Professional Documents
Culture Documents
1. Pendefinisian masalah
2. Penganalisaan masalah
3. Pencarian alternatif-alternatif
4. Mengevaluasi alternatif-alternatif yang diusulkan
5. Pengambilan keputusan
Setelah mengetahui bahwa ada 5 langkah sistematis yang diperlukan dalam memecahkan
suatu masalah, maka diperlukan pembahasan yang lebih lanjut, mengenai bagaimana cara untuk
mengerjakan langkah-langkah tersebut dalam suatu proses produksi, dimana dalam hal ini kita
menyebutnya “Peta Kerja”.
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan
jelas yang biasanya merupakan kerja produksi. Lewat peta ini kita bias melihat semua langkah
atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (raw material)
kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, sampai akhirnya menjadi produk
jadi, baik lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.
Telah kita ketahui, bahwa sebelum dilakukan penelitian secara terperinci di setiap tahun
kerja terlebih dahulu kita perlu mengetahui proses yang terjadi sekarang secara keseluruhan,
dimana hal ini dapat terlihat dengan menggunakan Peta Proses Operasi.
Untuk bisa menggambarkan dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu diikuti sebagai
berikut:
Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses Operasi” yang
diikuti secara identifikasi lain seperti nama objek
Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, yang menunjukkan bahwa
material tersebut masuk kedalam proses
Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical, yang menunjukkan terjadinya prubahan
proses
Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan
operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang
terjadi
Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara berurutan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi
A.3. Contoh Peta Proses Operasi
Keterangan:
Operasi 1 Besi profil yang panjangnya rata-rata 6 meter diukur sesuai ukuran rangka-
rangka untuk kursi tersebut
Operasi 2 Setelah ukurannya sesuai, kemudian profil besi tersebut dipotong-potong
dengan menggunakan gergaji besi
Operasi 3 Untuk keperluan penggabungan nanti, ada beberapa bagian dari profit
tersebut yang perlu dilubangi sesuai dengan ukuran baut, dengan
menggunakan mesin bor
Operasi 4 Bagian profil yang dipotong dan yang dilubangi, dihaluskan oleh gerinda
dan secara keseluruhan profil tersebut disisihkan dari kotoran terutama
karat oleh amplas
Pemeriksaan 1 Profil yang telah dipotong diperiksa ukurannya sekali lagi agar pada saat
disambung-sambungkan dengan las tidak merubah keseimbangan kursi
tersebut
Operasi 5 Profil yang telah dipotong disambungkan dengan las karbid, membentuk
rangka besi
Pemeriksaan 2 Hasil pengelasan diperiksa, mungkin ada bagian yang belum tersambung
dengan baik
Operasi 6 Setelah rangka kursi selesai dibuat, kemudian rangka dicat
Dan seterusnya hingga langkah penyelesaian kursi , dari pengerjaan rangka hingga pengerjaan
seluruh kursi menjadi barang jadi yang dapat dijual.
A.4. Analisa Suatu Peta Proses Operasi
Ada hal yang harus diperhatikan agar diperoleh suatu proses kerja yang baik,
Bahan-bahan
Harus dipertimbangkan semua alternative dari bahan yang digunakan, proses penyelesaian
dan toleransinya sedemikian rupa sehingga sesuai dengan fungsi, reabilitas, pelayanan dan
waktunya.
Operasi
Harus dipertimbangkan semua alternative yang mungkin untuk proses pengolahan,
pembuatan, pengerjaan dengan mesin atau metoda perakitannya, beserta alat dan
perlengkapan yang digunakan.
Pemeriksaan
Harus ada standar kualitas, proses pemeriksaan bisa dilakukan dengan teknik samping atau
satu-persatu dari semua objek yang dibuat tentunya cara yang terakhir tersebut dilaksanakan
apabila jumlah produknya sedikit.
Waktu
Harus mempertimbangkan semua alternative mengenai metode untuk mempersingkat waktu
penyelesaian.
Setelah mengetahui Peta Proses Operasi, langkah berikutnya kita perlu menganalisa
setiap komponen pembentuk suatu produk lengkap dengan lebih terperinci.
Peta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan dari operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama suatu proses
berlangsung, serta di dalamnya memuat informasi yang diperlukan untuk analisa, seperti waktu
yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.
B.1. Kegunaan Peta Aliran Proses
Secara lebih terperinci dapat diuraikan kegunaan umum dari suatu Peta Aliran Proses,
sebagai berikut:
Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal, proses,
hingga akhir
Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses
Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan orang
selama proses
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja
Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh suatu komponen
secara lebih lengkap, maka peta ini merupakan alat yang akan mempermudah proses analisa
untuk mengetahui tempat dimana terjadi ketidaksempurnaan kerja, sehingga dengan
sendirinya dapat digunakan untuk menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.
