You are on page 1of 21

Fungsi

Dalam berbagai aplikasi, korespondensi/hubungan antara dua himpunan sering

4
V= π r3
terjadi. Sebagai contoh, volume bola dengan jari-jari r diberikan oleh relasi 3 .

Contoh yang lain, tempat kedudukan titik-titik ( x, y) yang jaraknya 1 satuan dari titik

2 2
pangkal O adalah x + y =1 . Ada hal penting yang bisa dipetik dari contoh di atas.
Misalkan X menyatakan himpunan semua absis lebih dari atau sama dengan 1 dan kurang
dari atau sama dengan 1, sedangkan Y himpunan ordinat lebih dari atau sama dengan 1
dan kurang dari atau sama dengan 1. Maka elemen-elemen pada X berkorespondensi

2 2
dengan satu atau lebih elemen pada Y. Selanjutnya, korespondensi x + y =1 disebut
relasi dari X ke Y. Secara umum, apabila A dan B masing-masing himpunan yang tidak

kosong maka relasi dari A ke B didefinisikan sebagai himpunan tak kosong R ⊂ A×B .

A B
a1 b1
a2 b2
a3 b3
b4

Relasi dari himpunan A ke B

Jika R adalah relasi dari A ke B dan x∈ A berelasi R dengan y ∈ B maka ditulis:

( a , b )∈ R atau aRb atau b=R( a)


Apabila diperhatikan secara seksama, ternyata dua contoh di atas mempunyai

perbedaan yang mendasar. Pada contoh yang pertama setiap r>0 menentukan tepat satu

1
V >0 . Sementara pada contoh yang ke dua, setiap x∈[−1, 1] berelasi dengan beberapa

(dalam hal ini dua) nilai x∈[−1, 1] yang berbeda. Relasi seperti pada contoh pertama
disebut fungsi.

Definisi Diketahui R relasi dari A ke B. Apabila setiap x∈ A berelasi R dengan tepat

satu y ∈ B maka R disebut fungsi dari A ke B.

Jadi, relasi R dari A ke B disebut fungsi jika untuk setiap x∈ A terdapat tepat satu y ∈ B

sehingga b=R(a ) .

Sebagai contoh, misalkan X ={ 1, 2 } dan Y = {3, 6 } . Himpunan {(1, 3), (2, 3)}
merupakan fungsi dari X ke Y, karena setiap anggota X berelasi dengan tepat satu anggota Y.

Demikian pula, himpunan {(1, 6), (2, 3) } merupakan fungsi dari X ke Y. Sementara

himpunan {(1, 3), (1, 6), (2, 3)} bukan merupakan fungsi dari X ke Y, karena ada anggota X,
yaitu 1, yang menentukan lebih dari satu nilai di Y.
Fungsi dinyatakan dengan huruf-huruf: f, g, h, F, H, dst. Selanjutnya, apabila f
merupakan fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka dituliskan:
f:AB
Dalam hal ini, himpunan A dinamakan domain atau daerah definisi atau daerah asal,
sedangkan himpunan B dinamakan kodomain atau daerah kawan fungsi f. Domain fungsi
f ditulis dengan notasi Df, dan apabila tidak disebutkan maka disepakati bahwa domain fungsi
f adalah himpunan terbesar di dalam R sehingga f terdefinisikan atau ada. Jadi:

Df = { x∈ R : f ( x ) ada ( terdefinisikan ) }
Himpunan semua anggota B yang mempunyai kawan di A dinamakan range atau

daerah hasil fungsi f, ditulis


Rf atau Im(f) (Perhatikan Gambar 2.1.2).

A B

2



● ●
Rf

Gambar

Jika pada fungsi f : A  B , sebarang elemen x  A mempunyai kawan y  B, maka dikatakan “y


merupakan bayangan x oleh f “ atau “y merupakan nilai fungsi f di x” dan ditulis y = f(x).

A B

x f y

f fungsi dari himpunan A ke B.

Selanjutnya, x dan y masing-masing dinamakan variable bebas dan variabel tak bebas.
Sedangkan y = f(x) disebut rumus fungsi f.

Fungsi Surjektif, Fungsi Injektif, dan Fungsi Bijektif

Berikut diberikan beberapa fungsi yang memenuhi syarat-syarat tertentu .

