Professional Documents
Culture Documents
Disusun:
Tim Pendirian SMK MVP
ARS International Bandung
1. Latar Belakang
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1998 telah menggariskan bahwa salah
satu perioritas pembangunan pendidikan adalah peningkatan kualitas pendidikan
kejuruan selaras dengan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia yang harus siap berkompetisi dengan SDM bangsa lainnya di seluruh
dunia karena era industrialisasi dan informasi tengah berada bersama kita.
GBHN 1998 juga mengamanatkan bahwa pendidikan nasional perlu terus ditata
dikembangkan dan dimantapkan dengan melengkapi berbagai peraturan
perundang-undangan serta mengutamakan pemerataan dan peningkatan kualitas
pendidikan dasar, perluasan dan peningkatan kualitas pendidikan kejuruan serta
pelaksanaan Wajib Belajar Dikdas 9 tahun, upaya ini perlu didukung oleh
peningkatan sumber daya pendidikan secara bertahap disertai keterpaduan dan
efesiensi pelaksanaannya, sehingga mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan
pembangunan.
2. Dasar Pemikiran
a. Firman Allah Surat An Nisaa ayat 9
Artinya
Dan hendaklah mereka khawatir, andaikata sepeninggal mereka
didapatkan generasi (anak cucu) yang lemah dan mereka sendiri merasa
takut dengannya, maka bertaqwalah kamu kepada Allah dan berkatalah
dengan perkataan yang lemah lembut.
f. Kondisi Masyarakat
Kondisi masyarakat yang telah porak poranda, senantiasa mendambakan
Indonesia baru setelah berpuluh-puluh tahun ke belakang belum pernah
mensejahterakan rakyat, bahkan sebaliknya telah membawa banyak rakyat
sengsara, pembangunan yang telah dilaksanakan sejak tiga puluh tahun silam
yang bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya, ternyata hanya
simbol-simbol belaka karena pembangunan tersebut belum mampu membawa
rakyat melepaskan diri dari penjajahan dan dari ketergantungan hidup kepada
bangsa lain termasuk Amerika, Jepang dan China sekalipun dalam bentuk yang
lain.
Dunia kerja saat ini dan masa mendatang membutuhkan sumber daya manusia
(SDM) yang tidak hanya memiliki kemampuan teoritis, tetapi juga harus memiliki
kompetensi mempraktikkan ilmu yang dimilikinya dan siap bekerja. Pembangunan
bangsa Indonesia ke depan sangat bergantung pada kualitas SDM yang sehat fisik
dan mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja. Di Indonesia begitu
banyak orang-orang terpelajar atau berpendidikan tetapi sebagian mereka masih
banyak yang menganggur alias tidak bekerja. Hasil survai BPS beberapa tahun
yang lalu menunjukkan jumlah angkatan kerja telah mencapai 105,8 juta jiwa.
Menurut data pada tahun 2005 bahwa, jumlah penduduk yang bekerja dalam enam
bulan yang sama hanya bertambah 1,2 juta orang, dari 93,7 juta menjadi 94,9 juta
orang. Hal ini berarti, jumlah pengangguran baru bertambah 600 ribu orang atau
rata-rata seratus ribu per-bulan. Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka
pada tahun itu adalah mencapai 10,3 % lebih tinggi dibandingkan tingkat
pengangguran pada tahun sebelumnya sebesar 9,9%. Situasi seperti ini akan sangat
3
berbahaya dan mengancam stabilitas nasional. Apalagi saat ini tahun 2008 trend
penggangguran terbuka dan PHK dari berbagai sektor pekerjaan sudah mulai
terasa dan cukup mengancam secara serius. Salah satu upaya untuk mengatasi
penggangguran dapat dilakukan melalui usaha sistemik untuk memperkokoh dan
mengembangkan sistem pendidikan, sehingga melahirkan SDM dan iptek guna
menopang kinerja industri dan ekonomi nasional yang kompetitif.
