Professional Documents
Culture Documents
Bab 1
Pendahuluan
halaman 1
Statistika Non Parametrik Bab 1 : Pendahuluan dan Tinjauan
melakukan suatu uji satu sisi, dan dengan demikian hipotesis nol serta hipotesis
tandingannya adalah :
H0 : µ1 = µ2 atau µ1 ≤ µ2 H1 : µ1 > µ2
Peneliti boleh pula mengajukan pertanyaan yang mengarah ke uji satu sisi
sedemikian hingga hipotesis-hipotesis statistiknya adalah
H0 : µ1 = µ2 atau µ1 ≥ µ2 H1 : µ1 < µ2
Dalam hal ini si peneliti mempunyai pertanyaan sebagai berikut, “Dapatkah saya
menyimpulkan bahwa populasi 1 memiliki rata-rata yang lebih kecil/lebih jelek
daripada populasi 2 ?”.
Dari data sampel yang teramati, dapat dihitung harga statistik ujinya dan bertanya,
“Apakah nilai ini luar biasa ekstrem (entah sangat besar aaatau sangat kecil) jika H0
benar ?” Dengan kata lain, apakah besar nilai statistik uji hasil perhitungan cukup
ekstrem sehingga hipotesis nolnya pantas ditolak. Sebelum memeriksa data sampel,
banyak pengambil keputusan yang merumuskan kaidah pengambilan keputusan
terlebih dahulu. Kaidah ini mengatakan sesuai dengan hukum sebab-akibat, bahwa
pengambil keputusan akan menolak H0 bila probabilitas untuk mendapatkan suatu
harga statistik uji yang besarnya tertentu atau lebih ekstrem -–bila H0 benar—
sama dengan atau kurang dari suatu bilangan kecil α (taraf nyata atau level of
significance). Bila orang menggunakan pendekatan kaidah pengambilan keputusan
biasanya memilih α sebesar 0,05 atau 0,01 atau kadang-kadang sebesar 0,10.
Nilai kritis (critical value) suatu statistik uji adalah nilai yang begitu ekstrem
sehingga probabilitas untuk mendapatkan nilai tersebut atau yang lebih ekstrem,
bila H0 benar, sama dengan α. Dengan demikian bahwa dalam kaidah pengambilan
keputusan (decesion rule) dapat dinyatakan menurut nilai-nilai kritis. Sebagai
contoh, dalam suatu uji satu sisi kaidah pengambilan keputusan memutuskan bahwa
menolak H0 jika nilai statistik uji hasil perhitungan lebih ekstrem (entah lebih besar
atau lebih kecil, bergantung pada arah hipotesis tandingan) daripada nilai kritis.
Dalam uji dua sisi akan dihadapi dua nilai kritis, sehingga dalam kaidah pengambilan
keputusan memutuskan bahwa menolak H0 jika nilai statistik uji hasil perhitungan
lebih besar daripada nilai kritis yang besar atau lebih kecil daripada nilai kritis yang
kecil.
halaman 2