You are on page 1of 15

Laporan Praktikum Gelombang

PERCOBAAN MELDE

Atika Syah Endarti Rofiqoh


4201408059

Anggota Kelompok :
Sri Purwanti 4201408045
Zulis Elby Pradana 4201408049
Esti Maretasari 4201408057

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2010

1
2

PERCOBAAN MELDE

I. Tujuan Percobaan
a. Menunjukkan gelombang transversal stasioner pada tali.
b. Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya
ketegangan tali (F).
c. Menentukan cepat rambat gelombang pada tali.

II. Landasan Teori


Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam
perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel
perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan rambatan energi
(energi getaran).
Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut mediumnya.
Yaitu gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui medium
atau perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang
cahaya dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat
melalui suatu medium atau perantara yaitu gelombang mekanik.
Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakan
partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :
- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh
gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas.
- Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
perambatannya tegak lurus dengan arah getaran partikelnya.
Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak,
gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yang
terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang
mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya
3

berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya


amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul
amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum.
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh
gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang
gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap
satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh
gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang
dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)

HUKUM MELDE
4

Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus


menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya
tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan
gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali
itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner
yang tampak berupa simpul dan perut gelombang.
Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara
perut gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang
gelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tiga
simpul.
Melde merumuskan bahwa :

Dengan µ=

Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
µ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)
5

III. Alat dan Bahan Percobaan


1. Vibrator
2. Sumber tegangan
3. Katrol
4. Papan/meja
5. Tali
6. Beban
7. Timbangan/neraca
8. Mistar

IV. Langkah-Langkah Percobaan

Percobaan I (variasi massa beban) :


a. Mengukur panjang dan massa tali.
b. Menimbang massa beban yang dipakai.
c. Merangkai alat seperti pada gambar di bawah ini.

d. Mencatat frekuensi yang dipakai


e. Menghidupkan vibrator dengan menghubungkannya dengan sumber
tegangan.
f. Mengukur panjang gelombang yang terjadi.
g. Mencatat data yang diperoleh.
h. Mengulagi langkah b sampai g dengan memvariasi massa beban

Percobaan II (variasi jenis tali) :


a. Mengukur panjang dan massa tali.
b. Menimbang massa beban yang dipakai.
6

c. Merangkat alat seperti pada percobaan I.


d. Mencatat frekuensi yang dipakai.
e. Menghidupkan vibrator dengan menghubungkan pada sumber
tegangan.
f. Mengukur panjang gelombang yang terjadi.
g. Mencatat data yang diperoleh.
h. Mengulangi langkah a sampai g dengan memvariasi jenis tali.
7

V. Data Percobaan
Percobaan I (variasi massa beban)
No mbeban (kg) λ (m) f (Hz) l (m) mtali (kg) µ (kg/m)
-4
1 0,03 1,05 50 2,64 2,148.10 8,136.10-5
2 0,04 1,28 50 2,64 2,148.10-4 8,136.10-5
3 0,05 1,49 50 2,64 2,148.10-4 8,136.10-5
4 0,06 1,68 50 2,64 2,148.10-4 8,136.10-5
5 0,07 1,64 50 2,64 2,148.10-4 8,136.10-5

Percobaan II (variasi jenis tali)


No mbeban (kg) λ (m) f (Hz) l (m) mtali (kg) µ (kg/m)
1 0,1 0,48 50 1,5 2,74.10-3 1,827.10-3
2 0,1 0,68 50 1,5 1,316.10-3 8,776.10-4
3 0,1 0,8 50 1,5 0,913.10-3 6,098.10-4
4 0,1 1,9 50 1,5 0,129.10-3 8,573.10-5
5 0,1 2,0 50 2,64 2,148.10-4 8,127.10-5
8

VI. Analisis Data

Percobaan I :
Cepat rambat gelombang secara umum/sinusoidal diperoleh dengan rumus
:

1.) v1 = λ1.f1
= 1,05 m.50 Hz = 52,5 m/s

2.) v2 = λ2.f2
= 1,28 m.50 Hz = 64 m/s

3.) v3 = λ3.f3
= 1,49 m.50 Hz = 74,5 m/s

4.) v4 = λ4.f4
= 1,68 m.50 Hz = 84 m/s

5.) v5 = λ5.f5
= 1,84 m. 50 Hz = 92 m/s

Sedangkan cepat rambat dihitung dengan Hukum Melde adalah :

1.) = 60,14 m/s

2.) = 69,448 m/s


9

3.) = 77,00 m/s

4.) = 85,056 m/s

5.) = 91,87 m/s

Sesuai dengan hasil perhitungan, maka bila ditabulasikan :


No mbeban (kg) λ (m) f (Hz) µ (kg/m) vsin (m/s) vmelde (m/s)
1 0,03 1,05 50 8,136.10-5 52,5 60,14
2 0,04 1,28 50 8,136.10-5 64 69,448
3 0,05 1,49 50 8,136.10-5 74,5 77
4 0,06 1,68 50 8,136.10-5 84 85,056
-5
5 0,07 1,64 50 8,136.10 92 91,87
∑v = 367 ∑v = 383,514

Kesesatan =│ │x100%

=│ │x100%
= 4,31%
Ketepatan = 100% - 4,31%
= 95,69%
10

Percobaan II
Cepat rambat gelombang secara umum dapat ditentukan dengan persamaan:

1.) v1 = λ1 f1
= 0,48.50 = 24 m/s
2.) v2 = λ2 f2
= 0,68.50 = 34 m/s
3.) v3 = λ3 f3
= 0,8.50 = 40 m/s
4.) v4 = λ4 f4
= 1,9.50 = 95 m/s
5.) v5 = λ5 f5
= 2,0.50 = 100 m/s

