Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
orang lain, manusia membutuhkan alat , sarana , atau media yaitu bahasa.
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar baik secara
kesastraan.
2
hadirnya orang kedua sebagai pemerhati atau penyimak. Oleh sebab itu
pembelajaran bahasa aspek berbicara tanpa ada kendala. Sebagai guru kelas 1
berbicara dengan kompetensi menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri
adalah siswa belum terampil berbicara untuk menjelaskan isi gambar tunggal
atau gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti. Dari 36
siswa kelas 1 , hanya 6 siswa yang berani dan mampu menceritakan isi
2. Identifikasi Masalah
tunggal dan gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti,
suasana kelas nampak pasif. Ketika diadakan evaluasi yang berupa tes
hanya ada 6 orang dari 36 siswa yang berani dan mampu menceritakan
Dalam hal ini peneliti mengajak teman sejawat untuk berdiskusi guna
isi gambar.
c. Siswa pasif.
3. Analisis Masalah
kompetensi menjelaskan isi gambar tunggal dan gambar seri dengan bahasa
belum berhasil.
meliputi :
berbicara?
berbicara ?
berbicara siswa ?
5
yaitu :
buku siswa.
berlatih berbicara.
berbicara siswa.
menceritakan / menjelaskan isi gambar tunggal dan seri dengan bahasa yang
mudah dimengerti terkait juga dengan kreativitas siswa. Guru harus mampu
dapat tercapai secara optimal. Adapun ciri – ciri orang yang kreatif menurut
b. Mempunyai inisiatif.
i. Penuh semangat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa :
mengungkapkan pendapat.
kelompok.
2. Bagi Guru :
mendukung.
9
3. Bagi Sekolah :
sekolah.
sekolah.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
10
Bahasa bukan hal yang sulit dipelajari, karena sejak kecil anak sudah terbiasa
mengungkapkan isi hatinya dengan bahasa yang runtut , kosakata yang luas,
bahasa yang dirasa sulit oleh siswa sehingga bahasa Indonesia yang mulanya
yaitu :
pembelajaran.
yang ketika masuk kelas satu masih butuh penyesuaian yang cukup
siswa.
Berikut ini peneliti akan memaparkan upaya - upaya yang telah ditempuh
pembelajaran berhasil dicapai. Adapun hal – hal yang akan dikupas tentang :
berikut:
2. Metode Latihan
13
Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) hal yang sangat penting untuk dilakukan
adalah banyaknya latihan . Latihan yang terus menerus secara tidak langsung
berikut :
polanya.
menulis.
f. Dalam belajar bahasa siswa haruslah mulai dengan pola – pola bahasa
maka bila seorang guru menggali kemampuan siswa untuk berbicara untuk
dihindarkan .
belajar harus selalu dihidupkan oleh guru agar pembelajaran bahasa Indonesia
3. Motivasi Belajar
dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai suatu
istilah yang sifatnya luas yang digunakan dalam psikologi yang meliputi
mencapai tujuan. Di dalam diri seseorang ada dua motivasi yaitu motivasi
primer dan motivasi sekunder. Motivasi primer adalah motivasi bawaan tidak
dipelajari . Motivasi ini timbul akibat proses kimiawi fisiologik yang terdapat
pada setiap orang . Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperoleh dari
b. Kemampun belajar
16
c. Kondisi siswa
d. Kondisi lingkungan
pembelajaran.
metode yang sesuai dengan aspek yang menjadi bahasan. Salah satu metode yang
menjelaskan isi gambar adalah metode kerja kelompok. Menurut Prasetyo ( 2003 )
metode kerja kelompok adalah suatu metode dimana siswa di dalam kelas
Menurut R.L. Gilstrap dan WR Martin ( Prasetyo 2003 ) kerja kelompok sebagai
kegiatan kelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil yang diorganisir untuk
kepentingan belajar. Menurut Ulin Bukit Karo Karo ( Prasetyo , 2003 ) metode
17
kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru
belajarnya rendah.
kemampuannya.
cara penuh dalam proses pembelajaran, bahwa belajar harus memiliki makna bagi
peserta didik. Pengorganisasian bahan dan ide baru harus dalam kerangka
18
memberi makna kepada peserta didik. Di lain pihak belajar yang optimal akan
terjadi manakala peserta didik berpartisipasi penuh serta memiliki tanggung jawab
dalam bekerja.