Diberikan fungsi f : A→ B .

(i). Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai kawan anggota himpunan A, maka f
disebut fungsi surjektif atau fungsi pada (onto function).
A B

a1● ●b1
a2● ●b2
a3● ●b3
a4●

Gambar 2.1.4 f fungsi surjektif dari himpunan A ke himpunan B

3
(ii). Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai yang kawan di A, kawannya tunggal,
maka f disebut fungsi injektif atau fungsi 1-1 (into function).
A B
●b1
a1● ●b2
a2● ●b3
a3● ●b4
●b5

(iii). Jika setiap anggota himpunan B mempunyai tepat satu kawan di A maka f disebut
Fungsi injektif dari A ke B
fungsi bijektif atau korespodensi 1-1. Mudah dipahami bahwa korespondensi 1-1 adalah
fungsi surjektif sekaligus injektif.

A B

a1● b
● 1
a2● ●b2
a3● ●b3
a4● ●b4

Gambar Korespondensi 1 – 1.

Operasi Pada Fungsi

Diberikan skalar real  dan fungsi-fungsi f dan g. Jumlahan f + g , selisih f −g ,

hasil kali skalar α f , hasil kali f . g , dan hasil bagi f /g masing-masing didefinisikan
sebagai berikut:

(f + g )( x )=f ( x )+ g( x ) (f −g)( x )=f ( x )−g( x )

(α f )( x )=α f ( x ) (f . g )( x)=f ( x ). g (x )

f f (x)
( )( x )= , asalkan g( x )≠0
g g( x )

Domain masing-masing fungsi di atas adalah irisan domain f dan domain g, kecuali

untuk f /g , D f /g ={ x ∈ D f ∩D g : g( x )≠0 } .

4
Fungsi Invers

Diberikan fungsi f : X →Y . Kebalikan (invers) fungsi f adalah relasi g dari Y ke X.


Pada umumnya, invers suatu fungsi belum tentu merupakan fungsi. Sebagai contoh,
perhatikan Gambar 2.1.7 di bawah ini.

A B
f











Gambar

Apabila f : X →Y merupakan korespondensi 1 – 1, maka mudah ditunjukkan


bahwa invers f juga merupakan fungsi. Fungsi ini disebut fungsi invers, ditulis dengan notasi

−1
f . Perhatikan Gambar berikut.

X Y
f
x● ●y

f 1
Gambar

Jadi:

−1
x=f ( y ) ⇔ y=f ( x) D f −1=R f dan Rf −1 = D f
dengan

Fungsi Komposisi

5
Perhatikan fungsi y=√ x 2 +1 . Apabila didefinisikan y=f (u)=√ u dan

2
u=g (x )=x +1 maka dengan substitusi diperoleh y=f (u)=f (g(x ))= √ x 2 +1 ,
yaitu rumus fungsi yang pertama disebutkan. Proses demikian ini disebut komposisi. Secara
umum dapat diterangkan sebagai berikut. Diketahui f dan g sebarang dua fungsi. Ambil

sebarang
x∈ D g . Apabila g( x)∈ Df maka f dapat dikerjakan pada g( x) dan

diperoleh fungsi baru h( x )=f ( g( x )) . Ini disebut fungsi komposisi dari f dan g, ditulis

f ∘g .

Definisi Fungsi komposisi dari f dan g, ditulis f ∘ g , didefinisikan sebagai:


( f ∘ g ) ( x )=f ( g( x )) ,
dengan domain
D f ∘ g ={ x ∈ D g : g ( x )∈ D f } .

f g

x● y  g (x) z  f ( g ( x))
g f

f  g
Grafik Fungsi

Diberikan fungsi f. Himpunan {(x , y ): y=f ( x ), x ∈ Df } disebut grafik fungsi f.

Grafik Fungsi Dalam Sistem Koordinat Kartesius

6
Dalam sistem koordinat kartesius fungsi dapat dibagi menjadi:

(a). Fungsi Aljabar (b). Fungsi Transenden

Fungsi f disebut fungsi aljabar jika f dapat dinyatakan sebagai jumlahan,


selisih, hasil kali, hasil bagi, pangkat, ataupun akar fungsi-fungsi suku banyak. Sebagai
contoh, fungsi f dengan rumus:

3 x−x 2 ( x+1 )2/3


f (x )=
√ x2 +1
merupakan fungsi aljabar. Fungsi yang bukan fungsi aljabar disebut fungsi
transenden. Beberapa contoh fungsi transenden adalah fungsi trigonometri, fungsi
logaritma, dsb.