Beberapa fakta menunjukkan bahwa tuntutan SDM seperti di atas dapat dihasilkan
melalui lembaga pendidikan kejuruan dan Pendidikan Tinggi. Saat ini Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) kedudukannya semakin strategis hal tersebut
didukung oleh berbagai kebijakan, baik di tingkat Pusat maupun Daerah. Salah
satunya adalah seperti yang tertuang dalam Renstra Depdiknas 2005 – 2009
sebagai berikut: “…Perluasan akses SMA/SMK dan SMA Terpadu; arah
kebijakan ini lebih untuk memperluas SMK untuk mencapai komposisi jumlah
SMA dan SMK yang seimbang pada tahun 2009. Perluasan SMA lebih ditekankan
pada partisipasi swasta. Kebijakan ini ditempuh setelah melihat kenyataan bahwa
bagian terbesar (65%) penganggur terdidik adalah lulusan pendidikan menengah
(Sakernas, BPS 2004), yang dapat diartikan sebagai kurangnya keterampilan
lulusan pendidikan menengah untuk masuk lapangan kerja”.
Selain itu, Pemerintah juga akan melakukan peningkatan jumlah SMK secara
proporsional termasuk upaya penataan bidang keahlian dan program studi di SMK
serta fasilitas magang agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Penataan ini
dilakukan agar lulusan sekolah menengah kejuruan semakin memadai di dalam
memenuhi kebutuhan dunia kerjanya.
6
6. Program Keahlian, Substansi Pendidikan, Susunan Program dan Masa
Pendidikan
a. Program Normatif
Yaitu kelompok mata Diklat yang berfungsi membentuk peserta didik
sebagai pribadi yang utuh, pribadi yang memiliki norma-norma sebagai
makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota masyarakat), sebagai
warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif
diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam
kehidupan sosialnya. Program normatif dijabarkan menjadi mata Diklat
yang memuat kompetensi-kompetensi tentang norma, sikap, dan perilaku
yang harus diajarkan dan dilatihkan pada peserta didik.
7
b. Program Adaptif
Yaitu kelompok mata Diklat yang berfungsi membentuk peserta didik
sebagai individu agar memiliki dasar yang kuat untuk berkembang dan
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Program adaptif memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep
dan prinsip dasar keilmuan yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-
hari dan atau melandasi suatu kompetensi untuk bekerja.
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan
menguasai “apa” dan “bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi
memberi juga pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa” hal
tersebut harus dilakukan. Program adaptif berupa mata Diklat yang
berfungsi membentuk kemampuan untuk berkembang dan beradaptasi
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta
dasar-dasar kejuruan yang berkaitan dengan program keahlian yang
dipelajarinya.
c. Program Produktif
Yaitu kelompok mata Diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar
memiliki kompetensi standar atau kemampuan produktif pada suatu
pekerjaan/keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan dan permintaan
pasar kerja.
8
pembelajaran suatu kompetensi/subkompetensi dapat dilakukan melintasi
batas satuan waktu semester.
Kegiatan Kurikuler
Kegiatan kurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
susunan program, ditujukan untuk mengembangkan kompetensi peserta
didik sesuai dengan bidang keahliannya. Kegiatan kurikuler dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran Diklat secara terstruktur sesuai dengan
susunan program kurikulum.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan Diklat di luar jam yang
tercantum pada susunan program. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan
untuk pengembangan bakat dan minat serta untuk memantapkan
pembentukan kepribadian peserta didik, antara lain dapat berupa:
kepramukaan, usaha kesehatan sekolah, olahraga, palang merah,
kesenian, dan kegiatan lainnya. Jenis kegiatan yang dilakukan disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik dan keadaan sekolah.
Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk lebih mengaitkan antara
kompetensi yang diperoleh pada program kurikuler dengan keadaan dan
kebutuhan lingkungan, serta mengembangkan kepribadian peserta didik
seutuhnya.
9
Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran pada SMK dirancang dengan pendekatan
pembelajaran berbasis kompetensi (Competency-based Training) dan
pendekatan pembelajaran berbasis produksi (Production-based Training).
Pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pada
pembekalan penguasaan kompetensi kepada peserta didik yang mencakup
aspek sikap, pengetahuan, keterampilan, dan tata nilai secara tuntas dan
utuh. Sementara pembelajaran berbasis produksi, selain menekankan pada
pencapaian kompetensi yang harus dikuasai, juga menekankan pada
pemberian pengalaman belajar yang lebih bermakna melalui proses kerja
yang sesungguhnya dan menghasilkan produk barang atau jasa sesuai
dengan standar pasar, sehingga layak jual.
Pembelajaran dengan pendekatan berbasis produksi dengan sendirinya
juga merupakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi, tetapi
pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi tidak selalu merupakan
pendekatan pembelajaran berbasis produksi.
10
Faktor-faktor tersebut menjadi pra-kondisi strategi-strategi pembelajaran
di atas bisa diterapkan dan mencapai hasil yang diharapkan.
