You are on page 1of 9

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kita ketahui bahwa pendidikan adalah membentuk manusia seutuhnya yang

dimotori oleh pengembangan efeksi seperti sikap suka belajar,rasa percaya diri,

mencintai prestasi tinggi, punya etos kerja, kreatif dan produktif. Setiap menyadari

bahwa dalam proses belajar mengajar selalu ada siswa nya mengalami kesulitan

belajar sehingga siswa tidak mampu mencapai ketuntasan belajar. Kesadaran tersebut

belum sepenuhnya ditindak lanjutin oleh guru untuk mengupayakan solusinya

Dalam pembahasan ini diajukan salah satu bentuk bantuan yang dapat

diberikan oleh guru untuk mencapai ketuntasan belajar yaitu memberikan kegiatan

remedial kegiatan ini belum dilaksanakan secara merata diseluruh jenjang sekolah

terutama dijenjang SLTP dan SLTA.

Remedial adalah suatu bantuan yang diberikan oleh guru dalam mengatasi

siswa yang mengalami kesulitan belajar guna untuk mencapai suatu situasi yang

memungkinkan siswa mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga

memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

Keberhasilan siswa adalah harapan semua pihak namun kenyataannya masih ada

berprestasi rendah, tidak menguasai materi pelajaran dan tinggal kelas.

Berdasarkan uraian diatas kita dapat menelaah lebih lanjut untuk

mengetahui apakah program remedial teaching yang dilakukan berpengaruh secara

positif terhadap hasil belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mencapai

ketuntasan belajar.

1
1.2 Manfaat Penulisan Makalah

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :

• Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis tentang remedial

teaching

• Memberikan informasi bagi pembaca tentang remedial teaching

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami dan mengetahui tentang

remedial teaching.

II. PERMASALAHAN

2.1 Apakah pengertian remedial teaching

2.2 Apa tujuan dari remedial teaching

2.3 Bagaimana pengaruh remedial teaching terhadap ketuntasan belajar siswa

2
III.PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Remedial Teaching

Remedial teaching adalah suatu proses perbaikan mengajar atau proses

pengulangan mengajar kepada siswa yang belum mencapai tujuan yang diharapkan

dari pembelajaran. Dengan kata lain remedial teaching berhubungan dengan

perbaikan pengajaran ulang bagi murid yang mengalami kesulitan dalam belajarnya

atau bersifat menyembuhkan.

Remedial adalah suatu bantuan yag diberikan oleh guru dalam mengatasi

siswa yang mengalami kesulitan belajar guna untuk mencapai situasi yang

memungkinkan siswa mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga

siswa memenuhi kriteria belajar siswa dalanm meningkatkan prestasi belajarnya.

Keberhasilan siswa adalah harapan semua pihak namun pada kenyataannya

masih ada siswa yang berprestasi rendah, tidak menguasai materi pelajaran dan tidak

naik kelas.

 Landasan Teori

• Prinsip belajar tuntas (mastery learning ) yaitu sistem belajar yang

mengharapkan sebahagian besar siswa dapat menguasai tujuan instruksional

umum dari suatu satuan pelajaran secara tuntas.

Carroll dalam ishak dan warji (1987) berpendapat bahwa bakat, iq bukan

merupakan indeks tingkat penguasaan yang dapat dicapai siswa, melainkan

merupakan kecepatan belajar untuk menguasai materi suatu pelajaran. Dengan

3
pengertian lain bahwa siswa yang iq tinggi akan dapat menguasai materi pelajaran

lebih cepat dibandingkan dengan siswa dengan iq rendah. Ini berarti penguasaan

materi dapat dicapai oleh setiap siswa, baik memiliki iq tinggi maupun rendah,

asalkan kepadanya diberikan waktu yang cukup dan pelayanan yang tepat.

Melalui prinsip belajar tuntas, diharapkan rata-rata tingkat keberhasilan siswa

dalam menguasai materi pelajaran akan meningkat. Hal ini disebabkan siswa-siswa

yang lambat dalam hal menangkap pelajaran telah mendapat perhatian dan

kesempatan sehingga dapat menguasai program pengajaran pokok.

3.2 Tujuan dari Remedial Teaching

Secara umum tujuan remedial teaching tidaklah berbeda dengan pengajaran pada

umumnya yaitu untuk menuntaskan keterlambatan siswa dalam belajar atau dengan

kata lain memban tu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Secara khusus

pengajaran reedial bertujuan agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sekurang kurangnya sesuai

dengan derajat ketuntasan minimum.

Namun demikian, tujuan pengajaran remedial teaching dapat diperincikan lagi

oleh Dep. P & k (1983:60),yaitu

1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajarnya yang

meliputi segi kekuatannya, segi kelemahannya, jenis dan sifat kesulitannya

2. Dapat mengubah /memperbaiki cara cara belajar ke arah yang lebih baik sesui

dengan kesulitan yang di hadapinya.

3. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar yang tepat

4
4. Dapat mengatasi hambatan hambatan belajar yang menjadi latar belakang

kesulitannya.

5. Dapat mengembangkan sikap sikap kebiasaanyang baru yang dapat

mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik.

6. Dapat melaksanakan tugas tugas belajar yang diberikan

Pengajaran remedial memiliki beberapa fungsi yaitu:

- Fungsi korektif yang memungkinkan terjadinya perbaikan hasil belajar dan

perbaikan segi-segi kepribadian siswa.