5. Strategi Pembelajaran
adalah pola umum perbuatan guru mengajar di dalam perwujudan proses belajar
mengajar yang dipilih guru yang memberi kemudahan siswa untuk dapat
pembelajaran bahasa lisan atau berbicara agar mencapai sasarannya dilandasi oleh
prinsip :
diri yang kuat sehingga kerjanya di dalam kelas lebih meyakinkan. Guru seperti
ini akan mampu membangun suasana belajar yang baik dan dapat memusatkan
perhatian siswa pada materi pelajaran sehingga hasil belajar yang dicapai siswa
kelompok.
yang rumit.
tunggal dan gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti adalah
yang logis.
tersebut.
BAB III
A.Subyek Penelitian
21
1. Lokasi
dengan kompetensi dasar menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri
2.Waktu
3. Karakteristik Siswa
jalur utama – Yogyakarta dan berada dekat jalur utama – Solo. Kawasan ini
demikian latar belakang siswa amat beragam. Bagi siswa yang orang tuanya
menjadi buruh pabrik , perhatian orang tua kepada anak, terutama dalam belajar
boleh dikata kurang karena mereka berangkat kerja pagi dan pulang sampai rumah
sudah malam , apalagi kalau mereka harus lembur. Kondisi ini cukup menjadi
22
kendala bagi guru , karena ada anak yang benar – benar diperhatikan oleh orang
tuanya , sementara yang kurang mendapat perhatian dari orang tua juga cukup
banyak, sehingga nampak sekali kesenjangannya baik dari segi fasilitas belajar ,
1. Pelaksanaan Siklus 1
a. Perencanaan
masalah tersebut.
23
terlampir ).
perbaikan pembelajaran.
perbaikan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
hari Senin, 21 Januari 2008 jam pelajaran 1 – 2 , yaitu pukul 07.00 – 08.10.
Adapun rekan sejawat yang menjadi pengamat adalah ........................ , rekan guru
24
bertanya jawab tentang isi lagu dan kegiatan siswa di pagi hari
Indonesia .
b. Pengamatan
pembelajaran .
d. Refleksi
refleksi ini peneliti berdiskusi dengan teman sejawat sebagai pengamat dan
pembelajaran.
2. Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
meningkat.
siklus II.
b. Pelaksanaan
Sakit”.
tersebut.
29
gambar seri.
menerus.
c. Pengamatan
siklus II dan mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran. Dari
diskusi kelompok.
30
5) Guru telah memberi motivasi pada siswa agar berani maju untuk
terbantu.
d. Refleksi
refleksi bagi peneliti. Dari hasil diskusi diperoleh refleksi sebagai berikut :
siklus II.
31
Dilihat dari hasil evaluasi belajar yang diperoleh siswa pada siklus II,
kompetensi menjelaskan isi gambar tunggal dan gambar seri dengan bahasa yang
BAB IV
melakukan perbaikan sebanyak dua siklus. Pencapaian hasil pada setiap siklus
mencakup dua hal yaitu perbaikan kualitas pembelajaran yang dapat dilihat dari
lembar observasi dan hasil belajar siswa pada hasil tes formatif.
33
hakekatnya sama yaitu penggunaan metode kerja kelompok dan latihan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek
berbicara dengan kompetensi menjelaskan isi gambar tunggal dan gambar seri
Pada setiap siklus disajikan data hasil observasi yang dilakukan oleh
digunakan tes formatif untuk masing – masing siklus . Deskripsi pelaksanaan tiap
– tiap aktivitas perbaikan pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada siklus I
1. Siklus I
sebagai berikut :
lajaran :
pembelajaran
dalam skala 1 – 5 dapat diketahui nilai rata – ratanya adalah 3,0. Prestasi belajar
siswa dalam tes formatif tergolong sedang dengan nilai rata –rata 71,94 dalam
skala 10 -100. Nilai terendah 10 dan tertinggi 100. Ketuntasan belajar 80,5 %.
a. Pengolahan Data
35
bertanya jawab tentang isi lagu dan kegiatan siswa di pagi hari
Hasil perbaikan pembelajaran pada siklus satu dapat diketahui dari hasil
observasi pengamat yang datanya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
36
1 2 3 4 5
1. Guru menyampaikan tujuan √
pembelajaran
Jumlah 2 3 2
Nilai rata -rata 3,0
Keterangan :
tunggal dan gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti di
X F fX
100 4 400
90 9 810
80 7 560
70 7 490
60 4 240
50 1 50
40 - -
30 - -
20 _ _
10 4 40
50 2 100
45 1 45
40 1 40
Jumlah 36 2590
Rata - rata 71,94
Keterangan :
X = Nilai
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata – rata hasil tes formatif adalah 71,94.
b. Deskripsi Temuan
3. Pemberian Latihan
berbicara.
4. Pemberian Motivasi
Guru kurang dapat memberi motivasi bagi siswa untuk berani maju
5. Pelaksanaan pembelajaran
direncanakan.