8. Penilaian Pembelajaran
Konsep Dasar. Penilaian hasil belajar peserta didik pada dasarnya
merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, yang diarahkah untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran dan menilai kinerja peserta didik
(aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Pelaksanaan penilaian dapat
dilakukan secara langsung pada saat peserta didik melakukan aktivitas belajar,
maupun secara tidak langsung melalui bukti hasil belajar (evidence of
learning indicator) sesuai dengan kriteria unjuk kerja (performance criteria)
yang diorganisasikan ke dalam bentuk portfolio.
11
Penilaian berkala adalah pengukuran dan penilaian ketuntasan pencapaian
hasil belajar peserta didik setelah menyelesaikan satu satuan kompetensi.
Bertujuan untuk menetapkan keberhasilan peserta didik dalam menguasai
satuan kompetensi, level kualifikasi atau jenis kompetensi tertentu yang
berkaitan dengan proses pemberian sertifikat komptednsi dan penyelesaian
akhir pendidikan.
9. Pengembangan
Arah Pengembangan. SMK memiliki peran untuk menyiapkan peserta
didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, arah pengembangan SMK
diorientasikan pada pemenuhan permintaan pasar kerja.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan
tuntutan dunia kerja terhadap sumber daya manusia yang dibutuhkan. Dunia
kerja membutuhkan tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas yaitu
yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya
adaptasi dan daya saing yang tinggi.
SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut
mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan dunia kerja. Atas
dasar itu, pengembangan kurikulum dalam rangka penyempurnaan pendidikan
menengah kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia
kerja.
12
a) Kurikulum harus berisi rancangan pendidikan dan pelatihan yang
menyeluruh dan terpadu.
b) Kurikulum harus mengandung komponen tujuan, isi atau materi dan
evaluasi yang dirancang menjadi satu kesatuan yang utuh.
c) Tujuan kurikulum secara jelas menunjukan tujuan langsung
(instructional effect) dan tujuan tidak langsung sebagai dampak
pengiring (nurturant effect) bagi pengembangan peserta didik
seutuhnya.
Mekanisme Pengembangan
14
merupakan standar minimal yang siap gunakan oleh sekolah untuk
menjamin ketercapaian tujuan SMK. Kurikulum hasil pengembangan
tingkat pusat diberlakukan sebagai kurikulum nasional dan menjadi
alternatif pertama untuk digunakan di sekolah.
Nama ARS diambil dari pronunciation ”R’s” yang dikenal sebagai ”US
idiom” dari ”The Three R’s” yang berarti: Reading, (w)Riting, dan (a)Rithmatic,
yaitu tiga dasar kehlian dalam belajar. Hal ini menunjukkan keinginan dari para
pendiri untuk mendirikan suatu perguruan tinggi yang mampu mempersiapkan
lulusannya dengan pengetahuan dan keterampilan tinggi di dalam pendidikan.
15
Pada saat ini, terdapat 3 (tiga) lembaga/institusi setingkat perguruan tinggi
yang ada di lingkungan Perguruan Tinggi ARS Internasional, yaitu Universitas
ARS Internasional, Sekolah Tinggi Manajemen Pariwisata (STMP), dan Akademi
Pariwisata (AKPAR) ARS Internasional. Adapun program yang diselenggarakan
meliputi pendidikan akademik dan vokasional, yakni program pascasarjana (S2),
program sarjana (S1), dan program diploma 3 (D3).
16
Potret buram tersebut perlu segera dicari alternatif solusi agar adanya
pencerahan ke arah lebih baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
membangun pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berbasis pada
program studi yang di perguruan tinggi ARS Internasional, sehingga tercetus ide
untuk pendirian SMK MVP ARS INTERNASIONAL.
Selain hal di atas, ide pendirian SMK tersebut dirasakan cukup tetap waktu
karena saat ini kebijakan nasional tentang pengembangan SMK sangat signifikan
dan didukung penuh oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Menurut Dirjen
Dikdasmen Depdiknas dalam http://www.indonesia.go.id/id menyebutkan bahwa:
Berdasarkan hal di atas, apabila kita duduk bersama untuk mengkaji secara
seksama program pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ARS
Internasional, bukan hanya akan memberikan konstribusi yang signifikan secara
Internal bagi pengembangan Perguruan Tinggi di Lingkungan ARS Internasional
tetapi sangat mungkin dapat juga mempunyai sumbangan yang berarti bagi
pengembangan sumber daya manusia secara nasional, melalui pengembangan
lulusan sekolah menengah kejuruan yang kompeten, sehingga akhirnya dapat
mengurangi pengangguran dan menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi.
