You are on page 1of 4

Statistik Non Parametrik Bab 3 : Uji Statistik Dua Sampel Independen

Bab 3
Uji Statistik Dua Sampel Independen (Saling
Bebas)

2. Uji Median
Uji Median adalah salah satu prosedur yang paling sederhana dan paling luas penggunaannya
untuk pengujian hipotesis nol yang menyatakan bahwa dua sampel bebas telah ditarik dari
populasi-populasi dengan median-median yang sama.

Asumsi-asumsi
A. Data terdiri atas dua sampel acak bebas : X1, X2, …, Xn1, dan Y1, Y2, …, Yn2.
B. Skala pengukuran yang digunakan sekurang-kurangnya ordinal.
C. Variabel-variabel acaknya kontinu.
D. Apabila kedua populasi memiliki median yang sama, maka bagi masing-masing populasi sama
pula peluang p bahwa sebuah hasil pengamatannya akan melebihi median keseluruhan (grand
median)

Hipotesis-hipotesis
A (Dua Sisi)
H0 : Kedua sampel berasal dari populasi-populasi yang serupa (identik).
H1 : Entah nilai-nilai X cenderung lebih besar dibandingkan nilai-nilai Y, atau nilai-nilai Y
cenderung lebih besar dibandingkan nilai-nilai X.

α)
Taraf nyata (α

Statistik Uji
Langkah-langkah untuk Statistik Uji pada Uji Median ini, sebagai berikut :
1. Tentukan Median sampel gabungan kedua sampel.
2. Kemudian buat sebuah tabel kontigensi, seperti Tabel 3.4 di bawah ini

Tabel 3.4 Penyajian data untuk Uji Median


Kedudukan Terhadap sampel
Median Gabungan 1 2 Jumlah
Di Atas A B A+B
Di Bawah C D C+D
Jumlah A + C = n1 B + D = n2 A + B + C + D = n1 + n2 = N

Keterangan :
A : Banyaknya hasil pengamatan dari sampel 1 yang lebih besar daripada Median
Gabungan.

Halaman 26
Statistik Non Parametrik Bab 3 : Uji Statistik Dua Sampel Independen

B : Banyaknya hasil pengamatan dari sampel 2 yang lebih besar daripada Median
Gabungan.
C : Banyaknya hasil pengamatan dari sampel 1 yang lebih kecil daripada Median
Gabungan.
D : Banyaknya hasil pengamatan dari sampel 2 yang lebih kecil daripada Median
Gabungan.

Terjadi Angka Sama


Apabila terjadi ada nilai-nilai pengamatan yang sama denga Median Gabungan, dapat
ditangani denga salah satu dari dua cara berikut :
a. Jika N besar, dan jika hanya sedikit hasil pengamatan yang sama dengan Median
Gabungan, maka boleh dilakukan penyingkiran angka yang sama tersebut sebelum mulai
menghitung statistik uji.
b. Hasil pengamatan yang sama dengan Median Gabungan, boleh dilakukan pembagian
banykanya angka yang sama dengan meletakkan di kelompok atas dan kelompok bawah
dengan segala cara yang mungkin.
3. Setelah diperoleh Tabel Kontigensi, Hitung T sebagai statistik uji dengan rumus :
A B

n1 n 2 A +B
T= , untuk ρ= 4
1 1  N
ρ (1 − ρ ) + 
 n1 n 2 

Kaidah Pengambilan Keputusan


Digunakan Tabel 2 Distribusi Normal
Tentukan harga kritis nilai z berdasarkan taraf nyata α yang diambil.

Tolaklah H0, jika T lebih besar dari harga kritis nilai z positif atau T lebih kecil dari harga
kritis nilai z negatif.

Contoh 3.2 :
Rusell dkk, melaporkan nilai-nilai Stroke-index seperti yang terlihat dalam Tabel 3.5 untuk
pasien-pasien yang ditangani oleh unit riset infark miokardia di sebuah rumah sakit
universitas. Kita ingin tahu apakah data ini menyediakan bukti yang memadai untuk
menunjukkan bahwa median-median kedua populasi yang diwakili oleh data kedua sampel
memiliki perbedaan pada taraf nyata α = 0.05

Tabel 3.5 Harga-harga stroke-index, dalam mililiter, untuk pasien-pasien yang dirawat di unit riset Myocardial-
infarction sebuah rumah sakit universitas

Diagnosis
Anterior transmura infarction Interior transmural infarction
dan anterior necrosis (X) dan interior necrosis (Y)
25 13 9 46 31 43
25 30 17 20 21 42
17 20 37 25 38 30

Halaman 27
Statistik Non Parametrik Bab 3 : Uji Statistik Dua Sampel Independen

26 23 20 17 19 20
18 26 11 36 38 29
30 12 32 54 41 13
24 20 16 8 68 32
21 37 31 26 28 30

Sumber : Richard O. Russell, Jr. David Hunt, and Charles E. Rackley, “Left Ventricular Hemodynamics in
Anterior ang Inferior Myocardial Infarction”, Am. J. cardiol., 32 (1973), 8-16

Penyelesaian :

Hipotesis-hipotesis
H0 : Median nilai stroke-indeks untuk pasien-pasien dengan Anterior transmura infarction dan
anterior necrosis sama dengan Median nilai stroke-indeks untuk pasien-pasien dengan
Interior transmural infarction dan interior necrosis
H1 : Entah nilai-nilai X cenderung lebih besar dibandingkan nilai-nilai Y, atau nilai-nilai Y
cenderung lebih besar dibandingkan nilai-nilai X.

Taraf nyata α = 0.05

Statistik Uji
1. Median Gabungan dari 48 data kedua sampel diperoleh antara data ke-24 dan ke-25, yaitu
25 + 26
25 dan 26, sehingga Median gabungannya adalah = 25.5
2
2. Setelah diperoleh median gabungan, dibuat tabel kontigensi. Tabel 3.6 memperlihatkan
banyaknya hasil pengamatan dalam masing-masing sampel yang di atas dan di bawah 25.5

Tabel 3.6 Tabel Kontigensi untuk Contoh 3.2


Anterior transmurai Interior transmurai
Kedudukan Infarction dan anterior infarction dan interior
Terhadap 25.5 Necrior necrior Jumlah
Di atas 12 12 24
Di bawah 20 4 24
Jumlah 32 16 48
12 + 12
3. Dari Tabel 3.6 diperoleh untuk ρ= = 0.50
48
12 12

Sehingga dapat diperoleh T= 32 16 = −2.45
 1 1
(0.50)(1 − 0.50 ) + 
 32 16 
Keputusan
Tabel 2 Distribusi Normal, diperoleh nilai kritis z dengan taraf nyata α/2 = 0,05/2 = 0,025
adalah ± 1.96
Karena T = -2.45 lebih kecil dari harga kritis z = -1.96 , maka H0 dapat ditolak.

Kesimpulan

Halaman 28
Statistik Non Parametrik Bab 3 : Uji Statistik Dua Sampel Independen

Bahwa ada perbedaan antara median-median kedua populasi tersebut pada taraf nyata 0.05

Halaman 29

You might also like