1. Tentukan domain dan kodomain, dan range dari pemetaan pada gambar di bawah.

a 1

e 2

i 3

o 4
5

Jawab:

Diagram disamping adalah pemetaan f : A →B , dengan:


Domain adalah A = {a, e, i, o};
Kodomain adalah B = {1, 2, 3, 4, 5};
f (a)=1, f (e )=2 , f (i )=3 , f (o )=4 , dan

7
Range adalah H = {1, 2, 3, 4)

2. Tentukan domain, kodomain, dan range dari f (x )=x 2 +1 , f : R→ R


Jawab:
Domain adalah R = himpunan bilangan real,
Kodomain adalah R = himpunan bilangan real,
f (−3 )=10 , f (−2 )=5 , f (−1)=2 , f (0 )=1 , f (1)=2 , f (2)=5 f (3 )=10 ,
Dan range adalah
H = {y  y  1 dan y  R).

2
3. Misal f : R→ R dengan f (x )=√ 1−x tentukan domain dari fungsi f
Jawab:
2
Supaya f : R→ R dengan f (x )=√ 1−x maka haruslah 1−x 2 ≥0 .
2 2
1−x ≥0→ x −1≤0 atau ( x−1)( x +1)≤0 atau −1≤x≤1 .
Jadi, domain fungsi tersebut adalah −1≤x≤1 .

4. Misal f : R→ R dengan f (x +2 )=x 2−x . Tentukan :


a. f (x ) b) f (k) c) f (1)
Jawab:

a. Misal y=x +2 maka x= y−2


2
Karena f (x +2 )=x −x maka

f ( y )=( y−2)2 −( y−2)= y 2−4 y +4− y+2= y 2 −5 y +6


2
Maka kita peroleh f (x )=x −5 x +6
2 2
b. f (x )=x −5 x +6 maka f (k )=k −5 k +6
2
c. f (1 )=1 −5 . 1+6=2

5. Misal f : R→ R , g : R→ R dengan f (x )=2 x2 +1 dan g( x )=x +2 . Tentukan

8
a. (g ∘ f )( x ) b. (f ∘ g)( x ) c. (g ∘ f )(1 ) d.
(f ∘ g)(1 )
Jawab

a. (g ∘ f )( x )=g (f ( x ))=g(2 x 2 +1)=(2 x2 +1)+2=2 x 2 +3

b. (f ∘ g)( x )=f ( g( x ))=f ( x+2)=2( x +2)2 +1=2( x 2 +4 x+4 )+1=2 x 2 +8 x +9

c. (g ∘ f )(1 )=g( f (1))=g (2 . 12 +1)=g(3 )=3+2=5

d. (f ∘ g)(1 )=f (g (1))=f (1+2 )=f (3)=2 . 3 2 +1=19

Jadi (g ∘ f )( x )≠( f ∘ g )(x )

2 x +1
f (x )=
6. Diketahui h( x )=( g∘ f )(x ) dengan x−3 dan g−1 ( x )=x−4 . Tentukan

h−1 (x )
Jawab :
2 x +1 −1 3 x +1
f (x )= → f ( x )=
Jika x−3 x−2
−1 −1
Jika h( x )=( g∘ f ) maka h (x )=( f ∘ g−1 )( x )

h−1 (x )=( f −1 ∘ g−1 )( x )=(f −1 (g−1 ( x ))=f −1 ( x−4 )


3 (x −4 ) 3 x−11
= =
( x−4 )−2 x−6

x
7. Jika f (x )=3 , maka f (a+2 b−c )=. .. .
Jawab :
f ( x )=3 x
f ( a+2 b−c )=3 a+2 b−c
3 a . 32 b 3a . (3 b )2
= c = c
3 3
f ( a )( f ( b ))2
=
f (c)

9
x 2 −x
f (x )= √
8. Fungsi f dengan rumus x+1 terdefenisi pada himpunan ….
Jawab :
2
x 2 −x x( x−1 )
f (x )=
√x+1 terdefenisi apabila
x −x
x+1
≤0 ⇒
x +1
≥0

