You are on page 1of 5

Pengertian Turunan Fungsi

8-1-1 Laju Perubahan Nilai Fungsi

Terdapat dua macam laju perubahan nilai fungsi:

A. Laju perubahan rata-rata


Kecepatan gerak suatu benda dapat ditentukan apabila diketahui letak atau posisi benda
sebagai fungsi waktu. Misalkan seorang siswa berangkat dari rumah ke sekolahnya yang
jaraknya 15 km. Dan setelah dilakukan pengamatan tiap 5 menit pada speedometer dan jarak
yang ditempuh dia menemukan bahwa jarak sejauh 15 km ditempuh dalam waktu 30 menit.
Dengan demikian kecepatan rata-rata murid tersebut adalah:

15 km
v= =30 km/ jam
1
jam
2

Perhatikan bahwa kecepatan rata-rata ditentukan sebagai perbandingan antara perubahan jarak
∆s
terhadap perubahan waktu, dituliskan: v=
∆t

Dengan ∆s sebagai perubahan jarak dan ∆t sebagai perubahan waktu.

Sekarang misalkan letak benda sebagai fungsi waktu dapat diketahui dan dapat dinyatakan
sebagai s = f(t). Ketika t = t1 benda berada di f(t1) dan t = t2 benda berada di f(t2) – f(t1) dan
perubahan waktunya ∆t= t2 – t1.
Dengan demikian kecepatan rata-rata dalam interval t 1 ≤ t ≤ t2 adalah
∆ s f (t 2) – f (t 1)
v= =
∆t t2 –t1

Laju perubahan rata-rata nilai fungsi


Misalkan diketahui fungsi y = f(x). Jika x berubah dari x1 ke x 2 (x1 < x2) maka nilai fungsi
f(x) berubah dari f(x 1) menjadi f(x 2).
Misalkan diketahui fungsi y = f(x). Laju perubahan rata-rata fungsi y = f(x) dalam interval
x1 ≤ x ≤ x2 ditentukan oleh
∆ y f (x 2) – f ( x 1)
=
∆x x2 – x 1

B. Laju perubahan sesaat


Menentukan kecepatan sesaat sebagai limit dari kecepatan rata-rata, secara eksak
dapat dirumuskan sebagai berikut. s = f(t).
Pada waktu t = t1 benda B berada du f(t1) dan pada waktu t = (t1 + h) benda B berada di
f(t1 + h), sehingga kecepatan rata-rata gerak benda B dalam interval t1 ≤ t ≤ t1 + h
adalah
f ( t 1+h )−f (t 1) f ( t 1+ h )−f (t 1)
vrata-rata = =
(t 1+ h )−t 1 h

f ( t 1+ h )−f (t 1) f ( t 1+ h )−f (t 1)
vsesaat pada t1 = lim ❑ =
h ( t 1+h ) −t 1 h

Laju perubahan sesaat nilai fungsi


Misalkan diketahui fungsi y = f(x) yang terdefinisi untuk setiap nilai x disekitar x = a. Laju
perubahan sesaat nilai fungsi f(x) pada x = a ditentukan oleh

Dengan catatan jika nilai limit itu ada.

8-1-2 Definisi Turunan Fungsi


Turunan funsi f(x) pada x = a dapat didefinisikan sebagai berikut
Definisi:
Misalkan diketahui fungsi y = f(x) terdefinisi untuk setiap nilai x di sekitar x =a. Jika
f ( a+h ) −f ( a)
lim ada maka bentuk limit tersebut dinamakan turunan dari
h→ 0 h
fungsi f(x) pada x = a.

Catatan:
1. Jika limit itu adalah atau mempunyai nilai, dikatakan fungsi f(x) diferensiabel (dapat
didiferensialkan) pada x = a. Bentuk limit itu selanjutnya dilambangkan dengan f’
f ( a+h ) −f ( a)
(a). Jadi, f’(a) = lim
h→ 0 h
2. Lambang f’(a) (dibaca: f aksen a) disebut turunan atau derivatif dari fungsi f(x)
terhadap x pada x = a.
3. Misalkan fungsi f(x) mempunyai turunan f’(x). Jika f’(a) tidak terdefinisi maka
dikatakan f(x) tidak diferensiabel pada x = a.

