Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Sum berdayaAla m
P emban gkit
enerji P roduksibarang Konsu msibarang
Daurulanglimbah
P embua ngan
ke
P embua ngan
ke P enimb unan
sungai &perairan
atm osfer bebas di lahan
Faktor-faktor
lin gkungan yan g
salingberinteraksi
PE NCE M ARAN
Kerusakan/
kerugian RE S EP TO R
R E SE PT O R
PO LU T A N
K ER U G IA N PR IM ER :
L angsung pada reseptor
K ER U G IA N SEK U N D ER :
L angsung kepada reseptor
Pemilihan dan penggunaan variabel pendugaan dampak yang tepat menjadi komponen
penting dari proses pendugaan dampak lingkungan. Variabel-variabel tersebut mencerminkan ciri-
ciri penting dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan deskripsi rona lingkungan, penilaian dan
pendugaan dampak, dan pemilihan kegiatan proyek. Dalam kaitannya dengan variabel-variabel
tersebut, "karakteristik lingkungan" dapat dibagi menjadi fisiko-kimia, biologi, estetika, dan sosial-
ekonomi. Misalnya variabel pendugaan dampak akibat Proyek Pembangunan Sumberdaya Air, dapat
6
Empat kategori variabel pendugaan dampak adalah terrestrial, akuatik, udara dan human-
interface. Kategori terrestrial dan akuatik mencakup variabel fisiko-kimia dan biologis; kategori
udara meliputi variabel fisiko-kimia; dan kategori human-interface meliputi variabel estetika sesuai
dengan sumberdaya noise, sejarah dan arkheologis.
Kurva fungsional juga disajikan untuk banyak variabel pendugaan dampak. Kurva
fungsional ini menyajikan hubungan empiris antara hasil pengukuran obyektif variabel pendugaan
dampak dengan hasil evaluasi subyektif (baik hingga jelek) variabel rona lingkungan.
Hasil pengukuran obyektif digunakan sebagai sumbu-X , sedangkan indeks kualitas
subyektif sebagai sumbu-Y. Indeks kualitas disajikan dengan sekala 0.0 hingga 1.0; dimana 0.0
menyatakan kualitas rendah atau kondisi lingkungan jelek/buruk dan 1.0 menyatakan kualitas
lingkungan yang baik atau kondisi lingkungan yang diperlukan/diinginkan.
Indeks Kualitas
1.0
Jernih
0.8
Agak keruh
0.6 (Algae, sedimen, dll)
0.4
0.2 Keruh
( Algae, Sedimen, dll)
0.0
Karakteristik aliran
PERHATIAN KHUSUS
Personil terlatih sebagai spesialis rekreasi dapat membantu dalam
menghimpun dan menginterpretasikan informasi tentang variabel ini.
8
Indeks Kualitas
1.0
Bau kurang sedap
0.8
Noticeable odor
0.6
0.4
0.0
PERHATIAN KHUSUS
Personil terlatih sebagai spesialis rekreasi dapat membantu dalam menghimpun
dan menginterpretasikan informasi tentang variabel ini.
3. VARIABEL: pH
3.1. DEFINISI DAN PENGUKURAN KONDISI AWAL
pH suatu larutan mencerminkan aktivitas kation hidrogennya, dan
dinyatakan sebagai logaritma negatif dari aktivitas kation hidrogen dalam mole
per liter pada suhu tertentu. Istilah pH lazimnya digunakan untuk menyatakan
intensitas kondisi asam atau alkalin suatu larutan. Kalau pH antara 1 dan 7, ini
merupakan kisaran asam, dan kisaran alkalin adalah pH 7 - 14. pH air
permukaan biasanya berkisar antara 6.5 - 9.0.
Kualitas air yang ada, ditinjau dari nilai pH, harus dideskripsikan untuk
suatu kawasan proyek. Perhatian harus diberikan kepada variasi pH-perairan
secara musiman akibat peristiwa alamiah ataupun karena aktivitas manusia.
PENDUGAAN.DAMPAK:
Pendugaan.dampak.suatu.proyek harus memperhatikan besarnya
penyimpangan nilai pH dari nilai normal (alami) di suatu wilayah. Kurva
fungsional berikut disusun berdasarkan konsep bahwa penurunan kualitas
lingkungan akan terjadi kalau pH. Di suatu lokasi berubah dari kondisi
normal/alaminya. Perhatian harus ditujukan kepada potensial perubahan pH
yang mungkin terjadi akibat kegiatan konstruksi atau operasi proyek. Kalau
suatu proyek melibatkan kegiatan pembendungan air, maka diperkirakan akan
terjadi perubahan pH. Pembangunan industri diduga juga akan mengakibatkan
perubahan pH. perairan. karena adanya pembuangan limbah.
PERHATIAN KHUSUS:
Penetapan nilai pH “alami” untuk lokasi proyek harus dilakukan secara
hati-hati sekali.