Ada beberapa prinsip yang bisa digunakan untuk membuat suatu Peta Aliran Proses yang
lengkap, sebagai berikut:
Harus memiliki judul yang kemudian diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi
Disebelah kiri atas kertas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat, jumlah total dan waktu
total dari setiap kegiatan yang terjadi
Setelah bagian “kepala” selesai maka dikerjakan bagian “badan” diuraikan proses yang
terjadi secara lengkap beserta lambang dan informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah
yang dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi, juga ditambah dengan
kolom analisa, catatan dan tindakan yang diambil berdasarkan analisa tersebut
Ada cara yang memudahkan analisa kerja yaitu dengan cara “Dot an Check Technique”,
sebagai berikut:
Dengan adanya pertanyaan diatas, diharapkan kita bisa melakukan perbaikan di setiap
kejadian. Ada kemungkina tindakan yang bisa dilakukan untuk perbaikan yaitu,
Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat kerja diman untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja. Pada dasarnya dapat
dikatakan bahwa Peta Proses Kelompok Kerja merupakan kelompok dari beberapa Peta Aliran
Proses dimana tiap Peta Aliran Proses tersebut menunjukkan satu seri kerja dari seorang
operator.
Sesuai dengan namanya, peta ini digunakan sebagai alat untuk menganalisa semua
aktivitas suatu kelompok kerja. Maka tujuan utama yang harus dianalisa dari kelompok kerja ini
adalah, kita harus bisa meminimumkan waktu delay, dengan berkurangnya waktu delay berarti
kita bisa mencapai tujuan lain yang lebih nyata diantaranya:
Hasil analisa bisa menyimpulkan beberapa keputusan, diantaranya mungkin kita bisa
menggabungkan beberapa operasi atau mungkin kita bisa merubah urutan kerja secra lebih baik
atau barangkali kita perlu merubah pembagian kerja agar lebih adil antara anggota-anggota
kelompok kerja
Secara sepintas telah kita ketahui prinsip pengerjaan suatu peta, agar lebih jelasnya dapat
kita lihat berikut ini:
Langkah pertama kita catat mengenai judul, lengkap dengan identifikasi lainnya dan
ringkasan seperti pada Peta Aliran Proses
Lambang-lambang yang biasa digunakn untuk membuat Peta Aliran Proses pemyimpanan
permanen bisa digunakan untuk membuat Peta Proses Kelompok Kerja.
Tiap Peta Aliran Proses yang menunjukkan satu seri kerja, merupakan anggota dari suatu
Peta Proses Kelompok Kerja.Peta Aliran Proses tersebut diletakkan saling berdampingan
secara pararel, bergerak mulai dari kiri-kanan, dimana kolom vertical menunjukkan aktivitas
yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota kelompok.
Lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan secara berdekatan, dan perubahan
lambang menunjukkan perubahan aktivitas.
D. Diagram Aliran
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Diagram Aliran merupakan suatu gambaran
menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas
yang terjadi dalam Peta Aliran Proses.
Lebih memperjelas suatu Peta Aliran Proses, apalagi jika arah aliran merupakan sesuatu
yang penting. Dengan adanya informasi tambahan mengenai arah aliran dari material/
selama aktivitasnya, maka kita akan mendapatkan informasi yang lengkap.
Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja. Diagram aliran dapat menunjukkan
dimana tempat-tempat penyimpanan, stasiun pemeriksaan dan tempat-tempat kerja
dilaksanakan.
Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan suatu grafik yang menggambarkan
koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan
mesin.
Nyatakan identifikasi peta yang dibuat, kemudian diikuti oleh informasi pelengkanya.
Langkah terakhir setelah semua aktivitas digambarkan, dibuat kesimpulan dalam bentuk
ringkasan yang memuat: waktu menganggur, waktu kerja, dan akhirnya kita bisa
mengetahui waktu penggunaan dari pekerja atau mesin tersebut.
F. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Pada dasarnya, berguna untuk memperbaiki suatu stasiun kerja, sebagaimana peta lainnya
maka kegunaannya adalah:
Berbeda dengan peta yang lain, untuk membuat peta ini, lembaran kertas dibagi dalam tiga
bagian, yaitu bagian “kepala”, bagian yang memuat bagan stasiun kerja, dan bagian
“badan”.
Pada bagian “kepala”, dituliskan judulnya dengan identifikasi lainnya, pada bagan
digambarkan sketsa dari stasiun kerja yang memperlihatkan tempat alat-alat dan bahan, pada
bagian “badan” dibagi dalam dua pihak. Sebelah kiri untuk tangan kiri dan sebelah kanan
untuk tangan kanan.
Selanjutnya kita perhatikan urutan gerakan yang dilaksanakan operator, kemudian operasi
tersebut diuraikan menjadi elemen gerakan.