.
Instruktur harus orang yang berpengalaman di bidangnya, terutama outbound yang
beresiko tinggi, sehingga outbound bisa menjadi aman dan nyaman. Syarat-syarat
menjadi tim instruktur silahkan klik disini.