18
12. Legalisasi Pendirian SMK
Mengingat proyek ini tidak dapat melepaskan diri dari aspek material,
maka aspek teknik dan prosedurnya perlu dipikirkan, baik secara akademis
maupun non-akademis, karena setiap lingkungan pendidikan bukan saja
menjalankan fungsi akademis tetapi juga fungsi non-akademis. Fungsi non-
akademis ini lebih besar porsinya di dalam melaksanakan kurikulum, lebih-lebih
SMK ARS Internasional adalah lembaga pendidikan dimana berkumpul dan
bermasyarakat suatu komunitas manusia yang mempunyai kepentingan terhadap
pendidikan.
Secara teknis, SMK ARS Internasional harus memiliki lokasi (situs) yang menetap
dalam satu wilayah yang menjadi hak kekuasaan SMK yang meliputi 1 sampai 2
hektar dengan peruntukan:
19
a. Bangunan, meliputi:
1. Pondokan santri
2. Perumahan guru
3. Perkantoran, Aula, Masjid, Dapur Umum, poliklinik
4. Gedung Laboratorium (IPA, IPS, Bahasa, Teknologi, Budaya,
Humaniora)
5. Fasilitas Praktikum Langsung
6. Lapangan olah raga (atletik, sepak bola, kolam renang, basket ball,
badminton, voley ball, tenis, dll.)
7. Lahan praktikum dan uji profesi siswa dari berbagai program studi.
8. Lahan penghijauan
20
14. Penyelenggara dan pelaksana
Tim Pendirian
SMK ARS Internasional
21
Adapun jumlah keseluruhan Siswa SMK MVP ARS Internasional saat ini adalah
133 siswa, terbagi menjadi beberapa program keahlian antara lain :
Kelas XI : 16 siswa
Kelas XI : 4 siswa
Kelas XI :-
Kelas XI :-
Kelas XI : 10 siswa
22
• Program Keahlian Otomotif :
: Kelas XI :-
Kelas XI :-
Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
No. Program Keahlian / Jumlah
X XI X XI
Total
Kompetensi
1. Akomodasi Perhotelan 15 4 7 6 32
23
MATERI :
1. Rasional
24
1. Rasional :
Pendidikan • Bekerja
di SMK • Melanjutkan Ke
Pendidikan Tinggi
• Wirausaha
Tahun Tahun
2005 2015 Pendidikan • Bekerja
di
SMK • Melanjutkan Ke
35% 70% Pendidikan Tinggi
• Wirausaha
26
Berorientasi pada 3 pilar utama program Depdiknas yaitu :
Action :
• Pencitraan
• Pemberian Beasiswa
• Penambahan Guru
• Perpustakaan
• Rehab Ruang
• Reengineering
• Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)
• Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB)
27
• Jumlah SMK 6.150
• Jumlah Siswa 2.4juta
• Jumlah Guru 110.000
Action :
• Pencitraan
• Pemberian Beasiswa
• Penambahan Guru
• Perpustakaan
• Rehab Ruang
• Reengineering
• Pembangunan Unit Sekolah baru (USB)
• Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB)
Action :
• Pencitraan
• Pemberian Beasiswa
• Penambahan Guru
• Perpustakaan
• Rehab Ruang
• Reengineering
28
• Pembangunan Unit Sekolah baru (USB)
• Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB)
Tahun 2008/2009
• Rasio SMK : SMA 43 : 57
• Jumlah SMK 6.500
• Jumlah Siswa 3.5 juta
• Jumlah Guru 174.000
Action :
• Pencitraan
• Pemberian Beasiswa
• Penambahan Guru
• Perpustakaan
• Rehab Ruang
• Reengineering
• Pembangunan Unit Sekolah baru (USB)
• Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB)
Tahun 2009/2010