8-1-3 Rumus Umum Turunan Fungsi


Aturan umum turunan fungsi f(x) dapat didefinisikan sebagai berikut:

Misalkan diketahui fungsi y = f(x) yang terdefinisi dalam daerah asal D f = {x I x € R}.
f ( x +h )−f (x)
Turunan fungsi f(x) terhadap x ditentukan oleh f’(x) = lim
h→ 0 h

Dengan catatan jika nilai limit itu ada.

f ( x +h )−f (x)
f’(x) = lim dikenal sebagai rumus umum turunan fungsi f(x).
h→ 0 h

Catatan:

1. f’(x) dibaca f aksen x disebut fungsi turunan atau fungsi derivatif dari fungsi f(x) terhadap x
dan f’(a) dapat diperoleh dari f’(x) dengan cara subtitusi variable x dengan nilai a.
2. Proses menemukan f’(x) dari fungsi f(x) disebut operasi penurunan atau pendiferensialan
fungsi f(x).

Bentuk Lain notasi turunan

dy df
Turunan fungsi y = f(x) dilambangkan dengan atau dapat diperoleh dari hubungan f’(x) =
dx dx
f ( x +h )−f (x)
lim
h→ 0 h

Dengan manipulasi aljabar sebagai berikut. Misalkan nilai h pada hubungan di atas diganti
dengan ∆x, maka hubungan itu menjadi

f ( x +∆ x )−f ( x)
lim
∆ x→ 0 ∆x

Perubahan pada variabel x sebesar ∆x mengakibatkan perubahan nilai fungsi f(x) sebesar ∆y = ∆f
= f(x + ∆x) – f(x).

Dengan demikian, hubungan tersebut dapat ditulis sebagai:

∆ y ∆lim ∆f
f’(x) = lim = x →0
x →0 ∆x ∆x

∆y lim ∆ f dy df
Bentuk-bentuklim dan ∆ x → 0 masing-masing ditulis dengan lambang dan ,
x →0 ∆x ∆x dx dx
dy df
sehingga f’(x) = = .
dx dx
Jadi untuk menyatakan turunan dari fungsi y = f(x) dapat digunakan satu di antara
notasi-notasi berikut.

dy
y’ atau f’(x) atau
dx

8-2 RUMUS-RUMUS TURUNAN FUNGSI ALJABAR

8-2-1 Turunan Fungsi Konstan

Misalkan fungsi konstanta f(x) = k dengan k = konstanta real. Turunan dari fungsi
konstanta itu adalah:

f ( x +h )−f (x) k −k lim 0=0


f’(x) = lim =lim =
h→ 0 h h→ 0 h h→ 0

Jika f(x) = k dengan k = konstanta real maka turunan f(x) adalah

f’(x) = 0

8-2-2 Turunan Fungsi Identitas

Misalkan diketahui fungsi identitas f(x) = x. Turunan dari fungsi identitas itu adalah

f ( x +h )−f (x) ( x +h )−x h


f’(x) = lim =lim =lim =lim 1=1
h→ 0 h h→ 0 h h →0 h h→0

Jika f(x) sebuah fungsi identitas atau f(x) = x maka

f’(x) = 1

8-2-3Turunan Fungsi Pangkat

Misalkan diketahui fungsi pangkat f(x) = axn, a konstanta real yang tidak nol dan n
bilangan bulat positif. Turunan dari fungsi pangkat ini dapat ditentukan dengan
menggunakan manipulasi aljabar yang berkaitan dengan penjabaran binom Newton,
yaitu sebagai berikut.

n(n−1) n −2 2
(x + h)n = xn + nxn-1h + x h +…+ nxhn−1+ hn
2
Dengan menggunakan penjabaran binom Newton tersebut, turunan fungsi pangkat
f ( x )=a x n dapat ditentukan sebagai berikut.

f ( x +h )−f ( x)
f ' ( x )=lim =lim a ¿ ¿ ¿¿
h→ 0 h h→ 0

n ( n−1 ) n−2 2

lim
{
a x n+ n xn−1 h+
2 }
x h +…+nx hn−1 +h −a x n

h→ 0 h

n ( n−1 ) n−2

lim
{
ah n x n−1 h+
2
x h+…+ nx h n−2+ hn−1 }
h→ 0 h

n ( n−1 ) n−2
h→ 0
{
lim a n x n−1 h+
2
x h+…+nx hn−2 +hn−1 }
an x n−1

You might also like