Pada akhir pembelajaran guru memberikan tes formatif bagi siswa dan dari
hasil tes tersebut diketahui nilai rata – rata kelasnya adalah 71,94. Hasil yang
diraih siswa dalam perbaikan pembelajaran pada siklus I ini memang lebih baik
begitu memuaskan karena masih ada 7 anak yang belum tuntas karena nilainya
2. Siklus II
yang telah direncanakan sudah direalisasi dengan baik. Hasil observasi perbaikan
pembelajaran siklus II 4,14 pada skala 1- 5 dan prestasi belajar siswa pada tes
siklus II.
3) Guru dapat memberi motivasi pada siswa agar berani dan mampu
yang positif ini memberi motivasi pada siswa tersebut dan yang
guru.
a. Pengolahan Data
tersebut.
gambar seri.
menerus.
Jumlah 6 1
Nilai rata -rata 4,14
Keterangan :
Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui tes formatif dapat dilihat pada
X F fX
100 8 800
90 12 1080
80 10 800
44
70 2 140
60 4 240
50 - -
40 - -
30 - -
20 - -
10 - -
Jumlah 36 3060
Rata - rata 85,0
Keterangan :
X = Nilai
5
4.14
4
3 Siklus I
3
Siklus II
2
1
0
Siklus I Siklus II
Gambar1
Grafik hasil nilai observasi pembelajaran Bahasa Indonesia siklus I dan siklus II
45
100 85.00
71.94 Pra Siklus
80
53.88 Siklus I
60
Siklus II
40
20
0
Pra Siklus
Siklus I Siklus II
Gambar 2
Grafik nilai rata –rata tes formatif Bahasa Indonesia pada pra pembelajaran, perbaikan
siklus I dan siklus II
Gambar 3:
Grafik Tingkat Ketuntasan Belajar Pra pembelajaran, Perbaikan Siklus I dan
SiklusII.
46
25
20
≤ 6,0
20
6,0 < Nilai 7,5
15 13 13 Nilai ≥ 7,5
10 11
10
5 4
5
0
0
≤6,0 6,0<7,5 ≥7,5 ≤6,0 6,0<7,5 ≥7,5 ≤6,0 6,0<7,5 ≥7,5
Pra Pembelajaran Siklus I Siklus II
Gambar 4:
Grafik Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Bahasa Indonesia pada pra pembelajaran,
b.Deskripsi Temuan
berikut :
kelompoknya.
47
respon yang positif ini memberi motivasi pada siswa tersebut dan
guru.
Pada akhir pembelajaran guru memberikan tes formatif bagi siswa dan dari
hasil tes tersebut diketahui nilai rata – rata kelasnya adalah 88,8. Hasil yang diraih
siswa dalam perbaikan pembelajaran pada siklus dua ini lebih baik ( meningkat )
dicapai siswa pada tes formatif Bahasa Indonesia aspek berbicara kompetensi
menjelaskan isi gambar tunggal dan gambar seri sederhana dengan bahasa yang
4,14 pada skala 1-5 diukur dengan alat ukur rating scale.
Prestasi belajar siswa juga menjadi lebih baik dari nilai rata – rata kelas 53,88
pada pra pembelajaran menjadi 71,94 pada perbaikan pembelajaran siklus I dan
meningkat lagi menjadi 85,0 pada siklus II. Prosentase ketuntasan belajar pada
pra pembelajaran 55% menjadi 60,5% pada perbaikan pembelajaran siklus I dan
memberi makna bagi peserta didik. Di lain pihak belajar optimal akan
49
sebagai berikut :
belajarnya rendah.
kemampuannya.
d. Proses dan hasil yang diperoleh dari kerja kelompok lebih kaya
2. ) Metode Latihan
dipraktekkan maka semakin baik hal itu dipelajari dan semakin lama
diingat.
perasaannya. Dalam hal ini siswa menjadi berani untuk menjelaskan isi
sebagai berikut :
pembelajaran
pembelajaran.
gambar tunggal dan gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan beberapa data dari
gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti di kelas IB Tahun
Pelajaran 2007/2008 berjalan lancar sesuai dengan rencana. Prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan dengan baik, terlihat dari peningkatan nilai rata – rata tes
54
formatif pra pembelajaran ( 53,88 ) pada siklus I ( 71,94 ) dan pada siklus II
( 85,00 ). Nampak pula peningkatan dalam nilai hasil observasi oleh pengamat
pada siklus I ( 3,0 ) dan pada siklus II ( 4,14 ). Adapun hasil ketuntasan belajar
tunggal dan gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti
2007/2008.
gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti pada mata
saran kepada rekan – rekan guru apabila akan mengajarkan mata pelajaran
dengan bahasa yang mudah dimengerti agar mendapatkan hasil seperti yang
dilakukan penelitian lebih lanjut. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
sebagai referensi bagi rekan – rekan guru khususnya guru kelas I apabila
DAFTAR PUSTAKA
Widya Iswara LPMP Jawa Tengah. 2006. Model Pembelajaran. : LPMP Jawa
Tengah.