• Rasio SMK : SMA 50 : 50
• Jumlah SMK 6.600
• Jumlah Siswa 4.3 juta
29
• Jumlah Guru 216.000
Action :
• Pencitraan
• Pemberian Beasiswa
• Penambahan Guru
• Perpustakaan
• Rehab Ruang
• Reengineering
• Pembangunan Unit Sekolah baru (USB)
• Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB)
30
Bidang Studi Keahlian :
31
Listrik
1.4.4 Tenaga Instalasi Tenaga 011
Listrik
1.4.5 Teknik Otomasi Industri 012
1.5 Teknik Pendingin & 1.5.1 Teknik Produksi dan 013
Tata Udara Penyiaran Program
Radio
32
1. Teknologi dan Rekayasa
33
1.9.4 Teknik Instalasi Pemesinan 035
Kapal
1.9.5 Teknik Gambar Rancang 036
Bangun Kapal
1.9.6 Interior Kapal 037
1.1 Teknik Tekstil 1.10. Teknik Pemintalan Serat 038
0 1 Buatan
1.10. Teknik Pembuatan Benang 039
2
1.10. Teknik Pembuatan Kain 040
3
1.10. Teknik Penyempurnaan 041
4 Tekstil
1.10. Garmen 042
5
34
4
1.1 Teknik Kimia 1.14. Kimia Analis 052
4 1
1.14. Kimia Industri 053
2
1.1 Pelayaran 1.15. Nautika Kapal Penangkapan 054
5 1 Ikan
1.15. Teknika Kapal Penangkapan 055
2 Ikan
Nautika Kapal Niaga 056
Teknika Kapal Niaga 057
35
3
3. Kesehatan
37
4. Seni, Kerajinan, dan Pariwisata :
38
5.3 Agribisnis Produksi 5.3.1 Agribisnis Perikanan 111
Sumber Daya
Perairan
5.4 Mekanisasi Pertanian 5.4.1 Mekanisme Pertanian 112
5.5 Agroindustri Hasil 5.5.1 Teknologi Pengolahan Hasil 113
Pertanian Pertanian
5.5.2 Pengawasan Mutu 114
5.6 Penyuluhan 5.6.1 Penyuluhan Pertanian 115
Pertanian
5.7 Kehutanan 5.7.1 Kehutanan (4th) 116
39
& Tata Udara Penyiaran Program Radio
1.7 Teknik Otomotif 1.7.4 Teknik Alat Berat 023
1.1 Teknik Grafika 1.11. Persiapan Grafika 045
1 1
2.3 Teknik 2.3.1 Teknik Produksi & Penyiaran 074
Broadcasting Program Pertelevisian
40
41
Tugas Mengajar
N
Nama Jabatan Mata
o
Pelajaran
Drs. Tia Sugiri Kewirausahaa
1 ST.,M.Pd Kepala Sekolah n
DR. Cahya Syaodih,
2 SE.,MM Wakasek Kurikulum
Kewirausahaa
3 H. Sutarso, MH.,MM Wakasek Sarana Prasarana n
Drs. Taufik
4 Rachman,MM Wakasek Kesiswaan Matematika
5 Dra. Oda M.Si Wakasek Hubungan Industri DKAP 01
Deddy Setiawan,
6 S.Pd Pembina OSIS PKN
7 Iman, A.Md Ka.Subag TU F&B Service
Rima Laelasari Bendahara Sekolah / Ka.Prog
8 SE.,Par Pariwisata KKAP 10
DKSO
9 M. Faizal Usman ST Ka.Prog T I K Basis Data
KKPI
1
0 Dra. Euis Yuliani. M.Si Ka. Prog Farmasi Kimia Analitik
1 Yayu Sri Rahayu DK 2 KB
Ka. Prog Akutansi
1 SE.,MM DKAP 2
1
2 Drs. Ayi Kosasih Ka. Prog Otomotif Mulok Oto
1 Ka. Prog PLH
Dian Candra F. S.Pt
3 Normatif/Adaptif/Mulok Fisika
1 Ahmad Budi
4 Triatmaja A.Md Kepala Rumah Tangga Visual Basic
KK
1
Irma Nurbani S.Pd Staf Keuangan Akuntansi
5
Farmasi
1 Agung Saputra Animasi
Staf TU / Guru
6 S.Sains DKPC
1 Arizona Mardatias, Seni Budaya
Guru
7 S.Pd Matematika
1
8 Aryo Bramantori Guru DKAP 3
IKM
UKK
1 Astria Nur Puji
Guru Manajemen
9 Hijriyanti S.Si.,Apt
Farmasi
Farmakologi
2
0 Devi Setraman SH Guru Seni Budaya
DK 1 - MPPB
2
Dewi Sartika S.Pd Guru IPS 42
1
Bahasa Sunda
2 Endang Darwin FB Service
Guru
2 A.Md.,Par.,S.Sos DKAP - 08
2 PAI
Bandung, 20 Juli 2010
43