- Fungsi pemahaman yang memungkinkan siswa memahami kemampuan dan

kelemahannya serta memungkinkan guru menyesuaikan strategi pembelajaran

sesuai dengan kondisi siswa.

- Fungsi penyesuaian yang memungkinkan siswa menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dan memungkinkan guru menyesuaikan strategi pembelajaran

sesuai dengan kemampuannya.

- Fungsi pengayaan yang memungkinkan siswa menguasai materi lebih banyak

dan mendalam serta memungkinkan guru mengembangkan berbagai metode

yang sesuai dengan karakteristik siswa.

- Fungsi akseleratif yang memungkinkan siswa mempercepatproses belajarnya

dalam menguasai materi yang disajikan .

- Fungsi teurapetik yang memungkinkan terjadinya perbaikan segi-segi

kepribadian yang menunjang keberhasilan siswa

Beberapa pendekatan dalam pengajaran remedial pada akhirnya dikembangkan

oleh guru ke dalam berbagai strategi pelayanan pengajaran remedial

5
1. Pendekatan kuratif, pendekatan yang dilakukan setelah diketahui adanya

siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran. Tiga strategi yang dapat

dikembangkan oleh guru yaitu strategi pengulangan , pengayaan, dan

pengukuhan serta strategi percepatan.

Contohnya: Apabila ada seorang anak yang mendapatkan nilai yang belum

memenuhi kriteria ketuntasan minimum, maka seorang guru yang mengajar

pelajaran yang bersangkutan melakukan Remedial melalui pendekatan kuratif

yaitu dangan pengulangan materi yang silit menurut siswa tersebut.

2. Pendekatan preventif, pendekatan yang ditujukan setelah kepada siswa yang

rada awal kegiatan belajar telah diduga akan mengalami kesulitan belajar.

strategi pengajaran yang dapat dilakukan, yaitu kelompok homogen,

individual, dan kelas khusus.

Contoh : Apabila ada seorang anak yang diduga akan mengalami kesulitan

belajar sehingga dikhawatirkan tidak dapat memenuhi kriteria ketuntasan

minimum, maka seorang guru yang mengajar pelajaran yang bersangkutan

melakukan Remedial melalui pendekatan Preventif yaitu dangan pengulangan

materi yang silit menurut siswa tersebut.

3. Pendekatan yang bersifat pengembangan, pendekatan yang didasarkan pada

pemikiran bahwa kesulitan siswa harus diketahui guru sedini mungkin agar

dapat diberikan bantuan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.

Metode yang dipakai dalam pengajaran remedial harus disesuaikan dengan

karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. Beberapa metode yang

6
dapat dipergunakan adalah metode pemberian tugas, diskusi, tanya jawab,

kerja kelompok tutor sebaya, dan pengajaran individual.

 Landasan berfikir

Setiap anak normal berpotensi untuk mencapai ketuntasan belajar, asalkan

kepadanya diberi waktu dan layanan yang sesuai. akan tetapi sistem pendidikan

umum di Indonesia terikat dengan dengan waktu dalam pengertian bahwa sejumlah

materi pelajaran harus diselesaikan dalam waktu tertentu, satu cawu misalnya oleh

karenanya siswa yang tergolong lamban belajar perlu dibantu dengan pengajaran

remedial agar mereka dapat mencapai KKM.

3.3 Pengaruh Remedial Teaching terhadap Ketuntasan Belajar Siswa

Belajar tuntas memberi pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa ini

merupakan salah satu cara untuk membantu siswa yang belum mencapai seluruh

tujuan pembelajaran khusus untuk suatu sub atau pokok bahasan. Dengan demikian

belajar tuntas dapat menolong siswa yang mengalami kesulitan dalam mencapai

tujuan pembelajaran khusus.

Bentuk atau cara pelaksanaan belajar tuntas dapat dipilih oleh guru sesuai dengan

jumlah dan kondisi siswa serta jenjang pendidikannya. Pelaksanaan belajar tuntas

yang dapat dipilih guru, antara lain tutor sebaya, pengajar individual maupun kerja

kelompok, sedangkan metode yang dapat digunakan, antara lain diskusi latihan, tanya

jawab, dan pemberian tugas.

7
IV. PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa program remedial

berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Artinya hasil belajar sesudah

remedial lebih tinggi dari hasil belajar sebelum remedial dilakukan.dengan demikian

program remedial dapat menolong siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk

mencapai ketuntasan belajar.

2. Saran

Dalam rangka pencapaian ketuntasan belajar siswa, maka guru di sekolah perlu

melaksanakan program remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Pelaksanan program ini dilaksanakan secara sungguh sungguh tidak hanya pada

jenjang SD, tetapi perlu dilaksanakan pada jenjang SLTP, dan SLTA,

Guru sebagai pembimbing program diharapkan dapat merancang program sesuai

dengan karakteristik individu setiap siswanya, sehingga setiap siswa memperoleh

layanan yang tepat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya,H.C.(1996).Pendidikan Remedial :Sarana Pengembangan Mutu Sumber


Daya Manusia.Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Ari Kunto , s.(1988). Penilaian program pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.

Ishak S.W. dan Warji r.(1987). Program Remedial Dalam Proses Belajar Mengajar.
Yogyakarta :Liberty.

You might also like