You are on page 1of 11

Back

Standar Kompetensi : Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi


Kompetensi Dasar : - Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
- Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang
ekonomi
Indikator : - Mendeskripsikan pengertian Ekonomi Mikro dan Makro
- Mendeskripsikan perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
- Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro (misal usaha
industri kecil) dan ekonomi makro (misal inflasi, pendapatan nasional dll)
- Mengidentifikasi Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang
ekonomi (kemiskinan,pemerataan pendapatan).
- Memecahkan Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang
ekonomi

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :

 Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.


 Sumber daya tersedia secara terbatas.
 Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi
kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas
dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).

Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro
dan ilmu ekonomi makro.

1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat


(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan
kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi,
maupun neraca pembayaran internasional.

Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :

 Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan


ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut
full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum
dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau
terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
 Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti
terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
 Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila
yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

2. Ekonomi Mikro

Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup


kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.

Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber
daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori,
tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama
dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro
dengan asumsi ceteris paribus.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro

Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro


Harga Harga ialah nilai dari suatu Harga adalah nilai dari komoditas
komoditas (barang tertentu saja) secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan Pembahasan tentang kegiatan
ekonomi secara individual. ekonomisecara keseluruhan.
Contohnya permintaan dan dan Contohnya pendapatan nasional,
penawaran, perilaku konsumen, pertumbu8han ekonomi, inflasi,
perilaku produsen, pasar, pengangguran, investasi dan
penerimaan, biaya dan laba atau rugi kebijakan ekonomi.
perusahaan
Tujuan Lebih memfokuskan pada analisis Lebih memfokuskan pada analisis
analisis tentang cara mengalokasikan sumber tentang pengaruh kegiatan
daya agar dapat dicapai kombinasi ekonomi terhadap perekonomian
yang tepat. secara keseluruhan

Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi

1. Masalah kemiskinan
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara,
misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil),
KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-
OTA dan program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya,
rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya
tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat
pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen
usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas
SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.
3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah
angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini
pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja
memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan
investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang
cepat mengenai lapangan kerja
4. Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses
pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat
yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal
sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan
investasi menjadi lebih produktif.

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi


1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public,
seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan,
dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.
Ekonomi mikro
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Model permintaan dan penawaran menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil
dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan
kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap
harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam
permintaan dari D1 ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan
untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-
harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi
mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi
penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan
bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan
jasa selanjutnya.[1][2] Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara
optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan
dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi
secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,
berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan[3], serta dampak atas beragam
tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.[4]
Daftar isi
[sembunyikan]
 1 Tinjauan umum
 2 Asumsi dan definisi
 3 Model operasi
 4 Kegagalan pasar
 5 Biaya peluang
 6 Penerapan ekonomi mikro
o 6.1 Konsep fundamental dalam ekonomi mikro
o 6.2 Teori konsumsi
o 6.3 Teori produksi dan harga
o 6.4 Kesejahteraan ekonomi
o 6.5 Organisasi industri
o 6.6 Kegagalan pasar
o 6.7 Ekonomi finansial
o 6.8 Perdagangan internasional
o 6.9 Metodologi
 7 Catatan

 8 Bacaan Lebih Lanjut

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang
membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas
diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar,
yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan
berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-
bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai
keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris,
pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori
permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk
dalam sistem pasar.

[sunting] Asumsi dan definisi


Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar
persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam
pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga
barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi
ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih
mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang.
Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.
Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih
disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan
untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada
alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh
sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi
tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom
akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di
bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna
pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan
membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak
ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus
dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana
dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma
utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut
pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro)
dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya.

Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari
proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas
yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan
pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para
konsumen.

[sunting] Model operasi


Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan
akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada
empat kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:

 Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika


average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran
maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas
keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.
 Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika
keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average
total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
 Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada
keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi
kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena
kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus
menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap,
tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua
biaya tetapnya.
 Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan,
perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak
memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan
yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya
variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap.
Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar
dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan risiko kerugian menyeluruh.

[sunting] Kegagalan pasar


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kegagalan Pasar

Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak
lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar
efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom
normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika
disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain,
pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar
untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah
pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.

Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :



Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar
dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada
harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan
menggunakan undang-undang anti-trust.[5]

Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam
akun dari akibat aktivitas ekonomi didalam orang luar/asing." Ada eksternalitas
positif dan eksternalitas negatif.[5] Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti
dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik.
Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi
udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari
pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk
memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi
mereka pada taraf yang seharusnya.

Barang publik seperti pertahanan nasional[5] dan kegiatan dalam kesehatan publik
seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk
diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan
dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara
biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk
membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari
eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).

Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang
inefisien)[5]. Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi
memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya
para penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi
ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas
mungkin mengetahui dimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil
pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana
pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupaka penjualan rumah
atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker
real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah
tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan
pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminar tentang kesehatan tahun
1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian
Kesehatan," di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian
menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market
for Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari
komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna
kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui
apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang
menyesatkan).

[sunting] Biaya peluang


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Biaya peluang

Walaupun biaya peluang (opportunity cost) kadang-kadang sulit untuk dihitung, efek dari
biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini
dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak
kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser,
sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.

Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu
biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga
mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.
Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah
merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah seorang
petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke
tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan
lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga
dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika memilih
menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang
diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah
biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk
pembayaran cicilan rumah.

Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan
lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang
mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong,
merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk
menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari
menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam
- tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang
sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara
alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.

Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari
alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan
dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya
peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari
benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang
melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena
ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari
tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan
implikasi etisnya.

[sunting] Penerapan ekonomi mikro


Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya
menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri
mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang.
Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan
dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan
mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga
dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan
kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya,
program asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem
kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan.
Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya
sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi
oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan
kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial
Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari
pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan
finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan
institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah,
geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.

[sunting] Konsep fundamental dalam ekonomi mikro

elastisitas - surplus konsumsi - surplus produsen - permintaan agregat - kompetisi -


efisiensi

[sunting] Teori konsumsi

Prefrensi - kurva indiferen - utilitas - utilitas marjinal -pendataan


[sunting] Teori produksi dan harga

Dasar tori produksi - efisiensi-X - faktor produksi - lahan kemungkinan produksi -


maksimalisasi laba -fungsi produksi - ekonomi skala - ekonomi cakupan - diskriminasi
harga - harga transfer - harga barang gabungan - titik harga

[sunting] Kesejahteraan ekonomi

Ekonomi kesejahteraan - efisiensi Pareto - efisiensi Kaldor-Hicks - kotak Edgeworth -


fungsi kesejahteraan sosial - matriks pertidaksamaan pendapatan - kurva Lorenz -
koefisien Gini - tingkat kemiskinan - kerugian bobot mati

[sunting] Organisasi industri

Bentuk pasar - pasar persaingan sempurna - monopoli - pasar monopolistik - oligopoli -


rasio konsentrasi - indeks Herfindahl

[sunting] Kegagalan pasar

Aksi kolektif - informasi asimetris - Pasar Lemon - eksternalitas - barang publik -


Regulasi Antitrust - biaya sosial - barang bebas - pajak - tragedi rakyat jelata - tragedi
rakyat bukan jelata - Penguin Coase

[sunting] Ekonomi finansial

Teori pasar efisien - ekonomi finansial - finansial - risiko

[sunting] Perdagangan internasional

Perdagangan internasional - syarat perdagangan - tarif - Daftar topik perdagangan


internasional

[sunting] Metodologi

Ekuilibirium umum - teori Game - ekonomi institusional - ekonomi neoklasik - ekonomi


ustria

[sunting] Catatan
1. ^ www.mcwdn.org/ECONOMICS/EcoGlossary.html
2. ^ www.nmlites.org/standards/socialstudies/glossary.html
3. ^ www.mcwdn.org/ECONOMICS/EcoGlossary.html
4. ^ www.econ100.com/eu5e/open/glossary.html
5. ^ a b c d http://www.economist.com/research/Economics/alphabetic.cfm?
LETTER=M#marketfailure
[sunting] Bacaan Lebih Lanjut
 Bade, Robin; and Michael Parkin. Foundations of Microeconomics. Addison
Wesley Paperback 1st Edition: 2001.
 Eaton, B. Curtis; Eaton, Diane F.; and Douglas W. Allen. Microeconomics.
Prentice Hall, 5th Edition: 2002.
 Frank, Robert A.; Microeconomics and Behavior. McGraw-Hill/Irwin, 6th
Edition: 2006.
 Friedman, Milton. Price Theory. Aldine Transaction: 1976
 Jehle, Geoffrey A.; and Philip J. Reny. Advanced Microeconomic Theory.
Addison Wesley Paperback, 2nd Edition: 2000.
 Hicks, John R. Value and Capital. Clarendon Press. [1939] 1946, 2nd ed.
 Katz, Michael L.; and Harvey S. Rosen. Microeconomics. McGraw-Hill/Irwin,
3rd Edition: 1997.
 Kreps, David M. A Course in Microeconomic Theory. Princeton University Press:
1990
 Landsburg, Steven. Price Theory and Applications. South-Western College Pub,
5th Edition: 2001.
 Mankiw , N. Gregory. Principles of Microeconomics. South-Western Pub, 2nd
Edition: 2000.
 Mas-Colell, Andreu; Whinston, Michael D.; and Jerry R. Green. Microeconomic
Theory. Oxford University Press, US: 1995.
 McGuigan, James R.; Moyer, R. Charles; and Frederick H. Harris. Managerial
Economics: Applications, Strategy and Tactics. South-Western Educational
Publishing, 9th Edition: 2001.
 Nicholson, Walter. Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions.
South-Western College Pub, 8th Edition: 2001.
 Perloff, Jeffrey M. Microeconomics. Pearson - Addison Wesley, 4th Edition:
2007.
 Pindyck, Robert S.; and Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics. Prentice Hall, 5th
Edition: 2000.
 Ruffin, Roy J.; and Paul R. Gregory. Principles of Microeconomics. Addison
Wesley, 7th Edition: 2000.
 Varian, Hal R. Microeconomic Analysis. W. W. Norton & Company, 3rd Edition.

You might also like