You are on page 1of 3

Statistik Non Parametrik Bab 4 : Uji Statistik Dua Sampel Dependen

Bab 4
Uji Statistik Dua Sampel Dependen (Saling
Berhubungan)

2. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon

Asumsi-asumsi
A. Data untuk analisis terdiri atas n buah beda Di = Yi – Xi. Setiap pasangan hasil pengukuran
(Xi , Yi) diperoleh dari pengamatan terhadap subjek yang sama atau terhadap subjek-subjek
yang telah dijodohkan menurut suatu variabel atau lebih. Pasangan-pasangan (Xi , Yi) dalam
sampel ini diperoleh secara acak.
B. Beda-beda di atas mewakili hasil-hasil pengamatan terhadap suatu variabel acak yang
kontinu.
C. Distribusi populasi beda-beda tersebut setangkup (simetri).
D. Beda-beda tersebut saling bebas.
E. Beda-beda itu paling tidak diukur menggunakan skala interval.

Hipotesis-hipotesis
A (Dua Sisi)
H0 : Median populasi beda-beda (Yi – Xi) = Di sama dengan nol.
H1 : Median populasi beda-beda tidak sama dengan nol.
B (Satu Sisi)
H0 : Median populasi beda-beda lebih kecil daripada atau sama dengan nol.
H1 : Median populasi beda-beda lebih besar daripada nol.
C (Satu Sisi)
H0 : Median populasi beda-beda lebih besar daripada atau sama dengan nol.
H1 : Median populasi beda-beda lebih kecil daripada nol.

α)
Taraf nyata (α

Statistik Uji
Untuk mendapatkan nilai statistik uji mengikuti prosedur sebagai berikut :
1. Hitung beda dari setiap pasangan hasil pengukuran dan perhatikan tandanya
D i = Y i – Xi
2. Jika Di = Yi – Xi = 0, dalam arti nilai Yi sama dengan nilai Xi , maka beda data ini (pasangan
data ini) disingkirkan atau diabaikan.
3. Beri harga mutlak pada Di (|Di|)
4. Beri peringkat pada |Di|.
5. Di masing-masing peringkat tadi, beri tanda positif atau negatif sesuai dengan tanda pada
beda (Di)

halaman 39
Statistik Non Parametrik Bab 4 : Uji Statistik Dua Sampel Dependen

6. Hitung T+ sebagai jumlah peringkat bertanda positif.


Hitung T- sebagai jumlah peringkat bertanda negatif.
7. Statistik Ujinya :
A (Dua Sisi) : sebagai statistik uji (T) adalah jumlah peringkat bertanda yang paling kecil
atau sedikit antara peingkat bertanda positif (T+) atau peringkat bertanda
negatif (T-).
B (Satu Sisi) : sebagai statistik uji (T) adalah jumlah peringkat bertanda negatif (T-).
C (Satu Sisi) : sebagai statistik uji (T) adalah jumlah peringkat bertanda positif (T+).

Kaidah Pengambilan Keputusan


Untuk menentukan harga kritis Uji Peringkat-Bertanda Wilcoxon (d) digunakan Tabel 3. Nilai-
nilai Kritis (d) untuk uji Peringkat-Bertanda Wilcoxon.
A (Dua Sisi) : Tolaklah H0 pada taraf nyata α, jika harga T lebih kecil atau sama dengan harga
kritis d untuk n dan α (dua sisi).
B dan C (Satu Sisi) : Tolaklah H0 pada taraf nyata α, jika harga T lebih kecil atau sama dengan
harga kritis d untuk n dan α (satu sisi).

Contoh 4.2 :
Dickie dkk., mengkaji perubahan-perubahan hemodinamik pada pasien-pasien dengan pulmonary
throboembolism yang akut. Tabel 4.5 memperlihatkan tekanan-tekanan arteri paru rata-rata
yang teramati pada sembilan orang dari pasien-pasien ini sebelum dan 24 jam setelah terapi
urokinase. Dapatkah disimpulkan bahwa ini menyediakan bukti yang cukup untuk menunjukkan
bahwa terapi urokinase menurunkan tekanan arteri paru ?

Tabel 4.5 Tekanan arteri pasru rata-rata, milimeter Hg

Pasien 1 2 3 4 5 6 7 8 9
O jam (X) : 33 17 30 25 36 25 31 20 18
24 jam (Y) : 21 17 22 13 33 20 19 13 9
Sumber : Kenneth J. Dickie, William J. deGroot, Robert N. Cooley, Ted P. Bond, and M. Mason
Guest,”Hemodynamic Effects of Bolus Infusion of Urokinase in Pulmonary Thromboembolism”, Am.
Rev. Respir. Dis., 109 (1974), 48-56

Penyelesaian :

Hipotesis-hipotesis
H0 : Median populasi beda-beda Di = Yi – Xi lebih besar daripada atau sama dengan nol.
H1 : Median populasi beda-beda kurang atau lebih kecil dari nol.

Taraf nyata α = 0.05

Statistik Uji
Hasil perhitungan untuk memperoleh statistik uji dapat dilihat dalam Tabel 4.6

Tabel 4.6 Perhitungan statistik uji untuk Contoh 4.2

Sebelum Sesudah Peringkat peringkat

halaman 40
Statistik Non Parametrik Bab 4 : Uji Statistik Dua Sampel Dependen

Terapi (X) 24 jam (Y) Di = Yi – Xi |Di| dari |Di| bertanda dari |Di|
33 21 -12 12 7 -7
17 17 0 ===== data disingkirkan =====
30 22 -8 8 4 -4
25 13 -12 12 7 -7
36 33 -3 3 1 -1
25 20 -5 5 2 -2
31 19 -12 12 7 -7
30 13 -7 7 3 -3
18 9 -9 9 5 -5

Dari Tabel 4.6, diperoleh T- = 36 dan T+ = 0


Maka statistik uji T-nya adalah T+ = 0, sehingga T = 0

Keputusan
Dari Tabel 3. Nilai-nilai Kritis (d) untuk uji Peringkat-Bertanda Wilcoxon dengan n = 8 dan α =
0.05 diperoleh nilai kritis d = 7
Karena T = 0 lebih kecil dari harga kritis d = 7 , maka H0 ditolak.

Kesimpulan
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa menyediakan bukti yang cukup untuk menunjukkan
bahwa terapi urokinase menurunkan tekanan arteri paru, pada taraf nyata 0.05
Aproksimasi Bila Sampel Besar. Jika jumlah sampel n lebih besar dari 25, maka Tabel 3.
Nilai-nilai Kritis (d) untuk uji Peringkat-Bertanda Wilcoxon tidak dapat digunakan untuk
memperoleh nilai-nilai kritis statistik uji peringkat bertanda wilcoxon ini. Untuk itu, sampel
berukuran lebih besar dari 25 ini, boleh diaproksimasikan ke dalam distribusi normal standart
dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
n(n + 1)
T−
z hit = 4 6
n(n + 1)(2n + 1)
24
zhit ini kira-kira memiliki distribusi normal standart.

halaman 41

You might also like