Nilai-nilai x yang membuat pembilang dan penyebut nol (akar-akarnya) adalah:


x 1=0 ; x 2 =1 ; dan x 3=−1

Garis bilangan :
Ambil x = 2, substitusi ke pertidaksamaan
2(2−1) 2
= >0 atau ⊕
2+1 3
Θ ⊕ Θ ⊕
-1 0 1

Daerah yang memenuhi adalah daerah yang positif, maka penyelesaiannya adalah
−1< x≤0 atau x≥1.
Untuk x = -1 tidak memenuhi karena nilai ini membuat penyebut nol.

2 2
9. Jika f (x )=x−2 , maka 2 f ( x )−3[ f ( x )] −f ( x )=. . ..
Jawab :
f (x )=x−2
2 f ( x 2 )−3[ f ( x )]2−f ( x )=2( x 2 −2)−3( x−2)2 −(x−2)
=2 x 2 −4−3( x 2−4 x+4 )−x +2
=−x 2 +11 x−14

10. Diketahui f (x )=2 x+1 dan g( x)=3(4 x−2). Fungsi (f +2 g )( x )=.. . .


Jawab :
(f +2 g )( x )=f (x )+ 2 g( x )
=2 x +1+2(3(4 x −2))
=26 x −11

11. A = {x  x< - 1}, B dan C adalah himpunan bilangan real.

10
f : A→ B dengan f (x )=−x +1
g :B→C dengan g( x )=x 2 dan
h=g ∘ f : A →C
Bila x di A dipetakan ke 64 di C maka x=. .. .

Jawab :

f (x )=−x +1: g( x )=x 2


h( x )=( g∘ f )(x )
=g( f ( x ))
=g(−x+ 1)
2
=(−x +1)
h( x )=64 ⇒(−x +1)2 =64
−x +1=±8
( i) −x+ 1=8→ x=−7
( ii)−x+1=−8→ x=9
Karena A = {x  x < -1} maka x = -7

x
f (g (x ))=− +1 ,
12. Jika f (x )=2 x dan 2 maka g( x)=. ...
Jawab :
f ( x )=2 x →f ( g( x ))=2 g( x )
x
f ( g( x ))=− +1 (diketahui)
2
x
→2 g( x )=− +1
2
x
− +1
2 1 1 1
g( x )= =− x + = (−x +2 )
2 4 2 4

3 x+4
f (x )=
13. Fungsi invers dari 2 x−1 adalah ….
Jawab :
3 x+4
f (x )=
2 x−1

11
3 x +4
y=
Misal 2 x −1
y (2 x−1)=3 x +4
2 xy− y =3 x +4
2 xy−3 x = y +4
x (2 y−3 )= y +4
y+ 4 x +4
x= →f −1 ( x )=
2 y−3 2 x−3
Invers dari fungsi seperti di atas dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
ax+ b −dx +b
f (x )= f −1 ( x )=
Jika cx +d maka cx−a
3 x+4 −1 x +4
f (x )= →f ( x )=
2 x−1 2 x−3

4 x +1
f (x )=
14. Jika ditentukan x−4 dengan x∈ R dan x≠4 , maka fungsi invers

f −1 ( x)=. .. .
Jawab :
ax+ b −dx +b
f (x )= f −1 ( x )=
Ingat bahwa: jika cx +d maka cx−a
4 x +1 4 x+1
f (x )= f −1 ( x )=
Untuk x−4 maka x −4

1
3 5
15. Invers dari f (x )=(1−x ) +2 adalah ….
Jawab :
1
3 5
f (x )=(1−x ) +2
1
3 5
Misal y=(1−x ) +2
1
3 5
⇒ y−2 =( 1−x )
(ruas kiri dan kanan dipangkatkan 5)
5 3
( y−2) =1−x
12
( y−2 )5 −1=−x 3
x 3 =1−( y−2 )5
(ruas kiri dan kanan dipangkatkan 1/3)
1
5 3
x=[ 1−( y−2) ]
1
−1 5 3
⇒ f ( x )=[ 1−( y−2) ]

16. Dari gambar di bawah ini yang merupakan grafik fungsi yang mempunyai fungsi invers
adalah….
Jawab : Y

Fungsi yang mempunyai fungsi invers adalah fungsi yang berkorespondensi satu-satu.
Hanya grafik (D) saja yang merupakan fungsi yang berkorespondensi satu-satu. Cara
memeriksanya yaitu dengan membuat garis sejajar sumbu X dan sumbu Y. apabila garis
tersebut hanya memotong kurva disatu titik, maka fungsinya mempunyai fungsi invers.

x −1
f (x )= , x≠0
17. Fungsi f : R→ R dan g :R →R dirumuskan dengan x dan

g( x )=x +3 maka (g(f ( x ))−1 =.. ..