10
KURVA FUNGSIONAL:(Battelle.Environmental.Evaluation.System,.1972)
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-6.............-4...............-2............... 0................. 2................ 4................ 6
4. VARIABEL: TURBIDITAS
KURVA FUNGSIONAL:
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0 20 40 60 80 100
120
PENDUGAAN DAMPAK:
Pendugaan dampak harus melibatkan peningkatan SS sebagai akibat
dari aktivitas konstruksi. Pertimbangan perlu diberikan untuk mengantisipasi
pembuangan limbah sebagai akibat dari operasional proyek sumberdaya air,
dan akibat dari dampak sekunder peningkatan populasi dan pembangunan
industri. Banyak literatur yang dapat digunakan untuk kuantifikasi dugaan
konsentrasi SS dan perilakunya kalau ia dibuang ke perairan permukaan yang
ciri hidrauliknya berbeda (Canter, 1977).
KURVA FUNGSIONAL:
Berikut ini adalah konsep dari U.S. Department of the Army (1975):
Indeks Kualitas
1.0
0.9
0.75
0.5
0.1
0.0
0 5 10 15 20 25 30 35
Konsentrasi SS (mg/l)
PERHATIAN KHUSUS:
Karena adanya kesamaan definisi dan/atau interpretasi informasi tentang
turbiditas, SS, dan sedimen tersuspensi, maka harus hati-hati dalam
menghimpun, menduga dan menginterpretasikan informasi mengenai SS.
Tergantung pada data yang tersedia, tin inter-disiplin dapat menggunakan
turbiditas atau SS sebgaai peubah dalam pendugaan dampak.
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4 NSF
0.2
0.0
15
-10 -5 0 +5 +10
+15
oC, Penyimpangan dari kondisi kesetimbangan
NSF = National Sanitation Foundation
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.2
0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
mg/l
8. VARIABEL: BOD
8.1. DEFINISI DAN PENGUKURAN KONDISI AWAL:
BOD didefinisikan sebagai jumlah oksigen (mg/l) yang diperlukan oleh
bakteri untuk mendekomposisikan bahan organik (hingga stabil) pada kondisi
aerobik. Kondisi uji yang tipikal adalah inkubasi lima hari pada suhu 20oC.
Karena BOD merupakan ukuran tidak langsung dari jumlah bahan organik yang
dapat didekomposisi secara biologis, maka ini dapat menjadi indikator jumlah
oksigen terlarut yang akan digunakan (hilang dari air) selama asimilasi biologis
polutan organik secara alamiah. Uji BOD merupakan salah satu uji yang lazim
digunakan dalam evaluasi kualitas air.
17
Penentuan kondisi awal (rona awal) untuk variabel ini harus mencakup
agregasi informasi kualitas air (BOD) di daerah proyek. Variasi musiman harus
dicatat, demikian juga kecenderungan historis BOD. Perhatian khusus harus
diberikan terhadap persyaratan baku mutu dalam kaitannya dengan
pengendalian pembuangan limbah organik. Disamping menelaah konsentrasi
BOD dalam air, mungkin juga diperlukan dalam mendeskripsikan rona awal
lingkungan dalam kaitannya dengan total buangan limbah ke dalam perairan.
Indeks Kualitas
1.0
0.6
0.4 NSF
0.2
Waduk
0.0 10 20 30 40 50 60
70
BOD, mg/l
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
20
0.0
0 500 1000 1500 2000 2500
3000
TDS, mg/liter
10. VARIABEL: NITROGEN ANORGANIK
10.1. DEFINISI DAN PENETAPAN KONDISI AWAL:
Nitrogen merupakan unsur hara esensial yang diperlukan untuk
melestarikan kehidupan akuatik. Biasanya diukur dengan satuan mg/liter.
Secara spesifik, nitrogen anorganik dalam bentuk nitrat dan amonia tersedia
untuk masuk ke dalam siklus rantai makanan akuatik. Nitrogen organik menjadi
tersedia setelah mengalami konversi menjadi bentuk anorganik oleh aktivitas
bakteri. Limbah industri, limbah domestik dan residu pupuk dalam air limpasan
dari lahan pertanian merupakan sumber utama nitrogen anorganik dalam
perairan.
Penetapan rona awal lingkungan untuk variabel ini mencakup agregasi
informasi kualitas air variabel nitrogen anorganik di daerah proyek. Variasi
musiman konsentrasi nitrogen anorganik harus dicatat, demikian juga
kecenderungan historisnya.
Disamping konsentrasi nitoegn anorganik dalam perairan, perlu
dijelaskan pula agregat total input nitrogen ke dalam perairan, dari berbagai
sumber.
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
mg N / l
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0 0.022 0.04 0.066 0.088 0.10
mg P / liter
PERHATIAN KHUSUS:
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-10 -5 -2.5 Normal +2.5 +5
+10
13.3. KURVA.FUNGSIONAL:.
Belum ada kurva fungsional. Kurva fungsional yang serupa dengan
residu pestisida dapat digunakan.
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0 0. 2 0. 4 0. 6 0.8 1.0
15.3. KURVA.FUNGSIONAL:
(Battelle.Environmental.Evaluation.System,.1972)
Indeks Kualitas
1.0
0.8 ORSANCO
0.6 NSF
0.4
0.2
0.0
100 10 1 10 2 10 3 10 4 10 5
10 6
MPN/100 ml
REFERENSI
Canter, L.W. dan L.G.Hill. 1979. Handbook of Variables for Environmental Impact
Assessment. Ann Arbor Science, Publishers Inc, Ann Arbor, Michigan.