58
( Siklus 1 )
A. Standar Kompetensi :
BERBICARA :
B. Kompetensi Dasar :
59
6.1 Menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan bahasa
yang mudah dimengerti.
C. Indikator :
D. Tujuan Perbaikan :
1. Siswa berani dan mau maju ke depan kelas untuk menceritakan gambar.
2. Siswa mampu menceritakan isi gambar dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
G. Metode :
1. Kerja Kelompok
2. Latihan
3. Tanya jawab
H. Evaluasi :
1. Awal : -
2. Proses : -
3. Akhir :
61
Jumlah 2 3 2
Nilai rata -rata 3,0
Keterangan :
Pengamat,
Theresia Seniwati
A. Standar Kompetensi :
BERBICARA :
6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan
gambar, percakapan sederhana, dan dongeng.
B.Kompetensi Dasar :
6.1 Menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan
bahasa yang mudah dimengerti.
64
C. Indikator :
6.1.1 Menceritakan isi gambar seri
D.Tujuan Perbaikan :
1. Siswa berani dan mau maju ke depan kelas untuk menceritakan
gambar.
2. Siswa mampu menceritakan isi gambar dengan jelas.
H. Evaluasi :
1. Awal : -
2. Proses : Menilai proses diskusi kelompok
66
3. Akhir :
Jenis Tes : Perbuatan
Alat Tes : Ceritakan isi gambar seri yang kamu amati !
( Aspek penilaian terlampir )
kelompok
7. Guru mampu memberi motivasi √
Jumlah 6 1
Nilai rata -rata 4,14
Keterangan :
Pengamat,
Theresia Seniwati
Keterangan :
Rentang Skor
1. Aspek Keberanian
3. Penggunaan Bahasa
Keterangan :
Rentang Skor
1. Aspek Keberanian
3. Penggunaan Bahasa
Keterangan :
Rentang Skor
1. Aspek Keberanian
3. Penggunaan Bahasa
Eta
8. Brillian Prinanda 10 √ 70 √ 80 √
9. Christina Elsa 70 √ 90 √ 90 √
Manuella
10. Daniel Andre Dwie 10 √ 10 √ 80 √
K.
11. Elisabeth Pilisra A. 70 √ 80 √ 90 √
12. Ezra Julyan Dhita 10 √ 10 √ 60 √
13. FX. Aditiya Saputra 10 √ 50 √ 60 √
14. Gisella Destiny Luh 90 √ 90 √ 90 √
P.
15. Gisela Yonanda Ines 70 √ 70 √ 80 √
S.
16. Gracetia Ratna 70 √ 80 √ 80 √
Honesty
17. Ignatia Chavella A. 80 √ 80 √ 90 √
A.
18. Intan Sekarwangi 100 √ 100 √ 100 √
19. Jeanicha Firstke A. 100 √ 100 √ 100 √
20. Kiya Ambun Antro 100 √ 100 √ 100 √
W.
21. Mareta Invika 10 √ 70 √ 90 √
Anggani
22. Maya Antika 10 √ 60 √ 70 √
23. Mayschell 70 √ 80 √ 80 √
Mahammed
24. Maria Dhanis W. 80 √ 90 √ 100 √
25. Meylina Tri Habsari 80 √ 90 √ 90 √
26. Monica Damayanti 10 √ 70 √ 80 √
27. Nikolas Reza 80 √ 90 √ 90 √
Pratama
28. Novia Indah Puspita 80 √ 90 √ 100 √
S.
29. Oei, Yanashia Siswo 100 √ 100 √ 100 √
H
30. Oktalya Ayu Lestari 10 √ 60 √ 80 √
31. Petra Valentine N. 70 √ 80 √ 90 √
32. Restu Budi Pratama 60 √ 70 √ 80 √
33. Robertus Galuh A. 10 √ 60 √ 80 √
34. Stephani 60 √ 70 √ 90 √
Delayunenta
35. Yohanes Wiryawan 10 √ 10 √ 70 √
36. Yosefa Johan 60 √ 70 √ 90 √
Magandi
a. Jumlah 194 20 16 259 29 7 306 32 4
76
0 0 0
b. Nilai Rata – rata Kelas 53,88 71,94 85
c. Tingkat Ketuntasan 55 % 80,5 % 88,8 %
Klasikal
Keterangan :
N : Nilai
Menyatakan bahwa :
, 21 Januari 2008
77