Jawab :
Ingat bahwa :
ax+ b −dx +b
f (x )= f −1 ( x )=
cx +d maka cx−d
1
g−1 ( x )= ( x−b)
g( x )=ax+b maka a

(g ∘ f )−1 ( x )=[ g( f ( x ))]−1


=f −1 ( g−1 ( x ))

13
x −1 x−1 0 x−1 −1
f (x )= = , f −1 ( x )= =
x x +0 maka x−1 x−1

g( x)=x+3 , maka g−1 =x−3

[ g( f ( x))]−1 =f −1 ( g−1 (x ))
=f −1 ( x−3 )
−1 1
= =
( x−3 )−1 4−x

15
g( x)=
18. Misalkan f (x )=x+2 untuk x > 0 dan x untuk x > 0 dengan demikian

(f −1 ∘ g−1 )( x )=1 untuk x = ….


Jawab :
f ( x )=x +2 ⇒ y =x+2
−1
x= y−2⇒ f ( x )=x−2
15 15
g ( x )= ⇒ y =
x x
15 15
x= ⇒ g−1 ( x )=
y x
−1 −1
( f ∘ g )( x )=1
−1 −1
f [ g ( x ) ] =1
15
f −1 ( ) =1
x
15
−2 =1
x
15
=3 ⇒ x=5
x

Cara lain:
−1
Ingat bahwa : (f ∘ g−1 )( x )=( g∘ f )−1 ( x )
−1
Karena (f ∘ g−1 )( x )=1 maka (g ∘ f )−1 ( x )=1
−1
Jika (g ∘ f ) ( x )=1 maka (g ∘ f )(1 )=x
Dengan demikian:
14
x=( g ∘f )(1)
=g (f (1 ))=g(1+2 )=g=3
15
= =5
3

x 2 −1 2
19. Jika f (x )=5 dan g( x )=x +3 untuk x≠0 maka f ( g( x )−3)=.. . .
Jawab :

f ( x )=5 x ⇒ y=5 x
x =5 log y ⇒ f −1 ( x )=5 log x
g( x )=x 2 +3
f −1 [ g ( x 2 )−3 ]=f −1 [( x 2 )2 +3−3
=f −1 ( x 4 )
=5 log x 4 =4 5 log x

2 x −1, jika 0<x<1


20. Misalkan f (x )= 2
x +1 , untuk x yang lain

1
f (2 ) . f (−4 )+f ( ) . f (3)=... .
Maka 2
Jawab :
1 1
f (2) . f (−4)+f ( ) . f (3)=(22 +1 ) . ((−4 )2 +1)+(2( )−1 )(3 2 +1)
2 2
=5 .17 +0 .10
=85
x−3 3
21. (57)Diketahui fungsi f ( x )= , x ≠− dan f-1 adalah invers dari f. Nilai f-1(1) = …
2 x+5 2
Jawaban:
x−3
f ( x )=
2 x+5
−5 x−3 1
f −1 ( x )= ,x ≠
2 x +1 2
−5 ( 1 )−3
f −1 ( 1 ) =
2 ( 1 )−1
¿−8

15
x−1 1
22. (64)Diketahui f(x – 1) = , dan x ≠− dan f-1(x) adalah invers fungsi f(x). Tuliskanlah rumus
2 x−1 2
f-1(2x-1) !
Jawaban:
x−1
f ( x−1 ) =
2 x−1

( x−1)
f ( x−1 ) =
2 ( x−1 ) +1
x
f ( x )=
2 x+1
−(2 x−1)
f −1 ( 2 x−1 )=
2 ( 2 x−1 ) −1
−2 x +1 3
¿ , x≠
4 x −3 4
23. (24) Jika f(x) = x2 dan g(x) = 2x – 1, maka titik (x, y) yang memenuhi y =(f o g)(x) adalah …
(1) (-1, 9) (3) (1, 1)
(2) (0, 1) (4) (2, 4)