Sedangkan cepat rambat secara Hukum Melde adalah :

1.) = 23,17 m/s

2.) = 33,43 m/s

3.) = 40,14 m/s

4.) = 106,97 m/s

5.) = 109,81 m/s


11

Hasil percobaan bila ditabulasikan, maka :


No mbeban (kg) λ (m) f (Hz) µ (kg/m) vsin (m/s) vmelde (m/s)
1 0,1 0,48 50 1,827.10-3 24 23,17
2 0,1 0,68 50 8,776.10-4 34 33,43
-4
3 0,1 0,8 50 6,089.10 40 40,14
-5
4 0,1 1,9 50 8,573.10 95 106,97
-5
5 0,1 2 50 8,127.10 100 109,81
∑v = 293 ∑v = 313,52

Kesesatan =│ │x100%

=│ │x100%

= 6,54%

Ketepatan = 100% - 6,54%


= 93,46%
12

VII. Pembahasan
Percobaan Melde dilakukan untuk mengetahui hubungan antara cepat
rambat gelombang dengan gaya ketegangan tali.

Pada vibrator diikatkan tali yang panjang melalui katrol lalu


digantungkan massa beban. Vibrator sudah memiliki frekuensi tertentu
yaitu 50 Hz. Vibrator kemudian dihidupkan dengan menghubungkan pada
sumber tegangan. Pada saat itu timbul gelombang transversal yang
merambat dari vibrator ke katrol dan dipantulkan oleh katrol ke vibrator,
dan akhirnya timbul gelombang stasioner pada tali sehingga simpul dan
perut dapat diamati. Jarak antara vibrator dan katrol diatur sedemikian rupa
sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan panjang gelombang.
Dalam praktikum ini praktikan menggunakan jarak 100 cm.
Panjang tali antara vibrator dan katrol, dibagi banyaknya gelombang
yang terbentuk, akan mendapatkan nilai panjang satu gelombang: Untuk
gelombang yang panjangnya lebih dari 100 cm, gelombang yang tampak
tidak sampai satu gelombang. Tapi hanya setengah gelombang, seperempat
gelombang, dsb.
Dalam percobaan Melde ini, praktikan melakukan percobaan
dengan dua variasi yaitu variasi massa beban dan variasi jenis tali.
13

Pada percobaan I (variasi massa beban), semakin besar massa beban


yang digantungkan, maka akan terjadi panjang gelombang yang semakin
besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat semakin besar pula.
v=λf
Jika dianalisis dengan Hukum Melde, semakin besar massa beban,
maka gaya ketegangan tali semakin besar :

F = mbeban.g
Dengan bertambah besarnya gaya ketegangan tali, maka cepat
rambat gelombangnyapun semakin besar.

Pada percobaan variasi jenis tali, didapatkan rapat massa linier tali
yang berbeda-beda. Kali ini praktikan tidak memvariasi massa beban.
Praktikan menggunakan massa beban yaitu 100 gram.
Dari data hasil percobaan dan perhitungan, didapatkan bahwa
semakin besar rapat massa linier tali maka semakin kecil cepat rambat
gelombang. Semakin besarnya rapat massa linier tali juga mempengaruhi
panjang gelombang yang terbentuk, yaitu semakin kecil. Sehingga jika
dianalisis dengan menggunakan persamaan cepat rambat sinusoidal, maka
didapatkan cepat rambat yang semakin kecil pula.
Dalam percobaan Melde ini, kesesatan diperoleh dengan
membandingkan antara selisih kedua total cepat rambat (total cepat rambat
sinusoidal dan total cepat rambat Melde) dengan total cepat rambat Melde,
lalu dikalikan 100%. Maka didapatkan kesesatan sebesar 4,31% pada
percobaan I dengan ketepatan 95,69%. Pada percobaan II, didapatkan
kesesatan 6,54% dan ketepatannya adalah 93,46%.
Terdapatnya kesesatan pada percobaan ini karena kurang telitinya
praktikan dalam melakukan percobaan, terutama saat mengamati panjang
gelombang yang terjadi dan saat mengukur panjang tali serta mengukur
14

jarak antara katrol dan vibrator. Ketidakvalidan alat juga mempengaruhi


terdapatnya kesesatan dalam percobaan Melde ini, seperti neraca yang
mungkin kurang valid.

VIII. Kesimpulan
Dalam percobaan Melde, dapat disimpulkan bahwa :
1. Jika seutas tali digetarkan secara terus menerus, maka akan
menimbulkan gelombang transversal pada tali. Jika kedua ujung tali
tertutup, maka gelombang transversal itu akan bersifat stasioner atau
diam.
2. Semakin besar gaya ketegangan tali (F), maka semakin besar pula
cepat rambat gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding
lurus dengan akar kuadrat gaya ketegangan tali (F).
3. Semakin besar rapat massa linier tali (µ), semakin kecil cepat rambat
gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding terbalik
dengan akar kuadrat rapat massa linier tali (µ).
4. Cepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat ditentukan dengan
persamaan :
v=λf
Cepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat ditentukan dengan
persamaan Melde yaitu :
15

IX. Daftar Pustaka

Millardo, Albert dkk. 2008. Laporan Fisika Percobaan Melde. Jakarta :


SMA Kasinius.
http://d-lastone05.blogspot.com/2009/10/Percobaan-Melde.html.
http://gudangmateri.blogspot.com/2009/03/gelombang-tali-melde_29.html.
http://andikakuncacing.wordpress.com/getaran/andika4ever.htm.
http://fisikasmk2kendal.blogspot.com/2008/03/getaran-gelombang-dan-
bunyi.html
http://geocities.com/dmipa/dictate/melde.PDF
http://id.wikipedia.org/wiki/getaran.
http://id.wikipedia.org/wiki/gelombang.

You might also like