Jawaban:
y= ( f o g ) ( x ) =f ( g ( x ) )=f (2 x−1 )=(2 x−1)2
(1). (-1, 9)  9 = (2 (-1) – 1)2 = 9 (benar)
2
(2). (0, 1)  1 = (0 – 1) = 1 (benar)
(3). (1, 1)  1 = (2 – 1)2 = 1 (benar)
2
(4). (2, 4)  4 = (4 – 1) = 9 (salah)
1
24. (28) Jika f(x) = √ x 2+1 dan (f o g)(x) = √ x 2−4 x +5 , maka g(x – 3) = …
x−2
Jawaban:
1
( fog ) ( x )=
x−2
√ x2 −4 x +5
1
√ g2 ( x ) +1= x−2 √ x 2−4 x+5
2
√ x2 −4 x +5
2
g ( x ) +1= ( x−2 )
2 x 2−4 x+ 5
g ( x) = −1
( x −2 )2
1
g ( x )=
x −2
1 1
Jadi, g ( x−3 )= =
( x−3 ) −2 x−5
25. Tentukan domainnya.

16
x
a.
f (x )=
1
x +2 b.
f (x )=
√ x −12
c.
f (x )=
1
x +5
+ln( x 2 −x−6 )

Jawaban:
a. Suatu hasil bagi akan memiliki arti apabila penyebut tidak nol. Oleh karena itu,
1
{
Df = x ∈ R :
x+ 2 }
terdefinisikan = { x ∈ R : x+ 2≠0 }=R−{−2}

b. Karena akar suatu bilangan ada hanya apabila bilangan tersebut tak negatif, maka:

{ √
Df = x ∈ R :
x
2
x −1
x
ada = x ∈ R : 2 ≥0
x −1 }{ }
= { x ∈ R : −1<x ≤0 atau x >1 }=(−1,0 ]∪(1 , ∞).
c. Suatu jumlahan memiliki arti apabila masing-masing sukunya terdefinsikan. Sehingga:
1
{
Df = x ∈ R :
x +5
+ln( x 2−x−6) ada }
1
= {x ∈ R : ada dan ln( x 2−x −6) ada }
x +5
={x ∈ R : x +5≠0 dan ( x 2 −x−6 )>0 }
={x ∈ R : x≠−5 dan ( x<−2 atau x >3) }
= {x ∈ R : x≠−5 dan x <−2 } atau { x ∈ R : x≠−5 dan x >3) }

= (−∞,−5)∪(5,−2)∪(3, ∞) .
2
26. Jika f (x )=3 x +(1/ x) , maka tentukan:

a. f (−1) b. f (x+2 ) c. f (1/x) d. f (x +Δ x)


Penyelesaian:
2
a. f (−1)=3.(−1) +(1/−1)=2 .
2 2
b. f (x +2 )=3( x+2) +1/( x+2)=3 x +12 x+12+1 /(x+2 ) .
1
f (1 /x )=3 .(1 /x )2 + =( 3 /x 2 ) + x
c. 1/x .
2 2 2
d. f (x+Δ x)=3.( x+ Δ x) +1/(x+Δ x)=3 x +6 x. Δ x+( Δ x) +1/( x+ Δ x) .

17
27. Jika f dan g masing-masing:

1
g( x )=
f (x )=√ x−1 x+5

maka tentukan: f +g , f −g , f .g , dan f /g beserta domainnya.

Penyelesaian:

1 1
( f + g ) (x )=√ x−1+ ( f −g ) ( x )=√ x−1−
x+5 x +5
1 x−1
( f . g ) ( x )=√ x−1 . ( f /g ) ( x )=√
x +5 x +5

Karena
Df =[1 , ∞) dan D g =R−{−5} , maka f +g , f −g , f .g , dan f /g

masing-masing mempunyai domain: [1, ∞) .█

x−1
−1 f (x )=1−
28. Tentukan f jika diketahui 3 x+2 .

Penyelesaian:

x−1
y =f ( x )=1−
3 x +2
x−1
⇔ 1− y =
3 x +2

⇔ (1− y )(3 x+2 )=x−1


⇔3 x−3 xy−2 y +2=x−1
⇔ 2 x −3 xy =2 y−3
2 y −3
⇔ x= =f −1 ( y )
2−3 y
2 x−3
f −1 ( x )=
Jadi, 2−3 x .

29. Tentukan inversnya jika diketahui:

18
−x jika x< 0

f ( x )=

{
−1

−1
x +1
jika x=0

y=f ( x )=−x >0


jika x >0

Penyelesaian: (i). Untuk x< 0 , . Sehingga:

−1
x=− y=f ( y ) y >0
−1
(ii). Untuk x=0 , f (0)=−1 . Sehingga, diperoleh: 0=f (−1) .

(iii).Untuk x> 0 ,

−1 −1
y=f ( x )= < =−1
x+ 1 0+1

−1 −1− y −1
x= −1= =f ( y ) y <−1
y y
Selanjutnya, dari (i), (ii), dan (iii) diperoleh:

−x jika x >0

f −1 ( x )=

{
0

−1−x
x
jika x=−1

jika x<−1
.█

30. Jika f(x) = x2 dan g(x) = x1 maka tentukan fungsi-fungsi berikut beserta domainnya.

a. f ∘g b. g∘ f c. f ∘f d. g∘ g

Penyelesaian:

a. ( f ∘ g ) ( x)=f ( g( x))=f (x−1)=( x−1)2 , dengan domain


D f ∘ g =R .

b. ( g∘ f ) ( x)=g (f ( x))=g( x 2 )=x 2−1 , dengan domain


D g ∘ f =R .

19
c. ( f ∘f ) (x )=f (f ( x ))=f ( x2 )= x 4 , dengan domain
Df ∘ f =R .

d. ( g∘ g )( x )=g( g( x ))=g( x−1)=( x−1 )−1=x−2 , dengan domain D g ∘ g =R .█

2
31. Jika f (x )=√ 1−x 2 dan g( x)=2 x maka tentukan fungsi-fungsi berikut ini beserta
domainnya.

a. f ∘g b. g∘ f
Penyelesaian:

a. ( f ∘ g ) ( x)=f ( g( x))=f (2x 2 )=√ 1−(2x 2 )2= √1−4 x 4 , dengan domain:

Df ∘ g ={ x ∈ Dg : g( x ) ∈ D f }={ x ∈ R : −1≤2 x 2 ≤1 }
−1 1
= { x ∈ R : 0≤x2 ≤1/2 } = x ∈ R : { 2
√2≤x≤ √2
2 } .

b. ( g∘ f ) ( x)=g (f ( x))=g( √ 1−x 2 )=2(1−x 2 ) , dengan domain:

D g ∘ f ={ x ∈ D f : f ( x )∈ D g }={ x ∈ R : −1≤x≤1 } .

32. Tentukan f ∘ g jika diketahui:

f (x )=
1+x jika x≥0
{ 1/ x jika x<0
{
g( x )= x−1
2 x−1
jika x >1

jika x≤1

Penyelesaian:

x x−1+1 1
g( x )= = =1+ >1>0
(i). Untuk x>1 , x−1 x−1 x−1 . Sehingga:

x
(f ∘ g)( x )=f ( g( x ))=1+ g( x )=1+
x−1

20
(ii).Untuk x≤1 , g( x)=2 x−1≤2. 1−1=1 . Karena g( x)≤1 , maka dapat

dibedakan menjadi 0≤g ( x)≤1 dan g( x)<0 . Selanjutnya,

(a). 0≤g ( x)≤1 apabila 0≤2 x−1≤1 atau 1/2≤x≤1 . Hal ini berakibat, untuk
1/2≤x≤1 ,

(f ∘ g)( x)=f ( g( x ))=1+g( x )=1+(2 x−1)=2 x

(b). g( x)<0 apabila 2 x −1< 0 atau x<1/2 . Jadi, untuk x<1/2 diperoleh:

(f ∘ g)( x )=f ( g( x ))=1/ g( x )=1/(2 x−1)

Dari (i) dan (ii), diperoleh:

x
1+ jika x >1

{
x−1

(f ∘ g)( x )= 2 x jika 1/2≤x≤1

1
jika x<1 /2
2 x−1

21

You might also like